181290181-ca-paru-ppt.ppt

  • Uploaded by: ela nurlaila
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 181290181-ca-paru-ppt.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 1,193
  • Pages: 27
Ca Paru dr. Meddy Setiawan, SpPD

Definisi • Kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok. Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita

• Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) dan metastasis tumor di paru. – Metastasis tumor di paru adalah tumor yang tumbuh sebagai akibat penyebaran (metastasis) dari tumor primer organ lain. – Kanker paru primer yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus.

• Paparan suatu zat yang bersifat karsiogenik – Asbestos sering menimbulkan mesotelioma – Radiasi ion pada pekerja uranium – Radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, vinil klorida

• Polusi udara Px lebih banyak ditemukan di daerah urban dengan banyak polusi udara dibansingkan yang tinggal di daerah rural

• Genetik – Terjadi perubahan/mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker paru : Proto ooncogen, Tumor supressor gene, gen encoding enzim

• Teori onkogenis – Rokok sebagai inisiator juga merupakan promotor dan progresor  rokok sangat berkaitan (terbesar) dengan terjadinya kanker paru

• Diet – Rendahnya konsumsi betakarotene, selenium dan vitaminA

Pembagian praktis utk tujuan pengobatan:

Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC)

Small Cell Lung Cancer (SCLC)

Klasifikasi Histologis WHO1999 Epithelial Tumors Benign: Papilloma, adenoma Preinvasive Lesions: Squamos dysplasialcarcinoma in stu, atypical adenomatous hyperplasia, Diffuse idiopathic pulmonary neuroendocrine cell hyperplasia Others: Soft tissue tumors Mesothelial tumors Miscellaneous tumors Lymphaproliferative diseases Secondary tumors Unclassified Tumors Tumor-like lesions

Malignant: Squamos cell Ca: Papillary, clear cell, basaloid Small Cell Ca: Combined small cell Ca Adeno Ca: Acinar, papillary, Bronchoalveolar, dll Large cell Ca: Adenosquamos Ca Ca woth pleiomorphic sarcomatoid elements Carcinoid Tumors Ca of salicary gland type

SCLC (SMALL CELL LUNG CANCER)

NSCLC (NON SMALL CELL LUNG CANCER): Karsinoma sel skuamosa/karsinoma bronkogenik

Adenokarsinoma Karsinoma Bronchoalveolar

Karsinoma sel besar

PATOFISIOLOGI Etiologi

Percabangan seg./sub bronkus

Cilia hilang & deskuamasi

Pengendapan karsinogen

Lesi sentral(pd cab.bronkus terbesar)

Obstruksi,u lserasi bronkus,su purasi distal

Gx timbul : Batuk,hemoptysi s, dipneu, demam, dingin, whezzing

Metaplasia,hyperplasia &displasia

Lesi perifer Tembus rongga pleura Struktur terdekat: -kljr limfe -ddg esofagus -pericardium -otak -tlg rangka

metastase

Hati

Turun BB pd st.lanjut

Timbul efusi pleura+invasi lgsg pd costae&korpus vertebrata

Gejala-gejala klinis yg terjadi disebabkan: 1. 2. 3.

4.

Tumor itu sendiri  batuk, nyeri dada, dan hemoptisis Obstruksi tumor pada bronkus  mengi, (whezing), stridor, atelektasis atau dispnea Pertimbuhan tumor ke pleura nyeri pleura dan gx efusi pleura Metastase ke kelenjar mediastinum :      

Suara serak Sindroma vena cava superior Hemiparese diafragma Disfagia Efusi perikardial Bronkialgia

5. Metastase jauh :  Metastase ke serebral dapat menimbulkan kejang  Metastase ke medula spinalis parese dan “Back Pain” 6. Keluhan yg termasuk di dlm sindroma paraneoplastik  gejala yg sistematik mempunyai hub. Dg semua organ tubuh sprt : sindroma cushing, hiperkalsemia, hypertrophic pulmonary osteoartheopathy, trombosis vena perifer dan neuropatia.

Diagnosis Diagnosis lanjutan

Pemeriksaan Histo PA : Biopsi jarum bronkoskopi Pungsi paru

Pmrx Radiologis Lesi intra torakal

Tumor Jinak

Tumor Ganas

Letak lesi sentral/perifer Lesi perifer: Biopsi dg bronkoskopi Sikatan bronkus Bilasan bronkus Transtorakal biopsi/aspirasi

Lesi sentral: Sitologi sputum

Bertujuan u/ menentukan cara pengambilan jar tumor

Stage kanker paru jenis karsinoma sel kecil SCLC

Stage terbatas (limited) jika hanya melibatkan satu sisi paru (hemitoraks)

Stage luas (extensived) jika sudah meluas dari satu hemitoraks atau menyebar ke organ lain.

STAGE STADIUM T N M NSCLC Occ ult Ca

Tx N0 M0

0

Tis N0 M0

IA

T1 N0 M0

IB

T2 N0 M0

IIA

T1 N1 M0

IIB

T2 N1 M0, T3 N0 M0

IIIA

T1 N2 M0, T2 N2 M0, T3 N1 M0, T3 N2 M0

IIIB

Sebarang T N3 M0, T4 sebarang N M0 Sebarang T sebarang N M1

IV International Staging System for Lung Cancer 1997, berdasarkan sistem TNM.

KATEGORI TNM UNTUK KANKER PARU : T :

Tumor Primer To : Tidak ada bukti ada tumor primer Tx : Tumor primer sulit dinilaipenemuan sel tumor ganas N : Kelenjar getah bening regional (KGB) pada sekret bronkopulmoner tetapi radiologis atau bronkoskopis Nx : Kelenjar getah bening regional tak (-) dapat dinilai Tis : Karsinoma in situ No : Tak terbukti keterlibatan kelenjar getah T1 : Tumor dengan garis tengah terbesar tidak melebihi 3 cm, bening dikelilingi oleh jaringan paru atau pleura viseral dan secara N1 : Metastasis pada kelenjar getah bening bronkoskopik invasi tidak lebih proksimal dari bronkus lobus (belum sampai ke bronkus utama). Tumor sembarang ukuran peribronkial dan/atau hilus ipsilateral, termasuk dengan komponen invasif terbatas pada dinding bronkus yang perluasan tumor secara langsung meluas ke proksimal bronkus utama. N2 : Metastasis pada kelenjar getah bening T2 : Setiap tumor dengan ukuran atau perluasan sebagai mediatinum ipsilateral dan/atau KGB subkarina berikut : N3 : Metastasis pada hilus atau mediastinum - Garis tengah terbesar lebih dari 3 cm kontralateral atau KGB skalenus/supraklavikula - Mengenai bronkus utama sejauh 2 cm atau lebih distal dari karina, dapat mengenai pleura viseral ipsilateral/kontralateral - Berhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis obstruktif yang meluas ke daerah hilus, tetapi belum mengenai M : Metastasis (anak sebar) jauh seluruh paru. T3 : Tumor sembarang ukuran, dengan perluasan langsung Mx : Metastasis tak dapat dinilai pada dinding dada (termasuk tumor sulkus superior), diafragma, Mo : Tak ditemukan metastasis jauh pleura mediastinum atau tumor dalam bronkus utama yang M1 : Ditemukan metastasis jauh. Nodul jaraknya kurang dari 2 cm sebelah distal karina atau tumor yang ipsilateral di luar lobus tumor primer dianggap berhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis obstruktif sebagai M1 seluruh paru. T4 : Tumor sembarang ukuran yang mengenai mediastinum atau jantung, pembuluh besar, trakea, esofagus, korpus vertebra, karina, tumor yang disertai dengan efusi pleura ganas atau tumor satelit nodul ipsilateral pada lobus yang sama dengan tumor primer.

1. Efusi pluera dengan cairan hemotosanguinus dalam jumlah besar yang cepat terproduksi. 2. Infark vaskuler  pertumbuhan proses keganasan ini begitu cepat sehingga melampaui kemampuannya untuk membuat suplai pembuluh darah baru setempat  infeksi sekunder  abses paru setempat. 3. Hemoptisis  sedikit sampai profus.

4. Di luar paru  metastase pada tulang punggung atau tulang pinggang maupun ekstremitas yang selalu disertai rasa nyeri  fraktur patologis. 5. Ikterus, mual, dan rasa penuh di perut atas  komplikasi ke hati. 6. Gangguan susunan syaraf pusat  metastase intrakranial. Seperti nyeri kepala berat, dengan muntah proyektil, hemiplegi/hemiparese, gangguan kesadaran dan keseimbangan, gg pernapasan jika pusat pernapasan terkena.

Kuratif

Paliatif Suportif

• meyembuhkan / memperpanjang masa bebas penyakit & me↑ angka harapan hidup px

• mengurangi dampak kanker, me↑ kualitas hidup • (rawat rumah) pada kasus terminal : mengurangi dampak fisik maupun psikologis kanker baik pd px maupun keluarga

• : menunjang pengobatan kuratif paliatif & terminal, seperti pemberian nutrisi, transfusi darah dan komponen darah, obat anti infeksi

• • • •

Stadium terbatas (status penampilan baik)  Kemoterapi kombinasi + radioterapi dada Stadium luas (stadium penampilan baik)  kemoterpi kombinasi Px dengan tumor yg responnya lengkap (seluruh stadium)  Radioterapi kranial profilaksis Px dg status penampilan yg jelek (seluruh stadium)  kemoterapi kombinasi dg dosis yg dimodifikasi  Radioterapi paliatif

• Kemoterapi kombinasi : CAV : siklofosfamid + doksorubisin + vinkristin CAVP-16 : siklofosfamid + doksorubisin + VP16 VP-16 + cisplastin

More Documents from "ela nurlaila"

181290181-ca-paru-ppt.ppt
December 2019 7
May 2020 21
Bab I.doc
December 2019 10
Data Pkm.docx
April 2020 13
Bab I.docx
April 2020 10