Pedoman awal garis bujur dimulai dari kota Greenwich, London, Inggris yang ditetapkan sebagai garis bujur 00. Sekali berputar, bumi memerlukan waktu 24 jam untuk putaran 3600. Atau, dapat dikatakan dalam 1 jam bumi berputar 150. Oleh karena itu, setiap 150 dan kelipatannya dari 00 dijadikan sebagai garis bujur. Letak Indonesia adalah pada 950 BT – 1410 BT. Berdasarkan letak ini maka Indonesia berada pada tiga garis bujur (kelipatan 15), yaitu 1050, 1200, dan 1350. Dari sinilah dapat diketahui bahwa Indonesia menjadi tiga daerah waktu: Waktu Indonesi Barat (WIB) berpedoman pada garis bujur 1050 , Waktu Indonesia Tengah (WITA) berpedoman pada garis bujur 1200 , dan Waktu Indonesia Timur (WIT) berpedoman pada garis bujur 1350 . 1. WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat) WIB atau Waktu Indonesia Bagian Barat merupakan wilayah waktu yang mencakup kawasan dari sepanjang garis bujur 105 derajat bujur timur. Dalam hal ini mencakup pengaruh letak geografis semua daerah di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Madura, serta beberapa wilayah di Pulau Kalimantan. Waktu Indonesia Bagian Barat ini sama dengan UTC +7 atau GMT +7 dalam pembagian waktu Internasional. Berikut ini beberapa wilayah di Indonesia yang masuk ke dalam zona WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat).
Nangroe Aceh Darussalam Sumatera Utara, barat, selatan Jambi Riau Kepuluan Riau Lampung Bengkulu Bangka Belitung Banten Jawa Barat DKI Jakarta Jakarta Jawa Tengah D.I Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Tengah, barat
Daerah yang memiliki waktu Indonesia Bagian Barat memiliki selisih waktu kurang lebih 7 jam lebih awal jika dibandingkan dengan GMT. Sehingga misalnya saja, kota Jakarta saat ini pukul 07.00, maka di Greenwich menujukkan pukul 00.00 GMT. 2. WITA (Waktu Indonesia Bagian Tengah) WITA atau Waktu Indonesia Bagian Tengah merupakan perkembangan wilayah Indonesia berdasarkan waktu yang mencakup daerah yang terbentang pada garis sepanjang 120 derajat bujur timur. Zona waktu ini mencakup beberapa daerah di Pulau Kalimantan, Pulau Bali, wilayah Nusa Tenggara. Waktu Indonesia bagian tengah ini sama hal nya dengan UTC +8 atau GMT +8 dalam pembagian waktu internasional. Daerah daerah Indonesia yang masuk ke dalam zona waktu Indonesia bagian tengah ini antara lain adalah:
Kalimantan Timur, utara, selatan Bali Nusa Tenggara Barat, timur Sulawesi Tengah, barat, selatan, tenggara, utara Gorontalo
Zona Waktu wilayah bagian tengah sendiri memiliki selisih waktu sekitar 8 jam lebih awal dibandingkan dari GMT. Sehingga misalnya saja jika sekarang di Pulau Bali pukul 08.00 maka waktu di Greenwich menunjukkan pukul 00.00.
3. WIT (Waktu Indonesia Bagian Timur) WIT atau waktu Indonesia bagian timur merupakan waktu yang terbentang pada sepanjang garis 135 derajat Bujur Timur yang mencakup beberapa daerah di Indonesia wilayah timur seperti daerah di Kepulauan Papua dan Kepulauan Maluku. Zona wilayah bagian timur ini mengalami permasalahan hukum di Indonesia sama dengan UTC +9 dan GMT +9. Berikut ini beberapa daerah di Indonesia yang masuk ke dalam zona Waktu Indonesia Bagian Timur.
Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat
Zona waktu wilayah Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu yang lebih awal 9 jam dibandingkan dengan GMT. Sehingga misalnya saja jika Ambon menunjukkan pukul 09.00 maka waktu di Greenwich menunjukkan pukul 00.00. Setiap zona pembagian waktu memiliki selisih 15 derajat, yang mana 15 derajat ini mewakiliki dari selisih satu jam. Sehingga misalnya saja, WIB memiliki selisih waktu satu jam dengan WITA serta memiliki selisih waktu 2 jam dengan WIT. Contohnya saja, saat kota Jakarta pada pukul 07.00, maka kota Lombok yang berada di wilayah Indonesia bagian tengah menunjukkan pukul 08.00 dan kota Ambon yang berada pada wilayah Indonesia bagian timur menunjukkan waktu 09.00. 5. Energi Potensial Gravitasi Benda bermassa m yang terletak diluar bumi, energi potensial grafitasinya pada jarak r dari pusat bumi, dinyatakan dengan persamaan :
Ep = Energi potensial grafitasi G = Konstanta grafitasi M = massa bumi m = massa benda r = Jarak pusat benda ke pusat bumi. Tanda negatif (-) berarti jika benda bergerak di bawah pengaruh gaya grafitasi dari jarak tak terhingga ( ) ke jarak r maka energi potensialnya akan berkurang, karena dipergunakan untuk menambah energi kinetik dengan makin besarnya laju benda waktu bergerak mendekati bumi. Jika mula-mula benda berada di tempat yang jauh tak hingga ( ) dengan energi kinetik sama dengan nol, maka dalam perjalanan mendekati bumi, medan grafitasi merubah energi potensial menjadi energi kinetik. Pada waktu sampai di bumi energi kinetik benda sama dengan energi potensial grafitasi. Jadi :
m = massa benda. M = massa bumi. r = jari – jari bumi. v = kecepatan benda di permukaan bumi.