10. Rpl Kemandirian

  • Uploaded by: Renistri Mudela
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 10. Rpl Kemandirian as PDF for free.

More details

  • Words: 1,568
  • Pages: 8
Rencana Pelaksanaan Layanan Topik Materi

Karir Kenali bakat demi karir, Penyakit dan Obat Kreatif

Bidang Bimbingan Kompetensi Tujuan

Bimbingan pribadi Penerimaan diri dan Pengembangannya Siswa mampu mengembangkan bakat, minat serta kreativitas 1. siswa mampu mengenali bakat

Indikator Jenis Layanan Metode &Teknik Fungsi Pelayanan Alat dan media Tempat & Waktu Sasaran Langkah-langkah kegiatan

2. Siswa mampu berpikir kreatif Bimbingan klasikal Diskusi dan menulis Pengenalan dan Akomodasi LCD, Papan tulis, spidol, kertas dan pulpen Ruangan kelas & 4x 40 menit Siswa kelas IX di SMP Negeri 4 Lembah Gumanti A. Tahap Awal ( 15 menit) 1. Guru BK masuk kelas dan mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa (2 menit) 2. Siswa dikondisikan agar siap untuk mengikuti bimbingan yang akan dilakukan dengan mencek kehadiran (5 menit) 3. Siswa bersama guru BK mencoba menyamakan persepsi tentang kegiatan yang akan dilakukan dan siswa menyimak tujuan kegiatan bimbingan yang akan dilakukan yang disampaikan guru BK (5 menit) 4. Siswa bersama guru BK berbagi tentang topik bimbingan yang akan dilaksanakan (3 menit) B. Tahap Inti (40 menit) 1. Siswa siap untuk melakukan layanan, dimana sebelumnya telah dikondisikan persiapan kegiatan 2. Siswa menyimak langkah kegiatan yang akan dilaksanakan dan bisa menanyakan hal yang masih belum dipahami tentang kegiatan yang akan dilakukan. 3. Siswa menyimak penjelasan guru BK mengenai Bakat (Pertemuan I), Kreatif (Pertemuan II) 4. Siswa diminta untuk berdiskusi mengenai Bakat (Pertemuan I), Kreatif (Pertemuan II) 5. Setelah diskusi selesai siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dari guru BK untuk meninjau sejauh mana siswa memahami materi yang disampaikan

C. Tahap akhir (25 Menit) 1. Merangkum Siswa merangkum semua hasil kegiatan sebelumnya, dengan diajukan pertanyaan oleh guru BK: “ apakah semua sudah tau bagaimana Bakat (Pertemuan I), Kreatif (Pertemuan II) ? Ya siapa yang mau menjawab? (5 menit) 2. Memberikan penguatan Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberikan penguatan sehingga benar tertanam pada diri siswa. Atau dengan memberi pernyataan bagus sekali ya siswa semua, semuanya ternyata sudah bisa . Termasuk penyampaian materi secara singkat/ kesimpulan (15 menit) 3. Tindak lanjut Guru BK mencoba untuk mengajak siswa berpikir untuk kedepannya sehingga kegiatan yang dilakukan akan terasa manfaatnya jika adanya upaya yang dilakukan oleh para siswa untuk mencapai tujuan tadi. Memulainya dengan berkata, “ nah apa yang akan bisa kalian lakukan mengenali Bakat (Pertemuan I), Kreatif (Pertemuan II)? Ada yang mau berpendapat? (5 menit) D. Penilaian dan Evaluasi Evaluasi terdiri dari penyebaran instrumen, pelaksanaan, dan observasi serta penilaian dari pelaksanaan. a. Input Membagikan instrument untuk mengetahui daftar cek masalah dan analisis kebutuhan siswa (ITP) b. Proses Mengamati dan mengobservasi bagaimana suasana kelas selama kegiatan bimbingan berlangsung, Mengajukan pertanyaan yang diajukan kepada siswa, diantaranya: 1) Bagaimana perasaan anda setelah melakukan kegiatan bimbingan kita kali ini? 2) Setelah kita melakukan bimbingan ini, manfaat apa saja yang dapat anda peroleh? 3) Apa rencana yang akan anda lakukan setelah melakukan kegiatan bimbingan ini? c. Output Setelah melakukan kegiatan bimbingan, siswa mampu Bakat (Pertemuan I), Kreatif (Pertemuan II) E. Referensi 1. Alia Yumadiati, Musaffa Haidir. (2005). Menembus Batas

Diri Mendongkrak Prestasi. Semarang: Fastabiq Media. 2. Ayan, J.E. (2002). Bengkel Kreativitas. Bandung: Kaifa

Salimpat, Mengetahui, Kepala Sekolah

HARLINA, S.Pd. NIP. 19660121 200604 2 002

Juli 2018

Konselor/ Guru BK

Renistri Mudela, S.Pd

A.Pengertian Bakat Bakat adalah sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang dibawa sejak lahir, misalnya menulis (http://pusatbahasa.diknas.go.id). Bakat adalah kemampuan bawaan sejak lahir yang merupakan potensi diri yang masih memerlukan pengembangan melalui pendidikan, pembelajaran/pelatihan hingga

menjadi kecakapan, pengetahuandan ketrampilan khusus. Misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis bernyanyi menari dsb. Kita merasa begitu mudah, lancarsaat belajar, berlatih, beraktifitas disuatu bidang dan merasa menikmatinya saat melakukannya, maka kemungkinan besar dibidang tersebut bakat yang kita miliki. Bakat bukanlah merupakan potensi tunggal, melainkan merupakan sekelompok potensi yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya pada bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaaan irama dan nada. Bakat baru muncul menjadi suatu kemampuan khusus bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, mungkin saja terjadi pada seseorang bakatnya tidak berkembang karena yang bersangkutan belum mengetahui dan tidaak mengembangkan bakatnya, sehingga menjadi bakat yang terpendam. Berdasarkan hal tersebut, maka kita perlu mengenali dan memahami bakat kita secara mendalam, sungguh-sungguh dan fokus. Karena mengenal, memahami dan mengembangkan bakat akan berpenaruh besar terhadap keberhasilan karier kita. .Ciri-ciri bakat, yaitu: 

Bakat merupakan kondisi atau kualitas yang dimiliki seseorang, yang memungkinkan seseorang tersebut akan berkembang pada masa mendatang.



Bakat merupakan potensi bawaan yang masih membutuhkan latihan agar dapat terwujud secara nyata.



Bakat dapat muncul perlu digali, ditemukan, dilatih, dan dikembangkan.



Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi harus ditunjang dengan minat, latihan, pengertian, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan.



Bakat yang tidak disertai minat, maupun minat yang tidak disertai bakat, akan menimbulkan gap. Bila orang tua tidak cukup cermat misalnya dengan hal ini akan berdampak buruk bagi anak.

Aspek-aspek Bakat: 

Aspek perseptual: meliputi kemampuan dalam memberikan penilaian atau pemahaman terhadap sesuatu.



Aspek psikomotor: meliputi kemampuan fisik seperti kekuatan fisik, kecepatan gerak, ketelitian dan ketepatan, koordinasi dan keluwesan anggota tubuh.



Aspek intelektual: meliputi kemampuan mengingat dan mengevaluasi suatu informasi

Bakat ada dua jenis yaitu : 1. Bakat di bidang akademis adalah prestasi yang diraih/diperoleh di sekolah untuk melihat bakat di bidang akademis dapat dilakukan dengan melihat / merinci nilai raport. 2. Bakat di bidang non akademis adalah prestasi di bidang seni, olahraga, ketrampilan dll. Misalnya : olah raga, kesenian, memasak, menjahit dll.

B.Pengertian Minat Minat adalah seberapa besar seseorang merasa suka/tertarik atau tidak suka/mengabaikan kepada suatu rangsangan. Minat adalah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi keinginannya. Minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dan keberadaannya merupakan faktor utama dalam pengembangan bakat.Kata minat lebih menggambarkan motivasi, yang mempengaruhi perhatian, berpikir dan berprestasi Spesifikasi minat dapat dibedakan menjadi: 

Minat pribadi (personal interest), yaitu ciri pribadi individu yang relatif stabil. Minat pribadi ditujukan pada suatu kegiatan atau topik yang spesifik (misalnya minat pada olah raga, ilmu pengetahuan, musik, tarian, komputer, dan lain-lain).



Minat situasional, yaitu minat yang ditumbuhkan oleh kondisi atau faktor lingkungan, misalnya peran pendidikan formal, informasi yang diperoleh melalui buku, internet atau televisi.



Minat sebagai keadaan psikologis, yakni bila seseorang memiliki penilaian yang tinggi untuk suatu kegiatan (value of activity) dan pengetahuan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut.

Minat ada 2 bidang yaitu: 1. Minat bidang akademis, minat ini erat hubungannya dengan masalah Sekolah misalnya : -

Setelah lulus SMP, mana yang akan dipilih SMA atau SMK ?

-

Mata pelajaran apa yang anda senangi

2.Minat bidang pekerjaan , minat ini merupakan pendorong dalam mencapai cita-cita. Misalnya : Rina mempunyai cita-cita ingin menjadi guru, dalam kegiatan yang ia lakukan, senang belajar

kelompok untuk melatih mengungkapkan /

mengutarakan pendapat, senang mengajari anak-anak yang usia di bawahnya. Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Minat adalah suatu pengetahuan yang dikenal lebih dahulu, baru setelah mengenalnya akan timbul keinginan dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, contoh Rahmad senang dengan pengetahuan mesin otomotif dan ia sering pergi ke bengkel untuk mengamatinya, maka si Rahmad apabila lulus SMP berminat melanjutkan sekolah di SMK Teknik dibidang mesin otomotif. Lembar Kerja Siswa 1. Apakah kalian sudah menemukan bakat kalian? 2. Bagaimana cara menemukan dan mengembangkan bakat kalian? Adakah manfaat bakat yang kalian miliki dengan karier mendatang?

“PENYAKIT DAN OBAT KREATIF”

Kreativitas

adalah

kemampuan

seseorang

dalam

berpikir,

berbuat, dan menghasilkan sesuatu yang baru yang belum ada sebelumnya.

Menjadi

remaja

yang

kreatif

merupakan

suatu

keharusan. Malu dong jika menjadi remaja yang tidak kreatif! Namun, menjadi remaja yang kreatif tidaklah mudah. Perlu perjuangan. Perlu pengorbanan. Perlu belajar. Salah satu strategi mengembangkan bakat kreatif diri sendiri adalah dengan mengetahui penyakit kreatif dan obat kreatif untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Berikut ini disajikan beberapa penyakit dan obat kreatif, yaitu: Pertama, Penyakit Ragu-ragu. Perasaan ini timbul karena tidak memiliki kemampuan untuk menggapai cita-cita. Kita merasa tidak memiliki bakat apapun yang bisa dikembangkan dan bisa dijadikan pijakan orientasi bagi cita-cita. Obat penyakit ini adalah kepercayaan diri. Kepercayaan diri adalah menyadari bahwa kita memiliki hal-hal yang dibutuhkan untuk menggapai cita-cita. Kedua,

Penyakit

menunda.

Bila

kita

sering

menunda

pekerjaan, maka hasilnya tidak pernah maksimal. Menunda pekerjaan berarti memboroskan waktu dan energi kita. Memunda membuat kita mudah terkena serangan panic dan tidak tenang. Obat penyakit ini adalah disiplin. Kunci utama kesuksesan adalah disiplin. Disiplin bukan berarti kita harus membuat tiap jamnya tanpa meluangkan waktu untuk bersenang-senang. Disiplin adalah konsisten dengan tugas dan waktu yang telah ditetapkan/ditargetkan. Ketiga, Cita-cita tidak jelas. Kalau kita sudah tidak punya arah tujuan dari awalnya, maka akan kacau kehidupan selanjutnya.

Ketidak-jelasan cita-cita dan harapan akan mengaburkan masa depan seseorang. Penyakit ini dapat diobati dengan imajinasi. Imajinasi bukanlah khayalan kosong. Imajinasi dalam hal ini lamunan sebuah keinginan yang berusaha kita jadikan kenyataan. Dengan imajinasi, kita memiliki kemampuan untuk memimpikan cita-cita yang tinggi dan berusaha menciSMAakan visi tentang masa depan yang akan dilalui. Keempat, Penyakit Takut Gagal. Orang yang selalu dihantui perasaan takut gagal akan membuatnya tidak mampu melakukan apapun. Perasaan takut gagal adalah langkah awal bagi setiap kegagalan berikutnya. Obat dari penyakit ini adalah kemampuan untuk mengambil resiko adalah berarti berani berbuat dan tidak takut gagal. Memiliki kejujuran pada diri sendiri tentang perasaan dan kebutuhan kita. Orang yang tidak takut gagal biasanya berani mencoba sesuatu yang baru atau berbeda dan tidak takut gagal, merasa nyaman dengan dirinya, sadar akan kemampuan dirinya sehingga dia tahu apa yang harus dilakukan.

Related Documents

10. Rpl Kemandirian
August 2019 12
10 Browserit Rpl
November 2019 16
Rpl
October 2019 33
Rpl
June 2020 25
Rpl
December 2019 33
Teori Kemandirian
October 2019 24

More Documents from "IfziIhsan"

10. Rpl Kemandirian
August 2019 12
7. Rpl Perintah Agama
August 2019 12