Wizq Tugas...sda.docx

  • Uploaded by: fretos matheos
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Wizq Tugas...sda.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,511
  • Pages: 10
1. Teori Ekonomi Klasik Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permukaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi industry, dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Ekonomi klasik awalnya dicetuskan oleh Karl Marx untuk merujuk pada ekonomi Ricardian, aliran ekonomi yang dikembangkan oleh David Ricardo dan James Mill serta pendahulunya. Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun. Adam Smith menyebutnya dengan metafora “tangan tak terlihat“, yang akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan alami mereka tanpa adanya campur tangan dari luar. Teori Pembangunan Adam Smith Mazhab klasik dipelopori oleh Adam Smith (1732 – 1790), tercermin dalam bukunya “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation” (1776) yang terkenal dengan bukuWealth of Nations yang tema pokoknya mengenai bagaimana perekonomian itu tumbuh/ yang dianggap sebagai ibu dari kelahiran ilmu ekonomi. Prinsip utama dalam mazhab klasik adalah kepentingan pribadi (self interest) dan semangat individualisme (laissez faire). Kepentingan pribadi merupakan kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi dan kekuatan untuk mengatur kesejahteraannya sendiri, Berdasarkan prinsip tersebut para penganut mazhab klasik percaya bahwa sistem ekonomi liberal atau sistem di mana setiap orang betul-betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apa saja bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara otomatis. System ekonomi liberal menganggap bahwa campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat kecil, bahkan tidak ada. Dalam mazhab klasik, system ekonomi liberal dapat menjamin tercapainya: 1. Tingkat kegiatan ekonomi nasional yang optimal (full employment level of activity) 2. Alokasi sumberdaya, baik sumberdaya alam maupun factor-faktor produksi lainnya di dalam berbagai kegiatan ekonomi secara efisien. Esensi teori ekonomi klasik adalah bahwa suatu perekonomian liberal mempunyai kemampuan untuk menghasilkan tingkat kegiatan (Gross Domestic Product) yang full employment secara otomatis (self regulating). Pada suatu waktu tertentu GDP mungkin saja berada dibawah atau diatas tingkat full employment, tetapi akan segera kembali ke tingkat full employment semula. Kaum klasik berpendapat bahwa, hal tersebut disebabkan oleh “invisible hand”. Pasar Barang Menurut aliran klasik, di pasar barang tidak mungkin akan kekurangan produksi atau kelebihan produksi dalam jangka waktu lama. Jika pada suatu waktu terjadi kelebihan atau kekurangan produksi, maka mekanisme pasar akan secara otomatis mendorong kembali perekonomian tersebut pada kondisi dimana tingkat produksi total masyarakat (penawaran agregat) akan memenuhi permintaan total masyarakat (permintaan agregat), disebut dengan kondisi keseimbangan atau ekuilibrium. Hal tersebut berdasarkan atas kepercayaan kaum klasik yang menganggap bahwa di dunia nyata ini:





Berlaku hokum say (Say’s Law) yang mengatakan bahwa “Setiap barang yang diproduksikan selalu ada yang membutuhkannya (Supply creates its own demand)”, dan Harga-harga dari hamper semua barang dan jasa adalah fleksibel, yaitu dapat dengan mudah berubah (naik atau turun) sesuai dengan permintaan adan penawaran.

Aliran klasik berpendapat bahwa pemerintah tidak perlu ikut campur atau intervensi apapun dalam kegiatan ekonomi. Kalau terjadi resesi atau depresi, kita cukup menunggu saja sampai perekonomian tersebut melakukan proses penyesuaian, dan keseimbangan pasti akan kembali terjadi.

Pasar Tenaga Kerja Kaum klasik menganggap bahwa di pasar tenaga kerja, seperti halnya di pasar barang, apabila harga tenaga kerja (upah) cukup fleksibel maka permintaan tenaga kerja selalu seimbang dengan penawaran tenaga kerja. Dalam teori klasik, tidak ada kemungkinan timbulnya pengangguran sukarela. Artinya, semua orang yang bersedia bekerja pada tingkat upah riil pasar tenaga kerja tersebut akan memperoleh pekerjaan. Dengan demikian, mereka yang menganggur adalah mereka yang tidak bersedia bekerja pada tingkat upah yang berlaku, disebut dengan pengangguran sukarela. Pengangguran sukarela itu hanya berlangsung sementara sejalan dengan proses penyesuaian dalam pasar barang. Pada saat jumlah barang berada pada posisi keseimbangan, maka posisi full employment tercapai kembali. Pada keadaan demikian, semua angkatan kerja dapat bekerja pada tingkat upah riil yang sama. Pasar Uang Kaum klasik memiliki teori permintaan akan uang yang cukup terkenal, yaitu teori kuantitas. Teori kuantitas mengatakan bahwa masyarakat memerlukan uang tunai untuk keperluan transaksi tukar menukar (jual beli barang & jasa), bukan untuk tujuan lain. Menurut kaum klasik karena uang tidak bisa menghasilkan apa-apa kecuali hanya untuk mempermudah transaksi, maka uang yang diminta oleh masyarakat hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk membiayai proses transaksi mereka. Jadi, semakin banyak transaksi yang dilakukan oleh masyarakat, semakin banyak pula uang tunai yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut. Pasar Luar Negeri Di pasar luar negeri, kaum klasik juga menganut pandangan bahwa dunia secara otomatis mengoreksi ketidakseimbangan. Implikasi dari pandangan ini adalah bahwa suatu perekonomian nasional tidak perlu merepotkan diri untuk menyeimbangkan neraca perdagangan mereka dengan kebijakan-kebijakan khusus, asal pemerintah mau memakai salah satu dari sistem pembayaran luar negeri di bawah ini:

1. Sistem Standar Emas : yaitu sistem yang memberlakukan uang dalam negeri (misalnya rupiah) dijamin dengan emas. Artinya setiap satuan uang tersebut (misalnya satu rupiah) selalu dapat ditukar dengan emas murni seberat x gram di Bank Sentral. 2. Standar Kertas dan Kurs Devis yang fleksibel : yaitu sistem keuangan dalam negeri yang dapat menggunakan standar kertas atau menggunakan uang kertas yang tidak dijamin dengan emas, dan harus menganut sistem kurs devisa mengambang. Asalkan semua negara memakai standar emas maka setiap perekonomian nasional akan mempunyai suatu sistem neraca perdagangan yang dapat mengoreksi ketidakseimbangan secara otomatis. Adam Smith melihat proses pertumbuhan ekonomi itu juga dari dua segi yaitu pertumbuhan output (GNP) total, dan pertumbuhan penduduk. Pembagian kerja merupakan titik permulaan dari teori pembangunan ekonomi Adam Smith yang meningkatkan daya produktivitas tenaga kerja. Ia menghubungkan kenaikan itu dengan:   

meningkatnya keterampilan pekerja; penghematan waktu dalam memproduksi barang; dan penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga

Pertumbuhan Output Total Unsur pokok dari sistem produksi suatu negara menurut Smith ada tiga yaitu:   

sumberdaya alam yang tersedia (atau faktor produksi “tanah”) sumberdaya insani (atau jumlah penduduk) stok barang modal yang ada.

Menurut Smith, sumberdaya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumberdaya alam yang tersedia merupakan “batas maksimum” bagi pertumbuhan suatu perekonomian. Maksudnya, jika sumberdaya ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada yang memegang peranan dalam pertumbuhan output. Tetapi pertumbuhan output tersebut akan berhenti jika semua sumberdaya alam tersebut telah digunakan secara penuh. Sumberdaya insani jumlah penduduk) mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output. Maksudnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat.

Stok modal, menurut Smith, merupakan unsur produksi yang secara aktif menentukan tingkat output. Peranannya sangat sentral dalam proses pertumbuhan output. Jumlah dan fingkat pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok modal (sampai “batas maksimum” dari sumber alam). Pengaruh stok modal terhadap tingkat output total bisa secara langsung dan talk langasung. Pengaruh langsung ini maksudnya adalah karena pertambahan modal (sebagai input) akan langsung meningkatkan output. Sedangkan pengaruh talk langsung maksudnya adalah pening¬katan produktivitas per kapita yang dimungkinkan oleh karena adanya spesialisasi dan pembagian kerja yang lebih tinggi. Semakin besar stok modal, menurut Smith, semakin besar kemungkinan dilakukannya spesialisasi dan pembagian kerja yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas per kapita.

2. Neo Klasik Neo-Klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran pemikiran ilmu ekonomi yang menjabarkan tentang pembentukan harga, produksi dan distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dan penawaran pada suatu pasar. Pendapat neo-klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat disimpulkan seperti berikut ini: 1. Adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan ekonomi. Menurut neo-klasik, tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya tingkat tabungan. Pada suatu tingkat tertentu, tingkat bunga menentukan tingginya tingkat investasi. 2. Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif. Proses perkembangan meliputi semua faktor yang terlibat tumbuh bersama. 3. Adanya aspek internasional dalam setiap perkembangan. Dengan adanya pasar yang luas akan memungkinkan produksi sebesar-besarnya sehingga produktivitas semakin meningkat. 4. Perkembangan merupakan proses yang gradual. Perkembangan merupakan proses yang bertahap dan berlangsung terus menerus. 5. Aliran neo-klasik merasa optimis terhadap perkembangan ekonomi. Aliran sebelumnya (aliran klasik) mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi terhambat karena terbatasnya SDA, sedangkan aliran neo-klasik yakin bahwa manusia mampu mengatasi keterbatasan tersebut.

Beberapa ciri-ciri teori ekonomi neo-klasik adalah : 

 

Perkembangan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi merupakan faktor utama yang akan menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu masa tertentu dan perkembangannya dari waktu ke waktu lainnya Pemerintah sudah ikut campur tangan dalam perekonomian negara Sudah diterapkannya sistem pajak dan kemungkinan akan terjadi inflasi

 

Melihat bagaimana setiap faktor produksi dan perkembangan teknologi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Menganalisis sumbangan dari perkembangan stok modal dan perkembangan teknologi dalam pembangunan ekonomi.

3. Sosialisme

a. b. c. d. e.

Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya. Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat. Sosialisme adalah pandangan hidup yang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil-hasil produksi secara merata. Sosialisme sebagai ideologi politik adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik yang mencita-citakan terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusional-parlementer, dan tanpa kekerasan. Ciri utama sosialisme adalah pemerataan sosial dan penghapusan kemiskinan. Ciri ini merupakan salah satu faktor pendorong berkembangnya sosialisme. Hal ini ditandai dengan penentangan terhadap ketimpangan kelas sosial yang terjadi pada negara feodal. Sistem ekonomi sosialisme sebenarnya cukup sederhana. Semua aspek ekonomi dianggap sebagai milik bersama, tapi bukan berarti harus dimiliki secara sepenuhnya secara bersama, semua aspek ekonomi boleh dimiliki secara pribadi masing-masing, dengan syarat boleh digunakan secara Sosialis, mirip dengan gotong-royong sebenarnya. Negara yang menganut paham ini antara lain: Azerbaijan, Tajikistan, Kazakhtan, Guyana, Angola, Kongo, Myanmar, Cina, Kuba, Vietnam, Korea Utara, Etiopia. Sosialis adalah paham dimana hak milik pribadi atau properti serta pendistribusian kemakmuran dapat dikontrol secara bersama atau secara komunitas dan bukan oleh pribadi atau suatu kelompok saja. Sosialisme menurut Clapham adalah sebuah ideologi berikut seperangkat praktek kelembagaannya. Kriteria Negara Sosialis menurut Forbes dan Thrift, yaitu: Hanya ada satu partai yang berkuasa. Tujuan bersama dalam konstitusi. Tingginya kepemilikan Negara dalam industri dan pertanian. Pertanian secara kolektif. Kontrol perekonomian terpusat. Pada Negara sosialis peran Negara sangat besar, terutama pada produksi dan perencanaan, dan hampir semua Negara telah memilih untuk jalan langsung menuju sosialisme tanpa terlebih dahulu mencapai pembangunan kapitalis. Kelahiran sosialisme terkait erat dengan keberadaan kapitalisme yang sudah sangat eksploitatif. Sosialisme menentang kemutlakan milik perseorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Perkembangan sosialisme muncul di daratan Eropa setelah Revolusi Industri, guna menghindari penghisapan ekonomi oleh segelintir orang (kaum kapitalis). Pelopor sosialisme antara lain Etienne Cabet, Robert Owen, dan Albert Brisbane.

Dalam perkembangan lebih lanjut, sosialisme dimanfaatkan secara politis oleh gerakangerakan yang revolusioner. Tokoh-tokohnya yang terkenal adalah Karl Marx, F. Engels, Lenin, dan Stalin. Paham ini berkembang di Eropa Timur pada umumnya dan Uni Soviet (sekarang menjadi Rusia). Sosialisme dengan banyaknya muatan politis berubah bentuk menjadi komunisme. Antara sosialisme dan komunisme sebenarnya terdapat kesamaan pandang, yaitu negara mempunyai hak campur tangan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan negara, yaitu memberikan kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan merata bagi setiap anggota masyarakat. Sosialisme sifatnya adalah Utopia atau mimpi atau sekadar teori tanpa tindakan. Sedangkan Komunisme yang didengungkan oleh Marx adalah Sosialisme yang bertindak dan diwujudkan. Makanya setelah muncul Komunisme, kaum Sosialis disebut kaum Utopis atau Pemimpi. Sedangkan Komunisme Karl Marx jelas menyatakan bahwa dengan jalan revolusi sajalah kaum Proletar (kaum tanpa capital/modal) dapat merebut sumber-sumber dan faktor-faktor produksi sehingga mengakhiri era Kapitalisme dan menuju era hidup bersama dalam komunitas kemakmuran bersama. Komunisme itu pola hidup dan praktek, sedangkan ide dasarnya adalah Sosialisme. Ada perbedaan paham tujuan negara antara sosialisme dan komunisme, yaitu sebagai berikut: a. Sosialisme 1) negara masih mengakui hak milik pribadi atas alat produksi terbatas. 2) untuk menciptakan kesejahteraan bersama, negara menggunakan cara-cara damai. 3) keberadaan negara dibutuhkan untuk selama-lamanya. b. Komunisme 1) negara melakukan penghapusan hak milik pribadi atas alat produksi. 2) untuk menciptakan kesejahteraan bersama secara revolusioner, negara menghalalkan segala cara. 3) keberadaan negara hanya untuk sementara waktu diperlukan.

Tiga Kelompok Aliran Sosialis Kelompok Pemikir Sebelum Marx Sebelum munculnya sistem ekonomi sosialisme, dunia barat telah mapan menggunakan sistem ekonomi kapitalis. Tokoh pemikir ekonomi kapitalis, seperti Robert Malthus, David Ricardo, J.B Say, dan J.S Mill. Mereka dimotori oleh Adam Smith yang tergabung dalam mahzab klasik. Pemikiran mereka lebih berorientasi kepada sistem kapitalis. Sistem ini menimbulkan banyak kontroversi, karena pada prakteknya kaum bangsawan yang lebih diuntungkan. Kaum bangsawan menguasai Negara. Negara mereka jadikan sebagai kekuatan dan alat paksa untuk mengatur organisasi ekonomi politik dan kemasyarakatan demi memenuhi berbagai kepentingan mereka. Kepemilikan akan modal yang besar membuat kaum bangsawan bertindak semaunya. Hal ini mendapat tentangan dari kaum buruh, yang hidupnya semakin tertindas.

William Blake (1775-1827) menggambarkan bahwa kapitalisme telah merusak keadaan Inggris yang semula damai, kemudian membawa masyarakat ke arah hidup penuh persaingan dan perkelahian. Berangkat dari kenyataan dimana kapitalisme tidak membawa keadilan bagi masyarakat dan hanya menguntungkan segelintir orang (kaum bangsawan) saja. Maka muncullah pemikiran baru yang lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat berdasar azas keadilan dalam perekonomian. Ajaran ini dikenal dengan aliran Sosialis. Istilah sosialisme mempresentasikan banyak arti. Menurut J.S Mill, secara sempit sosialisme ialah menolong orang-orang yang tak beruntung dan tertindas. Secara luas, sosialisme diartikan sebagai bentuk perekonomian yang pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak yang dipercayai oleh masyarakat untuk mengelola perekonomian. Jadi sistem ini mengharuskan akan adanya kepemilikan secara kolektif terhadap sumbersumber produksi. Negara eks-Soviet dan Inggris yang dikuasai oleh oleh partai buruh dapat dimasukkan ke dalam sistem Sosialis.

Aliran sebelum Marx ini sering dimasukkan kedalam Sosialis, karena pemikirannya yang lebih bersifat utopis (dalam angan-angan) walau ada beberapa tokoh aliran ini yang berusaha untuk mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan. Untuk itu, pemikiran sebelum Marx ini dibagi atas dua konsep. Yaitu sosialisme utopis dan sosialisme komunitas bersama.

Pandangan Marx dan Engels Manifesto Partai Komunis

adalah hasil pekerjaan bersama antara Karl Marx dan

Frederick Engels. Dua guru besar dalam ilmu sosialisme dan pemimpin pergerakan kaum buruh modern. Pada tahun 1948 tepat 100 tahun usia manifesto Partai Komunis. Selama itu manusia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ratusan juta umat manusia sudah mulai menginjak alam penghidupan baru yang bersendi pada sosialisme. Uraian Marx dan Engels bahwa kaum buruh akan mencapai tingkatan yang lebih tinggi sehingga dapat meruntuhkan sistem kapitalisme yang sudah lapuk itu mulai diwujudkan. Pergerakan buruh modern sekarang sudah lebih meluas dan mendalam sehingga seluruh kekuasaan imperalis makin terancam olehnya. Isi Manifesto ini sudah mulai diwujudkan di Negara Soviet Uni, dimana sistem sosialisme sudah menjadi kenyataan. Di beberapa negeri di Eropa, maupun di Asia, rakyat pekerja sudah mulai berkuasa di bawah pimpinan kaum buruh.

Kelompok Pemikir Sosialis Sesudah Marx

Pengaruh dari ajaran Marx dan Engels tersebut sangat luar biasa. Pada seperempat abad ke-20 pemikiran Marx dan Engels di modifiksi oleh Lenin. Dengan teori di atas Lenin mempunyai cukup alasan untuk melakukan revolusi di Rusia, yang dikenal dengan revolusi Bolshevik tahun 1917. Sementara itu, kaum Revisionis yang dipimpin oleh Bernstein dan Kautsky juga ingin melakukan perubahan sosial. Akan tetapi bukan melalui revolusi kekerasan seperti yang dilaksanakan Lenin, melainkan secara damai. Hingga pertengahan tahun 60-an muncul Aliran Kiri Baru (the New Left) secara sederhana, aliran kiri baru dapat diartikan sebagai kombinasi dari Marxisme-Leninisme Ortodoks dengan pemikiran radikal baru.

T U G A S KEWIRAUSAHAAN

NAMA ; FREJON RIHULAY NPM ; 12160201160001 PRODI ; EKONOMI PEMBANGUNAN

Related Documents


More Documents from "fretos matheos"