Wuri Mortum

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Wuri Mortum as PDF for free.

More details

  • Words: 2,571
  • Pages: 17
MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA NYCTAGINACEAE

Disusun oleh : Nama

: Wuri Sri Widiastuti

NIM

: 09023116

Kelas

: 1B

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2009

LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA NYCTAGINACEAE

Oleh : Wuri Sri Widiastuti 09023116 1B

Makalah ini telah disetujui oleh : Ketua P2K

Ari Wahyudi

Penulis

Wuri Sri Widiastuti

Dosen Pembimbing

Drs. Hadi Sasongko, M.Si.

BUGENVIL ( Bougainvillea glabra Chois. )

Klasifikasi : Divisi

: Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae Kelas

: Dicotyledoneae

Bangsa

: Caryophyllales

Suku Marga Jenis

: Nyctaginaceae : Bougainvillea : Bougainvillea glabra Chois.

a. Nama Tumbuhan -

Nama Ilmiah

: Bougainvillea glabra Chois.

Nama Daerah Jawa

: Bugenvil

Melayu

: Kembang Kertas

b. Identifikasi Tumbuhan Habitus

: Perdu, menahun, tinggi 5-15 m.

Batang : Tegak atau sedikit memanjat, bersegi, percabangan simpodial, berduri yang berbentuk kait, masih muda hijau setelah tua hitam. Daun pangkal membulat,

: Tunggal, berhadapan, lonjong, ujung runcing ,

tepi rata, panjang 4-10 cm, lebar 2-6 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga bentuk

: Majemuk, bentuk malai, berkelompok tiga, di ketiak daun, seperti terompet, putih, memiliki daun pelindung

tiga helai, merah keunguan. Buah

: Bentuk gada, kecil, masih muda hijau setelah tua coklat.

Biji

: Bulat, kecil, hitam.

Akar

: Tunggang, putih kecoklatan.

c. Uraian Tumbuhan Kembang kertas atau populer juga dengan nama bugenvil (cf. bougainville; nama ilmiah: Bougainvillea, terutama B. glabra) merupakan tanaman hias populer. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.

Tanaman bunga kertas atau bougainvillea mempunyai bagian tanaman yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman bougainvillea menjadi tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah. Berasal dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang (Seludang bunga ( atau spatha) merupakan daun pelindung, yang seringkali berukuran besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar. Seludang bunga dapat dijumpai pada struktur generatif ("bunga") tumbuhan anggota suku aren-arenan (Arecaceae dan suku talas-talasan (Araceae). Seludang bunga sebenarnya merupakan suatu bentuk khusus dari daun pelindung (bractea)).Bougainvillea disebut tanaman bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas. Nama Inggris bunga ini adalah Bougainvillea yang diambil dari nama Sir Louis Antoine de Bougainville, seorang prajurit AL Perancis. Antara jenis pokok bunga kertas tersohor ialah Bougainvillea ‘Elizabeth Angus’; Bougainvillea ‘Red’; Bougainvillea Pultonii; Bougainvillea ‘Easter Parade’ dan Bougainvillea ‘Lady Mary Baring’. Perawatannya pun mudah, tidak memerlukan waktu yang lama karena spesies tumbuhan ini sangat sesuai ditanam di kawasan beriklim tropis dan khatulistiwa seperti negara kita dan bisa tumbuh hingga 10 meter tingginya. Batang tanaman bunga ini agak keras, mempunyai duri yang tajam dan bercabang-cabang. Perkembang biakannya pula hanya memerlukan keratan batang yang disemai di dalam bungkus plastik ataupun pot dengan cara mudah. Selain itu, tanaman ini juga mempunyai sulur yang rapat, daun yang lebar dan berbentuk bujur tirus yang mampu membentuk rimbunan pokok di kawasan halaman rumah atau juga sebagai tumbuhan pagar di kawasan yang menarik. Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk dandanan rambut, campuran bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi kaum Cina dan India. Tarikan mempesona bunga ini menjadi perbincangan penduduk di negara kita karena terkesan dengan bentuknya dan warnanya yang menarik hati. Warna bunga ini terdiri dari berbagai macam warna, seperti jingga, merah menyala, merah jambu, merah pucat, kuning, ungu, putih, dan berbagai campuran warna.

Sedikit perawatan ringkas, penyiraman air dan pemupukan sempurna mampu mengembalikan kesegaran tanaman bunga kertas ini dalam jangka waktu kurang dua minggu. Dan jika ingin tanaman bunga kertas ini berbunga seterusnya, kita hanya perlu mengurangi pemberian air dan pupuk lantas meletakkan pot tanaman di tempat yang terkena sinar matahari.

d. Kandungan Kimia Bugenvil mempunyai rasa pahit, kelat dan hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam Bugenvil di antaranya : betanidin, isobetanidin, 6-0-b saphoroside, dan 6-0-rhamnosysophoroside. Daun, bunga, akar dan kulit batang Bougainvillea glabra mengandung saponin dan polifenol. Efek farmakologi bugenvil diantaranya melancarkan peredaran darah. e. Bagian yang berkhasiat Bagian dari bunga bugenvil yang dapat dimanfaatkan adalah Bunga dan batangnya, pada bagian ini dapat dimanfaatkan dalam penyembuhan penyakit. f. Khasiat Bunga Bougainvillea glabra berkhasiat sebagai penyegar badan. Untuk penyegar badan dipakai ± 10 gram bunga Bougainvillea glabra , dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali pagi dan sore sama banyak. g. Penelitian yang pernah dilakukan Di sini saya menemukan artikel yang memberikan sedikit pengertian tentang tanaman obat “bougenvile” , artikel ini ditulis oleh Annisa yang saya ambil dari majalah GARDEN. Tanaman bernama latin Bougainvillea ini sangat mudah ditemui. Ia ditanam di hampir setiap halaman dan taman. Selain karena ragam warnanya, Bougenville banyak disuka karena tak sekadar mempercantik taman. Ia bisa dijadikan kanopi atau untuk pagar. Kelopak bunga Bougenville yang berwarna-warni itu sebetulnya merupakan daun yang berubah bentuk dan warna. Para ahli tanaman menyebut kelopak bunga Bougenville sebagai daun generatif. Perubahan bentuk daun merupakan bagian dari proses penyerbukan. Warna-warni daun generatif amat beragam. Ada putih, merah, kuning, ungu, dan sebagainya. Warna-warna cerah inilah yang menarik serangga untuk datang dan membantu penyerbukan pada bunga

Bougenville yang dikelilingi daun generatif tadi. Bunga Bougenville sendiri berwarna putih. Jumlahnya banyak, di ujung-ujung batang atau ketiakketiak daun. Tanaman asal Amerika Selatan ini memiliki batang panjang dan lentur. Dalam pertumbuhannya ia membutuhkan penyangga. Sifat batangnya membuat Bougenville mudah dibentuk. Itu sebabnya banyak orang memanfaatkannya untuk kanopi atau penghias pagar. Tanaman indah kadang juga menyimpan senjata yang menyakitkan. Seperti halnya mawar, Bougenville juga memiliki duri pada batangnya. Duri-duri tersebut bukan untuk menyakiti manusia yang mengaguminya, namun untuk mencengkeramkan batang pada penyangga atau rangka yang dirambatinya.

KEMBANG PUKUL EMPAT (Mirabilis jalapa L. )

Klasifikasi : Divisi

: Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae Kelas

: Dicotyledoneae

Bangsa

: Caryophyllales

Suku

: Nyctaginaceae

Marga

: Mirabilis

Jenis

: Mirabilis jalapa L.

a. Nama Tumbuhan -

Sinonim

-

Nama Ilmiah

-

Nama daerah

: Jalapa congesta Moench.,Nyctago hortenis Bot. : Mirabilis jalapa L. :

a. Sumatera

:Kembang pagi sore, bunga waktu kecil.

b.

Jawa

:Kederat, segerat, tegerat

c.

Maluku

:Kupa oras, cako raha

d. Sulawesi

:Bunga-bunga paranggi, bunga-bunga parengki, Pukul ampa, turaga, bodoko sina, bunga tete

apa -

Nama asing (cina) : Zi Mo li Nama Simplisa empat)

: Mirabilis radiax ( akar kembang pukul Mirabilis herba ( herba kembang pukul

empat ) b. Identifikasi Tumbuhan Habitus : Semak, semusim, tinggi 50-80 cm. Batang : Tegak, bulat, permukaan licin, beralas, pada buku tumbuh daun dan cabang, putih. Daun : Tunggal, segi tiga, panjang 5-8 cm, lebar 5-10 cm, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, hijau keputih-putihan.

Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ujung batang, benang sari enam, pipih, merah, tangkai sari melengkung ke dalam, panjang ± 3 cm, mahkota panjang ± 5 cm, diameter 1-1,5 crn, daun pelindung bagian bawah menjadi satu, segi tiga, ujung bertaju lima, kuning. Buah : Kecil, keras, permukaan berkerut, diameter ±5 mm, bagian dalam putih dan lunak, hitam. Akar : Tunggang, putih. c. Uraian Tumbuhan Herba tahunan, tegak, tinggi 20 cm - 80 cm, berasal dari Amerika Selatan, banyak ditanam orang sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar rumah. Tumbuh di dataran rendah yang cukup mendapat sinar matahari maupun di daerah perbukitan. Termasuk suku kampah-kampahan, berbatang basah, daunnya berbentuk jantung, warna hijau tua, panjang 2 cm - 11 cm, lebar 8 mm - 7 cm, pangkal daun membulat, ujung meruncing, tepi daun rata, letak berhadapan, mempunyai tangkai daun yang panjangnya 6 mm - 6 cm. Bunganya berbentuk terompet, dengan banyak macam warna, antara lain: merah, putih, jingga, kuning, kombinasi/belang- belang. Mekar di waktu sore hari dan kuncup kembali pada pagi hari menjelang fajar. Buahnya keras, warna hitam, berbentuk telur, dapat dibuat bedak. Kulit umbinya berwarna coklat kehitaman, bentuk bulat memanjang, panjang 7 cm - 9 cm dengan diameter 2 cm - 5 cm, isi umbi berwarna putih. d. Kandungan Kimia Daun dan bunga Mirabilis jalapa mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu daunnya mengandung tanin dan bunganya mengandung polifenol. Biji tanaman tersebut mengandung flavonoida dan polifenol. e. Bagian yang berkhasiat Efek farmakologis didapat dari penggunaan akar, daun dan buah. Efek farmakologis Tumbuhan ini bersifat: anti radang, peluruh air seni, memperlancar sirkulasi, menghilangkan hambatan aliran darah. Dalam farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki sifat tidak berbau, manis, rasa netral, sejuk. f. Khasiat Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut : 1. Acutearthritis. Akar segar direbus, minum. Bila badan panas ditambah tahu, bila badan dingin ditambah kaki sapi.

2. Bisul. Sepuluh lembar daun kembang pukul empat dicuci, kemudian dilumatkan, ditambah air garam secukupnya, ditempel pada bisul dan sekelilingnya lalu dibalut. 3. Radang amandel. Akar 9 - 5 gr kering atau 15 – 30 gr segar. 4. Infeksi saluran kencing/prostatitis. Akar 9 – 15 gr kering atau 15 – 30 gr segar. 5. Kencing manis (DM). Akar 9 – 15 gr kering atau 15 – 30 gr segar. 6. Keputihan (Leucorrhea) Erosi mulut rahim (cervical erosian). Akar 9 – 15 gr kering atau 15 – 30 gr segar. 7. Radang sendi yang akut. Akar 9 – 15 gr kering atau 15 – 30 gr segar. Catatan : wanita hamil dilarang menggunakan obat ini.

g. Penelitian yang pernah dilakukan Masyarakat tidaklah asing lagi dengan tanaman obat “kembang pukul empat”, tanaman ini mereka percayai/ keyakinan secara turun menurun oleh masyarakt sekitar, tentunya dengan pembuktian yang telah mereka lakukan, bahwa tanaman ini mampu menyembuhkan penyakit sebagi berikut, dengan cara pemakainnya:

Pemakaian luar: 1. Untuk pembengkakan payudara (acute mastitis), bisul, koreng, luka terpukul, ezcema, lumatkan tanaman segar untuk pemakaian luar atau rebus dengan air secukupnya untuk cuci. Daun bersifat maturatif (mempercepat pematangan bisul).Cara Pemakaian: 2. Untuk Acute arthritis: akar segar direbus, minum. Bila badan panas, ditambah tahu, bila badan dingin ditambah kaki sapi, Bunga putih sebanyak 120 gr. direbus, minum. 3. Untuk bisul: Pada bisulnya dioleskan sedikit minyak kemiri. Daun kembang pukul empat dilayukan di atas api, kemudian dioleskan sedikit minyak kelapa, tengahnya dilubang dan letakkan di atas bisul. Cara pemakaian : a. Pada bisulnya dioleskan sedikit minyak kemiri. Daun kembang pukul empat dilayukan di atas api, kemudian dioleskan sedikit minyak kelapa, tengahnya dilubang dan letakkan di atas bisul.

b. 10 lembar daun kembang pukul empat dicuci, kemudian dilumatkan, ditambah air garam secukupnya, ditempelkan pada bisul dan sekelilingnya, Ialu dibalut. c. Akar segar dibuang kulitnya, kemudian dilumatkan dan ditambah gula enau. Tempelkan pada bisulnya, sehari diganti 2 x. Catatan: Daun bersifat maturatif (mempercepat pematangan bisul).

4. Untuk jerawat: buahnya mengandung zat tepung, dibuat tepung bedak. Tepung bedak ini ditambah air, kemudian dioleskan.

DAFTAR PUSTAKA

-

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1989. Materia Medika Indonesia Jilid V : Jakarta

-

Suparmanto, Sri Astuti Soedarsono.2000. Inventaris Tanaman Obat Jilid I. Bakti Husada: Jakarta

-

Suparmanto, Sri Astuti Soedarsono.2000. Inventaris Tanaman Obat Jilid IV. Bakti Husada: Jakarta

-

Sundari, Dian dkk.1998. Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. Bakti Husada:Jakarta

-

http://id.wikipedia.org/wiki/kol banda

LAMPIRAN I PENGERTIAN SIMPLISIA Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapa berupa simplisia nabati, simplisia hewani,dan simpisia pelikan atau mineral. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh,bagian tanaman atau eksudat tanaman. Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh,bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.

Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia yang merupakan bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. PEMBUATAN SIMPLISIA SECARA UMUM 1.Bahan baku Tanaman obat yang menjadi sumber simplisia nabati,merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu simplisia. Sumber simplisia,tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau berupa tanaman budidaya. Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh dengan sendirinya di hutan atau di tempat lain, atau tanaman yang sengaja ditanam dengan tujuan lain, misalnya sebagai tanaman hias,tanaman pagar tetapi bukan dengan tujuan untuk memproduksi simplisia. Sedangkan tanaman budidaya adalah tanaman yang sengaja ditanam untuk tujuan produksi simplisia. Tumbuhan liar umumnya kurang baik untuk dijadikan sumber simplisia jika dibandingkan dengan tanaman budidaya, karena simplisia yang dihasilkan mutunya tidak tetap. Hal ini disebabkan: a. Umur tumbuhan atau bagian tumbuhan yang dipanen tepat dan berbeda-beda. b. Jenis(spesies) tumbuhan yang dipanen sering kurang diperhatikan. c. Lingkungan tempat tumbuh yang berbeda, sering mengakibatkan perbedaan kadar kandungan senyawa aktif. 2.Dasar pembuatan Simplisia dibuat dengan cara pengeringan

Pembuatan simplisia dengan cara ini pengeringannya dilakukan dengan cepat,tetapi pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Pengeringan yang dilakukan dalam waktu lama akan mengakibatkan simpisia yang diperoleh ditumbuhi kapang. Pengeringan yang dilakukan pada suhu yang terlalu tinggi akan mengakibatkan perubahan kimia pada kandungan senyawa aktifnya. Untuk bahan simplisia yang memerlukan perajangan perlu diatur perajangannya,ehingga diperoleh tebal irisan yang pada pengeringan tidak mengalami kerusakan.

Simplisia dibuat dengan proses fermentasi

Proses fermentasi dilakukan dengan seksama,agar proses tersebut tidak berkelanjutan ke arah yang tidak diinginkan.

Simplisia dibuat dengan proses khusus pembuatan simplisia dengan cara penyulingan,pengentalan eksudat nabati,pengeringan sari air dan proses khusus lainnya dilakukan dengan berpegang pada prinsip bahwa simplisia yang dihasilkan harus mempunyai mutu sesuai dengan persyaratan.

Simplisia pada proses pembuatan memerlukan air Pati,talk dan sebagainya pada proses pembuatannya memerlukan air. Air yang digunakan harus bebas dari pencemaran racun serangga,kuman patogen,logam berat dan lain-lain. 3.Tahapan pembuatan a.Pengumpulan bahan baku Pengumpulan bahan baku disesuaikan dengan waktu panen masingmasing tanaman. Karena waktu panen erat hubungannya dengan pembentukan senyawa aktif di dalam tanaman yang akan dipanen. Waktu panen yang baik yaitu pada saat bagian tanaman tersebut mengandung senyawa aktif dalam jumlah yang terbesar. b.Sortasi basah Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia.

c.Pencucian Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari mata air,air sumur atau air PAM. Bahan simplisia yang mengandung zat yang mudah larut di dalam air yang mengalir,pencucian dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Cara sortasi dan pencucian sangat mempengaruhi jenis dan jumlah mikroba awal simplisia.

d.Perajangan Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan,pengepakan,dan penggilingan. Tanaman yang baru diambil jangan langsung dirajang,tetapi harus dijemur dahulu selama 1 hari. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat perajangan khusus. e.Pengeringan Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu lebih lama. Pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengeringan secara alamiah dan pengeringan buatan. Pengeringan secara alamiah yaitu pengeringan yang dilakukan dengan menggunakan sinar matahari,sedangkan pengeringan buatan dilakukan dengan menggunakansuatu alat atau mesin pengering yang suhu kelembaban,tekanan dan aliran udaranya dapat diatur. f.Sortasi kering Sortasi setelah pengeringan merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuan dari sortasi yaitu untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoranpengotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering.

LAMPIRAN II

LAMPIRAN III

Nama

: Wuri Sri Widiastuti

Tempat, Tanggal lahir

: Klaten, 01 November 1991

Alamat Klaten

: Karang sanggung, Blimbing, Karang nongko,

Riwayat pendidikan

:

1. TK RA Muslim 2. SD Blimbing 2 3. SMP Negeri 4 Klaten 4. SMA Negeri 2 Klaten Cita-cita

: Apoteker sukses dan amanah

Motto

: jangan menyerah!!!!

Related Documents

Wuri Mortum
June 2020 1