265991225-pengemasan-kertas.docx

  • Uploaded by: chan
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 265991225-pengemasan-kertas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,211
  • Pages: 24
Novi Dwiansyah 240210130044 IV.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang

dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Berfungsi untuk memudahkan penanganan pangan saat hidup berpindah, fungsi bertambah yaitu untuk memudahkan distribusi dan pengolahan saat mulai menetap (Herudiyanto, 2008). Pengemasan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis, maupun mekanis hingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik. Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan. Praktikum pengemasan pangan kali ini membahas mengenai identifikasi salah satu bentuk kemasan yaitu kertas. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel yaitu kertas kraft, kertas glasin dan kertas lilin. Wadah wadah kertas kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak, dan box yang terbuat dari paper board, kertas laminasi, corrugated board dan berbagai jenis board dari kertas khusus (Nurminah, 2002). Kertas banyak digunakan sebagai pembungkus utama. Dalam pengemasan produk pangan dengan menggunakan kertas, kita perlu memperhatikan kesesuaian pemilihan kemasan dan produk yang akan dikemas, kesesuaian berat terukur dengan berat yang tertera pada kemasan serta kesesuaian dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Persyaratan yang telah ditetapkan dalam menentukan pilihan bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan antara lain adalah tidak toksik (untuk kemasan primer) serta tidak inert. Untuk itu penting mengetahui karakteristik jenis kertas yang akan digunakan sebagai alat pengemasan pangan. Agar kesesuaian antara bahan

Novi Dwiansyah 240210130044 pengemasan dengan bahan yang dikemas baik kesesuaian berat terukur, bentuk maupun sifat kimia bahan yang akan dikemas. Praktikum kali ini mengidentifikasi kemasan kertas yaitu adalah pengenalan berbagai jenis kemasan kertas, mengukur ketebalan berbagai jenis kemasan kertas, dan pengukuran berat berbagai jenis kemasan kertas.

4.1

Pengenalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas Praktikum kali ini mengamati berbagai jenis kemasan dalam beberapa produk

pangan. Sampel yang digunakan yaitu Hexos, Tepung Hun Kwee, Pringles, Sari Kedelai, dan Silverqueen. Berbagai jenis kemasan produk pangan tersebut diamati lalu dibuat deskripsinya. Hasil pengamatan dapat dilihat pada table berikut : Tabel 1. Deskripsi Kemasan Kel Jenis Kemasan 6 Silver Queen Kemasan

Deskripsi sekunder terbuat dari

kertas

karton,

(Chunky Bar) white

berwarna putih, cukup tahan air,tidak mudah sobek,

Chocolate

permukaan luarnya basah, permukaan bagian dalam kasar, cukup tebal dan tidak tembus cahaya Kemasan primer terbuat dari alumunium foil dengan bagian luar berwarna gold dan bagian dalam berwarna silver

7

Hexos

Kemasan sekunder terbuat dari metalized plastik dengan bagian luar berwarna hijau terdapat label kemasan dan bagian dalam berwarna silver Kemasan primer pada bagian luar terbuat dari alufo, dilapisi kertas, plastik, mudah disobek, mudah kusut, tembus cahaya, tidak tembus air, memiliki 4 lapisan

8

Tepung Hun Kwee

Kemasan sekunder sama dengan kemasan primer, kertas berwarna putih, tidak tembus cahaya, tidak tahan air dan minyak, mudah disobek

9

Pringles

Hanya memiliki kemasan primer. Tutup kemasan

Novi Dwiansyah 240210130044 terbuat dari plastik tebal, kemudian terdapat penutup kemasan yang terbuat dari bahan kertas dan alufo dengan tekstur lentur dan tipis, permeabilitas rendah, mudah dilepaskan dari bahan kemasan, badan kemasan terbuat dari karton tebal yang tidak tembus cahaya dan cukup tahan air, sedangkan bagian dalam kemasan dilapisi dengan alufo 10

Sari Kedelai

Hanya memiliki kemasan primer berupa tetrapack, warna kemasan biru-putih, bagian luar dilaminasi sehingga

bertekstur

halus,

bentuk

kemasan

menyerupai bantal, bagian dala dilapisi alufo (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015) Sampel yang pertama yaitu Silverqueen yang memiliki kemasan primer dan sekunder. Berdasarkan table diatas, kemasan primer merupakan alumunium foil dan kemasan sekunder merupakan kertas karton. Silverqueen merupakan produk olahan coklat, maka ia perlu menggunakan kemasan primer dan sekunder. Kemasan primer yang terbuat dari alufo berfungsi agar lemak yang berada dalam coklat tersebut tidak teroksidasi karena kemasan alufo tidak tembus cahaya dan mudah dibentuk. Sedangkan, kemasan sekunder yang terbuat dari karton berfungsi melindungi dari benturan dan meningkatkan daya jual karena labeling terdapat dalam kemasan sekunder tersebut. Produk Hexos merupakan produk permen. Produk ini juga memiliki kemasan sekunder dan primer. Rata-rata kemasan permen memang dikemas menggunakan kertas metalized plastic atau alumunium foil. Produk permen cukup higroskopis bila disimpan pada udara terbuka, sehingga kemasan produk permen menggunakan kemasan yang kedap udara dan kedap cahaya. Produk Tepung Hun Kwee yang hanya dikemas menggunakan kertas dirasa kuranng melindungi produk. Produk tepung-tepungan mudah menyerap air dan bila

Novi Dwiansyah 240210130044 dibiarkan diudara terbuka akan terbentuk gumpalan besar. Sehingga, seharusnya kemasan untuk produk tepung adalah kemasan yang kedap udara dan tahan air. Kemasan untuk produk keripik kentang Pringles hanya kemasan primer, namun kemasan primer ini sudah memenuhi semua aspek untuk melindungi produk dan menjual produk. Kemasan primer terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan dalam yang terbuat dari alumunium foil dapat melindungi produk karena keripik kentang merupakan produk yang cukup higroskopis sehingga perlu kemasan yang tahan air, dan bagian luar merupakan karton yang diberi label. Produk ini, kemasannya juga memiliki penutup yang terbuat dari plastic yang cukup fleksibel. Fungsi penutup tersebut adalah untuk memudahkan konsumen ketika mengkonsumsi produk tersebut. Produk terakhir yang diamati kemasannya yaitu, minuman sari kedelai. Minuman ini dikemas menggunakan kemasan tetrapack namun menyerupai bantal. Kemasan tertapack merupakan kemasan yang umum digunakan pada produk minuman susu atau sari buah the dan yang lainnya yang biasanya melalui proses sterilisasi atau pasteurisasi terlebih dahulu. Tetra Pack merupakan kemasan yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan kertas karbon dengan komponen plastic yang tidak hanya antibocor, namun juga bisa melindungi isi kemasan dari ancaman bakteri dan alumunium yang bertujuan untuk menyempurnakan tingkat kekedapan udara dalam kemasan tersebut, namun juga bisa melindungi isi kemasan dari ancaman bakteri. Sistem pelapisan kertas karton dengan komponen plastik dan alumunium pada tetrapack bertujuan untuk menyempurnakan tingkat kekedapan udara dalam kemasan tersebut. Aluminium dipilih karena harganya lebih murah dibandingkan logam atau bahan kedap udara lainnya, selain karena aluminium ini ringan dan tidak mudah untuk terkorosi (Arta, 2013). Praktikum kali ini juga mengamati berbagai jenis bahan pengemas kertas yang sudah dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Berikut hasil pengamatan untuk deskripsi setiap kelompok bahan pengemas.

Novi Dwiansyah 240210130044 Tabel 2. Hasil Pengamatan Berbagai jenis Kertas Jenis Kertas Golongan Kertas sigaret

Deskripsi

Kertasnya tipis, berwarna putih, tidak

tahan

air

dan

minyak,

teksturnya halus, mudah disobek dan lecek, tidak tembus cahaya. kertas

Tekstur kasar, warnanya coklat,

sembahyang

mudah sobek, tidak tahan air dan minyak dan tidak tembus cahaya.

Kertas map

Map 1

Tekstur

kasar,

warnanya

pink,

mudah disobek dan lecek, tidak tembus cahaya, tidak tahan air dan minyak. Kertas label

Terdapat 2 lapisan, lapisan 1 : glossy dan lengket, lapisan 2 : kertas biasa berwarna kuning, tidak mudah sobek dan lecek, lapisan 1 tahan air dan minyak, lapisan 2 tidak tahan air dan minyak. Permukaannya

kasar,

tebal,

berwarna cokelat muda, mudah

Kertas Karton

dilipat, tidak tembus cahaya, tidak tahan air. Bagian depan teksturnya halus, bagian

Kertas Sampul

belakang

permukaannya

agak kasar, mudah sobek, mudah dilipat, tembus air, dan tembus cahaya. Map 2

Kertas Krep

Permukaan depan dan belakang sama, teksturnya kasar, tembus

Novi Dwiansyah 240210130044 cahaya, mudah disobek, tidak tahan air, dan tipis. Hampir menyerupai karton, lebih Kertas Sertifikat

halus, tidak tembus cahaya, dan tidak tahan air. Sangat

tebal,

permukaan

Kertas Bond I

agak

kasar,

terdapat

garis

horizontal, warna putih gading, tidak tahan air, mudah sobek. Sangat tebal, tidak begitu halus, permukaan tidak rata, warna putih

Kertas Bond II

gading, tidak tahan air, mudah Map 3

sobek. Sangat tebal, tidak begitu halus,

Kertas Bond III

permukaan rata, terdapat bintikbintik abu, warna putih buram, tidak tahan air, mudah sobek. Tebal, halus, permukaan terdapat

Kertas Bond IV

garis

vertikal,

warna

putih

kekuningan, tidak tahan air, mudah sobek. Agak tipis, halus, warna putih

Kertas Bond V

kecoklatan, tidak tahan air, mudah sobek. Ada 2 permukaan halus dan kasar, permukaan kasar bergerigi (tidak

Kertas Bond V

rata),

tebal,

warna

kuning

kecoklatan, tidak tahan air, mudah sobek.

Novi Dwiansyah 240210130044 Mudah kusut, mengkilat, halus, Alumunium foil

mudah sobek, tahan terhadap air, tipis. Lapisan

atas

putih,

bawah

berwarna coklat, bagian bawah

Kardus 1

bergelombang Map 4

Kardus 2

Kedua kardus dilapisi kardus warna coklat,

bagian

tengah

bergelombang Berwarna coklat, tipis dibagian atas Kertas lapis

dan berwarna putih dibagian bawah bertekstur kasar dan bergelombang. Sedikit lebih tebal dari kertas lapis,

Kertas Serap

sangat kasar Bagian atas mengkilap, berwarna

Kertas Emas

emas, bagian berwarna putih Ketebalan

Karton Ungu

+++,

halus,

mudah

sobek, tidak tahan air dan minyak, serta keras Kasar, berserat, ketebalan ++, tidak

Karton Hitam

tahan air dan minyak, mudah sobek Halus, dua permukaan yaitu kuning

Karton Kuning

dan putih, ketebalan ++++ Kasar,

Karton Cream Karton Hijau muda Karton Biru

ketebalan

+++,

mudah

sobek, tidak tahan air dan minyak Map 5

Kasar, mudah sobek, ketebalan ++, tidak tahan air dan minyak Ketebalan +++++, halus, warna

Novi Dwiansyah 240210130044 bercorak dan tidak mudah sobek Karton Hijau

Halus ++, dua permukaan yaitu

tua

hijau dan putih, mudah sobek 

Kertas nasi

Dalam : halus, mengkilap, licin, tidak tembus cahaya, mudah sobek



Luar : kasar, tidak tembus cahaya

Kertas tisu

Halus, tidak tahan air, mudah sobek, Map 6

Kertas roti

tembus

cahaya,

permeabilitas tinggi

Tidak tembus cahaya, kasar, mudah menyerap air, mudah sobek

Kertas perkamen Kertas glasin

Tidak

tembus

cahaya,

mudah

sobek, kesat, mudah lecek Banyak warna, tidak tahan air, tembus cahaya, tidak mudah sobek, mudah lecek

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Berdasarkan table diatas, diamati berbagai jenis kemasan kertas. Kertas pada dasarmya terbuat dari selulosa, hemiselulosa, yang diambil dari berbagai jenis kayu, kayu yang dibentuk menjadi pulp kemudian diberi berbagai perlakuan tambahan untuk seperti penambahan bahan kimia, pembilasan, penguraian, pemucatan, dan pembentukkan menjadi lembaran-lembaran kertas setelah pressing dan dikeringkan (Arta, 2013). Dalam table diatas, diamati jenis-jenis kertas dengan ketebalan, warna, dan fungsi yang berbeda-beda berdasarkan jenisnya. Kertas kraft ada dua tipe. Keduanya sama-sama berwarna coklat dan tipis. Kertas kraft tipe 1 memiliki sisi-sisi yang halus, sedangkan kertas kraft tipe 2 salah

Novi Dwiansyah 240210130044 satu sisinya lebih kasar. Kertas ini merupakan jenis kertas yang tidak mengkilap karena dalam proses pembuatannya dilakukan pemucatan san sulfatasi. Harga kertas kraft relatif murah. Ketebalan kertas 0,084-0,086 mm yang dibuat melalui proses sulfat dan pemucatan (bleaching) sehingga menghasilkan warna coklat.Kedua kertas kraft ini biasa digunakan untuk membuat amplop surat. Industri pangan menggunakan kertas kraft untuk kantung bubuk kopi giling, teh, dan kantung belanja penggantik kantung plastik. Bentuk kemasan sak, kantung, pembungkus, tabung, kaleng komposit. Kertas ini untuk mengemas bahan-bahan dengan BJ yang besar (Arta, 2013). Ketebalan kertas kraft ini agak tebal, karena pulp yang digunakan untuk membuat kertas kraft lebih banyak. Tekstur kertas ini kasar karena kertas kraft ini dalam proses pembuatannya dilakukan berkerut (corrugated). Kertas laminasi atau kertas label merupakan kertas yang dibuat dari kertas kraft tipi. Salah satu sisinya dilapisi oleh plastik. Kertas kraft yang digunakan untuk membuat kertas laminasi sifatnya kuat, warna coklat susu, harga relatif murah, dan diproduksi sebagai lembaran satu lapis. Bagian yang berplastik pada kertas laminasi digunakan pada bagian dalam untuk membungkus makanan. Sisi yang lain dibagian luar. Kertas laminasi sering digunakan untuk membungkus nasi, tapi tidak menutup kemungkinan untuk membungkus jenis pangan lain. Plastik laminasi terbentuk dari bahan plastik PE, PET, PP, PMP, EVOH, dan lain sebagainya (Herudiyanto, 2008). Selulosa pada kertas laminasi cukup banyak, sehingga kertas laminasi lebih kaku dibandingkan dengan kertas minyak, kertas sampul, kertas roti, atau kertas kraft biasa. Ketebalannya mencapai 0,12 mm. Ketebalan kertas laminasi juga mempengaruhi berat dan massa jenisnya. Kertas sampul atau kertas payung memliki warna coklat, sangat tipis, dan bersalur. Kertas jenis ini lebih sering digunakan diluar ruang lingkup pangan, kertas ini digunakan untuk membungkus buku, pengepakkan pengiriman barang. Salur-salur atau garis-garis yang terbentuk pada kertas sampul terbentuk karena tidak meratanya pengeringan kertas (Arta, 2013). Pulp dari kayu yang digunakan juga lebih sedikit dibandingkan dengan bahan kimia tambahan dan perekatnya, sehingga sangat tipis

Novi Dwiansyah 240210130044 bahkan hampir transparan. Kertas sampul tidak dilalui proses laminasi maupun pengecatan, sehingga teksturnya menjadi kasar. Berbeda halnya dengan kertas tissue, kertas bertekstur agak kasar ini berwarna putih. Kertas tissue terbuat dari serat kayu jenis pohon berdaun jarum seperti pinus, karena memiliki serat kayu panjang. Proses pembuatannya disisipi proses pemutihan (bleaching) sehingga warna kertas tissue berwarna putih. Kertas tissue sebenarnya memiliki dua tipe, satu tipe untuk kertas tissue makan, satu lagi kertas tissue wajah. Kertas tissue memiliki tekstur yang lebih halus. Terkstur kertas tissue untuk makanan sedikit timbul beraturan. Penggunaaan kertas ini untuk menyerap minyak dari produk olahan yang melalui proses penggorengan. Kertas minyak dan kertas glasin menurut pengamatan adalah jenis kertas yang sangat tipis. Ketipisan kertas ini membuat kertas menjadi transparan dan biasanya kertas minyak disajikan dalam beberapa warna. Permukaannya yang licin dikarenakan proses pengenceran (calendering) yang dilakukan pada proses pembuatan kertas. Kertas ini tahan terhadap minyak dan lemak, namun tidak tahan air. Kertas minyak dibuat dengan cara memperpanjang waktu pengadukan pulp sebelum dimasukkan ke mesin pembuat kertas. Penambahan bahan - bahan lain seperti plastizier bertujuan untuk menambah kelembutan dan kelenturan kertas, sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahan - bahan yang lengket. Kertas ini mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap lemak, oli dan minyak, tidak tahan terhadap air walaupun permukaan dilapisi dengan bahan tahan air seperti lak dan lilin (Arta, 2013). Ketebalan kertas minyak ini sangat tipis. Biasanya kertas ini digunakan untuk mengemas pangan berlemak seperti mentega, keju, permen, dan produk-produk kering lainnya (Herudiyanto, 2008). Karton gelombang biasa disebut kardus digunakan untuk mengemas bahan yang mudah rusak, patah dan berat. Bagian dalam kardus terdapat karton yang dibentuk gelombang, ini berfungsi untuk meredam getaran dan tekanan. Bagian luar kardusnya berbentuk lembaran yang lebih tebal dengan ukuran yang sama tebalnya. Konstruksi bergrlombang dimaksudkan untuk meredam getaran atau tekanan.

Novi Dwiansyah 240210130044 Penggunaan

kardus

ini

biasanya

digunakan

untuk

keperluan

transportasi

(Herudiyanto, 2008). Kertas ini tebal karena tidak dilakukan pengelantangan dan menggunakan filler tanah liat. Tekstur kertas ini sangat kasar karena kardus ini menggunakan pulp yang banyak karena fungsinya sebagai penahan itu maka harus dibuat kasar. Kertas ini merupakan jenis kertas yang paling tidak mengkilap karena dalam proses pembuatannya tidak dilakukan pengecatan dan tidak adanya laminasi. Kertas buram dalam pembuatannya dilakukan dengan cara dipucatkan dengan direndam dalam larutan asam sulfat. Kertas ini mempunyai daya tahan terhadap lemak dan air. Kertas buram mempunyai ketahanan lemak yang baik, mempunyai kekuatan basah yang baik, tidak berbau/berasa, tidak memberikan penghambatan yang baik terhadap gas, kecuali jika dilapisi dengan bahan tertentu dan dapat digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarin, keju, teh, kopi. Kertas buram, digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarin, biskuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging(segar, kering, diasap, atau dimasak), hasil ternak lain, teh dan kopi (Arta, 2013). Sifat- sifat kertas buram adalah tahan terhadap lemak mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam air mendidih, permukaannya tidak berserat, tidak berbau, tidak berasa, transparan sehingga sering disebut kertas glasin, tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas, kecuali jika dilapisi dengan bahan tertentu (Arta, 2013). Kertas dupleks merupakan jenis kertas yang paling tebal dan berat. Kertas dupleks bersifat sangat keras dan kaku, warnanya coklat kehijauan. Karton dupleks terbuat dari cylinder board yang terdiri dari beberapa lapisan, dan bagian tengahnya terbuat dari kertas - kertas daur ulang, sedangkan kedua sisi lainnya berupa kertas koran murni dan bahan murni yang dipucatkan. Sifat - sifat karton dapat diperbaiki dengan dilapisi dengan selulosa asetat dan polivinil klorida (PVC) yang diplastisasi. Kasein yang dicampurkan pada permukaan kertas akan memberikan permukaan cetak yang lebih halus dan putih (Arta, 2013).

Novi Dwiansyah 240210130044 Kertas ini tebal karena tidak dilakukan pengelantangan dan menggunakan filler tanah liat. Kertas ini kaku karena ketebalannya yang sangat besar dan selulosa yang digunakan banyak. Kertas roti memiliki tekstur kasar, warnanya buram, tembus cahaya, dan mudah dilipat. Kertas ini biasa digunakan sebagai alas suatu adonan kue, roti, cake pada loyang saat pemanggangan. Hal ini bertujuan agar produk tidak lengket pada loyang saat telah matang. Kertas perkamen mempunyai ketahanan lemak yang baik serta kekuatan basah (We Strength) baik walaupun dalam air mendidih. Permukaannya bebas serat, tidak berbau dan tidak berasa. Kertas transparan dan translusid dan tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas. Kertas ini biasanya digunakan untuk menega, margarin, biskuit berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering digoreng), daging (segar, kering, diasap, dimasak), hasil ternak lain, teh dan kopi. Aluminium foil adalah bahan kemasan berupa lembaran logam aluminum yang padat dan tipis dengan ketebalan <0.15 mm. Kemasan ini mempunyai tingkat kekerasan dari 0 yaitu sangat lunak, hingga H-n yang berarti keras. Semakin tinggi bilangan H-, maka aluminium foil tersebut semakin keras. Ketebalan dari aluminium foil menentukan sifat protektifnya. Jika kurang tebal, maka foil tersebut dapat dilalui oleh gas dan uap. Pada ketebalan 0.0375 mm, maka permeabilitasnya terhadap uap air = 0, artinya foil tersebut tidak dapat dilalui oleh uap air. Foil dengan ukuran 0.009 mm biasanya digunakan untuk permen dan susu, sedangkan foil dengan ukuran 0.05 mm digunakan sebagai tutup botol multitrip (Arta, 2013) Sifat-sifat dari aluminium foil adalah hermetis, fleksibel, tidak tembus cahaya sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang berlemak dan bahanbahan yang peka terhadap cahaya seperti margarin dan yoghurt. Aluminium foil banyak digunakan sebagai bahan pelapis atau laminan. Kombinasi aluminium foil dengan bahan kemasan lain dapat menghasilkan jenis kemasan baru yang disebut dengan retort pouch. Syarat-syarat retort pouch adalah harus mempunyai daya simpan yang tinggi, teknik penutupan mudah, tidak mudah sobek bila tertusuk dan tahan terhadap suhu sterilisasi yang tinggi.

Novi Dwiansyah 240210130044 Kertas nasi adalah kertas yang memiliki dua sisi yang berbeda. Kertas ini biasanya berwarna coklat dan digunakan untuk membungkus nasi. Sisi pertama kertas ini permukaannya kasar sedangkan sisi lainnya halus karena dilapisi oleh plastic tipis. Pelapisan dengan plastic tersebut, menyebabkan kertas ini tidak mudah disobek dan sedikit tahan air. Macam-macam kertas diatas merupakan kertas yang umum dan sering kita temui dikehidupan sehari-hari. Kemasan kertas berbeda penggunaannya tergantung pada ketebalan dan sifat lainnya. Kemasan kertas dapat dijadikan sebagai pengemas bahan pangan namun harus memperhatikan karakteristik kertas yang dipilih serta makanan yang akan dikemasnya. Kesesuaian produk dengan kemasan akan memberi efek umur simpan yang baik.

4.2

Mengukur Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas Ketebalan jenis kemasan kertas perlu di ukur untuk memperkecil ragam pada

setiap operasi pembuatannya. Ketebalan kertas dapat mempengaruhi kecepatan kerja mesin pengemas. Ketebalan dapat pula menjadi faktor yang sangat penting jika bahan pengemas akan diberi dekorasi warna karena alat pencetak warna hanya berkerja pada ketebalan tertentu. Sampel yang digunakan pada pengukuran kali ini adalah kertas kraft, kertas karton, kertas nasi, kertas roti, dan kertas minyak. Berikut ini merupakan hasil pengukuran ketebalan berbagai jenis kertas yang diamati pada praktikum. Tabel 3. Pengukuran Ketebalan Berbagai Jenis Kertas Jenis Kertas Pengukuran Mikrometer Kertas Kraft 1 0,04 mm

Jangka Sorong 0,05 cm

2

0,03 mm

0,05 cm

3

0,04 mm

0,05 cm

4

0,05 mm

0,05 cm

5

0,05 mm

0,05 cm

Nilai Maks

0,05 mm

0,05 cm

Nilai Min

0,03 mm

0,05 cm

Novi Dwiansyah 240210130044

Kertas Karton

Kertas Nasi

Kertas Roti

Rata-Rata

0,042 mm

0,05 cm

1

0,13 mm

0,05 cm

2

0,14 mm

0,05 cm

3

0,14 mm

0,05 cm

4

0,13 mm

0,05 cm

5

0,13 mm

0,05 cm

Nilai Maks

0,14 mm

0,05 cm

Nilai Min

0,133 mm

0,05 cm

Rata-Rata

0,134 mm

0,05 cm

1

0,05 cm

0,05 cm

2

0,05 cm

0,05 cm

3

0,05 cm

0,05 cm

4

0,05 cm

0,05 cm

5

0,04 cm

0,05 cm

Nilai Maks

0,05 cm

0,05 cm

Nilai Min

0,04 cm

0,05 cm

Rata-Rata

0,048 cm

0,05 cm

1

0,03 mm

0,05 cm

2

0,03 mm

0,05 cm

3

0,04 mm

0,05 cm

4

0,03 mm

0,05 cm

5

0,03 mm

0,05 cm

Nilai Maks

0,04 mm

0,05 cm

Nilai Min

0,03 mm

0,05 cm

Rata-Rata

0,032 mm

0,05 cm

Novi Dwiansyah 240210130044 Kertas Minyak

1

0,01 mm

0,05 cm

2

0,01 mm

0,05 cm

3

0,005 mm

0,05 cm

4

0,01 mm

0,05 cm

5

0,01 mm

0,05 cm

Nilai Maks

0,01 mm

0,05 cm

Nilai Min

0,005 mm

0,05 cm

Rata-Rata

0,018 mm

0,05 cm

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Dengan mengetahui ketebalan semua jenis kertas, praktikan diharapkan dapat memilih jenis kertas yang digunakan untuk mengemas pangan sesuai dengan karakteristik bahannya. Digunakan sampling untuk pengukuran ketebalan, masingmasing jenis kertas diukur ketebalannya menggunakan mikrometer sekrup pada 5 titik dalam satu kertas, pada bagian sudut- sudutnya dan bagian tengahnya kemudian ditarik kesimpulan dengan menghitung ketebalan rata-rata kertas. Bila dilihat pada tabel diatas, hasil pengukuran lebih akurat menggunakan alat ukur micrometer sekrup karena ketebalan dapat terbaca. Ketebalan dapat terbaca disebabkan oleh ketelitian alat yang tinggi yaitu 0,001 mm. Sedangkan dengan dengan menggunakan alat jangka sorong ketebalan tidak terbaca karena alat tersebut hanya memiliki ketelitian 0,1 cm atau 0,01 mm. Berdasarkan hasil pengamatan pengukuran tebal kertas dengan menggunakan mikrometer sekrup, kertas yang memiliki tebal terbesar adalah kertas karton dengan ketebalan rata-rata 0,134 mm dan yang paling tipis adalah kertas minyak dengan ketebalan rata-rata 0,018 mm. Ketebalan yang sangat berbeda antara kertas bergelombang menyebabkan perbedaan fungsi dalam pengemasan. Seperti contohnya kertas roti adalah kertas berwarna buram tipis yang biasanya digunakan untuk membungkus kue atau roti (bahan pangan yang ringan) dan biasa digunakan sebagai kemasan primer sedangkan karton sering digunakan untuk dijadikan map dan strukturnya paling kuat daripada

Novi Dwiansyah 240210130044 kertas kraft yang terbuat dari kayu cemara dan jenis kayu lainnya. Sehingga dengan ketebalan yang dimiliki, kertas karton biasanya digunakan sebagai pembungkus bahan pangan yang relatif berat dan sebagai pengemas sekunder karena relatif tebal sehingga dapat memberikan perlindungan yang cukup baik pada bahan pangan yang dikemasnya. Perbedaan ketebalan antara kertas kraft, kertas minyak, kertas roti, kertas nasi, dan kertas karton yang sangat menyolok menyebabkan adanya perbedaan bahan pangan yang akan dikemasnya serta perbedaan perlakuan pada saat pengemasan dan pada sangat pemberian warna. Kertas minyak termasuk kertas yang relatif tipis dan mempunyai

warnanya yang bervariasi sehingga umumnya kertas minyak dapat

digunakan sebagai kertas dekorasi selain sebagai wadah bahan makanan. Perbedaan ketebalan pada kertas menyebabkan terjadinya perbedaan fungsi dalam mengemas bahan pangan. Kertas dengan ketebalan yang tipis umumnya digunakan sebagai kemasan primer, sedangkan kertas yang lebih tebal umumnya digunakan sebagai kemasan sekunder misalnya kertas kraft, dupleks, dan karton. Ketebalan pada kemasan juga akan memberikan sifat kaku sehingga produk dapat dilindungi dengan baik dari guncangan, benturan, terlipat, tertindih, sobek bahkan jebol. Adanya ketidakteraturan tebal disetiap sisi kertas, disebabkan oleh bahan baku dan proses pembuatannya itu sendiri.

4.3

Pengukuran Berat Berbagai Jenis Kemasan Kertas Pengukuran berat yang dilakukan pada praktikum kali ini menggunakan

timbangan analitik. Pengukuran volume pada prakikum kali ini berguna untuk mengetahui volume maksimum bahan pangan yang dapat di kemas oleh bahan pengemas tersebut dalam hal ini bahan pengemas berupa kertas. Praktikum kali ini juga menghitung massa jenis kemasan kertas. Massa jenis dihitung agar mengetahui jarak antar molekul kertas yang dapat mempengaruhi permeabilitas terhadap udara. Semakin tinggi densitas suatu bahan pengemas maka semakin kecil permeabilitas tehadap udaranya. Dengan demikan dapat diketahui kesesuaian bahan pengemas dengan bahan yang akan dikemas.

Novi Dwiansyah 240210130044 Penimbangan kertas penting untuk dilakukan karena pada umumnya kertas diperdagangkan dalam ukuran berat menggunakan satuan tonese, sedangkan konsumen kertas menggunakannya berdasarkan ukuran luas kertas. Kertas dengan luas tertentu dapat dibuat dengan berat yang berbeda-beda, biasanya makin berat lembaran kertas maka makin mahal harganya. (Syarief, 1989). Bahan pengemas dengan densitas rendah cocok untuk produk-produk yang tidak terlalu memperhatikan kadar airnya seperti buah-buahan; sedangkan bahan pengemas dengan densitas tinggi cocok untuk produk-produk yang memperhatikan kadar airnya seperti kue kering, biskuit. Berikut merupakan tabel hasil pengukuran berat berbagai sampel kertas yang diamati pada praktikum. Tabel 4. Pengukuran Berat Berbagai Jenis Kemasan Kertas Jenis Berat (g) g/cm2 g/m2 Kg/cm2 Kertas Kertas Nasi 0,7462 7,462 x 10-3 74,62 7,462 x 10-6

Psf (0,204816) 1,528 x 10-6

Kertas Roti

0,5151

5,151 x 10-3 51,51

5,151 x 10-6

1,055 x 10-6

Kertas

0,2617

2,617 x 10-3 26,17

2,617 x 10-6

0,536 x 10-6

1,6930

1,693 x 10-3 169,30

1,693 x 10-6

3,467 x 10-6

7,727 x 10-6

1,583 x 10-6

Minyak Kertas Karton Kertas Kraft 0,7727 7,727 x 10-3 77,27 (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015) Perhitungan :

=

= 74,62 g/m2

= =

=

Tabel 5. Densitas Kemasan Jenis Kertas Ketebalan (cm)

= 7,462 x 10-6 Kg/cm2

Densitas g/cm3

Kertas Nasi

4,2 x 10-3

Volume (cm3) 4,2 x 10-1

Kertas Roti

1,34 x 10-3

1,34

0,5151/1,34 = 0,384

Kertas Minyak

4,8 x 10-3

4,8 x 10-1

0,2617/4,8 x 10-1 = 0,545

0,7462/4,2 x 10-1 = 1,777

Novi Dwiansyah 240210130044 Kertas Karton

3,2 x 10-3

3,2 x 10-1

Kertas Kraft 1,8 x 10-3 1,8 x 10-1 (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

1,693/3,2 x 10-1 = 5,291 0,7727/1,8 x 10-1 = 4,293

Berdasarkan tabel hasil pengamatan, kertas minyak memiliki berat yang paling ringan dengan berat sebesar 2,617 x 10-6 kg/cm2, sedangkan kertas karton memiliki berat yang paling berat yaitu dengan berat sebesar 1,693 x 10-5 kg/cm2. Berat suatu kemasan ditentukan oleh bahan pembuatnya, lapisan yang melapisinya dan kegunaannya dalam mengemas bahan pangan. Semakin berat suatu kemasan menandakan bahan penyusunnya semakin banyak dan semakin dapat menahan benturan dan goncangan dibandingkan dengan kemasan yang ringan. Umumnya kemasan yang berat tergolong kaku karena komponen yang dikandungnya. Berat/satuan luas harus dihitung menggunakan persamaan berat sampel dibagi dengan luas sampel dan dikonversi kedalam satuan SI serta satuan British. Hal tersebut perlu dilakukan karena dalam perdangangan internasional, kertas dijual dalam satuan british dan pada saat kegiatan ilmiah internasional, kertas digunakan dengan menggunakan sistem SI sebagai satuannya. Selain ketebalan, faktor lain yang mempengaruhi kualitas kemasan kertas adalah densitas dan gramatur. Gramatur adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan luas bahan. densitas adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan volume. satuan gramatur yaitu satuan massa kertas yang dinyatakan dalam gram di dalam satu meter persegi luas kertas. Menurut Casey, dkk (1961), besarnya gramatur dapat menentukan tinggi rendahnya sifat kertas atau karton, misalnya dalam standar FEFCO untuk karton gelombang penekanan lebih diutamakan pada sifat karton gelombang yang diperlukan (misalnya ketahanan retak) sedangkan gramatur ditentukan kemudian berdasarkan nilai numerik sifat karton gelombang yang diinginkan. Dalam pengukuran gramatur, pengukuran tebal dilakukan pada beberapa titik yang berbeda dan dilakukan lebih dari satu kali pengukuran. Hal ini disebabkan karena dalam satu lembar kertas nilai ketebalannya tidak merata, sehingga dilakukan pengukuran pada beberapa titik. Sedangkan pengukuran dilakukan lebih dari satu kali (pada kertas yang berbeda) dimaksudkan untuk mendapatkan nilai/data yang cukup

Novi Dwiansyah 240210130044 valid, karena setiap lembar kertas yang diproduksi memiliki ketebalan yang berbedabeda. Ketidakteraturan ketebalan lembaran kertas sangat berhubungan dengan bahan baku dan proses produksi kertas itu sendiri. Melalui densitas dan gramatur, dapat diketahui nilai permeabilitas dari suatu kemasan. Adanya keragaman dalam gramatur mengidentifikasikan pada fluktuasi pemakaian bahan baku kertas per satuan luas. Semakin kecil gramatur maka penggunaan bahan bakunya semakin sedikit, konsumsi energi untuk pengolahan kemasan kertas lebih rendah dan efisiensi ruangan penyimpanan yang baik. Menurut literatur, densitas suatu kemasan memiliki hubungan berbanding terbalik dengan permeabilitasnya. Semakin tinggi densitasnya, maka semakin rendah pula permeabilitasnya. Menurut data diatas, didapatkan hasil bahwa densitas kertas karton paling tinggi sehingga dapat dinyatakan bahwa permeabilitas kemasan kertas tersebut paling rendah. Semakin rendah suatu permeabilitas, maka kemampuan kemasan untuk menahan udara masuk kedalam kemasan semakin tinggi. Massa jenis atau densitas adalah berat pervolume yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan dari berat yang diperoleh dibagi dengan volume bahan tersebut. Massa jenis kemasan berbeda tergantung dari volume dan luas dari kertas dan karton tersebut. Satuan dari densitas adalah g/cm3. kertas yang memiliki densitas yang paling besar adalah kertas karton sedangkan kertas yang memiliki densitas yang paling kecil adalah kertas roti. Lima kertas diatas yang diukur ketebalan serta massa jenisnya, juga diidentifikasi kilap, kemudahan disobek dan ketahanan airnya. Berikut table hasil pengamatannya. Tabel 6. Hasil Pengamatan Perbandingan Berbagai Jenis Kertas Sampel Kertas Kertas nasi Kertas roti Kertas minyak

Kertas

karton

kraft

Indikator Tebal

+

+++

++

+++++

++++

Kilap

+++++

++++

+

++

+++

Kehalusan

+++++

++++

+

+++++

+++

Novi Dwiansyah 240210130044 Daya tahan

++

++++

+

+++++

+++

+

+++

++

++++

+++++

air Daya tahan sobek (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Berdasarkan table diatas, dapat dilihat ketebalan suatu kertas mempengauhi daya tahannya terhadap air dan kemudahan disobek. Kertas paling tebal merupakan kertas karton, sehingga kertas yang paling tahan air dan tidak mudah disobek dari kelima kertas yang diamati tersebut adalah kertas karton. Kilap suatu kertas juga dipengaruhi oleh ketebalan, namun kertas yang paling mengkilap adalah kertas yang paling tipis yaitu kertas minyak. Semakin tebal suatu kertas, maka kehalusan akan berkurang karena pulp yang digunakan juga banyak.

Novi Dwiansyah 240210130044

V.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat ditarik

kesimpulan, antara lain : 1. Berbagai jenis kemasan kertas, ketebalan serta sifat-sifatnya tergantung pada bahan penyusunnya dan jumlah pulp yang digunakannya. 2. Kemasan suatu bahan pangan harus memperhatikan kesesuaian kemasan yang digunakan dengan karakteristik bahan pangan yang dikemasnya. 3. Kemasan suatu bahan pangan dapat berupa kemasan primer, sekunder, dan tersier. 4. Mengukur ketebalan kemasan kertas penting untuk mengetahui fungsi kertas tersebut sebagai bahan pengemas dan mudah disesuaikan dengan produk yang akan dikemasnya. 5. Tingkatan semua jenis kertas yan diamati saat praktikum dimulai dari yang paling tebal hingga paling tipis adalah kertas karton, kertas kraft, kertas nasi, kertas roti, dan kertas minyak. 6. Berat dan berat jenis suatu kemasan kertas pentin untuk diketahui terkait dengan permeabilitas kemasan. 7. Semakin tinggi densitasnya, maka semakin rendah pula permeabilitasnya. 8. Urutan berat jenis kertas dari yang teringan sampai yang terbesar adalah kertas roti, kertas minyak, kertas nasi, kertas kraft, dan kertas karton. 9. Jenis kertas yang memilki ketebalan dan kekuatan tinggi biasa digunakan untuk memngemas bahan pangan / produk yang memiliki berat jenis besar. 10. Jenis kertas tipis dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengemas bahan sebagai bahan kemasan primer

Novi Dwiansyah 240210130044

DAFTAR PUSTAKA Arta,

P. 2013. Bahan Pengemas. Terdapat pada : http://www.pdfcoke.com/doc/93446127/Tetra-Pack-Ok#pdfcoke (Diakses pada 3 Maret 2015)

Casey, J.P. 1961. Pulp and Paper, vol.II Second Ed. International Publisher Inc. NewYork. Herudiyanto, M.S. 2008. Teknologi Pengemasan Pangan. Widya Padjajaran, UNPAD, Bandung. Nurminah, Mimi. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan yang Dikemas. Jurusan Teknologi Pertanian. Faperta USU. Syarief, R., S.Santausa, St.Ismayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB: Bogor

Novi Dwiansyah 240210130044

JAWABAN PERTANYAAN

1. Jelaskan kelebihan dan kelemahan penggunaan jenis kemasan kertas untuk mengemas produk pangan! Jawab: Kelebihan menggunakan kertas sebagai bahan pengemas yaitu kertas mudah terurai dan ramah lingkungan dibandingkan dengan plastik, ringan, harganya murah, mudah dibentuk, mudah diberi label. Kekurangan dari kemasan kertas yaitu mudah rusak, tidak mampu menahan air dalam jumlah banyak, mudah terbakar, mudah robek, hanya untuk sekali pakai. Permeabilitasnya juga rendah.

2. Adakah hasil perbedaan yang mencolok pada sesama contoh? Jika ya, terangkan sebabnya! Jawab: Tidak semua jenis pada proses pembuatannya dilalui bleaching (pemutihan) sehingga warna pada kertas bermacam-macam. Kandungan selulosa yang digunakan juga berbeda-beda. Kertas dengan kontur lebih tebal biasanya mengandung selulosa lebih banyak dan biasanya lebih berat. Tujuan awal dibentuknya kertas-kertas ini juga berbeda-beda, sehingga semua jenis kertas mmiliki karakteristik khasnya masing-masing.

3. Faktor apakah yang mempengaruhi pemilihan jenis kemasan kertas untuk mengemas produk pangan? Jawab: Jenis produk/bahan yang akan dikemas, umur simpan produk/bahan, ketebalan dan kekakuan kertas

Novi Dwiansyah 240210130044

4. Jelaskan tujuan dibuatnya berbagai macam bentuk jenis kemasan kertas! Jawab: Tujuan dibuatnya berbagai macam bentuk jenis kemasan kertas karena penggunaannya yang berbeda. Kertas minyak contohnya, digunakan untuk membungkus produk dengan kadar lemak tinggi, kertas ini dapat menyerap minyak karena permeabilitasnya yang lebih tinggi. Kertas karton bergelombang, berlapis dan tebal digunakan untuk pengepakkan barang terutama saat distribusi. Kertas jenis ini lebih kuat dibandingkan dengan jenis kertas yang lain sehingga sering digunakan sebagai kemasan sekunder.

More Documents from "chan"