Validitas Sampel Minyak Dan Gas.docx

2.6

Pengecekan Validitas Sampel Minyak dan Gas Setelah dilakukan pengambilan sampel, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah validasi

sampel. Saat sampel minyak sudah didapatkan dari separator, sampel minyak tersebut dibawa ke laboratorium untuk dilakukan validasi sampel. Sampel yang telah sampai di laboratorium perlu dilakukan pengecekan terhadap kondisi dari sampel tersebut sebelum dilakukan pencampuran maupun tahap – tahap selanjutnya. Sampel minyak dan gas yang sudah sampai di laboratorium dilakukan pengecekan terhadap kondisi sampelnya sebelum dilakukan pencampuran maupun tahap – tahap selanjutnya. Pada sampel minyak maupun gas dilakukan pengecekan terhadap opening pressure dan bubble point pressure (tekanan gelembung). Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu dengan metode konvensional atau kondisi ruangan dan metode kondisi cell.

2.6.1 Sampel Gas Sampel Gas yang diambil di separator setelah sampai di laboratorium perlu dilakukan pengecekan terhadap kondisi dari contoh-contoh tersebut sebelum dilakukan pencampuran atau tahap selanjutnya. Alat yang digunakan untuk menentukan opening pressure adalah boom gas sampling yang terdiri dari botol sampel berisi gas dan pressure gauge pada sisi atasnya. Untuk melakukan pengecekan opening pressure, temperatur sampel dipanaskan terlebih dahulu hingga sama dengan temperature separator saat pengambilan sampel. Kemudian setelah temperature sama dengan temperature separator saat pengambilan sampel, dilakukan pengecekan opening pressure dengan pressure gauge, dan dilihat pembacaannya. Contoh sampel gas yang baik adalah sampel gas yang baik adalah sampel yang memiliki tekanan saat dilakukan pengukuran di laboratorium (opening pressure) sama atau mendekati nilai tekanan separator saat pengambilan sampel. Adapun nilai galat yang diberikan sebesar 10%, hal tersebut dikarenakan adanya faktor perbedaan temperature di lapangan dengan di laboratorium.Namun bisa saja, hasil pembacaan opening pressure lebih kecil atau lebih besar dari tekanan separator saat pengambilan sampel. Apabila hasil pembacaan lebih besar dari tekanan separator saat pengambilan sampel, maka dapat dikatakan adanya gas yang masuk kedalam botol saat proses pengambilan sampel. Dan apabila pebacaan lebih kecil dari tekanan separator saat pengambilan sampel, maka dapat dikatakan, botol sampel mengalami kebocoran atau adanya sampel yang keluar pada saat perjalanan.

Gambar x. Boom Gas Sampling

2.6.2 Sampel Minyak Seperti halnya sampel gas, sampel minyak yang tekah sampai di laboratorium harus dilakukan pengecekan terhadap kondisi dari contoh-contoh tersebut sebelum dilakukan pencampuran atau tahap selanjutnya. Pada sampel minyak dilakukan proses pengecekan dengan cara mengetahui tekanan gelembungnya. a.

Pengecekan Sampel Dengan Kondisi Ruangan Pengecekan atau validitas sampel kondisi ruangan ini dilakukan dengan cara menaikkan

tekanan sampai dengan 1000 psig. Penambahan nilai tekanan sebesar ∆P sampai mendekati tekanan separator dan catat penambahan volume air raksa. Dilakukan beberapa percobaan kembali dimana tekanan diatur pada kondisi dibawah tekanan tekanan separator, dan diamati kembali penambahan volume air raksa. Alat yang digunakan berupa Hg pump, yang berfungsi untuk memberikan penambahan tekanan atau menurunkan tekanan pada sampel minyak. Penentuan tekanan gelembungnya adalah berdasarkan pada plot antara tekanan dan volume. Saat tekanan dan volume bersilangan, pada kondisi tersebut merupakan tekanan gelembung sampelnya. Penentuan dengan kondisi ruangan dilakukan apabila sampel minyak saat pengambilan memiliki temperatir < 100oF.

Gambar x. Penentuan Tekanan Gelembung dengan Menggunakan Plot Tekanan VS Volume Hg

b. Pengecekan Sampel Dengan Kondisi Cell Pengecekan atau validitas sampel ini dilakukan dengan cara menurunkan tekanan dari 1000 psig ke tekanan separator dengan setiap pengurangan volume (pembacaan pompa). Pada alat ini cara penentuan tekanan gelembungnya dengan pengamatan di shot window cell, untuk melihat gelembung pertama kali yang muncul saat dilakukan penurunan tekanan dari 1000 psig. Penentuan dengan kondisi cell dilakukan apabila sampel minyak saat pengambilan memiliki temperatir > 100oF.

Adapun prosedur untuk transfer sampel dari botol sample ke cell PVT : 1. Cell pertama kali diisi oleh air raksa 2. Katup bagian atas cell dihubungkan dengan tabung sampel yang bagian bawahnya telah dihubungkan dengan pompa air 3. Dengan membuka katup bagian atas dari cell dan botol sampel, maka akan terjadi aliran dari botol ke cell 4. Selama perpindahan, tekanan dijaga konstan dengan cara mendorong pompa air kedalam botol minyak sambil dicatat volume air yang digunakan untuk menekan sampel dari botol sampel ke cell 5. Setelah sejumlah sampel dipindahkan, maka hubungan keduanya dilepaskan.

Setelah sampel sudah berada didalam cell, validasi sampel dilakukan dengan prosedur berikut : 1. Tekanan cell dinaikkan sampai 1000 psig dengan menekan pompa air raksa 2. Kemudian tekanan tersebut dikurangi sebesar ∆P sambil diamati dalam short/long window cell sampai terlihat mulai terbentuk gelembung pada botol tersebut, tekanan pada kondisi mulai terbentuk gelembung tersebut disebut tekanan gelembung (Pb). Peralatan kerja yang dibutuhkan dalam penentuan Pb pada cell tersebut adalah botol sampel, short/long window cell, dan pompa air raksa. Sampel minyak yang baik apabila mempunyai tekanan gelembung (Pb) sama dengan tekanan pada botol sampel yang diambil dari separator. Sehingga apabila kita mempunyai dua botol sampel minyak, dari kedua botol tersebut diambil sampel yang tekanan gelembungnya sama dengan atau mendekati tekanan separator.

Gambar 1. PVT cell