BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
HASIL PEMERIKSAAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2005 ATAS LAPORAN KEUANGAN KABUPATEN LEBAK TAHUN ANGGARAN 2004 DI RANGKASBITUNG
AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta Nomor Tanggal
: ................................... : ...................................
DAFTAR ISI
Hala man Daftar Isi …………………………………………………………………………
I
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ……………………………………….
1
LAPORAN KEUANGAN AUDITAN ………………………………………….
3
BAB I
BAB II
GAMBARAN UMUM …………………………………………….. A.
Dasar Hukum Pemeriksaan ……………………………………
9
B.
Tujuan Pemeriksaan……………………………………………
9
C.
Lingkup Pemeriksaan………………………………………….
9
D.
Cakupan Pemeriksaan………………………………………….
9
E.
Standar Pemeriksaan…………………………………………...
10
F.
Batasan dan Kendala Pemeriksaan…………………………….
10
G.
Laporan Keuangan Yang Diperiksa BPK-RI………………….
10
LAPORAN PEMERIKSAAN ……………………………………..
16
A.
B. C.
Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Lebak Tahun Anggaran (TA) 2004..................... Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004....................
23
Catatan Pemeriksaan
57
16
1 Realisasi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Umum Tidak Dicatat Secara Bruto Sebesar Rp63.911.284,00 dan Belum Disetor Ke Kas Daerah Sebesar Rp25.115.762,00 ...
57
2 Pinjaman RSUD Dr. Adjidarmo Belum Dibayar Ke Kas Daerah Sebesar Rp500.000.000,00………………………..
59
3 Realisasi Belanja Aparatur dan Publik Yang Belum Disahkan Sebesar Rp3.243.871.052,00 Tetapi Telah Tercantum Secara Definitif
Dalam Laporan Realisasi
Anggaran TA 2004 .............................................................
60
4 Penempatan Koreksi Pengeluaran Pada Obyek Belanja Uang Perangsang PAD, Biaya Pungut PBB dan Biaya PJU Secara Tepat dan Benar Mengakibatkan Terjadinya Pelampauan Anggaran Sebesar Rp374.690.935,00………..
64
5 Pengeluaran Biaya Observasi DPRD Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp324.400.000,00…………………….
67
6 Pelaksanaan Belanja Perjalanan Dinas DPRD Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp196.500.000,00……………………..
69
7 Pelaksanaan Belanja Pemeliharaan Angkutan Kendaraan Bermotor DPRD Merugikan Keuangan Daerah Sebesar Rp183.200.000,00………………………………………….
71
8 Pelaksanaan Belanja Perjalanan Dinas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tidak Dilampiri Bukti Pendukung Yang Sah Sebesar Rp799.856.000,00……………………...
73
9 Pengeluaran Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tidak Dilampiri Bukti Pendukung Yang Sah Sebesar Rp421.004.000,00 ………………………………..
75
10 Pengeluaran Tunjangan Kesehatan DPRD Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp165.897.228,00……………………..
77
11 Pembayaran Penghasilan DPRD Melebihi Ketentuan Sebesar Rp466.926.075,00...................................................
79
12 Pelaksanaan Kegiatan Belanja Mendahului Pengesahan APBD Tahun Anggaran 2004 Sebesar Rp798.880.385,00...
82
13 Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja DPRD Lebih Tinggi Dari
Seharusnya
Sebesar
Rp4.520.296.837,00
dan
Merugikan Keuangan Daerah Sebesar Rp2.523.250.000,00
85
14 Pengeluaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp2.535.400.000,00……. 15 Realisasi Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan Rp8.164.000.000,00 dan Bantuan Kepada Partai Politik Rp456.530.000 Tidak Terpusat Pada Pos Sekretariat
87
Daerah……………………………………………………...
90
16 Terdapat Kekurangan Pelaksanaan Fisik Pekerjaan Sebesar Rp46.713.504,47…………………………………………... Lampiran-lampiran
91
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Jl. MT Haryono Kav 45-46 Jakarta Selatan Telp/Fax. 021-7942984-7943023
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun Anggaran (TA) 2004
Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973, dan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) telah memeriksa Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004 yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Lebak. Laporan Keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Lebak. Tanggung jawab BPK-RI terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan TA 2004 berdasarkan Pemeriksaan BPK-RI. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI. Standar tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai sebagai dasar untuk memberikan pendapat. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah TA 2004 bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan TA 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam Peraturan Perundangan yang berlaku. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004 meliputi pengujian atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA) TA 2004, Neraca per tanggal 31 Desember 2004, Laporan Aliran Kas TA 2004, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Atas unsur-unsur yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004, kami tidak memperoleh keyakinan yang memadai pada: a. Belanja Aparatur dan Publik yang belum disahkan sebesar Rp3.243.871.052,00 tetapi telah tercantum secara definitif dalam Laporan Realisasi Anggaran TA 2004, b. Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang tidak dilampiri bukti pendukung yang sah sebesar Rp1.210.860.000,00,
c. Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja DPRD yang lebih tinggi dari seharusnya sebesar Rp4.520.296.837,00.
Berdasarkan Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004, BPK-RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004, kecuali akibat atas hal-hal yang dimuat dalam paragraf sebelumnya, telah disajikan secara wajar untuk semua hal yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam berbagai peraturan perundangan yang berlaku. Di dalam hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004, BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Lebak dalam upaya penyempurnaan Laporan Keuangan Pemerintah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
Jakarta,
Juni 2005
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perwakilan III BPK-RI di Jakarta Ketua Tim,
Nur Miftahul Lail, SE., Ak Akuntan, REG-NEG D-24018
LAPORAN KEUANGAN AUDITAN
RINGKASAN LAPORAN REALISASI APBD KABUPATEN LEBAK TA 2004 PER 31 DESEMBER 2004 (AUDITAN)
KODE REKENING 1 1
URAIAN
2 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
REALISASI
SELISIH LEBIH (KURANG)
3
4
5
1
1
17.188.251.071,00
18.990.272.409,29
1.802.021.338,29
1
1
1
PAJAK DAERAH
2.636.300.000,00
2.883.921.947,00
247.621.947,00
1
1
2
RETRIBUSI DAERAH
8.718.199.200,00
9.213.898.905,00
495.699.705,00
1
1
3
HASIL PERUSAHAAN MILIK DAERAH & HASIL PENG. KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN.
342.405.265,00
342.405.265,00
-
1
1
4
LAIN-LAIN PAD YANG SAH
1
2
1
2
1
BAGI HASIL PAJAK / BUKAN PAJAK
1
2
2
DANA ALOKASI UMUM
1
2
3
DANA ALOKASI KHUSUS
1
2
4
1
3
DANA PERIMBANGAN
2 2
5.491.346.606,00
6.550.046.292,29
1.058.699.686,29
295.085.595.428,00
300.997.527.477,00
5.911.932.049,00
13.234.118.900,00
19.206.182.895,00
5.972.063.995,00
264.401.000.000,00
264.401.000.000,00
-
10.910.000.000,00
10.910.000.000,00
-
BANTUAN KEUANGAN DARI PROPINSI
6.540.476.528,00
6.480.344.582,00
LAIN - LAIN PENDAPATAN YANG SAH
16.945.019.000,00
17.217.019.000,00
(60.131.946,00) 272.000.000,00
JUMLAH PENDAPATAN
329.218.865.499,00
337.204.818.886,29
7.985.953.387,29
95.838.138.676,00
91.220.746.216,00
BELANJA 1
APARATUR DAERAH
(4.617.392.460,00)
2
1
1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 1 1 1 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2
2 2 2 2 2
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 3
BELANJA ADMINISTRASI UMUM 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4
70.007.261.976,00
67.281.655.566,00
(2.725.606.410,00)
BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN BELANJA MODAL PELAYANAN PUBLIK
54.057.502.057,00 10.466.058.281,00 1.799.623.000,00 3.684.078.638,00 18.088.487.200,00 6.274.438.750,00 7.024.763.450,00 1.755.289.000,00 3.033.996.000,00 7.742.389.500,00 232.644.785.027,00
51.813.816.476,00 10.143.629.367,00 1.785.769.540,00 3.538.440.183,00 16.557.227.650,00 5.876.868.750,00 6.423.026.700,00 1.577.199.000,00 2.680.133.200,00 7.381.863.000,00 224.209.795.348,88
(2.243.685.581,00) (322.428.914,00) (13.853.460,00) (145.638.455,00) (1.531.259.550,00) (397.570.000,00) (601.736.750,00) (178.090.000,00) (353.862.800,00) (360.526.500,00) (8.434.989.678,12)
BELANJA ADMINISTRASI UMUM BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN
150.711.657.680,00 145.844.312.611,00 3.823.364.321,00 655.850.000,00 388.130.748,00
148.832.824.804,00 144.009.507.366,00 3.818.145.090,00 617.047.200,00 388.125.148,00
(1.878.832.876,00) (1.834.805.245,00) (5.219.231,00) (38.802.800,00) (5.600,00)
58.062.651.965,00 2.166.397.500,00 9.568.256.070,00 1.314.437.000,00 45.013.561.395,00 23.870.475.382,00 19.814.000.000,00
54.163.226.506,00 2.121.176.250,00 9.394.791.407,00 1.210.932.000,00 41.436.326.849,00 21.213.744.038,88 19.305.380.480,00
(3.899.425.459,00) (45.221.250,00) (173.464.663,00) (103.505.000,00) (3.577.234.546,00) (2.656.731.343,12) (508.619.520,00)
BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN BELANJA MODAL BEL. BAGI HASIL DAN BANT. KEUANGAN
2
4
BELANJA TIDAK TERSANGKA
1.483.444.505,00
0,00
JUMLAH BELANJA
349.780.368.208,00
334.735.922.044,88
SURPLUS / ( DEFISIT ) PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAERAH SILPA ANGGARAN TAHUN YANG LALU TRANSFER DARI DANA CADANGAN PENERIMAAN PINJAMAN & OBLIGASI HASIL PENJ. ASET DAERAH YG DIPISAHKAN JUMLAH PENERIMAAN DAERAH PENGELUARAN DAERAH TRANSFER KE DANA CADANGAN PENYERTAAN MODAL PEMBY. UTANG POKOK YG JATUH TEMPO SILPA ANGGARAN TAHUN BERJALAN
(20.561.502.709,00)
2.468.896.841,41
(15.044.446.163,12) 23.030.399.550,41
22.121.502.709,00 0,00 0,00 0,00
22.620.634.055,60 0,00 0,00 0,00
499.131.346,60 0,00 0,00 0,00
22.121.502.709,00
22.620.634.055,60
499.131.346,60
0,00 1.500.000.000,00 60.000.000,00
0,00 1.095.000.000,00 53.754.936,01
0,00 (405.000.000,00) (6.245.063,99)
0,00
23.940.775.961,00
23.940.775.961,00
1.560.000.000,00 20.561.502.709,00
25.089.530.897,01 (2.468.896.841,41)
23.529.530.897,01
(1.483.444.505,00)
3 3 3 3 3 3
1 1 1 1 1
3 3 3 3
2 2 2 2
1 2 4
3
2
5
1 2 4 5
JUMLAH PENGELUARAN DAERAH JUMLAH PEMBIAYAAN
(23.030.399.550,41)
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN AUDITAN NERACA KABUPATEN LEBAK PER 31 DESEMBER 2004 (AUDITAN) URAIAN
31 DESEMBER 2004 Rp.
31 DESEMBER 2003
URAIAN
Rp.
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas di Kas Daerah 22.814.962.418,00
22.121.502.708,60
1.125.813.543,00
-
244.717.178,00
30.944.406,00
92.332.437,20
184.302.437,20
528.016.585,00
93.266.665,00
-
499.131.347,00
Sisa Kas pada Pemegang Kas Piutang Pajak
UTANG UTANG JANGKA PENDEK Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang Perhitungan Pihak Ketiga Jumlah Utang Jangka Pendek
31 DESEMBER 2004 Rp.
49.759.973,80 49.759.973,80
Piutang Lain - lain Persediaan
UTANG JANGKA PANJANG
Belanja Dibayar Di Muka
Utang Dalam Negri
Jumlah Aktiva Lancar
143.181.429,94 Utang Luar Negri
24.805.842.161,20
22.929.147.563,80
Jumlah Utang Jangka Panjang 143.181.429,94
INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi dalam Saham
Jumlah Utang 192.941.403,74 -
-
-
-
11.856.201.620,15
11.416.797.080,15
Investasi dalam Obligasi Investasi dalam Penyertaan Modal Jumlah Investasi Jangka Panjang
EKUITAS DANA Ekuitas Dana Umum 554.173.941.334,00 Ekuitas Dana Dicadangkan 11.856.201.620,15
11.416.797.080,15
Ekuitas Dana Donasi -
AKTIVA TETAP
Jumlah Ekuitas Dana 554.173.941.334,00
Tanah 24.439.392.143,00
23.217.584.393,00
145.361.927.627,00
139.454.793.897,00
12.711.842.594,00
12.711.842.594,00
8.000.687.942,00
5.488.365.292,00
167.868.234.350,88
162.059.925.294,00
17.047.294.665,00
12.966.166.365,00
42.426.923.478,00
39.703.773.478,00
94.110.782.156,51
92.066.811.171,51
4.215.497.000,00
4.175.935.000,00
1.522.257.000,00
1.372.257.000,00
517.704.838.956,39
493.217.454.484,51
Jalan dan Jembatan Bangunan Air/Irigasi Instalasi dan Jaringan Gedung dan Bangunan Peralatan dan Mesin Kendaraan Meubelair dan Perlengkapan Buku Perpustakaan Aset Tetap Lainnya Jumlah Aktiva Tetap
DANA CADANGAN
Dana Cadangan -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
554.366.882.737,74
527.563.399.128,46
Jumlah Dana Cadangan
AKTIVA LAIN LAIN Piutang Angsuran Build, Operate and Transfer (BOT) Bangunan dalam Pengerjaan Jumlah Aktiva Lain Lain
TOTAL AKTIVA
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
TOTAL UTANG DAN EKUITAS DANA
554.366.882.737,74
PENJELASAN POS-POS NERACA Tahun 2004
Tahun 2003
Pos-pos Aktiva 1.
K a s
Rp
22.814.962.418,00
Rp
22.121.502.708,60
Jumlah tersebut merupakan saldo kas per tanggal 31 Desember 2004 dan 2003. Saldo kas tersebut terdapat pada Bank Jabar:
-
Rek.19.00.03.003263.5 (PAD)
Rp
Rp
21.151.908.480,97
Rp
41.476.341,44
Rp
661.167.250,00
18.595.108.184,00 -
Rek.19.00.03.003264.7 (DAU)
Rp 4.827.381.091,00
-
Rek.19.00.03.003308.7 (DAK)
Rp 1.000.952.266,00
-
Rekonsiliasi:
Rp
Rp
-
Tambah Penerimaan
Rp
Rp
1.874.169.477,19
Rp
(1.607.218.841,00)
1.122.816.062,00 -
Kurang Pengeluaran
Rp (2.731.295.185,00)
Jumlah
Rp 22.121.502.708,60 22.814.962.418,00 Rekonsiliasi tersebut disebabkan dasar pembukuan pengeluaran antara Kas Daerah dan Bank berbeda yaitu Kas Daerah berdasarkan penerbitan SPMU sedangkan Bank berdasarkan Cek yang telah dicairkan. Selain itu ada kebijakan Bupati untuk peneriman pendapatan daerah yang diterima tanggal 31 Desember 2004 dapat disetorkan ke Bank paling lambat lima hari setelah diterima.
2.
Sisa Kas pada Pemegang Kas
Rp
Rp
1.125.813.543,00
Rp
-
Jumlah tersebut merupakan Sisa Kas pada Pemegang Kas yang pada tanggal 31 Desember 2004 belum disetor ke Kas Daerah, dengan rincian sebagai berikut:
3.
-
RSUD Dr. Adjidarmo
Rp
500.000.000,00
-
Kas Penampungan di BRI
Rp
374.654.476,00
Rp
-
Dinas-dinas lain
Rp
251.159.067,00
Rp
Jumlah
Rp
1.125.813.543,00
Rp
Piutang Pajak
Rp
Rp
244.717.178,00
-
Rp
30.944.406,00
Jumlah tersebut merupakan piutang pajak berdasarkan administrasi di BPKAD Kabupaten Lebak yang sudah ada ketetapannya (SKP/SKPT), namun belum dibayar oleh Wajib Pajak pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut:
4.
-
Pajak Hotel
Rp
13.059.700,00
Rp
12.249.700,00
-
Pajak Restoran
Rp
9.437.750,00
Rp
7.907.500,00
-
Pajak Hiburan
Rp
5.054.500,00
Rp
3.804.500,00
-
Pajak Reklame
Rp
10.210.956,00
Rp
6.982.706,00
-
Pajak PPJ
Rp
206.954.272,00
Rp
Jumlah
Rp
244.717.178,00
Rp
Piutang Lain-lain
R p
92.332.437,20
Rp
30.944.406,00
184.302.437,20
Jumlah tersebut merupakan piutang Lain-lain hasil penjualan Aktiva Rp92.332.437,20 yang sampai dengan 31 Desember 2004 belum diterima Kas Daerah
5.
Persediaan
R p
528.016.585,00
Rp
93.266.665,00
Persediaan tersebut merupakan barang habis pakai yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah (RSUD dan Puskesmas) dan barang-barang yang tidak dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Nilai persediaan obat-obatan sebes Rp528.016.585,00 merupakan persediaan yang masih tersisa per 31 Desember 2004.
6.
Penyertaan Modal
R p
11.856.201.620,15
Rp
11.416.797.080,15
Jumlah tersebut merupakan saldo Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Lebak per 31 Desember 2004 dan 2003 yang terdiri atas Penyertaan Modal Pemda pada: -
BPR/LPK Lebak
-
Bank Jabar
-
PDAM Lebak Jumlah
7.
Aktiva Tetap
R p R p R p R p R p
829.970.000,00
Rp
1.079.970.000,00
2.674.788.620,15
Rp
2.174.788.620,15
8.351.443.000,00
Rp
8.162.038.460,00
11.856.201.620,15
Rp
11.416.797.080,15
517.704.838.956,39
Rp
493.217.454.484,51
Jumlah tersebut merupakan aktiva tetap per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut sebagai berikut: -
Tanah
-
Jalan dan Jembatan
-
Bangunan Air/Irigasi
-
Instalasi dan Jaringan
-
Gedung dan Bangunan
-
Peralatan dan Mesin
-
Kendaraan
-
Meubelair dan Perlengkapan
-
Buku Perpustakaan
-
Aset Tetap Lainnya Jumlah
R p R p R p R p R p R p R p R p R p R p R p
24.439.392.143,00
Rp
23.217.584.393,00
145.361.927.627,00
Rp
139.454.793.897,00
12.711.842.594,00
Rp
12.711.842.594,00
8.000.687.942,00
Rp
5.488.365.292,00
167.868.234.350,88
Rp
162.059.925.294,00
17.047.294.665,00
Rp
12.966.166.365,00
42.426.923.478,00
Rp
39.703.773.478,00
94.110.782.156,51
Rp
92.066.811.171,51
4.215.497.000,00
Rp
4.175.935.000,00
1.522.257.000,00
Rp
1.372.257.000,00
517.704.838.956,39
Rp
493.217.454.484,51
49.759.973,80
Rp
53.754.935,94
Pos-pos Pasiva 8.
Bagian Lancar Utang Jk Panjang
R p
Jumlah tersebut merupakan Bagian Lancar Utang Jk Panjang per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut: -
Bagian Lancar Utang Pokok
-
Utang Bunga, Denda, Jasa Bank Jumlah
9.
Utang Jk Panjang Dalam Negeri
R p R p R p
R p
33.036.124,18
Rp
33.036.124,18
16.723.849,62
Rp
20.718.811,76
49.759.973,80
Rp
53.754.935,94
143.181.429,94
Rp
192.941.403,74
Jumlah tersebut merupakan Utang Jk Panjang Dalam Negeri per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut:
-
Pokok
-
Bunga
-
Jasa Bank Jumlah
10.
Ekuitas Dana Umum
R p R p R p R p
115.626.434,63
Rp
148.662.558,81
26.968.718,80
Rp
43.336.741,83
586.276,51
Rp
942.103,10
143.181.429,94
Rp
192.941.403,74
R p
554.173.941.334,00
Rp
527.316.702.788,78
Jumlah tersebut merupakan jumlah kekayaan bersih tidak termasuk aktiva yang berasal dari donasi dan dana cadangan per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut: -
SILPA Tahun Berkenaan
-
Diinvestasikan Aktiva Tetap
-
Diinvestasikan Investasi Jk Panjang
-
Cadangan Piutang
-
Cadangan Persediaan
-
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang Jumlah
R p R p R p R p R p R p R p
23.940.775.961,00
Rp
22.620.634.055,60
517.704.838.956,39
Rp
493.217.454.484,51
11.856.201.620,15
Rp
11.416.797.080,15
337.049.615,20
Rp
215.246.843,20
528.016.585,00
Rp
93.266.665,00
(192.941.403,74)
Rp
(246.696.339,68)
554.173.941.334,00
Rp
527.316.702.788,78
LAPORAN KEUANGAN AUDITAN LAPORAN ALIRAN KAS KABUPATEN LEBAK TAHUN ANGGARAN 2004 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI I ALIRAN KAS MASUK Pendapatan Asli Daerah Pendapatan dari Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Jumlah
R p. R p. R p. R p.
18.990.272.409,29 300.997.527.477,00 17.217.019.000,00 337.204.818.886,29
I ALIRAN KAS KELUAR I Belanja Administrasi Umum Belanja Pegawai./Personalia Belanja Barang dan Jasa
R p. R p.
195.823.323.842,00 13.961.774.457,00
Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jumlah Belanja Administrasi Umum
Belanja Operasional Dan Pemeliharaan Belanja Pegawai./Personalia Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jml Bel. Oprsional Dan Pemeliharaan
Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan Belanja tidak tersangka Jumlah
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aliran Kas Masuk Penjualan Investasi Jangka Panjang Penjualan Aktiva Tetap Jumlah
Aliran Kas Keluar Belanja Modal/Pembangunan Pembelian Investasi Jangka Panjang Jumlah
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Aliran kas Masuk Penermaan pinjaman dan obligasi
R p. R p. R p.
R p. R p. R p. R p. R p.
2.402.816.740,00 3.926.565.331,00 216.114.480.370,00
7.998.045.000,00 15.817.818.107,00 2.788.131.000,00 44.116.460.049,00 70.720.454.156,00
R p. R p. R p.
306.140.315.006,00
R p.
31.064.503.880,29
R p. R p. R p.
R p. R p. R p. R p.
R p.
19.305.380.480,00 -
-
28.595.607.038,88 -
28.595.607.038,88
(28.595.607.038,88)
-
Transfer dari dana cadangan Penjualan asset daerah yang dipisahkan Penerimaan piutang Pajak tahun lalu Jumlah
Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dari Obligasi Transfer ke dana cadangan Penyertaan Modal Pembayaran Hutang Pajak tahun lalu Jumlah
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan
Kenaikan Kas Bersih Selama Periode berjalan
Saldo Awal Kas
Saldo Akhir Kas
R p. R p. R p. R p.
R p. R p. R p. R p. R p.
-
53.754.936,01 -
1.095.000.000,00 -
1.148.754.936,01
R p.
(1.148.754.936,01)
R p.
1.320.141.905,40
R p.
22.620.634.055,00
R p.
23.940.775.960,40
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
BAB I GAMBARAN UMUM
A. Dasar Hukum Pemeriksaan 1. Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Tahun 1945; 2. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan; 3. Pasal 31 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Pasal 56 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; 7. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
B. Tujuan Pemeriksaan Untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004 sebagai laporan pertanggungjawaban atas realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TA 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam Peraturan Perundangan mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah. C. Lingkup Pemeriksaan Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004, meliputi pengujian atas: 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) TA 2004; 2. Neraca per Tanggal 31 Desember 2004; 3. Laporan Aliran Kas TA 2004; 4. Catatan atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004. D. Cakupan Pemeriksaan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lebak TA 2004 meliputi pengujian substantif atas transaksi yang dibukukan dan disajikan serta diungkapkan dalam Laporan Keuangan yang meliputi semua transaksi material dalam satu tahun anggaran yang diperiksa dan pengujian terinci atas saldo akun-akun yang material dalam laporan tersebut dengan fokus pada pos-pos sebagai berikut:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
DPRD dan Sekretariat DPRD Kabupaten Lebak. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sekretariat Daerah. Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD). Dinas Pendidikan. Dinas Kesehatan. Dinas Pekerjaan Umum. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan. Belanja Tidak Tersangka.
Cakupan Pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang merupakan perbandingan antara jumlah realisasi anggaran yang diperiksa dan jumlah realisasi anggaran (sebelum koreksi) TA 2004 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Cakupan Audit atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004 No
Uraian
Anggaran
Realisasi
Bagian/Pos
(Rp)
(Rp)
%
Nilai yang diaudit
ACR %
1
Pendapatan
329.218.865.499,00
337.140.038.949,29
102,41
337.140.038.949,29
100
2
Belanja
349.780.368.208,00
334.537.719.544,88
95,64
334.537.719.544,88
100
- Penerimaan
22.121.502.709,00
22.620.634.055,60
102,26
22.620.634.055,60
100
- Pengeluaran
1.560.000.000,00
25.222.953.460,01
1616,86
25.222.953.460,01
100
702.680.736.416,00
719.521.346.009,78
102,40
719.521.346.009,78
100
3
Pembiayaan
Jumlah
E. Standar Pemeriksaan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004 dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang diterbitkan oleh BPK-RI Tahun 1995. F. Batasan Dan Kendala Pemeriksaan Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu pemeriksaan atas Laporan Keuangan, BPK-RI masih menghadapi kendala bahwa Pemerintah Daerah belum memahami sepenuhnya sistem pembukuan berganda (double entry), dasar pencatatan akrual dan kebijakan akuntansi keuangan daerah. G. Laporan Keuangan Yang Diperiksa BPK-RI Badan Pemeriksa Keuangan melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lebak TA 2004 dengan rincian sebagai berikut:
RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) KABUPATEN LEBAK TA 2004 (SEBELUM DIPERIKSA)
KOD E REKENI NG
URAIAN
ANGGARAN SETELAH
REALISASI
SELISIH LEBIH (KURANG)
4
5
PERUBAHAN
1 1
2 PENDAPATAN
1 1
PENDAPATAN ASLI DAERAH
17.188.251.071,00
17.823.504.277,29
635.253.206,29
1 1 1 1 1 2 1 1 3
PAJAK DAERAH 2.636.300.000,00 RETRIBUSI DAERAH 8.718.199.200,00 HASIL PERUSAHAAN MILIK DAERAH & 342.405.265,00 HASIL PENG. KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN. LAIN-LAIN PAD YANG SAH 5.491.346.606,00
3.039.514.839,00 9.213.898.905,00 342.405.265,00
403.214.839,00 495.699.705,00 -
5.227.685.268,29
(263.661.337,71)
1 1 4
3
1 2
DANA PERIMBANGAN
295.085.595.428,00
302.099.515.672,00
7.013.920.244,00
BAGI HASIL PAJAK / BUKAN PAJAK DANA ALOKASI UMUM DANA ALOKASI KHUSUS BANTUAN KEUANGAN DARI PROPINSI LAIN - LAIN PENDAPATAN YANG SAH
13.234.118.900,00 264.401.000.000,00 10.910.000.000,00 6.540.476.528,00 16.945.019.000,00
19.206.182.895,00 264.401.000.000,00 10.910.000.000,00 7.582.332.777,00 17.217.019.000,00
5.972.063.995,00 1.041.856.249,00 272.000.000,00
329.218.865.499,00
337.140.038.949,29
7.921.173.450,29
2 2 1
JUMLAH PENDAPATAN BELANJA APARATUR DAERAH
95.838.138.676,00
90.999.991.216,00
(4.838.147.460,00)
2 1 1
BELANJA ADMINISTRASI UMUM
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
1 2 3 4
1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1
1 2 3 4 1 2 3 4
BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN BELANJA MODAL PELAYANAN PUBLIK BELANJA ADMINISTRASI UMUM
70.007.261.976,00
67.034.585.466,00
(2.972.676.510,00)
54.057.502.057,00 10.466.058.281,00 1.799.623.000,00 3.684.078.638,00 18.088.487.200,00 6.274.438.750,00 7.024.763.450,00 1.755.289.000,00 3.033.996.000,00 7.742.389.500,00 232.644.785.027,00 150.711.657.680,00
51.551.334.839,00 10.092.245.721,00 1.786.445.540,00 3.604.559.366,00 16.583.542.750,00 5.878.183.750,00 6.448.026.800,00 1.577.199.000,00 2.680.133.200,00 7.381.863.000,00 224.232.347.848,88 148.832.824.804,00
(2.506.167.218,00) (373.812.560,00) (13.177.460,00) (79.519.272,00) (1.504.944.450,00) (396.255.000,00) (576.736.650,00) (178.090.000,00) (353.862.800,00) (360.526.500,00) (8.412.437.178,12) (1.878.832.876,00)
2 2 1 1 2 2 2 2
2 2 2 2
1 2 1 3 1 4 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 3
2 4
2 2 2 3 2 4 3
BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN BELANJA MODAL BEL. BAGI HASIL DAN BANT. KEUANGAN BELANJA TIDAK TERSANGKA JUMLAH BELANJA SURPLUS / ( DEFISIT )
145.844.312.611,00
144.009.507.366,00
(1.834.805.245,00)
3.823.364.321,00 655.850.000,00 388.130.748,00 58.062.651.965,00
3.818.145.090,00 617.047.200,00 388.125.148,00 54.185.779.006,00
(5.219.231,00) (38.802.800,00) (5.600,00) (3.876.872.959,00)
2.166.397.500,00
2.122.391.250,00
(44.006.250,00)
9.568.256.070,00 1.314.437.000,00 45.013.561.395,00 23.870.475.382,00 19.814.000.000,00
9.411.628.907,00 1.210.932.000,00 41.440.826.849,00 21.213.744.038,88 19.305.380.480,00
(156.627.163,00) (103.505.000,00) (3.572.734.546,00) (2.656.731.343,12) (508.619.520,00)
1.483.444.505,00 349.780.368.208,00 (20.561.502.709,00)
0,00 334.537.719.544,88 2.602.319.404,41
(1.483.444.505,00) (15.242.648.663,12) 23.163.822.113,41
3 3 1 3 1 1 3 1 2
PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAERAH SILPA ANGGARAN TAHUN YANG LALU TRANSFER DARI DANA CADANGAN
3 1 4
PENERIMAAN PINJAMAN & OBLIGASI
0,00
0,00
3 1 5
HASIL PENJ. ASET DAERAH YG DIPISAHKAN JUMLAH PENERIMAAN DAERAH
0,00
0,00
22.121.502.709,0 0
22.620.634.055,6 0
0,00
0,00
1.500.000.000,00
1.095.000.000,00
60.000.000,00
53.754.936,01
0,00
24.074.198.524,0 0
22.121.502.709,0 0 0,00
22.620.634.055,6 0 0,00
499.131.346,60 -
3 2 3 2 1
PENGELUARAN DAERAH TRANSFER KE DANA CADANGAN
3 2 2
PENYERTAAN MODAL
3 2 4
PEMBY. UTANG POKOK YG JATUH TEMPO SILPA ANGGARAN TAHUN BERJALAN
499.131.346,60
(405.000.000,00)
3 2 5
JUMLAH PENGELUARAN DAERAH
JUMLAH PEMBIAYAAN
(6.245.063,99)
1.560.000.000,00
20.561.502.709,0 0
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
25.222.953.460,0 1 (2.602.319.404,4 1)
24.074.198.524,0 0 23.662.953.460,0 1 (23.163.822.113, 41)
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK NERACA PER 31 DESEMBER 2004 (SEBELUM DIPERIKSA) URAIAN
URAIAN 31 DESEMBER 2004
31 DESEMBER 2003
31 DESEMBER 2004
31 DESEMBER 2003
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang Perhitungan Pihak Ketiga
49.759.973,80
53.754.935,94
-
-
Jumlah Utang Jangka Pendek
49.759.973,80
53.754.935,94
143.181.429,94
192.941.403,74
AKTIVA
UTANG
AKTIVA LANCAR
UTANG JANGKA PENDEK
Kas di Kas Daerah
22.814.962.418,00
22.121.502.708,60
Piutang Pajak
37.762.906,00
30.944.406,00
Piutang Lain-lain
92.332.437,20
184.302.437,20
Persediaan Belanja Dibayar Di Muka Jumlah Aktiva Lancar
528.016.585,00
93.266.885,00
1.259.236.106,00
499.131.347,00
24.732.310.452,20
22.929.147.783,80
UTANG JANGKA PANJANG Utang Dalam Negri Utang Luar Negri Jumlah Utang Jangka Panjang
-
-
143.181.429,94
192.941.403,74
192.941.403,74
246.696.339,68
24.682.550.478,00
22.875.392.627,86
529.936.472.423,60
504.441.310.160,92
554.619.022.901,60
527.316.702.788,78
INVESTASI PERMANEN Penyertaan Modal
12.511.797.080,15
11.416.797.080,15
Jumlah Utang
AKTIVA TETAP Tanah
EKUITAS DANA 24.439.392.143,00
23.217.584.393,00
Jalan dan Jembatan
145.361.927.627,00
139.454.793.897,00
Bangunan Air/Irigasi
12.711.842.594,00
12.711.842.594,00
Instalasi dan Jaringan
7.883.236.192,00
5.488.365.292,00
167.869.603.917,88
162.059.925.294,00
Peralatan dan Mesin
17.032.294.665,00
12.966.166.365,00
Kendaraan
42.426.923.478,00
39.703.773.478,00
Mebeulair dan Perlengkapan
94.104.882.156,51
92.066.811.171,51
4.215.497.000,00
4.175.935.000,00
Gedung dan Bangunan
Buku Perpustakaan
Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana yang Diinvestasikan Jumlah Ekuitas Dana
Aset Tetap Lainnya
1.522.257.000,00
1.372.257.000,00
Jumlah Aktiva Tetap
517.567.856.773,39
493.217.454.484,51
TOTAL AKTIVA
554.811.964.305,74
527.563.399.348,46
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
TOTAL UTANG DAN EKUITAS DANA
554.811.964.305,34
527.563.399.128,46
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK LAPORAN ALIRAN KAS TAHUN ANGGARAN 2004 (SEBELUM DIPERIKSA) ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI I ALIRAN KAS MASUK Pendapatan Asli Daerah Pendapatan dari Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Jumlah II
Rp. Rp. Rp. Rp.
17.823.504.277,29 302.099.515.672,00 17.217.019.000,00 337.140.038.949,29
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
195.560.842.205,00 13.910.390.811,00 2.403.492.740,00 3.992.684.514,00 215.867.410.270,00
Belanja Operasional Dan Pemeliharaan Belanja Pegawai./Personalia Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jml Bel. Oprsional Dan Pemeliharaan
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
8.000.575.000,00 15.859.655.707,00 2.788.131.000,00 44.120.960.049,00 70.769.321.756,00
Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan Belanja tidak tersangka Jumlah
Rp. Rp. Rp.
19.305.380.480,00 305.942.112.506,00
Rp.
31.197.926.443,29
ALIRAN KAS KELUAR Belanja Administrasi Umum Belanja Pegawai./Personalia Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jumlah Belanja Administrasi Umum
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aliran Kas Masuk Penjualan Investasi Jangka Panjang Penjualan Aktiva Tetap Jumlah
Rp. Rp. Rp.
Aliran Kas Keluar Belanja Modal/Pembangunan Pembelian Investasi Jangka Panjang Jumlah
Rp. Rp. Rp.
28.595.607.038,88 28.595.607.038,88
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
Rp.
(28.595.607.038,88)
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Aliran kas Masuk Penermaan pinjaman dan obligasi Transfer dari dana cadangan Penjualan asset daerah yang dipisahkan Penerimaan piutang Pajak tahun lalu Jumlah
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
-
-
Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dari Obligasi Transfer ke dana cadangan Penyertaan Modal Pembayaran Hutang Pajak tahun lalu Jumlah
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
53.754.936,01 1.095.000.000,00 1.148.754.936,01
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan Belanja Dibayar Dimuka
Rp. Rp.
(1.148.754.936,01) (1.259.236.106,00)
Kenaikan Kas Bersih Selama Periode berjalan
Rp.
194.328.362,40
Saldo Awal Kas
Rp.
22.620.634.055,00
Saldo Akhir Kas
Rp.
22.814.962.417,40
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
BAB II LAPORAN PEMERIKSAAN A.
Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Lebak Tahun Anggaran (TA) 2004
Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Lebak dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) yang terdiri dari Bidang Perencanaan dan Pengendalian, Bidang Bina Pendapatan Daerah, Bidang Perbendaharaan, Bidang Pembukuan dan Verifikasi, dan Bidang Kas Daerah.
Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Lebak Tahun Anggaran (TA) 2004 diselenggarakan dengan menggunakan sistem pembukuan ganda dengan dasar kas modifikasian sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengelolaan, Pengurusan, dan Pertanggungjawaban Pengelolaan APBD. Untuk TA 2004, Kabupaten Lebak telah melaksanakan sistem pembukuan dan penyusunan laporan keuangan seperti tersebut di atas yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tanggal 10 Oktober 2002 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dan Keputusan Bupati Lebak Nomor 2 Tahun 2003 tanggal 14 Maret 2003 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah. Namun pada prakteknya, pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004 belum sepenuhnya menggunakan sistem pembukuan ganda. Berdasarkan Pasal 31 ayat (2) Undang-undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun Laporan Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Aliran Kas (LAK) dan Catatan atas Laporan Keuangan Daerah. Pemerintah Kabupaten Lebak telah menyusun Laporan Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, LRA, LAK dan Catatan atas Laporan Keuangan Daerah. Atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak, BPK-RI telah melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2003 sebagaimana dimuat dalam Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan III di Jakarta TA 2004. Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan serta pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Kabupaten Lebak yang kami uji, ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga masih
terdapat kelemahan-kelemahan minimal sebanyak 7 (tujuh) kelemahan, terhadap sistem pembukuan dan penyusunan laporan keuangan yang tidak kami uji, kami tidak menemukan bahwa Kabupaten Lebak menyimpang dari sistem tersebut. Kelemahan intern tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pemisahan tugas telah dilakukan tetapi belum sesuai dengan tujuan pengendalian yang layak Meskipun pada BPKAD telah ada pemisahan tugas dan fungsi yang memadai yang masing-masing dilaksanakan oleh Sekretariat, Bidang Perencanaan dan Pengendalian, Bidang Bina Pendapatan Daerah, Bidang Perbendaharaan, Bidang Pembukuan dan Verifikasi, dan Bidang Kas Daerah. Namun dalam pelaksanaan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan daerah masing-masing bidang tersebut belum terkoordinasi secara baik, antara lain Bidang Perencanaan dan Pengendalian melaksanakan administrasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan seharusnya Bidang Bina Pendapatan Daerah, Sekretariat melalui Bendaharawan Khusus Penerima (BKP) melaksanakan administrasi penerimaan pendapatan daerah seharusnya Bidang Bina Pendapatan Daerah serta Bidang Perencanaan dan Pengendalian belum melaksanakan dan mengkoordinasikan penggalian potensi sumber-sumber pendapatan daerah (Surat Ketetapan Pajak Daerah Pajak Hotel dan Pajak Restoran masih ditetapkan secara flat per bulan, belum berdasarkan potensi yang riil). 2. Pencatatan akuntansi belum direview secara memadai a. Pencatatan akuntansi dilakukan dengan dua cara, yaitu secara manual dan komputerisasi. Namun pada kenyataannya, penerapan dan implementasi atas sistem komputerisasi ini belum dapat membawa manfaat sesuai dengan yang diharapkan karena hanya digunakan sebagai kontrol atas pencatatan realisasi pendapatan dan belanja. Sedangkan penyusunan Laporan Keuangan Daerah merupakan output dari pencatatan dan pelaporan akuntansi secara manual. b. Pemegang Kas Daerah (PKD) masih melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran dana APBD ke dalam Buku Model B-IX yang seluruh pencatatannya dilakukan oleh petugas Kabupaten Lebak, sedangkan pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran ke dalam rekening koran milik Pemerintah Kabupaten Lebak pada Bank Jabar dilaksanakan oleh petugas Bank Jabar sehingga terbentuk sistem pengendalian yang cukup memadai. Namun demikian masih terdapat saldo rekening koran BRI per 31 Desember 2004 sebesar Rp374.654.476,00 yang telah disetor ke rekening Kas Daerah di Bank Jabar belum dicatat dalam B-IX. Selain itu, seharusnya PKD menyelenggarakan jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas berdasarkan kas basis.
3. Pencatatan dan pengamanan aktiva belum memadai a. Bagian Umum dan Perlengkapan belum melakukan kompilasi atas pengadaan barang, hal tersebut disebabkan karena tidak semua satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak memberikan laporan penambahan/mutasi barang secara periodik kepada Bagian Umum dan Perlengkapan. Bagian Umum dan Perlengkapan kurang koordinasi dengan satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak dalam menyusun daftar pengadaan barang dan belum dapat melaksanakan tugas secara optimal yang menyebabkan lemahnya pengamanan aktiva. b. Daftar Aktiva yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kabupaten Lebak disusun oleh Bidang Pembukuan dan Verifikasi (d.h.i. Sub Bidang Pembukuan Aset Daerah) pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lebak. Terdapat perbedaan nilai penambahan aset yang dihasilkan Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak dengan nilai yang dihasilkan oleh Sub Bidang Pembukuan Aset Daerah. Hal ini disebabkan Sub Bidang Pembukuan Aset daerah mencatat penambahan aset berdasarkan realisasi belanja modal selama tahun 2004 sedangkan Bagian Umum dan Perlengkapan mencatat penambahan aset berdasarkan Laporan masing-masing satuan kerja yang tidak mencakup seluruh dinas. Rekonsiliasi nilai penambahan aset antara Bagian Umum dan Perlengkapan dengan Sub Bidang Pembukuan Aset Daerah belum pernah dilakukan. c. Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Kabupaten Lebak maupun Sub Bidang Pembukuan Aset Daerah pada BPKAD Kabupaten Lebak tidak pernah melakukan stock opname atas persediaan yang ada, hal tersebut membuka peluang terjadinya kehilangan persediaan. Nilai persediaan yang tercantum di neraca per 31 Desember 2004 dilakukan berdasarkan Laporan Pencacahan Obat Per 31 Desember 2004 dari Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, tidak berdasarkan stock opname. 4. Sistem gagal menghasilkan output yang lengkap dan cermat sesuai dengan tujuan pengendalian karena kesalahan penerapan prosedur pengendalian a. Pendapatan dan belanja disajikan dalam LRA baru sampai tingkat jenis pendapatan dan belanja, seharusnya disajikan sampai pada obyek pendapatan dan belanja. b. Jurnal Umum (Memorial) belum dibuat, antara lain penerimaan dan pengeluaran Biaya Upah Pungut PPJ untuk PLN dan Pusat (Departemen Dalam Negeri) dari bulan Januari s.d November 2004 yang belum dicatat ke jurnal umum sebesar Rp63.911.284,00;
c. Buku Besar Pengeluaran belum diselenggarakan dengan tertib, sehingga yang digunakan sebagai dasar untuk penyusunan Laporan Keuangan Daerah adalah buku pembantu pengganti buku besar pengeluaran. 5. Bukti-bukti transaksi belum direview secara memadai a. SPJ yang diterima dari unit kerja untuk TA 2004 belum seluruhnya diverifikasi oleh Bidang Pembukuan dan Verifikasi karena SPJ belum didukung dengan buktibukti yang lengkap. Dari hasil pemeriksaan atas SPJ-SPJ diketahui sebanyak 10 unit kerja belum ada pengesahan SPJ (FK5) sebesar Rp2.985.755.652,00 yaitu Dinas Pendidikan sebesar Rp2.169.688.202,00, Dinas Perikanan dan Kelautan sebesar
Rp136.168.850,00,
Dinas
Pertanian
dan
Peternakan
sebesar
Rp260.440.450,00, Kantor PMD sebesar Rp33.893.150,00, Kantor Pengelolaan Pasar
sebesar
Rp13.323.000,00,
Rp44.959.350,00,
Dinas
Kantor
Perhubungan
Koperasi
sebesar
dan
PKM
Rp65.243.500,00,
sebesar Dinas
Pertambangan dan Energi sebesar Rp80.478.900,00, Dinas KB dan Kependudukan sebesar Rp160.604.250,00 dan Kantor Arsip Daerah sebesar Rp20.956.000,00 dan sebanyak 99 kegiatan baru disahkan antara tanggal 13 Januari sampai dengan 9 Maret
2005
serta
19
kegiatan
belum
ada
pengesahan
SPJ
sebesar
Rp258.115.400,00, terdiri dari: 1) Kantor Arsip Daerah yaitu Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kearsipan sebesar Rp12.246.000,00 dan Kegiatan Pendataan dan Pembinaan Kerasipan Daerah sebesar Rp61.224.000,00; 2) Dinas Pendidikan yaitu Kegiatan Rehab Total SD dan Mebelelair sebesar Rp24.860.000,00; 3) Kantor Koperasi dan KPM yaitu Kegiatan Penataan dan Restrukturisasi Kelembagaan Koperasi sebesar Rp12.846.750,00; 4) Kantor Pengelola Pasar yaitu Kegiatan Pembangunan Pasar Warung Banten Cibeber sebesar Rp11.970.650,00; 5) Kantor PMD yaitu Kegiatan Perimbangan Keuangan bagi Pemerintah Desa sebesar Rp39.000.000,00 dan Kegiatan Penunjang Kegiatan Perimbangan Keuangan Daerah dan Komite Penanggulangan Kemiskinan sebesar Rp16.818.000,00; 6) Kecamatan Bojongmanik, yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor sebesar Rp1.450.000,00 dan Kegiatan Sosialisasi Kependudukan sebesar Rp14.000.000,00;
7) Kecamatan Rangkasbitung yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor sebesar Rp1.450.000,00; 8) Kecamatan
Cibadak
yaitu
Kegiatan
Sosialisasi
Kependudukan
dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp12.500.000,00; 9) Kecamatan
Cimarga
yaitu
Kegiatan
Sosialisasi
Kependudukan
dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp6.250.000,00; 10) Kecamatan Muncang yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor sebesar Rp1.450.000,00 dan Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp1.050.000,00; 11) Kecamatan
Cipanas
yaitu
Kegiatan
Sosialisasi
Kependudukan
dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp15.000.000,00; 12) Kecamatan Cileles yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp12.000.000,00; 13) Kecamatan Cijaku yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp14.000.000,00. b. Terdapat penerbitan SPM yang jelas-jelas tidak ada anggarannya, yaitu terjadi pada BPKAD sebesar Rp240.000.000,00 terdiri dari SPM Nomor 950/589/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp20.000.000,00 dan SPM Nomor 950/587/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp75.000.000,00 yang pembebanannya (afektasi) pada kode rekening biaya pungutan PBB dan SPM Nomor 950/588/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp25.000.000,00 dan SPM Nomor 950/556/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp120.000.000,00 yang pembebanannya (afektasi) pada kode rekening biaya pungutan PAD dan Sekretariat Daerah sebesar Rp149.666.530,00 terdiri dari SPM Nomor 950/571/BTL tanggal 28 Desember 2004 sebesar Rp84.963.300,00 dan SPM Nomor 950/529/BTL tanggal 20 Desember 2004 sebesar Rp64.703.230,00 yang pembebanannya (afektasi) pada kode rekening belanja barang dan jasa (rekening PJU). c. Terdapat penerbitan SPM yang tidak dilampiri dengan pengesahan SPJ (FK5) atas realisasi pencairan SPP bulan sebelumnya, yaitu terjadi pada Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Kantor PMD, Kantor Koperasi dan PKM, Dinas Perhubungan, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas KB dan Kependudukan dan Kantor Arsip Daerah. 6. Tingkat kesadaran yang memadai tentang pengendalian dalam organisasi belum ada
a. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang mempunyai tugas antara lain melaksanakan verifikasi kebenaran materil dan formal Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Pertanggungjawaban (SPJ), ternyata juga menjabat sebagai Atasan Langsung Pemegang Kas (Pengguna Anggaran). Keadaan tersebut menggambarkan kurangnya pengendalian atas pengeluaran uang daerah. b. Pengelolaan dan pertanggungjawaban Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan ternyata tidak terpusat pada Sekretariat Daerah. Pengelolaan belanja tersebut terdapat juga pada Kantor PMD. Selain itu, pertanggungjawaban belanja dimaksud ternyata dalam merealisasikan penggunaan dana tersebut menggunakan SPM Pengisian Kas (PK) seharusnya SPM Beban Tetap (BT). Keadaan tersebut menggambarkan kurangnya pengendalian atas pengeluaran uang daerah. c. Kebijakan Akuntansi yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah belum ada sehingga pengendalian konsistensi pelaporan keuangan daerah menjadi lemah. d. Mekanisme dan prosedur pelaporan Pengguna Anggaran yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah belum ada sehingga Pengguna Anggaran
belum
mempunyai
pedoman
dalam
memenuhi
kewajiban
menyampaikan laporan keuangan kepada Kepala Daerah.
7. Pelaksanaan pengendalian intern terdapat kelemahan dapat mengakibatkan pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berdampak langsung atas laporan keuangan Laporan Keuangan Kabupaten Lebak belum dilengkapi dengan seluruh-lampiranlampiran yang diwajibkan, antara lain daftar cek yang masih belum dicairkan dan Laporan Keuangan BUMD belum dilampirkan.
Atas kelemahan Pengendalian Intern tersebut, BPK-RI menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan review terhadap sistem pembukuan dan penyusunan laporan keuangan serta pelaksanaannya.
B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Lebak Tahun Anggaran (TA) 2004
Dari Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (sebelum disampaikan ke DPRD) TA 2004 yang telah disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, BPK-RI telah mengajukan 48 koreksi dengan nilai koreksi saldo akun menurut obyek sebesar Rp568.046.846.172,00. Koreksi yang dilakukan BPK-RI didasarkan atas kebenaran formal dari bukti transaksi, adalah sebagai berikut: I. Koreksi Pendapatan 1. Kesalahan Pembebanan (Dicatat Tetapi Salah Akun) a. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Pajak Penerangan Jalan TA 2003. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Pajak Penerangan Jalan (1.01.0105.1.1.05) Kas
Rp
219.504.176,00
Pajak Penerangan Jalan
Rp
219.504.176,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Kas
Rp
Penerimaan Lain-lain
219.504.176,00 Rp
219.504.176,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Pajak Penerangan Jalan
Rp
Penerimaan Lain-lain
219.504.176,00 Rp
219.504.176,00
b. Neraca Per 31 Desember 2004 menyajikan ekuitas sebagai Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana yang Diinvestasikan seharusnya disajikan sebagai Ekuitas Dana Umum. Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Ekuitas Dana Lancar
Rp
24.682.550.478,40
Ekuitas Dana yang Diinvestasikan Rp 529.936.472.423,60 Ekuitas Dana Umum
Rp 554.619.022.902,00
c. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Bagi Hasil Pajak Provinsi-Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) TA 2003. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Pajak Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.01) Kas
Rp
86.475.370,00
Pajak Kendaraan Bermotor
Rp
86.475.370,00
Rp
86.475.370,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Kas
Rp
86.475.370,00
Penerimaan Lain-lain
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Pajak Kendaraan Bermotor
Rp
86.475.370,00
Penerimaan Lain-lain
Rp
86.475.370,00
d. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Bagi Hasil Pajak Provinsi-Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) TA 2003. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.03) Kas
Rp
184.870.110,00
Bea Balik Nama -KB
Rp
184.870.110,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Kas
Rp
Penerimaan Lain-lain
184.870.110,00 Rp
184.870.110,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Bea Balik Nama –KB
Rp
Penerimaan Lain-lain
184.870.110,00 Rp
184.870.110,00
e. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Bagi Hasil Pajak Provinsi-Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) Tahun Anggaran 2003. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Pajak Bahan Bakar -Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.05) Kas
Rp
827.596.488,00
PBB-KB
Rp
827.596.488,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Kas
Rp
827.596.488,00
Penerimaan Lain-lain
Rp
827.596.488,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: PBB-KB
Rp
827.596.488,00
Penerimaan Lain-lain
Rp
827.596.488,00
f. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Bagi Hasil Pajak Provinsi-Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan ABT/APT TA 2003. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan ABT/APT (1.01.0105.2.4.06) Kas
Rp
3.046.227,00
Pajak ABT/APT
Rp
3.046.227,00
Rp
3.046.227,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Kas
Rp
3.046.227,00
Penerimaan Lain-lain
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Pajak ABT/APT
Rp
3.046.227,00
Penerimaan Lain-lain
Rp
3.046.227,00
g. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Pajak Bumi dan Bangunan (1.2.1.01.01) Kas
Rp
15.406.927.507,00
PBB
Rp
13.805.357.748,00
PBB dari Pusat
Rp
1.601.569.759,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Kas PBB
Rp
15.406.927.507,00 Rp
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:
15.406.927.507,00
PBB dari Pusat
Rp
1.601.569.759,00
PBB
Rp
1.601.569.759,00
h. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun BPHTB (1.2.1.01.03) Kas
Rp
2.416.216.795,00
BPHTB
Rp
1.117.793.663,00
BPHTB dari Pusat
Rp
1.298.423.132,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Kas
Rp
2.416.216.795,00
BPHTB
Rp
2.416.216.795,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: BPHTB dari Pusat
Rp
1.298.423.132,00
BPHTB
Rp
1.298.423.132,00
i. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari temuan hasil rekonsiliasi. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Belanja Dibayar Dimuka Kas
Rp
868.653,00
Belanja Dibayar Dimuka
Rp
868.653,00
Rp
868.653,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Kas Penerimaan Lain-lain
Rp
868.653,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Belanja Dibayar Dimuka Rp 868.653,00 Penerimaan Lain-lain
Rp
868.653,00
j. Pada TA 2004, terjadi transaksi pengeluaran kas atas Obyek Belanja Biaya Pungut gbPAD dan Obyek Belanja Biaya Upah PBB pada BPKAD dan Obyek Belanja Biaya
PJU pada Setda. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Belanja Dibayar Dimuka Belanja Dibayar Dimuka
Rp
385.450.283,00
Kas
Rp
385.450.283,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Obyek Belanja Biaya Pungut PAD Rp 145.000.000,00 Obyek Belanja Biaya Upah PBB
Rp
90.783.753,00
Obyek Belanja Biaya PJU
Rp
149.666.530,00
Kas
Rp
385.450.283,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Obyek Belanja Biaya Pungut PAD Rp 145.000.000,00 Obyek Belanja Biaya Upah PBB
Rp
90.783.753,00
Obyek Belanja Biaya PJU
Rp
149.666.530,00
Belanja Dibayar Dimuka
Rp
385.450.283,00
k. Pada TA 2004, terjadi transaksi pengakuan sisa kas pada pemegang kas pada RSUD Dr. Adjidarmo. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Belanja Dibayar Dimuka Belanja Dibayar Dimuka
Rp
500.000.000,00
Kas
Rp
500.000.000,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas pada Pemegang Kas
Rp
Kas
500.000.000,00 Rp
500.000.000,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Sisa Kas pada Pemegang Kas Belanja Dibayar Dimuka
Rp
500.000.000,00 Rp
500.000.000,00
l. Pada TA 2004, terjadi transaksi pengakuan sisa kas pada rekening koran di BRI. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Belanja Dibayar Dimuka
Belanja Dibayar Dimuka
Rp
374.654.476,00
Kas
Rp
374.654.476,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas pada Pemegang Kas
Rp
374.654.476,00
Kas
Rp
374.654.476,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Sisa Kas pada Pemegang Kas
Rp
374.654.476,00
Belanja Dibayar Dimuka
Rp
374.654.476,00
m. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Retribusi Pelayanan Kesehatan. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan (1.10.1001.1.2.01) Kas
Rp
6.487.996.633,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan/Dinas Kesehatan
Rp
1.086.057.500,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan/RSUD Adjidarmo
Rp
5.401.939.133,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Kas
Rp
6.487.996.633,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Rp
6.487.996.633,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Retribusi Pelayanan Kesehatan/Dinas Kesehatan Rp
1.086.057.500,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan/RSUD Adjidarmo Rp 5.401.939.133,00 Retribusi Pelayanan Kesehatan
Rp
6.487.996.633,00
2. Kesalahan Karena Belum Dicatat a. Pada TA 2004, terdapat transaksi atas Piutang Pajak Penerangan Jalan yang belum dicatat di Neraca sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Akun Piutang Pajak Penerangan Jalan Piutang Pajak Penerangan Jalan Rp Ekuitas Dana Umum
181.838.510,00 Rp
181.838.510,00
b. Pada TA 2004, terdapat transaksi atas penerimaan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) tahun 2004 dan Biaya Pemungutan Pemda Lebak yang belum disetor ke Kas Daerah serta
Biaya Pemungutan PPJ PLN Cabang Banten dan Tingkat Pusat yang belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Akun Piutang Pajak Penerangan Jalan Piutang Pajak Penerangan Jalan
Rp
25.115.762,00
Belanja Pegawai (BAU)-Belanja Aparatur
Rp
63.911.284,00
Pajak Penerangan Jalan
Rp
63.911.284,00
Ekuitas Dana Umum
Rp
25.115.762,00
c. Pada TA 2004, terdapat transaksi atas penyesuaian SILPA tahun berkenaan yang belum disesuaikan sampai dengan akhir TA 2004. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Akun Ekuitas Dana Umum SILPA tahun berkenaan
Rp
24.074.198.524,00
Ekuitas Dana Umum
Rp
24.074.198.524,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Akun Ekuitas Dana Umum SILPA tahun berkenaan
Rp
23.940.775.961,00
Ekuitas Dana Umum
Rp
23.940.775.961,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Ekuitas Dana Umum
Rp
133.422.563,00
SILPA tahun berkenaan
Rp
133.422.563,00
II. Koreksi Belanja 1. Kesalahan Karena Belum Dicatat a. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Kantor Camat Bayah yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur
Rp
595.575,00 Rp
595.575,00
b. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan Jasa (BAU) Belanja Aparatur dan Belanja Perjalanan Dinas(BAU) Belanja Aparatur
di Dinas Keluarga Berencana dan Kependudukan belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
4.917.848,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur
Rp
4.357.848,00
Belanja Perjalanan Dinas (BAU) –Belanja Aparatur
Rp
560.000,00
c. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan Jasa (BAU)Belanja Aparatur di Dinas Perhubungan belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur
411.062,00 Rp
411.062,00
d. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan Jasa (BAU) - Belanja Aparatur di Kantor Camat Cibeber belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur
534.360,00 Rp
534.360,00
e. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Kantor Camat Banjarsari belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur
1.975.944,00 Rp
1.975.944,00
f. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Kantor Camat Panggarangan belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur
Rp
1.251.476,00 Rp
1.251.476,00
g. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan Jasa, Belanja Pemeliharaan dan Belanja Perjalanan Dinas (BAU) Belanja Aparatur Kepala Daerah belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
885.420,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur
Rp
22.340,00
Belanja Perjalanan Dinas (BAU) –Belanja Aparatur
Rp
6.000,00
Belanja Pemeliharaan (BAU) –Belanja Aparatur
Rp
857.080,00
h. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Pemeliharaan (BAU) Belanja Aparatur Wakil Bupati belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Pemeliharaan (BAU) –Belanja Aparatur
106.160,00 Rp
106.160,00
i. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Pemeliharaan dan Belanja Perjalanan Dinas (BAU) Belanja Aparatur di Pos Sekretariat Daerah belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
185.987.523,00
Belanja Pegawai (BAU) –Belanja Aparatur
Rp 29.747.000,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur
Rp
91.044.580,00
Belanja Perjalanan Dinas (BAU) –Belanja Aparatur
Rp
40.000,00
Belanja Pemeliharaan (BAU) –Belanja Aparatur
Rp 65.155.943,00
j. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Dinas Pendidikan (SMP 1 Sajira) belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
708.771,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur
Rp
708.771,00
k. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Dinas Pendidikan Nasional belum disetorkan ke kas daerah dan belum belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur
19.300,00 Rp
19.300,00
l. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Pegawai (BAU) Belanja Aparatur di Dinas Pendidikan Nasional belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Pegawai (BAU) –Belanja Aparatur
225.000,00 Rp
225.000,00
m. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Pegawai (BAU) Belanja Aparatur di Kantor Camat Cikulur belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Pegawai (BAU) –Belanja Aparatur
637.400,00 Rp
637.400,00
n. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Perjalanan Dinas (BAU) Belanja Aparatur di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Perjalanan Dinas (BAU)-Belanja Aparatur
70.000,00 Rp
70.000,00
o. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Dinas Perikanan dan Kelautan belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas Belanja Barang dan Jasa (BAU)-Belanja Aparatur
Rp
1.135.704,00 Rp
1.135.704,00
p. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Barang dan Jasa (BAU)-Aparatur di Kantor Camat belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Barang dan Jasa (BAU)-Belanja Aparatur
1.846.944,00 Rp
1.846.944,00
q. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Barang dan Jasa (BAU)-Aparatur di Dinas Pertambangan dan Energi yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Barang dan Jasa (BAU)-Belanja Aparatur
982.980,00 Rp
982.980,00
r. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Pegawai (BOP)Aparatur atas kegiatan SIM Data Bangunan Sarana dan Prasarana di Bappeda yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Belanja Pegawai (BOP)-Belanja Aparatur
Rp
675.000,00
Rp
675.000,00
s. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan Jasa (BOP) – Aparatur atas kegiatan Seleksi CPNSD di Badan Kepegawaian Daerah yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Barang dan Jasa(BOP)-Belanja Aparatur Rp
25.000.000,00 25.000.000,00
t. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Pemeliharaan (BOP)-Belanja Publik atas kegiatan Bantuan Rehab Ringan SD di Dinas Pendidikan yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Pemeliharaan(BOP)-Belanja Publik Rp
4.500.000,00 4.500.000,00
u. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Barang dan Jasa (BOP)-Belanja Publik atas kegiatan Pengadaan meubeulair SMP, SMA, SMK di Dinas Pendidikan yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
12.237.500,00
Belanja Barang dan Jasa(BOP)-Belanja Publik Rp
12.237.500,00
v. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Pegawai (BOP)Belanja Publik atas kegiatan Rehab Gedung SMP, SMA/SMK dan MA di Dinas Pendidikan yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
Belanja Pegawai(BOP)-Belanja Publik Rp
1.215.000,00 1.215.000,00
w. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Barang dan Jasa (BOP)-Belanja Publik atas kegiatan Pengawasan dan Penertiban Usaha Pertambangan di Dinas Pertambangan dan Energi yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
1.725.000,00
Belanja Barang dan Jasa(BOP)-Belanja Publik Rp
1.725.000,00
x. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Barang dan Jasa (BOP)-Belanja Publik atas kegiatan Pengembangan Ternak Sapi di Dinas Pertanian yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
2.875.000,00
Belanja Barang dan Jasa(BOP)-Belanja Publik Rp
2.875.000,00
y. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Pegawai (BOP)Belanja Aparatur atas kegiatan Diklat Bagi Sekretaris Camat dan Kasi Kecamatan di Kantor Diklat Daerah yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
630.000,00
Belanja Pegawai (BOP)-Belanja Aparatur Rp
630.000,00
z. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Pegawai (BOP)Belanja Aparatur dan Belanja Barang dan Jasa (BOP)-Belanja Aparatur atas kegiatan Bantuan Pengamanan Pemilu Tahun 2004 di Kantor Kesbanglinmas yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas
Rp
10.100,00
Belanja Pegawai (BOP)-Belanja Aparatur
Rp
Belanja Barang dan Jasa(BOP)-Belanja Aparatur Rp
10.000,00
100,00
2. Kesalahan Pembebanan (Dicatat Tetapi Salah Akun) a. Pada Tahun Anggaran 2004, terdapat transaksi Pembayaran Barang dan Jasa (BAU)Belanja Aparatur pada Pos Kepala Daerah. Atas Transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Belanja Pegawai (BAU)- Aparatur
Rp
Kas
6.604.000,00 Rp
6.604.000,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Belanja Barang dan Jasa(BAU)- Aparatur
Rp
Kas
6.604.000,00 Rp
6.604.000,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Belanja Barang dan Jasa(BAU)- Aparatur
Rp
Belanja Pegawai (BAU)- Aparatur
6.604.000,00 Rp
6.604.000,00
III. Koreksi Asset dan Ekuitas 1. Kesalahan Aritmatika (Dicatat Pada Akun Yang Benar Tapi Salah Jumlah) a. Pada TA 2004, terdapat transaksi penambahan aktiva tetap berupa instalasi dan jaringan. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Aktiva tetap - Instalasi dan Jaringan
Rp 2.394.870.900,00
Ekuitas Dana Umum Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Rp 2.394.870.900,00
Aktiva tetap - Instalasi dan Jaringan
Rp 2.512.322.650,00
Ekuitas Dana Umum
Rp 2.512.322.650,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Aktiva tetap - Instalasi dan Jaringan
Rp 117.451.750,00
Ekuitas Dana Umum
Rp 117.451.750,00
b. Pada TA 2004, terdapat transaksi penambahan aktiva tetap berupa Gedung dan Bangunan. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Aktiva tetap – Gedung dan Bangunan
Rp 5.809.678.623,00
Ekuitas Dana Umum
Rp 5.809.678.623,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Aktiva tetap – Gedung dan Bangunan
Rp 5.808.309.056,88
Ekuitas Dana Umum
Rp 5.808.309.056,88
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Ekuitas Dana Umum
Rp 1.369.567,00
Aktiva tetap – Gedung dan Bangunan
Rp 1.369.567,00
c. Pada TA 2004, terdapat transaksi penambahan aktiva tetap berupa peralatan/mesin. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Aktiva tetap – Peralatan/Mesin
Rp 4.066.128.300,00
Ekuitas Dana Umum
Rp 4.066.128.300,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Aktiva tetap – Peralatan/Mesin
Rp 4.081.128.300,00
Ekuitas Dana Umum
Rp 4.081.128.300,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Aktiva tetap – Peralatan/Mesin
Rp 15.000.000,00
Ekuitas Dana Umum
Rp 15.000.000,00
d. Pada TA 2004, terdapat transaksi penambahan aktiva tetap berupa meubelair dan perlengkapan. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Aktiva tetap – Meubelair/perlengkapan
Rp 2.038.070.985,00
Ekuitas Dana Umum Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Rp 2.038.070.985,00
Aktiva tetap – Meubelair/perlengkapan
Rp 2.043.970.985,00
Ekuitas Dana Umum
Rp 2.043.970.985,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Aktiva tetap – Meubelair/perlengkapan
Rp 5.900.000,00
Ekuitas Dana Umum
Rp 5.900.000,00
e. Pada TA 2004, terdapat transaksi pengakuan atas saldo awal penyertaaan modal. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut: Penyertaan Modal
Rp11.416.797.080,15
Ekuitas Dana Umum
Rp11.416.797.080,15
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Penyertaan Modal
Rp10.761.201.620,15
Ekuitas Dana Umum
Rp10.761.201.620,15
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut: Ekuitas Dana Umum Penyertaan Modal
Rp655.595.460,00 Rp655.595.460,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Akun-akun dalam Laporan Perhitungan APBD TA 2004 yaitu : 1) Akun Pajak Penerangan Jalan (1.01.0105.1.1.05) Saldo sebelum koreksi
Rp
Koreksi kurang
(Rp
1.728.259.272,00 219.504.176,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
1.508.755.096,00
2) Akun Penerimaan Lain-lain (1.01.0105.1.4.10) Saldo sebelum koreksi
Rp
2.789.130.132,29
Koreksi tambah
Rp
219.504.176,00
Koreksi tambah
Rp
86.475.370,00
Koreksi tambah
Rp
184.870.110,00
Koreksi tambah
Rp
827.596.488,00
Koreksi tambah
Rp
3.046.227,00
Koreksi tambah
Rp
868.653,00
Saldo setelah koreksi
Rp
4.111.491.156,29
3) Akun Ekuitas Dana Umum Saldo sebelum koreksi
Rp
0,00
Koreksi tambah
Rp
554.619.022.902,00
Saldo setelah koreksi
Rp
554.619.022.902,00
4) Akun Pajak Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.01) Saldo sebelum koreksi
Rp
Koreksi kurang
(Rp
Saldo setelah koreksi
1.324.641.995,00 86.475.370,00) Rp
1.238.166.625,00
5) Akun Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.03) Saldo sebelum koreksi
Rp
Koreksi kurang
(Rp
Saldo setelah koreksi
3.103.709.466,00 184.870.110,00) Rp
2.918.839.356,00
6) Akun Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.05) Saldo sebelum koreksi
Rp
3.112.954.520,00
Koreksi kurang
(Rp
827.596.488,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
2.285.358.032,00
7) Akun Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan ABT/APT (1.01.0105.2.4.06) Saldo sebelum koreksi
Rp
Koreksi kurang
(Rp
41.026.796,00 3.046.227,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
37.980.569,00
8) Akun Pajak Bumi dan Bangunan/PBB (1.2.1.01.01) Saldo sebelum koreksi
Rp
13.805.357.748,00
Koreksi Tambah
Rp
1.601.569.759,00
Saldo setelah koreksi
Rp
15.406.927.507,00
9) Akun PBB dari Pusat (1.2.1.01.02) Saldo sebelum koreksi
Rp
1.601.569.759,00
Koreksi kurang
(Rp
1.601.569.759,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
0,00
10) Akun BPHTB (1.2.1.01.03) Saldo sebelum koreksi
Rp
1.117.793.663,00
Koreksi Tambah
Rp
1.298.423.132,00
Saldo setelah koreksi
Rp
2.416.216.795,00
11) Akun BPHTB dari pusat (1.2.1.01.04) Saldo sebelum koreksi
Rp
1.298.423.132,00
Koreksi kurang
(Rp
1.298.423.132,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
0,00
12) Akun Belanja Dibayar Dimuka Saldo sebelum koreksi
Rp
1.259.236.106,00
Koreksi Tambah
Rp
868.653,00
Saldo setelah koreksi
Rp
13) Akun Belanja Pegawai (BAU)-Belanja Aparatur Saldo sebelum koreksi
Rp
51.551.334.839,00
Koreksi Tambah
Rp
145.000.000,00
Koreksi Tambah
Rp
90.783.753,00
1.260.104.759,00
Koreksi tambah
Rp
63.911.284,00
Koreksi Kurang
(Rp
29.747.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
225.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
Saldo setelah koreksi
637.400,00) Rp 51.820.420.476,00
14) Akun Belanja Barang dan Jasa (BAU)-Belanja Aparatur Saldo sebelum koreksi
Rp
10.092.245.721,00
Koreksi Tambah
Rp
149.666.530,00
Koreksi Kurang
(Rp
595.575,00)
Koreksi Kurang
(Rp
4.357.848,00)
Koreksi Kurang
(Rp
411.062,00)
Koreksi Kurang
(Rp
534.360,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.975.944,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.251.476,00)
Koreksi Kurang
(Rp
22.340,00)
Koreksi Kurang
(Rp
91.044.580,00)
Koreksi Kurang
(Rp
708.771,00)
Koreksi Kurang
(Rp
19.300,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.135.704,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.846.944,00)
Koreksi Kurang
(Rp
982.980,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.135.704,00)
Koreksi Tambah
Rp
6.604.000,00
Saldo setelah koreksi
Rp 10.143.629.367,00
15) Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan/Dinas Kesehatan Saldo sebelum koreksi
Rp
1.086.057.500,00
Koreksi Kurang
(Rp
1.086.057.500,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
0,00
16) Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan/RSUD Dr. Adjidarmo Saldo sebelum koreksi
Rp
5.401.939.133,00
Koreksi kurang
(Rp
5.401.939.133,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
0,00
17) Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan Saldo sebelum koreksi
Rp
0,00
Koreksi kurang
Rp
6.487.996.633,00
Saldo setelah koreksi
Rp
6.487.996.633,00
18) Akun Belanja Perjalanan Dinas (BAU) – Belanja Aparatur Saldo sebelum koreksi
Rp
1.786.445.540,00
Koreksi Kurang
(Rp
560.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
6.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
40.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
70.000,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
1.785.769.540,00
19) Akun Belanja Pemeliharaan (BAU) – Belanja Aparatur Saldo sebelum koreksi
Rp
3.604.559.366,00
Koreksi Kurang
(Rp
857.080,00)
Koreksi Kurang
(Rp
106.160,00)
Koreksi Kurang
(Rp
65.155.943,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
3.538.440.183,00
20) Akun Belanja Pegawai (BOP) – Belanja Aparatur Saldo sebelum koreksi
Rp 5.878.183.750,00
Koreksi Kurang
(Rp
Koreksi Kurang
(Rp
630.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
10.000,00)
675.000,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
5.876.868.750,00
21) Akun Belanja Barang dan Jasa (BOP) – Belanja Aparatur Saldo sebelum koreksi
Rp 6.448.026.800,00
Koreksi Kurang
(Rp
25.000.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
100,00)
Saldo setelah koreksi
Rp 6.423.026.700,00
22) Akun Belanja Pemeliharaan (BOP) – Belanja Publik Saldo sebelum koreksi
Rp 41.440.826.849,00
Koreksi Kurang
(Rp
4.500.000,00)
Saldo setelah koreksi
Rp 41.436.326.849,00
23) Akun Belanja Barang dan Jasa (BOP) – Belanja Publik Saldo sebelum koreksi
Rp 9.411.628.907,00
Koreksi Kurang
(Rp
12.237.500,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.725.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
2.875.000,00)
Saldo setelah koreksi
Rp 9.394.791.407,00
24) Akun Belanja Pegawai (BOP) – Belanja Publik Saldo sebelum koreksi
Rp 2.122.391.250,00
Koreksi Kurang
(Rp
1.215.000,00)
Saldo setelah koreksi
Rp 2.121.176.250,00
25) Akun Belanja Pegawai (BAU)-Belanja Aparatur Saldo sebelum koreksi
Rp 51.820.420.476
Koreksi Kurang
(Rp
Saldo setelah koreksi
6.604.000,00) Rp 51.813.816.476,00
b. Akun-akun dalam Neraca Per 31 Desember 2004, yaitu: 1) Akun Ekuitas Dana Lancar Saldo sebelum koreksi
Rp
24.682.550.478,40
Koreksi kurang
(Rp
24.682.550.478,40)
Saldo setelah koreksi
Rp
0,00
Rp
0,00
2) Akun Ekuitas Dana yang Diinvestasikan Saldo sebelum koreksi
Rp
529.936.472.423,60
Koreksi kurang
(Rp
529.936.472.423,60)
Saldo setelah koreksi 3) Akun Ekuitas Dana Umum Saldo sebelum koreksi
Rp
0,00
Koreksi tambah
Rp
554.619.022.902,00
Koreksi tambah
Rp
181.838.510,00
Koreksi tambah
Rp
25.115.762,00
Koreksi Kurang
(Rp
133.422.563,00)
Koreksi Tambah
Rp
117.451.750,00
Koreksi kurang
(Rp
1.369.567,00)
Koreksi Tambah
Rp
15.000.000,00
Koreksi Tambah
Rp
5.900.000,00
Koreksi Kurang
(Rp
655.595.460,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
554.173.941.334,00
4) Akun Belanja Dibayar Dimuka Saldo sebelum koreksi
Rp
1.260.104.759,00
Koreksi Kurang
(Rp
385.450.283,00)
Koreksi Kurang
(Rp
500.000.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
374.654.476,00)
Saldo setelah koreksi
5) Akun Sisa Kas pada Pemegang Kas
Rp
0,00
Saldo sebelum koreksi
Rp
0,00
Koreksi Tambah
Rp
500.000.000,00
Koreksi Tambah
Rp
374.654.476,00
Koreksi Tambah
Rp
595.575,00
Koreksi Tambah
Rp
4.917.848,00
Koreksi Tambah
Rp
411.062,00
Koreksi Tambah
Rp
534.360,00
Koreksi Tambah
Rp
1.975.944,00
Koreksi Tambah
Rp
1.251.476,00
Koreksi Tambah
Rp
885.420,00
Koreksi Tambah
Rp
106.160,00
Koreksi Tambah
Rp
185.987.523,00
Koreksi Tambah
Rp
708.771,00
Koreksi Tambah
Rp
19.300,00
Koreksi Tambah
Rp
225.000,00
Koreksi Tambah
Rp
637.400,00
Koreksi Tambah
Rp
70.000,00
Koreksi Tambah
Rp
1.135.704,00
Koreksi Tambah
Rp
1.846.944,00
Koreksi Tambah
Rp
982.980,00
Koreksi Tambah
Rp
675.000,00
Koreksi Tambah
Rp
25.000.000,00
Koreksi Tambah
Rp
4.500.000,00
Koreksi Tambah
Rp
12.237.500,00
Koreksi Tambah
Rp
1.215.000,00
Koreksi Tambah
Rp
1.725.000,00
Koreksi Tambah
Rp
2.875.000,00
Koreksi Tambah
Rp
630.000,00
Koreksi Tambah
Rp
10.100,00
Saldo setelah koreksi
Rp 1.125.813.543,00
6) Akun Piutang Pajak Penerangan Jalan Saldo sebelum koreksi
Rp
0,00
Koreksi tambah
Rp
181.838.510,00
Koreksi tambah
Rp
25.115.762,00
Saldo setelah koreksi
Rp
206.954.272,00
7) Akun Aktiva tetap – Instalasi dan Jaringan Saldo sebelum koreksi
Rp 7.883.236.192,00
Koreksi Tambah
Rp 117.451.750,00
Saldo setelah koreksi
Rp 8.000.687.942,00
8) Akun Aktiva tetap – Gedung dan Bangunan Saldo sebelum koreksi
Rp 167.869.603.917,88
Koreksi kurang
(Rp
1.369.567,00)
Saldo setelah koreksi
Rp 167.868.234.350,88
9) Akun Aktiva tetap – Peralatan dan Mesin Saldo sebelum koreksi
Rp
17.032.294.665,00
Koreksi Tambah
Rp
15.000.000,00
Saldo setelah koreksi
Rp 17.047.294.665,00
10) Akun Aktiva tetap – Meubelair/perlengkapan Saldo sebelum koreksi
Rp
94.104.882.156,51
Koreksi Tambah
Rp
5.900.000,00
Saldo setelah koreksi
Rp 94.110.782.156,51
11) Akun Penyertaan Modal Saldo sebelum koreksi
Rp 12.511.797.080,15
Koreksi Kurang
(Rp
Saldo setelah koreksi
655.595.460,00) Rp 11.856.201.620,15
c. Akun-akun dalam Laporan Aliran Kas TA 2004 yaitu : 3) Akun Aliran Kas Masuk Aktivitas Operasi Pendapatan Asli Daerah Saldo sebelum koreksi
Rp
Koreksi kurang
(Rp
Koreksi tambah
Rp
63.911.284,00
Koreksi tambah
Rp
219.504.176,00
Koreksi tambah
Rp
86.475.370,00
Koreksi tambah
Rp
184.870.110,00
Koreksi tambah
Rp
827.596.488,00
Koreksi tambah
Rp
3.046.227,00
Koreksi Kurang
(Rp
1.086.057.500,00)
Koreksi Kurang
(Rp
5.401.939.133,00)
Koreksi Tambah
Rp
6.487.996.633,00
Koreksi tambah
Rp
868.653,00
Saldo setelah koreksi
17.823.504.277,29 219.504.176,00)
Rp
18.990.272.409,29
4) Akun Aliran Kas Masuk Aktivitas Operasi Dana Perimbangan Saldo sebelum koreksi
Rp 302.099.515.672,00
Koreksi kurang
(Rp
86.475.370,00)
Koreksi kurang
(Rp
184.870.110,00)
Koreksi kurang
(Rp
827.596.488,00)
Koreksi kurang
(Rp
3.046.227,00)
Koreksi tambah
Rp
1.601.569.759,00
Koreksi kurang
(Rp
1.601.569.759,00)
Koreksi tambah
Rp
2.416.216.795,00
Koreksi kurang
(Rp
2.416.216.795,00)
Saldo setelah koreksi
Rp
300.997.527.477,00
5) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Pegawai (BAU)
Saldo sebelum koreksi
Rp
195.560.842.205,00
Koreksi Tambah
Rp
235.783.753,00
Koreksi tambah
Rp
63.911.284,00
Koreksi Kurang
(Rp
29.747.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
225.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
637.400,00)
Koreksi Kurang
(Rp
6.604.000,00)
Saldo setelah koreksi
Rp 195.823.323.842,00
6) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Barang dan Jasa (BAU) Saldo sebelum koreksi
Rp
13.910.390.811,00
Koreksi Tambah
Rp
149.666.530,00
Koreksi Kurang
(Rp
595.575,00)
Koreksi Kurang
(Rp
4.357.848,00)
Koreksi Kurang
(Rp
411.062,00)
Koreksi Kurang
(Rp
534.360,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.975.944,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.251.476,00)
Koreksi Kurang
(Rp
22.340,00)
Koreksi Kurang
(Rp
91.044.580,00)
Koreksi Kurang
(Rp
708.771,00)
Koreksi Kurang
( Rp
19.300,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.135.704,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.846.944,00)
Koreksi Kurang
(Rp
982.980,00)
Koreksi Tambah
Rp
Saldo setelah koreksi
6.604.000,00 Rp 13.961.774.457,00
7) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Aktivitas Operasi Belanja Perjalanan Dinas (BAU) Saldo sebelum koreksi
Rp
2.403.492.740,00
Koreksi Kurang
(Rp
560.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
6.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
40.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
70.000,00)
Saldo setelah koreksi
Rp 2.402.816.740,00
8) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Pemeliharaan (BAU) Saldo sebelum koreksi
Rp
3.992.684.514,00
Koreksi Kurang
(Rp
857.080,00)
Koreksi Kurang
(Rp
106.160,00)
Koreksi Kurang
(Rp
65.155.943,00)
Saldo setelah koreksi
Rp 3.926.565.331,00
9) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Pegawai (BOP) Saldo sebelum koreksi
Rp 8.000.575.000,00
Koreksi Kurang
(Rp
675.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.215.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
630.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
10.000,00)
Saldo setelah koreksi
Rp 7.998.045.000,00
10) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Barang dan Jasa (BOP) Saldo sebelum koreksi
Rp 15.859.655.707,00
Koreksi Kurang
(Rp
25.000.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
12.237.500,00)
Koreksi Kurang
(Rp
1.725.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
2.875.000,00)
Koreksi Kurang
(Rp
100,00)
Saldo setelah koreksi
Rp 15.817.818.107,00
11) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Pemeliharaan (BOP) Saldo sebelum koreksi
Rp 44.120.960.049,00
Koreksi Kurang
(Rp
Saldo setelah koreksi
4.500.000,00) Rp 44.116.460.049,00
Atas koreksi-koreksi tersebut di atas Pemerintah Kabupaten Lebak bersedia untuk melakukan koreksi pada Laporan Realisasi APBD TA 2004 yang akan disampaikan
kepada DPRD Kabupaten Lebak untuk ditetapkan dalam Perda Penetapan Perhitungan APBD. Ringkasan Laporan Realisasi APBD Kabupaten Lebak TA 2004 setelah koreksi BPK-RI dimuat dalam daftar sebagai berikut :
RINGKASAN LAPORAN REALISASI APBD KABUPATEN LEBAK TA 2004 SETELAH KOREKSI BPK-RI
KO DE REKENING
URAIAN
1 1 1 1
2 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
1 1 1
ANGGARAN SETELAH
REALISASI
SELISIH LEBIH (KURANG)
4
5
PERUBAHAN 3 17.188.251.071,00
18.990.272.409,29
PAJAK DAERAH
2.636.300.000,00
2.883.921.947,00
1 1 2
RETRIBUSI DAERAH
8.718.199.200,00
9.213.898.905,00
1 1 3
342.405.265,00
1 1 4
HASIL PERUSAHAAN MILIK 342.405.265,00 DAERAH & HASIL PENG. KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN. LAIN-LAIN PAD YANG SAH 5.491.346.606,00
1 2
DANA PERIMBANGAN
1 2 1
BAGI HASIL PAJAK / BUKAN PAJAK DANA ALOKASI UMUM DANA ALOKASI KHUSUS BANTUAN KEUANGAN DARI PROPINSI
1.802.021.338,29 247.621.947,00 495.699.705,00 -
6.550.046.292,29 1.058.699.686,29
295.085.595.428,00
300.997.527.477,00
13.234.118.900,00
19.206.182.895,00
5.911.932.049,00
1 2 2 1 2 3 1 2 4
264.401.000.000,00 10.910.000.000,00 6.540.476.528,00
264.401.000.000,00 10.910.000.000,00 6.480.344.582,00
5.972.063.995,00 (60.131.946,00)
1 3
2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2
1 1 1 1
1 2 1 3 1 4 2
2 1 2 1 2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2 3 2 4 3
LAIN - LAIN PENDAPATAN YANG SAH JUMLAH PENDAPATAN BELANJA APARATUR DAERAH BELANJA ADMINISTRASI UMUM BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN BELANJA MODAL
16.945.019.000,00 329.218.865.499,00 95.838.138.676,00 70.007.261.976,00
17.217.019.000,00 337.204.818.886,29 91.220.746.216,00 67.281.655.566,00
54.057.502.057,00
51.813.816.476,00
10.466.058.281,00 1.799.623.000,00 3.684.078.638,00 18.088.487.200,00
10.143.629.367,00 1.785.769.540,00 3.538.440.183,00 16.557.227.650,00
6.274.438.750,00
5.876.868.750,00
7.024.763.450,00 1.755.289.000,00 3.033.996.000,00 7.742.389.500,00
6.423.026.700,00 1.577.199.000,00 2.680.133.200,00 7.381.863.000,00
272.000.000,00 7.985.953.387,29 (4.617.392.460,00) (2.725.606.410,00) (2.243.685.581,00) (322.428.914,00) (13.853.460,00) (145.638.455,00) (1.531.259.550,00) (397.570.000,00) (601.736.750,00) (178.090.000,00) (353.862.800,00) (360.526.500,00)
2 2
PELAYANAN PUBLIK
232.644.785.027,00
224.209.795.348,88 (8.434.989.678,12)
2 2 1
BELANJA ADMINISTRASI UMUM
2 2 2 2 2
2 2 2 2 2
1 1 1 1 2
1 2 3 4
2 2 2 2 2
2 2 2 2 2
2 2 2 2 3
1 2 3 4
BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN BELANJA MODAL
150.711.657.680,00
148.832.824.804,00
145.844.312.611,00 144.009.507.366,00 3.823.364.321,00 3.818.145.090,00 655.850.000,00 617.047.200,00 388.130.748,00 388.125.148,00 58.062.651.965,00 54.163.226.506,00 2.166.397.500,00 9.568.256.070,00 1.314.437.000,00 45.013.561.395,00 23.870.475.382,00
2.121.176.250,00 9.394.791.407,00 1.210.932.000,00 41.436.326.849,00 21.213.744.038,88
(1.878.832.876,00) (1.834.805.245,00) (5.219.231,00) (38.802.800,00) (5.600,00) (3.899.425.459,00) (45.221.250,00) (173.464.663,00) (103.505.000,00) (3.577.234.546,00) (2.656.731.343,12)
2 3 2 4
BEL. BAGI HASIL DAN BANT. KEUANGAN BELANJA TIDAK TERSANGKA
19.814.000.000,00
19.305.380.480,00
1.483.444.505,00
0,00
(508.619.520,00) (1.483.444.505,00)
JUMLAH BELANJA
349.780.368.208,00
334.735.922.044,88
SURPLUS / ( DEFISIT )
(20.561.502.709,00)
2.468.896.841,41
(15.044.446.163,12) 23.030.399.550,41
1 1 1 1 2 1 4 1 5
2 2 1 2 2 2 4 2 5
PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAERAH SILPA ANGGARAN TAHUN YANG LALU TRANSFER DARI DANA CADANGAN PENERIMAAN PINJAMAN & OBLIGASI HASIL PENJ. ASET DAERAH YG DIPISAHKAN JUMLAH PENERIMAAN DAERAH PENGELUARAN DAERAH TRANSFER KE DANA CADANGAN PENYERTAAN MODAL PEMBY. UTANG POKOK YG JATUH TEMPO SILPA ANGGARAN TAHUN BERJALAN JUMLAH PENGELUARAN DAERAH JUMLAH PEMBIAYAAN
22.121.502.709,00
22.620.634.055,60
499.131.346,60
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
22.121.502.709,00
22.620.634.055,60
499.131.346,60
0,00 1.500.000.000,00 60.000.000,00
0,00 1.095.000.000,00 53.754.936,01
0,00 (405.000.000,00) (6.245.063,99)
0,00
23.940.775.961,00
23.940.775.961,00
1.560.000.000,00
25.089.530.897,01
23.529.530.897,01
20.561.502.709,00
(2.468.896.841,41)
(23.030.399.550,41)
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK NERACA PER 31 DESEMBER 2004 SETELAH KOREKSI BPK-RI URAIAN
31 DESEMBER 2004 Rp.
31 DESEMBER 2003 Rp.
URAIAN
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas di Kas Daerah 22.814.962.418,00
22.121.502.708,60
1.125.813.543,00
-
244.717.178,00
30.944.406,00
92.332.437,20
184.302.437,20
528.016.585,00 -
93.266.665,00
Sisa Kas pada Pemegang Kas Piutang Pajak
UTANG UTANG JANGKA PENDEK Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang Perhitungan Pihak Ketiga Jumlah Utang Jangka Pendek
31 DESEMBER 2004 Rp.
31 DESEMBER 2003 Rp.
49.759.973,80
53.754.935,94
-
-
49.759.973,80
53.754.935,94
143.181.429,94
192.941.403,74
-
-
143.181.429,94
192.941.403,74
192.941.403,74
246.696.339,68
554.173.941.334,00
527.316.702.788,78
-
-
-
-
Piutang Lain - lain Persediaan Belanja Dibayar Di Muka
UTANG JANGKA PANJANG Utang Dalam Negri 499.131.347,00
Jumlah Aktiva Lancar
Utang Luar Negri 24.805.842.161,20
22.929.147.563,80 Jumlah Utang Jangka Panjang
INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi dalam Saham
Jumlah Utang
-
-
-
-
11.856.201.620,15
11.416.797.080,15
Investasi dalam Obligasi Investasi dalam Penyertaan Modal Jumlah Investasi Jangka Panjang
EKUITAS DANA Ekuitas Dana Umum Ekuitas Dana Dicadangkan 11.856.201.620,15
11.416.797.080,15 Ekuitas Dana Donasi
AKTIVA TETAP
Jumlah Ekuitas Dana 554.173.941.334,00
527.316.702.788,78
554.366.882.737,74
527.563.399.128,46
Tanah 24.439.392.143,00
23.217.584.393,00
145.361.927.627,00
139.454.793.897,00
12.711.842.594,00
12.711.842.594,00
8.000.687.942,00
5.488.365.292,00
167.868.234.350,88
162.059.925.294,00
17.047.294.665,00
12.966.166.365,00
42.426.923.478,00
39.703.773.478,00
94.110.782.156,51
92.066.811.171,51
4.215.497.000,00
4.175.935.000,00
1.522.257.000,00
1.372.257.000,00
517.704.838.956,39
493.217.454.484,51
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
554.366.882.737,74
527.563.399.128,46
Jalan dan Jembatan Bangunan Air/Irigasi Instalasi dan Jaringan Gedung dan Bangunan Peralatan dan Mesin Kendaraan Meubelair dan Perlengkapan Buku Perpustakaan Aset Tetap Lainnya Jumlah Aktiva Tetap
DANA CADANGAN Dana Cadangan Jumlah Dana Cadangan
AKTIVA LAIN LAIN Piutang Angsuran Build, Operate and Transfer (BOT) Bangunan dalam Pengerjaan Jumlah Aktiva Lain Lain
TOTAL AKTIVA
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
TOTAL UTANG DAN EKUITAS DANA
PENJELASAN POS-POS NERACA Tahun 2004
Pos-pos Aktiva 1. Kas
R p
22.814.962.418,00
Tahun 2003 Rp
22.121.502.708,60
Jumlah tersebut merupakan saldo kas per tanggal 31 Desember 2004 dan 2003. Saldo kas tersebut terdapat pada Bank Jabar: - Rek.19.00.03.003263.5 (PAD) R 18.595.108.184,00 Rp 21.151.908.480,97 p - Rek.19.00.03.003264.7 (DAU) R 4.827.381.091,00 Rp 41.476.341,44 p - Rek.19.00.03.003308.7 (DAK) R 1.000.952.266,00 Rp 661.167.250,00 p - Rekonsiliasi: R Rp p - Tambah Penerimaan R 1.122.816.062,00 Rp 1.874.169.477,19 p - Kurang Pengeluaran R (2.731.295.185,00) Rp (1.607.218.841,00) p Jumlah R 22.814.962.418,00 Rp 22.121.502.708,60 p Rekonsiliasi tersebut disebabkan dasar pembukuan pengeluaran antara Kas Daerah dan Bank berbeda yaitu Kas Daerah berdasarkan penerbitan SPMU sedangkan Bank berdasarkan Cek yang telah dicairkan. Selain itu ada kebijakan Bupati untuk peneriman pendapatan daerah yang diterima tanggal 31 Desember 2004 dapat disetorkan ke Bank paling lambat lima hari setelah diterima.
2.
Sisa Kas pada Pemegang Kas
R p
1.125.813.543,00
Rp
-
Jumlah tersebut merupakan Sisa Kas pada Pemegang Kas yang pada tanggal 31 Desember 2004 belum disetor ke Kas Daerah, dengan rincian sebagai berikut: - RSUD Dr. Adjidarmo R 500.000.000,00 Rp p - Kas Penampungan di BRI R 374.654.476,00 Rp p - Dinas-dinas lain R 251.159.067,00 Rp p Jumlah R 1.125.813.543,00 Rp p 3.
Piutang Pajak
R p
244.717.178,00
Rp
30.944.406,00
Jumlah tersebut merupakan piutang pajak berdasarkan administrasi di BPKAD Kabupaten Lebak yang sudah ada ketetapannya (SKP/SKPT), namun belum dibayar oleh Wajib Pajak pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut: - Pajak Hotel R 13.059.700,00 Rp 12.249.700,00 p - Pajak Restoran R 9.437.750,00 Rp 7.907.500,00 p - Pajak Hiburan R 5.054.500,00 Rp 3.804.500,00 p - Pajak Reklame R 10.210.956,00 Rp 6.982.706,00 p - Pajak PPJ R 206.954.272,00 Rp p Jumlah R 244.717.178,00 Rp 30.944.406,00 p 4.
Piutang Lain-lain
R p
92.332.437,20
Rp
184.302.437,20
Jumlah tersebut merupakan piutang Lain-lain hasil penjualan Aktiva Rp92.332.437,20 yang sampai dengan 31 Desember 2004 belum diterima Kas Daerah.
5.
Persediaan
R p
528.016.585,00
Rp
93.266.665,00
Persediaan tersebut merupakan barang habis pakai yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah (RSUD dan Puskesmas) dan barang-barang yang tidak dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Nilai persediaan obat-obatan sebesar Rp528.016.585,00 merupakan persediaan yang masih tersisa per 31 Desember 2004.
6.
Penyertaan Modal
R p
11.856.201.620,15
Rp
11.416.797.080,15
Jumlah tersebut merupakan saldo Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Lebak per 31 Desember 2004 dan 2003 yang terdiri atas Penyertaan Modal Pemda pada: - BPR/LPK Lebak R 829.970.000,00 Rp 1.079.970.000,00 p - Bank Jabar R 2.674.788.620,15 Rp 2.174.788.620,15 p - PDAM Lebak R 8.351.443.000,00 Rp 8.162.038.460,00 p Jumlah R 11.856.201.620,15 Rp 11.416.797.080,15 p 7.
Aktiva Tetap
R p
517.704.838.956,39
Rp
493.217.454.484,51
Jumlah tersebut merupakan aktiva tetap per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut sebagai berikut: - Tanah R 24.439.392.143,00 Rp 23.217.584.393,00 p - Jalan dan Jembatan R 145.361.927.627,00 Rp 139.454.793.897,00 p - Bangunan Air/Irigasi R 12.711.842.594,00 Rp 12.711.842.594,00 p - Instalasi dan Jaringan R 8.000.687.942,00 Rp 5.488.365.292,00 p
- Gedung dan Bangunan - Peralatan dan Mesin - Kendaraan - Meubelair dan Perlengkapan - Buku Perpustakaan - Aset Tetap Lainnya Jumlah
Pos-pos Pasiva 8. Bagian Lancar Utang Jk Panjang
R p R p R p R p R p R p R p
167.868.234.350,88
Rp
162.059.925.294,00
17.047.294.665,00
Rp
12.966.166.365,00
42.426.923.478,00
Rp
39.703.773.478,00
94.110.782.156,51
Rp
92.066.811.171,51
4.215.497.000,00
Rp
4.175.935.000,00
1.522.257.000,00
Rp
1.372.257.000,00
517.704.838.956,39
Rp
493.217.454.484,51
R p
49.759.973,80
Rp
53.754.935,94
Jumlah tersebut merupakan Bagian Lancar Utang Jk Panjang per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut: - Bagian Lancar Utang R 33.036.124,18 Rp 33.036.124,18 Pokok p - Utang Bunga, Denda, Jasa Bank R 16.723.849,62 Rp 20.718.811,76 p Jumlah R 49.759.973,80 Rp 53.754.935,94 p
9.
Utang Jk Panjang Dalam Negeri
R p
143.181.429,94
Rp
192.941.403,74
Jumlah tersebut merupakan Utang Jk Panjang Dalam Negeri per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut: - Pokok R 115.626.434,63 Rp 148.662.558,81
- Bunga - Jasa Bank Jumlah
1 0.
Ekuitas Dana Umum
p R p R p R p
26.968.718,80
Rp
43.336.741,83
586.276,51
Rp
942.103,10
143.181.429,94
Rp
192.941.403,74
R p
554.173.941.334,00
Rp
527.316.702.788,78
Jumlah tersebut merupakan jumlah kekayaan bersih tidak termasuk aktiva yang berasal dari donasi dan dana cadangan per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut: - SILPA Tahun Berkenaan R Rp 23.940.775.961,00 22.620.634.055,60 p - Diinvestasikan Aktiva Tetap R Rp 517.704.838.956,39 493.217.454.484,51 p - Diinvestasikan Investasi Jk Panjang R Rp 11.856.201.620,15 11.416.797.080,15 p - Cadangan Piutang R Rp 337.049.615,20 215.246.843,20 p - Cadangan Persediaan R Rp 528.016.585,00 93.266.665,00 p - Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang R Rp (192.941.403,74) (246.696.339,68) p Jumlah R 554.173.941.334,00 Rp 527.316.702.788,78 p
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK LAPORAN ALIRAN KAS TAHUN ANGGARAN 2004 SETELAH KOREKSI BPK-RI ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI I ALIRAN KAS MASUK Pendapatan Asli Daerah Pendapatan dari Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Jumlah II
ALIRAN KAS KELUAR Belanja Administrasi Umum Belanja Pegawai./Personalia Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jumlah Belanja Administrasi Umum Belanja Operasional Dan Pemeliharaan Belanja Pegawai./Personalia Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jml Bel. Oprsional Dan Pemeliharaan
Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan Belanja tidak tersangka Jumlah
Rp. Rp. Rp. Rp.
18.990.272.409,29 300.997.527.477,00 17.217.019.000,00 337.204.818.886,29
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
195.823.323.842,00 13.961.774.457,00 2.402.816.740,00 3.926.565.331,00 216.114.480.370,00
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
7.998.045.000,00 15.817.818.107,00 2.788.131.000,00 44.116.460.049,00 70.720.454.156,00
Rp. Rp.
19.305.380.480,00
Rp.
306.140.315.006,00
-
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Rp.
31.064.503.880,29
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aliran Kas Masuk Penjualan Investasi Jangka Panjang Penjualan Aktiva Tetap Jumlah
Rp. Rp. Rp.
-
Rp. Rp.
28.595.607.038,88 -
Rp.
28.595.607.038,88
Rp.
(28.595.607.038,88)
Aliran Kas Keluar Belanja Modal/Pembangunan Pembelian Investasi Jangka Panjang Jumlah
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Aliran kas Masuk Penermaan pinjaman dan obligasi Transfer dari dana cadangan Penjualan asset daerah yang dipisahkan Penerimaan piutang Pajak tahun lalu Jumlah
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
-
Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dari Obligasi Transfer ke dana cadangan
Rp. Rp.
53.754.936,01
Penyertaan Modal Pembayaran Hutang Pajak tahun lalu
Rp. Rp.
1.095.000.000,00
Rp.
1.148.754.936,01
Jumlah
-
-
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan
Rp.
(1.148.754.936,01)
Kenaikan Kas Bersih Selama Periode berjalan
Rp.
1.320.141.905,40
Saldo Awal Kas
Rp.
22.620.634.055,00
Saldo Akhir Kas
Rp.
23.940.775.960,40
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
D. Catatan Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah (sebelum disampaikan ke DPRD) TA 2004 yang disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, dapat diungkapkan sebanyak 16 catatan pemeriksaan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Lebak untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangannya Catatan pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Realisasi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Umum Tidak Dicatat Secara Bruto Sebesar Rp63.911.284,00 dan
Belum
Disetor
Ke
Kas
Daerah
Sebesar
Rp25.115.762,00 Penerimaan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) TA 2004 dianggarkan dalam APBD Kabupaten Lebak sebesar Rp1.500.000.000,00 realisasinya sebesar Rp1.728.259.272,00 atau 115,22% dari anggaran. Realisasi tersebut terdiri dari penerimaan PPJ bulan Desember 2003 sebesar Rp219.504.176,00 dan PPJ bulan Januari s.d Nopember 2004 sebesar Rp1.508.755.096,00. Berdasarkan Laporan Bulanan PPJ dari PLN dan hasil konfirmasi ke PLN Distribusi Jabar dan Banten APJ Banten UP Rangkasbitung, diketahui bahwa penerimaan PPJ bulan Januari s.d November 2004 sebesar Rp1.597.782.142,00, maka penerimaan PPJ bulan Januari s.d November 2004 terjadi perbedaan sebesar Rp89.027.046,00 (Rp1.597.782.142,00 - Rp1.508.755.096,00), terdiri dari: a. Penerimaan dan pengeluaran Biaya Upah Pungut PPJ untuk PLN Cabang Banten dan Tingkat Pusat yang belum dicatat dari bulan Januari s.d November 2004 sebesar Rp63.911.284,00; b. Penerimaan dan pengeluaran Biaya Upah Pungut PPJ untuk Pemerintah Kabupaten Lebak yang belum disetor dari bulan Januari s.d November 2004 sebesar Rp4.372.871,00. c. Penerimaan PPJ yang belum disetor dari bulan Januari s.d November 2004 sebesar Rp20.742.891,00. Permasalahan yang sama telah dimuat dalam Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan III di Jakarta atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2003, akan tetapi ternyata belum ditindaklanjuti dan tetap berulang dalam TA 2004. 75 Pwk III BPK-RI
Masalah tersebut tidak sesuai dengan: a.
Keputusan Bupati Lebak Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 5 yang menyatakan bahwa semua anggaran pendapatan, anggaran belanja dan pembiayaan dianggarkan secara bruto dalam APBD.
b.
Naskah Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lebak dan PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat dan Banten Cabang Banten Nomor: 180/HUK-115/2003 dan Nomor: 001/061/APJ-BTU/2003 tentang Pemungutan dan Penyetoran Pajak Penerangan Jalan dan Pembayaran Rekening Listrik Pemerintah Daerah : 1). Pasal 5 angka 4 yang menyatakan bahwa, PLN wajib menyetor hasil pemungutan PPJ ke kas daerah paling lambat tanggal 20 setiap bulan setelah bulan pemungutan dengan memperhatikan ketentuan ayat 1 Pasal 4 dan ayat 2 Pasal ini. 2). Pasal 7 angka 2 huruf a yang menyatakan bahwa, 2,7% sebagai pendapatan PLN diluar operasi PLN dan huruf b yang menyatakan bahwa, 0,3% untuk biaya pembinaan tim pembina Pemungutan PPJ Pusat di Departemen Dalam Negeri.
Masalah ini mengakibatkan realisasi penerimaan PPJ dalam Konsep Laporan Realisasi Anggaran (LRA) TA 2004 belum menggambarkan penerimaan dan pengeluaran Biaya Upah Pungut PPJ sebesar Rp63.911.284,00, serta Pemerintah Kabupaten Lebak belum dapat memanfaatkan PPJ yang belum diterima oleh Kas Daerah sebesar Rp25.115.762,00 (Rp4.372.871,00+ Rp20.742.891,00) yang terjadi karena Kepala BPKAD tidak menaati ketentuan yang berlaku dan lemahnya pengawasan dan pengendalian atas hak PPJU.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menjelaskan bahwa kekurangan penerimaan PPJU tersebut terjadi karena adanya kompensasi pembayaran antara hak dan kewajiban Pemerintah Kabupaten Lebak namun demikian sisa PPJ tersebut akan disetor ke Kas Daerah. Saran BPK-RI : Bupati Lebak agar memerintahkan kepada Kepala BPKAD untuk menagih kekurangan penerimaan PPJ serta menyetorkannya ke Kas Daerah sebesar Rp25.115.762,00.
2. Pinjaman RSUD Dr. Adjidarmo Belum Dibayar Ke Kas Daerah Sebesar Rp500.000.000,00 Pada Neraca Per 31 Desember 2004 diketahui Pemegang
bahwa
Sisa Kas
Kas
pada sebesar
Rp1.125.813.543,00, antara lain termasuk
76 Pwk III BPK-RI
Sisa Kas pada RSUD Dr. Adjidarmo sebesar Rp500.000.000,00. Pemeriksan atas bukti-bukti pendukung sisa kas tersebut menunjukkan bahwa Sisa Kas pada RSUD Dr. Adjidarmo sebesar
Rp500.000.000,00
merupakan
pinjaman TA 2003. Prosedur pinjaman tersebut diajukan melalui Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Nomor 911/88.Keu/RSUD/I/2003 tanggal
2
Januari
ditandatangani RSUD
Dr.
oleh
2003, Wakil
Adjidarmo.
yang
Direktur
Selanjutnya,
Kepala BPKAD membuat nota dinas tanggal
6
Januari
2003
untuk
permohonan persetujuan Bupati Lebak melalui Sekretaris Daerah atas pinjaman dimaksud. Setelah mendapat persetujuan dari Sekretaris Daerah, maka pinjaman tersebut cair sesuai dengan SPMU Nomor 931/25/R.1
tanggal
6
Januari
2003.
Pinjaman dimaksud digunakan sebagai uang muka belanja barang dan jasa RSUD Dr. Adjidarmo. Hasil konfirmasi dengan Direktur Umum RSUD tanggal 6 April 2005 diketahui bahwa
RSUD
Dr.
Adjidarmo
telah
menyetorkan uang sebagai pengembalian pinjaman
sebesar
Rp500.000.000,00,
sesuai dengan Surat Tanda Setoran (STS) tanggal 6 Januari 2003. Pemeriksaan lebih lanjut atas Buku Kas Umum Penerimaan
dan
Pengeluaran
diketahui
bahwa
STS
(B-IX) tersebut
merupakan setoran sebagai pendapatan Retribusi
Pelayanan
Kesehatan
dari
RSUD Dr. Adjidarmo bukan sebagai pengembalian
pinjaman.
Dengan
demikian pinjaman dimaksud sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 belum dibayar ke Kas Daerah.
77 Pwk III BPK-RI
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 10, Ayat (3) yang menyatakan bahwa setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut.
Masalah ini mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Lebak belum dapat memanfaatkan uang pinjaman yang belum dibayar ke Kas Daerah sebesar Rp500.000.000,00 serta kehilangan potensi pendapatan dari jasa giro dan atau bunga deposito yang terjadi karena adanya disposisi dari Sekretaris Daerah yang memerintahkan Kepala BPKAD untuk melakukan pembayaran atas permohonan pinjaman dimaksud walaupun telah menyalahi ketentuan dan RSUD Dr Adjidarmo belum berupaya membayar lunas atas hutangnya.
Atas permasalahan tersebut, Direktur RSUD menjelaskan bahwa masih terdapatnya hutang disebabkan karena uang pinjaman tersebut telah disetor kembali ke Kas Daerah dalam bentuk pendapatan untuk memenuhi target pendapatan RSUD Dr. Ajidarmo, sehingga timbulah UKP. Saat ini RSUD mengalami kesulitan untuk penyelesaian UKP tersebut karena sejak tahun 2003 Pengelolaan Keuangan RSUD mengacu pada Kep. Mendagri No. 29 Tahun 2002. Saran BPK-RI : Bupati Lebak menegur secara tertulis kepada Sekretaris Daerah agar tidak menyetujui pengeluaran-pengeluaran yang menyalahi ketentuan dan memerintahkan kepada Kepala BPKAD supaya menagih pinjaman itu kepada RSUD Dr. Adjidarmo dan menyetorkannya ke Kas Daerah sebesar Rp500.000.000,00.
3. Realisasi Belanja Aparatur dan Publik Yang Belum Disahkan Sebesar Rp3.243.871.052,00 Telah Tercantum Secara Definitif Dalam Laporan Realisasi Anggaran TA 2004 Jumlah anggaran Belanja Aparatur dan Publik
yang dimuat dalam APBD
Kabupaten Lebak TA 2004 masingmasing sebesar Rp95.838.138.676,00 dan Rp232.644.785.027,00, direalisasikan
masing-masing
telah sebesar
78 Pwk III BPK-RI
Rp90.999.991.216,00
dan
Rp224.232.347.848,88. Pemeriksaan atas SPJ belanja TA 2004 pada Bidang Pembukuan dan Verifikasi
BPKAD
sampai
dengan
tanggal 1 April 2005 diketahui bahwa realisasi Belanja Aparatur dan Publik ternyata belum disahkan oleh
Bidang
Pembukuan dan Verifikasi, tetapi telah dicantumkan Laporan
secara
Realisasi
definitif
dalam
Anggaran
(LRA)
Kabupaten Lebak TA 2004 sebesar Rp3.243.871.052,00. Pengeluaran belanja yang belum disahkan tersebut terdiri dari: a.
Pengeluaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp2.985.755.652,00, yaitu sebagai berikut: 1) Dinas Pendidikan sebesar Rp2.169.688.202,00, terdiri dari Belanja Aparatur dari bulan Agustus s.d bulan Desember 2004 sebesar Rp1.652.485.702,00 dan Belanja Publik dari bulan September s.d Desember 2004 sebesar Rp517.202.500,00; 2) Dinas Perikanan dan Kelautan sebesar Rp136.168.850,00 terdiri dari Belanja Aparatur dari bulan September s.d bulan Desember 2004 sebesar Rp107.668.850,00 dan Belanja Publik dari bulan Juni s.d Desember 2004 sebesar Rp28.500.000,00; 3) Dinas Pertanian dan Peternakan yaitu Belanja Aparatur dari bulan September s.d bulan Desember 2004 sebesar Rp260.440.450,00; 4) Kantor PMD yaitu Belanja Aparatur dari bulan September s.d bulan Desember 2004 sebesar Rp33.893.150,00; 5) Kantor Pengelolaan Pasar yaitu Belanja Aparatur bulan Desember 2004 sebesar Rp13.323.000,00; 6) Kantor Koperasi dan PKM yaitu Belanja Aparatur dari bulan Mei s.d bulan Desember 2004 sebesar Rp44.959.350,00; 7)
Dinas Perhubungan yaitu Belanja Aparatur dari bulan Juli s.d bulan Desember 2004 sebesar Rp65.243.500,00;
8) Dinas Pertambangan dan Energi yaitu Belanja Aparatur dari bulan Juni s.d bulan Desember 2004 sebesar Rp80.478.900,00; 9)
Dinas KB dan Kependudukan yaitu Belanja Aparatur dari bulan Agustus s.d bulan Desember 2004 sebesar Rp160.604.250,00;
10) Kantor Arsip Daerah yaitu Belanja Aparatur dari bulan April s.d bulan Desember 2004 sebesar Rp20.956.000,00. b. Pengeluaran Belanja Langsung sebesar Rp258.115.400,00, yaitu sebagai berikut:
79 Pwk III BPK-RI
1)
Kantor Arsip Daerah yaitu Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kearsipan
sebesar Rp12.246.000,00 dan Kegiatan Pendataan dan Pembinaan
Kerasipan Daerah sebesar Rp61.224.000,00; 2)
Dinas Pendidikan yaitu Kegiatan Rehab Total SD dan Mebelelair sebesar
Rp24.860.000,00; 3)
Kantor Koperasi dan KPM yaitu Kegiatan Penataan dan Restrukturisasi
Kelembagaan Koperasi sebesar Rp12.846.750,00; 4)
Kantor Pengelola Pasar yaitu Kegiatan Pembangunan Pasar Warung
Banten Cibeber sebesar Rp11.970.650,00; 5)
Kantor PMD yaitu Kegiatan Perimbangan Keuangan bagi Pemerintah
Desa sebesar Rp39.000.000,00 dan Kegiatan Penunjang Kegiatan Perimbangan Keuangan
Daerah
dan
Komie
Penanggulangan
Kemiskinan
sebesar
Rp16.818.000,00; 6)
Kecamatan Bojongmanik, yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor
sebesar Rp1.450.000,00 dan Kegiatan Sosialisasi Kependudukan sebesar Rp14.000.000,00; 7)
Kecamatan Rangkasbitung yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor
sebesar Rp1.450.000,00; 8)
Kecamatan Cibadak yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp12.500.000,00; 9)
Kecamatan Cimarga yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp6.250.000,00; 10)
Kecamatan Muncang yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor sebesar
Rp1.450.000,00 dan Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp1.050.000,00; 11)
Kecamatan Cipanas yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp15.000.000,00; 12)
Kecamatan Cileles yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp12.000.000,00; 13)
Kecamatan Cijaku yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp14.000.000,00. Hal tersebut tidak sesuai dengan: a. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan, Penyusunan dan
80 Pwk III BPK-RI
Perhitungan
APBD,
Pasal
57
yang
menyatakan
bahwa
pengguna
anggaran
wajib
mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah. b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1999 tentang Bentuk dan Susunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pasal 4 yang menyatakan bahwa dasar Perhitungan APBD adalah penerimaan dan pengeluaran yang telah dipertanggungjawabkan secara sah menurut ketentuan pengelolaan keuangan daerah yang berlaku dalam tahun anggaran yang bersangkutan. c. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 43 ayat (1) menyatakan bahwa setiap pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.
Keadaan
tersebut
mengakibatkan
realisasi belanja dalam LRA Tahun Anggaran 2004 tidak menggambarkan jumlah yang sebenarnya yang terjadi karena
Atasan
Langsung
(Pengguna
Anggaran) Pemegang Kas dan Pemegang Kas lalai tidak cermat melaksanakan tugasnya serta Kepala BPKAD lalai dengan sengaja mentolerir SPJ yang belum disahkan tetapi telah dicantumkan secara definitif dalam LRA.
Atas
permasalahan
tersebut,
Kepala
BPKAD menjelaskan bahwa SPJ yang diterima dari Unit Kerja untuk TA 2004 belum seluruhnya diverivikasi, karena SPJ belum didukung dengan bukti-bukti yang
lengkap,
tapi
untuk
waktu
mendatang BPKAD akan mengusahakan Pengesahan
SPJ
dapat
dilaksanakan
dengan baik dan tepat waktu.
Saran BPK-RI : Bupati
Lebak
memberikan
teguran secara tertulis kepada masingmasing
Kepala
Satuan
Kerja/Dinas
selaku Atasan Langsung Pemegang Kas yang terlambat menyerahkan SPJ agar segera
menyampaikan
ke
Bidang
81 Pwk III BPK-RI
Pembukuan dan Verifikasi BPKAD serta kepada
Kepala
BPKAD
untuk
mempertanggungjawabkan SPJ tersebut. Jika tidak dilaksanakan dikenakan sanksi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980.
4. Penempatan Koreksi Pengeluaran Pada Obyek Belanja Uang Perangsang PAD, Biaya Pungut PBB dan Biaya PJU
Secara
Terjadinya
Tepat
dan
Pelampauan
Benar
Mengakibatkan
Anggaran
Sebesar
Rp374.690.935,00 Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 telah
ditetapkan
anggaran
Belanja
Aparatur dan Publik Sekretariat Daerah masing-masing
sebesar
Rp19.823.425.188,00 dan Rp0,00 telah direalisasikan
masing-masing
sebesar
Rp18.790.417.773,00 dan Rp0,00 serta anggaran Belanja Aparatur dan Publik BPKAD
masing-masing
sebesar
Rp6.891.174.901,00 dan Rp0,00, telah direalisasikan
masing-masing
sebesar
Rp4.763.466.599,00 dan Rp0,00 Pemeriksaan atas SPJ TA 2004 diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Obyek belanja Uang Perangsang PAD dan Obyek Belanja Biaya Pungut PBB (Jenis Belanja Pegawai dan Kelompok Belanja Aparatur) BPKAD telah dianggarkan masing-masing sebesar Rp450.412.875,00 dan Rp514.686.407,00 dan telah direalisasikan masing-masing sebesar Rp444.838.020,00 dan Rp534.686.407,00. Selanjutnya, diketahui
bahwa ternyata terdapat penerbitan empat SPM sebesar
Rp240.000.000,00 dicatat sebagai Belanja Dibayar Dimuka yang seharusnya 82 Pwk III BPK-RI
dibebankan pada obyek belanja yang bersangkutan sesuai dengan afektasi (pembebanan), yaitu SPM Nomor 950/589/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp20.000.000,00 dan SPM Nomor 950/587/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp75.000.000,00 yang pembebanannya (afektasi) pada kode rekening biaya pungutan PBB dan SPM Nomor 950/588/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp25.000.000,00 dan SPM Nomor 950/556/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp120.000.000,00 yang pembebanannya (afektasi) pada kode rekening biaya pungutan PAD. Atas kesalahan pembebanan tersebut maka dikoreksi sehingga realisasi (setelah koreksi) Obyek belanja Uang Perangsang PAD dan Obyek Belanja Biaya Pungut PBB masing-masing sebesar Rp589.838.020,00 dan Rp629.686.407,00. Dengan demikian telah terjadi pelampauan anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp254.425.145,00 (Rp1.219.524.427,00 – Rp965.099.282,00) walaupun telah diatur bahwa jumlah yang dimuat dalam anggaran belanja daerah merupakan batas tertinggi untuk tiap-tiap pengeluaran. b. Obyek belanja Biaya Penerangan Jalan Umum (Jenis Belanja Barang dan Jasa serta Kelompok Belanja Aparatur) Sekretariat Daerah telah dianggarkan sebesar Rp1.130.000.000,00 Selanjutnya,
dan
diketahui
telah ternyata
direalisasikan terdapat
sebesar
Rp1.100.599.260,00.
penerbitan
dua
SPM
sebesar
Rp149.666.530,00 dicatat sebagai Belanja Dibayar Dimuka yang seharusnya dibebankan pada obyek belanja yang bersangkutan sesuai dengan afektasi (pembebanan), yaitu SPM Nomor 950/571/BTL tanggal 28 Desember 2004 sebesar Rp84.963.300,00 dan SPM Nomor 950/529/BTL tanggal 20 Desember 2004 sebesar Rp64.703.230,00 yang pembebanannya (afektasi) pada kode rekening belanja barang dan jasa (rekening PJU). Atas kesalahan pembebanan tersebut maka dikoreksi sehingga
realisasi
(setelah
koreksi)
Obyek
belanja
Biaya
PJU
sebesar
Rp1.250.265.790,00. Dengan demikian telah terjadi pelampauan anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp120.265.790,00 (Rp1.250.265.790,00 - Rp1.130.000.000,00) walaupun telah diatur bahwa jumlah yang dimuat dalam anggaran belanja daerah merupakan batas tertinggi untuk tiap-tiap pengeluaran. Prosedur
penerbitan
SPM
tersebut dimulai dari pengajuan SPP oleh pengguna anggaran dhi. Kepala BPKAD dan Sekretaris Daerah Selanjutnya atas dasar
SPP
tersebut
Perbendaharaan
oleh
diterbitkan
Bidang SPM
walaupun anggarannya tidak mencukupi
83 Pwk III BPK-RI
dan tidak ada Surat Keputusan Otorisasi (SKO).
Hal tersebut tidak sesuai dengan: a. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 5 menyebutkan bahwa APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam tahun anggaran tertentu dan Pasal 10 ayat (2) menyebutkan bahwa jumlah belanja yang dianggarkan dalam APBD merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja. b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan, Penyusunan dan Perhitungan APBD, Pasal 49 ayat (1) yang menyatakan bahwa pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD tidak dapat dilakukan sebelum Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD disahkan dan ditempatkan dalam Lembaran Daerah, ayat (2) yang menyatakan bahwa untuk pengeluaran kas atau beban APBD terlebih dahulu diterbitkan Surat Keputusan Otorisasi (SKO) yang ditetapkan oleh Kepala Daerah, Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan bahwa pengguna anggaran dilarang melakukan tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia, ayat (2) yang menyatakan bahwa pengguna anggaran dilarang melakukan pengeluaran-pengeluaran atas beban belanja daerah untuk tujuan lain daripada yang ditetapkan dan ayat (3) yang menyatakan bahwa jumlah kredit anggaran setiap obyek belanja perangkat daerah merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja. c. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 42, menyatakan bahwa setiap pengeluaran atas beban APBD diterbitkan SKO atau surat keputusan lainnya yang disamakan dengan itu oleh pejabat yang berwenang.
Masalah
itu
mengakibatkan
ketidaktertiban dan ketidaktaatan atas ketentuan tentang pengelolaan keuangan daerah
sebesar
Rp374.690.935,00
(Rp254.425.145,00 + Rp120.265.790,00) dan
jika
penempatan
pengeluaran
tersebut ditempatkan secara benar pada obyek
belanja
yang
tepat,
maka
konsekwensinya mengakibatkan realisasi anggaran atas obyek belanja tersebut melampaui anggaran dan ini menyalahi disiplin anggaran, yang terjadi karena pengguna
anggaran
tidak
mematuhi
ketentuan yang berlaku dan Kepala BPKAD lalai tidak mematuhi disiplin
84 Pwk III BPK-RI
anggaran serta lemahnya pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan.
Atas permasalahan tersebut, Kepala
BPKAD
menjelaskan
bahwa
belanja
tersebut
dikeluarkan
karena
adanya pelampauan target penerimaan setelah perubahan APBD, yang berarti juga
harus
diimbangi
dengan
penambahan Uang perangsang PAD dan Biaya
Pungutan
PBB
yang
belum
dianggarkan pula. Agar belanja tersebut menunjukkan beban tahun 2004, maka anggaran tersebut dikeluarkan melalui mata akun Belanja Dibayar Dimuka, yang akan diakomodir pada APBD tahun 2005 yang diselesaikan dengan SPMU Nihil.
Saran BPK-RI :
Bupati Lebak memperingatkan secara tertulis kepada Kepala BPKAD agar: a. Mematuhi disiplin anggaran serta menetapkan pembebanan pengeluaran anggaran pada kelompok, jenis, obyek belanja yang benar dan tidak mentolerir SPJ Pemegang Kas yang ternyata menyalahi ketentuan; b. Menolak segala tagihan yang nyata-nyata tidak sesuai peruntukkannya dan atau menyimpang dari peraturan perundangan tentang pengelolaan APBD dan jika terjadi kesalahan berulang dikenakan sanksi sesuai PP No. 30 Tahun 1980.
5. Pengeluaran Biaya Observasi DPRD Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp324.400.000,00 Jumlah anggaran Belanja Publik DPRD yang dicantumkan dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 sebesar Rp8.804.212.000,00 telah direalisasikan sebesar Rp8.578.399.131,00. Hasil pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ TA 2004 diketahui bahwa terdapat pengeluaran Belanja Publik DPRD yang tidak sesuai ketentuan berupa pengeluaran Biaya Observasi sebesar Rp324.400.000,00, dengan rincian sebagai berikut: 85 Pwk III BPK-RI
1) Pembayaran Biaya Observasi sebesar Rp270.000.000,00 yang diterima secara tunai per bulan dari bulan Januari s.d Agustus 2004 masing-masing sebesar Rp33.750.000,00. Biaya Observasi sebesar Rp33.750.000,00 terdiri dari Ketua DPRD sebesar
Rp4.000.000,00,
dua
orang
Wakil
Ketua
masing-masing
sebesar
Rp1.750.000,00, lima orang Ketua Komisi masing-masing sebesar Rp1.000.000,00, lima orang Wakil Ketua Komisi masing-masing sebesar Rp750.000,00, lima orang Sekretaris Komisi masing-masing sebesar Rp500.000,00, lima orang Ketua Fraksi masing-masing sebesar Rp1.500.000,00, lima orang Wakil Ketua Fraksi masingmasing sebesar Rp1.000.000,00 dan lima orang Sekretaris Fraksi masing-masing sebesar Rp500.000,00. 2) Pembayaran Biaya Observasi bulan Oktober 2004 sebesar Rp22.400.000,00 yang diterima secara tunai terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp7.750.000,00, dan Wakil Ketua DPRD sebesar Rp14.650.000,00. 3) Pembayaran Biaya Observasi bulan November 2004 sebesar Rp21.350.000,00 yang diterima secara tunai terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp7.050.000,00, dan Wakil Ketua DPRD sebesar Rp14.300.000,00. 4) Pembayaran Biaya Observasi bulan Desember 2004 sebesar Rp10.650.000,00 yang diterima secara tunai terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp6.000.000,00, dan Wakil Ketua DPRD sebesar Rp4.650.000,00. Pembayaran biaya observasi tersebut didasarkan pada Keputusan Pimpinan DPRD Kabupaten Lebak Nomor 172.4/Kep.Pimp.10-DPRD/2003 tanggal 2 Januari 2003 tentang Pemberian Biaya Observasi Bagi Pimpinan DPRD, Fraksi-fraksi dan Komisi-komisi DPRD Kabupaten Lebak.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 tentang Pedoman Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD, poin E.3 yang menyatakan bahwa obyek penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD dianggarkan dalam Pos DPRD terdiri dari uang representasi, uang paket, tunjangan jabatan, tunjangan panitia, tunjangan komisi, tunjangan badan kehormatan dan tunjangan khusus. Masalah itu mengakibatkan kerugian keuangan
daerah
sebesar
Rp324.400.000,00.
86 Pwk III BPK-RI
Hal tersebut terjadi karena adanya : a. Keputusan Pimpinan DPRD Kabupaten Lebak Nomor 172.4/Kep.Pimp.10-DPRD/2003 tanggal 2 Januari 2003 tentang Pemberian Biaya Observasi Bagi Pimpinan DPRD,
Fraksi-fraksi
dan
Komisi-komisi
DPRD
Kabupaten Lebak; b. Bupati, Panitia Anggaran, Pimpinan dan Anggota DPRD dalam menetapkan anggaran Biaya Observasi sengaja tidak menaati dan melanggar ketentuan dimaksud serta Kepala BPKAD sebagai pengendali anggaran lalai mentolerir penyimpangan tersebut yang nyata-nyata telah menyalahi ketentuan tersebut.
Atas
pemeriksaan
menjelaskan
bahwa
Keputusan
Pimpinan
tersebut
dasar
Sekretaris
pelaksanaan
DPRD
ini
Kab.Lebak
DPRD adanya No.
172.4/Kep.Pim.10-DPRD/2003 tanggal 2 Januari 2003 tentang Pemberian Biaya Observasi bagi pimpinan DPRD, Fraksi-Fraksi dan Komisi-Komisi. Untuk TA 2005 pelaksanaan akan disesuaikan dengan Perpu yang berlaku diantaranya PP 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Perda No 1 Tahun 2005 tentang Kedudukan 87 Pwk III BPK-RI
Protokoler dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lebak Saran BPK-RI :
a. Pimpinan
dan
anggota
DPRD
agar
mengembalikan
pengeluaran
sebesar
Rp324.400.000,00 dan disetorkan ke Kas Daerah; b. Bupati Lebak untuk memerintahkan Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD membuat pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang nyata-nyata menyimpang dari ketentuan dan tidak sesuai peruntukannya.
6. Pelaksanaan Belanja Perjalanan Dinas DPRD Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp196.500.000,00 Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 telah ditetapkan anggaran untuk Belanja Publik DPRD sebesar Rp8.804.212.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp8.578.399.131,00. Belanja Publik tersebut antara lain terdiri dari Belanja Perjalanan Dinas DPRD yang dianggarkan sebesar Rp253.650.000,00 telah direalisasikan sebesar Rp220.005.000,00. Pengeluaran yang dibebankan pada Belanja Perjalanan Dinas DPRD sesuai dengan Surat Keputusan DPRD Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2004 dimaksudkan untuk biaya yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD yang mengadakan perjalanan dinas baik dalam daerah maupun antar kabupaten. Hasil pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ TA 2004 diketahui bahwa, terdapat pengeluaran-pengeluaran Belanja Perjalanan Dinas yang tidak sesuai ketentuan sebesar Rp196.500.000,00, yaitu berupa pembayaran bantuan biaya perjalanan dinas yang diterima secara tunai tanpa disertai dengan rincian penggunaannya pada bulan Maret 2004 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp46.400.000,00, dua orang Wakil Ketua masingmasing sebesar Rp5.750.000,00 dan 42 orang Anggota DPRD masing-masing sebesar Rp3.300.000,00. Pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas dimaksud tidak didukung dengan Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang telah ditandatangani oleh para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba dari tempat kedudukan/tempat tinggal dan tiba/berangkat dari tempat tujuan perjalanan dinas tetapi hanya kwitansi tanda terima uang tunai dari Pemegang Kas DPRD dan diketahui oleh Atasan Langsungnya. 88 Pwk III BPK-RI
Hal tersebut tidak sesuai dengan: a. Peraturan
Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 4 yang menyatakan bahwa pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan; b. Surat Keputusan DPRD Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2004 tanggal Januari 2004 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua, Ketua Komisi, Wakil Ketua Komisi, Sekretaris Komisi dan Anggota Komisi DPRD Kabupaten Lebak, Pasal 1 huruf i menyatakan bahwa biaya perjalanan dinas adalah biaya yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD yang mengadakan perjalanan dinas baik dalam daerah maupun antar kabupaten dan Pasal 10 ayat (1) yang menyatakan bahwa bagi Pimpinan dan Anggota DPRD yang mengadakan perjalanan dinas diberikan biaya perjalanan dinas, ayat (2) menyatakan besarnya biaya perjalanan dinas ditetapkan dengan biaya perjalanan dinas yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil golongan IV, disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan bagi PNS Pemerintah Kabupaten Lebak. c. Keputusan Bupati Lebak Nomor 15 Tahun 2001 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Lebak, diatur bahwa setiap Pegawai Negeri Sipil yang akan melaksanakan perjalanan dinas harus dilengkapi dengan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang berfungsi pula sebagai surat tugas.
Masalah itu mengakibatkan pertanggungjawaban pengeluaran belanja perjalanan dinas
DPRD
menyalahi
ketentuan
disiplin
penggunaan
anggaran
sebesar
Rp196.500.000,00 belum sah, yang terjadi karena Pimpinan dan Anggota DPRD dalam merealisir belanja perjalanan dinas tidak mempedomani peraturan perundangan yang berlaku serta Bupati dhi. Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD mentolerir pengeluaran itu.
Atas permasalahan tersebut, Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan karena permintaan yang mendesak dari pimpinan dan Anggota DPRD untuk merealisasikan perjalanan Dinas yang dimaksud tanpa mempedomani peraturan perundang-undangan yang berlaku disesuaikan dengan kondisi daerah Kabupaten Lebak yang mempunyai daerah-daerah terpencil sehingga memerlukan tambahan biaya. 89 Pwk III BPK-RI
Saran BPK-RI : a. Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Lebak untuk mempertanggungjawabkan pengeluaran sebesar Rp196.500.000,00 dengan menyampaikan bukti pendukung penggunaan yang sebenarnya dan apabila tidak dapat mempertanggungjawabkan pengeluaran tersebut supaya menyetorkannya ke Kas Daerah; b. Bupati Lebak untuk memerintahkan Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD membuat pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang menyimpang dari ketentuan.
7. Pelaksanaan
Belanja
Pemeliharaan
Angkutan
Kendaraan Bermotor DPRD Merugikan Keuangan Daerah Sebesar Rp183.200.000,00 Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 dianggarkan Belanja Publik DPRD sebesar Rp8.804.212.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp8.578.399.131,00. Belanja Publik tersebut antara lain terdiri dari Belanja Pemeliharaan Angkutan Kendaraan Bermotor DPRD yang dianggarkan sebesar Rp333.630.748,00 dan direalisasikan sebesar Rp288.625.148,00. Pengeluaran yang dibebankan pada Belanja Pemeliharaan Angkutan Kendaraan Bermotor DPRD dimaksudkan hanya terbatas untuk biaya bahan bakar, service dan perbaikan kendaraan dinas DPRD. Pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ TA 2004 diketahui bahwa terdapat pengeluaranpengeluaran Belanja Pemeliharaan Angkutan Kendaraan Bermotor DPRD yang tidak sesuai ketentuan sebesar Rp183.200.000,00, yaitu berupa pembayaran bantuan biaya pemeliharaan kendaraan dinas yang diterima secara tunai tiap bulan kecuali bulan Januari, Februari dan September 2004, dengan rincian sebagai berikut: a. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Maret 2004 yang diterima secara tunai sebesar Rp139.700.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp16.300.000,00, dua orang Wakil Ketua masing-masing sebesar Rp9.200.000,00 dan 42 orang Anggota DPRD masing-masing sebesar Rp2.500.000,00; b. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan April 2004 yang diterima secara tunai sebesar Rp3.300.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp1.200.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar Rp1.050.000,00; 90 Pwk III BPK-RI
c. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Mei 2004 yang diterima secara tunai sebesar Rp3.300.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp1.200.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar Rp1.050.000,00; d. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Juni 2004 yang diterima secara tunai sebesar Rp3.300.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp1.200.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar Rp1.050.000,00; e. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Juli 2004 yang diterima secara tunai sebesar Rp9.800.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp7.700.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar Rp1.050.000,00; f. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Agustus 2004 yang diterima secara tunai sebesar Rp8.300.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp6.200.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar Rp1.050.000,00; g. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Oktober 2004 yang diterima secara tunai sebesar Rp3.000.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp1.000.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar Rp1.000.000,00; h. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan November 2004 yang diterima secara tunai sebesar Rp7.500.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp2.500.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar Rp2.500.000,00; i. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Desember 2004 yang diterima secara tunai sebesar Rp5.000.000,00, terdiri dari dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar Rp2.500.000,00
Hal tersebut tidak sesuai dengan: a. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 27 ayat (1) menyebutkan setiap pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang sah. b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan, Penyusunan dan Perhitungan APBD, Pasal 57 yang menyatakan bahwa pengguna 91 Pwk III BPK-RI
anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah. c. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 43 ayat (1) menyatakan bahwa setiap pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.
Keadaan tersebut diatas mengakibatkan pengeluaran Belanja Pemeliharaan Angkutan Darat Bermotor DPRD tersebut telah menyalahi ketentuan disiplin penggunaan anggaran dan merugikan keuangan daerah sebesar Rp183.200.000,00, yang terjadi karena Pimpinan dan Anggota DPRD dalam merealisir Belanja Pemeliharaan Angkutan dimaksud tidak mempedomani peraturan perundangan yang berlaku serta Bupati dhi. Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD mentolerir pengeluaran tersebut.
Atas permasalahan tersebut, Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa kejadian tersebut karena adanya permintaan yang mendesak dari pimpinan dan Anggota DPRD untuk merealisasikan belanja pemeliharaan angkutan dimaksud tanpa memedomani peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk anggaran yang akan datang pemeliharaan angkutan akan dikoordinir dan dikelola oleh Sekretariat DPRD Saran BPK-RI :
a. Pimpinan
dan
Anggota
DPRD
agar
mengembalikan
pengeluaran
sebesar
Rp183.200.000,00 dan menyetorkannya ke Kas Daerah; b. Bupati Lebak untuk memerintahkan Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD membuat pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang menyimpang dari ketentuan dan tidak sesuai peruntukannya.
8. Pelaksanaan Belanja Perjalanan Dinas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tidak Dilampiri Bukti Pendukung Yang Sah Sebesar Rp799.856.000,00 APBD Kabupaten Lebak TA 2004 anggaran untuk Belanja Perjalanan Dinas Belanja Aparatur Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah masing-masing sebesar 92 Pwk III BPK-RI
Rp529.856.000,00 dan Rp270.000.000,00 dan telah direalisasikan masing-masing sebesar Rp529.856.000,00 dan Rp270.000.000,00 atau 100% dari anggaran. Pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ TA 2004 diketahui bahwa terdapat pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas yang tidak didukung dengan Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), bukti yang ada hanya berupa kwitansi tanda terima yang ditandatangani oleh Pemegang Kas dan diketahui Atasan Langsung sebesar Rp799.856.000,00, terdiri dari: a. Pembayaran belanja perjalanan dinas Kepala Daerah yang diterima secara tunai tiap bulan kecuali bulan Januari dan Maret 2004 sebesar Rp529.856.000,00 terdiri dari bulan Februari sebesar Rp147.500.000,00, April sebesar Rp34.356.000,00, Mei sebesar
Rp43.500.000,00,
Rp45.000.000,00,
Agustus
Juni
sebesar
sebesar
Rp34.500.000,00,
Rp45.000.000,00,
Juli
sebesar
September
sebesar
Rp80.000.000,00, Oktober sebesar Rp35.000.000,00 dan Nopember sebesar Rp32.500.000,00 dan Desember sebesar Rp32.500.000,00. b. Pembayaran belanja perjalanan dinas Wakil Kepala Daerah yang diterima secara tunai tiap bulan kecuali bulan Januari, Maret, dan Juni 2004 sebesar Rp270.000.000,00 terdiri dari bulan Februari sebesar Rp55.104.000,00, April sebesar Rp16.000.000,00, Mei sebesar Rp18.000.000,00, Juli sebesar Rp32.000.000,00, Agustus sebesar Rp30.000.000,00, September sebesar Rp18.896.000,00, Oktober sebesar Rp35.000.000,00 dan Nopember sebesar Rp32.500.000,00 dan Desember sebesar Rp32.500.000,00.
Hal tersebut tidak sesuai dengan: a. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 27 ayat (1) menyebutkan setiap pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang sah. b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan, Penyusunan dan Perhitungan APBD, Pasal 57 yang menyatakan bahwa pengguna anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah. c. Keputusan Bupati Lebak Nomor 15 Tahun 2001 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Lebak, diatur bahwa setiap Pegawai Negeri Sipil yang akan melaksanakan perjalanan dinas harus dilengkapi dengan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang berfungsi pula sebagai surat tugas. 93 Pwk III BPK-RI
d. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 43 ayat (1) menyatakan bahwa setiap pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih. Hal tersebut mengakibatkan pertanggungjawaban pengeluaran belanja perjalanan dinas tersebut sebesar Rp799.856.000,00 belum sah, yang terjadi karena Pemegang Kas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan Atasan Langsung serta Kepala BPKAD mentolerir SPJ Perjalanan Dinas yang tidak lengkap dan tidak memenuhi syarat sesuai ketentuan tersebut. Atas permasalahan tersebut Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa bukti perjalanan Dinas telah dilaksanakan, cukup dengan agenda kegiatan Bupati baik ke daerah maupun keluar Daerah dan dalam pelaksanaan pembayarannya secara bertahap dengan sistim Lumpsum. Sedangkan untuk SPPD tidak dibuat karena sebagai Pejabat Negara tertinggi di Pemerintah Lebak sehingga secara administratif tidak ada pejabat atasan langsung yang menandatangani Surat Perintah Tugas (SPT) atau SPPD, demikian pula pertimbangan yang digunakan bagi Wakil Kepala Daerah. Saran BPK-RI :
a. Bupati dan Wakil Bupati Lebak mempertanggungjawabkan pengeluaran sebesar Rp799.856.000,00 dengan menyampaikan bukti pendukung penggunaan yang sebenarnya dan apabila tidak dapat agar menyetorkan kembali ke Kas Daerah; b. Sekretaris Daerah dan Kepala BPKAD membuat pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang menyimpang dari ketentuan serta tidak mentolerir pembayaran dalam bentuk uang tunai tanpa dilampiri bukti pendukung pelaksanaan kegiatan secara lengkap.
9. Pengeluaran Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tidak Dilampiri Bukti Pendukung Yang Sah Sebesar Rp421.004.000,00. Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 dianggarkan Belanja Aparatur Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah masing-masing sebesar Rp1.250.000.000,00 dan
94 Pwk III BPK-RI
Rp700.000.000,00 telah direalisasikan masing-masing sebesar Rp1.250.000.000,00 dan Rp687.071.648,00. Penganggaran dimaksud digunakan untuk belanja pegawai, biaya perawatan dan pengobatan, biaya penunjang operasional, biaya makan dan minum, biaya pakaian dinas, biaya perjalanan dinas, biaya pemeliharaan bangunan gedung dan biaya pemeliharaan alat angkut serta biaya pemeliharaan alat kantor dan rumah tangga. Pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa terdapat pertanggungjawaban belanja dimaksud tidak dilampiri dengan bukti pendukung yang sah tetapi hanya berupa kwitansi tanda terima yang ditandatangani oleh Pemegang Kas dan diketahui Atasan Langsung sebesar Rp421.004.000,00, terdiri dari: a. Pengeluaran Belanja Kepala Daerah sebesar Rp265.300.000,00, terdiri dari Biaya Makan dan Minum sebesar Rp97.500.000,00, Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung sebesar Rp60.000.000,00, Biaya Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar
Rp67.800.000,00,
dan
Biaya
Perawatan
dan
Pengobatan
sebesar
Rp40.000.000,00; b. Pengeluaran Belanja Wakil Kepala Daerah sebesar Rp145.704.000,00, terdiri dari Biaya Makan dan Minum sebesar Rp45.100.000,00, Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung sebesar Rp37.000.000,00, Biaya Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp27.000.000,00 dan Biaya Perawatan dan Pengobatan sebesar Rp36.604.000,00. c. Pengeluaran Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berupa biaya pakaian olah raga Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah masing-masing sebesar Rp6.000.000,00 dan Rp4.000.000,00.
Hal tersebut tidak sesuai dengan: a. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 27 ayat (1) menyebutkan setiap pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang sah. b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan, Penyusunan dan Perhitungan APBD, Pasal 57 yang menyatakan bahwa pengguna anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah. c. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 43 ayat (1) menyatakan bahwa setiap 95 Pwk III BPK-RI
pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.
Hal tersebut diatas mengakibatkan pertanggungjawaban atas pengeluaran sebesar Rp 421.004.000,00 belum sah, yang terjadi karena Pemegang Kas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan Atasan Langsung serta Kepala BPKAD mentolerir SPJ belanja-belanja tersebut yang tidak lengkap dan tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan.
Atas pemeriksaan tersebut Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa untuk biayabiaya tersebut direalisasikan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan baik untuk Kepala Daerah maupun untuk Wakil Kepala Daerah. Untuk belanja yang berupa pakaian olahraga digunakan untuk membeli pakaian olahraga oleh Bupati maupun wakil Bupati untuk mengikuti senam setiap hari Jumat pagi. Saran BPK-RI
a. Bupati dan Wakil Bupati Lebak mempertanggungjawabkan pengeluaran sebesar Rp421.004.000,00 dengan menyampaikan bukti pendukung penggunaan yang sebenarnya dan apabila tidak dapat mempertanggungjawabkan pengeluaran tersebut supaya menyetorkan kembali ke Kas Daerah; b. Sekretaris Daerah dan Kepala BPKAD membuat pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang menyimpang dari ketentuan dan tidak mentolerir.
10. Pengeluaran Tunjangan Kesehatan DPRD Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp165.897.228,00 Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 anggaran untuk Tunjangan Kesehatan DPRD sebesar Rp273.260.552,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp165.897.228,00. Pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ Tahun Anggaran 2004 diketahui terdapat pembayaran tunjangan kesehatan dalam bentuk bukan asuransi kesehatan tetapi diterima secara tunai per bulan oleh Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD sebesar Rp165.897.228,00 terdiri dari: a. Pembayaran tunjangan kesehatan yang diterima secara tunai per bulan dari bulan Januari s.d Juli 2004 masing-masing per bulan sebesar Rp500.000,00 yang diterima oleh Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD. Dengan demikian Pembayaran 96 Pwk III BPK-RI
tunjangan kesehatan dari bulan Januari s.d Juli 2004 sebesar Rp157.500.000,00 (Rp500.000,00 X 45 orang X 7 bulan). b. Pembayaran tunjangan kesehatan yang diterima secara tunai dari bulan Agustus s.d Desember 2004 sebesar Rp8.397.228,00 yaitu Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD masing-masing menerima per bulan besarnya bervariasi dari Rp31.500,00 s.d Rp47.880,00. Dari data tersebut diatas menunjukkan bahwa pembayaran tunjangan kesehatan dalam bentuk bukan asuransi menyalahi ketentuan yang berlaku.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Butir B antara lain menyatakan bahwa Pimpinan dan Anggota DPRD beserta keluarganya diberikan diberikan tunjangan kesehatan dan pengobatan berupa pembayaran premi asuransi kesehatan kepada lembaga asuransi yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Masalah tersebut diatas mengakibatkan pertanggungjawaban atas pengeluaran sebesar Rp165.897.228,00 belum sah, yang terjadi karena Panitia Anggaran, Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD dalam menetapkan dan pelaksanaan pertanggungjawaban anggaran tunjangan kesehatan sengaja tidak menaati dan melanggar ketentuan dimaksud serta Kepala BPKAD sebagai pengendali anggaran lalai mentolerir penyimpangan tersebut yang telah menyalahi ketentuan yang berlaku.
Atas pemeriksaan tersebut Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa Tunjangan Kesehatan DPRD disetarakan dengan Pegawai Negeri Sipil Golongan IV sebelum terbit SE Mendagri No. 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003. Untuk TA 2005 pelaksanaannya akan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Saran BPK-RI : a. Pimpinan dan Anggota DPRD untuk mempertanggungjawabkan pengeluaran sebesar Rp165.897.228,00 dengan menyampaikan bukti pendukung penggunaan yang sebenarnya apabila tidak dapat agar menyetorkan kembali ke Kas Daerah; b. Bupati Lebak untuk memerintahkan Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD membuat pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang menyimpang dari ketentuan.
97 Pwk III BPK-RI
11. Pembayaran Penghasilan DPRD Melebihi Ketentuan Sebesar Rp466.926.075,00 Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 dianggarkan Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD sebesar Rp2.525.637.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp2.108.666.775,00. Penganggaran penghasilan tersebut dimaksudkan untuk pembayaran Uang Representasi, Uang Paket, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Komisi, Tunjangan Khusus PPh Pasal 21 dan Tunjangan Panitia Pimpinan dan Anggota DPRD. Berdasarkan pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ TA 2004 diketahui bahwa terdapat pembayaran penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD yang melebihi ketentuan sebesar Rp466.926.075,00, terdiri dari : a. Pembayaran Uang Representasi melebihi ketentuan sebesar Rp287.364.000,00, dengan rincian sebagai berikut: Realisasi
Bulan
Seharusnya
Selisih
Jmlh
Ka (1)
Waka (2)
Ang(42)
Ka (1)
Waka (2)
Ang(42)
Ka (1)
Waka (2)
Ang(42)
Slsih
January
3.600.000
3.240.000
2.880.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
1.500.000
1.350.000
1.200.000
54.600.000
February
3.600.000
3.240.000
2.880.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
1.500.000
1.350.000
1.200.000
54.600.000
March
3.600.000
3.240.000
2.880.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
1.500.000
1.350.000
1.200.000
54.600.000
April
3.600.000
3.240.000
2.880.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
1.500.000
1.350.000
1.200.000
54.600.000
May
3.600.000
3.240.000
2.880.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
1.500.000
1.350.000
1.200.000
54.600.000
June
3.600.000
3.240.000
2.880.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
1.500.000
1.350.000
1.200.000
54.600.000
July
1.260.000
1.134.000
1.008.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
(840.000)
(756.000)
(672.000)
(30.576.000)
August
2.100.000
1.890.000
1.680.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
-
-
-
-
September
2.100.000
1.890.000
1.680.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
-
-
-
-
October
2.100.000
1.890.000
1.680.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
-
-
-
-
November
2.100.000
1.680.000
1.575.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
-
(210.000)
(105.000)
(4.830.000)
December
2.100.000
1.680.000
1.575.000
2.100.000
1.890.000
1.680.000
-
(210.000)
(105.000)
(4.830.000)
TOTAL
287.364.000
b. Pembayaran Uang Paket melebihi ketentuan sebesar Rp153.552.000,00, dengan rincian sebagai berikut: 98 Pwk III BPK-RI
Realisasi
Bulan
Ka (1)
Waka (2)
Seharusnya Ang(42)
Ka (1)
Selisih
Waka (2)
Ang(42)
Ka (1)
Jmlh
Waka (2)
Ang(42)
Slsih
January
900.000
810.000
720.000
210.000
189.000
168.000
690.000
621.000
552.000
25.116.000
February
900.000
810.000
720.000
210.000
189.000
168.000
690.000
621.000
552.000
25.116.000
March
900.000
810.000
720.000
210.000
189.000
168.000
690.000
621.000
552.000
25.116.000
April
900.000
810.000
720.000
210.000
189.000
168.000
690.000
621.000
552.000
25.116.000
May
900.000
810.000
720.000
210.000
189.000
168.000
690.000
621.000
552.000
25.116.000
June
900.000
810.000
720.000
210.000
189.000
168.000
690.000
621.000
552.000
25.116.000
July
315.000
283.500
252.000
210.000
189.000
168.000
105.000
94.500
84.000
3.822.000
August
210.000
189.000
168.000
210.000
189.000
168.000
-
-
-
-
September
210.000
189.000
168.000
210.000
189.000
168.000
-
-
-
-
October
210.000
189.000
168.000
210.000
189.000
168.000
-
-
-
-
November
210.000
168.000
157.500
210.000
189.000
168.000
-
(21.000)
(10.500)
(483.000)
December
210.000
168.000
157.500
210.000
189.000
168.000
-
(21.000)
(10.500)
(483.000)
TOTAL
153.552.000
c. Pembayaran Tunjangan Komisi melebihi ketentuan sebesar Rp24.585.975,00, dengan rincian sebagai berikut: Realisasi Bulan
Seharusnya
Ka.Kom (5)
Wa.Kom(5)
Sek.Kom(5)
Ang(27)
(5)
Jmlh
Selisih
Ka.Kom
Ka.Kom Wa.Kom(5)
Sek.Kom(5)
Ang(27)
(5)
Wa.Kom(5)
Ang(27)
Sek.Kom(5)
Slsh
January
1.800.000
1.350.000
1.350.000
4.860.000
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
658.125
588.750
741.000
2.393.550
4.381.425
February
1.800.000
1.350.000
1.350.000
4.860.000
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
658.125
588.750
741.000
2.393.550
4.381.425
March
1.800.000
1.350.000
1.350.000
4.860.000
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
658.125
588.750
741.000
2.393.550
4.381.425
April
1.800.000
1.350.000
1.350.000
4.860.000
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
658.125
588.750
741.000
2.393.550
4.381.425
May
1.800.000
1.350.000
1.350.000
4.860.000
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
658.125
588.750
741.000
2.393.550
4.381.425
June
1.800.000
1.350.000
1.350.000
4.860.000
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
658.125
588.750
741.000
2.393.550
4.381.425
July
630.000
472.500
472.500
1.701.000
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
(511.875)
(288.750)
(136.500)
(765.450)
(1.702.575)
August
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
-
-
-
-
-
September
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
-
-
-
-
-
October
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
1.141.875
761.250
609.000
2.466.450
-
-
-
-
-
Sek.Kom(4)
Ang(33)
Sek.Kom(4)
Ang(33)
Ka.Kom (1)
Ka.Kom Wa.Kom(4)
(1)
Wa.Kom(4)
November
228.375
609.000
487.200
3.014.550
228.375
609.000
487.200
3.014.550
-
-
-
-
-
December
228.375
609.000
487.200
3.014.550
228.375
609.000
487.200
3.014.550
-
-
-
-
-
99 Pwk III BPK-RI
Realisasi Bulan
TOTAL
Seharusnya
Ka.Kom (5)
Wa.Kom(5)
Sek.Kom(5)
15.312.375
12.074.250
11.373.900
Jmlh
Selisih
Ka.Kom
Ka.Kom
Ang(27)
(5)
Wa.Kom(5)
44.289.450
11.875.500
8.830.500
Ang(27)
Sek.Kom(5) 7.064.400
(5)
Wa.Kom(5)
Sek.Kom(5)
Ang(27)
30.693.600
24.585.975
d. Pembayaran Tunjangan Panitia untuk Sekretaris DPRD sebesar Rp1.424.100,00. Pembayaran Uang Representasi, Uang Paket dan Tunjangan Komisi tersebut berdasarkan Surat Keputusan DPRD Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua, Ketua Komisi, Wakil Ketua Komisi, Sekretaris Komisi dan Anggota Komisi DPRD Kabupaten Lebak.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Butir A antara lain menyatakan bahwa: a. Uang Representasi Ketua DPRD Kabupaten/Kota sama dengan gaji pokok Bupati/Walikota, Uang Representasi Wakil Ketua DPRD Kabupaten/Kota paling tinggi sebesar 90% dari Uang Representasi Ketua DPRD Kabupaten/Kota, Uang Representasi Anggota DPRD Kabupaten/Kota paling tinggi sebesar 80% dari Uang Representasi Ketua DPRD Kabupaten/Kota; b. Uang Paket Pimpinan dan Anggota DPRD setiap bulan paling tinggi 10% dari Uang Representasi yang bersangkutan; c. Pimpinan atau Anggota DPRD dalam kedudukannya sebagai Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris atau Anggota Alat Kelengkapan DPRD diberikan tunjangan yaitu Ketua paling tinggi 7,5% dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD, Wakil Ketua paling tinggi 5% dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD, Sekretaris paling tinggi 4% dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD dan Anggota paling tinggi 3% dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD. Masalah
itu
mengakibatkan
kerugian
Keuangan
Daerah
sebesar
Rp466.926.075,00, yang terjadi karena adanya Surat Keputusan DPRD Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua, Ketua Komisi, Wakil Ketua Komisi, Sekretaris Komisi dan Anggota Komisi DPRD Kabupaten Lebak dan Bupati, Panitia Anggaran, Pimpinan dan Anggota DPRD dalam menetapkan anggaran penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD sengaja tidak menaati dan melanggar ketentuan dimaksud serta Kepala BPKAD sebagai pengendali anggaran lalai mentolerir penyimpangan tersebut yang telah menyalahi ketentuan yang berlaku.
100 Pwk III BPK-RI
Slsh
Atas pemeriksaan tersebut Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa pembayaran penghasilan DPRD masih mengacu pada PP 110 tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yaitu untuk uang representasi sebesar 60% dari gaji pokok Bupati. Untuk TA 2005 pelaksanaannya akan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Saran BPK-RI :
a. Pimpinan dan Anggota DPRD agar menyetorkan kembali pengeluaran-pengeluaran penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD yang melebihi ketentuan sebesar Rp466.926.075,00 dan menyetorkannya ke Kas Daerah. b. Bupati Lebak untuk memerintahkan Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD membuat pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang menyimpang dari ketentuan.
12. Pelaksanaan Kegiatan Belanja Mendahului Pengesahan APBD Tahun Anggaran 2004 Sebesar Rp798.880.385,00 APBD Kabupaten Lebak TA 2004 telah disahkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 26 Februari 2004. Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 diatur bahwa pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD, tidak dapat dilakukan sebelum Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD disahkan, kecuali untuk membiayai belanja yang bersifat tetap seperti belanja pegawai, layanan jasa dan keperluan kantor sehari-hari. Hasil pemeriksaan secara uji petik atas SPM Tahun Anggaran 2004 diketahui ternyata terdapat realisasi APBD sebelum pengesahan sebesar Rp798.880.385,00, terdiri dari: a. Kantor PMD, yaitu berupa pengeluaran untuk Bantuan Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan sebesar Rp300.000.000,00 sesuai dengan SPM Nomor 950/27/L tanggal 25 Februari 2004; b. Dinas PU, yaitu berupa pengeluaran belanja pemeliharaan sebesar Rp498.880.385,00, dengan rincian sebagai berikut: No. 1
No.
Jumlah
Tanggal
SPM
SPM
950/16/L
4.737.500,00 16 Feb 04
Peruntukan Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD(Rehab Berat SD Karang Combong 1 Kec. Muncang)
101 Pwk III BPK-RI
No. 2
No.
Jumlah
Tanggal
SPM
SPM
950/18/L
4.875.000,00 12 Feb 04
Peruntukan Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD(Rehab Berat SD Banjarsari I Kec.Banjarsari
3
950/17/L
4.818.550,00 13 Feb 04
Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD(Rehab Berat SD Binong 1 Kec Maja
4
950/10/L
4.827.500,00 30 Jan 04
Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD(Rehab Berat SD Gunung Gede III Kec.Panggarangan
5
950/23/L
28.000.000,00 18 Feb 04
Belanja Pemeliharaan pada peningkatan jalan Luar kota(Jl. Gardu-Cisemeut Kec. Leuwidamar)
6
950/20/L
64.236.150,00 16 Feb 04
Belanja Pemeliharaan pada peningkatan jalan Luar kota (Jl. Rgkas Bitung-Cikupa-Jambu BolCileles)
7
950/02/L
89.930.610,00 20 Jan 04
Belanja Pemeliharaan pada peningkatan jalan Luar kota (Jl. Rgkas Bitung-Cikupa-Jambu BolCileles)Termyn III
8
950/21/L
89.700.000,00 16 Feb 04
Belanja
pemeliharaan
pada
pembangunan
kegiatan
jalan(Jl.Rgkasbitung-
Cimangeunteung) 9
950/12/L
4.542.125,00 5 Feb 04
Bi.Pemeliharaan
pada
keg
proyek
P2MPD
(Pengaspalan jalan lingk.pendidikan) 10
950/19/L
4.567.900,00 17 Feb 04
Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD(Rehab Berat SD Cijaku III Kec. Cijaku)
11
950/14/L
18.931.950,00 06 Feb 04
Kegiatan
pemeliharaan
Berkala(Jl.
Aweh-
keg
proyek
keg
proyek
Kaduagung) 12
950/13/L
8.719.700,00 05 Feb 04
Bi.Pemeliharaan
pada
P2MPD(Jl.Sobang-Cibeas) 13
95025/L
8.325.775,00 18 Feb 04
Bi.Pemeliharaan
pada
P2MPD(Jl.Sobang-Cibeas) 14
950/26/L
135.900.000,00 19 Feb 04
Bi.Pemeliharaan pada keg Peningkatan jalan Luar Kota (Jl.Sajira-Kalawijo Kec. Sajira)
15
950/06/L
6.499.200,00 26 Jan 04
Bi.Pemeliharaan
pada
keg
proyek
P2MPD(Jl.Gardubatok-Candi kec.Maja) 16
950/07/L
7.149.500,00 26 Jan 04
Bi.Pemeliharaan
pada
keg
proyek
P2MPD
(Jl.Gardubatok-Candi kec.Maja) 17
950/04/L
3.891.525,00 26 Jan 04
Bi.Pemeliharaan
pada
keg
proyek
P2MPD(Jl.Gardubatok-Candi kec.Maja)
102 Pwk III BPK-RI
No. 18
No.
Jumlah
Tanggal
SPM
SPM
950/22/L
9.227.400,00 26 Jan 04
Peruntukan Bi.Pemeliharaan
pada
keg
proyek
P2MPD
Sobang-Cibeas Jumlah
498.880.385,00
Penerbitan SPM tersebut berdasarkan Surat BPKAD Nomor 925/20BPKAD/2004 tanggal 13 Januari 2004 yang telah mendapat disposisi dari Bupati perihal Permohonan Persetujuan SPP. Pengeluaran SPM tersebut diperlakukan sebagai Belanja Dibayar Dimuka dan dipertanggungjawabkan dengan menggunakan SPM Nihil setelah APBD disahkan.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan, Penyusunan dan Perhitungan APBD, Pasal 49 yang menyatakan bahwa pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD, tidak dapat dilakukan sebelum Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD disahkan.
Masalah tersebut dapat mengakibatkan membuka peluang penyalahgunaan anggaran, yang terjadi karena adanya Surat BPKAD Nomor 925/20-BPKAD/2004 tanggal 13 Januari 2004 yang telah mendapat disposisi dari Bupati perihal Permohonan Persetujuan SPP dan Kepala BPKAD lalai dengan sengaja mentolerir penerbitan SPMU walaupun APBD TA 2004 belum disahkan. Atas pemeriksaan tersebut Kepala BPKAD menjelaskan bahwa kedua program kegiatan dimaksud merupakan Program Kegiatan APBD Kab. Lebak TA 2003 yang anggarannya belum direalisasikan dan sisa anggarannya diluncurkan pada tahun 2004, karena masa pemeliharaannya jatuh pada bulan Desember 2003. Penerbitan SPM tersebut di atas berdasarkan Surat BPKAD Kab. Lebak No. 925/20-BPKAD/2004 tanggal 13 Januari 2004 perihal Permohonan Persetujuan SPP. Saran BPK-RI :
a. Bupati Lebak, Pimpinan dan Anggota DPRD untuk tidak mentolerir pengeluaranpengeluaran yang APBDnya belum disahkan; b. Bupati Lebak agar meninjau kembali Surat BPKAD Nomor 925/20-BPKAD/2004 tanggal 13 Januari 2004 perihal Permohonan Persetujuan SPP.
103 Pwk III BPK-RI
13. Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja DPRD Lebih Tinggi Sebesar Rp4.520.296.837,00 dan Merugikan Keuangan Daerah Sebesar Rp2.523.250.000,00 Dalam APBD Lebak TA 2004 dianggarkan Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja DPRD sebesar Rp4.879.550.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp4.781.696.350,00. Penganggaran yang dibebankan pada Biaya
Penunjang
Kegiatan
Kinerja
DPRD sesuai dengan Surat Edaran Menteri
Dalam
161/3211/SJ
Negeri
Nomor
dimaksudkan
untuk
mendukung tugas Pimpinan DPRD atau membiayai
kegiatan
lainnya
yang
dilakukan Pimpinan DPRD atas nama lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan penentuan
pagu
anggarannya
berdasarkan klasifikasi PAD.
Perhitungan menurut ketentuan tersebut, seharusnya anggaran Biaya Penunjang Kegiatan
Kinerja
DPRD
hanya
sebesar
Rp261.399.513,00
(1,4666%x
Rp17.823.504.277,29). Dengan demikian penetapan anggaran Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja DPRD Tahun Anggaran 2004 terlalu tinggi dari seharusnya sebesar Rp4.520.296.837,00 (Rp4.781.696.350,00 – Rp261.399.513,00). Hasil pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa terdapat pengeluaran-pengeluaran Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja DPRD yang tidak sesuai ketentuan sebesar Rp2.523.250.000,00, dengan rincian sebagai berikut: a. Pengeluaran yang diterima secara tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp86.250.000,00, terdiri dari bulan Mei sebesar Rp9.000.000,00, Juni sebesar Rp25.000.000,00, Juli sebesar Rp35.000.000,00, Agustus sebesar Rp1.500.000,00 dan September sebesar Rp750.000,00 dan Desember sebesar Rp15.000.000,00; b. Pengeluaran yang diterima secara tunai oleh Pimpinan dan Anggota DPRD sebesar Rp1.817.000.000,00 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp59.850.000,00, 2 orang Wakil Ketua DPRD sebesar Rp90.400.000,00 dan 42 orang Anggota DPRD sebesar Rp1.666.750.000,00; c. Pengeluaran untuk sumbangan pihak ketiga yang diterima secara tunai sebesar Rp94.500.000,00 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp40.250.000,00, 2 orang Wakil 104 Pwk III BPK-RI
Ketua DPRD sebesar Rp24.250.000,00, 7 orang Anggota DPRD sebesar Rp9.550.000,00 dan staff Sekretaris DPRD sebesar Rp20.450.000,00. d. Pengeluaran
yang
diterima
secara
tunai
oleh
Panitia
Anggaran
sebesar
Rp164.250.000,00 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp13.300.000,00, 2 orang Wakil Ketua DPRD sebesar Rp24.000.000,00, Sekretaris DPRD sebesar Rp7.000.000,00 dan 11 orang Anggota DPRD sebesar Rp119.950.000,00; e. Pengeluaran yang diterima secara tunai oleh Panitia Musyawarah sebesar Rp210.000.000,00 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp20.000.000,00, 2 orang Wakil Ketua DPRD sebesar Rp30.000.000,00, dan
16 orang Anggota DPRD sebesar
Rp160.000.000,00. f. Pengeluaran yang diterima secara tunai berupa Sumbangan Hari Raya (SHR) sebesar Rp151.250.000,00 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp4.000.000,00, 2 orang Wakil Ketua DPRD sebesar Rp6.000.000,00, 42 Anggota DPRD sebesar Rp105.000.000,00 dan Staff Sekretariat DPRD sebesar Rp36.250.000,00.
Hal tersebut tidak sesuai dengan a.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD, Pasal 57 yang menyatakan bahwa pengguna anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
b.
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 tentang Pedoman Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD, poin C yang menyatakan bahwa Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD disediakan untuk mendukung tugas Pimpinan DPRD atau membiayai kegiatan lainnya yang dilakukan Pimpinan DPRD atas nama lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan penentuan pagu anggarannya berdasarkan klasifikasi PAD. Masalah itu mengakibatkan pembayaran Biaya
Penunjang
Kegiatan
DPRD
tersebut telah menyalahi ketentuan dan merugikan keuangan
daerah
sebesar
Rp2.523.250.000,00, yang terjadi karena adanya
Surat
Keputusan
DPRD
Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua, Ketua Komisi, Wakil Ketua Komisi, Sekretaris Komisi dan Anggota
105 Pwk III BPK-RI
Komisi DPRD Kabupaten Lebak serta Kepala BPKAD mentolerir pengeluaranpengeluaran tersebut. Atas pemeriksaan tersebut Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa pelaksanaan hal
tersebut
karena
adanya
surat
Keputusan DPRD tentang Kedudukan Keuangan
DPRD.
Untuk
TA
2005
pelaksanaannya akan disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Saran BPK-RI a.
Pimpinan dan Anggota DPRD menyetorkan kembali pengeluaran sebesar Rp2.523.250.000,00 ke Kas Daerah;
b.
Bupati Lebak memerintahkan Sekretaris DPRD agar tidak mentolerir pengeluaran-pengeluaran yang telah melanggar dan menyalahi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta menarik kembali Biaya Penunjang Kegiatan DPRD yang telah menyalahi ketentuan dan merugikan keuangan daerah.
14. Pengeluaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp2.535.400.000,00 Anggaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Lebak
Dalam
APBD
Kabupaten
Lebak
TA
2004
sebesar
Rp11.650.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp11.141.380.480,00 atau 95,63 % dari anggaran. Pemeriksaan atas SPJ TA 2004 diketahui bahwa ternyata terdapat pengeluaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebesar Rp2.535.400.000,00 dengan rincian sebagai berikut : a. Pengeluaran untuk membiayai berbagai kegiatan DPRD sebesar Rp908.500.000,00, terdiri dari: 1) Pengeluaran untuk Biaya Bantuan DPRD yang diterima tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp50.000.000,00 dalam rangka menghadiri Sidang Perkara Gugatan Ganti Rugi Pelepasan Hak Pengelolaan Tanah Perkebunan Cisadang dan Cikapek.; 106 Pwk III BPK-RI
2) Pengeluaran untuk Biaya Bantuan menunjang kegiatan Ketua DPRD yang diterima tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp40.000.000,00 dalam rangka memenuhi panggilan PTUN Bandung; 3) Pengeluaran untuk Biaya Bantuan kepada Ketua DPRD yang diterima tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp20.000.000,00 dalam rangka memenuhi panggilan PTUN Bandung; 4) Pengeluaran
untuk
Biaya
Sewa/Kontrak
Rumah
Pimpinan
DPRD
Rp51.000.000,00 yang diterima tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp21.000.000,00 dan 2 (dua) orang wakil Ketua DPRD masing-masing Rp15.000.000,00; 5) Pengeluaran untuk Biaya Bantuan kepada Ketua DPRD yang diterima tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp30.000.000,00 dalam rangka memenuhi panggilan III PTUN Bandung; 6) Pengeluaran bantuan untuk menunjang kegiatan panitia Anggaran DPRD Dalam rangka pembahasan RAPBD Tahun 2004 Rp.245.000.000,00 yang diterima tunai oleh Ketua Panitia sebesar Rp17.500.000,00, 2 (dua) orang wakil Ketua masingmasing Rp16.000.000,00, Sekretaris Rp15.500.000,00, dan 12(dua belas) anggota masing-masing Rp15.000.000,00. 7) Pengeluaran Bantuan Biaya Transportasi dan Akomodasi yang diterima tunai oleh Wakil Ketua DPRD sebesar Rp5.000.000,00. 8) Pengeluaran Bantuan Biaya Transportasi dan Akomodasi untuk menunjang kegiatan DPRD Kab. Lebak yang diterima tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp280.000.000,00 dalam rangka Pembahasan Perhitungan APBD Tahun 2003 yang selanjutnya dibagikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD masing-masing berkisar antara Rp5.000.000,00 s.d. Rp10.000.000,00; 9) Pengeluaran Bantuan Biaya Menunjang kegiatan Panitia Anggaran DPRD Kab. Lebak yang diterima tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp187.500.000,00. b. Pengeluaran untuk honor Muspida Kabupaten Lebak bulan Januari s.d. Desember 2004 sebesar Rp224.000.000,00 yang diterima oleh Bupati Lebak sebesar Rp24.000.000,00, Wakil Bupati Lebak sebesar Rp24.000.000,00, Ketua DPRD sebesar Rp22.000.000,00, Wakil Ketua DPRD sebesar Rp22.000.000,00, Sekretaris Daerah Kab. Lebak sebesar Rp24.000.000,00, Dandim 0603 Lebak sebesar Rp24.000.000,00, Kapolres Lebak sebesar Rp24.000.000,00, Ketua Pengadilan Negeri Rangkasbitung sebesar Rp24.000.000,00, Kepala Kejaksaan Negeri sebesar Rp24.000.000,00, Kasdim 0603 sebesar Rp6.000.000,00, dan Wakapolres sebesar Rp6.000.000,00. 107 Pwk III BPK-RI
c. Pengeluaran untuk Sumbangan Hari Raya bagi Unsur Muspida, Pimpinan dan Anggota DPRD, Kepala Dinas/ Instansi, Pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak sebesar Rp1.402.900.000,00 dengan perincian sebagaimana terlampir.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Lampiran Keputusan Menteri Dalam Negeri No.29 Tahun 2002 menyatakan bahwa Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan dimaksudkan untuk keperluan Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa/Kelurahan, Belanja Bantuan Keuangan kepada Organisasi Kemasyarakatan dan Belanja Bantuan Keuangan kepada Organisasi Profesi.
Keadaan tersebut mengakibatkan pengeluaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan menyalahi ketentuan disiplin penggunaan anggaran dan merugikan keuangan daerah sebesar Rp2.535.400.000,00, yang terjadi karena adanya permintaan yang mendesak dari anggota DPRD untuk merealisir belanja dimaksud tanpa berpedoman pada Peraturan Perundangan yang berlaku serta Sekretaris Daerah dan Kepala BPKAD mentolerir/memberikan persetujuan atas pengeluaran tersebut.
Atas pemeriksaan tersebut Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa Pengeluaran Bantuan kepada DPRD memang telah dilaksanakan namun sejak bulan Agustus 2004 tidak diberikan lagi bantuan kepada DPRD. Untuk Honor Muspida diberikan untuk menunjang kegiatan pelaksanaan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan dan besarnya honor berdasarkan SK Bupati No. 911/Kep.258/Um/2004. Pemberian Sumbangan Hari Raya khususnya Idul Fitri sudah merupakan kebiasaan yang sulit dihindari yang secara moral Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan kepada pegawainya yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Saran BPK-RI :
a. Pimpinan
dan
Anggota
DPRD
mengembalikan
pengeluaran
sebesar
Rp908.500.000,00 dan Muspida Kabupaten Lebak mengembalikan pengeluaran sebesar Rp224.000.000,00 dan disetorkan ke Kas Daerah; b. Bupati
Lebak
agar
meninjau
kembali
Keputusan
Bupati
Lebak
Nomor
911/Kep.258/Um/2004 tanggal 8 Maret 2004 tentang pemberian Insentif kepada Anggota Muspida Kabupaten Lebak dan Keputusan Bupati Lebak Nomor 841.4/Kep257/Um/2004 tanggal 8 Nopember 2004 tentang pemberian Tunjangan Hari Raya Iedul Fitri 1425 H Bagi Pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten
108 Pwk III BPK-RI
Lebak serta Bupati Lebak agar tidak mentolerir pengeluaran-pengeluaran yang melanggar dan menyalahi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
15.
Realisasi
Belanja
Bagi
Hasil
dan
Bantuan
Keuangan Rp8.164.000.000,00 dan Bantuan Kepada Partai Politik Rp456.530.000 Tidak Terpusat Pada Pos Sekretariat Daerah Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 dianggarkan Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan pada Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat masing-masing sebesar Rp8.164.000.000,00 dan Rp456.530.000,00 dengan realisasi
masing-masing
sebesar
Rp8.164.000.000,00
atau
sebesar
100%
dan
Rp456.530.000 atau 100% dari anggaran. Pelaksanaan pemberian bantuan kepada Partai Politik sebesar Rp456.530.000,00 didasarkan pada Keputusan Bupati Bupati Lebak Nomor 210/Kep.143/KesbangLinmas/2004 tanggal 24 Juni 2004 tentang Penetapan Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik yang memperoleh kursi legislatif pada DPRD Kabupaten Lebak. Dana tersebut digunakan untuk keperluan sekretariat Partai Politik yang memperoleh kursi legislatif. Sedangkan Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan pada Kantor PMD dialokasikan untuk kegiatan Belanja Bantuan Keuangan Pemerintah Desa (295 Pemerintah Desa) sebesar Rp7.375.000.000,00, kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) Rp750.000.000,00 dan kegiatan Belanja Bantuan Keuangan kepada organisasi kemasyarakatan penunjang untuk TP-PKK sebesar Rp39.000.000,00.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 dalam Lampiran yang menyatakan bahwa Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan diselenggarakan secara terpusat pada satu Pos Pengeluaran yang terdiri dari Bantuan Bagi Hasil Retribusi Kepada Pemerintah Desa, Bantuan Keuangan
Kepada
Pemerintah
Desa/Kelurahan,
Bantuan
Kepada
Organisasi
Kemasyarakatan dan Bantuan Kepada Organisasi Profesi.
Masalah tersebut dapat mengakibatkan terjadinya potensi penyimpangan atas Pengelolaan Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan yang tidak terpusat tersebut yang
109 Pwk III BPK-RI
disebabkan Bupati, Panitia Anggaran, Pimpinan dan Anggota DPRD dalam menetapkan Anggaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan tidak mentaati ketentuan dimaksud.
Atas permasalahan tersebut Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa pembayaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik lebih sesuai jika diberikan oleh Kantor PMD yang memiliki tugas membina Pemerintahan Desa dan Kelurahan, dan pembinaan
Partai Politik merupakan sebagian tupoksi dari Kantor
Kesbang dan Linmas. Saran BPK-RI :
Bupati Lebak, Panitia Anggaran, Pimpinan dan Anggota DPRD untuk tidak mentolerir pencantuman, penganggaran dan pembayaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan yang tidak terpusat pada Pos Sekretariat Daerah yang telah melanggar dan menyalahi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
16. Rekanan Melaksanakan Pekerjaan Kurang Dari Yang Seharusnya Sebesar Rp46.713.504,47 Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 dianggarkan Kegiatan Peningkatan Jalan Luar Kota dengan Pekerjaan Pembangunan Jalan Kadubitung Ciminyak pada Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp1.800.000.000,00 realisasinya sebesar Rp1.674.398.750,00 atau 93,02% dari anggaran. Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh PT. Dharma Usaha Taruna Ampat sesuai Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan (SPKP) Nomor 602.1/122Pem.Keg/SPKP/APBD/2004 tanggal 1 Juli 2004 senilai Rp1.762.525.000,00 dan telah dilakukan pekerjaan tambah kurang sebagaimana tertuang dalam Amandemen Nomor 602.1/41/AMD/BM-DPUK/X/2004 tanggal 15 Oktober 2004. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tanggal 2 Juli s.d. 29 Oktober 2004 (120 hari kalender)
dengan masa
pemeliharaan selama 180 hari kalender. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100 % pada tanggal 26 Oktober 2004 dan telah diserahkan sementara sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Sementara (PHO) No.602.1/BA-PHO/APBD/2004 tanggal 5 November 2004, dan pihak pelaksana pekerjaan telah menerima pembayaran sebesar Rp1.674.398.750,00 atau 95% dari nilai kontrak, sedangkan sisanya sebesar Rp88.126.250,00 belum dibayarkan. Dalam kontrak dinyatakan bahwa pekerjaan pengaspalan untuk peningkatan jalan menggunakan lapisan Aspal Treted Base (ATB) tebal 4 cm, luas permukaan 10.400m2 110 Pwk III BPK-RI
atau volume 416 m3 (0,04 m x 10.400m2) dengan harga satuan Rp843.500,00/m3 atau sebesar Rp350.896.000,00 dan Aspal Treted Base (ATB) setebal 3,8 cm, luas permukaan 15.200m2 atau volume 577,6 m3 (0,038 m x 15.200m2) dengan harga satuan Rp843.500,00/m3 atau sebesar Rp487.205.600,00. Dengan demikian keseluruhan volume pekerjaan tersebut sebanyak 993,6 m3 (416+577,6) dengan harga satuan Rp843.500,00 atau seluruhnya sebesar Rp838.101.600,00. Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 7 April 2005 dan berdasarkan data ketebalan aspal hasil cord per 25 meter yang diperoleh dari unit Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebak diketahui bahwa ternyata volume Aspal Treted Base (ATB) pada pekerjaan Peningkatan Jalan Kadubitung – Ciminyak adalah sebanyak 938,2194375 m3 dengan harga satuan Rp843.500,00/m3, sehingga nilai keseluruhan sebesar Rp791.388.095,53. Dengan demikian terdapat kekurangan pekerjaan fisik sebesar Rp46.713.504,47 (Rp838.101.600,00 - Rp791.388.095,53).
Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan (SPKP) Nomor 602.1/122—Pem.Keg/ SPKP/ APBD/ 2004 tanggal 1 Juli 2004 Pasal 1 tentang Tugas Pekerjaan ayat 3 yang menyatkan bahwa pihak kedua (Direktur PT. Dharma Usaha Taruna Ampat) mempunyai kewajiban kepada Pihak Pertama (Pemerintah Kabupaten Lebak) untuk melaksanakan, menyelesaikan dan memelihara pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi sebagaimana tertuang dalam kontrak.
Masalah itu mengakibatkan Kerugian Keuangan Daerah sebesar Rp46.713.504,47, yang terjadi karena:
a.
Pelaksana Pekerjaan (PT.Dharma Usaha Taruna Ampat) sengaja mencari keuntungan tanpa memperhatikan perjanjian kontrak;
b.
Pengawas Lapangan kurang dapat menjalankan dengan baik;
c.
Pengawasan dan Pengendalian oleh Pemimpin Kegiatan masih kurang.
Atas pemeriksaan tersebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebak mengakui kekurangan fisik tersebut dan akan segera menegur rekanan untuk selanjutnya menyetorkan kekurangan pekerjaan sebesar Rp46.713.504,47 ke Kas daerah.
Saran BPK-RI : Bupati Lebak agar memerintahkan secara tertulis kepada Pemimpin Kegiatan untuk menagih kekurangan fisik pekerjaan sebesar Rp46.713.504,47 kepada rekanan dan 111 Pwk III BPK-RI
disetor ke Kas Daerah dan jika tidak dilaksanakan maka kelebihan pembayaran tersebut merupakan tanggungjawab Pemimpin Kegiatan dan dikenakan TGR dan atau diajukan kepada Kejaksaan untuk diselesaikan secara hukum.
Pengeluaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan yang digunakan untuk Sumbangan Hari Raya No
tanggal
Nomer Buku kas
Uraian
Jumlah (Rp)
1
2
3
4
5
1 22 Des 2004
97/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Sekretariat DPRD Kab. Lebak
1.800.000,00
2 22 Des 2004
98/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Setda Kab. Lebak
10.650.000,00
3 22 Des 2004
99/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai BPKAD Kab. Lebak
8.650.000,00
4 22 Des 2004
100/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Bawasda Kab. Lebak
1.850.000,00
5 22 Des 2004
101/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Kantor Kesbang
1.000.000,00
6 22 Des 2004
102/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Bappeda
2.000.000,00
7 22 Des 2004
103/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Dinas Perkebunan
4.600.000,00
8 22 Des 2004
104/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai BKD
2.500.000,00
9 22 Des 2004
105/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Dinas PU
16.350.000,00
10 22 Des 2004
106/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Dinas Kesehatan
37.650.000,00
11 22 Des 2004
107/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai RSUD Adjidarmo
12.250.000,00
12 22 Des 2004
108/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Dinas Pertanian
7.250.000,00
13 22 Des 2004
109/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Kantor Inkosbudpar
2.500.000,00
14 22 Des 2004
110/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan
2.750.000,00
15 22 Des 2004
111/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Dinas Perhubungan
4.550.000,00
16 22 Des 2004
112/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Dinas Tenaga Kerja
2.000.000,00
112 Pwk III BPK-RI
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Kecamatan dan Kelurahan
1.750.000,00
17 22 Des 2004
113/12/2004
18 22 Des 2004
114/12/2004
19 22 Des 2004
115/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Kantor Diklat
600.000,00
20 22 Des 2004
116/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai PMD
700.000,00
21 22 Des 2004
117/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Dinas P dan K.
479.700.000,00
22 22 Des 2004
118/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Distamben
1.650.000,00
23 22 Des 2004
119/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Koperasi dan PKM
1.050.000,00
24 22 Des 2004
120/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Kantor Satpol PP
3.950.000,00
25 22 Des 2004
121/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Kantor Pengelola Pasar
3.750.000,00
26 22 Des 2004
122/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Dinas LH dan Kebersihan
7.400.000,00
27 22 Des 2004
123/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Catatan Sipil
1.300.000,00
28 22 Des 2004
124/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Kantor Arsip
650.000,00
29 22 Des 2004
125/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai SMK N 2
500.000,00
30 22 Des 2004
126/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai Dinas KB dan Kependudukan
9.150.000,00
31 22 Des 2004
127/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para pegawai KPU/Panwaslu
1.050.000,00
32 22 Des 2004
128/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para eselon I s.d. III Kab.Lebak
750.000,00
33 22 Des 2004
129/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para asisten Staf Ahli
800.000,00
34 22 Des 2004
130/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para asisten Staf Ahli Bupati
750.000,00
35 22 Des 2004
131/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Kepala Bagian Setda Lebak
800.000,00
36 22 Des 2004
132/12/2004
2.900.000,00
37 22 Des 2004
133/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Kepala Dinas/Instansi di lingkungan Pemda Lebak. Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Camat se-Kab Lebak
20.750.000,00
2.300.000,00
113 Pwk III BPK-RI
38 22 Des 2004
134/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Ketua DPRD Kab. Lebak
11.700.000,00
39 22 Des 2004
135/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Ketua PN Rangkasbitung
500.000,00
40 22 Des 2004
136/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Wakil Ketua PN Rangkasbitung
250.000,00
41 22 Des 2004
137/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Hakim PN
600.000,00
42 22 Des 2004
138/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Panitera
100.000,00
43 22 Des 2004
139/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada wakil Panitera
100.000,00
44 22 Des 2004
140/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada wakil Sekretaris
100.000,00
45 22 Des 2004
141/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Panmud Hakim
300.000,00
46 22 Des 2004
142/12/2004
Bantuan Biaya Kepaniteraan
pada
300.000,00
47 22 Des 2004
143/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kapolres Lebak
500.000,00
48 22 Des 2004
144/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Wakapolres Lebak
250.000,00
49 22 Des 2004
145/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Ka. Taud Polres Lebak
100.000,00
50 22 Des 2004
146/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasatlantas Polres Lebat
100.000,00
51 22 Des 2004
147/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasatintel Polres Lebak
100.000,00
52 22 Des 2004
148/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasat Sabhara/Samapta Polres Lebak
100.000,00
53 22 Des 2004
149/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kabag Bina Mitra Polres Lebak
100.000,00
54 22 Des 2004
150/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasat Reskrim
100.000,00
55 22 Des 2004
151/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kabag OPS Polres Lebak
100.000,00
56 22 Des 2004
152/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kabag Min Polres Lebak
100.000,00
57 22 Des 2004
153/12/2004
150.000,00
58 22 Des 2004
154/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pengemudi/Ajudan Kapolres /Wakapolres Lebak Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Dandim 0603 Lebak
SHR
Idul
Fitri
500.000,00
114 Pwk III BPK-RI
59 22 Des 2004
155/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasdim 0603
250.000,00
60 22 Des 2004
156/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada pasi intel Kodim
100.000,00
61 22 Des 2004
157/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Para Ops Kodim
100.000,00
62 22 Des 2004
158/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pasi Min Kodim
100.000,00
63 22 Des 2004
159/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pasi Tert Kodim
100.000,00
64 22 Des 2004
160/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Ka Prim Kodim
100.000,00
65 22 Des 2004
161/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada dan Unit Intel Kodim
100.000,00
66 22 Des 2004
162/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pengemudi dan Ajudan Dandim/Kasdim
150.000,00
67 22 Des 2004
163/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kajari Rangkasbitung
500.000,00
68 22 Des 2004
164/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasie Intel
100.000,00
69 22 Des 2004
165/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kadit Pid Sus
100.000,00
70 22 Des 2004
166/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kadit Pid Um
100.000,00
71 22 Des 2004
167/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kabag Perdata
100.000,00
72 22 Des 2004
168/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kabag Pembinaan
100.000,00
73 22 Des 2004
169/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada kasie Pemeriksaan
100.000,00
74 22 Des 2004
170/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Dan Sub Denpom
250.000,00
75 22 Des 2004
171/12/2004
Bantuan Biaya SHR Ajudan/Pengemudi
pada
100.000,00
76 22 Des 2004
172/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Dan Pus Lat Pur Cikuyah
250.000,00
77 22 Des 2004
173/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Wa Dan Pus Lat Pur Cikuyah
250.000,00
78 22 Des 2004
174/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pengemudi Bupati dan Sekda
200.000,00
79 22 Des 2004
175/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pengurus DWP/TP-PKK Kab. Lebak
16.500.000,00
Idul
Fitri
115 Pwk III BPK-RI
80 22 Des 2004
177/12/2004
Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pengurus Kwarcab
300.000,00
81 22 Des 2004
178/12/2004
Bantuan Biaya Pengadaan Sarung/Kantong untuk seluruh Pegawai
Kain
670.600.000,00
82 22 Des 2004
179/12/2004
Bantuan Biaya Pengadaan Kain Sarung/Kantong untuk Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat Jumlah
35.600.000,00 1.402.900.000,00
116 Pwk III BPK-RI