1783-5324-1-pb

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1783-5324-1-pb as PDF for free.

More details

  • Words: 444
  • Pages: 1
ANALISIS KINER JA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG GOPUBLzc DI BURSA EFEK JAKARTA Swatna J w s a n Ilmu Administrasi Bisnis UPN "Veteran" Yogyakarta J1. Babarsari 2, Tambakbayan, Yogyakarta E-mail: [email protected]

A company's performance shown to the public are projecting the company 's achievement. Financialperformance is a vital element for a company to arrange policy development and give a state of assurance to the public of the accountability of a company.. This study was aimed to understand the influence offinancial ratio variables, namely: Current Ratio (CR), Inventory Turnover (ITO), Days Sales Otitstanding (DSO), Total Assets Turnover (TATO), Total Debt to Total Assets (TDTA), Time Interest Earned (TIE), Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), Price Earning Ratio (PER), and Market to Book Value Ratio (MB V), on thefinancial performance. The study focused on explanatory research on textile companies listed at the Jakarta Stock Exchange (JSX) during 1999-2003. It utitlized ptirposive sampling method and MDA (Multivariate Discriminant Analysis) analysis. This research concluded thatfinancial ratio variables has signzficant influence to indentiry whether or notJinancialperformance of a textile company is healthy. The Return on Assets was the most dominant variable in affecting the measurement of a company b financial performance.

Key Words:financial ratio variables, financial performances

Pendahuluan Perkembangan industri manufaktur sekarang ini mengalami gangguan karena adanya kebijakan pemerintah dengan menaikkan harga BBM. Dampak kenaikan ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat ekonomi lemah maupun kalangan industri. Dampakyangditimbulkanmengakibatkan kerugian baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kelangsungmhidupperusahaanitusendul.Salahsatu dampak yang mungkin timbul adalah membengkaknya biayaproduksi. Selain itu, modal menjadi mahal, karena beban dari perusahaan untuk membayar bunga hutang tinggi. Hal ini akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan. Di lain pihak, kenaikan harga BBM maupun nilai rupiah yang melemah akan mengakibatkan daya beli masyarakat rendah. Daya beli masyarakat yang rendah ini nantinya akan mempengaruhi pola konsumsi. Masyarakat akan realistis dalam pembelianbarang ataupunjasa. Jika ha1 ini dilakukan maka akan mempengaruhi volume penjualan sehingga pendapatan perusahaan akan rendah. Volume1 1, Nomor 2, Juni 2007

Beberapapenelitian telah melakukan investigasi tentang penggunaan rasio keuangan untuk memprediksi kegagalan perusahaan. Penelitian tersebut telah memberikan bukti bahwa rasio keuangan berguna dalam memprediksi kegagalan perusahaan. Teknik analisis rasio keuangan dikembangkan oleh Altman (1968) yang dikenal dengan model Z-Score. Model ini menggunakan beberapa rasio keuangan untuk memprediksi kebangkrutan industri manufaktur dan nonmanufaktur dengan menggunakan analisis diskriminan. Perusahaan didirikan untuk dapat terus berlangsung secara kontinyu dan ini berarti tidak satupun perusahaan didirikan untuk waktu tertentu. Melalui analisis diskriminan dengan model Z-Score dapat diketahui apakah kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi sehat atau menghadapi kebangkrutan. Pada model Z-Score penentuan posisi perusahaan apakah dalam posisi bangkrut atau tidak bangkrut dapat ditentukan dengan terlebih dahulu menghitung skor dari masing-masing 105

,

I