Ziladoc.com_tumor-mandibuladocx-.pdf

  • Uploaded by: M Firdaus Irvanni
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ziladoc.com_tumor-mandibuladocx-.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 3,333
  • Pages: 14
LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR MANDIBULA 1. ANA ANATOMI OMI MAND MANDIB IBUL ULA A Mandibula adalah tulang rahang bawah dan merupakan tulang muka yang paling besar dan kuat. Mandibula merupakan satu – satunya tulang pada tengkorak yang dapat dapat bergerak bergerak.. Mandibul Mandibula a dapat dapat ditekan ditekan dan diangka diangkatt pada waktu membuka membuka dan menutup mulut. Dapat ditonjolkan, ditarik ke belakang dan sedikit digoyangkan dari kiri ke kana kanan n dan dan seba sebali likn knya ya seba sebaga gaim iman ana a terj terjad adii pada pada wakt waktu u meng mengun unya yah. h. Pada Pada perkembangannya tulang ini terdiri dari dua belahan tulang yang bersendi di sebelah anterior pada simpisis mental, persatuan kedua belahan tulang ini terjadi pada umur  dua tahun membentuk sebuah korpus yang letaknya horizontal dan berbentuk seperti tapal kuda, menonjol ke muka serta mempunyai dua buah cabang yang menonjol ke atas dari ujung posterior korpus (gambar 1.

!agian – bagian mandibula, yaitu " A. Korpus #orpus juga mempunyai dua permukaan, yaitu " 1. Perm Permuk ukaa aan n eks ekste tern rnus us Permukaa Permukaan n eksternu eksternus s kasar kasar dan cembung. cembung. Pada bagian ini terdapat terdapat suatu linea oblikum yang meluas dari ujung bawah pinggir anterior ramus menuju ke bawah dan ke muka serta berakhir pada tuberkulum mentale di dekat garis tengah. Dan terdapat juga $oramen montale yang terletak di atas atas linea linea oblik oblikum um dan dan simpis simpisis is menti menti yang yang merup merupaka akan n rigi rigi di garis garis teng tengah ah yang yang tida tidak k nyat nyata a di bagi bagian an atas atas pada pada teng tengah ah pada pada temp tempat at persatuan dari kedua belahan $oetalis dari korpus mandibula. 2. Perm Permuk ukaa aan n inte intern rnus us Permukaan internus agak cekung. Pada permukaan ini terletak sebuah linea milohyodea, yang meluas oblik dari di bawah gigi molar ke tiga menuju ke bawah dan ke muka mencapai garis tengah, linea milohyodea ini menjadi origo dari muskulus milohyodeus. %inea milohyoidea membagi $ossa sublingualis dari $ossa submandibularis (gambar &. #orpus mempunyai dua buah pinggir, yaitu " 1. Pinggir atas (alveolaris) Merup Merupaka akan n lekuk lekuk dari dari gigi gigi geligi geligi tetap. tetap. 'erdapa rdapatt delap delapan an lekuk lekuk dari dari masing – masing belahan mandibula ( dua untuk gigi seri, satu untuk gigi taring, dua untuk gigi premolar dan tiga untuk gigi molar. Pada orang tua

setelah gigi – gigi tanggal lekuk – lekuk ini tidak tampak karena atropi tulang yang mengakibatkan berkurangnya lebar corpus mandibula. &. Pinggir bawah (basis) Pinggir ini tebal dan melengkung yang melanjutkan diri ke posterior  dengan pinggir bawah ramus. ambungan kedua pinggir bawah ini terletak pada batas gigi molar ke tiga, di tempat ini basis disilang oleh arteri $asialis. )ossa digastrika yang merupakan lekukan o*al terletak pada masing – masing sisi dari garis tengah. Merupakan origo dari *enter  anterior muskulus digastrikus. epanjang seluruh basis dilekatkan lapis dari $asia kolli dan tepat di atasnya (super$asialis dilekatkan platisma (gambar +.

B. Ramus amus terdiri dari dua permukaan, yaitu " 1. Permukaan eksternus (lateralis) Permukaan ini kasar dan datar. !agian posterior atas licin yang berhubungan dengan glandula parotis. isa dari permukaan merupakan insersio dari muskulus masseter. &. Permukaan internus (medialis) Pada permukaan ini terletak $oramen mandibulare yang merupakan awal dari kanalis mandibularis serta dilalui oleh ner*us dentalis dan pembuluh  – pembuluh darahnya. Pinggir – pinggir pada ramus, yaitu " •

Pinggir superior, merupakan insisura – insisura tajam dan cekung mandibularis di antara prosesus – prosesus koronoideus dan prosesus kondiloideus.



Pinggir anterior, melanjutkan diri ke bawah dengan garis oblik.



Pinggir posterior, tebal dan alur – alur merupakan permukaan medialis dari glandula parotis.



Pinggir in$erior, melanjutkan diri dengan pinggir in$erior korpus dan bersama – sama membentuk basis mandibula. Mandibula termasuk ke dalam bagian sepertiga bawah wajah. Mandibula berhubungan dengan basis kranii dengan adanya temporo mandibula joint dan disangga oleh otot-otot pengunyahan. Mandibula terdiri dari korpus berbentuk tapal kuda dan sepasang ramus. #orpus mandibula bertemu dengan ramus masing-masing sisi pada angulus mandibula. Pada permukaan luar 

digaris tengah korpus mandibula terdapat sebuah rigi yang menunjukkan garis $usi dari kedua belahan selama perkembangan, yaitu sim$isis mandibula.

er*us Mandibularis merupakan cabang terbesar, yang keluar dari ganglion /asseri. ara$ keluar dari cranium melalui $oramen o*ale, dan bercabang menjadi + percabangan yang mensyara$i mandibula. Mandibula dipersyara$i oleh + cabang ner*us, yaitu . %ingualis, . 0l*eolaris n$erior, dan . !ukalis (/ambar 2.

Gambar 1

Anatomi kranium dari lateral

Gambar 3

Gambar 4 Nervus

Gambar 2 Anatomi kranium dari bawah

Anatomi kranium dari frontal

yang berada di wajah pada pandangan lateral

2. DEFINISI TUMOR MANDIBULA 'umor mandibula merupakan tumor odontogenik yang berasal dari epitelium yang terlibat dalam proses pembentukan gigi, akan tetapi pemicu trans$ormasi neoplastik pada epitel tersebut belum diketahui dengan pasti. ecara mikroskopis, tumor  mandibula tersusun atas pulau-pulau epitelium di dalam stroma jaringan ikat kolagen. 'umor mandibula juga mempunyai beberapa *ariasi dari tampilan histopatologis, akan tetapi tipe yang paling sering terlihat yaitu tipe $olikular dan pleksi$orm. Pada sebagian besar kasus, tumor mandibula biasanya asimptomatik, tumbuh lambat, dan dapat mengekspansi rahang (Mansjoer, &331. 'umor mandibula adalah tumor jinak ondontogenik pada mandibula yang mempunyai kecenderungan tumbuh ekspansi$ dan progresi$, hingga menimbulkan de$ormitas wajah. 'umor mandibula adalah tumor jinak epitel yang besi$at in$ltrati, tumbuh lambat, tidak berkapsul, berdi$erensiasi baik. %ebih dari 45 6 terjadi akibat adanya kista $olikular (Mansjoer, &331. 3. ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO 7tiologi tumor mandibula sampai saat ini belum diketahui dengan jelas, tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa tumor mandibula dapat terjadi setelah pencabutan gigi, pengangkatan kista dan atau iritasi lokal dalam rongga mulut. tumor mandibula dapat terjadi pada segala usia, namun paling banyak dijumpai pada usia dekade 2 dan 5. 'idak ada perbedaan jenis kelamin, tetapi prediksi pada golongan penderita kulit berwarna. 'umor ini tumbuh dari berbagai asal, walaupun rangsangan awal dari proses pembentukan tumor ini belum diketahui. 'umor ini dapat berasal dari sisa sel dari enamel organ atau sisa-sisa dental lamina. truktur mikroskopis dari beberapa spesimen dijumpai pada area epitelial sel yang terlihat pada peri$er berbentuk kolumnar dan berhubungan dengan ameloblast yang pada bagian tengah mengalami degenerasi serta menyerupai retikulum stelata. 8uga dari sisa-sisa dari epitel Malassez. 'erlihat sisa-sisa epitel yang biasanya terdapat pada membran periodontal dan kadang-kadang dapat terlihat pada tulang spongiosa yang mungkin menyebabkan pergeseran gigi dan menstimulasi terbentuknya kista odontogenik. 7tiologi tumor mandibula menurut beberapa ahli mengatakan bahwa tumor  mandibula juga dapat terjadi setelah trauma, ekstrinsik karsinogenik, karsinogenik kimia dan *irus. 'rauma dapat terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun setelah terjadinya trauma.

9alaupun demikian trauma ini tidak dapat dianggap sebagai penyebab utama karena tulang yang $raktur akibat trauma ringan maupun parah jarang menyebabkan tumor.

4. MANIFESTASI KLINIS Mani$estasi klinik dalam tahap awal jarang menunjukkan keluhan, oleh karena itu tumor ini jarang terdiagnosa secara dini, umumnya diketahui setelah 2 sampai dengan : tahun. 0dapun gambaran klinis tumor mandibula, yaitu sebagai berikut" a. Pembengkakan dengan berbagai ukuran yang ber*ariasi sehingga dapat meyebabkan de$ormitas wajah. b. #onsestensi ber*ariasi ada yang keras dan kadang ada bagian yang lunak c. 'erjadi ekspansi tulang ke arah bukal dan lingual d. 'umor ini meluas ke segalah arah mendesak dan merusak tulak sekitarnya e. 'erdapat tanda egg shell cracking atau pingpong ball phonemona bila massa tumor telah mendesak korteks tulang dan tulangnya menipis $.

'idak terdapat nyeri dan parasestesi, hanya pada beberapa penderita dengan benjolan disertai rasa nyeri.

g. !erkurangnya sensilibitas daerah distribusi n.mentalis kadang-kadang terdapat ulserasi oleh karena penekanan gigi apabila tumor sudah mencapai ukuran besar. h. !iasanya berisi cairan berwarna merah kecoklatan i.

/igi geligi pada daerah tumor berubah letak dan goyang.

'umor mandibula merupakan tumor yang jinak tetapi merupakan lesi in*asi$  secara lokal, dimana pertumbuhannya lambat dan dapat dijumpai setelah beberapa tahun sebelum gejala-gejalanya berkembang. 'umor mandibula dapat terjadi pada usia dimana paling umum terjadi pada orang-orang yang berusia diantara &3 sampai 53 tahun dan hampir dua pertiga pasien berusia lebih muda dari 23 tahun. #ira-kira ;36 terjadi di mandibula dan kira-kira 456 terlihat di regio molar dan ramus. Pada tahap yang sangat awal, riwayat pasien asimtomatis (tanpa gejala. 'umor  mandibula tumbuh secara perlahan selam bertahun-tahun, dan tidak ditemui sampai dilakukan pemeriksaan radiogra$i oral secara rutin. Pada tahap awal, tulang keras dan mukosa diatasnya berwarna normal. Pada tahap berikutnya, tulang menipis dan ketika teresobsi seluruhnya tumor yang menonjol terasa lunak pada penekanan dan dapat memiliki gambaran berlobul pada radiogra$i. Dengan pembesarannya, maka tumor  tersebut dapat mengekspansi tulang kortikal yang luas dan memutuskan batasan tulang

serta mengin*asi jaringan lunak. Pasien jadi menyadari adanya pembengkakan yang progresi$, biasanya pada bagian bukal mandibula, juga dapat mengalami perluasan kepermukaan lingual, suatu gambaran yang tidak umum pada kista odontogenik. #etika menembus mukosa, permukaan tumor dapat menjadi memar dan mengalami ulserasi akibat penguyahan. Pada tahap lebih lanjut,kemungkinan ada rasa sakit didalam atau sekitar gigi dan gigi tetangga dapat goyang bahkan tanggal. Pembengkakan wajah dan asimetris wajah adalah penemuan ekstra oral yang penting. isi asimetris tergantung pada tulang utama atau tulang-tulang yang terlibat. Perkembangan tumor tidak menimbulkan rasa sakit kecuali ada penekanan sara$ atau terjadi komplikasi in$eksi sekunder. 'erkadang pasien membiarkan tumor mandibula bertahan selama beberapa tahun tanpa perawatan dan pada kasus-kasus tersebut ekspansi dapat menimbulkan ulkus namun tipe ulserati$ dari pertumbuhan karsinoma yang tidak terjadi. Pada tahap lanjut, ukurannya bertambah besar dapat menyebabkan gangguan penguyahan dan penelanan. Perlu

menjadi

perhatian, bahwa

trauma seringkali dihubungkan

dengan

perkembangan tumor mandibula (ameloblastoma. !eberapa penelitian menyatakan bahwa tumor ini sering kali diawali oleh pencabutan gigi, kistektomi atau beberapa peristiwa traumatik lainnya. eperti kasus-kasus tumor lainnya pencabutan gigi sering mempengaruhi

tumor

(tumor

yang

menyebabkan

hilangnya

gigi

selain

dari

penyebabnya sendiri.

. PATOFISIOLOGI 'umor mandibula berasal dari sel ameloblast atau adamantoblast, berupa sel yang tidak berdi$erensiasi membentuk email. 9alaupun secara histopatologis tidak tergolong

lesi yang

ganas,

namun

tumor

ini tumbuh

sangat

agresi$, yang

menggambarkan suatu lesi ganas yang indolent atau low-grade semacam basalioma. ekurensi bisa terjadi bila tumor ini hanya dioperasi dengan cara melakukan kuratase. Pada operasi yang dilakukan adekuat dengan cara melakukan reseksi 1 cm ditepi lesi, maka sangat jarang didapatkan rekurensi. 'umor ini bersi$at in$iltrati$, tumbuh lambat, tidak berkapsul, berdi$erensiasi baik. %ebih dari 456 terjadi di rahang bawah, khususnya regio molar dan sisanya terjadi akibat adanya kista $olikular. 'umor ini muncul setelah terjadi mutasi-mutasi pada sel normal yang disebabkan oleh zat-zat karsinogen tadi. #arsinogenesisnya terbagi menjadi + tahap " a. 'ahap pertama merupakan inisiasi yatu kontak pertama sel normal dengan zat karsinogen yang memancing sel normal tersebut menjadi ganas.

b. 'ahap kedua yaitu promosi, sel yang terpancing tersebut membentuk klon melalui pembelahan (poli$erasi. c. 'ahap terakhir yaitu progresi, sel yang telah mengalami poli$erasi mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas.

!. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK  0dapun pemeriksaan penunjang untuk tumor mandibula yaitu sebagi berikut" a. <-ray kepala, yang menghasilkan satu-dimensi gambar dan leher untuk membantu mencari daerah yang tidak normal pada rahang. b. =' scan (computed tomography scan. =' scan, yang menghasilkan gambar dua dimensi dari kepala dan leher yang dapat mengungkapkan apakah ameloblastoma telah in*aded tisu atau organ lain. ". M (magnetic resonance imaging . M can, yang menggunakan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar + dimensi yang dapat mengungkapkan abnormalitas kecil di kepala dan leher. Dokter juga menggunakan M can untuk menentukan apakah ameloblastoma telah menyebar ke rongga mata atau sinuses. 'umor marker (penanda tumor

S#a$%&$ #umor pa'a ro&$$a mu(u# istem yang dipakai adalah 0merican 8oin =ommite )or =ancer taging and 7nd esult reporting (08==. istem yang dipakai adalah '..M yaitu" '"'umor primer, " #elenjar getah bening regional, M" Metastasis jauh tumor primer dan dipakai pada rongga mulut " T ) Tumor pr%m*r '< " 'umor yang belum dapat dideteksi '3 " 'idak ada bukti tumor primer ' " #arsinoma insitu (tumor permukaan '1 " 'umor besarnya & cm atau lebih kecil '& " 'umor lebih besar dari & cm tetapi lebih kecil dari 2 cm '+ " 'umor lebih besar dari 2 cm '2 " 'umor telah melibatkan struktur di sekitarnya seperti tulang kortikal atau otot  – otot lidah

N ) K*(*&+ar $*#a, -*&%&$ r*$%o&a( < " #elenjar getah bening regional tidak dapat diperkirakan 3 " 'idak ada metastatis ke kelenjar getah bening regional

1 " Metastatis ke kelenjar getah bening unilateral tunggal dengan ukuran kurang dari + cm & " Metastatis ke kelenjar getah bening unilateral tunggal dengan ukuran + - : cm atau bilateral atau melibatkan kelenjar getah bening multiple dengan ukuran kurang dari : cm atau melibatkan kelenjar getah bening kontra lateral dengan ukuran kurang dari : cm &a " Metastatis ke kelenjar getah bening unilateral tunggal dengan ukuran + - : cm &b " Metastatis ke kelenjar getah bening multiple dengan ukuran kurang dari : cm &c " Metastatis ke kelanjar getah bening kontra lateral dengan ukuran kurang dari : cm + " Metastatis ke kelenjar getah bening dengan ukuran lebih dari : cm

M ) M*#as#a#%s +au, #umor pr%m*r M< " 0danya metastatis jauh tidak dapat diperkirakan M3 " 'idak ada metastatis jauh dari tumor primer M1 " 0da metastasis jauh dari tumor primer

Dari 'M sistem di atas, maka derajat tumor dapat diklasi$ikasikan sebagai berikut" tage 1 " '1 3 M3 tage & " '& 3 M3 tage + " '+ 3 M3, '1 1 M3, '& 1 M3, '+ 1 M3 tage 2 " '2 3 M3 '1, '&, atau '+ dengan & atau + dan M3 '1, '& atau '+ & atau + dan M1

. PENATALAKSANAAN MEDIS 'erapi utama pada tumor mandibula adalah pembedahan. 'ingkat rekurensi berkisar antara 55->36 setelah perawatan secara konse*ati$. Mengingat besarnya tingkat rekurensi tersebut, pendekatan secara radikal (reseksi dapat dipertimbangkan sesuai indikasi, meskipun berakibat hilangnya sebagaian tulang rahang, bridging plate

titanium dapat digunakan untuk mengganti sebagian tulang yang hilang dan ber$ungsi sebagai alat rekonstruksi. Dapat juga rekonstruksi dengan memasang tandur ahli tulang kalau mungkin bisa dikerjakan. ndikasi perawatan ditentukan berdasarkan luas dan besarnya jaringan yang terlibat, struktur histologis dari tumor dan keuntungan yang didapat. Menurut ?hishi indikasi perawatan konser*ati$ adalah pada penderita usia muda dan ameloblastoma unikistik. edangkan indikasi perawatan radikal adalah ameloblastoma tipe solid dengan tepi yang tidak jelas, lesi dengan gambaran soap bubble, lesi yang tidak e$ekti$  dengan penatalaksanaan secara konser*ati$ dan ameloblastoma ukuran besar. Penatalaksanaan secara radikal berupa reseksi segmental, hemimandibulektomi dan reseksi marginal (reseksi enblok. eseksi marginal (reseksi enblok merupakan teknik untuk mengangkat jaringan tumor dengan mempertahankan kontinuitas korteks tulang mandibula bagian bawah yang masih intak. eseksi enblok ini dilakukan secara garis lurus dengan bor dan atau pahat atau gergaji, 1-& cm dari tepi batas tumor secara rontgenologis yang diperkirakan batas minimal reseksi. 0dapun tindakan dapat dilakukan secara intra oral maupun ekstra oral, hal ini tergantung pada seberapa besar untuk mendapat eksposure yang adekuat sampai ke ekstensi tumor. ekontruksi mandibula adalah ditinjau dari $ungsi dan kosmetik, organ ini mempengaruhi bentuk wajah, $ungsi bicara, mengunyah dan menelan. !eberapa cara yang dapat dipakai antara lain dengan menggunakan bahan aloplastik, misalnya bridging plate titanium dan autogenous bone grafting misalnya tandur tulang iga, krista iliaka dan tibia serta dapat juga secara kombinasi aloplastik material dengan autogenous bone gra$ting. Perawatan pasca operasi reseksi enblok mandibula" medikasi antibiotik dan analgetik, tidak perlu intermaksila $iksasi. @indarkan trauma $isik pada muka atau rahang karena dapat menyebabkan $raktur mandibula. 8aga oral hygiene hingga luka operasi sembuh sempurna. Diet lunak dipertahankan 2-: minggu. 8ika diperlukan dapat dibuatkan prostesi gigi setelah dipertimbangkan bahwa telah terjadi internal bone remodeling tulang mandibula, lebih kurang : bulan pasca operasi.

;. 0A@0 #7P7090'0

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. P*&$/a+%a& 1. 0kti$itasBistirahat Data ubyekti$ " Pusing, sakit kepala, nyeri, mulas. Data ?byekti$" Perubahan kesadaran, masalah dalam keseimbangan cedera (trauma. &. irkulasi Data ?byekti$" kecepatan (bradipneu, takhipneu, pola napas (hipo*entilasi, hiper*entilasi, dll. +. ntegritas ego Data ubyekti$" Perubahan tingkah lakuB kepribadian (tenang atau dramatis Data ?byekti$" =emas, bingung, depresi. 2. 7liminasi Data ubyekti$" nkontinensia kandung kemihBusus atau mengalami gangguan $ungsi. 5. Makanan dan cairan

Data ubyekti$ " Mual, muntah, dan mengalami perubahan selera makan. Data ?byekti$ " Mengalami distensi abdomen. :. eurosensori. Data ubyekti$ " #ehilangan kesadaran sementara, *ertigo. Data ?byekti$ " Perubahan kesadaran bisa sampai koma, perubahan status mental, #esulitan dalam menentukan posisi tubuh. 4. yeri dan kenyamanan Data ubyekti$ " akit pada abdomen dengan intensitas danlokasi yang berbeda, biasanya lama. Data ?byekti$ " 9ajah meringis, gelisah, merintih. ;. Perna$asan Data ubyekti$ " Perubahan pola na$as. Data ?bjekti$" Pernapasan menggunakan otot bantu pernapasanB otot aksesoris. >. #eamanan Data ubyekti$ " 'rauma baru akibat gelisah. Data ?byekti$ " Dislokasi gangguan kogniti$. /angguan rentang gerak.

B. D%a$&osa K*p*ra0a#a& 1. yeri &. utrisi kurang dari kebutuhan

. I&#*r*&s% K*p*ra0a#a& 1. yeri Ba#asa& Kara/#*r%s#%/ Subektif Mengungkapkan secara *erbal atau melaporkan (nyeri dengan isyarat !bektif a. Posisi untuk menghindari nyeri b. Perubahan tonus otot (dengan rentang dari lemas, t idak bertenaga sampai kaku c. Perubahan selera makan d. Perilaku ekspresi$ (misalnya gelisah, merintih, menangis, peka terhadap rangsang, dan menghela napas panjang e. 9ajah topeng (nyeri $. Perilaku menjaga atau sikap melindungi

g. !ukti nyeri yang dapat diamati h. !er$okus pada diri sendiri i. /angguan tidur (mata terlihat kuyu, gerakan tidak teratur, atau tidak menentu dan menyeringai

Tu+ua& 'a& Kr%#*r%a Has%( NO a. Memperlihatkan Pengendalian yeri, yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut (sebutkan 1-5" tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering atau selalu" 1 Mengenali awitan nyeri & Menggunakan tindakan pencegahan + Melaporkan nyeri dapat dikendalikan

b. Melaporkan 'ingkat yeri, yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut (sebutkan 1-5" sangat berat, berat, sedang, ringan atau tidak ada" 1 7kspresi nyeri pada wajah & /elisah atau ketegangan otot + Durasi episode nyeri 2 Merintih dan menangis 5 /elisah

I&#*r*&s% NI a. #aji tingkat nyeri dengan menggunakan skala 3-13 b. #aji dampak agama, budaya, kepercayaan, dan lingkungan terhadap nyeri dan respon pasien c. 0jarkan penggunaan teknik relaksasi, imajinasi tebimbing, terapi musik, terapi bermain, distraksi, kompres hangat atau dingin sebelum, setelah, dan jika memungkinkan , selama akti*itas yang menimbulkan nyeri, sebelum nyeri terjadi atau meningkat, dan bersama penggunaan tindakan peredaan nyeri yang lain. d. %akukan perubahan posisi, massase Cpunggung dan relaksasi e. %ibatkan pasien dalam pengambilan keputusan yang menyangkutn akti*itas keperawatan $. !antu pasien untuk lebih ber$okus pada akti*itas, bukan pada nyeri dan rasa tidak nyaman dengan melakukan pengalihan melalui ', radion, dan interaksi dengan pengunjung g. #olaborasi pemberian analgesik sesuai program terapi

&. utrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ba#asa& Kara/#*r%s#%/

Subektif a. #ram abdomen b. yeri abdomen c. Menolak makan d. Persepsi ketidakmampuan untuk mencerna makanan e. Melaporkan perubahan sensasi rasa $. Merasa cepat kenyang setelah mengomsumsi makanan

!bektif a. Diare atau steatore b. !ising usus hiperakti$ c. #urangnya minat terhadap makanan d. Membran mukosa pucat e. 'onus otot buruk $. Menolak untuk makan g. #elemahan otot untuk menelan atau mengunyah

Fa/#or a&$ B*r,u-u&$a& a. #esulitan mengunyah atau menelan b. ntoleransi makanan c. )aktor ekonomi d. #ebutuhan metabolik tinggi e. #urang pengetahuan dasar tentang nutrisi $. @ilang na$su makan g. Mual dan muntah h. Pengabaian oleh orang tua

Tu+ua& 'a& Kr%#*r%a Has%( NO a. elera makan" #einginan untuk makan ketika dalam keadaan sakit atau sedang menjalani pengobatan b. Memperlihatkan status gizi yang adekuat c. Mengungkapkan tekad untuk mematuhi diet d. Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal e. Melaporkan tingkat ekergi yang adekuat.

Tu+ua& 'a& Kr%#*r%a Has%( m*&uru# %(/%&so& 52667

etelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan ebutuhan nutrisi pasien terpenuhi dengan kriteria hasil" asupan makanan dan cairan adekuat, zat gizi terpenuhi, asupan cairan oral atau  dapat terpenuhi dengan baik, serta mencapai berat badan ideal

I&#*r*&s% NI 1. #aji $aktor pencetus mual dan muntah &. =atat warna, jumlah, dan $rekuensi muntah +. 'entukan moti*asi pasien untuk mengubah kebiasaan makan 2. Manajemen nutrisi =" - #etahui makanan kesukaan pasien - 'entukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi - Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan - 'imbang pasien pada inter*al yang tepat 5. 0jarkan orang tua dan anak tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal :. !erikan in$ormasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya

DAFTAR PUSTAKA

!runer E uddarth. (&331. !uku 0jar #eperawatan Medikal !edah, *olume &. 7/=" 8akarta. Doenges. &333. encana 0suhan #eperawatan" Pedoman untuk perencanaan dan Pendokumentasian perawatan pasien. 8akarta" 7/=. Mansjoer, 0ri$. (&331. #apita elekta #edokteran. 8ilid 1.A" Media. Price, yl*ia 0. (&33:. Pato$isiologi. 8akarta" 7/=. meltzer E !are. (&33&. !uku ajar keperawatan medikal bedah. 7disi ;. 8akarta" 7/=.

More Documents from "M Firdaus Irvanni"