Wrap Up Skenario 4.docx

  • Uploaded by: Annisa Ulfa
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Wrap Up Skenario 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 961
  • Pages: 9
WRAP UP SKENARIO 4 BLOK MEKANISME PERTAHANAN TUBUH “DEMAM BERKEPANJANGAN”

Kelompok Ketua Sekertaris Anggota

: A14 : Desi Noviyanti : Annisa Ulfa : Ahmad Septiantio Anggie Yustika Sandi Sihotang Cantika Putri Zatnika Dedeh Kurniasih Dhia Nadira Ramadini Firyal Almira Devina Habieb Al Hasan Assegaff

( 1102016050 ) ( 1102017035 ) ( 1102017012 ) ( 1102017025 ) ( 1102017055 ) ( 1102017061 ) ( 1102017068 ) ( 1102017094 ) ( 1102017100 )

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510 Telp.62.21.4244574 Fax. 62.21. 424457

Daftar Isi Daftar Isi…………………………………………………………………………….. 2 Skenario 4.....................................................................................................................3 Kata Sulit……………………………………………………………………………. 4 Pertanyaan…………………………………………………………………….……...5 Jawaban……………………………………………………………………….…….. 6 Hipotesis……………………………………………………………………………...7 Sasaran belajar……………………………………………………………………....8 Daftar Pustaka……………………………………………………….……………21

2

Skenario 4 DEMAM BERKEPANJANGAN Seorang laki-laki beusia 32 tahun datang ke poliklinik RS Yarsi dengan keluhan sering mengalami demam hilang timbul sejak dua bulan terakhir. Penurunan berat badan juga dialami lebih kurang 4-5 kg. Dikarenakan intake makan yang berkurang. Dari anamnesa juga ditemukan riwayat orang tua (ayah kandung) meninggal 8 tahun lalu dengan AIDS. Saat dilakukan pemeriksaan terhadap pasien, tidak ditemukan kelainan. Untuk itu dokter menganjurkan pemeriksaan lanjutan berupa tes darah dan radiologi.

3

Kata Sulit 1. Radiologi = ilmu kedokteran untuk melihat bagian tubuh manusia dengan menggunakan pancaran/radiasi gelombang. 2. AIDS (acquired immune deficiency syndrome) = kumpulan gejala / penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV. 3. Anamnesa = mengingat kembali riwayat penyakit pasien khususnya berdasarkan ingatan pasien. 4. Riwayat = uraian tentang segala sesuatu yang telah dialami seseorang. 5. Intake = konsumsi pangan/asupan makanan.

4

Pertanyaan 1. Mengapa demam dirasakan hilang timbul? 2. Mengapa dokter menganjurkan pemeriksaan radiologi? 3. Apa penyebab utama HIV/AIDS? 4. Apa kemungkinan diagnosis dari pasien tersebut? 5. Bagaimana cara tranmsi penyakit HIV/AIDS? 6. Apa saja gejala penyakit HIV/AIDS? 7. Bagaimana pengobatan penyakit HIV/AIDS? 8. Apakah HIV/AIDS bersifat genetik? Jika iya, mengapa pasien tidak tertular dari ayahnya? 9. Tes apa saja yang harus dilakukan untuk mendiagnosis HIV/AIDS? 10. Apa hasil pemeriksaan darah/radiologi jika pasien menderita HIV/AIDS? 11. Apa saja pencegahan HIV/AIDS? 12. Bagaimana menurut pandangan islam mengenai HIV/AIDS? 13. Apa yang menyebabkan penurunan berat badan?

5

Jawaban 1. Disebabkan adanya IL-1 dan IL-6 sebagai pirogen untuk meningkatkan termostat suhu tubuh sehingga terjadi demam. IL-1 dan IL-6 dihasilkan dan sel-sel makrofag yang berusaha untuk mem-fagosit sel CD4 yang terinfeksi. 2. HIV/AIDS berkembang menjadi multipatogen infection tetapi belum mengetahui diagnosis pasti dan komplikasi. 3. Virus yang disebut retrovirus karena memiliki enzim reverse transcriptase, yang mampu mengubah RNA menjadi DNA pada sel yang terinfeksi dan menyerang serta bereplikasi pada sel imun CD4/Sel T helper. 4. Berdasarkan hasil anamnesis, pasien berisiko terkena HIV/AIDS 5. – dari cairan tubuh (ASI, darah, sperma, cairan vagina, darah menstruasi) - lewat sawar plasenta - hubungan seksual - spuit yang tidak steril - luka terbuka di kulit 6. - Berat badan menurun - Diare kronis (>1 bulan) - Demam kronis ( >3bulan) - Pembengkakan pada leher dan/atau ketiak - Ruam tak gatal 7. – pemberian anti retroviral dalam bentul tablet, diberikan setiap hari, untuk menghambat virus yang merusak sistem kekebalan.  NNRTI: menghambat perkembangan dari virus  NRTI: menghambat perkembangan dari virus  Protease inhibitor: menghambat perkembangan dari virus  Entry inhibitor: untuk memblok virus yang masuk ke sel CD4  Integrase inhibitor: menghilangkan integrasi yaitu suatu protein dalam virus yang digunakan untuk memasukkan materi genetik ke sel CD4 - Mendapat vaksin flu tahunan dan vaksin pneumokokus 5 tahunan untuk mengurangi risiko penyakit berbahaya - Terapi suportif - Terapi grup - Mental & health care 8. Tidak ditularkan dari genetik, tetapi ditularkan dari hubungan seksual, ayah ke ibu (melalui sperma) dan ibu ke anak (melalui asi dan plasenta). 9. Tes ELISA, tes darah cepat,WB, PCR 10. Didapatkan antibodi terhadap hiv didalam darah, biasanya dapat dideteksi sebulan setelah terinfeksi 11. – menghindari hubungan seksual dengan penderita HIV/AIDS - Memastian sterilitas jarum suntik - Deteksi secara dini - Sperm wash 12. Tidak boleh melakukan diskriminasi dan untuk penderita, harus bersabar 13. Karena adanya malnutrisi dan terjadinya diare kronis sehingga penurunan berat badan mendadak turun drastis. 6

HIPOTESIS HIV/AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut retrovirus yang menyerang sel CD4/sel T helper sebagai imunitas tubuh sehingga terjadi defisiensi imun, menimbulkan gejala seperti berat badan menurun drastis, diare kronis, demam kronis, pembengkakan pada leher dan/atau ketiak, ruam tidak gatal dan ditularkan dari cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina, asi, lewat sawar plasenta, spuit tidak steril dan penyakit ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan serologi dan radiologi, dapat dicegah dengan menghindari hubungan seksual dengan penderita, memastikan sterilitas alat suntik,deteksi secara dini,sperm wash dan dapat diobat dengan pemberian antiretroviral seperti NNRTI,NRTI,protease inhibitor, entry inhibitor, integrase inhibitor dan mendapat vaksin flu tahunan dan vaksin pneumokokus 5 tahunan, untuk penderita HIV/AIDS harus bersabar dan sebagai orang sekitar tidak boleh melakukan diskriminasi.

7

SASARAN BELAJAR LI 1. Memahami dan Menjelaskan Defisiensi Imun 1.1 definisi 1.2 etiologi 1.3 klasifikasi LI 2. Memahami dan Menjelaskan HIV/AIDS 2.1 definisi 2.2 struktur & siklus hidup 2.3 klasifikasi 2.4 epidemiologi 2.5 etiologi 2.6 patofisiologi 2.7 manifestasi klinis 2.8 diagnosis 2.9 tatalaksana 2.10 pencegahan dan tidak promotif 2.11 prognosis LI 3. Memahami dan Menjelaskan pemeriksaan Screening untuk Diagnosis HIV/AIDS LI 4. Memahami dan Menjelaskan Dilema Etik 4.1 kewajiban dokter dalam kodeki 4.2 etika dokter dalam penanganan kasus yang menimbulkan stigmatisasi LI 5. Memahami dan Menjelaskan pandangan islam mengenai HIV/AIDS

8

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Defisiensi Imun 1.1 definisi 1.2 etiologi 1.3 klasifikasi LI 2. Memahami dan Menjelaskan HIV/AIDS 2.1 definisi 2.2 struktur & siklus hidup 2.3 klasifikasi 2.4 epidemiologi 2.5 etiologi 2.6 patofisiologi 2.7 manifestasi klinis 2.8 diagnosis 2.9 tatalaksana 2.10 pencegahan dan tidak promotif 2.11 prognosis LI 3. Memahami dan Menjelaskan pemeriksaan Screening untuk Diagnosis HIV/AIDS LI 4. Memahami dan Menjelaskan Dilema Etik 4.1 kewajiban dokter dalam kodeki 4.2 etika dokter dalam penanganan kasus yang menimbulkan stigmatisasi LI 5. Memahami dan Menjelaskan pandangan islam mengenai HIV/AIDS

9

Related Documents


More Documents from "Rizka Kurnia Gemilang"

Wrap Up Skenario 4.docx
December 2019 35
Type Of Syllabus
August 2019 60
Soal Usm 2016.pdf
October 2019 53
Intervensi Oma.docx
December 2019 38