1.docx

  • Uploaded by: Nicholas
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,124
  • Pages: 3
SAKRAMEN-SAKRAMEN GEREJA Manusia makhluk simbolis • Setiap manusia adalah mahluk simbolis dan ekspresif. • Artinya kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari penggunaan simbol dan tanda. Manusia mengekspresikan diri nya melalui simbol dan tanda. • Simbol adalah sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang terlihat yang menggantikan gagasan atau objek, Sakramen • Kata sakramen berasal dari bahasa Latin Sacramentum, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan yang kudus atau yang ilahi. • Sakramen diartikan sebagai tanda dan sarana keselamatan yang diberikan Allah kepada manusia • Sakramen adalah TANDA yang kelihatan dari rahmat yang tak kelihatan; 7 Sakramen • Di dalam Gereja Katolik dikenal tujuh Sakramen, yakni: Pembaptisan, Krisma, Ekaristi, Tobat, Pengurapan orang sakit, Imamat dan Perkawinan. • Sakramen-Sakramen ini dapat dikelompokan sebagai berikut: • Sakramen Inisiasi: Baptis, Krisma dan Ekaristi • Sakramen Penyembuh: Pengakuan Dosa dan Pengurapan Orang Sakit • Sakramen Panggilan: Perkawinan dan Imamat • Ada tiga sakramen yang hanya diterima sekali saja, yaitu Sakramen Baptis, Krisma dan Imamat Mengapa ada 7 sakramen Sakramen berjumlah 7 (lambang kepenuhan / kesempurnaan), karena mencakup kepenuhan / keseluruhan hidup manusia : • Lahir: Sakramen Pembaptisan • Makan & minum: Sakramen Ekaristi • Menjadi dewasa: Sakramen Krisma / Penguatan • Menikah: Sakramen Perkawinan • Bekerja sebagai pelayan umat: Sakramen Imamat • Saat jatuh dalam dosa; diampuni :Sakramen Tobat • Saat sakit; disembukan: Sakramen Pengurapan 3 Aspek Simbolis Sakramen : • Aspek Antropologis; Dalam setiap sakramen ada Materi (Tanda / Perbuatan) dan Forma (kata) yang dapat dipahami (atau diindera) manusia. • Aspek Kristologis; Kristus sebagai asal dari semua sakramen, karena Kristus adalah Sakramen Dasar. • Aspek Eklesiologis; Gereja adalah sakramen keselamatan. Gereja menghadirkan Kristus, Kristus menghadirkan Allah. Unsur-unsur sakramen  Sakramen dalam Gereja Katolik mengandung 2 (dua) unsur hakiki yaitu : • Forma artinya kata-kata yang menjelaskan peristiwa ilahi • Materia artinya barang atau tindakan tertentu yang kelihatan Efek Sakramen  Efek dari suatu sakramen itu ada ex opere operato (tanpa memperhitungkan kekudusan pribadi pelayan yang melayankannya;  Kurang layaknya kondisi penerima untuk menerima rahmat yang dianugerahkan dapat menghalangi efektivitas sakramen itu bagi yang bersangkutan; SAKRAMEN BAPTIS Sakramen Inisiasi Apa itu sebenarnya sakramen inisiasi? Kata inisiasi berasal dari kata initiare: memasuki, masuk atau bergabung ke dalam suatu kelompok, atau memasukkan atau menerima seseorang ke dalam suatu kelompok. Dalam Gereja Katolik, kita mengenal dan mengakui 3 sakramen inisiasi yang terdiri atas Sakramen Pembaptisan, Sakramen Penguatan (Krisma) dan Sakramen Ekaristi. Salah satu kebiasaan yang kurang tepat yang terjadi di Indonesia adalah inisiasi Kristen justru berlangsung dalam urutan yang keliru. Kita terbiasa melihat seorang Katolik menerima inisiasi Kristen-nya dalam urutan PembaptisanEkaristi-Krisma. Meskipun rahmat sakramen-sakramen tersebut tetap kita terima secara utuh sekalipun diberikan dalam urutan yang keliru, tetapi kebiasaan yang keliru ini dapat mengaburkan makna sakramen-sakramen inisiasi tersebut. Sakramen Baptis Sakramen Baptis adalah sakramen pertama yang diterima oleh seseorang yang hendak menjadi anggota Gereja Katolik. Sakramen Pembaptisan merupakan dasar dari seluruh kehidupan Kristiani, pintu menuju hidup dalam Roh dan pintu yang memberi kemungkinan untuk menerima sakramen-sakramen yang lain. Kata baptis berasal dari kata Yunani

baptizein (kata bendanya: baptisma), yang berarti membenamkan atau menenggelamkan diri ke dalam air atau mencuci diri, entah seluruhnya atau sebagian. Pada masa-masa awal Gereja, orang-orang Kristen memberi diri untuk dibaptis dengan menenggelamkan diri ke dalam air. Mereka menanggalkan pakaian dan masuk ke dalam air. Asal mula akramen baptis  Tradisi umat Israel 1. Pentahiran yang menggunakan percikan air (Bil 9:17-22) 2.Mandi dengan menenggelamkan diri ke dalam sungai (2Raj 5:14) 3. Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan: “bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis 4. Yesus dibaptis Yohanes Pembaptis di sungai Yordan 5. Gereja Perdana Membenamkan orang yang dibaptis ke dalam air dan muncul lagi sebagai simbol ikut serta dalam kebangkitan Kristus

Perbedaan Baptisan Yesus dan baptisan kita  Baptisan kita adalah baptisan pertobatan sedangkan baptisan Yesus adalah bentuk solidaritas Yesus dengan manusia yang selalu berdosa.  Yesus tidak membutuhkan pertobatan, karena Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Tahap-tahap inisiasi Kristen 1. Tahap pertama: dari simpatisan menjadi katekumen 2.Tahap kedua: dari katekumen menjadi calon baptis 3.Tahap ketiga: dari calon baptis menjadi baptisan baru Forma dan materi Forma: Aku membaptis kamu dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Materi: Air Simbol-simbol yang digunakan dalam penerimaan Sakramen Baptis  Air: Air yang mengalir dalam pembaptisan melambangkan pembersihan/penyucian dari dosa, sehingga masuk ke dalam hidup yang baru.  Lilin yang bernyala: melambangkan terang Kristus.  Kain Putih: Melambangkan kesucian jiwa, kekudusan, dan memberikan penguatan bahwa telah dibangkitkan bersama Kristus.  Minyak: Melambangkan Roh Kudus yang menguatkan dan menyelamatkan manusia yang menerima pembaptisan. Macam-Macam Baptisan: 1. 2. 3. 4.

Baptisan bayi : baptisan yang diterima saat masih bayi Baptisan dewasa: baptisan yang diterima saat sudah dewasa Baptisan rindu: saat seseorang ingin dibaptis dan ingin menjadi anggota Gereja Katolik, menjalani masa katekumenat namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal. Maka ia sudah menerima baptisan rindu Baptisan darah: saat seseorang ingin dibaptis dan ingin menjadi anggota Gereja Katolik, menjalani masa katekumenat namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal karena membela imannya.

Pelayan Sakramen Baptis 1. Pada umumnya: hanya seorang uskup, imam atau diakon tertahbis. 2. Dalam keadaan darurat: siapapun dapat dan wajib melakukannya, formanya: Aku membaptis engkau dalam nama bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Nama Baptis Pemberian nama baru pada saat pembaptisan sesuai dengan maksud dari Pembaptisan itu sendiri, yaitu ‘lahir’ sebagai manusia baru. Pemberian nama santo/ santa mengingatkan kita akan adanya persekutuan orang kudus sehingga harta rohani mereka dapat mereka bagikan kepada kita..

Para orang kudus di surga tidak berpangku tangan saja, melainkan tak henti-hentinya berdoa bagi kita di hadapan Yesus, sehingga kelemahan kita dibantu oleh perhatian mereka sebagai saudara. Santo/ santa pelindung kita yang kita ambil namanya, dapat menjadi teladan bagi kita, sehingga kita dapat meniru contoh kehidupannya dan mereka membantu kita mengamalkan cinta kasih agar kita semakin mendekati Kristus. WALI BAPTIS  Mereka yang bertanggung jawab mendampingi anak dalam perkembangannya.  Hanya 1 pria atau 1 wanita atau 1 pria dan 1 wanita  Syarat menjadi wali baptis:  Dipilih sendiri oleh orang tua (atau dipilih sendiri bila yang dibaptis bila ia sudah dewasa)  Telah berumur 16 tahun, kecuali ada ketentuan khusus di keuskupan masing-masing  Katolik dan sudah menerima Ekaristi dan penguatan  Tidak terkena hukuman kanonik (hukuman dalam Gereja)  Bukan orang tua anak yang dibaptis BUAH-BUAH SAKRAMEN BAPTIS  Mendapat pengampunan dari segala dosa, baik dosa asal maupun dosa yang dibuatnya.  Menjadi ciptaan baru dan dilantik menjadi anak Allah.  Memperoleh rahmat pengudusan yang;membuatnya sanggup semakin percaya kepada Allah, berharap kepadaNya, dan mencintai-Nya  Digabungkan menjadi anggota Gereja, sebagai bagian dari Tubuh Mistik Kristus.  Dimeteraikan secara kekal dalam sebuah meterai rohani yang tak terhapuskan, sebagai bagian dari Kristus KONSEKUENSI BAGI YANG MENERIMA PEMBAPTISAN  Menjaga kesucian dirinya agar tidak jatuh dalam dosa  Berusaha meningkatkan kehidupan imannya dengan aktif dalam kegiatan doa dan pendalaman iman  Ikut serta dalam tugas perutusan Gereja, mewartakan

Related Documents


More Documents from "Kevin Bran"

Picture 022
June 2020 8
Elfabet Picture 029
June 2020 10
Aeiouyu
June 2020 10
Nicholas.docx
November 2019 29
1.docx
November 2019 34