Yogi

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Yogi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,246
  • Pages: 10
Sosial Budaya Dll. Penduduk Nusa Tenggara Barat Terdiri Dari Beberapa Suku Bangsa Yaitu Suku Bangsa Sasak Di Pulau Lombok ,Suku Bangsa Samawa Di Sumbawa Barat Dan Suku Bangsa Mbojo Di Sumbawa Tengah Dan Sumbawa Timur ,Serta Suku Bali Di Lombok . Sejak Abab Ke 17 (Tujuh Belas) Masyarakat Sasak ,Samawa Dan Mbojo Banyak Berhubungan Dengan Suku Bangsa Di Sekitar ,Terutama Dengan Suku Bangsa Jawa ,Bali,Bugis,Dan Makassar.Sehingga Corak Hidupnya Terutama Cara Berpakaian Banyak Bervariasi Sesui Dengan Intensitas Pengaruh Yang Diterimanya Dari Hasil Persentuhan Dengan Suku Bangsa Tersebut Di Atas. Di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara Terdapat Satu Daerah Yang Didiam Oleh Masyarakat Suku Sasak Bayan.Mereka Hidup Dalam Lingkungan Alam Dan Budaya Yang Memiliki Pohon-Pohon Rindang Dan Terletak Di Daratan Tinggih. Dengan Kondisi Lingkungan Seperti Ini, Masyarakat Daerah Bayan Cenderung Menggunakan Pakaian Dari Bahan Yang Agak Tebal Yang Terbuat Dari Benang Kapas Yang Dipintal Dan Ditenun. Suku Bangsa Sumbawa Yang Lebih Populer Dengansebutan Samawa Hidup Dalam Ling Kungan Alam Yang Suhu Udaranya Cukup Tinggi, Sehingga Mempengaruhi Bentuk Dan Pola Berpakaian Pada Masyarakat. Hal Ini Terlihat Pada Pakaian Wanita Yang Cenderung Memilih Bahan Baju Dari Kain Yang Tipis Dengan Sarung Yang Disebut Kre Sesek Yaitu Sarung Yang Terbuat Dari Benang Katun Hasil Tenunan Sendiri. Disamping Itu Adanya Bentuk Pakaian Seperti Ini Tidak Lepas Dari Pengaruh Kebudanayaan Luar Yang Masuk Ke Pulau Sumbawa ,Terutama Pengaruh Kebudayaan Sulawesi (Bugis/Makasar).Pengaruh Yang Dominan Terjadi Pada Pemerintah Sultan Alaudin Di Kerajan Gao,Yang Penah Meluaskandaerah Kekuasaannya Sampai Pulau Sumbawa, Sekitar Abad Kexv1.Hubungan Ini Lebih Di Perkuat Lagi Dengan Adanya Perkawinan Antara Putera Bangsawan Sumbawa Dengan Puteri Dari Goa. Dengan Adanya Pengaruh Ini Menandai Pulau Bentuk Dan Corak Pakaian Pada Masyarakat Sumbawa Yang Sangat Mirip Dengan Pakaian Yang Dikenalkanoleh Masayarakat Bugis Makassar Pada Umumnya. Bangsa Mbojo Di Kabupaten Bima.Menurut Sejarah Bima Bahwa Pernah Jerjalin Hubungan Baik Antara Kerajaan Bima Dengan Kerajaan Gou,Yang Selanjutnya Terjadi Pulau Perkawinan Antara Salah Seorang Sultan Bima Dengan Puteri Raja Goa. Akibat Hubungan Yang Demian Maka Terjadi Pengruh Yang Dominan Dalam Perkembangan Kebudayaan Bima Selanjutnya ,Utamanya Terhadap Bentuk, Corak, Dancara Berpakaian Yang Kemudian Sebagai Model Pakaian Tradisonal Suku Bangsa Mbojo. Perkembangan Pakaian Mereka Tidak Sama, Tergantung Pada Kuat Lemahnya Pengaruh Luar Lalu Beradaptasi Sebagai Penyesuaian Dengan Jaman Dan Kebudayaannya. Hal Ini Wajar Karena Kehidup Mereka Yang Agraris Selalu Mengutamakan Keselarasan Dalam Masyarakat Dan Lingkungannya. Perkembangan Jenis Pakaian Mulai Dari Pakaian Kanak-Kanak Maupun Tingkat Selanjutnya Yang Terdapat Pada Suku Bangsa Sasak, Samawa,Dan Mbojo, Menujukkan Bahwa Pakaian Bagi Mereka Bersipat Etis Daripada Alasan Lainnya,Yaitu Perlindungan,Aestetis, Dan Magis. Meskipun Penduduk Asli Nusa Tenggara Barat Sudah Lama Mengenal Pakaian, Sampai Pertengahan Abad Ke-19 Pakaian Mereka Sangat Sederhana. Pakaian Yang

Mereka Pakai, Hasil Tenunan Sendiri Dari Benang Yang Dipintalnya Sendiri. Warna Pakaian Mereka Juga Sangat Sederhana Dengan Motif- Motif Hiasan Yang Sederhana, Serta Jenisnya Tidak Banyak. Sedangkan Warna Yang Dominan Adalah Hitam, Biru Coklat Kemerahan. Zat- Zat Pewarna Dibuat Dari Bermaccam- Macam Tumbuhan. Karena Kemajuan Zaman Daan Perkembangan Teknologi Sehingga Komunikasi Antara Manusia, Suku, Ras, Dan Agama Melalui Media Komunikasi Langsung Maupun Tidak Langsung Maka Berpengaruh Terhadap Perubahan Nilai Di Dalam Masyarakat. Perubahan Itu Bukan Saja Terjadi Pada Lapisan Masyarakat Di Perkotaan Akan Tetapi Menyentuh Sampai Pada Lapisan Masyarakat Desa Yang Bermukim Di Lokasi Terpencil. Setiap Orang, Masyarakat, Dan Kelompok Suku, Cenderung Menyesuaikan Diri Dengan Keadaan Jaman Yang Serba Praktis Dan Ekonomis. Hal Ini Menimbulkan Dampak Pula Pada Perkembangan Pakaian Tradisional. Dari Segala Aspek Budaya Manusia, Yang Paling Cepat Berubah Adalah Cara Berpakaian, Bahan Pakaian, Dan Kelengkapan Pakaian. Hampir Semua Orang Cenderung Untuk Membuat Bahan Pakaian Yang Murah Dan Praktis Serta Memuaskan Hati. Kain-Kain Tradisional Pada Umumnya,Selera Kualitas Kalah Bersaing Dengan Tekstil Produksi Modren,Sepewrti Yang Tampak Pada Hampir Semua Lapisan Masyarakat. Pakaian Tradisional Sudah Tidak Banyak Yang Memakainya Karena Digantikan Oleh Pakaian Jadi Yang Mudah Diperoleh Di Pasar.

Kre Polak Uraian Mengenai Kre Polak Desa Sebagai Salah Satu Wujud Kebudayaan Material Yang Dihasilkan Oleh Masyarakat Sumbawa Tidak Dapat Dipisahkan Dari Konsepsi Mengenai Unsur Kebudayaan Universal. Karena Pemahaman Masyarakat Pendukung Krek Polak Desa Ini Sangat Berkaitan Dengan Sistem Kemasyarakatan Dan Sistem Religi Sebagai Dua Unsur Penting Dalam Kebudayaan Universal Tersebut. Berkaitan Dengan Hal Ini,Masyarakat Sumbawa Sebagai Pendukung Kain Tenun Kre Polak Desa Seperti Terurai Dalam Bab-Bab Terdahulu Telah Menyajikan Bentuk Informasi Budaya Yang Sesuai Dengan Peranan Museum. Sebagai Institusi Yang Memiliki Karakteristik Ilmiah, Museum Mempunyai Tugas / Fungsi Untuk Menghimpun, Mencatat, Merawat Dan Mengkaji Benda- Benda Pembuktian Kehadiran Manusia Dan Lingkungannya. Pandangan Religius Masyarakat Sumbawa Masih Berkaitan Dengan Kepercayaan Tradisional Sebagai Komponen Religi Pribumi, Karena Itu Walaupun Agama Islam Merupakan Bagian Terpenting Dalam Tatanan Kehidupan Masyarakat Sumbawa, Namun Kepercayaan Tradisional Tetap Tampak Dalam Kegiatan Masyarakat Sehari- Hari. Dengan Demikian Terjadinya Perubahan Kebudayaan Sumbawa Melalui Kontak Atau Difusi Dengan Kebudayaan Lainnya Ternyata Tidak Memusnahkan Keseluruhan Kebudayaan Yang Berkaitan Dengan Kepercayaan Asli Ini. Konsepsi Masyarakat Sumbawa Mengenai Kre Polak Desa Sangat Berkaitan Dengan Unsur Religi Pribumi (Kepercayaan Asli) Yang Telah Beradaptasi Dengan Kondisi Perubahan Budaya Dari Masyarakat Sumbawa Itu Sendiri. Hal Ini Nampak Dari Proses Yang Dilalui Dalam Cara Pembuatannya Hingga Menjadi Selembar Kain Yang Selalu Melibatkan Kegiatan Rtual Melalui Perantara Seseorang Sanro (Dukun).Peranan Dukun Sebagai Individu Yang Mampu Menjangkau Dunia Tersembunyi(Gaib) Dirasakan Sangat Sangat Penting Oleh Masyarakat Subawa. Karena Itu Setiap Persoalan Yang Dirasakan Sebagai Akibat Dari Ketidakharmonisan Dalam Berhubungan Dengan Unsur Penyagga Jagad, Selalu Melibatkan Sanro (Dukun) Sebagai Perantara Dalam Memulihkan Kembali Keharmonisan Hubungan Tersebut. Dialog Religius Yang Dilakukan Sanro (Dukun) Dalam Menentukan Kre Polak Desa Sebagai Wahana Pemulih (Penyembuh) Bagi Penyakit, Dapat Diartikan Sebagai Suatu Sistem Simbol Yang Dianut Oleh Masyarakat Sumbawa. Penerapan Sistem Simbol Ini Sangat Berkaitan Dengan Keyakinan Untuk Tetap Menjaga Keselarasan Dan Keseimbangan Dalam Berhubungan Dengan Semua Unsur Yang Ada Pada Alam Semesta.

TUGAS ADAT ISTIADAT NUSA TENGGARA BARAT (NTB)

Oleh :

M.KHAIRUL LATIF Kelas : VII-D SMP NEGERI 1 SELONG Agustus 2009

KELAS VII, VIII, dan IX Kelas

VII RSBIA

Laki-laki

Perempuan

5

17

Jumlah

22

5

17

22

VIIC

15

19

34

VIID

16

17

33

VIIE

15

19

34

VIIF

15

18

33

VIIG

15

18

33

VIIH

15

18

33

VIIIA

3

19

22

VIIIB

18

16

34

VIIIC

18

16

34

VIIID

17

17

34

VIIIE

16

18

34

VIIIF

16

18

34

VIIIG

17

17

34

IXA

18

17

35

IXB

19

16

35

IXC

18

17

35

IXD

17

18

35

IXE

17

18

35

IXF

17

18

35

VII RSBIB

Daftar Murid SMPN 1 Selong 700 IXF IXE IXD

600

IXC IXB IXA

500

VIIIG VIIIF VIIIE

400

VIIID VIIIC VIIIB

300

VIIIA VIIH VIIG

200

VIIF VIIE VIID

100

VIIC VII RSBIA VII RSBIB

0 Laki-laki

Perempuan

Nama

Jumlah

: I. Dewa Angga Dwi P.

KELAS VII, VIII, dan IX Jumlah

Kelas

Laki-laki

Perempuan

VII RSBIA

5

17

22

VII RSBIB

5

17

22

VIIC

15

19

34

VIID

16

17

33

VIIE

15

19

34

VIIF

15

18

33

VIIG

15

18

33

VIIH

15

18

33

VIIIA

3

19

22

VIIIB

18

16

34

VIIIC

18

16

34

VIIID

17

17

34

VIIIE

16

18

34

VIIIF

16

18

34

VIIIG

17

17

34

IXA

18

17

35

IXB

19

16

35

IXC

18

17

35

IXD

17

18

35

IXE

17

18

35

IXF

17

18

35

Daftar Siswa-Siswi SMPN 1 Selong

100% 80% 60% 40% 20% 0% P La J ki- erem uml lak pu ah i an

Nama

IXF IXE IXD IXC IXB IXA VIIIG VIIIF VIIIE VIIID VIIIC VIIIB VIIIA VIIH VIIG VIIF VIIE VIID VIIC VII RSBIB VII RSBIA

: I.G.B Ridho Syahbandi

Tugas TIK

Nama Kls

: M. Agus Muliyadi : VIIIF

No. Absen

: 21

Related Documents

Yogi
May 2020 12
Yogi
June 2020 12
Nirmalananda Yogi
October 2019 23
Yogi Vema.pdf
December 2019 21
Kliping Yogi
June 2020 15
Yogi Thalas.docx
May 2020 11