PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITAS
Disusun Oleh : Kelompok 5
PROGRAM STUDI STRATA 1 ILMU KEPERWATAN SEKOLAH TINGGU ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG 2018
PENYUSUN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok dengan kasus gangguan proses pikir waham. Proposal ini telah disusun dan dibuat dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar penyusunan proposal ini. Untuk itu penyusun menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam pembuatan proposal ini. Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik demi membangun perbaikan pembuatan proposal selanjutnya.
Bandung, 23 Maret 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i DAFTAR ISI............................................................................................................................... i I.
TOPIK .............................................................................................................................. 1
II.
TUJUAN........................................................................................................................... 1
III.
LATAR BELAKANG .................................................... Error! Bookmark not defined.
IV.
KRITERIA KLIEN .......................................................................................................... 3
V.
PROSES SELEKSI .......................................................................................................... 3
VI.
URAIAN STRUKTUR KELOMPOK ............................................................................. 3
VII. ATURAN MAIN ............................................................................................................ 10 VIII. PROGRAM ANTISIPASI.............................................................................................. 11 IX.
ALAT BANTU ............................................................................................................... 11
X.
SETTING TEMPAT ...................................................................................................... 11
XI.
PENUTUP ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13
ii
ii
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK DENGAN ORIENTASI REALITAS
I. TOPIK Terapi aktivitas kelompok: Orientasi Realitas II. TUJUAN 2.1 Tujuan Umum Setelah selesai mengikuti TAK klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu sesuai dengan kenyataan. 2.2 Tujuan Khusus a. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada b. Klien mampu mengenal waktu dan tempat c. Klien mampu mengenal diri sendiri dan orang – orang disekitarnya dengan tepat 2.3 Tujuan yang ingin dicapai a. Klien mampu mengenal nama – nama perawat b. Klien mampu mengenal nama – nama klien lain
III. LANDASAN TEORI 3.1 Latar Belakang Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis (Yosep, 2009). Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan social yang dimaksud antara lain: rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernyataan diri. Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu berada dalam satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan i
hubungan timbal balik, hal ini bisa melalaui kelompok. Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive. Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989). Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan. Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian masalahnya dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien selama berada dalam kelompok. sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
3.2 Pengertian TAK Orientasi Realita Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Sedangkan pengertian TAK orientasi realitas menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah pendekatan untuk mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Pengertian yang lain menurut Keliat
dan Akemat
(2005), TAK orientasi
realitas adalah upaya
untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan waktu. Terapi Aktivitas Kelompok : Orientasi Realitas Orang bertujuan agar pasien dapat menstimulus realitas yang dipaparkan kepadanya dengan tepat dan dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami dan dapat membantu pasien mengenali dan mengontrol gangguan proses pikir yang dialami. 2
IV. KRITERIA KLIEN Klien yang mengikuti aktivitas kelompok ini adalah : a. Klien gangguan orientasi realitas yang mulai terkontrol. b. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya terapi aktivitas kelompok. c. Kondisi fisik dan keadaan baik d. Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok V. PROSES SELEKSI a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria. b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria. c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria. d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
VI. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK 6.1 Tempat
: Ruangf Gelatik
6.2 Hari/ tanggal
: Jumat, 23 Maret 2018
6.3 Waktu
: 13.00 s/d 13.30 WIB
6.4 Pengorganisasian : 6.1.1
Jumlah dan Nama klien : klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 4 orang, adapun nama-nama klien yang mengikuti TAK a. Ny. R b. Ny. H c. Ny. S d. Ny. S
6.1.2
Leader
: Rani Siti Lailasari
Uraian Tugas
:
a. Memimpin jalannya kegiatan b. Memperkenalkan anggota terapi c. Menjelaskan tujuan d. Mengatur jalannya terapi 3
e. Menetapkan jalannya tata tertib f. Mengambil keputusan dan menyimpulkan
6.1.3
Co Leader
: Ali Firmawan
Uraian Tugas: a. Membantu tugas leader b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
6.1.4
c.
Mengingatkan leader tentang kegiatan
d.
Bersama leader menjadi contoh kegiatan
Fasilitator
:
a. Abdusallam b. Dian Lestari c. Nadya Nurul A d. Setiadi Nugraha Uraian Tugas
:
a. Mendampingi peserta diskusi b. Membantu meluruskan dan menjelaskan tugas yang dilakukan klien sebagai anggota kelompok c. Memberikan motivasi pada klien untuk tetap aktif dalam melaksanakan kegiatan kelompok d. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
6.1.5
Observer
: Siska Arini Widyasari
Uraian Tugas
:
a. Mengobservasikan persiapan pelaksanaan terapi kelompok b. Mencatat aktivitas semua kegiatan dalam terapi kelompok
6.5 Langkah-Langkah 6.5.1
Sesi I : Pengenalan Orang 4
6.5.1.1 Persiapan (perawat dan klien) a. Memilih klien dengan indikasi yaitu halusinasi b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 6.5.1.2 Proses 1. Orientasi a. Salam terapeutik Salam dari terapis kepada klien b. Evaluasi/validasi Menanyakan perasaan klien saat ini c. Kontrak 1) Terapis menjelaskan tujnuan kegiatan, yaitu mengenal orang 2) Terapis menjelaskan aturan maun berikut: a) jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis. b) Lama kegiatan 20 menit c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai 2. Tahap Kerja a. Terpis membagikan papan nama untuk masing-masing klien b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan asal c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan mana panggilan dipapan nama yang dibagikan d. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi. e. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: musik akan dinyalakan kertas gulung dipindahkan dari satu klien ke klien lainnya. Saat musik dihentikan klien yang sedang memegang kertas gulung menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi dari klien yang lain (minimal nama panggilan). f. Aktivitas dilakuakan g. Ulangi aktivitas sampai semua klien mendapatkan giliran 5
h. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengjak klien lain bertepuk tangan 3. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2) Menanyakan kembali tentang materi klien setelah mengikuti TAK 3) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana Tindak Lanjut Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan. c. Kontrak yang akan datang 1) Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu “ mengenal tempat” 2) Menyepakati waktu dan tempat.
Hasil Untuk TAK Orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. Formulir evaluasi sebagai berikut : Nama klien No
1
Aspek yang dinilai
Menyebutkan nama klien lain
2
Menyebutkan nama
panggilan
klien lain 3
Menyebutkan asal klien lain
4
Menyebutkan hobi klien lain
6
Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama, panggilan, asal, dan hobi klien lainnya. Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu. Dokumentasi: Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK Orientasi Realitas Orang. Klien mampu menyebutkan nama. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan. 6.5.2 Sesi 2: Pengenalan Tempat Tujuan: 1. 2. 3. 4. 5.
Klien mampu mengenal nama RS Klien mampu mengenal nama ruangan dan tempat di rawat Klien mampu mengenal kamar tidur Klien mengenal tempat tidur Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC
Langkah kegiatan: 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak pada klien peserta sesi 1 TAK orientasi realitas b. Mempersiapkan tempat dan alat pertemuan 2. Orientasi a. Salam terapeutik 1) Salam dari terapis kepada klien 2) Terapis dan klien memakai papan nama b. Evaluasi atau validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien yang lain c. Kontrak 1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat. 2) Menjelaskan aturan main yaitu : a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis. b) Lama kegiatan 45 menit c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap kerja 7
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama ruangan, klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat. b. Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut, sedangkan bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat. c. Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu,dan meminta klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran. d. Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar. e. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK,dan ruangan lainnya. 4. Tahap terminasi a. Evaluasi 1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut 1) Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama tempat. c. Kontrak yang akan datang 1) Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu. 2) Menyepakati waktu dan tempat. 5. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.Untuk Tak Orientasi Realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit
6.5.3 Sesi 3: Pengenalan waktu Tujuan 1. Klien dapat mengenal waktu dan tempat 2. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat. 8
3. Klien dapat mengenal hari dengan tepat 4. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat Langkah kegiatan 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi realitas. b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a. Salam terapeutik, salam dari terapis kepada klien, Terapis dan klien memakai nama b. Evaluasi/Validasi c. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini d. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang sudah dipelajari e. Kontrak f. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu. Menjelaskan aturan main yaitu : a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis. b. Lama kegiatan 45 menit c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap kerja a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan. b. Terapis
menjelaskan
akan
menghidupkan tape
recorder,
sedangkan bola
tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti, klien yang memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis c. Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien mengedarkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat musik berhenti,
klien yang memegang
bola siap menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal,
bulan, tahun, hari, dan
jam saat itu. Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat giliran. d. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat e. Tahap terminasi f. Evaluasi g. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK h. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. i. Tindak lanjut j. Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari k. Kontrak yang akan datang 9
l. Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien. m. Menyepakati waktu dan tempat. 4. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas waktu kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
6.6 Perilaku yang diharapkan 6.6.1
Persiapan
1. Klien bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas kelompok 2. Klien dan perawat dapat membina hubungan saling percaya 3. Perawat dapat mempersiapkan alat dan tempat pertemuan dengan baik 6.6.2
Proses
1. Klien mampu mengikuti kegiatan sampai akhir 2. Klien mampu mengikuti kegiatan dengan kondusif dan aktif 3. Perawat dapat menyampaikan materi dengan baik dan lancar 6.6.3
Hasil
1. Klien dapat memahami materi yang diberikan 2. Klien dapat memasukan cara mengontrol halusinasi ke dalam jadwal harian klien VII.
ATURAN MAIN 1. Peserta bersedia mengikuti TAK 2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara di mulai 3. Peserta berpakaian rapih, bersih 4. Tidak diperkenankan makan dan minum selama kegiatan TAK 5. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan peserta mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin 6. Dilarang saling mengganggu terhadap peserta lain 7. Tidak boleh keluar sebelum kegiatan selesai
10
VIII. PROGRAM ANTISIPASI 1. Bila klien tidak aktif maka panggil klien 2. Bila klien tidak aktif maka beri kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain 3. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin maka panggil nama klien 4. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin maka tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan 5. Bila klien lain ingin ikut maka berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih 6. Bila klien lain ingin ikut maka katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut 7. Bila klien lain ingin ikut maka jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan ini 8. Bila klien yang direncanakan tidak bisa hadir maka akan diganti oleh cadangan yang telah dipersiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu pada klien 9. Bila klien tidak mengikuti tatatertib maka akan diberi peringatkan bila masih saja maka akan dikeluarkan dalam kegiatan setelah dilakukan penawaran.
IX. ALAT BANTU 1. Papan nama 2. PPT X. SETTING TEMPAT OB CL
L K4
K1 F3 F1 K3
K2
F2
Keterangan: L
: Leader
CL
: Co Leader
11
F
: Fasilitator
OB : Observer K
: Klien
XI. PENUTUP Demikian proposal ini kami susun atas perhatian, bantuan dan dukungannya kami ucapkan terima kasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. (2013). Keperawatan Kesehatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok Jakarta: EGC. Yosep, Iyus. (2009). Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance Mental Health Nursing. Bandung : Refika Aditama Yusuf, Ah, dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika.
13