172-309-1-sm

  • Uploaded by: Dini Purnama
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 172-309-1-sm as PDF for free.

More details

  • Words: 3,305
  • Pages: 16
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 PENGARUH PENGGUNAAN PERAGA VISUAL PROYEKSI DAN VISUAL NON PROYEKSI TERHADAP PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN KEHAMILAN USIA DINI Wiwin Renny R, Siti Arifah, Anita Widiastuti Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang [email protected] ABSTRAK Masa remaja merupakan masa perubahan dari kanak-kanak ke masa dewasa meliputi perubahan biologi, psikologi dan sosial yang berhubungan dengan fungsi dan proses system reproduksi pada remaja. Ketidakpahaman siswa mengenai kesehatan reproduksi menjadi faktor terjadinya kenakalan pada remaja. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi-Eksperiment desigen bentuk perbandingan kelompok statistik (static group comparasion). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pendidikan kesehatan reproduksi dan variable terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman siswa kelas VIII tentang kesehatan reproduksi. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sample kelas VIII yang berjumlah 110 siswa., terbagi dalam dua kelompok . Ada perbedaan penggunaan media pendidikan kesehatan reproduksi menggunakan alat peraga visual proyeksi dengan visual non proyeksi terhadap pemahaman siswa dengan p value 0,001. Rerata penggunaan peraga visual non proyeksi 45.01, lebih kecil dibandingkan dengan rerata penggunaan peraga visual peroyeksi sebesar 65.99. Sehingga alat peraga visual proyeksi memberikan pemahaman lebih baik saat digunakan untuk pendidikan kesehatan. Disarankan pada saat memberikan pendidikan dan pengajaran atau proses belajar mengajar, penyajian diupayakan menggunakan media visual proyeksi dan bervariasi untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta didik. Kata kunci : kesehatan reproduksi remaja, pemahaman, media visual proyeksi dan visual non proyeksi memerlukan proses adaptasi yang

PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa

baik. Pada kondisi sulit ini, banyak

perubahan. Banyak hal terjadi pada

remaja yang mengalami kegagalan

masa ini. Peralihan dari masa anak-

dalam bercita-cita, menjadi orang tua

anak menuju masa dewasa, dimana

sebelum waktunya, dan dewasa tanpa

fisik,

diiringi

psikologis

dimana

remaja 1

dengan

perkembangan

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 pribadi yang mantap.

(BKKBN)

Remaja yang sukses kebanyakan dari

merekamemiliki

mengeluhkan

semakin

tingginya angka kehamilan diusia

pergaulan

remaja.Hal itu terungkap dari Survei

dengan batasan- batasan yang sesuai

Demografi dan Kesehatan Indonesia

dengan norma dan agama. Perubahan

(SDKI) 2012 yang menyebutkan

fisik

remaja

angka fertilitas remaja (ASFR) pada

produksi

kelompok usia 15-19 tahun mencapai

tubuh

48dari 1.000 kehamilan. Angka rata-

yang

dialami

berhubungan hormone

dengan

seksual

dalam

mengakibatkan timbulnya dorongan

rata

emosi dan

dibandingkan temuan SDKI 2007

seksual. Hal tersebut

menjadi titik rawan karena remaja

itu

jauh

lebih

tinggi

yaitu 35 dari 1.000 kehamilan.

mempunyai sifat ingin tahu, dan

Menurut

data

Komnas

mempunyai kecenderungan mencoba

Perlindungan Anak yang dikutip

hal-hal baru. Untuk itu, remaja harus

dalam

bisa mengendalikan diri untuk tidak

disebutkan bahwa sebanyak 62,7%

berbuat hal-hal yang merugikan.

remaja SMP tidak perawan dan

Berdasarkan remaja

yang

data, telah

banyak

21,2%

Kompasiana

remaja

(2012)

mengaku

pernah

melakukan

aborsi. Perilaku seks bebas pada

penyimpangan moral dan agama.

remaja tersebar di kota dan desa pada

Menurut Sanusi (2013), telah banyak

tingkat ekonomi kaya dan miskin.

ditemukan kasus video mesum oleh

Beberapa penyebab timbulnya

pelajar yang ditemukan di Jakarta,

kenakalan-kenakalan remaja yang

Kediri, Yogyakarta dan kota-kota

sudah dijelaskan yaitu kurangnya

lainnya. Badan Kependudukan dan

pengetahuan

remaja

Keluarga

kesehatan

reprodusi

Berencana

Nasional

2

mengenai yang

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 baik,kurangnya

sosialisasi

dari

kebanyakan memiliki pendidikan dan

orangtua

ke

anak

mengenai

latar belakang ekonomi yang lebih

kesehatan

reproduksi,

nilai-nilai

tinggi, memiliki kesempatan yang

kurangnya

lebih besar untuk terpapar dan

pengawasan dari orangtua,dan juga

terpengaruh oleh gaya hidup barat

karena lemahnya pertahanan diri

dan modern.

terhadap pengaruh dunia luar yang

Temuan

moral

dan

sosial,

kurang baik (Kumpfer dan Alvarado,

adalah

2011).

responden

Penelitian seksual

yang

Suryoputrono

tentang

perilaku

dilakukan (2006)

yang

yang

mengejutkan

bahwa

pengetahuan

tentang

kesehatan

reproduksi pada umumnya “sangat

oleh

rendah” (lebih dari 75% responden).

di

Tidak ada perbedaan yang bermakna

lakukan di Jawa Tengah didapatkan

antara

hasil

pada

berpendidikan lebih tinggi dengan

mahasiswa kebanyakan adalah gaya

buruh pabrik yang berpendidikan

hidup yang “modern/barat” (lebih

lebih rendah. Hasilnya bahkan lebih

dari separuh responden), Gambaran

buruk pada variabel pengetahuan

ini memperkuat pendapat bahwa

mereka

masyarakat

HIV/AIDS, dimana seluruh reponden

bahwa

Gaya

hidup

remaja

sedang

mahasiswa

mengenai

yang

PMS

mengalami perubahan sosial dari

(100%)

masyarakat tradisional ke masyarakat

pengetahuan yang “sangat rendah”.

yang modern, yang mempengaruhi

Hal ini mengindikasikan adanya

norma,

hidup

kekurangan

masyarakat muda di Jawa Tengah.

pendidikan

Responden

dengan

nilai

dan

gaya

mahasiswa

yang

3

mempunyai

dan

tingkat

informasi yang

kesehatan

dan

berhubungan seksual

dan

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 reproduksi yang diperlukan bagi

Hasil wawancara siswi SMP

masyarakat remaja di Jawa Tengah.

Negeri di Magelang didapatkan 10

Jika keadaan tersebut berlangsung

siswi belum mengetahui tentang

terus, akibat negatif yang berkaitan

kesehatan reproduksi dan proses

dengan perilaku seksual remaja yang

kehamilan. Peneliti tertarik untuk

berisiko,

melakukan

dikhawatirkan

meningkat

diwaktu

akan

mendatang

pengaruh

(Suryono, A dkk, 2006). Risiko

kesehatan

penelitian

bagaimana

pendidikan

kesehatan

reproduksi menggunakan alat peraga reproduksi

visual dan visual proyeksi terhadap

remaja ini dapat ditekan dengan

pemahaman

pengetahuan

tentang

kesehatan reproduksi dan kehamilan

Remaja

usia dini.

Kesehatan (KRR).

yang

baik

Reproduksi Menurut

siswi

SMP

tentang

BKKBN,

Dengan adanya penelitian ini,

pengetahuan tentang KRR ini dapat

diharapkan siswa dapat memahami

ditingkatkan

pendidikan

kesehatan reproduksi dengan baik

kesehatan reproduksi yang dimulai

sehingga mengurangi permasalahan-

dari

permasalahan yang dapat terjadi pada

usia

kesehatan remaja

dengan

remaja. reproduksi

Pendidikan di usia

usia remaja.

bukan hanya memberikan

pengetahuan

tentang

Kesehatan

reproduksi

adalah

organ

suatu keadaan fisik, mental dan

reproduksi, tetapi juga bahaya akibat

sosial yang utuh, bukan hanya bebas

pergaulan bebas, seperti penyakit

dari penyakit atau kecacatan dalam

menular seksual dan kehamilan yang

segala

tidak diharapkan atau kehamilan

dengan sistem reproduksi, fungsi

berisiko tinggi (Dwiyanti, 2012).

serta prosesnya. Atau suatu keadaan

4

aspek

yang

berhubungan

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 dimana manusia dapat menikmati

sesuatu di dalam proses pendidikan/

kehidupan seksualnya serta mampu

pengajaran (Notoatmodjo, 2003).

menjalankan

fungsi

dan

proses

Alat

peraga

ini

disusun

reproduksinya secara sehat dan aman

berdasarkan

(WHO).

pengetahuan yang ada pada setiap

Untuk dapat memahami tentang

prinsip

manusia diterima dan

bahwa

ditangkap

kesehatan reproduksi perlu kiranya

melalui panca indra. Semakin banyak

remaja mengetahui anatomi fisiologi

indra

organ

menerima

reproduksi

wanita.

Organ

yang

digunakan

sesuatu

untuk

maka

akan

reproduksi wanita dibagi menjadi

semakin banyak dan jelas pula

dua yaitu

pengertian/pengetahuan

gemetalia eksterna dan

genetalia interna.

diperoleh. Dengan

Masa remaja diartikan sebagai

mengerahkan

sosial

mungkin

masa

perkataan

lain

alat peraga ini dimaksudkan untuk

perubahan emosi dan perubahan pada

yang

remaja. Masa

indra

kepada

suatu

sebanyak objek,

remaja biasanya terjadi sekitar dua

sehingga mempermudah pemahaman

tahun

(Notoatmojo, 2003).

setelah

masa

pubertas,

menggambarkan dampak perubahan fisik, dan pengalaman emosional

METODE PENELITIAN

mendalam (Masland:2004). Media adalah alat-alat

Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimen

yang

digunakan dalam bahan pendidikan.

u test

Media ini

kelompok

juga sering disebut

yaitu rancangan dengan pembanding,

sebagai alat peraga karena berfungsi

memungkinkan

untuk membantu dan memperagakan

menguji perubahan-perubahan yang

5

peneliti

yang dapat

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 terjadi setelah adanya eksperimen

melakukan pengisian daftar hadir

(program).

sebagai

Variable bebas adalah pendidikan kesehatan

reproduksi

menggunakan proyeksi

alat

dan visual non

sedangkan

variable

kuesioner.

visual

cara

pengisian

Dilanjutkan

dengan

pemberian perlakuan penelitian yaitu

proyeksi

terikat

consent.

Menjelaskan

remaja

peraga

informed

membagi responden menjadi

adalah

kelompok.

Kelompok

pemahaman kesehatan reproduksi dan

pendidikan

kesehatan

kehamilan usia dini.

dilakukan

Populasi penelitian adalah siswi

media

dengan

visual

dua

pertama reproduksi

menggunakan

proyeksi

SMP Negeri 10 Kota Magelang kelas

penjelasan

VIII Sampel yang di gunakan adalah

power point dan pemutaran video

siswi kelas VIII SMPN 10 Kota

yang

Magelang.

sampel

kehamilan dan kelahiran. selama 60

dengan

menit. Setelah diberi perlakuan pada

dalam

Pengambilan

penelitian

ini

berisi

materi

berupa

menggunakan

sistem

menggunakan teknik total sampling

responden,

secara sistematis yaitu berdasarkan

dengan memberikan kuesioner untuk

nomor urut ganjil sejumlah 55 untuk

memperoleh data pemehaman. Untuk

kelompok pertama (media visual

kelompok

kedua

pendidikan

proyeksi) Kemudian siswi dengan

kesehatan

reproduksi

dilakukan

nomor urut genap sejumlah 55 siswi

dengan menggunakan media visual

untuk kelompok kedua ( media visual

non proyeksi berupa hand out yang

non proyeksi).

berisi sistem reproduksi, kehamilan

Pengumpulan dengan

data

menentukan

dimulai responden,

dan 6

kemudian

reproduksi,

kelahiran,

mempelajari

dilanjutkan

siswi

sendiri

diminta ,

diberi

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 penjelasan singkat selama 60 menit.

independent (pendidikan kesehatan)

Setelah

dengan

diberi

responden,

perlakuan

kemudian

pada

variabel

dependen

dilanjutkan

(Pemahaman siswa). Uji statistik

dengan memberikan kuesioner untuk

menggunakan mann whitney karena

memperoleh data pemahaman.

distribusi data tidak normal.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar

HASIL PENELITIAN

kuesioner dalam bentuk rubric atau

Pemahaman

remaja

pilihan ganda yang diberi alternative

diberikan

jawaban a, b, c, d yang saling

reproduksi,

hasil

berkaitan.

menunjukkan

jawaban

Petunjuk

pengisiannya

pendidikan

sesudah kesehatan penelitian dengan

responden dapat melingkari lebih dari

pemahaman

satu yang dianggap sesuai atau benar

(29.1%), pemahaman baik 24 ( 43.6

oleh

responden

%) siswi, pemahaman kurang 11 (20

jawaban benar

%) siswi, pemahaman sangat kurang

responden.

Jika

melingkari empat mendapat

skor

4,

melingkari

3

sangat

baik

16

4 (7 %) siswi, sementara untuk nilai

jawaban benar memeroleh skor 3,

mean 66.15,

skor 2 jika melingkari dua jawaban

tengah 71, dan standar deviasi 1.55

benar dan satu jika hanya melingkari

Pemahaman

median atau nilai

remaja

sesudah

satu jawaban benar. Hasil uji validitas

diberikan

semua dinyatakan valid, sementara

reproduksi,

hasil

untuk uji reliabilitas hasilnya reliable

menunjukkan

jawaban

dengan α Cronbach 0,875.

pemahaman sangat baik 6 (10.9%),

Analisis perbedaan

ini

untuk

pengaruh

mencari variabel

pendidikan

kesehatan penelitian dengan

pemahaman baik 23 ( 41.8 %) siswi, 7

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 pemahaman

kurang

17 (30.9%)

menggunakan alat peraga visual non

siswi, pemahaman sangat kurang 9

proyeksi pada uji beda untuk data

(16.4%) siswi , nilai mean 55.04,

yang tidak berpasangan. Berdasarkan

median atau nilai tengah 56, dan

hasil uji normalitas data menunjukan

standar deviasi 1.60

distribusi yang tidak normal. Karena pada

distribusi data tidak normal maka uji

kelompok pertama menggunakan alat

yang digunakan untuk pengetahui

bantu bantu belajar berupa media

adanya

visual

kelompok

Pemahaman

siswi

proyeksi

pemahaman

menunjukkan

sangat

lebih

perlakuan

banyak

kedua yang menggunakan alat peraga

setelah

menggunakan

dua diberi mann

hasil

analisis

dengan mann withney diperoleh nilai

Analisis data menggunakan uji menunjukkan hasil ada

rata-rata

pemahaman

responden

sesudah

diberikan

pendidikan

pemahaman

kesehatan pada kelompok pertama

setelah diberikan

dengan menggunakan alat peraga

perbedaan

pengaruh

siswi kelas

VIII

pendidikan

kesehatan alat

tersebut

Berdasarkan

berupa media visual non proyeksi.

menggunakan

antara

whitney.

jumlahnya daripada siswi kelompok

statistik

perbedaan

visual

reproduksi

peraga

proyeksi

sebesar

65.99

sedangkan pada kelompok kedua

visual

proyeksi pada kelompok pertama

yang

terhadap

kesehatan

visual non oproyeksi lebih kecil

reproduksi dan kehamilan usia dini di

yaitu 45.01. Maka alat peraga visual

SMP Negeri

proyeksi memberikan pemahaman

dengan

pemahaman

X Kota Magelang

kelompok

kedua

menggunakan

alat

peraga

lebih baik saat digunakan untuk

yang 8

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 pendidikan

kesehatan

dengan

p

Sedangkan pada kategori kurang

value 0.001, oleh karena (α <0,05)

terdapat selisih 6 siswi dan sangat

maka dapat disimpulkan bahwa ada

kurang 5 siswi, pada kelompok

perbedaan penggunaan pendidikan

pertama lebih sedikit bila disbanding

kesehatan reproduksi menggunakan

kelompok kedua.

alat peraga visual proyeksi dengan visual

non

proyeksi

Pengkategorian

terhadap

pengetahuan

dan nilai yang didapat berdasarkan

pemahaman siswi.

pendapat menurut Hidayat (2009) yang

PEMBAHASAN

membagi

pemahaman)

pengetahuan sebagai

(

berikut:

Hasil penelitian menunjukkan

Kategori sangat baik hasil presentase

bahwa terdapat pemahaman sangat

76% - 100%, baik: hasil presentase

baik pada siswi kelompok pertama

56-75 %, tidak baik atau kurang:

sesudah

hasil

diberikan

pendidikan

presentase

40%-55%

dan

kesehatan reproduksi menggunakan

sangat tidak baik atau sangat kurang

alat peraga visual proyeksi berjumlah

adalah 0% - 40%.

16 siswi ( 29.1%) bila dibandingkan

Pendidikan

kesehatan

bagian

pada siswi kelompok kedua yang

dari

menggunakan alat perga visual non

Stuart

proyeksi hanya berjumlah 6 siswi

pendidikan kesehatan adalah unsur

(10.9%). Namun pada kategori baik

program kesehatan dan kedokteran

jumlah tidak berbeda jauh yaitu 24

yang didalamnya terkandung rencana

pada siswi kelompok pertama dan 23

untuk

pada

perseorangan dan masyarakat dengan

siswi

kelompok

kedua. 9

promosi (2008)

kesehatan dalam

mengubah

menurut

Machfoedz

perilaku

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 tujuan

membantu

tercapainya

perilaku. Sedangkan menurut Kelman

program

pengobatan,

rehabilitasi,

dalam Azwar (2008) ada tiga proses

pencegahan

penyakit

dan

soaial yang berperan dalam proses

peningkatan kesehatan.

perubahan perilaku yaitu 1) adanya adalah

kesediaan

suatu proses yang mencakup dimensi

pengaruh

dan kegiatan-kegiatan dari intelektual

identifikasi yaitu individu meniru

,

perilaku

Pendidikan

psikologi

diperlukan

kesehatan

dan

social

untuk

yang

individu dari

dari

menerima

orang

orang

lain,

lain

2)

yang

dianggap sebagai bentuk hubungan

meningkatkan dalam

yang menyenangkan 3) internalisasi,

mengambil keputusan secara sadar

terjadi apabila individu menerima

dan

mempengaruhi

pengaruh dan

keluarga

pengaruh

kemampuan

manusia

yang

kesejahteraan

diri,

dan

yang

bersedia

menuruti

diberikan.

Dapat

diartikan bahwa pengetahuan tentang

masyarakat.

kesehatan reproduksi yang diperoleh

Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang didapat melalui

siswi

pendidikan kesehatan, hal ini sejalan

yang berarti apabila siswi tersebut

dengan pendapat yang dikemukanan

bersedia

oleh Azwar (2008) pada dasarnya

mengidentifikasi

karena

mempunyai

menjadikan suatu perubahan diri

dorongan ingin tahu, untuk mencari

siswi dan berubah perilakunya dalam

penalaran

menjaga kesehatan reproduksinya.

manusia

dan

mengorganisasikan dan

berlanjut

untuk

dipengaruhi, dan

dapat dapat

Ada perbedaan nilai atau skor

pengalamannya

dengan

SMP akan menjadi sesuatu

pemahaman pada kelompok pertama

perubahan 10

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 dan kelompok keduan siswi kelas

pemahaman yang cukup mengenai

VIII setelah diberikan pendidikan

kesehatan reproduksi.

kesehatan reproduksi menggunakan

Penggunaan media elektronika

alat peraga visual proyeksi dan yang

atau alat peraga visual proyeksi

menggunakan alat peraga visual non

adalah suatu media bergerak dan

proyeksi nilai rata-rata yang didapat

dinamis, dapat dilihat dan didengar

yaitu 65.99 pada kelompok pertama

dalam menyampaikan pesannya (

dan 45.01 pada kelompok kedua.

Notoatmodjo,

S,

2005).

Dalam

Pemahaman seseorang berbeda-

pelaksanaan pendidikan kesehatan

beda yang dipengaruhi oleh beberapa

reproduksi pada kelompok pertama

faktor antara lain faktor internal

dengan menggunakan alat peraga

seperti minat, keadaan fisiologis dan

visual

psikologis anak, motivasi, kondisi,

penelitian

bakat dan kemampuan-kemampuan

video,

kognitif serta faktor eksternal seperti

sedangkan pada kelompok kedua

faktor lingkungan dan instrumental.

menggunakan alat peraga visual non

Pada usia remaja yang dimiliki oleh

proyeksi yang ada kaitannya dengan

siswi saat ini diketahui pendidikan

kesehatan reproduksi, agar pesan-

kesehatan reproduksi yang didapat

pesan kesehatan dapat disampaikan

belum tinggi, faktor lingkungan dan

lebih

instrumental

kurang

menerima pesan tersebut dengan

yang

yang ini

power

jelas

diproyeksikan berupa point

dan

pada

pemutaran dan

sasaran

LCD

dapat

mendukung

kearah

kesehatan

benar. Dengan alat peraga orang

reproduksi

membuat

sebagian

dapat lebih mengerti fakta kesehatan

memiliki

yang dianggap rumit, sehingga orang

besar

siswi

tidak

11

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 dapat menghargai betapa bernilainya

pendidikan

kesehatan

reproduksi menggunakan alat bantu

bagi

kehidupan

(Machfoerdz, 2005). Alat

pertama

belajar

berfaedah/berguna

pendidikan,

kesehatan

visual proyeksi pada siswi kelompok

bantu

menimbulkan

kesehatan

untuk minat

sasaran

membantu

mengatasi

sehingga

dapat

memengaruhi

pemahaman

terbukti

adanya

perbedaan

pemahaman

tentang

kesehatan

hambatan bahasa dan mempermudah

reproduksi

penyampaian bahan pendidikan atau

menggunakan

informasi oleh pemberi informasi.

visual non proyeksi pada kelompok

Menurutt penelian para ahli indra

kedua sesudah pendidikan kesehatan

yang paling banyak menyalurkan

reproduksi. Menurut Ahmadi dan

pengetahuan kedalam otak adalah

Prasetya

mata,

dapat

Amaliyanti (2013) Faktor yang dapat

Selain

itu

mencapai dapat

75-87%.

dengan

siswi,

alat

bantu

(1997:103)

memengaruhi

mendorong

yang belajar

dalam

pemahaman

keinginan orang untuk mengetahui

diantaranya

kemudian

instrumental dapat berwujud lunak

akhirnya

lebih

mendalami

memberikan

dan

Berdasarkan

mann

dapat membantu menstimuli indra

uji

mata

berpasangan,

waktu

terjadinya proses pendidikan. Pada

nilai

penelitian

dengan

ini

hasil

penelitian

yang telah diperoleh menggunakan

Alat bantu lihat (visual Aids)

pada

faktor

(software).

pengertian

yang lebih baik. (Machfoerdz, 2005).

(penglihatan)

adalah

pelaksanaan 12

whitney

untuk

terdapat

kelompok kelompok

data

perbedaan

pertama

65.99

kedua

45.01

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 sesudah diberi pendidikan kesehatan

diproyeksikan yang berisi gambar-

reproduksi dengan nilai Z = 3.451.

gambar bergerak yang sesuai dengan

p. value (0.001) < α (0.05) maka Ho

materi

ditolak.

dibandingkan

Hasil

menunjukkan

tersebut adanya

diatas

penyuluhan,

bila

dengan

kelompok

perbedaan

kedua yang hanya menggunakan alat

yang signifikan pemahaman siswi

bantu belajar dalam bentuk tulisan

kelompok

atau hand out. Meskipun dalam

pertama

dengan

menggunakan alat peraga visual

pemberian

proyeksi dengan kelompok kedua

sama. Menurut Notoatmodjo (2005)

yang menggunakan alat

alat bantu visual yang diproyeksikan

visual

non

diberikan

proyeksi

peraga sesudah

pendidikan

atau

alat

waktu

bantu

belajar

belajar

relatif

media

kesehatan

elektronika mempunyai kelebihan

reproduksi. Oleh karena alat peraga

yaitu sudah dikenal masyarakat,

visual proyeksi lebih menarik dan

mengikutsertakan

mudah dipahami, maka akan muncul

indra,

motivasi

anak

mengikuti

dipahami.

proses

pendidikan

kesehatan

Hasil

yang

kemudian

reproduksi,

untuk

lebih

dengan

semua menarik,

penelitian

panca mudah

ini

sesuai

penelitian yang telah

dipersepsikan dan diingat secara

dilakukan oleh Widiyanto, B (2011).

baik.

Dari hasil penelitian, pemberian

Adanya

perbedaan

hasil

pendidikan

kesehatan

reproduksi

tersebut disebabkan karena siswi

remaja terhadap pengetahuan tentang

lebih

perilaku seksual pada remaja di Desa

dengan

mudah

memahami

materi

alat peraga visual yang

Cepogo, 13

Kecamatan

Kembang,

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 Kabupaten

Jepara

peningkatan

pendidikan

kesehatan

diberikan

proyeksi

kesehatan

reproduksi

Efektivitas

dapat

pemahaman siswi SMP dan usia usia tentang

kesehataan

reproduksi remaja lebih baik.

SARAN

Remaja

Perlunya menyediakan

Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi Kecamatan

membantu

Penyuluhan

Reproduksi

6

reproduksi

tidak

Penelitian lain yang meneliti

Kesehatan

berarti

menggunakan alat peraga visual

remaja

tentang

tersebut

kelompok

remaja.

SMAN

hasil

dengan

yang

pendidikan

Dengan

pengetahuan

dibandingkan kontrol

mengalami

materi

kesehatan reproduksi remaja tersedia

Pontianak

Timur Tahun 2013 juga menjelaskan

di

bahwa

tentang perubahan psikologis pada

penyuluhan

mengenai

perpustakaan

remaja,

dalam meningkatkan pengetahuan

organ reproduksi yang baik dan

responden

kesehatan

Penyakit Menular Seksual dijelaskan

reproduksi remaja (Buzarudina F,

lebih banyak lagi karena masih

2013).

banyak siswi yang belum memahami

SIMPULAN

dengan baik.

kesehatan

Sebaiknya penyampaian materi

Penggunaan alat peraga visual proyeksi sangat cocok digunakan

kesehatan

untuk

diberikan

memberikan

menjaga

Materi

kesehatan reproduksi remaja efektif

mengenai

cara

sekolah.

pendidikan

reproduksi dalam

bentuk

remaja gambar

terhadap pemahaman

karena lebih mudah dipahami oleh

siswi yang menginjak masa remaja.

siswi. Bagi penelitian setelah ini

kesehatan

14

perlu dilakukan penelitian lanjut

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 dengan media yang lebih bervariasi.

Masland, Robert P.,David Estridge. Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks?.Jakarta: Bumi Aksara. 2007.

DAFTAR PUSTAKA Amaliyanti. Pemahaman Siswi Dalam Proses Belajar. http//Cirukem.org tahun 2013 yang diakses tanggal 5 Oktober 2015

Miraningsih, Wahyu. Hubungan Antara Interaksi Sosial dan Konsep diri Dengan Perilaku Reproduksi Sehat Pada Siswi Kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo.2013. http://ejournal.manpurworejo.ac.id/index.php/kon selor tahun 2013 yang diakses tanggal 2 Desember 2013.

Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. Benazir, Markis Yunus, Kasiyati. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Melalui Media Kartu Gambar Berseri Bagi Anak Autis. http://ejournal.unp.ac.id/index. php/jupekhu tahun 2013 Halaman : 270-279 yang diakses tanggal 26 Februari 2014.

Notoatmojo, S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. 2007. Notoatmojo, S. Metode Penelitian Kesehatan Jakarta. Jakarta: Rineka Cipta. 2005.

Buzarudina F. (2013). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi Sman 6 Kecamatan Pontianak Timur Tahun 2013. http://download. portalgaruda.org/article.php?ar ticle=111644&val=2307

Prasetyo, Catur. Efek Buruk Sering Menonton Video Porno. http//www.lensaindonesia.com tahun 2013 yang diakses tanggal 26 November 2013. R, Mulya Haryani, Mudjiran ,Yarmis Syukur. Dampak Pornografi Terhadap Perilaku Siswi Dan Upaya Guru Pembimbing Untuk Mengatasinya. http://ejournal.unp.ac.id/index .php/konselor tahun 2012 yang diakses tanggal 5 Desember 2013.

John W, Santrock. Remaja Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2007. Kusmiran, Eny. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.Jakarta: Salemba Medika. 2011. Mariani, Ani, Imam Bachtiar. Keterpaparan Materi pornografi dan perilaku Seksual Siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri. Makara, Sosial Humaniora, Vol. 14 No.2, Desember 2010 hal 83-90

Ramlan, D. Petunjuk Praktis Penulisan Penelitian Eksplanatif.Purwokerto: UPT Percetakan dan Penerbitan Universitas JenderalSoedirman Purwokerto. 2013 15

Ritzki Pitakasari, Ajeng. Duh, Tiga

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017 Anak Diamankan Karena Konsumsi Narkoba.Yogyakarta : http//m.republika.co.id tahun 2013 yang diakses pada tanggal 28 Januari 2014. Sanusi. Keterangan Dua Siswi Smp Pemeran Video Mesum Berbeda. Jakarta:http://m.tribunnews.co m tahun 2013 yang diakses tanggal Januari 2014 Sidiq

Permana, M. Tawuran Pelajar SMP Satu Orang Tewas. Bogor :http://m.tempo.co. tahun 2013 yang diakses pada tanggal 28 Januari 2014.

Suryanis, Afrilia. Banyak Siswi SMP dan SMA Aborsi. Jakarta: http://m.tempo.co. tahun 2013 yang diakses tanggal 25 Oktober 2013 Widyastuti, Yani, Anita Rahmawati, Yuliasti Eka Purnamaningrum. Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta: Fitramaya. 2009. Widiyanto, B. Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan Tentang Perilaku Seksual. Jurnal Keperawatan Komunitas PPNI. Vol 1 No 2 tahun 2013. http://jurnal.unimus.ac.id/inde x.php/JKK/ article/view/986/1035

16

More Documents from "Dini Purnama"

17-1-34-1-10-20170428
October 2019 6
172-309-1-sm
October 2019 9
15378-36979-1-sm
October 2019 3
Ego Kah Aku
November 2019 28
Apa Adanya.
November 2019 41
Modul 3 Kd 2
July 2020 39