Yunani.docx

  • Uploaded by: Lazuardienan Muhamad Utama
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Yunani.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,025
  • Pages: 20
Seni Rupa Yunani Yunani Kuno/Seni/Patung/Severe

Patung Apollo

Patung dewi Taranto

Sekitaran waktu seusai Pertempuran Marathon, pada tahun 490 SM, para pematung Yunani mulai berkarya dengan gaya baru, yang disebut gaya Severe. Gaya ini dengan cepat menggantikan gaya Arkaik. Dengan gaya ini, para seniman mulai membuat parung yang lebih hidup, dengan emosi dan perasaan di wajah dan gerakan patungnya. Jika sebelumnya, pose patung hanya berdiri tegak dengan wajah khidmat dan damai saja, kini posenya lebih beragam, ada yang mengendarai kereta prang, membawa suatu benda, melempar tombak, atau menunggang kuda. Yunani Kuno/Seni

Patung Poseidon dari periode Hellenistik.

Seni

Yunani

kuno

secara

umum

terbagi

menjadi

lima

bentuk,

yaitu arsitektur, patung, lukisan, tembikar, dan musik. 

Musik Yunani meliputi lira, pipa, dan nyanyian, dan sekitar 500 SM secara perlahan dikembangkan cabang seperti sandiwara Yunani (yang selalu memakai musik) serta filsafat Yunani, yang berusaha memahami hubungan antara musik dan angka.



Arsitektur meliputi rumah, bangunan suci seperti kuil dan makam, bangunan umum seperti dinding kota, teater, stadion, dan stoa.



Patung meliputi figurin, arca, relief, dan batu nisan.



Tidak banyak lukisan Yunani dari periode Klasik yang masih ada pada masa kini, sebagian besar lukisan Yunani yang masih bertahan berasal dari Zaman Perunggu. Lukisan Yunani kuno dilukis di dinding, sebagai dekorasi ruangan, seperti mural atau kertas dinding. Sebaliknya, untuk tembikar, banyak yang masih ada pada masa kini dari semua periode dalam sejarah Yunani kuno.

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR YUNANI Perkembangan Arsitektur Yunani Perkembangan arsitektur di Yunani dimulai dari sejarah peradaban bangsa – bangsa yang mendiami pulau Kreta, Mikena dan wilayah dataran Yunani, yaitu · Bangsa Minos (Minoan) 1600 SM · Bangsa Mikena (Mycenaean) 1100 SM · Bangsa Yunani (Greece) 800 SM Ketiga bangsa tersebut memiliki ciri khas antara lain kehidupan yang damai (Minoan); masyarakat yang ahli dalam bangunan, seni, administrasi, perang ( Mikena); politik bebas dan kesamaan pola budaya (Greek). Pada perkembangannya terdapat 3 kebudayaan yang berpengaruh, yaitu : 1. Kebudayaan Creta (1500 – 1100SM) Penduduknya berasal dari Asia Kecil yang berimigrasi ke pulau Kreta dan sekitarnya serta membawa budaya asalnya. Namun pada tahun 1400 SM dikuasai bangsa Mikena dan mencapai masa kejayaan pada tahun 1200 SM.

Bangunan rumah tinggal menggunakan atap datar yang merupakan typical daerah timur, sedangkan cahaya dimasukkan melalui celah-celah lubang atap. Ruang menggunakan “Cella”, yaitu ruang yang keempat sisinya tertutup (massif dengan satu sisi sebagai bukaan (pintu). Pada masa ini orientasi bangunan menghadap dari utara – selatan, dengan fasad bangunan yang simetris dan dinding dalamnya biasanya terdapat lukisan dinding yang disebut FRESKA. Bahan bangunan pada masa ini adalah : · Memakai batu pecah atau batu gamping /gips yang dikeraskan untuk lapisan lantai · Dinding menggunakan bata yang dikeringkan · Dan atap menggunakan kayu 2. Kebudayaan Cycladic Arsitekturnya hampir sama dengan dengan kebudayaan bangsa Creta, namun pada istana terdapat rumah – rumah kecil yang disebut Megaron. Megaron, adalah unit rumah tinggal dengan fasilitas : · Berbentuk cella yagn dilengkapi dengan lobby/vestibulle. · Entrance dan serambi depan yang mengarah kedalam. · Thelamus (ruang tidur) yang diletakkan di bagian paling belakang. Pada periode geometris (1100 – 700 SM), bangsa Mikena dikalahkan oleh bangsa Dorian yang disiplin , kesukuan dan berjiwa militan. Pada masa ini muncul dasar –

dasr

perencanaan

dalam

arsitektur

;yaitu

ORDER,

PRODUKSI,

KESEIMBANGAN , dan KEBIJAKSANAAN. Pada periode Archaic (700 – 500 SM), masyarakat mengenal bahan Stuco (campuran kapur dan marmer bubuk) juga bentuk bangunan 4 persegi panjang dengan dinding tanpa lubang jendela dan dikelilingi oleh kolom – kolom

( PERISTYLE ). Order Doric dan Ionic diperkenalkan melalui kolom – kolom bangunan. Konsep dari struktur yaitu POST dan LINTEL. 3. Arsitektur Yunani daratan Ada dua phase peradaban Yunani Daratan, yaitu Hellenic dan Hellenistik. Phase Hellenic (650 – 323 SM) 

Karakter masyarakatnya sangat menjunjung tinggi kepercayaan dan seni, sehingga kuil menjadi bagian yang terpenting. Pada mulanya kuil mengambil bentuk dasar dari Megaron selanjutnya dikembangkan.



Konstruksi utama memakai system kolom (tiang) dan balok (gelagar).



Bentuk-bentuk dari konstruksi kayu ditiru pada bahan yang lain yaitu marmer “Carpentry in marble” mulai tahun 600 BC.



Dinding memakai bata yang dikeringkan atau dengan terakota.



Penyelesaian eksterior lebih dipentingkan karena masyarakat Yunani berkosentrasi pada elemen yang cocok dengan iklim serta masyarakat pemakainya (masyarakat Yunani senang dengan udara terbuka) terutama Kuil dan Agora.



Hubungan dengan dewanya terjadi di udara terbuka dengan angin yang berhembus sepoi melalui “Collonade” yaitu barisan tiang yang menopang atap pada serambi memanjang serta “Portico” yaitu barisan tiang penopang atap pada serambi depan (memendek), sebagai ucapan selamat datang dengan permainan bayangan gelap terang oleh tiang (kolom) gaya Doric yang tertimpa sinar matahari.



Disempurnakannya order Dorie, Ionic, Corinthian.



Dan bermunculan bangunan – bangunan baru seperti STOA, Theatre, dan Balai Pertemuan Phase Hellenistik (323 – 30 SM)



Pada tahun 480 BC Persia menghancurkan Yunani, Akropolis kota diatas bukit sebagai kompleks bangunan suci juga ikut hancur. Oleh Perikles pemimpin Yunani, Athena dibangun kembali.



Pada phase ini banyak dibangun public building (bangunan umum) yang berkembang sangat pesat, bervariasi dan berkesan megah.



Banyak

dibangun

“Stoa”

yaitu

teras

memanjang

bertiang

banyak

yang

menghubungkan antara bangunan yang satu dengan yang lainnya serta berfungsi sebagai tempat untuk diskusi yang beratap agar terhindar dari hujan dan terik matahari. Stoa merupakan pasangan dari “Agora” yaitu tempat untuk pertemuan umum di luar juga sekaligus sebagai pasar bagi masyarakat Yunani (terutama di Athena). Ciri – ciri Arsitektur Yunani yaitu : · Simplicity ( Kesederhanaan ) NARCICISME yaitu mencinyai kesederhanaan pribadi. · Clarity ( Kejelasan ) Bentuk struktur yang sederhana terdiri dari tiang dan balok · Adaptif (dapat diterapkan dimana saja) · Exterior intention (mengutamakan ruang luar) Kegiatan lebih banyak diluar gedung. · Dan terdapatnya order

Tiga order Arsitektur Kuil Yunani Orang – orang Yunani mengembangkan 3 sistem arsitektur yang masing – masing dengan proporsi mereka sendiri yang khas dan detil, yaitu · IONIC, gaya ionic yang tipis dan lebih elegan. Pada bagian puncaknya dihiasi dengan desai scroll, gaya ini ditemukan di Yunani Timur. Kolom ionik biasanya berdiri di atas dasar yang memisahkan batang kolom dari stylobate atau platform. Puncak kolom memiliki karakteristik volutes bergulir berpasangan yang diletakkan di tutup di bentuk (echinus) dari kolom, atau mata air didalamnya.

· Doric gaya ini terlihat kokoh dengan puncak yang biasa atau tidak berornamen. Gaya ini digunakan di daratan Yunani dan koloni di Itali selatan dan bagian sisilia. Kolom ini berdiri langsung di trotoar datar (stylobate)dari kuil, poros vertikal mereka bergalur pararel dengan alur cekung.

· korintus, gaya ini terlihat lembut, langsing dan rumit. Pada bagian puncaknyadihiasi dengan daun Acanthus. Dalam hal proporsi, kolom ini mirip dengan kolom ionik yang mungkin dibut lebih ramping, namun berdiri terpisah oleh modal yang khas yang di pahat.

Peninggalan arsitektur di Yunani, adalah bukit ACROPOLIS, yaitu tempat bekas pertahanan yang berada di tempat yang strategis namun tidak terorganisir (sesuai dengan tapaknya yang berkontur). Di bukit inilah banyak terdapat peninggalan-peninggalan arsitektur, yaitu : · Propilae, yang merupakan gerbang ke tempat-tempat suci dan juga sekaligus sebagai tempat melakukan pagelaran seni dan pertemuan umum. Order yang ada pada bangunan ini adalah Doric dan Ionic yang terbut dari batu pualam dan jika terkena sinar matahari akan menghasilkan efek warna abu keemasan.

www.greecetoursonline.com

www.spartanwarband.com

· Agora, yang merupakan tempat umum yang dipakai untuk tempat berkumpulnya masyarakat (semacam alun-alun yang berfungsi sebagai pusat perbelanjaan).

www.sikyon.com

· Stoa, merupakan tempat seperti teras dengan tiang yang berderet yang berfungsi untuk berteduh dari terik matahari dan hujan; juga sebagai pembatas yang menghubungkan dengan Agora.

www.stevetopper.com · Theater, merupakan tempat pertunjukan yang bangunannya berbentuk setengah lingkaran yang terbuka dan menempel pada lereng-lereng gunung. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk persembahan tari drama dan nyanyi bagi dewa Dionisious.

· Parthenon, merupakan bangunan persegi yang memanjang dengan deretan kolom luar yang bercirikan gaya Doric. Di tempat ini juga terdapat tempat patung dewa yaitu CELLA LONGITUDINAL.

· Stadium dan Gimnasium, sebagai tempat berolahraga yang merupakan bangunan terbuka.

Hasil kesenian Yunani meliputi seni sastra, seni bangunan, seni patung dan drama. 1. Seni sastra yang terkenal adalah karya Homerus, yaitu mengenai Iliad dan Odysius.

2. Seni bangunan yang terkenal adalah kuil Parthenon di Bukit Akropolis. Arsitekturnya bernama Iktinus. 3. Seni patung yang dihasilkan pada zaman ini terbuat dari gading dan emas. Pemahat terkenal bernama Phidias. Patung karyanya adalah pelempar cakram Miron. 4. Dalam bidang seni drama, penulis yang terkenal adalah Aristhopenes dan Euripides (drama komedi). Penulis drama tragedi yang terkenal adalah Aeschylus dan Sopocles. Corak seni rupa Yunani Kuno Perkembangan seni rupa murni Yunani Kuno dimulai pada zaman Kreta berupa seni relief, seni lukis dan seni patung. Seni lukis zaman Kreta cenderung menggunakan teknik fresco yaitu pewarnaan lukisan pada dinding bangunan dalam keadaan basah. Sedangkan relief yang dikerjakan pada dinding bangunan dengan teknik pahatan (stucco). Seni lukis ditemukan di Knostos yang bercorak dekoratif. Diperkirakan pada zaman Kreta bangsa Yunani telah mahir membuat patung, hasil peninggalannya tidak ditemukan. Seni patung: patung pada zaman Yunani Tengah memiliki dua corak yang berbeda. Corak tersebut adalah corak Ionia dan corak Doria. 

Seni patung corak Ionia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, mewujudkan bentuk perempuan sebagai lambang Dewi.Sikap duduk dan berdiri mengesankan



gerakan.Wajah tersenyum ramah.bentuk lebih harmonis. Seni patung corak Doria, ciri-cirinya sebagai berikut mewujudkan bentuk laki-laki sebagai lambang Dewa.Mengesankan sikap orang berjalan dengan kaki kiri melangkah ke depan.Proporsi tidak realistis.Wajah bulat dengan senyum angkuh dan bibir sedikit terbuka

Pada zaman gemilang, seni patung Yunani benar-benar mengalami puncaknya. Hal ini karena patung yang dibuat mempertimbangkan proporsi yang mendekati sempurna. Kemajuan seni patung Yunani dipelopori oleh 3 seniman yang hidup pada masa itu. Mereka itu

adalahPhiedias,

Myron,

dan

Polycletos.

Ketiga

pematung

tersebut

mampu

menggabungkan langgam Doria yang tegar dengan langgam Ioania yang harmonis. Percampuran langgam tersebut, diberi sebutan Attis. Nama tersebut diambil dari nama tempat mereka berkarya yaitu Attica-Athena. Keberadaan seni lukis Yunani hanya dapat diketahui dari literature-literatur Yunani Kuno. Hal ini disebabkan karya-karya lukisan Yunani musnah dan tidak ada peninggalannya sama

sekali. Dari literature-literatur diketahui bahwa para seniman lukis Yunani pada zaman itu belum menguasai perspektif dan gelap terang (cahaya). Lukisannya bersifat dekoratif. Hal ini berawal dari lukisan jembangan pada zaman Kreta. Lukisan pada jembangan banyak menampilkan motif-motif kelautan, seperti rumput laut, ubur-ubur, ikan, karang, gelombang, dsb. Perkembangan berikutnya pada abad 10 SM muncul motif-motif geometris pada seni hias jembangan. Motif-motif lainnya berupa motif binatang, manusia yang ditampakkan dengan warna hitam pada jembangan tanah liat yang berwarna merah. Terdapat juga motifmotif kisah-kisah mitologi dan kepahlawanan.

Pelukis Yunani

yang

terkenal

yang

tercatat

dalam

literature Yunani

Kuno

adalah Polygnatos dan Apelles. 

Tembikar

Tidak seperti di artikel lain dalam seri ini, kita akan fokus pada gaya seni yang berbeda daripada memberikan garis waktu. Kita akan mulai dengan tembikar. Kami sudah melihat tembikar di Mesopotamia dan Mesir Kuno. Karena ada beberapa tumpang tindih antara budaya ini di garis waktu, anda akan melihat beberapa kesamaan dalam hal gaya dan struktur. Sering dicat dengan sangat rinci, kapal ini kebanyakan terbuat dari terakota dan cukup tahan lama. Corpus Vasorum Antiquorum telah mencatat lebih dari 100.000 keping tembikar yang ada saat ini di koleksi pribadi dan publik di seluruh dunia. Tembikar Yunani dapat dibagi menjadi dua kategori: patung-patung atau kapal yang berguna. Anda dapat mengetahui penggunaan kapal dari bentuknya, atau setidaknya sejarawan melakukan yang terbaik untuk melakukannya. Kegunaan dan bentuknya (meski tidak terbatas) amphora untuk penyimpanan atau pengangkutan, krater sebagai kapal pencampur, kylix atau gelas, dan aryballos untuk parfum. Sementara beberapa bagian sangat polos, ada pula yang rumit dalam dekorasi lukisnya. Dekorasi ini berkembang cukup lama, dari gaya protogeometrik (1050-900 SM), dengan desain minimalis, dengan gaya geometris (900-770 SM), dengan koleksi segitiga, yang digunakan di seluruh kapal. Setelah geometris muncul Orientalizing style (725-625 SM) berkat pengaruh dari Asia Minor. Hewan, mistis dan nyata, bergabung dengan motif bercat di sekitar bagian tengah kapal.

Selanjutnya muncul gaya tembikar yang paling dikenal dari Yunani Kuno: sosok hitam (620-480 SM). Saat membahas sejarah seni, saya menjadi sangat bersemangat dengan perkembangan karya kiasan yang terlihat di Yunani Kuno. Ada semacam kesempurnaan yang dicapai oleh orang-orang Yunani dalam pemahaman mereka tentang anatomi, dan melihat tembikar hitam, anda dapat melihat beberapa pencapaian itu berkembang.

Teknik yang digunakan untuk menciptakan gaya khas ini melibatkan melukis ke dalam vas dengan bubur tanah liat yang berubah menjadi hitam setelah potongan tembikar dicat. Sebagian besar desain "dicat" dengan kuas sementara dengan rinci dan bentuk garis dipotong ke tanah liat sehingga kapal bisa menampakkan diri. Keajaiban sesungguhnya terjadi saat proses penembakan. Pada 800°C, vas bunga berubah menjadi merah-oranye dan kemudian pada suhu 950 ° C, dengan ventilasi ditutup di kiln untuk membantu mengeluarkan oksigen, vas menjadi hitam. Buka ventilasi di tahap

akhir dan vas dikembalikan ke oranye merah berkat kembalinya oksigen, kecuali bagian "dicat" yang tetap hitam. Seperti yang saya katakan, itu sihir (atau sains). 

Patung

Seperti dalam pengembangan tembikar, orang-orang Yunani akhirnya berfokus pada karya figuratif yang hebat di patung mereka. Selain itu, pahatan diproduksi dengan berbagai bentuk termasuk seni, peringatan publik, persembahan di kuil, dan banyak lagi. Mari kita membagi kontribusi mereka terhadap sejarah patung menjadi tiga tahap: Archaic, Classical, dan Hellenistic. Sama seperti keseluruhan artikel ini, ada lebih banyak sejarah, dan kami akan menjelaskannya. 

Patung Archaic

Mungkin terinspirasi oleh Mesir dan Mesopotamia, karya-karya kiasan ini diukir dengan batu. Subjek yang paling umum adalah pemuda yang berdiri tegak, seorang gadis terbungkus kain, dan seorang wanita duduk. Walaupun kasar dalam hal akurasi dibandingkan dengan karya sesudahnya, bahkan angka-angka ini menunjukkan pemahaman yang lebih besar tentang anatomi daripada era lain pada titik ini dalam sejarah. Seperti halnya budaya lain, banyak karya yang terjalin dengan tokoh agama.

Karena Tuhan mereka kebanyakan terlihat manusiawi, patung dapat memusatkan perhatian pada tubuh manusia dengan sangat rinci tanpa gagasan untuk berfokus pada kemanusiaan sebagai subjek seni sebagai pertentangan dengan gagasan tentang penyembahan. Sikap semacam itu akan terlihat dalam budaya lain, dan sebenarnya tidak pernah ada sesuatu yang anda lihat tercermin di Yunani Kuno. 

Patung Klasik

Periode ini sering disebut sebagai revolusioner untuk keterampilan para pemahat Yunani. Proporsi anatomi benar, dan tubuh diperlunak dan realistis, meski diidealkan (begitu banyak enam bungkus - patung itu sesuai). Ini adalah perubahan besar antara manusia: "Apakah itu terbuat dari perunggu?"

Patung relief menghiasi dinding luar candi selama di masa ini, meski banyak potongan ini telah hilang, dan hanya fragmen yang tersisa. Perkembangan menarik lainnya adalah personalisasi patung pemakaman. Sebelumnya mereka terlihat kaku dan generik selama masa Archaic, tapi sekarang mereka menampilkan orang sungguhan, biasanya almarhum dan anggota keluarga. Dengan berjalannya waktu, seiring pada kenyataannya, menunjukkan bagaimana humanistik masa klasik berkembang. Ini juga sesuatu yang kita lihat tercermin dalam budaya Yunani Kuno, pemerintahan, dan lebih banyak lagi saat melihat keseluruhan gambar. 

Patung Helenistik

Periode patung ketiga dan terakhir kami adalah periode Helenistik atau Hellenic. Seperti pada periode sebelumnya, pahatan lebih naturalistik. Subjek sehari-hari seperti rakyat biasa, hewan, dan lebih menjadi populer. Subjek ini ditunjukkan dengan cara yang lebih ekspresif dan energik.

Joki Artemision adalah contoh terbaiknya: kuda bergerak dan anak itu, yang duduk di punggungnya, condong ke depan. Seolah-olah mereka membeku dalam waktu daripada menjadi sebuah patung. Segala sesuatu dari otot kuda sampai rambut kusut anak itu dalam keadaan bergerak, dipelihara untuk selamanya dalam bentuk perunggu. Salah satu patung paling terkenal yang pernah ada, Venus de Milo (Aphrodite of Milos), diciptakan pada periode ini. Colossus of Rhodes, patung setinggi 98 kaki (30 meter) tingginya juga diciptakan sekitar masa ini, bersama dengan potongan besar lainnya. Sayangnya, hancur dalam gempa pada 226 SM. 

Koin

Sementara orang-orang Yunani tidak menciptakan penggunaan koin untuk mata uang yang nyata, mereka pasti mendorong penggunaannya, yang mempengaruhi desain mata uang untuk sisa sejarah. Potongan cakram logam dengan boneka atau dewa adalah penting dalam profil di satu sisi dan informasi tambahan atau desain di bagian belakang - saat anda melihat koin mereka, tidak ada banyak perbedaan antara keduanya dan seperti koin yang kebanyakan negara gunakan saat ini.



Arsitektur Bangunan capitol di seluruh dunia terpengaruh dari arsitektur Yunani? Tanpa kolom

yang bagus, di situlah! Saya kira banyak tidak memiliki kolom, tapi begitu banyak yang melakukannya, dan anda bisa menyalahkan orang-orang Yunani atas kontribusi arsitektur ini.

Saat membahas arsitektur Yunani, kita biasanya memulai pada periode klasik dan seterusnya. Sebelum itu, banyak bangunan terbuat dari bata lumpur dan telah hilang akibat dimakan waktu (seperti juga banyak kesenian). Ada banyak hal yang bisa dibicarakan dengan bangunan Yunani, tapi karena fokus kita adalah seni, kita akan membahas kolom karena mereka telah menjadi fitur dekoratif di zaman.

Gaya kolom Doric, Iconic, dan Corinthian. Sumber Gambar, Kredit Citra, Sumber Gambar. Ada tiga orde arsitektur yang digunakan di Yunani Kuno: Doric, Ionic, dan Corinthian. Kolom Doric biasanya lebih lebar dan lebih pendek dari dua gaya lainnya. Berbeda dengan dua lainnya, mereka tidak memiliki dasar, bersikap datar di lantai kuil. Modal (itu bagian atas kolom) cukup sederhana dan sedikit berkobar. Kolom ionik adalah kolom dengan huruf besar seperti gulir. Kemungkinan besar apa yang paling anda pikirkan saat gagasan tentang kolom Yunani muncul di kepala anda (saya berasumsi). Akhirnya, kolom Korintus adalah yang paling mewah, yang menampilkan segala jenis tumbuh subur, hijau, dan bahkan sosok kecil di ibu kota mereka. Gaya ini juga digunakan di Roma dan membawa pengaruh lain dalam arsitektur Romawi. 

Lukisan

Beberapa bentuk lukisan umum di Yunani Kuno adalah lukisan panel dan dinding. Lukisan panel dilakukan pada papan kayu (panel) dalam encaustic (lilin) atau tempera.

Seperti seni di atas, banyak lukisan berbentuk kiasan, meski tidak ada yang bisa bertahan sampai ke era modern. Lukisan yang ada kebanyakan lukisan dinding, lukisan dilakukan dengan plester basah segar.

Salah satu tablet Pitsa. Sumber Gambar Deskripsi lukisan panel dan penciptanya dicatat dalam literatur saat itu. Satu set panel, tablet Pitsa, bertahan, menunjukkan kemampuan artistik pada periode Archaic. Panelnya adalah papan kayu yang dilukis di atas plesteran dengan gambargambar yang dilukis pigmen mineral. Mereka menunjukkan adegan religius yang berpusat di sekitar nimfa. Menurut sejarawan, tablet ini adalah persembahan nazar. Seperti banyak seni melalui sejarah, kita memiliki contoh seni yang diciptakan untuk ibadah.

All fresco di Makam Diver. Sumber Gambar Lukisan dinding digunakan pada bangunan dan sebagai hiasan kuburan. Seperti yang dibahas di atas, karena banyak bangunan tidak bertahan lama, tidak banyak lukisan dinding. Mereka yang pernah berada di makam, seperti Makam Diver. Kesimpulan Dari tembikar hingga patung dari arsitektur dan budaya pada umumnya, banyak sejarah Yunani Kuno yang berpengaruh. Ini sangat menonjol pengaruhnya terhadap Romawi Kuno, yang akan kita hadapi selanjutnya dalam rangkaian sejarah seni ini. Anda juga akan melihat bahwa saat sejarah seni berubah menuju era modern, perubahan artistik menemukan kembali prestasi artistik oran

More Documents from "Lazuardienan Muhamad Utama"

Minios 2.docx
October 2019 5
Mesir.docx
October 2019 5
Yunani.docx
October 2019 4
Mesir 2
October 2019 26
Minios 2
October 2019 10
Contohpiagam
June 2020 11