11.1.01.01.0008.pdf

  • Uploaded by: Semmit
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 11.1.01.01.0008.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 1,835
  • Pages: 9
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU TAROT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN MASALAH SISWA INTROVERT KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 KEDIRI

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

OLEH: AGUNG DWI MULYONO NPM: 11.1.01.01.0008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

Agung Dwi Mulyono | 11.1.01.01.0008 FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 1||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Agung Dwi Mulyono | 11.1.01.01.0008 FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Agung Dwi Mulyono | 11.1.01.01.0008 FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 3||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU TAROT DALAM MENINGKATKAN KEMAMUAN MENGUNGKAPKAN MASALAH SISWA INTROVERT KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 KEDIRI Agung Dwi Mulyono 11.1.01.01.0008 FKIP – Bimbingan dan Konseling [email protected] Dr. Atrup, M.Pd. M.M. dan Guruh Sukma Hanggara, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Agung Dwi Mulyono: Efektivitas penggunaan permainan kartu tarot dalam meningkatkan kemampuan mengungkapkan masalah siswa Introvert Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 7 Kediri, Skripsi, BK, FKIP UN PGRI Kediri, 2016

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya minat siswa berkepribadian introvert untuk melakukan konseling individu dan berperan serta aktif dalam proses konseling walaupun sebenarnya siswa tersebut memiliki banyak hal yang ingin diungkapkan. Namun hal ini sering menjadi kesulitan oleh guru BK karena merasa pernyataan siswa sudah dianggap menunjukkan bahwa kondisi siswa baik-baik saja. Pertanyaan utama penelitian ini adalah bagaimana efektivitas penggunan permainan kartu tarot untuk meningkatkan kemampuan mengungkapkan masalah siswa intovert? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif eksperimen dengan menggunakan desain SSD (Single Subject Design) dengan desain A-B. Subyek pada penelitian ini sebanyak 2 siswa yakni PC dan MR, yang semuanya kelas XI IPA 4 dengan jenis pengukuran frekuensi dan target behavior adalah mengungkapkan fakta dan masalah. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan untuk masing-masing siswa. Pada setiap pertemuan, dilakukan wawancara intensif tentang kondisi pribadi, sosial, belajar dan karir siswa. Pada tahap intervensi, wawancara dilakukan dengan bantuan permainan kartu tarot. Hasil dari penelitian ini, PC memiliki skor 42, 43 pada tahap baseline dan 53, 51, 56 pada tahap intervensi dengan persentase overlap 0%. Sedangkan MR memiliki skor 43, 41 pada tahap baseline dan 48, 50, 50 pada tahap intervensi dengan persentase overlap 0%. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah permainan kartu tarot efektif untuk meningkatkan kemampuan mengungkapkan masalahi siswa berkepribadian Introvert. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Permainan kartu tarot bisa dijadikan salah satu alternatif metode untuk melakukan konseling individual. (2) Permainan kartu tarot bisa digunakan tidak hanya untuk siswa berkepribadian introvert saja, namun juga bisa dilakukan pada siswa pada umumnya.

Kata Kunci Kartu tarot, Kepribadian Introvert, Kemampuan mengungkapkan masalah

Agung Dwi Mulyono | 11.1.01.01.0008 FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 4||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

I.

disekitarnya. Hal ini juga menjadi

LATAR BELAKANG Menurut Helgoe (2009: xvii), kepribadian

introvert

kendala bagi konselor / guru BK

merupakan

untuk mendekati, memahami dan

kepribadian yang berorientasi ke

untuk menganalisa sumber masalah

dalam diri sendiri dan kepribadian

konseli

ekstrovert merupakan kepribadian

dikarenakan kurangnya minat konseli

yang berorientasi pada lingkungan

untuk berperan aktif dalam proses

luar; Orientasi tersebut bisa secara

baik komunikasi maupun konseling

sederhana diartikan dengan aktivitas

dan kurangnya kepercayaan konseli

mana

terhadap niat positif konselor untuk

yang

lebih

nyaman

dan

berkepribadian

introvert

aktivitas mana yang lebih menarik

membantu

dan

menyelesaikan masalahnya.

lebih

memberikan

semangat.Individu

berkepribadian

Kartu

introvert lebih nyaman menyendiri

sudah

dan

Masyarakat

memikirkan

sendirian

banyak

dan

hal

konseli

tarot

untuk

pada

dikenal

dasarnya

masyarakat.

Indonesia

banyak

menganggap

mengenal kartu tarot sebagai hal

bersosialisi sebagai aktivitas yang

yang berkaitan dengan mistis atau

banyak

Tipe

sebagai media meramal masa depan

sebenarnya

yang sering muncul di event tertentu

menguras

kepribadian bukanlah

tenaga.

introvert tipe

kepribadian

yang

di mall atau ferstival. Pandangan

negatif, namun tipe kepribadian ini

tersebut membuat permainan kartu

sering disalah asumsikan sebagai

tarot

kepribadian

permainan

yang

anti-sosial,

memiliki yang

kesan

sebagai

misterius

membosankan dan kurang ramah

menarik

sehingga

individu

Perkembangan permainan kartu tarot

introvert

sering

berkepribadian diabaikan

dan

masa

untuk

dan

kini

banyak

dicoba.

diposisikan

dikucilkan. Asumsi tersebut juga

sebagai permainan yang bertujuan

seringkali

individu

untuk mengeksplorasi diri. Hisyam

merasa

A. F (2010), seorang pakar tarot

oleh

psikologi, menjelaskan bahwa tarot

lingkungan sekitar sehingga semakin

sangatlah logis sama halnya ketika

menjauh dari lingkungannya dan

mempelajari dan menginterpretasi

kurang percaya diri dan menjadi

kartu Rorschach yaitu alat psikologi

kurang percaya pada orang-orang

proyektif berupa gambar bercak tinta

menjadikan

berkepribadian cemas

tidak

introvert diterima

Agung Dwi Mulyono | 11.1.01.01.0008 FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

maupun alat psikologi proyektif

kemampuan

lainnya.

tarot

berbagai pandangan dan tindakan yang

banyak dihubungkan dengan teori

mungkin yang seseorang sulit untuk

psikoanalisis Carl Gustav Jung yang

mengetahuinya

berpusat

Berdasarkan

Permainan

kartu

pada

ketidaksadaran

eksplorasi

kolektif

yang

untuk

menawarkan

seorang

diri”.

penjelasan

tersebut,

permainan

kartu

dipercaya sebagai benang merah

memiliki

potensi

antara pengetahuan tentang masa

sarana atau media konseling yang

lalu, masa sekarang dan masa yang

memadai untuk menarik minat konseli

akan datang.

berkepribadian

Penggunaan permainan kartu

tarot

sebenarnya

untuk

dijadikan

introvert

berpartisipasi

untuk

dalam

kegiatan

tarot dalam proses bimbingan dan

konseling,

konseling masih sangat jarang ditemui

bawah sadar agar bisa menemukan

karena penilaian masyarakat terhadap

penyebab

permainan kartu tarot yang sebagai

pemecahan masalah konseli.

permainan

tidak

logis

dan

berhubungan dengan hal misits. Hal

mengeksplorasi

utama

dan

alam

alternatif

II. METODE Penelitian

ini

menggunakan

ini didukung dengan jarang adanya

pendekatan

penelitian tentang permainan kartu

dengan model SSD (Single Subject

Tarot.

Design)

Hofer

(2004)

dalam

kuantitatif

dengan

eksperimen

desain

penelitiannya menyimpulkan bahwa

Pengukuran

pemainan kartu Tarot memiliki sejarah

menggunakan

yang panjang sebagai permainan yang

frekuensi

dengan

digunakan dalam terapi penyembuhan

frekuensi

siswa

dan

masalah dan fakta tentang dirinya.

menyimpulkan

pula

bahwa

permainan kartu tarot bisa digunakan

dalam

A-B.

Metode

penelitian

jenis

ini

pengukuran

target

behavior

mengungkapkan

pengumpulan

secara rasional sebagai alat terapi.

menggunakan

Hofer (2004: 55) juga menyatakan

terstruktur dengan poin pertanyaan

bahwa “this is pottentially a valuable

berkenaan dengan kondisi pribadi,

property of tarot: its ability to offer

sosial, karir dan belajar konseli. Data

various perspectives and possible

yang diperoleh berupa penghitungan

course action that one is unable to

frekuensi munculnya target behavior

discover

selama 30 menit sesi wawancara.

on

one’s

own”,

“tarot

wawancara

data semi-

memiliki fitur yang berharga: yakni Agung Dwi Mulyono | 11.1.01.01.0008 FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 3||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Penelitian dilakukan selama 5

stimulus (Tahap 1) dengan meminta

kali pertemuan. 2 sesi tahap baseline

konseli mengambil kartu secara acak

(A), dan 3 sesi tahap intervensi (B).

sesuai dengan kategori pertanyaan

Masing-masing sesi dilakukan selama

yang ditanyakan dan menatanya sesuai

30 menit.

jenis tebaran; lalu pengambilan kartu

Sesi

tahap

baseline

(A)

oleh

konseli

(Tahap

2)

akan

dilakukan dengan cara melakukan

memunculkan gambar-gambar arketip

wawancara dengan tanpa perlakuan.

yang selanjutnya di interpretasikan

Sesi tahap baseline (A) dilakukan

(Tahap 3) oleh konselor sehingga

dengan

menghasilkan

memberikan

pertanyaan

hal-hal

yang

bisa

berkenaan tentang kondisi pribadi,

menjadi petunjuk untuk ditanyakan

sosial, karir dan belajar siswa.

kepada konseli atau untuk bahan

Sesi

tahap

intervensi

(B)

pengembangan

proses

konseling;

dilakukan dengan cara melakukan

Setelah

wawancara

pengembangan konseling, konselor

yang

dibantu

dengan

mendapatkan

permainan kartu tarot. Berikut alur

melakukan

pengembangan

wawancara sesi tahap intervensi (B):

konseling

(Tahap

menanyakan 4

KONSELOR

kebenaran

proses dengan hasil

interpretasi gambar kartu yang muncul

Alur wawancara tahap intervensi (B)

kepada

PENGEMBANGAN PROSES KONSELING

4)

bahan

Hal-hal yang bisa dijadikan bahan pengembangan dalam proses konseling

konseli

mengembangkannya

dan sehingga

menemukan titik terang tentang hal yang terjadi pada konseli ataupun solusi untuk masalah konseli; Alur

1

PEMBERIAN STIMULUS

INTERPRETASI

3

tersebut bisa diulang lagi dengan memberikan stimulus kembali (Tahap 1) dengan kategori pertanyaan yang

KONSELI

PENGAMBILAN KARTU

Arketipearketipe sesuai dengan topik yang dibahas

berbeda dan dilanjutkan ke tahaptahap berikutnya. Hasil dari tahap baseline (A)

2

dan tahap intervensi (B) kemudian Penjelasan

dari

gambar

disatukan

dan

dijadikan

grafik

tersebut ialah, proses tarot konseling

perkembangan. Grafik perkembangan

dimulai dengan konselor memberikan

tersebut kemudian dianalisa secara

Agung Dwi Mulyono | 11.1.01.01.0008 FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 4||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

visual menggunakan analisa visual

kondisi PC dalam mengungkapkan

dalam kondisi dan analisa visual antar

masalah.

kondisi.

MR

memiliki

skor

tahap

baseline (A) sebesar 43 dan 41.

III. HASIL DAN KESIMPULAN Subjyek penelitian ini ialah 2

Sedangkan pada tahap intervensi (B),

siswa berkepribadian introvert yaitu

MR memperoleh skor 48, 50 dan 50.

PC dan MR yang merupakan siswa

Dengan perubahan level naik 7 (+7),

kelas XI IPA 4 SMA Negeri 7 Kediri.

kecenderungan arah dan stabilitas dari

Pemilihan

stabil ke stabil serta persentase overlap

subyek

penelitian

merupakan rekomendasi dari guru BK

sebesar

0%.

SMA Negeri 7 Kediri. Berikut adalah

menunjukkan adanya perubahan yang

grafik perkembangan PC dan MR:

signifikan pada kondisi MR dalam

Dari JUMLAH PERNYATAAN

43

41

56

51

43

42

tersebut

hasil

tersebut

dapat

Intervensi (B)

53

60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0

hasil

mengungkapkan masalah.

Grafik Perkembangan Baseline (A)

Dari

pada

50

50

48

disimpulkan bahwa terjadi perubahan kondisi

menjadi

subyek

lebih

penelitian

mampu

dalam

mengungkapkan masalahnya. Maka dari itu penelitian ini membuktikan bahwa permainan kartu tarot efektif

sesi 1 sesi 2 sesi 1 sesi 2 sesi 3

dalam

JUMLAH SESI MR

meningkatkan

mengungkapkan

PC

kemampuan

masalah

siswa

introvert kelas XI IPA 4 SMA Negeri PC

memiliki

skor

tahap

baseline (A) sebesar 42 dan 43. Sedangkan pada tahap intervensi (B), PC memperoleh skor 53, 51 dan 56. Dengan perubahan level naik 10 (+10),

kecenderungan

arah

dan

stabilitas dari stabil ke stabil serta persentase overlap sebesar 0%. Dari hasil tersebut menunjukkan adanya perubahan

yang

signifikan

Agung Dwi Mulyono | 11.1.01.01.0008 FKIP – Bimbingan dan Konseling

pada

7 Kediri. IV. DAFTAR PUSTAKA Amti, Erman dan Prayitno. 1999. Dasar-Dasar

Bimbingan

dan

Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Cambray, Joseph. 2009. Synchronity; Nature

and

Psyche

in

Interconnected Universe. Texas. Texas A&M University Press College Station

simki.unpkediri.ac.id || 5||

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Fachri, Hisyam A. 2010. The Real Art of Tarot. Jakarta: GagasMedia Fachri,

Hisyam

A.

2010.

Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.

Tarot

Psikologi. Jakarta: GagasMedia

Psikologi

Kepribadian

(lanjutan); Studi atas Teori dan Tokoh

Psikologi

Kepribadian.

Bandung. Pustaka Setia Bandung Helgoe,

Laurie.

Power.

Bandung: Alfabeta Sunanto, Juang dkk. 2005. Pengantar

Hambali. Adang dan Ujam, Jaenudin. 2013.

Sugiono. 2014. Metode Penelitian

2008.

Introvert

Naperville,

Illionis:

Sourcebooks Inc.

Penelitian

Dengan

Subyek

Tunggal. CRICED University of Tsukuba Willis, Sofyan S. 2013. Konseling Individual, Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta. Yusuf, Syamsu L.N. 2008. Teori Kepribadian. Bandung: Remaja

Hofer, Gigi. 2004. Tarot Cards: An

Rosdakarya

Investigation of their Benefit as a Tool for Self Reflection. Thesis. Dipublikasikan.

University

of

Victoria Laney,

Marti

Introvert

Olsen.

2002.

Advantage:

The

How

to

Thrive in an Extrovert World. (online)

tersedia:

www.execubooks.com Rimba, Leonardo dan Audifax. 2010. Psikologi

Tarot.

Yogjakarta:

INTERPREBOOK Restiningtyas, Fita. 2014. Keefektifan Metode Bermain Peran Tv Host Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Siswa

Berkepribadian Introvert kelas X SMA Negeri 1 Kediri Tahun pelajaran

2013-2014.

Skripsi.

Tidak dipublikasikan. Universitas Nusantara PGRI Kediri Agung Dwi Mulyono | 11.1.01.01.0008 FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 6||

More Documents from "Semmit"

09410081.pdf
November 2019 2
375-1797-1-pb.pdf
November 2019 8
11.1.01.01.0008.pdf
November 2019 3
11650077.pdf
November 2019 24