111493813-tugas-dasar-farmasi-tentang-narkotika-dan-psikotropika.docx

  • Uploaded by: endang
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 111493813-tugas-dasar-farmasi-tentang-narkotika-dan-psikotropika.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,223
  • Pages: 8
TUGAS DASAR FARMASI Tentang Narkotika dan Psikotropika

Oleh : Nani Indriyani

Kelas: X – Farmasi SMK KESEHATAN KALTARA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang Saat ini narkotika dan psikotropika sudah menjadi barang yang biasa ada didalam masyarakat, sudah tidak menjadi barang yang aneh lagi, bayangkan saja disetiap berita televisi selalu ada berita tentang narkoba .Peredaran narkotika dan psikotropika saat ini sudah bisa mencapai daerah yang terpelosok sekalipun, dan mulai dari kalangan strata bawah samapai yang paling atas juga ikut menyalahgunakan narkotika dan psikotropika.Narkotika dan psikotropika sebenarnya digunakan didalam bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan. Saat ini sudah ada peraturan yang mengatur tentang penyalahgunaan narkotika dan psikotropika, tetapi masih banyak juga kasus yang tidak tersentuh oleh peraturan tersebut.Karena jaringan narkotika ini cukup besar wilayahnya, tidak hanya didalam negeri saja, kasus penyelahgunaan obat ini sudah melibatkan jaringan internasional dan sudah masuk kedalam kategori pidana khusus.

2. Masalah Beberapa pokok masalah atau permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.

Sejarah Narkotika dan Psikotropika Apa yang dimaksud dengan Narkotika Apa yang dimaksud dengan Psikotropika Efek samping Narkotika Efek samping Psikotropika

6. Tujuan Penulisan Makalah ini dibuat agar dapat memberikan informasi tentang sejarah, pengertian dan efek samping dari penggunaan narkotika dan psikotropika.

1

BAB II ISI

1. Sejarah Narkotika dan Psikotropika di Indonesia Penggunaan obat-obatan jenis opium sudah lama dikenal di Indonesia, jauh sebelum pecahnya Perang Dunia ke-2 pada zaman penjajahan Belanda.Pada umumnya para pemakai candu (opium) tersebut adalah orang-orang Cina.Pemerintah Belanda memberikan izin pada tempat-tempat tertentu untuk menghisap candu dan pengadaan (supply) secara legal dibenarkan berdasarkan undang-undang. Orang-orang Cina pada waktu itu menggunakan candu dengan cara tradisional, yaitu dengan jalan menghisapnya melalui pipa panjang. Hal ini berlaku sampai tibanya Pemerintah Jepang di Indonesia.Pemerintah pendudukan Jepang menghapuskan Undang-Undang itu dan melarang pemakaian candu (Brisbane Ordinance). Ganja (Cannabis Sativa) banyak tumbuh di Aceh dan daerah Sumatera lainnya, dan telah sejak lama digunakan oleh penduduk sebagai bahan ramuan makanan seharihari.Tanaman Erythroxylon Coca (Cocaine) banyak tumbuh di Jawa Timur dan pada waktu itu hanya diperuntukkan bagi ekspor.Untuk menghindari pemakaian dan akibatakibat yang tidak diinginkan, Pemerintah Belanda membuat Undang-undang (Verdovende Middelen Ordonantie) yang mulai diberlakukan pada tahun 1927 (State Gazette No.278 Juncto 536).Meskipun demikian obat-obatan sintetisnya dan juga beberapa obat lain yang mempunyai efek serupa (menimbulkan kecanduan) tidak dimasukkan dalam perundang-undangan tersebut. Setelah kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia membuat perundangundangan yang menyangkut produksi, penggunaan dan distribusi dari obat-obat berbahaya (Dangerous Drugs Ordinance) dimana wewenang diberikan kepada Menteri Kesehatan untuk pengaturannya (State Gaette No.419, 1949). Baru pada waktu tahun 1970, masalah obat-obatan berbahaya jenis narkotika menjadi masalah besar dan nasional sifatnya.Pada waktu perang Vietnam sedang mencapai puncaknya pada tahun 1970-an, maka hampir di semua negeri, terutama di Amerika Serikat penyalahgunaan obat (narkotika) sangat meningkat dan sebagian besar korbannya adalah anak-anak muda.Nampaknya gejala itu berpengaruh pula di Indonesia dalam waktu yang hampir bersamaan.Menyadari hal tersebut maka Presiden mengeluarkan instruksi No.6 tahun 1971 dengan membentuk badan koordinasi, yang terkenal dengan nama BAKOLAK INPRES 6/71, yaitu sebuah badan yang mengkoordinasikan (antar departemen) semua kegiatan penanggulangan terhadap berbagai bentuk yang dapat mengancam keamanan negara, yaitu pemalsuan uang, penyelundupan, bahaya narkotika, kenakalan remaja, kegiatan subversif dan pengawasan terhadap orang-orang asing.

2

Kemajuan teknologi dan perubahan-perubahan sosial yang cepat, menyebabkan Undang-Undang narkotika warisan Belanda (tahun 1927) sudah tidak memadai lagi.Maka pemerintah kemudian mengeluarkan Undang-Undang No.9 tahun 1976, tentang Narkotika. Undang-Undang tersebut antara lain mengatur berbagai hal khususnya tentang peredaran gelap (illicit traffic). Disamping itu juga diatur tentang terapi dan rehabilitasi korban narkotik (pasal 32), dengan menyebutkan secara khusus peran dari dokter dan rumah sakit terdekat sesuai petunjuk menteri kesehatan. Dengan semakin merebaknya kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, maka UU Anti Narkotika mulai direvisi.Sehingga disusunlah UU Anti Narkotika nomor 22/1997, menyusul dibuatnya UU Psikotropika nomor 5/1997.Dalam Undang-Undang tersebut mulai diatur pasal-pasal ketentuan pidana terhadap pelaku kejahatan narkotika, dengan pemberian sanksi terberat berupa hukuman mati.

2. Definisi Narkotika Narkotika adalah suatu obat atau zat alami, sintetis maupun sintetis yang dapat menyebabkan turunnya kesadaran, menghilangkan atau mengurangi hilang rasa atau nyeri dan perubahan kesadaran yang menimbulkan ketergantungna akan zat tersebut secara terus menerus.Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Pengertian narkotika menurut Undang-undang No. 22 tahun 1997 : Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi). Sedangkan menurut WHO, Narkotika adalah suatu zat yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan memengaruhi fungsi fisik dan/atau psikologi (kecuali makanan, air, atau oksigen). Narkotika banyak sekali macamnya, ada yang berbentuk cair, padat, serbuk, daun-daun, dan lain sebagainya. Di bawah ini beberapa contoh narkotika yang terkenal, yaitu: o o o o o

Opioid Kokain Ganja (Cannabis) Heroin(putauw) Morfin

3. Definisi Psikotropika 3

Psikotropika adalah zat-zat kimia yang menekan kerja susunan saraf pusat dan memberikan efek mengkhayal (halusinasi), gangguan cara berpikir, perubahan emosi/perasaan, dan juga memberikan efek stimulasi (merangsang). Menurut undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika, dalam pasal 1 butir 1 disebutkan, bahwa Psikotropika adalah zat atau obat. baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika. Yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku. Beberapa contoh zat yang termasuk Psikotropika yaitu: o o o o

Ectasy (ineks) Shabu-shabu (methamphetamine) Amphetamine Benzodiazepin (Pil Nipam, BK, dan Magadon)

4. Efek Samping Narkotika Menurut definisi di atas, jelaslah bahwa narkotika, jika disalahgunakan, sangat membahayakan bagi kesehatan fisik dan mental manusia.Bahkan, pada pemakaian dengan dosis berlebih atau yang dikenal dengan istilah over dosis (OD) bisa mengakibatkan kematian.Namun sayang sekali, walaupun sudah tahu zat tersebut sangat berbahaya, masih saja ada orang-orang yang menyalahgunakannya. Beberapa efek psikologis atau mental spiritual yang dapat ditimbukan dari penggunaanNarkotika bagi tubuh kita : -

Darah tinggi Susah tidur Hilang nafsu makan / kurus Detak jantung jadi cepat Terbius sesaat Mabuk / mabok dengan mata merah. Tubuh lemas dan lelah. Kemampuan konsentrasi berkurang. Daya tangkap syaraf otak berkurang. Penglihatan kabur / berkunang-kunang. Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang Dapat menyebabkan kematian

4

5. Efek Samping Psikotropika Psikotropika juga memiliki efek samping yang dapat mempengaruhi kesehatan bagi tubuh kita, diantaranya adalah: -

Hipotesis ortostatik, seperti tekanan darah menurun ketika seseorang dalam posisi berdiri Gangguan berupa psikiatrik seperti hipomanik (gembira berlebihan), atau Terlihatnya sindroma otak organik akut Autinimik seperti mengantuk, lelah, mulut kering, detak jantung menjadi cepat, Sukar buang air kecil dan buang air besar Gejala neorologik, seperti gemetar Gejala penyakit parkinson Gangguan pengendalian pada mata dan lidah Sukar menelan Gangguan menstruasi Perasaan mabuk Penurunan potensi seks Dapat menyebabkan kematian jika dikonsumsi secara berlebihan

5

BAB III KESIMPILAN

Narkotika adalah suatu obat atau zat alami yang dapat menyebabkan turunnya kesadaran, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan akan zat tersebut secara terus menerus. Jika dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan kematian.Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), ganja atau kanabis dan kokain. Psikotropika adalah zat atau obat.baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika. Yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku. Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

6

DAFTAR PUSTAKA

  

http://id.wikipedia.org http://organisasi.org Internet

7

More Documents from "endang"