MEGAWATI SUNARNO PUTRI 03411640000022 GEOTEKNIK – A
APLIKASI METODE GEOFISIKA PADA WADUK 1. Aplikasi Metode Ground Penetrating Radar Terhadap Pola Retakan Di Bendungan Batu Tegi Lampung Penelitian Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan metode geofisika sebagai alat bantu untuk penelitian geologi bawah permukaan dangkal dan terperinci. Penetrasi kedalaman metode GPR ini sangat bergantung pada sifat listrik geologi bawah permukaan dengan prinsip kerja pengirim dan penerima pulsa gelombang, sehingga akan muncul struktur lapisan bawah permukaan karena terdapatnya anomali bawah permukaan pada radargram. Pengolahan serta interpretasi data georadar pada penelitian ini menggunakan software Reflexw. Sehingga hasil penelitian dari metode GPR ini menunjukan pola retakan yang muncul pada urugan bendungan Batu Tegi. Yang nantinya dapat dipergunakan untuk membantu perencanaan mengevaluasi desain, kontruksi pada urugan bendungan maupun perencanaan mitigasi. Penyelidikan dengan metode geofisika dapat membantu untuk mendapatkan gambaran awal dalam proses retakan pada urugan tanah dan juga kemudian dibandingkan dengan pengujian metode lain yang sudah digunakan.
Gambar 1. Lintasan Pengukuran Georadar
Gambar 2. Model 3D lintasan Utama 1 GHz
2. IDENTIFIKASI KERENTANAN DINDING BENDUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIKROSEISMIK (STUDI KASUS BENDUNGAN JATIBARANG, SEMARANG) Mikroseismik adalah getaran tanah yang disebabkan oleh faktor alam maupun buatan seperti angin, ombak atau aktivitas kendaraan sehingga menyebabkan kondisi geologi pada permukaan. Mikroseismik merupakan salah satu metode geofisika pasif. Metode mikroseismik pada dasarnya merekam getaran tanah alami yang merefleksikan kondisi geologi suatu daerah. Salah satu teknik dalam mikroseismik adalah teknik HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio). Metode HVSR merupakan metode membandingkan spektrum komponen horizontal terhadap komponen vertikal dari gelombang mikroseismik. Parameter penting yang dihasilkan dari teknik HVSR adalah frekuensi natural (f0) dan amplifikasi (A0). Mikroseismik terdiri dari ragam dasar gelombang Rayleigh, diduga bahwa periode puncak perbandingan H/V mikroseismik memberikan dasar dari periode gelombang S. Perbandingan H/V pada mikroseismik adalah perbandingan kedua komponen yang secara teoritis menghasilkan suatu nilai. Periode dominan suatu lokasi secara dasar dapat diperkirakan dari periode puncak perbandingan H/V mikroseismik.
MEGAWATI SUNARNO PUTRI 03411640000022 GEOTEKNIK – A 3. PENERAPAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER – SCHLUMBERGER UNTUK ANALISIS REMBESAN PADA MAINDAM WADUK GRENENG, KABUPATEN BLORA Teknik pengambilan data dalam metode geolistrik tahanan jenis terdiri dari: vertikal sounding dan lateral mapping : a. Vertikal sounding Vertikal sounding merupakan penyelidikan perubahan tahanan jenis bawah permukaan kearah vertikal. Caranya pada titik ukur yang tetap, jarak elektroda arus dan tegangan diubah atau divariasi. Konfigurasi elektroda yang biasanya dipakai adalah konfigurasi Schlumberger. b. Lateral mapping Lateral mapping adalah penyelidikan perubahan tahanan jenis bawah permukaan kearah lateral (horizontal). Caranya dengan jarak elektroda arus dan tegangan tetap, titik ukur dipindah atau digeser secara horizontal. Konfigurasi elektroda yang biasa dipakai adalah konfigurasi Wenner atau Dipole – dipole. Penggunaan konfigurasi Wenner Schlumberger pada metode geoelektrikal didasarkan pada kebutuhan penyelidikan perubahan tahanan jenis bawah permukaan kearah lateral (horizontal) yang biasa disebut ilustrasi lateral mapping.
Berdasarkan hasil pengolahan data aplikasi RES2DINV diperoleh hasil pola-pola warna batuan di bawah permukaan garis kerja. Dalam hal ini, nilai resistivitas menunjukkan jenis tiap batuan yang ada. Pola rembesan ditunjukkan oleh warna biru yang mewakili nilai resistivitas rendah. Dimana, secara teoritis, nilai resistivitas semakin rendah menunjukkan semakin basahnya suatu batuan.