Very Very Very New.docx

  • Uploaded by: Vendis Full
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Very Very Very New.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,216
  • Pages: 22
1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1

Latar belakang

Kecelakaan masih sering terjadi di Indonesia. Faktor yang menyebabkan kecelakaan tersebut antara lain pengaruh keadaan lingkungan, pengendara tidak menaati peraturan lalu lintas, pengendara tidak hati-hati dalam berkendara, dan kegagalan mekanis. Kegagalan mekanis mencakup segala jenis kegagalan pada komponen-komponen dalam sistem. Salah satu komponen ini adalah rem. Gagalnya komponen ini dapat mengurangi kinerja rem. Berkurangnya kinerja rem dapat membahayakan pengendara. Komponen rem yang tidak berjalan dengan baik tidak akan memberikan efek yang dibutuhkan pengendara. Apabila efek yang didapatkan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, pengendara dapat kehilangan kendali atas kendaraannya, yang dapat membahayakan pengendara. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kinerja rem. Indonesia mempunyai dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada saat musim penghujan, kondisi tanah akan basah dan berlumpur. Hal tersebut dapat membuat jalan menjadi licin dan membuat pengendara sepeda motor akan merasa kesulitan untuk melewati jalan tersebut. Banyak kecelakaan yang terjadi pada musim penghujan. Salah satu penyebabnya adalah kinerja rem yang kurang maksimal sehingga membuat kendaraan susah untuk berhenti. Jalan yang basah dan berlumpur akan berdampak pada rem sehingga kinerja rem kurang maksimal. Oleh karena itu, penelitian kami akan mencari cara untuk meningkatkan kinerja rem pada kondisi jalan basah dan berlumpur untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan.

1.1.2

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

2

1. Bagaimana kinerja rem pada kondisi basah dan berlumpur? 2. Bagaimana pengaruh kinerja rem terhadap pengurangan kemungkinan kecelakaan? 3. Bagaimana cara meningkatkan kinerja rem dalam kondisi basah dan berlumpur?

1.2 Tujuan Penulisan dan Manfaat 1.2.1 Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Kinerja rem pada kondisi basah dan berlumpur 2. Cara meningkatkan kinerja rem. 3. Penyebab kecelakaan lalu lintas. 4. Banyaknya kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kesalahan rem. 1.2.2 Manfaat yang diperoleh dari penulisan karya tulis ilmiah ini antara lain: 1. Selesainya tugas mata kuliah TTKI. 2. Bertambahnya pengalaman dalam melakukan penelitian. 3. Bertambahnya wawasan tentang sistem rem.

1.3 Ruang Lingkup Kajian Untuk menjawab rumusan masalah di atas, perlu dikaji hal-hal berikut: 1. Cara kerja rem motor. 2. Kecelakaan yang disebabkan kegagalan rem. 3. Kondisi jalan basah dan berlumpur.

1.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1.4.1

Metode

Metode yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini: 1. Metode komparatif Analisa akan dilakukan terhadap kinerja sistem pengereman dalam dua kondisi, yakni kondisi jalan basah dan kondisi kering.

3

1.4.2

Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini yaitu: 1. Survei Akan dilakukan pengambilan data secara daring kepada mahasiswa ITB. 2. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan cara mencari dan membaca e-jurnal, skripsi, dll. 3. Observasi Pengamatan akan dilakukan terhadap kinerja rem dalam kondisi basah dan kering. Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung waktu yang menunjukkan kekuatan pengereman.

1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan proses penulisan serta membantu pembaca mencerna isi dari penulisan ini, penulis membuat sistematika dalam 4 bab yaitu: 1. Bab I: Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode dan teknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan. 2. Bab II : Teori Dasar Pada bab ini dijelaskan teori-teori dasar yang meliputi cara kerja sistem fisik yang terkait dengan penulisan ini. Teori-teori yang akan dijelaskan adalah; teori cara kerja rem, penggunaan rem untuk mencegah kecelakaan, serta penjelasan performa rem dalam berbagai kondisi pengereman. 3. Bab III : Peningkatan Kinerja Rem pada Kondisi Jalan Basah dan Berlumpur untuk Mengurangi Kemungkinan Kecelakaan

4

Pada bab ini dibahas kinerja rem pada kondisi basah dan berlumpur, Pengaruh kinerja rem terhadap pengurangan kemungkinan kecelakaan, serta pembahasan cara meningkatkan performa kinerja rem dalam kondisi basah dan berlumpur. 4. Bab IV : Simpulan dan Saran Pada bab ini diberikan hasil analisa yang dilakukan guna menjawab tujuan penelitian yang telah diberikan. Selain itu diberikan pula saran penulis untuk perubahan perlakuan terhadap rem dan pengereman untuk mengurangi kecelakaan yang disebabkan sistem rem.

5

BAB II TEORI DASAR 2.1 Cara Kerja Rem Rem adalah suatu alat untuk mengontrol kecepatan kendaraan dengan mengandalkan gaya gesek. Rem mempunyai fungsi untuk mengatur putaran poros roda dan mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Rem harus membuang empat kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan pengereman juga empat kali lebih jauh. Secara umum, rem pada sepeda motor menggunakan kampas rem berbahan asbestos yang mempunyai koefisien gesek sebesar 0,35-0,6. Sistem rem pada sepeda motor dirancang untuk mengurangi kecepatan putaran roda dengan tujuan meningkatkan keselamatan pengendara dari kecelakaan. Jarak pengereman juga menentukan keselamatan pengendara sepeda motor. (Ramadani et al.) Gesekan (friction) merupakan konsep utama yang digunakan dalam sistem pengereman. Oleh karena itu, bahan yang digunakan dalam rem tidak hanya menghasilkan gaya gesek tapi juga harus memiliki sifat tahan gesekan dan tidak menimbulkan panas yang dapat menyebabkan bahan tersebut meleleh. Bahanbahan tersebut biasanya terbuat dari campuran beberapa bahan yang disebut komposit. Macam-macam rem yang biasa digunakan pada sepeda motor: 1. Rem Cakram (Disk Brake)

6

Gambar 1 Rem cakram sepeda motor (Sumber: http://cdn2.tstatic.net/solo/foto/bank/images/rem-cakram-sepedamotor_20170123_201435.jpg) Rem cakram pada sepeda motor terletak pada bagian roda depan. Rem cakram terdiri dari cakram yang terbuat dari besi dan satu pasang kampas rem yang berfungsi untuk menjepit cakram. Cara kerja rem cakram pada sepeda motor sangat mudah. Cakram akan berputar sesuai dengan berputarnya roda depan. Ketika tuas yang ada di setir ditarik, kawat akan tertarik sehingga kampas rem akan menjepit cakram lalu terjadi gesekan antara kampas rem dan cakram yang menghambat putaran roda akibatnya kendaraan akan bergerak melambat. Pemasangan rem cakram pada roda depan seperti gambar 1. 2. Rem Tromol (Drum Brake)

Gambar 2 Rem tromol pada sepeda motor (Sumber: https://4.bp.blogspot.com/gUiHVexN8P8/WK6Ba7GwusI/AAAAAAAAAg/itsPKsBSUUUjFMjSEzGgoxGuLD5Njl51ACLcB/s640/PicsArt_02-2301.14.10.jpg)

7

Rem tromol merupakan sistem rem yang menjadi metode pengereman standar sepeda motor. Alasannya adalah rem tromol ini sangat sederhana dan harganya murah. Rem tromol pada sepeda motor terletak pada bagian roda belakang. Berdasarkan cara pengoperasiannya, sistem rem tromol pada sepeda motor diklasifikasikan menjadi 2: 1. Tipe Single Leading Shoe. Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya mempunyai sebuah cam penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pasak (Pivot Pin) sebagai titik tumpuan sepatu rem.

Gambar 3 Rem tromol tipe single leading shoe. (Sumber: http://lh3.ggpht.com/PNHuaLfBo6M/VKO7sq8BpuI/AAAAAAAACRw/vV1tZvpDDNo/clip_image0 08_thumb%25255B2%25255D.gif?imgmax=800) 2. Tipe Two Leading Shoe. Rem tromol tipe two leading shoe menghasilkan gaya pengereman sebesar setengah kali tipe singe leading shoe. Rem tromol tipe ini mempunyai dua cam yang ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe. Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang penghubung yang bisa disetel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri pivot) untuk menggerakkan cam.

8

Gambar 4 Rem tromol tipe two leading shoe (Sumber: http://lh4.ggpht.com/1xZ5evW0Jss/VKO7t0ipo3I/AAAAAAAACSA/O3WePvAlJY/clip_image010_thumb%25255B2%25255D.gif?imgmax=800)

2.2 Performa Rem dalam Kondisi Jalan Basah dan Berlumpur serta Jalan kering Pada lintasan yang kering pengendara cenderung lebih mudah untuk mengontrol kendaraannya karena rem yang digunakan bekerja dengan normal. Koefisien gesek pada rem masih dalam keadaan normal sehingga rem dapat mengalami pergesekan dengan baik.

Berbeda dengan saat dalam keadaan hujan dan jalan licin, jarak pengereman menjadi lebih jauh daripada pada saat keadaan kering. Hal ini disebabkan karena koefisien gesek lintasan menjadi kecil sehingga terjadi slip dan motor susah untuk berhenti. Sistem pengereman yang bagus dapat mencegah tabrakan dengan kendaraan lain maupun suatu objek. Rumus gaya gesek:

Sumber: https://fisikakoeman2.wordpress.com/2010/04/08/rumus-vektor-melaluigambar/

9

BAB III PENINGKATAN KINERJA REM PADA KONDISI JALAN BASAH DAN BERLUMPUR UNTUK MENGURANGI KEMUNGKINAN KECELAKAAN 3.1

Kinerja Rem Pada Kondisi Basah dan Berlumpur

3.1.1 Survei tentang kinerja rem pada kondisi basah dan berlumpur Pada hari minggu, 8 April 2018, kami melakukan survei daring menggunakan website penyedia jasa survei yaitu www.typeform.com. Survei yang kami lakukan adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan pada kondisi basah terhadap kinerja rem. Target partisipan kami adalah mahasiswa teknik ITB yang setidaknya mengetahui prinsip dasar kerja rem. Partisipan yang bersedia untuk mengisi survei kami adalah 9 orang.

Gambar 5 Hasil survei kinerja rem pada kondisi basah dan berlumpur Berdasarkan gambar 5, hasil survei yang telah kita dapatkan adalah dari 66.7% mahasiswa ITB setuju bahwa rem yang basah akibat lingkungan yang basah dan berlumpur dapat mungurangi kinerja rem. Sedangkan yang lainnya tidak setuju. Alasan mahasiswa ITB setuju rem yang basah dapat mengurangi kinerja rem yaitu pada dasarnya cara kerja rem adalah dengan menggesek cakram, jika rem dan cakram dalam keadaan kondisi basah, akan terjadi slip karena pengurangan besar koefisien gesek sehingga membuat kinerja rem kurang maksimal.

10

3.1.2

Pengamatan kinerja rem pada kondisi basah dan kering

Pengamatan ini dilakukan dengan cara mengamati lama putaran roda ketika diputar dengan kecepatan yang sama lalu di rem hingga berhenti. Kami akan membandingkan lama putaran roda pada kondisi basah dan kondisi kering. Pengamatan kami lakukan pada motor salah satu anggota kami. Motor tersebut menggunakan rem cakram pada roda depan dan rem tromol pada roda belakang. Pengamatan dilakukan pada pukul 13.21 hari Senin, 16 April 2018, di kos teman yang terletak di daerah cisitu lama, kota Bandung. Langkah pengamatan: a. Kondisi kering 1. Menyiapkan stopwatch dan kendaraan motor yang rodanya akan diamati. 2. Menyiapkan lintasan untuk laju motor. 3. Nyalakan motor. 4. Gas motor hingga kecepatan 20km/jam. 5. Rem roda depan dan hitung lama putaran roda menggunakan stopwatch hingga roda berhenti berputar. 6. Gas motor hingga kecepatan 20km/jam. 7. Rem roda belakang dan hitung lama putaran roda menggunakan stopwatch hingga roda berhenti berputar. 8. Mengulang langkah 1-7 sebanyak 5 kali. 9. Menabulasikan data yang didapat. b. Kondisi basah 1. Menyiapkan stopwatch dan kendaraan motor yang rodanya akan diamati. 2. Basahi roda depan dan belakang menggunakan air dan sedikit lumpur. 3. Siapkan lintasan dan nyalakan motor. 4. Gas motor hingga kecepatan 20km/jam. 5. Rem roda depan dan hitung lama putaran roda menggunakan stopwatch hingga roda berhenti berputar. 6. Gas motor hingga kecepatan 20km/jam.

11

7. Rem roda belakang dan hitung lama putaran roda menggunakan stopwatch hingga roda berhenti berputar. 8. Mengulang langkah 1-7 sebanyak 5 kali. 9. Menabulasikan data yang didapat. Data Pengamatan: a. Pengamatan rem pada kondisi kering Massa total = ±200kg. Pengamatan ke-

Rem Cakram (Rem depan)

Rem Tromol (Rem belakang)

1.

2,30 detik

4,98 detik

2.

2,22 detik

4,53 detik

3.

2,41 detik

4,08 detik

4.

2,79 detik

4,39 detik

5.

2,61 detik

5,30 detik

Rata-rata

2,47 detik

4,66 detik

Tabel I Data pengamatan rem pada kondisi kering b. Pengamatan rem pada kondisi basah dan berlumpur Massa total = ±200kg. Pengamatan ke-

Rem Cakram (Rem depan)

Rem Tromol (Rem belakang)

1.

4,18 detik

4,68 detik

2.

3,71 detik

4,40 detik

3.

3,81 detik

4,66 detik

4.

4,32 detik

4,03 detik

5.

4,37 detik

5,25 detik

Rata-rata

4,08 detik

4,60 detik

Tabel II Data pengamatan rem pada kondisi basah dan berlumpur

12

Pembahasan: Semakin lama waktu yang dibutuhkan roda untuk berhenti berputar menunjukkan bahwa gaya gesek yang dihasilkan semakin kecil. Gaya gesek yang kecil tersebut membuat pengemudi menjadi susah untuk menghentikan kendaraan. Kinerja rem normalnya adalah pada kondisi kering. Dapat dilihat pada tabel I, rem cakram lebih tinggi kekuatan remnya daripada rem tromol. Pada kecepatan 20km/jam, massa total beban ±200kg, dan rem dalam keadaan kering, waktu rata-rata yang dibutuhkan rem cakram untuk menghentikan putaran roda depan adalah 2,47 detik. Sedangkan waktu yang dibutuhkan rem tromol untuk menghentikan putaran roda belakang pada kondisi yang sama adalah 4,66 detik. Pada pengamatan rem dalam kondisi basah dan berlumpur, terdapat perbedaan kekuatan pengereman untuk rem cakram. Hal ini terjadi karena air dan lumpur membuat permukaan gesek antara kampas cakram menjadi licin sehingga menurunkan koefisien gesek dan gaya gesek. Perbedaan dapat dilihat pada tabel I dan II. Selisih rata-rata waktu yang dibutuhkan rem cakram untuk menghentikan roda pada saat kondisi kering dengan basah adalah 1,61 detik. Hal ini berarti pengemudi harus mengerem 1,61 detik lebih awal agar berhenti di tempat yang sama. Rem tromol memiliki kekuatan pengereman yang hampir sama pada kondisi basah dan berlumpur dengan kondisi kering. Perbedaan waktu rata-rata yang dibutuhkan rem tromol untuk menghentikan roda pada saat kondisi kering dan basah adalah 0,06 detik. Tidak terjadi perubahan yang signifikan untuk kekuatan rem tromol. Hal ini terjadi karena pemasangan rem tromol didesain tertutup, sehingga air dan lumpur tidak bisa mengenai kampas dan drum di dalam rem tromol.

13

3.2

Pengaruh Kinerja Rem Terhadap Penurunan Kemungkinan Kecelakaan

Pada hari Sabtu, 7 April 2018, kami melakukan survei daring menggunakan website penyedia jasa survei yaitu www.typeform.com. Survei yang kami lakukan adalah untuk mengetahui persentase orang yang pernah mengalami kecelakaan akibat rem. Target partisipan kami adalah mahasiswa ITB. Partisipan yang telah bersedia untuk menjawab survei kami adalah 9 orang. Kami mengasumsikan bahwa 9 orang yang telah mengisi survei mewakili semua mahasiswa di kelas kami.

Gambar 6 Hasil survei banyaknya kecelakaan akibat rem Berdasarkan gambar 6, hasil yang telah kami dapat dari survei yang telah dilakukan adalah 5 orang pernah mengalami kecelakaan akibat kegagalan pada sistem rem dan 4 orang belum pernah mengalami kecelakaan akibat kegagalan pada sistem rem. Jika diambil persentase dari data tersebut, sekitar 55,6% mahasiswa pernah mengalami kecelakaan akibat kegagalan rem. Dari hasil survei di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja rem sangat berpengaruh terhadap penurunan kemungkinan kecelakaan. Berdasarkan kajian pertama, kinerja rem akan menurun ketika lintasan dalam keadaan basah dan berlumpur. Hal tersebut disebabkan karena koefisien gesek rem menurun sehingga terjadi slip

14

dan roda akan susah untuk direm. Kinerja rem yang baik dapat menurunkan kemungkinan kecelakaan.

3.3

Peningkatan Kinerja Rem dalam Kondisi Lintasan Basah dan Berlumpur

Berdasarkan kajian yang telah kami lakukan, solusi untuk meningkatkan kinerja rem dalam kondisi basah dan berlumpur adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan rumus gaya gesek, nilai koefisien gesek berbanding lurus dengan nilai besar gaya gesek. Jika koefisien gesek material tinggi maka gaya gesek yang dihasilkan akan semakin tinggi juga. Oleh karena itu, material gesek harus diganti dengan material yang tidak mengurangi koefisien gesek jika terkena air. Material tersebut dapat berupa besi yang dilapisi oleh pelapis anti air khusus yang dibuat dengan koefisien gesek yang tinggi. 2. Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, rem cakram mengalami penurunan kekuatan pengereman pada saat kondisi basah dan berlumpur. Sedangkan rem tromol hampir tidak mengalami perubahan kekuatan. Hal tersebut terjadi karena rem tromol memiliki penutup yang melindungi kampas dan drum dari air dan lumpur. Oleh karena itu, rem cakram juga harus ditutup agar air dan lumpur tidak mengenai cakram. 3. Peningkatan kinerja rem juga dapat dilakukan dengan cara memelihara kabel rem dan menambah kekuatan cengkeraman kampas. Berdasarkan rumus gaya gesek, nilai besar gaya normal berbanding lurus dengan nilai besar gaya gesek. Jika kekuatan cengkeraman kampas rem diperbesar maka nilai gaya normal akan besar akibatnya gaya gesek menjadi besar. Solusi ini hanya dapat dilakukan pada saat kondisi basah dan berlumpur saja. Jika dilakukan pada kondisi kering, rem akan terlalu kuat dan motor dapat berhenti mendadak. Hal itu juga dapat mengakibatkan kecelakaan.

15

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1

Simpulan

Penyebab kecelakaan lalu lintas antara lain pengendara tidak menaati peraturan lalu lintas, pengendara tidak hati-hati dalam berkendara, kegagalan fungsi rem. Setelah melakukan survei, terdapat 55,6% mahasiswa ITB mengalami kecelakaan yang disebabkan oleh kegagalan rem. Penurunan kekuatan rem disebabkan oleh penurunan koefisien gesek akibat terkena air dan lumpur. Solusi agar kekuatan rem tidak menurun ketika terkena air antara lain menutup sistem rem cakram agar terlindungi dari cipratan air dan lumpur atau melapisi cakram dengan material pelapis anti air dan memiliki koefisien gesek tinggi.

4.2 Saran Saran kami bagi pengguna kendaraan bermotor roda dua adalah sebagai berikut; 1. Melakukan perawatan rutin pada sistem pengereman.

2. Mengurangi adanya kemungkinan sistem rem terpapar lingkungan yang tidak optimal.

16

DAFTAR PUSTAKA Sukmana, Irza., Sustiono, Ade. Pengaruh Kecepatan Putar Indentor Las Gesek Puntir (Friction Stir Welding) Terhadap Kualitas Hasil Pengelasan Alumunium 1100-H18, 2016. Raja, Rahmat., Siregar, Barita. Studi Eksperimen Kedalaman Aus dan Koefisien Gesek Akibat Stick – Slip pada Reciprocating Wear, 2017. Riyanto, Taufik Agus. Pembuatan Kampas Rem Non-Asbes Bermatrik Resin Vinylester Tipe Ripoxy R-802, 2011. Ramadani, Ratna, Heroe Poernomo, Tri Andi S. Perancangan Sistem Pengereman Pada Kendaraan Bermotor Roda Tiga Sebagai Alat Bantu Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas,. Pembuatan Produk Kampas Rem Non-Asbes Pada Sepeda Motor Dengan Bahan Perekat Vinylester Resin Type Ripoxy R-802, 2011. Ikroom & Dafid Wal. Mengurangi Resiko Kecelakaan Lalu-Lintas Melalui Audit Keselamatan Jalan, 2014.

17

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Mochammad Izza Fahmi Nugraha Nama lengkap penulis pertama adalah Mochammad Izza Fahmi Nugraha dengan Nomor Induk Mahasiswa 16917044. Nama panggilan penulis pertama adalah Izza. Penulis lahir di kota Kediri pada tanggal 18 Agustus 1999. Agama penulis pertama adalah Islam. Penulis mempunyai hobi bermain airsoftgun dan menyelesaikan puzzle. Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis yaitu TK Kusuma Mulya V (20042005), SDN Bandar Kidul 3 (2005-2011), SMPN 4 Kediri (2011-2014), SMAN 2 Kediri (2014-2017). Pada tahun 2017, Penulis sedang menjalani pendidikan sarjana dan menjadi mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara di Institut Teknologi Bandung. Untuk pengalaman organisasi, penulis pernah menjadi aktivis di Unit IT SMAN 2 Kediri, Takmir Masjid Al-Anwar, Pramuka, Unit Voli SMPN 4 Kediri. Prestasi yang pernah diraih penulis hanya sedikit antara lain semi finalis Electra 6, finalis IT vaganza yang diselenggarakan oleh iSTTS, 10 besar nilai UN tertinggi seSMPN 4 Kediri. Kontak penulis:

18

No. Telepon

: 08113271976

Surel

: [email protected]

Faishal Azzamy Fuad Nama lengkap penulis kedua adalah Faishal Azzamy Fuad, dengan Nomor Induk Mahasiswa 16917224. Penulis akrab disapa dengan nama Azzam. Penulis lahir di Kota Bandung pada 25 April 2000. Ibu dari penulis adalah Dewi Juliani Rahayu, S.E., Ak. dan Ayah dari penulis adalah Fuad Adriansyah, M.Sc. . Penulis telah menempuh proses pendidikan di berbagai tempat, yakni TK Aisyiyah 97 Johar Baru (2005-2007), SDN 03 Rawasari (2007-2008), Public School 139 Queens (2008-2011), SMPN 1 Palembang (2011-2012), SMPN 216 Jakarta (2012-2014), SMAN 68 Jakarta (2014-2017). Saat ini penulis sedang menjalani pendidikan sarjana di FTMD (Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara) Institut Teknologi Bandung. Penulis memiliki sedikit pengalaman berorganisasi, yakni menjadi Juru Arta (Bendahara) sekaligus merangkap Dewan Ambalan LAKSMAPASA (PRAMUKA SMAN 68, Gudep 04-367) Periode 2015-2016. Kontak penulis:

19

No. Telepon

: 085711772270

Surel

: [email protected]

Rafli Fadhillah Rasyad Nama lengkap penulis adalah Rafli Fadhillah Rasyad dengan Nomor Induk Mahasiswa 16917240. Nama panggilan penulis adalalah Rafli. Penulis lahir pada tanggal 29 Desember 2000 di Kota Malang. Ibu dari penulis adalah dr. Chaerita Maulani, Sp.Perio. dan Ayah dari penulis adalah dr. Ady Sutjahjono, Sp.OG. Pendidikan yang telah ditempuh penulis yaitu TK Aisyiyah Busthanul Athfal (2004-2006), SDN Palmerah 15 (2006-2012), SMPN 111 Jakarta (2012-2015), SMAN 78 Jakarta (2015-2017). Penulis sedang menjalani pendidikan sarjana sampai saat ini di Institut Teknologi Bandung, FTMD (Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara).

20

SANWACANA Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan, atas rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peningkatan Kinerja Rem pada Kondisi Jalan Basah dan Berlumpur untuk Mengurangi Kemungkinan Kecelakaan” untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah. Kami penulis dalam membuat makalah ini tidak akan membuat kemajuan tanpa bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu yang jual ayam goreng sambal goang di Jalan Tubagus Ismail untuk menyediakan ayam goreng dengan sambal yang tak ada duanya. 2. Segenap handphone dan jaringan seluler yang memberikan kami jalur komunikasi untuk mengingatkan satu sama lain atas keberadaaan tugas TTKI ini. 3. Segenap laptop yang membantu kami membuat dan menyunting karya kami. 4. Internet yang disediakan oleh ITB yang telah memberi kami akses ke referensi-referensi yang kami gunakan sekaligus akses media sosial yang tak kunjung membantu pembuatan makalah ini. 5. Temen-temen di Jakarta yang tetap bersikeras mengajak main game, makasih loh 6. Internet kosan yang sampai akhir hayat tidak bekerja sesuai kebutuhan sehingga membatalkan sesi game dan mengembalikan penulis ke makalah. 7. Semua pihak yang membantu dan berkontribusi dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

21

LAMPIRAN

22

CEK PLAGIARISME

Related Documents


More Documents from ""