223047956-sop-stimulasi-emergency-dan-kode-blue-team.docx

  • Uploaded by: ermida lapomi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 223047956-sop-stimulasi-emergency-dan-kode-blue-team.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 654
  • Pages: 6
SOP “STIMULASI EMERGENCY DAN ORGANISASI KODE BLUE TEAM” Disusun dalam rangka pemenuhan tugas Keperawatan Kritis 2

Oleh: SITI KASROFIK 7310018 MOHAMMAD IBNU MALIK 7310031

PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG 2014

1. Pengertian Blue team adalah suatu sistem yang dibentuk oleh rumah sakit dan memiliki tugas menangani pasie dalam kondisi gawat darurat di rumah sakit. Pasien gawat darurat adalah pasien yang berada dalam ancaman kematian dan memerlukan pertolongan RJP segaera. Pasien gawat adalah pasien yang terancam jiwanya tetapi belum memerlukan pertolongan RJP.

2. PENGORGANISASIAN A. Organisasi Organisasi Blue Team ini terdiri dari : 1) Koordinatar Team 2) Penanggung jawab Medis 3) Perawat Pelaksana 4) Kelompok Pendukung. Bentuk struktur organisasi Blue Team sebagai berikut :

Koordinator Team

Penanggung Jawab Medis :

 

Tim Resusitasi

Perawat Pelaksanan



Perawat



Perawat OK



Terlatih



Perawat ICU

Ruangan



Perawat UGD

Dokter Jaga



Perawat Anak

Dokter

Catatan : : Garis Komando : Garis Koordinasi

B. Uraian Tugas a. Koordinator Team 1) Di jabat oleh dokter ICU/NICU 2) Bertugas : 1. Menkoordinir segenap anggota tim. 2. Bekerjasama dengan diklat membuat pelatihan kegawatdaruratan yang dibutuhkan oleh anggota tim.

b. Penanggung Jawab Medis 1) Dokter Jga / Dokter Ruangan 2) Mengidentifikasi awal / triage pasien di ruangan perawatan. 3) Memimpin penanggulangan pasien saat terjadi kegawatdaruratan 4) Memimpin tim pelaksanaan RJP. 5) Menentukan sikap selanjutnya.

c. Perawat Pelaksana 1) Perawat PN 2) Bersama dokter penanggungjawab medis mengidentifikasi / triage pasien di ruang perawatan. 3) Membantu dokter penanggung jawab medis menangani pasien gawat dan gawat darurat di ruang perawatan.

d. Tim Resuisitasi 1) Perawat berlatih dan dokter ruangan / jaga. 2) Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat / darurat diruangan perawatan. 3) Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat darurat diruang perawatan.

C. Perencanaan Komunikasi Komunikasi

dalam

penanganan

kegawatdaruratan

dirumah

sakit

merupakan hal yang sangat penting, untuk itu hal – hal yang harus dipenuhi dalam berkomunikasi, yaitu :

1) Komunikasi dilakukan dengan singkat, jelas dan benar. 2) Menggunakan kata sandi Kode Biru dan menyebutkan lokasi ruangan dan nomor kamar pasien. Alat – alat komunikasi yang dapat digunakan sebagai standar : a) Pagging b) Interkom c) Hand Phone

D. Alur Komunikasi Dokter ruangan / jaga Gawat

Perawat pelaksana / PN

Pasien Dokter Ruangan / jaga Gawat

Perawat terlatih

Aktifasi Blue Team

3. Peralatan yang diperlukan a. Personal Kit 1) Thermometer 2) Stetoskop 3) Tensi 4) Senter

b. Emergency Medikal Kit 1) Airway and breathing management Support a. Intubasi set lengkap (untuk bayi, anak, dewas) b. Suction c. Endotracheal tube d. Stylet ukuran besar – kecil e. Magyl forcep

2) Circulation Support a. Set infus Mikro b. Set infus Mikro c. Needle intraosseus d. Venocath 3) Obat – obatan a. Lidokain inj. b. Adrenalin inj. c. Nalokson imj. d. Phenobarbital inj. e. Sulfas Atropin inj.

4. Sistim Kerja Team Setiap shif, saat mulai bertugas sehari – hari, dokter ruangan/ dokter jaga dan perawat PN di ruangan perawatan berkeliling mengunjungi pasien yang sedang dirawat di ruangan tempatnya berdinas untuk mengetahui ada tidaknya kondisi gawat / gawat darurat pasien sebagai upaya triage di ruangan perawatan. Bilamana pada waktu berkeliling ditemukan pada pasien dengan kondisi gawat maka dokter ruangan / dokter jaga bersama – sama perawat PN melakukan tindakan penanggulangan kegawatan sesuai yang dibutuhkan pasien. Bila tindakan berhasil maka dilakukan penilaian untuk tindakan atau perawatan selanjutnya. Tetapi bila setelah dilakukan tindakan penanggulangan kegawatan, pasien mengalami perburukan maka dilakukan tindakan sesuai penanganan pasien dalam kondisi Gawat Darurat. Jika didapatkan pasien dengan kondisi gawat darurat, maka perawat secepatnya menghubungi petugas FO yang selanjutnya petugas FO memanggil BLUE Team melalui pagging dangan menyebutkan “kode Biru, Kode Biru, Kode Biru diruangan.....nomor kamar,,,,,” diulang 3 kali. Bila ada panggilan dengan Kode Biru anggota Blue Team yang berdinas sat itu Wajib menghentikan kegiatan tugasnya dan segera menuju lokasi Kode Biru yang dimaksudkan.

Secara ringkas dapat dilihat dalam alur sebagai berikut : Pasien

Triage Gawat

Gawat Darurat

Penanggulangan

Penanganan

Kegawatan

Kegawatdaruratan

Tindak Lanjut Perawatan

More Documents from "ermida lapomi"