GASIFIKASI
sebagai salah satu teknologi untuk memanfaatkan batubara kalori rendah dan biomassa menjadi bahan bakar dan bahan baku alternatif di industri presentasi dalam Diskusi BKK-PII, 5 Oktober 2006
Herri Susanto, TK-ITB
[email protected]; hp. 08122 111 329
Bahan-bahan presentasi disusun dari: Gasification Technologies Program, DOE Roadmapping Workshop, February 12, 2002 Seminar Gasifikasi Batubara Peringkat Rendah, Hotel Sari Pan Pacific, Jkt, 16 Mei 2006 – PERAN STRATEGIS GASIFIKASI BATUBARA UNTUK MEMPERKUAT KETAHANAN ENERGI NASIONAL, Sambutan Menteri ESDM RI – R & D Progress and Application of Coal Gasification, Presentasi tekMIRA, Bandung – Development of Novel Low Rank Coal Gasifier “Tigar” Studi Pemanfaatan Batubara Kalori Rendah melalui Gasifikasi Sebagai Bahan Baku dan Bahan Bakar Alternatif di Pabrik Amonia/Urea, Kerja Sama ITB dan PUSRI, 2005/2006
Pengalaman Pribadi pada perancangan, pembuatan dan pengoperasian unit-unit gasifikasi skala kecil (di bawah 200 kg/jam) 1
Masalah Energi Nasional saat ini Masalah Gas Alam: • • •
Cadangan gas alam terbatas untuk 60 tahun pada tingkat produksi sekarang. Kebijakan intensifikasi penggunaan gas alam di berbagai sektor, di antaranya rumah tangga, akan memperpendek umur cadangan. Pasokan gas alam untuk industri padat energi mulai tersendat. Harga gas alam = 4,5 – 5 USD/MMBTU Harga gas batubara = 4 USD/MMBTU
Keunggulan Batubara (gasifikasi): Cadangan batubara masih banyak (146 tahun) b. Batubara memiliki potensi sebagai sumber energi alternatif dan bahan baku proses c. Gasifikasi dapat memanfaatkan batubara peringkat rendah d. Gas hasil gasifikasi dapat mensubstitusi minyak bumi dan gas alam e. Perapan teknologi gasifikasi dapat menimbulkan kegiatan lokal/ multiplier effect f. Gasifikasi dapat diarahkan untuk menunjang produksi H2 sebagai bahan bakar bersih pada masa depan Teknologi gasifikasi yang tepat merupakan teknologi ramah lingkungan a.
2
Rank Batubara ANTHRACITE Ranking batubara tertinggi Fixed Carbon tinggi sekali nilai kalor tertinggi paling keras < 0,5% batubara Indonesia
BITUMINOUS hitam mengkilap Fixed Carbon tinggi (78-91%) kandungan air rendah (1,5-7%) H dan O sedikit sesuai panas dan metalurgi 14% batubara Indonesia
SUB-BITUMINOUS hitam kusam dan seperti berlapis lilin Fixed Carbon = 71-77% lebih lunak daripada bituminuous kandungan air tinggi (10%) cocok untuk pembangkit listrik, dapat dicairkan atau dijadikan bahan bakar gas 27% batubara Indonesia
LIGNITE sangat lunak Fixed Carbon = 60 – 75% kadar air tinggi (30-70%) warna hitam Æ coklat kadar O tinggi (sampai 30%) 59% batubara Indonesia
3
Klasifikasi Batubara BERDASAR NILAI KALOR
Batubara Energi Rendah (Brown Coal) a. peringkat rendah: lower rank subbituminous, lignite b. lunak/ rapuh, mudah diremas c. kadar air yang tinggi (10-70%) d. nilai kalori < 5700 kcal/kg (dry ash free -ASTM). e. sesuai untuk pemrosesan dekat dengan tempat penambangan, misalnya untuk pembangkit listrik; mungkin digasifikasi dan gas ditransportasi ke pengguna
Batubara Energi Tinggi (Hard coal) a. peringkat tinggi: anthracite, bituminous, higher rank subbituminous b. keras, kokoh untuk ditangani (handling) c. kadar air relatif rendah, umumnya struktur kayu tidak tampak lagi d. nilai kalori > 5700 kcal/kg (dry ash free-ASTM) e. ekomomis ditransportasikan ke tempat lain
4
Dasar-dasar Teknologi Gasifikasi dan Pemanfaatan Gas Hasil Batubara Penggunaan Langsung Udara + Uap
O2 + Uap
Gas Kalori Rendah (<200 Btu/scf)
Reaktor
Gas Kalori Menengah (200-400 Btu/scf)
• Industri Agro • Industri Keramik • Industri Mineral
Pemurnian
Pemurnian dan
Upgrading
Synthesis Gas
Gas Bersih
• Bahan bakar motor Diesel • Bahan motor busi
• Bahan bakar • Bahan baku kimia: pupuk, metanol, dll • Listrik (IGCC) • Bahan bakar cair • SNG
1 Btu/scf = ± 7500 kJ/Nm3 nilai kalor gas alam = ± 38500 kJ/Nm3 5
Prinsip Proses Gasifikasi
batubara/ biomassa C, H, O
udara/O2 + steam
pengeringan + 100 oC H2O panas
biomassa kering
pirolisis 100 - 500 oC pembakaran, + 1200 oC
arang
tar panas
reduksi + 800 oC gas panas: CO2, H2O, N2, etc
Komposisi gas produser dipengaruhi oleh: komposisi elemental batubara, yaitu kandungan C, H, dan O, serta kadar air teknik reaksi gasifikasi: single bed atau double bed gasifier temperatur proses gasifikasi dan rugirugi panas ke lingkungan gasifying agent: udara, O2, steam atau campuran sistem pemurnian gas produser (gas upgrading)
gas produser: CO, H2, CH4, CO2, H2O, N2 6
Jenis Gasifier dan kondisi proses Jenis gasifier: tekanan temperatur jenis batubara kadar abu di umpan ukuran umpan pengeluaran abu rasio steam/O2 kapasitas turn down ratio pengendalian proses material
Fixed bed
Fluidized bed
Entrained bed
tergantung pengembang teknologi: 1 – 40 atm variasi 200 - 1200 oC
seragam 800 - 1000 oC
seragam 1400 – 1800 oC
non-caking
non-caking
semua jenis
6 - 50 mm
< 3 mm
< 0,1 mm
kering
kering
lelehan
3,3/1 – 3,8/1
0,6/1 – 1/1
0,14/1 – 0,6/1
< 2,5 MWt
1 – 50 MWt
> 10 MWt
6/1
3/1
kecil
sederhana
kompleks
sangat kompleks
mild steel dan refractory
tahan panas dan tahan abrasi
tahan panas dan tahan abrasi
< 6%
7
Contoh komposisi gas tanpa upgrading Komposisi gas produser, %mol No 1
Proses Sasol-Lurgi; fixed bed; dry/slagging
CO
rasio
H2
CO2
H2O
CH4
H2/CO
9,2
20,1
14,7
50,2
4,7
2,2
24 – 31 atm 615 - 760 oC kontaminan: tar, minyal, amonia, fenol
2
Winkler; fluidized bed 1 – 10 atm, 815 - 980 oC 70% terbawa aliran gas
25,7
32,2
15,8
23,1
2,4
1,3
3
Kopper Totzek; entrained bed
50,4
33,1
5,6
9,6
0
0,7
batubara 200 mesh atmosferik, 1480 oC
4
Synthane; fluidized bed batubara 20 mesh; 7 atm, 980 oC kontaminan: abu, tar
10,5
17,5
18,2
37,1 15,4
1,7
5
CO2 Acceptor; doubble fluid bed
14,1
44,6
5,5
17,1 17,3
3,2
batubara 100 mesh CaCO3 sebagai circulating particles 8
Gasification Technologies Program Most economic use of domestic coal resources to generate H2 as primary fuel with CO2 capture for sequestration
Environmentally-Responsible Baseload Coal Power Generation When $NG - $Coal > $3/MMBtu Co-production of multiple products from coal
2020
Transition to CO2 Sequestration and Hydrogen Economy from Coal
2015 Low-to-No Emissions Baseload Coal Power Plants and Vision 21 Energy Plants
2010 Increase opportunities to use domestic coal Disposition of solid and petroleum wastes Lowering of costs and risks Increase operating experience and reliability Develop vested interests and stakeholders
Current State-of-Art Gasification Projects
2002 9
INVESTASI Gasification Plant
Gasification plant ≅ unit2 proses + unit2 operation konfigurasi gasifier (reaktor gasifikasi) sangat beragam Æ investasi beragam unit-unit pemroses konvensional: blower, waste heat boiler dan gas cooler coal size reduction equipments dan cyclone (pabrik semen) unit pemroses khusus: shift converter dan H2/CO2 separation unit.
Komponen penyusun gasification plant dapat dipilih sesuai pertimbangan ekonomi.
Banyak peluang rancang-bangun untuk suatu gasification plant.
Sebaliknya, tawaran sebuah gasification plant yang murah perlu dikaji secara mendalam: efektivitas unitunit pemroses dan peralatan, ketahanan dan perawatan. 10
Gasifier Technologies Existing gasifier technologies – more than 20 years old and amenable only to large-scale applications – mostly not suitable for low-rank coals or small size Novel Gasifier Concepts – Small-scale gasifiers for distributed generation market: local electricity generation or H2production – Eliminate need for refractory linings – Feedstock flexible – suitable for low-rank coals, biomass, etc. – Eliminate need for air separation plant
Target-target (USA) bahan baku fleksibel: low range coal dan biomassa penurunan harga unit gasifikasi dan peningkatan efisiensi termal tahun 2000 2002 2008 2015
investasi, $/kW 1250 1150 1000 850
efisiensi, %HHV 42 42 52 >60
11
Pemisahan H2/CO2
Pembersihan Gas Produser – batas emisi SOx, NOx, dan particulate matters makin ketat Æ unit proses penyisihan SOx Æ bagian penting Æ investasi gasification plant membengkak – Pemanfaatan gas produser (fuel gas dan synthesis gas): penyisihan kontaminan: particulates, tar dan gas-gas asam.
a. Gasifikasi batubara ≅ teknologi menghasil H2 (bahan bakar ramah lingkungan masa depan) b. Tetapi gasifikasi batubara ⇒ banyak CO2. c. Karena itu proses pemisahan H2/CO2 ≅ langkah penting dalam pengaturan komposisi gas hasil suatu gasification plant. d. Pengembangan teknologi pemisahan H2/CO2 telah banyak dilakukan berbagai institusi di Amerika Serikat: high-temperature ceramic membrane for hydrogen separation from gas streams. Bagi suatu pabrik pupuk, hasil pemisahan H2 dan CO2 ini merupakan bagian dari tahapan proses untuk memperoleh bahan baku pembuatan amonia dan pembuatan urea.
12
Coal Gasification in Indonesia Up to early 1970’s: town gas in some big cities based on carbonization of coking coal (imported) Mid 1980’s: BPPT in cooperation with Japan developed pilot plant of coal gasification using molten bath bed reactor. 1994: tekMIRA (ESDM) started to develop fixed coal gasifier to produce fuel for small and medium scale industries 2002: tekMIRA and Research Institution for Tea and Cinchona developed coal gasifier for tea dryer 2005: tekMIRA in cooperation with Japan developed pilot plant of Tigar (fluidized bed) coal gasification (10 ton/day). 2005: Fixed bed gasifiers from China were introduced and used in Indonesia 2006: tekMIRA in cooperation with PT PLN and PT CGI developing coal gasification for diesel engine (hybrid diesel) 13
Gasifikasi di Pabrik Teh Gambung dikembangkan oleh tekMIRA, Bandung
Tea Dryer
Hot Air Clean Air Flue Gas
Reactor Heat Exchanger Cylco Burner
14
Twin Ihi GAsifieR (Tigar) Exhaust
Tigar (IHI Patents pending: Japan and other countries) Synthesis Two fluidized furnaces gas
Char and Bed materials
Lignite
Air
Gasifier
Hot steam blown FB gasifier Gasification of VM and part of char Circulating residue of char to combustor High calorific gas
Combustor Air
Combustor C = 40%
Steam
Gasifier C = 60%
Air blown CFB combustor Char combustion Circulating hot bed materials to gasifier 15 15
KAJIAN GASIFIKASI BATUBARA SUMBAGSEL wet basis Tanj. Enim
wet basis
Air Laya
Proximate analysis
Tanj. Enim
Air Laya
Abu
4,26%
2,19%
C
51,71%
45,65%
H
3,09%
5,42%
S
0,45%
0,28%
N
0,57%
0,73%
O
21,22%
24,36%
Ultimate analysis
Inherent Moisture Cont.
18,70%
21,37%
Abu
4,30%
21,37%
Volatile Matter
42,09%
34,99%
Fixed Carbon
34,90%
41,45%
HHV, kcal/kg
3951
4455
LHV, kcal/kg
3850
4340
16
Sifat Gas Produser Hasil Simulasi proses gasifikasi batubara Air Laya
Tanjung Enim
Simulasi: Tekanan = 30 atm, Qloss = 10%, dan nilai S/C = 0,1 kg/kg Nilai O-/C, kg/kg
0,4
0,5
0,6
0,8
0,4
0,5
0,6
0,8
Temp. kesetimbangan oC
760
853
1038
1914
745
832
983
1764
Komposisi (dsr kering): CO
37,1%
44,8%
50,9%
56,2%
23,6%
32,6%
39,8%
48,7%
H2
15,7%
25,8%
30,3%
17,6%
24,4%
33,9%
38,4%
24,9%
CH4
17,7%
6,9%
0,3%
0,0%
18,8%
7,7%
0,6%
0,0%
N2
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,5%
0,4%
0,4%
0,5%
H2S
0,3%
0,2%
0,2%
0,2%
0,2%
0,2%
0,1%
0,2%
CO2
29,2%
22,2%
18,3%
25,9%
32,4%
25,3%
20,7%
25,7%
SO2
0,0%
0,0%
0,0%
0,1%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
LHV, kJ/mol
285
245
220
202
277
236
210
198
LHV, kJ/Nm3
12724
10917
9809
9000
12352
10537
9388
8841
57
67
75
75
63
74
82
83
Gas/coal, Nm3/kg
1,269
1,497
1,671
1,680
1,422
1,651
1,834
1,850
Efisiensi gasifikasi
80,2%
81,1%
81,5%
74,8%
73,9%
73,9%
72,9%
69,6%
Gas/coal, mol/kg
17
O2
extra steam
Gasifikasi
WHB1
gas produser
batubara
Gas produser untuk pembangkit daya
steam1
saturated steam
WHB2 BFW steam 2
superheated steam
LHVgas tinggi LHV = 13562 fraksi pipelinegas
daya total, Wh/kg
[H2] tinggi LHV= 8879 kJ/Nm3
pipelinegas, Nm3/kg
daya total, Wh/kg
pipelinegas, Nm3/kg
0
2,397
0
2,596
0
0,1
2,590
0,11
2,279
0,02
0,2
2,306
0,23
2,026
0,04
0,4
1,737
0,46
1,522
0,08
0,5
1,453
0,57
1,268
0,10
0,7
0,884
0,80
0,764
0,14
W1
W2 udara
18
Skema konversi batubara menjadi amonia/urea 1, batubara = 1 kg (basis hitungan)
udara
H2S
BFW O2 = 0,6 kg
gasifikasi
2
4
WHB 6
ASU
3 steam = 0,4 kg
penyisihan H2S
5 7
steam lebih
steam H2O
2a 11
penyisihan CO2
N2 lebih
8 10
9
shift conversion
12 13 15 sintesis NH3
14 amonia
sintesis urea
CO2 lebih 16 urea
19
Perbandingan Sifat Gas Sintesis berbasis batubara dan gas alam A
B
C
D
E
Syngas dari steam reforming gas alam
O2/Batubara, kg/kg
0,6
0,6
0,6
0,8
0,8
Steam/Batubara, kg/g
0,0
0,1
0,4
0,1
0,4
1073
1038
956
1914
1646
CO
0,564
0,509
0,383
0,562
0,466
0,136
H2
0,279
0,303
0,355
0,176
0,226
0,547
CH4
0,002
0,003
0,006
0,000
0,000
0,003
CO2
0,152
0,183
0,254
0,259
0,305
0,079
H2S and N2
0,002
0,002
0,002
0,002
0,002
0,231
0,496
0,596
0,923
0,313
0,486
4,042
Bbara/NH3, kg/kg
1,737
1,730
1,769
2,262
2,257
-
Bbara/urea, kg/kg
0,985
0,980
1,003
1,282
1,279
-
Temp. gasifikasi, oC Komposisi gas
perb. mol H2/CO Kebutuhan batubara
Beban CO shift converter dan CO2 removal mol ratio CO/NH3
1,003
0,940
0,780
1,142
1,009
0,312
mol ratio CO2/NH3
1,274
1,277
1,295
1,667
1,669
0,486 ….?
CO2 emission mass ratio CO2/NH3
2,003
2,012
2,057
3,021
3,027
mass ratio CO2/Urea
1,135
1,140
1,166
1,712
1,715
0 20
Perbandingan sifat Gas Produser and Gas Alam No A
Parameter
Gas Produser (hasil simulasi dgn LHV maksimum) Air Laya
Tanjung Enim
Sifat Umum Upper flammability limit, %
4,69
13,06
10,46
Lower flammability limit, %
15,19
59,80
45,44
33
80
84
Udara/gas, mol/mol (stoisiometri)
10,64
3,11
3,05
Flue gas/gas, mol/mol (stoisiometri)
11,79
3,86
3,80
647
2065
2748
Laju udara, kmol/jam
8258
7684
8016
Laju gas cerobong, kmol/jam
8972
9241
10177
Flame speed, cm/s
B
Gas Alam
Primary Reformer Laju bahan bakar gas, kmol/jam
21
Analisis Gross Profit Margin HHV Air Laya 5666 dan Tanjung Enim 4860 kcal/kg (dasar kering) moisture content Air Laya 21,3% dan Tanjung Enim 18,7% efisiensi termal gasifikasi: 60% atau 70% nilai tukar mata uang: 1 USD = 1000 Rp
harga gas produser, USD/MMBtu
7.0 A Laya, Ef=60%
6.0
A Laya, Ef=70% T Enim, Ef=60%
5.0
T Enim, Ef=70% 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 200
250
300
350
400
450
500
550
600
harga batubara, Rp/kg 22
Analisis Ekonomi produksi amonia = 1000 tpd; dan urea = 1750 tpd konsumsi batubara jika gas produser sbg bahan bakar = 1990 tpd konsumsi batubara jika gas produser sbg bahan baku = 1164 tpd O2 dari Air Separation Unit WHB baru untuk pemanfaatan panas sensibel gas produser investasi gasification plant = 38 jutaUSD (perlu konfirmasi) investasi unit tambahan ke pabrik pupuk = 15% harga pabrik pupuk konvensional pipeline = 14”; jarak 50, 100 atau 150 km dari pabrik pupuk bunga bank = 8%/tahun usai proyek = 16 tahun pajak penghasilan = 30%.
23
Analisis Ekonomi gas produser sebagai bahan bakar dibandingkan terhadap yang sbg bahan bakar dan bahan baku
40.0%
40.0% 50 km
30.0%
30.0%
50 km 100 km
150 km
20.0%
IRR, %
IRR, %
100 km
10.0%
20.0%
150 km
10.0% 0.0%
0.0% 0
2
4
6
8
0
2
4
6
-10.0%
-10.0% harga gas produser, USD/MMBtu
gas produser sebagai bahan bakar harga batubara 40 USD/ton
harga gas produser, USD/MMBtu
gas produser sebagai bahan bakar dan bahan baku amonia/urea harga batubara 40 USD/ton 24
8
Analisis Ekonomi pengaruh harga batubara gas produser sebagai bahan bakar dan bahan baku
40.0%
40.0% 30.0%
30.0%
50 km
50 km 100 km
20.0%
IRR, %
IRR, %
100 km 150 km
10.0%
20.0%
150 km
10.0% 0.0%
0.0% 0
2
4
6
0
8
2
4
6
8
-10.0%
-10.0% harga gas produser, USD/MMBtu
gas produser sebagai bahan bakar dan bahan baku amonia/urea harga batubara 40 USD/ton
harga gas produser, USD/MMBtu
gas produser sebagai bahan bakar dan bahan baku amonia/urea harga batubara 50 USD/ton 25
UNIT GASIFIKASI LIMBAH KAYU, 24 kWe
Operasi: 1983 - 1995 a. bahan baku: kayu karet b. blower isap dan obor untuk saat start-up c. pendingin gas dengan pipa horisontal d. filter pembersih gas dengan ijuk e. motor diesel Deutz (BBI Surabaya) 26
Rice Husk gasification unit 100 kWe At paddy mill, 120 km to the north-east of Bandung BPPT, Indonesia Power, PT Pertani (2002- 2006) diameter of gasifier = 1.2 m continuous ash+char removal Æ carbon conversion 50% oil saving 60 – 70%
27
Economic Evaluation rice husk gasification for electric generation 100 kW based on test in Sept. 2005 running capacity daily operating time operating time electricity production
unit
single fuel
dual fuel
kW
75
hours
10
hours/month
240
kWh/month
18000
-
0.20
0.08
diesel oil consumption
L/month
3600
1440
rice husk consumption
kg/month
-
4800
lub.oil consumption
L/month
120
240
number of operators
persons
1
3
specific oil consumption, L/kWh
cost of diesel oil
106Rp/month
14.76
5.90
operators’ salary (incld. rice husk preparation)
106Rp/month
0.60
1.80
cost of lubrication oil
106Rp/month
0.80
1.60
other cost
106Rp/month
0.50
1.00
106Rp
16.66
10.30
925
572
TOTAL COST (without investment) cost of electric production MONTHLY SAVING
Rp/kWh 106Rp
6.354
28
Komponen Tar Xelene (1%) Benzene (0,1%) Toluene (0,2%) Phenol (3,5%) Cresol (1,1%) Naftalen (10,7%) Dimetil naftalen (2,6%) Metil Naftalen (2,4%) Acenaphtalen (1%) Flourene (1,6%) Amthracene (1,1%) Phenantrene (4%) Carbon (32%) Heavy oil. . . . , dll
Waste Water Treatment (very harmfull waste water)
29
Gasifikasi batubara kalori rendah di pabrik teh, Patuha, Bandung
• batubara kalori rendah (4500 kcal/kg) • gas produser dibakar untuk memanaskan udara pengering teh s.d 120 oC • waktu operasi: 10 jam/hari; 25 hari/bulan
30
Kajian Ekonomi Sederhana Kondisi semula konsumsi minyak solar = 70 L/jam = 17500 L/bulan harga minyak = 5500 Rp/L Biaya pengadaan minyak = 96,25x106 Rp/bulan
Kondisi baru a. konsumsi batubara = 150 s.d 200 kg/jam = 40 ton/bulan harga batubara = 500.000 Rp/ton Biaya untuk batubara = 18,75x106 Rp/bulan b. listrik (2 blower and 1 motors) = 40 kW konsumsi listrik = 10.000 kWh/bulan harga listrik = 650 Rp/kWh Biaya untuk listrik = 6.5x106 Rp/bulan c. Upah 4 operator = 4x106 Rp/bulan
Keuntungan Kotor = 70,75x106 Rp/bulan Harga unit gasifikasi = 350x106 Rp Pay Back Period = 5 bulan (.?! )
Biaya total = 29,5x106 Rp/month 31
Problema teknis ¾ abu leleh Æ batubara di dalam ¾ ¾ ¾ ¾
gasifier disembur air abu leleh Æ batubara di dalam gasifier disembur air batubara remuk di zona reduksi Æ aliran gas terhambat grate rusak atau leleh nyala api gas produser tidak sehebat nyala api minyak Æ temperatur udara pengering tidak mencapai sasaran
CAUTIONS ¾
possible-explosion when opening the lid of gasifier for start-up or filling the bunker (in the case of intermittent feeding system) ¾ hot surface: bottom part of gasifier, cyclone and piping upto cooling system ¾ CO is toxic as attach to haemoglobin in the blood, causing headache upto death; CO is odorless and invicible gas Æ good ventilation ¾ phenolic compounds in tar and condensate are carciogenic compound Æ wash hands carefully 32
PENUTUP 1. Daya tarik ekonomi pemanfaatan gasifikasi batubara masih
perlu ditingkatkan melalui antara lain: pengembangan gasification plant dengan efisiensi tinggi dan investasi relatif rendah. 2. Gasification Plant dapat disusun dari unit-operasi/proses konvensional dan beberapa unit spesifik. Peluang rekayasa gasification unit ini harus dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan akan teknologi luar. 3. Peta-jalan (road map) pengembangan Teknologi Gasifikasi perlu disusun untuk mempercepat peningkatan peranstrategis batubara sebagai sumber energi dan bahan kimia alternatif.
Terima Kasih 33