1. BALL VALVEhttp://valvesindonesia.blogspot.com/2016/08/berbagai-jenis-valve-dancara-kerja.html Sesuai dengan namanya Ball Valve adalah sebuah Valve pengontrol aliran dengan bentuk Bola/Ball berlobang pada bagian dalamnya yang diputar sesuai dengan besarnya dan arah aliran yang diinginkan.
Bila Lobang pada Bola di dalam Valve segaris lurus dengan Pipa, maka akan ada Aliran atau Flow yang dapat melewati Valve tersebut ( Normaly Open) Sebaliknya jika Lobang pada Ball Valve mengarah ke sisi lainnya, berarti kondisi Valve dalam keadaan tertutup ( Normaly Close). Secara umum Ball Valve ini banyak sekali dipakai di Indonesia karena memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan Valve Type tertentu. Dapat menahan Pressure dan suhu yang tinggi dan mudah dalam perawatannya, termasuk dalam Online Valve Maintenance. Material Ball Valve sendiri bisa tersedia dengan beberapa macam seperti PVC, Besi atau Stainless Steel. Seperti yang sering kita lihat untuk beberapa kebutuhan di rumah kita. Kran Air juga memakai sistem Ball dalam valve nya.
Ada 2 Type Ball Valve yang yang kita kenal : A. REDUCED BORE BALL VALVE Adalah Jenis Ball Valve dengan Diameter Lobang Bola nya berbeda ukuran dengan Diameter ukuran Pipa nya. Biasanya 1 Ukuran lebih kecil daripada ukuran diameter Pipanya. B. FULL BORE BALL VALVE Adalah Ball Valve dengan ukuran diameter Lobang pada Ball di Valve sama dengan diameter Pipanya. Biasanya digunakan pada Pigging Line, Production manifold dan beberapa lokasi lainnya.
2. GLOBE VALVE
Globe Valve adalah jenis Valve yang dapat mengatur besarnya Fluida yang mengalir pada Pipa. Perinsip kerja dalam Operation Globe Valve adalah tegak lurus, hal ini memastikan bahwa aliran atau Flow pada Pipa dapat diatur melalui tuas yang menutup pada ring yang ada dibawahnya.
Kelebihan dari sistem Tegak Lurus pada Globe Valve ini adalah dapat menutup dengan baik melalui tuas yang menempel pada Lobang. Tuas tersebut digerakkan dengan Thread yang bisa di kendalikan. ( Tampak pada Gambar ). Ada 2 Jenis Globe Valve yang umum digunakan yaitu : A. GLOBE VALVE Z - Body Memiliki diagfragma menyerupai huruf Z. Mempunyak bentuk atau design yang simetris sehingga memudahkan pergerakan Tuas penutup bekerja lebih mudah (Tuas tegak Lurus) B. GLOBE VALVE Y - Body Memiliki bentuk atau design dengan posisi Ring dan Tuas penutup membentuk sudut 45''. Biasanya di gunakan untuk Flow dengan tekanan tinggi.
3. GATES VALVE Dengan sistem Tegak Lurus yang mirip dengan cara kerja Globe Valve, Gates Valve ini menutup atau membuka Flow dengan cara mengangkat dan menurunkan Tuas penutupnya. Bentuk ujung Tuas dari Gates Valve ini biasanya Bulat atau Persegi panjuang.
Gates Valve ini biasanya digunakan pada Pipa dengan durasi position yang tetap. Misalnya Full Normaly Open atau Full Normaly Close.
Jika Gates Valve ini dibiarkan padakedudukan setengah Open atau Setengah Close, maka dikuatirkan akan menyebabkan kerusakan pada ujung Tuas yang berbentuk lebar ( Bulat atau Persegi panjang). Bisa terjadi Korosi dan pengikisan pada sudut-sudut Gates, atau bisa juga mengganggu Presisi pada Gates tersebut.
Online Service Maintenance pada Gates Valve ini memerlukan Lubricant atau Sealent yang sangat banyak karena harus memenuhi Body Valve yang besar agar kerusakan atau kemampuan Valve dalam menutup bisa di minimalisasi. Kerusakan yang umum pada Gates Valve ini adalah Passing/Jammed atau Bocor. Jadi ketika valve dalam kondisi Fully Close, masih ada Flow yang berjalan. Keunggulan Gates Valve ini salahsatunya adalah Kuat dan sangat presisi dalam kondisi Fully Closed. Pada Kondisi Fully Open, kemungkinan akan Pressure Drop sangatlah kecil. Jadi akan baik sekali jika Flow pada Pipa Down Stream akan diperbaiki atau Service pada Pipa Down Streamnya.
4. BUTTERFLY VALVES Valve Butterfly lebih mirip dengan Sistem Kerja Ball Valve. Hanya saja Butterfly Valve ini menggunakan sistem Isolation dengan Gerbang yang besar (lihat Gambar dibawah). Lebih sederhana dan tentunya memiliki harga yang lebih murah.
Papan Penutup berbentuk Bulat dengan Poros ditengah ( Seperti Sayap Butterfly ) memungkin Valve Butterfly ini memiliki putaran 90''. Sangat sederhana dan mudah dalam operation nya. Dengan kemungkinan Flow yang besar bisa didapat dari jenis Valve ini, Butterfly Valve akan cocok digunakan pada Flow Cair atau Gas dengan Pressure Rendah dan Volume yang besar.
5. CHECK VALVES
Bentuk terakhir dari Valve ini adalah Chekc Valve dengan ciri khas nya yaitu hanya dapat mengalir Satu Arah saja atau tertutup ( Normaly Close). Jenis valve ini sering kita lihat pada Flow Outlet atau Discharge dari Centrifuge Pump.
Sistem Kerja Check valve ini sangat sederhana yaitu Valve akan terbuka jika ada tekanan atau pressure dari Main Stream. Akan tetapi akan tetap tertutup jika ada Flow dari arah sebaliknya. Jadi jika Tekanan balik memiliki Pressure yang lebih tinggi, maka Valve akan tetap tertutup. Check valve ini memiliki Lobang Flow yang sama dengan diameter Pipa nya. Fungsi utamanya adalah menahan Reverse Flow agar tidak naik kearah yang tidak diinginkan ( Tekanan balik ). Beberapa Check valve memiliki bentuk gates atau gerbang yang berbeda. yang sering kita lihat seperti bentuk Swing yang sederhana dan mudah mekanismenya. Material Check valve biasanya dari logam agar memastikan kekuatan menutup dan menjada dari pressure balik yang kuat. Jenis-jenis Check valve akan kita bahas pada artikel selanjutnya di Website ini.
6. SAFETY VALVE Safety Valve adalah Jenis valve dengan cara kerja secara Otomatis. Biasanya digunakan pada Boiler, Pressure Pump atau sesuatu yang memiliki batas tekanan dan temperatur tertentu. Safety Valve ini akan otomatis terbuka pada pressure dan temperature yang di tetapkan.
Pada Proses Kerja Online Valve Maintenance, Safety Valve selalu ada pada Pompa dengan Tekanan tinggi. Dengan adanya element ini maka, Pompa tersebut akan Release pada pressure tertentu yang dianggap sebagai ambang batas keamanan. Disebut dengan nama Safety Valve karena ini sebagai element pengingat Safety yang akan bekerja pada tekanan atau Temperature yang dianggap berlebihan. Seperti terlihat pada Gambar diatas, Safety Valve memiliki sistem Satu Arah yang dibangun dari Spring dan Ball. Fungsi alami Spring ini yang dijadikan sebagai batas kekuatan menahan Pressure hingga tingkat tertentu. Sebuah sistem kerja Spring yang tentunya akan mengalami penurunan presisi dalam jangka waktu tertentu dari yang seharusnya.
KESIMPULAN JENIS -JENIS VALVE Jenis-jenis Valve lain yang secara fungsional juga banyak digunakan sesuai dengan kebutuhan kusus sebagai berikut :
PSV = Pressure Safety valve SDV = Shutdown valve BDV = Bleeder Valve ESDV = Emergency Shutdown Valve
Itulah jenis-jenis Valve yang coba kami rangkum dalam artikel kecil ini. Semoga bermanfaat dan berguna bagi yang membutuhkan. Jenis - Jenis Valve yang lain mungkin saja masih ada dan akan kita bahas dalam artikel selanjutnya di website ini.
Cara kerja needle valve
Jarum katup akan memberikan kontrol yang tepat atas aliran fluida. Ketika menangani roda akan diputar searah jarum jam, uap dan titik yang meruncing dan ramping akan bergerak ke arah bawah dan akan tetap terpasang ke kursi vale yang disediakan di atas saluran masuk dan karenanya tidak akan ada kebocoran cairan melalui katup sekali katup tertutup sepenuhnya.
Ketika menangani roda akan diputar berlawanan arah jarum jam, uap dan titik runcing dan ramping akan bergerak ke arah atas dan katup akan dibuka dari posisi tertutup dan akan memungkinkan aliran cairan melalui katup. Cairan yang mengalir melalui katup jarum akan berubah pada sudut 90 derajat dan akan melewati kursi katup di mana titik batang katup yang ramping atau meruncing akan duduk selama posisi tertutup katup. Aplikasi katup jarum Katup jarum pada dasarnya digunakan untuk mengontrol aliran cairan ke pengukur halus dari sistem, yang mungkin rusak jika cairan tekanan tinggi akan dikirimkan secara tiba-tiba.
Berdaraskan ANSI (American National Standards Institute),flange dibedakan jenisnya menjadi : 1. Socket Flanges (Flange tipe soket) yaitu flange yang pada sisi terluar terdapat tahanan yang menyebabkan pipa yang dimasukkan ke dalamnya tidak tembus keluar.
Socket Flange
2. Slip On Flanges (Flange tipe slip on) Dalam slip on, flange hanya masuk sebagain, sisi luar dan dalamnya akan di las. Oleh karena itu diametar inside flange slip on harus lebih besar daripada diameter outside pipa.
Slip On Flange
3. Lap Joint Flanges yaitu jenis flange yang bisa diputar posisi lubang bautnya. Jenis flange ini tidak disarankan untuk pressure yang tinggi.
Lap Joint Flange
4. Weldneck Flanges (Flange tipe weldneck) Flange jenis ini biasa dan paling banyak digunakan dalam sebuah plant,karena sifatnya mudah untuk disambungkan dengan pipa.Selain dapat digunakan untuk pressure dan temperatur yang rendah,baik juga untuk pressure dan temperature yang tinggi.
Weldneck Flange
5. Threaded Flanges (Flange tipe Ulir ) Seperti namanya, jenis flange ini memiliki tipe penyambungan mengunakan ulir. Biasanya digunakan untuk system yang sangat rawan kebakaran kalau mengunakan las.
Threaded Flange
6. Blind Flanges yaitu flange yang berfungsi untuk menutup aliran, seperti halnya cap dalam fitting. Jenis flange ini rata, tidak berlubang karena memang berfungsi untuk menutup.
Blind Flange
Selain jenis-jenis flanges di atas,ada juga flanges yang termasuk jenis khusus (special flanges) antara lain; 1.Orifice Flanges: - Orifice Slip-On Flange - Orifice Socket Flange - Orifice Threaded Flange - Orifice Weld Neck Flange 2.Standard Connections: - Long Weld Neck Flange - Heavy Barrel Flange - Full Barrel Flange 3.Ring Type Joint Flanges: - RTJ Blind Flange - RTJ Slip-On Flange - RTJ Threaded Flange - RTJ Weld Neck Flange 4.Expander Flange 5.Reducing Flange 6.Studding Outlet: - Flat Bottom Mount - Shell/Head Mount - Tangential Mount 7.Weldoflange / Nipoflange 8.Orifice plate (part for orifice flange) 9.Spectacle blind (part for flange)
Spectacle Blind
Demikian ulasan mengenai fungsi dan jenis-jenis flanges yang sering kita jumpai pada saat test fitter atau pipe fitter.Mudah-mudahan menjadi masukan yang berguna.Baca posting perpipaan saya selanjutnya.
https://www.google.co.id/search?q=simbol+simbol+valve&safe=strict&rlz=1C1ELEA_enID767ID767 &tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=5Roy2rqbXcgxkM%253A%252CmmgjgiIGHmKEjM%252C_&usg=A FrqEze0rXXgqE-hEI6MdoQ7sCiHyaYVA&sa=X&ved=2ahUKEwit5Iylx6vdAhUC4o8KHaW_BzUQ9QEwAHoECAYQBA#imgrc=zfBwqaLVU19N 0M:
https://www.valvearchitect.com/single-post/2018/01/12/Valve-Design-Standard-Reference-on-itsApplication
Valve Architect kali ini akan berbagi informasi mengenai valve standar referensi pada aplikasinya. Pada umumnya kita mengenal valve karena fungsinya sebagai pembuka dan penutup aliran. Tipe aliran yang melewati valve pun bermacam macam seperti air, minyak, gas, uap, bahan kimia dsb. Dari tipe aliran ini manufaktur valve membuat design dengan referensi ke berbagai standar internasional seperti ANSI, JIS dan DIN. Apa yang membedakan dari standar-standar tersebut? Mari kita telaah satu persatu.
ANSI (American National Standards Institute) adalah standar Amerika yang digunakan oleh industri valve yang pada umumnya bisa meliputi Ball, Check, Gate dan Globe valve yang digunakan untuk industri petroleum, natural gas, marine dan offshore. Tipe valve ini umumnya bisa dikenali pada marking di body valve dimana tertulis misalnya ANSI 150, ANSI 300, ANSI 600, ANSI 900 dsb. Makna angka 150 dibelakang tulisan ANSI menunjukkan rating atau class dari valve tersebut dimana pada setiap ratingnya akan mempengaruhi dimensi Flange standard dan pressure ratingnya. Pressure rating ANSI secara detail dijelaskan pada ASME 16.34.
JIS (Japanese Industrial Standard) adalah standar industri dari Jepang yang digunakan oleh industri valve yang umumnya bisa meliputi Ball, Gate, Globe, Check dan Butterfly valve yang digunakan untuk industrial dan marine. Tipe valve jenis ini umumnya bisa dikenali pada marking di body valve seperti JIS 5K, JIS 10K, JIS 16K dsb. Pada standar JIS ini diikuti 5K yang bisa di artikan sebagai pressure rating 5 ksi yang mana kependekan dari 5 kpsi yang berarti 5000 psi.
DIN, Deutsches Institut für Normung (German Institute for Standardization) adalah standar Jerman yang digunakan oleh industri valve yang umumnya meliputi Ball, Check, Gate, Globe dan Butterfly valve yang digunakan untuk general industri. Tipe valve ini umumnya bisa diketahui pada marking di body valve yang ditunjukkan oleh marking PN 6, PN 10, PN 16 dsb. Penggunaan angka 6 setelah PN bisa diartikan sebagai pressure class dalam satuan bar, dimana 1 bar sama dengan 14.5 psi sehingga PN 6 dapat diartikan pressure ratingnya sebesar 87.02 psi.