PRURIGO NODULARIS Disususun Oleh : Reza Oktarama Putra Wira Nico Sempaty Pembimbing : Dr. Sitti Hajar, Sp. KK 1
PENDAHULUAN Ditandai dengan munculnya papula dan nodul yang kadang juga diikuti oleh ekskoriasi atau ulserasi
Paling sering terjadi pada usia 20 hingga 60 tahun
Lesi akibat garukan berulang
Prurigo Nodularis
Tujuan utama terapi adalah untuk menghilangkan rasa gatal
Penyebab prurigo nodularis masih belum diketahui secara pasti
2
TINJAU AN PUSTAKA
3
TINJAUAN PUSTAKA Definisi
Epidemiologi
Etiologi
• Prurigo nodularis (PN) adalah lesi pada kulit akibat dari garukan berulang karena rasa gatal yang dipicu oleh berbagai rangsangan pruritogenik.
• Paling sering terjadi pada usia 20 hingga 60 tahun • Prevalensi sama antara pria dengan wanita • Penderita dengan dermatitis atopik terkena PN pada usia yang lebih muda.
• Akibat kelainan-kelainan tubuh yang menimbulkan rasa gatal seperti riwayat atopik, kelainan sistemik dan faktor lingkungan
Patologi dan Patogenesis • Neuropeptida ↑ : memediasi peradangan kulit dan pruritus • Sel mast → NGF → Neurohiperplasia dan pruritus • Eosinofil protein kationik memperparah peradangan • Peningkatan sel merkel
4
TINJAUAN PUSTAKA
Pruritus
kulit antara lesi biasanya normal tetapi dapat xerotik atau likenifikasi
Lesi terdistribusi simetris
Lesi berupa Papul dan nodul
Gejala Klinis
Ukuran dari beberapa milimeter sampai 2 cm
5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Histopatologi : hiperkeratosis, hipergranulosis, dan hiperplasia epidermal
6
DIAGNOSA BANDING Dermatitis atopik
Prurigo Nodularis
Pemfigoid Nodularis
Liken Planus 7
TATALAKSANA Medika mentosa Anti pruritus topikal (steroid dan non steroid)
Non medika mentosa
Edukasi pasien untuk tidak menggaruk lesi
Anti pruritus sistemik (Anti histamine sedatif dan non sedatif
Jika terdapat eskoriasi dan ulserasi karena garukan dapat digunakan antibiotik topikal
8
PROGNOSIS
Prurigo nodularis merupakan suatu penyakit dengan lesi yang jinak dan tidak menyebabkan mortalitas tetapi morbiditas yang berat. Prurigo nodularis memiliki tingkat rekurensi yang tinggi
9
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: Ny. AR
Umur
: 32 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Guru
Suku
: Aceh
Agama
: Islam
Alamat
: Batoh
No. RM
: 855170
Tanggal Pemeriksaan : 4 November 2014
10
ANAMNESIS
Keluhan utama Rasa gatal pada lengan dan tungkai b. Keluhan tambahan
Benjolan pada lengan dan tungkai kiri dan kanan
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan munculnya gatal pada lengan dan tungkai kiri dan kanan yang disertai munculnya benjolan. Gatal dirasakan hilang timbul dan bertambah berat jika ia berkeringat dan stres. Rasa gatal akan berkurang jika ia menaruh bedak. Hal ini berlangsung sejak satu bulan yang lalu, dengan benjolan yang semakin banyak. Ia tidak tahan dengan rasa gatal tersebut sehingga pasien menggaruk dan mengosok benjolan tersebut. Rasa gatal bertambah seiring dengan bertambah banyaknya benjolan yang muncul. Ia berobat ke puskesmas namun keluhan dirasakan tidak berkurang. Saat ia datang ke poli kulit terlihat bercak merah disertai dengan penebalan kulit pada benjolan sehingga terlihat jelas kontur kulit pada bagian benjolan. Terlihat juga luka bekas garukan pada bagian atas beberapa benjolan. Riwayat atopik, diabetes 11 mellitus, hipertensi dan gigitan serangga disangkal
ANAMNESIS
d. Riwayat penggunaan obat
Betamethason dari puskesmas
e. Riwayat penyakit dahulu Pasien pernah di rawat di RSJ dengan keluhan depresi 3 tahun yang lalu. Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat atopik juga disangkal
f. Riwayat penyakit keluarga Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga pasien tidak ada. Riwayat atopik pada keluarga juga disangkal
g. Riwayat kebiasaan sosial Pasien tidak tahan gatal dan sering kali menggaruk pada daerah yang gatal. Pasien bekerja sebagai guru. Pasien mengaku mudah stres. 12
Pemeriksaan Fisik Status Generalisata Keadaan umum : tampak baik Kesadaran : compos mentis Tanda vital Laju nadi : 75 kali/menit Laju pernapasan : 20 kali/menit Suhu tubuh : afebris
Status Dermatologis Regio : Antebrakii dextra sinista dan cruris dextra sinistra Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang eritematous, disertai dengan likenifikasi dan terlihat 13 adanya eksoriasi dibeberapa tempat, berjumlah multipel dengan distribusi simetris
Penderita datang pertama kali dipoli kulit pada tanggal 411-2014
Penderita saat di follow up pada tanggal 16-11-2014
14
DIAGNOSIS BANDING
15
Diagnosa Banding Lichen planus
Definisi dan Manifestasi Klinis
Gambaran Lesi
Gambar
Bentuk inflamasi kulit yang Likenifikasi disertai dengan unik yang menyerang kulit, papul-papul yang berwarna membran mukosa, rambut dan merah-biru, berskuama kuku. Gejala klinis sangat gatal, dan gejala ini bisa menetap hingga waktu 1-2 tahun.
Pemfigoid Nodularis
Varian klinis yang jarang dari Papula eritematosa dan plak pemfigoid bulosa. dengan ekskoriasi, nodul ekskoriasi, dan ulserasi superfisial.
Dermatitis Atopik
Peradangan kulit kronis yang Plak papuler, eritematosa, dan residif disertai gatal. Sering berskuama atau plak berhubungan dengan likenifikasi. peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopik pada keluarga atau penderita
16
Planning diagnostik
Pemeriksaan histopatologi
Resume
Pasien datang dengan keluhan gatal pada lengan dan tungkai bawah. Tampak luka bekas garukan pada bagian atas benjolan. Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang eritematous, disertai dengan likenifikasi dan ekskoriasi dibeberapa tempat, berjumlah multipel dengan distribusi simetris. 17
Diagnosa Kerja
Prurigo
Nodularis
18
Tatalaksana
Farmakologis • Sistemik : • Cetirizin 10 mg satu kali sehari • Topikal : • Thiampenicol 2% + Desoximethason 0,25 % oint ( Pagi – Malam)
Non farmakologis Edukasi • Hindari menggaruk pada daerah yang gatal. • Hindari penggunaan pakaian dengan bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. • Mengontrol stress dan emosional • Penggunaan obat sesuai dengan instruksi dokter 19
Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
: dubia ad bonam
20
DISKUSI KASUS
21
Temuan Klinis
Teori
• Gatal pada lengan dan tungkai bawah kiri dan • Prurigo nodularis merupakan penyakit dengan kanan dan disertai munculnya benjolan. Rasa nodul yang gatal dan berjumlah multipel, biasanya gatal bertambah seiring dengan bertambah muncul pada ekstremitas. Gatal pada penderita banyaknya benjolan prurigo nodularis disebabkan oleh beberapa faktor, • Gatal bertambah berat jika dan stres. yaitu akibat peningkatan neuropeptida, akibat dari Penderita memiliki riwayat pernah di rawat di produk-produk yang dikeluarkan oleh sel mast serta rumah sakit jiwa selama 3 tahun peningkatan eosinophil kationik protein. • Faktor lingkungan juga mendukung terjadinya rasa gatal. Rasa gatal pada pasien pruritus nodularis juga disebabkan oleh stres emosional atau penyakit kejiwaan. Sebuah studi menyatakan bahwa 1 dari 46 kasus pasien dengan gangguan kejiwaan, depresi dan anxiety mengalami prurigo.
22
Temuan Klinis
Teori
Status Dermatologis • Nodul pada prurigo nodularis biasanya Regio : Antebrakii dextra sinista dan cruris berjumlah multipel, disertai rasa gatal, dan dextra sinistra berdistribusi simertris. Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang • Ekskoriasi dan penebalan pada lesi pasien terjadi eritematous, disertai dengan likenifikasi dan terlihat akibat adanya garukan dan gosokan terus adanya eksoriasi dibeberapa tempat, berjumlah menerus pada nodul. multipel dengan distribusi simetris. • Pada pasien dengan prurigo nodularis, garukan Nodul bertambah banyak jika sering digaruk, dan dan gosokan merupakan respon terhadap rasa gatal bertambah seiring dengan bertambahnya gatal. Semakin digaruk dan digosok, rasa gatal nodul. akan semakin bertambah.
23
Terapi pada pasien
Teori
Pasien mendapat terapi berupa: • Antihistamin diberikan untuk mengurangi rasa gatal pada a. Farmakologis lesi. Antihistamin bekerja dengan cara memblok reseptor Sistemik: histamin yang ada di pembuluh darah. sehingga pasien tidak • Cetirizin 10 mg satu kali sehari terbangun akibat rasa gatal pada saat tidur. Topikal: • Pemberian antibiotik topikal sebagai barrier langsung • Thiampenicol 2% + Desoximethason 0,25 terhadap infeksi pada area luka, pemberian steroid % oint ( Pagi – Malam) intralesional dalam bentuk topikal dan pemberian kortikosteroid sistemik dalam sediaan oral juga membantu b. Edukasi menipiskan ketebalan lesi dan membantu mengurangi rasa 1. Hindari menggaruk pada daerah yang gatal. gatal pada lesi. Edukasi juga penting untuk menghindari 2. Hindari penggunaan pakaian dengan bertambah parahnya lesi. bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. 3. Mengontrol stress dan emosional 4. Penggunaan obat sesuai dengan instruksi dokter 24