RESPONSE TIME / WAKTU TANGGAP UNTUK STABILISASI KOMPLIKASI MATERNAL
N
KASUS
O 1
BIDAN DESA /
PUSKESMAS PONED
BPS HPP / SHOEK
SEGERA
DITANGANI, JIKA TIDAK ADA KEMAJUAN , RUJUK SEGERA
2
FEB / EKSLAMSI
SEGERA
PERSALINAN DALAM 6 JAM UNTUK EKLAMSI DAN 12 JAM UNTUK FEB
3
SEPSIS
SEGERA
SEGERA (DIMAKSUD ADALAH TIDAK ADA PANDUAN DALAM MELAKUKAN WORK – UP DAN TERAPI PADA KASUS INFEKSI )
RESPONSE TIME / WAKTU TANGGAP UNTUK STABILISASI KOMPLIKASI NEONATUS
N
KASUS
BIDAN DESA / BPS
PUSKESMAS PONED
ASFIKSIA
SEGERA
SEGERA
O 1
PONED
2
SEPSIS
RESUSITASI 2 – 3 MENIT SEGERA
RESUSITASI 10 MENIT CEPAT
SETELAH DITEGAKKAN
5 – 10 MENIT UNTUK MENEGAKKAN
DIAGNOSA SEPSIS ( GUNAKAN KATEGORI
DIAGNOSA YANG DILANJUTKAN DENGAN INTERVENSI
ACUAN PONED HAL 104 ) TERUS RUJUK SEGERA
3
BBLR
SEGERA
SETELAH DISTABILISASI
STATUS DITEGAKKAN DALAM WAKTU 2
DALAM PERAWATAN
MENIT KEMUDIAN DIKELOLA SESUAI
NEONATAL ESENSIAL 2
DENGAN KONDISI SPESIFIK ATAU
MENIT DI RUJUK
KOMPLIKASINYA
DENGAN MENGGUNAKAN PERWATAN KANGGURU
TANDA BAHAYA KOMPLIKASI NEONATUS no
1
2
3
Komplikasi
ASFIKSIA
SEPSIS
PREMATUR / BBLR
Tanda bahaya
MERINTIH
TIDAK BERNAFAS / BERNAFAS MEGAP – MEGAP
SIANOSIS
PUCAT
LETHARGI / TONUS OTOT MENURUN
APNEU, TAKIPNEA DAN SIANOSIS
SUHU TIDAK STABIL, PENURUNAN SUHU LEBIH KURANG ≤ 35,5 0 C
HIPOTERMI DAN HIPERTEMIA
AKTIVITAS MENURUN
REWEL GELISAH TIDAK MAU MENETEK
TIDAK DAPAT MINUM
TOLERANSI ASUPAN YANG BURUK
MUNTAH, DIARE , DISTENSI ABDOMEN, ILEUS DAN SULIT MINUM
HEPATOGAMELI
SHOCK
PURPULA
UBUN – UBUN MENONJOL / PENUH
BBLR 2000 – 2500 gram, IBU HAMIL DENGAN PERSALINAN PREMATUR PERLU DIRUJUK SEGERA DENGAN JANIN
TERDAPAT TANDA PREMATUR ( USIA KEHAMILAN ≤ 36 MINGGU ) SEMUA BAYI DENGAN BBL ≤ 2000 gr HARUS DIRUJUK KE FASILITAS KESEHATAN
TANDA BAHAYA KOMPLIKASI maternal
no
Komplikasi
Tanda bahaya PUSING, PUCAT, NADI CEPAT, AKRAL DINGIN KONTRAKSI UTERUS LEMBEK
1
PENDARAHAN POST PARTUM
PERDARAHAN TETAP MENGALIR DARI JALAN LAHIR NYERI TEKANAN PERUT TANDA – TANDA SHOEK, NADI CEPAT DAN HALUS ( ≥ 100 X / m ) TEKANAN DARAH ≤ 60 mmHg PERNAFASAN CEPAT ( RESPIRASI ) 32 X / i PUCAT ( KONJUNGTIVA PALPEBRA, TELAPAK TANGAN , BIBIR ) BERKERINGAT , GELISAH , APATIS , BINGUNG, PINGSAN ( TIDAK SADAR )
2
4
5
IBU KELELAHAN
PEMBUKAAN SERVIK MELEWATI KANAN GARIS WASPADA PADA PATOGRAF
PEMBUKAAN SERVIK TIDAK DISERTAI DENGAN PENURUNAN BAGIAN BAWAH JANIN
NYERI KEPALA HEBAT TIDAK HILANG DENGAN ANALGETIK BIASA .
PENGLIHATAN KABUR
HIPER REFLEXIA
NYERI ULU HATI
TEKANAN DARAH DIASTOLIK ≥ 90 mmHg
PROTEINURIA ± 2 ATAU LEBIH
DEMAM DENGAN SUHU ≥ 38 0 C
MENGGIL ATAU BERKERINGAT
LOCHEA BERBAU SAMPAI NANAH
UTERUS NYERI TEKAN
SUMBER INFEKSI LUKA PERINEUM, METRITIS, LUKA OPERASI, MASTITIS
PARTUS LA,A
FEB DAN EKLAMSI
SEPSIS PUERPELARIS
SOP SEPSIS NEONATUS
SELAMA TRANSPORTASI Pengertian
: Infeksi yang terjadi pada bayi selama empat minggu pertama kehidupan
Tujuan
: Menurunkan angka Kesakitan dan Kematian pada BBL
Prosedur
:
1. Bidan mendampingi pasien 2. Alat perlengkapan termasuk alat suntik, selang IV dan alat resusitasi 3. Keluarga ikut menemuni 4. Surat Rujukan 5. Obat – obatan esensial yang mungkin diperlukan selama perjalanan 6. Uang yang diperlukan 7.
Mewaspadai gangguan khusu, penyakit penyerta serta komplikasi yang terjadi seperti kejang, hipoglikemi, gangguan nafas dan icterus
8. Merujuk neonatus yang menderita sepsis Neonatorum dengan komplikasi di lakukan setelah keadaan stabil .
SOP BBLR DAN PREMATUR
SELAMA TRANSPORTASI Pengertian
: Bayi
dengan berat lahir rendah disebabkan oleh masa kehamilan ≤ 37minggu
Dengan berat yang sesuai masa kehamilan atau keduanya Tujuan
: a. Mencegah terjadinya Asfiksia pada BBL b. . Mencegah terjadinya Kematian pada BBL
Prosedur
:
1. Manajemen umum jaga bayi tetap hangat 2. Menjaga alat nafas tetap bersih dan terbuka 3. Nilai segera kondisi bayi tentang alat vital 4. Mengelola gangguan nafas 5. Hentikan kejang dengan Anti Konvulsan 6. Atasi Dehidrasi dengan memasang jalur intravena dan berikan cairan dehidrasi IV 7. Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya 8. Manajemen Spesifik sesuai dengan temuan klinis dan pengelolaanya masing – masing
SOP syok maternal SELAMA TRANSPORTASI Pengertian
: Suatu
keadaan dimana terjadi gangguan perfusi yang disebabkan oleh
adanya pendarahan Tujuan
: a. Memulihkan perfusi pada jaringan b. Memulihkan keseimbangan cairan dalam tubuh c. Mencegah kematian
Prosedur
:
1. Jaga jalan nafas 2. Resusitasi 3. Jaga IV 2 jalur 4. 20 IV Oksitosin minimal 500 cc / jam 5. Tatalaksana sesuai causa tidak berhasil ( curattage ) 6. Kompresi Aorta Abd / Bimanual
SOP EKLAMSI SELAMA TRANSPORTASI Pengertian
:
Patologi kehamilan yang ditandai dengan Trias Hipertensi , Edema, dan
Proteinuria yang terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu sampai segera setelah persalinan di ikuti oleh kejang atau koma Tujuan
: a. Mencegah terjadinya kejang pada Maternal b. Mencegah Kematian Ibu dan Anak
Prosedur
: 1. Jaga jalan nafas 2. Jaga dari trauma 3. MGSO4 IV 1gr / Jam / Infus RL 4. Nipedipene 5 mg Cublingual
SOP MATERNAL SEPSIS SELAMA TRANSPORTASI Pengertian
:
Infeksi bakteri yang parah pada uterus ( rahim ) umumnya terjadi beberapa hari setelah seorang ibu melahirkan yang disebabkan oleh Bakteri Strepcococus yang memasuki tubuh melalui kulit / jaringan yang
rusak saat melahirkan Tujuan
: Mencegah terjadinya kematian ibu aktif sepsis / komplikasi
Prosedur
: 1. Hidrasi 2. Jalur IV 3. Antiboitik
SOP asfiksia neonatus SELAMA TRANSPORTASI Pengertian
: Suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir sehingga dapat menurunkan O2 dan mungkin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut .
Tujuan
: mencegah terjadi kematian pada bayi
Prosedur
:
1. Bayi dalam keadaan stabil 2. Bayi harus dalam keadaan hangat 3. Didampingi tenaga kesehatan yang tampil melakukan tindakan resusitasi minimal ventilasi 4. Tersedianya obat dan peralatan yang dibutuhkan termasuk alat suntik, Selang IV dan alat Resusitasi 5. Surat Rujukan 6. Obat – Obatan Esensial yang mungkin diperlukan selama perjalanan 7.
Tersedianya Kendaraan
8. Uang yang cukup diperlukan selama merujuk
STABILISASI KOMPLIKASI MATERNAL
PELAYANAN n o
1
KASUS
HPP / SHOEK
BIDAN DESA / BPS Kolaborasi Bidan Diagnostik Pasang Infus 2 jalur ( Rl atau NaCl ) 1liter dalam 15 – 20 menit
PUSKESMAS
PUSKESMAS
NON PONED
PONED
Diagnostik Pasang Infus 2 jalur ( Rl atau NaCl ) 1liter dalam 15 – 20 menit Uterotonika Oksitosin 10
Diagnostik Pasang Infus 2 jalur ( Rl atau NaCl ) 1liter dalam 15 – 20 menit Uterotonika Oksitosin
Bebaskan jalan nafas dengan pembersihan maternal penyumbat Persiapan Donor Persiapan rujukan
IU 1m Bebaskan jalan nafas dengan pembersihan matereial penyumbat Beri Oksigen Persiapan rujukan
20 IU dalam 500 cc/Rl Tatalaksana sesuai kuasa (Atonia Uteri ) Robekan jalan lahir, Retensio Plasenta, Sisa Plasenta Persiapan rujukan
FEB / EKSLAMSI Identifikasi tanda Diagnostik klinik TD ≥ 140 / 90 bahaya Dosis awal MgSO4 mmHg Kolaborasi Bidan ( 40%) 4 gr IV 5 menit MgSO4 ( 40%) 4 gr IV Lanjutkan dengan 6 gr 5 menit dalam 15 cc RL / ringer Acetat, 15 menit kejang beri 2 gr selama 5 menit Nifedipine jika tensi ≥ 140 / 90 mmHg, 5 – 10 mg bisa diulang 8 x / 24 jam Pasang infus RL dengan jarum ukuran 16 atau lebih maintence MgSO4 1 gr selama 24 jam Pasang peralatan penanganan kejang , goedel, pengisap lendir, masker O2 dan oksigen 2-6 liter / menit
2
3
MATERNAL SEPSIS
Identifikasi tanda bahaya Kolaborasi Bidan Rujuk
Diagnostik klinik Dosis awal MgSO4 40% 4 gr IV 5 menit Lanjutkan dengan 6 gr dalam 15 cc / RL atau Ringer Acetat, 15 menit kejang beri 2 gr selama 5 menit Nifedipine jika tensi ≥ 140/90 mmHg, 5-10mg bisa diulang 8 x /24 jam Pasang Infus Rl dengan jarum ukuran 16 atau lebih maintence MgSO4 1gr selama 24 jam Pasang peralatan penanganan kejang, goedel, pengisap lendir, masker O2 dan O2 2 – 6 liter / menit Diagnosis kerja Diagnosis Hidrasi IV Hidrasi IV Antibiotika ( ini pertama), Antibiotika ( ini Ampisilin 2 gr + pertama), Ampisilin 2 Gentamicin 80 gr dan gr setiap 6 jam + Metronidazole 500 gr IV Gentamicin 5 gr / kg Metronidazole 500 gr Rujuk IV tiap 8 jam Tindakan sesuai
STABILISASI KOMPLIKASI NEONATAL
PELAYANAN n o
1
KASUS
ASFIKSIA
BIDAN DESA / BPS
PUSKESMAS
PUSKESMAS
NON PONED
PONED
Setelah penatalaksanaan
Setelah manajemen bayi
Setelah resusitasi
bayi baru lahir dengan
baru lahir dengan Asfiksia
Neonatus ( Bagan 0-1
Asfiksia VTP 3-5 x 30
VTP 30 detik, bayi masih
tahapan resusitasi acuan
dtk , bayi masih merinti
merintih ( belum nafas )
PONED hal 9 – 9 )
belum bernafas spontan ,
spontan , rujuk sambil VTP,
rujuk sambil VTP. Bila
bila setelah 3 menit tidak
setelah 3 menit belum
bernafas spontan ( denyut
bernafas spontan denyut
jantung gagal resusitasi
jantung gagal resusitasi.
Rujuk antepartum terbaik
Dan rujukan yang disediakan rujukan 2
SEPSIS
antepartum terbaik Identifikasi oleh keluarga Penegakkan diagnosis
Penegakkan diagnosis
/ Bidan berdasarkan
sepsis dan berikan
sesuai tabel, dan
Hasil pemeriksaan
antibiotik IM sesuai dengan
pemberian antibiotika
Neonatus
berat badan
(ini pertama ) acuan buku poned. Jika ada komplikasi rujuk ke RS
3
BBLR / Prematur
setelah keadaan stabil Pemeriksaan status
Identifikasi oleh
Pemerikasaan status
keluarga / bidan
neonatus dan perawatan
berdasrkan tanda – tanda
Esensial Neonatus
fisik dan hasil
kemudian segera di rujuk
timbangan dirujuk
dengan tetap
setelah dilakukan
mempertahankan
perawatan esensial
kehangatan tubuh BBLR /
Kelola gangguan
neonatus dan di rujuk
Prematur dengan metode
nafas jika ada
dengan tetap
kangguru
mempertahankan kehangatan tubuh BBLR
neonatus Jaga kehangatan neonatus Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka
Hentikan kejang dengan anti konvulsan Pasang jalur IV,
/ Prematur dengan
berikan cairan serta
metode kangguru
kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya