KONVERSI HAK ATAS TANAH Dr. Drs, Yudhi Setiawan, S.H., M.Si
Konversi adalah perubahan hak atas tanah yang terjadi pada tanggal 24-9-1960 dari hak atas tanah lama menjadi hak atas tanah baru
menurut UUPA
Dasar Hukum konversi diantaranya: UU No.5 tahun 1960, pada bagian
kedua mengenai ketentuan- ketentuan Konversi
Hak-hak yang didaftar menurut Overschrijvings-ordonnantie Peraturan transfer/konversi Hak atas tanah yang dikonversi adalah Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, dan Hak Pakai.
Hak Milik
menghapus Hak Eigendom
Hak Guna Bangunan
menghapus Hak Opstal
Hak Guna Usaha
menghapus Hak Erfpacht
Hak Pakai
menghapus Hak Gebruik
Hak-hak yang tidak didaftar menurut Overschrijvings-ordonnantie Peraturan transfer/konversi Hak Agrarisch Eigendom Hak Gogolan, Pekulen atau sanggan Hak Concessie dan Sewa
Hak-hak Lainnya
Apabila Hak-Hak Barat sampai batas waktu tanggal 24 Maret 1971 belum di konversi maka hak-hak barat tersebut
menjadi tanah negara dan dikonversi menjadi Hak Pakai, seperti: vruchtgebruik, gebruik, grant controleur, bruiklen, ganggam bauntuik, anggaduh, bengkok, lungguh, pituas dan lain-lain (lihat Pasal 41 UUPA)
Hak-Hak Tanah Antar Golongan, Hak-Hak Tanah Bekas Hak
Swapraja, hapus dan beralih kepada negara. Khusus hak-hak tanah Indonesia yang tunduk pada hukum
adat,seperti: Inlandsch Bezit, Landerijen bezitsrecht, Altijddurende erfpacht, Yasan, Andarbeni, Pesini, Grant Sultan, hak atas druwe, hak gogolan, pekulen, sanggan, dan lain-lain dikonversi menjadi Hak Milik (lihat Pasal 20 ayat (1) UUPA.
sekian
Latihan 1. Apa yang dimaksud dengan konversi hak atas tanah? 2. Jelaskan konversi dari hak-hak yang didaftar
menurut overschrijvings-ordonnantie 3. Jelaskan konversi dari hak-hak yang tidak didaftar menurut overschrijvings-ordonnantie