Writing By Blogging

  • Uploaded by: firdaus putra
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Writing By Blogging as PDF for free.

More details

  • Words: 2,371
  • Pages: 5
Writing by Blogging: Mengoptimalkan Blog sebagai Media Literasi1 Oleh: Firdaus Putra A.2 Sebagai blogger, saya sering membaca ulang postingan secara online. Meski sebelumnya, setelah menyelesaikan sebuah tulisan, saya membacanya sembari melengkapi apa-apa yang masih kurang. Yang pertama, saya baca postingan di sebuah laman maya, sebut saja Mengintip Dunia. Tampilan laman ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur, asesoris dan dekorasi. Sedangkan yang kedua, saya hanya melihat laman putih penuh terisi tulisan (teks) tanpa gambar, asesoris atau dekorasi. Dua hal itu meski menyampaikan pesan yang sama (tulisan yang sama), namun menyuguhkan kesan berbeda. Jujur, saya lebih suka membaca tulisan saya di blog daripada, misalnya, di Microsoft Word atau Note Facebook. Nah, dari pengalaman itu saya muai menyadari bahwa blog bukan sekedar tempat untuk menampung dan menempel tulisan pemiliknya. Namun, blog dengan impresi tertentu yang menampung berbagai tulisan adalah salah satu media literasi kontemporer. Oleh karenanya, blog harus menarik sehingga pembaca menangkap kesan, bukan semata pesan. Dalam konteks itulah, menurut saya ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan: content atau isi blog, appearance atau tampilan blog dan rating blog (SEO). Isi Blog Sebagaimana definisinya, blog merupakan situs personal yang ditujukan sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan si empunya. Ada berbagai macam jenis blog: politik, kesehatan, riset, tips-trik, traveling, wisata, sastra, catatan harian, jurnal dan sebagainya. Sebagai pemilik dan pengelola, Anda bebas memuat apa saja selama tidak melanggar etik/norma tertentu. Dalam pengamatan saya, lebih banyak blog yang menampilkan catatan harian. Meskipun sah dan tak melanggar ketentuan apapun, blog catatan harian pada titik tertentu kurang bermanfaat dibanding kategori lainnya. Seperti Anda tahu, catatan harian merupakan rentetan tulisan yang menceritakan peristiwa-peristiwa harian Anda. Agar blog Anda tidak terjebak menjadi sekedar blog catatan harian, maka rubahlah menjadi blog jurnal. Jangan Anda bayangkan blog jurnal sebagai blog yang berisi hasil riset atau artikel ilmiah. Mengacu pada definisi yang dilontarkan oleh para penulis, diary merupakan “… contain a description of daily events”. Ia hanya menyuguhkan rentetan kehidupan sehari-hari, tidak lebih. Kisah-kisah inspiratif seperti di atas tidak akan kita temukan pada diaryblog. Alih-alih, kita temukan di dalam journal blog. Journal merupakan, “… a continued series of writings made by a person in response to their life experiences and events”. Bedanya dengan diary, “A journal may include those descriptions, but it also contains reflections on what took place and expresses emotions and understandings about them”. Jurnal merupakan serangkaian tulisan yang dibuat sebagai respons terhadap kejadian dalam kehidupan kita. Jurnal menyangkut refleksi, emosi dan kesadaran akan hal tersebut. Sedangkan diary, hanya tulisan tentang rentetan kejadian harian. Dengan menulis dan mempublikasikan jurnal, blog akan setara dengan buku-buku “Chicken Soup” penggugah jiwa. Ia tidak bisa lagi dikatakan sebagai diary blog bak tempat sampah segala curahan hati pemiliknya, justru ia merupakan teko dengan air kebijaksanaan, nasihat, hikmah yang senantiasa membagi cara pandang (way of life), sikap mental (state of mental) dan cara berfikir

1 Disampaikan pada Diklat Jurnalistik IMM Cabang Pekalongan pada 7 Oktober 2009 di STIE Muhammadiyah Pekalongan. Makalah dan materi presentasi (.ppt) dapat didownload di www.pdfcoke.com. Semoga bermanfaat! 2 Penulis Lepas dan Blogger (www.firdausputra.co.cc) saat ini aktif sebagai Manager Organisasi KOPKUN Purwokerto. Korespondensi bisa melalui email/fb: [email protected] dan ponsel: 085647788101.

(state of mind) dalam menghadapi masalah hidup. Blog-blog dengan isi seperti itulah yang bisa dikategorikan sebagai blog yang manfaati bagi pembacanya. Sebagai blog jurnal, maka apapun bisa Anda publikasikan meskipun itu peristiwa hidup Anda. Keuntungannya: 1). Anda tidak akan pernah kehabisan ide untuk senantiasa menulis. Berbagai hal bisa Anda tulis mulai dari catatan perjalanan, pandangan politik, cerpen dan sebagainya. 2). Secara psikologis Anda lebih sehat karena mengekspresikan berbagai perasaan, pandangan dan sikap Anda. 3). Berbagai pengalaman/kebijaksanaan pada orang lain. 4). Berbagai kata kunci bisa Anda mainkan dalam rangka menaikan rating blog. Bandingkan blog dengan kategori khusus, misal, politik yang hanya akan menggunakan kata-kata kunci bidang politik. 5). Dalam konteks itu, blog jurnal dapat dimasukan sebagai citizen jorunalism daripada blog catatan harian. Sebagai media, maka penting untuk selalu mengingat bahwa tulisan Anda ditujukan bagi pembaca. Artinya, gunakan bahasa yang renyah dan sederhana. Salah satu prinsip media adalah readable, dimana tulisan bisa dibaca-dipahami oleh pembaca. Sungguh sayang jika ide Anda menarik dan menyimpan mutiara pemikiran namun tidak dibaca oleh pengunjung lantaran gaya bahasa Anda yang terlalu melangit-rumit. Di bawah ini saya sajikan beberapa poin untuk menulis di blog: 1. Kalau memang Anda sulit menulis dengan gaya serius (seperti menulis esai, artikel, karya ilmiah dan sebagainya) mengapa harus serius. Pergunakan saja gaya bertutur atau bercerita. Sederhananya, imajinasikanlah Anda sedang ngomong pada seorang teman (pembaca) kemudian tuangkanlah omongan itu dalam bentuk untaian kata, frasa dan kalimat. 2. Saya tidak percaya orang kehabisan ide. Mengapa? Sebenarnya ide (stock of knowledge) senantiasa berseliweran, lalu lalang dan mendatangi kita, kapan dan di manapun. Ide atau stock of knowledge itu tidak habis. Hanya saja kita kurang sensitif, kurang jeli terhadap keberadaannya. Apapun yang ada di sekeliling kita bisa menjadi bahan tulisan. Sebutlah, tayangan TV, berita di koran, film, musik, SMS teman, mimpi, hayalan, buku, obrolan dengan teman, diskusi dengan dosen, materi kuliah, lingkungan kos, jalan raya, kafe, internet dan masih banyak lagi (unlimited) merupakan stock of knowledge. Lantas apa mungkin dengan sebanyak hal itu kita mengatakan kehabisan ide? 3. Yang tidak kalah pentingnya, seketika tulislah saat “ide datang”. Jangan sia-siakan ide itu. Kalau karena kondisi tak memungkinkan, catatlah ide itu dalam buku harian atau ponsel. Saat memungkinkan, tulis dan kembangkanlah. 4. Menulis layaknya mencoba satu resep makanan. Sikap ulet merupakan keharusan. Coba perhatikan, ketika Anda menulis satu topik, rasanya tulisan Anda benar-benar sempurna. Tapi ketika Anda membacanya esok atau lusa, Anda akan menilainya buruk. Ini merupakan kecenderungan alamiah dimana stock of knowledge kita memang senantiasa berkembang dan berubah. Justru hal itu membuktikan kecerdasan dan sensitivitas kita semakin berkembang. 5. Tulislah apapun yang Anda senangi. Jangan membatasi diri pada satu topik saja. Selain membuat Anda senantiasa dapat menulis (tidak kehabisan ide), menulis tentang segala sesuatu akan membuat cara berpikir, perspektif Anda, semakin terasah dan konsisten. Tampilan Blog Sering saya menjumpai blog dengan penampilan apa adanya dan gersang. Meski postingan di dalamnya menarik, sedikit pengunjung betah berlama-lama melihat blog itu. Tampilan blog harus memenuhi prinsip eye catching dimana blog harus enak-nyaman-sedap dipandang. Tampilan (template) blog juga harus disesuaikan dengan isi blog secara umum. Sehingga antara isi dan

tampilan ada kepaduan yang mengarah pada kesan tertentu. Di sinilah mata pembaca akan terikat dan menjadi pengunjung setia blog Anda. Prinsip tampilan blog pada dasarnya sama dengan media cetak. Blog harus memenuhi komposisi tertentu: misal warna, tata letak (layout), jenis huruf, besar huruf, warna huruf, warna dasar tampilan dan sebagainya. Juga sangat penting untuk mengatur tingkat keterangan (brightness) tampilan blog kita. Terlalu terang akan menyilaukan mata dan membuat mata cepat lelah. Begitupun sebaliknya. Pada sisi lain, sering saya jumpai blogger pemula memajang berbagai fitur/ asesoris meski kadang kurang berfungsi. Dampaknya, blog kita terlalu ramai bahkan terkesan norak. Pemasangan fitur/ asesoris juga harus memperhatikan kebutuhan serta tata letak. Termasuk di dalamnya bagaimana memasang header image secara proporsional dan padu dengan tema blog kita. Intinya, tampilan blog bak halaman sebuah majalah/ koran. Dengan berbagai cara dan sentuhan, kita harus membuatnya semenarik mungkin. Untuk mengetahui menarik-tidaknya blog Anda, tanyakan ke pengunjung atau teman Anda. Agar lebih aplikatif saya berikan beberapa tips agar tampilan blog menjadi menarik: 1. Rumuskan terlebih dulu tema besar blog, apakah berdasar isu: misalkan lingkungan hidup— seringkali tampilannya dominan warna hijau atau penuh dengan ikon pohon/ alam atau berdasar kepribadian kita sebagai pengelola. Meski vendor sudah menyajikan berbagai pilihan blog, tidak ada salahnya kita mencari sumber lain dengan cara googling kata kunci “template blog two coloum”, “template blog three coloum”, “template blogspot” dan kata kunci lainnya. Di berbagai sumber tersedia puluhan bahkan ratusan pilihan template. Setelah selesai memutuskan, maka copy lah script HTML pada halaman yang disediakan di Layout/ Tata Letak. 2. Pilihan template dua, tiga kolom atau lebih juga akan sangat mempengaruhi ruang baca/ pandang. Template dua kolom seringkali lebih sederhana dan tidak melelahkan mata. Sedang template tiga kolom yang tidak diatur dengan baik justru akan mengesankan ruang pandang yang penuh dan cepat membuat mata lelah. 3. Warna dasar template juga perlu diperhatikan. Selain itu warna dasar posting juga sangat mempengaruhi tingkat kelelahan mata. Warna dasar yang menyala seperti biru, merah dan semacamnya berpengaruh pada tingkat ketajaman cahaya/ luminasi yang masuk ke mata. 4. Komposisi berbagai gadget/ widget pendukung tampilan juga musti diperhatikan, mulai dari ukuran, fungsi, warna, berat file dan sebagainya. 5. Buatlah tampilan yang saat loading tidak terlalu berat. Dengan loading yang cepat pembaca/ pengunjung tidak akan merasa terganggu dan kesal. 6. Kalau bisa buatlah header blog dari materi sendiri agar kedirian selalu muncul. Materi itu bisa berupa foto yang sudah diedit, digital imaging dan sebagainya. Rating Blog Semenarik apapun blog Anda dari segi isi dan tampilan akan menjadi blog kuburan (sepi) kalau Anda tidak mempromosikannya. Selepas membuat blog, banyak blogger pemula lupa untuk mempromosikannya secara aktif. Blogger pemula menyangka bahwa blognya pasti akan ditemukan orang meskipun tanpa promosi. Memang hal itu mungkin, namun peluangnya kecil. Mempromosikan blog bisa dilakukan dengan cara: 1). Blogwalking ke blog-blog terkenal 2). Mendaftarkan ke search engine secara manual, misal Google 3). Melalui SMS, Facebook, Friendster dan sebagainya 4). Mengikuti berbagai kompetisi dan lain sebagainya.

Setelah Anda mempromosikan blog, lambat laun blog Anda akan ramai dan menempati rating tertentu. Untuk mengetahui rating blog, Anda harus memasang fitur khusus: Alexa, Google Pagerank, Technorati dan sebagainya. Tingginya rating blog berdampak pada mudahnya blog Anda dicari oleh search engine sehingga blog Anda senantiasa ramai. Selain itu, dalam beberapa kompetisi blog rating dan jumlah pengunjung menjadi salah satu unsur penilaian. Tingginya rating dan banyaknya jumlah pengunjung membuka peluang bagi blog Anda untuk menang. Dibawah ini beberapa tips untuk mempertinggi rating dan memperbanyak pengunjung: 1. Blogwalking atau aktivitas berkunjung ke blog-blog lain, terutama blog yang sudah terkenal atau familiar. Dengan blogwalking, blog kita akan dikunjungi balik. 2. Jangan segan, takut, malu atau pelit untuk memberikan komentar pada tulisan di blog tertentu. 3. Saling bertukar link (link or banner exchange) dengan blogger lain. 4. Mendaftarkan blog kita secara manual ke mesin pencari, misal Google.com. 5. Meninggalkan jejak URL blog kita di forum maya atau forum offline. 6. Mengikuti komunitas blogger di daerah masing-masing, misal Komunitas Blogger Pekalongan di www.bahureksa.web.id. 7. Menyertakan URL blog pada kartu nama atau SMS yang kita kirim. 8. Memuat URL blog di profil Facebook/ Friendster atau situs jejaring sosial lainnya. 9. Sering mengikuti lomba/ kompetisi blog meski—maaf—saat itu kita tahu kecil kemungkinan kita menang. 10. Postinglah tulisan dengan kata kunci (keyword) tertentu, misal: mahasiswa, seks, kampus, video porno lokal dan sebagainya sebagai judul atau sub judul. 11. Buatlah email signature yang menyertakan URL blog kita. 12. Mengunjungi Pesta Blogger agar bisa saling bertemu dengan blogger lain di daerah atau nasional. Sindrom Blogger Pemula Sebagai blogger pemula sering kita mengalami beberapa masalah yang muncul akibat overestimate atau euphoria terhadap “mainan baru” ini. Beberapa sindrom yang acapkali muncul pada blogger pemula di antaranya sebagai berikut: 1. Sering online (ke warnet) sekedar mengecek apakah tulisan kita ada yang memberi komentar atau tidak. Dampaknya boros biaya ke warnet. 2. Sering mengecek jumlah pengunjung melalui hit counter. 3. Memasang secara berlebih gadget/ widget meski kita tak paham fungsinya dan tak membutuhkannya. Dampaknya merusak tampilan dan membuat loading semakin berat. 4. Memasang berbagai banner blogger lain yang membuat komposisi atau harmoni tema dari template blog terganggu—menjadi tidak indah. 5. Bagi yang sudah memasang adsense, auto-click sering dilakukan padahal menyalahi aturan main perusahaan bersangkutan. Dampaknya blog kita dikeluarkan dari program tersebut. 6. Terlalu mengharapkan program adesense yang kita ikuti berbuah dollar/ rupiah. Dampaknya frustrasi dan akhirnya malas ngeblog. 7. Terlalu fokus pada blog sendiri dan lupa blogwalking atau mengunjungi blog-blog lain. Dampaknya kuper dan blog menjadi kurang dinamis. 8. Sering mengganti atau mengedit template karena belum cocok dan selalu kurang puas. Dampaknya kedirian/ ciri khas tidak nampak pada blog.

Istilah dalam Blog Adsense : Iklan dari Google yang bila dipasang di blog dan ada orang lain meng-klik iklan itu maka pemilik blog mendapatkan komisi. Adwords : Layanan promosi dari Google untuk pemasang iklan. Kebalikan dari Adsense, Adwords memberikan kesempatan bagi pemilik situs/blogger untuk promosi iklan dengan kata kunci dan harga per-klik tertentu. Biasa terdapat di sebelah kanan atau paling atas index hasil pencarian Google dengan dibatasi garis. Advertiser : Perusahaan atau individu pemilik situs/blogger yang memasarkan barang dan jasanya melalui iklan internet. Alexa : Situs informasi pemantau traffic website / blog. Semakin rendah ranking-nya maka semakin baik webnya. Archive : Arsip postingan blog. Avatar : Foto profil blogger. Blog : Singkatan dari "weblog". Situs yang bisa di-update secara berkala dan biasanya memanfaatkan interaksi dengan pengunjung melalui kotak komentar. Blogging : Suatu kegiatan yang dilakukan dalam blog. Blogger : Pemilik blog. Blogosphere : Dunia blog. Blogroll : Kumpulan link-link dari blog lain. Blogspot : Layanan penyedia blog dari Google dengan gratis. Blogwalking : Berkunjung ke blog lain. Categories : Kategori-kategori spesifik posting. Celeblog : Blogger terkenal dan berpengaruh di blogosphere. Comments : Komentar-komentar dari pengunjung blog. Dashboard : Halaman utama untuk mengatur blog berisi kontrol, settingan, comments, posting, dll. Emoticon : Gambar yang mewakili emosi penulis. Feed / Web feed : Format data sederhana dari web untuk mendapatkan konten yang update. Hiatus : Berhenti sementara dari kegiatan blog. HTML : Hyper Text Markup Language. Bahasa pemrograman untuk membuat halaman web. Link Exchange : Saling bertukar link. Moblog : Aktivitas blogging dengan mobile phone / handphone. Open ID : Sistem identifikasi terpusat. Bertujuan agar dapat login di banyak situs dengan 1 identitas (username) yang sama. Pagerank/Google PageRank : Tingkatan/ranking yang diberikan oleh Google untuk web. Semakin tinggi nilainya maka semakin baik situs tersebut. Page views : Jumlah hit halaman web/blog termasuk refresh/reload. Posting : Menulis artikel di blog. Problogger : Blogger Profesional yang biasanya mendapatkan uang dari blognya. RSS Feed : Really Simple Syndication. Format sederhana untuk memberikan informasi atau konten yang telah di-update. Search Engine : Layanan pencari dan peng-index situs internet. SEO : Search Engine Optimization. Teknik menaikkan peringkat di halaman hasil pencarian search engine khususnya Google. Spam Comments : Tindakan memberikan komentar berulang-ulang (menyampah). Subscriber : Pelanggan artikel blog melalui RSS atau e-mail. Bila ada update terbaru maka akan dikirimkan kepada subscriber ini. Template : Desain tampilan sebuah Blog (blogspot). Trackback : Notifikasi bila membuat/menautkan link ke blog. Technorati : Layanan pencari blog dengan informasi tracking, posting dan tautan link . URL / URI : Uniform Resource Locator / Uniform Resource Identifier. Alamat Website atau blog. Contohnya "http://firdausputra.co.cc".

Related Documents

Writing By Blogging
June 2020 20
Writing By Blogging
June 2020 8
Blogging
May 2020 32
Blogging
November 2019 67
Ensayo Blogging
August 2019 40
Blogging Sites.txt
September 2019 54

More Documents from "Sexasm its fun"