1710-pai

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1710-pai as PDF for free.

More details

  • Words: 416
  • Pages: 1
Sabtu, 17 Oktober 2009

BACAAN RENUNGAN PAGI

KASIH KARUNIA BAGI YANG BERDUKA “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur” Matius 5 : 4. Ungkapan sederhana ini, yang kedua dari ucapan berbahagia, berbicara kuat sama-sama kepada orang Kristen maupun non-Kristen. Di dalam nya kita mendengar penghiburan bagi mereka yang berdukacita, tetapi juga menegur terhadap apa yang disebut sebagai hiburan sekarang ini, dan janji perintah dunia baru yang akan membalikkan prioritas yang sekarang. Allah peduli kepada mereka yang hatinya hancur. Inilah makna paling mendasar dari ayat itu. Yesus sendiri menjadi “penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan” (Yesaya 53:3). Ia yang menangis bersama Maria dan Marta di kuburan saudara mereka Lazarus berdukacita bersama kita dalam kepedihan kita. Ia adalah imam besar kita yang mengetahui dan memahami bagaimana perasaan kita (Ibrani 4 :14-16). Bila kita membiarkan Dia masuk, Ia akan mengubah dukacita kita menjadi suatu berkat. Penderitaan tidak akan pernah membuat seseorang menjadi orang yang sama; ini akan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan atau menjauhkan kita dari-Nya. Beberapa orang paling saleh di masa lalu (dan sekarang juga masih) adalah mereka yang menyerahkan segalanya kepada Kristus, telah mengalami kekuatan dari ucapan berbahagia kedua. Dan di deretan orang-orang yang tidak percaya terdapat mereka yang merujuk penderitaan atau kematian orang yang dikasihi sebagai alasan atas penolakan iman mereka. Eugane H. Peterson menerjemahkan kata-kata Yesus demikian :”Kamu diberkati ketika merasa kehilangan apa yang paling terindah bagimu. Hanya dengan demikian kamu dapat dirangkul oleh Dia yang paling kamu kasihi” (Matius 5:4, message). Sungguh benar! Sebesar kasih kepada yang paling kita kasihi, Yesus bahkan lebih dikasihi. Komentar Ellen White juga terlalu bagus untuk dilewatkan :”Cobaan-cobaan hidup adalah alat-alat Allah untuk membersihkan kekotoran-kekotoran dan kekasaran-kekasaran dari tabiat kita. Penebangan, pembentukan, pemahatan, pemolesan dan pemelituran adalah suatu proses yang menyakitkan; sukar untuk ditekan ke roda asahan. Tetapi batu itu dipersiapkan tidak melakukan pekerjaan yang demikian hati-hati dan teliti. Hanya batu-batu berharga-Nya yang dipoles agar dapat membentuk sebuah istana.” (Khotbah di Atas Bukit, hlm.20). Ucapan Yesus juga banyak menegur apa yang disebut komedi di masa kita. Ketidaksopanan, kekasaran, dan kebiadapan, ini diperdagangkan dengan nilai yang mengejutkan – mendapat tertawaan pada tiap nilai. “Hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. “Kitab Suci menasihatkan mereka yang ketahuan berada pada “hiburan” semacan itu (Yakobus 4 : 9). Karena saatnya akan tiba yang akan membalikkan segala sesuatu: ketika yang berdukacita akan tertawa, dan mereka yang tertawa sekarang akan berdukacita (Lukas 6 : 21,25).

Sumber : disalin kembali dari buku Renungan Pagi

PEMUDA ADVENT INDONESIA e-mail : [email protected]