Nama : Nurfauziyah Kelas : Semester 1B Prodi Pendidikan Fisika 1. Manusia dilahirkan kedunia dalam keadaan suci atau bagaikan kertas putih yang belum terisi sama sekali,namun walaupun manusia dilahirkan dalam keadaan tidak tahu apa apa tapi dengan seiringnya waktu dan proses pertumubuhan pengetahuannya pun akan bertambah lewat bimbingan dari orang tua. Manusia memang terlahir dalam keadaan lemah sampai besarpun manusia akan terasa lemah terkecuali bagi orang yang berpendidikan karena dia memiliki cara atau strategi untuk hidup, sesusah apapun yang dia hadapi pasti dia akan bisa menyelesaikannya karena dia tahu bahwa Allah SWT tidak akan memberikan cobaan yang melapaui batas mampu manusia tersebut maka manusia itu akan terus mencari solusi terbaiknya lewat apapun. Pendidikan memiliki banyak jalur sehingga tanpa kita sadari kita bisa mendapatkan ilmu dari pendidikan apapun. Manausia tidak akan bisa hidup tanpa adanya pendidikan yang selalu kita manfaatkan untuk hidup kita karena sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang sangat lemah sehingga ototpun tidak cukup untuk hidup kita karena pendidikanlah yang sangat kita butuhkan. Hakikatnya manusia itu perlu bimbingan dan arahan sehingga dia akan menjadi orang yang berguna dan arahan itu adalah proses dari pendidikan, karena dengan pendidikan manusia akan tahu banyak hal yang akan diketahuinya maka dari itu pendidikan sangatlah penting untuk manusia. Pengertian dari pendidikan itu pun adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya unutuk memiliki keuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan negara. Dalam pengertian pendidikan disitu ada kata peserta didik dimana dalam pendidikan sangat membutuhkan peserta didik karena dalam pendidika jika tidak ada peserta didik tidak akan terwujudnya proses pembelajaran karena tidak adanya peserta didik yang harus dibimbing dan diarahkan. 2. Jawaban : a) Landasan adalah dasar tempat berpijak atau tempat di mulainya suatu perbuatan. Dalam bahasa inggris, landasan disebut dengan istilah foundation, yang dalam bahasan indonesia menjadi fondasi. Dalam membuat suatu
bangunan, fondasi merupakan bagian yang sangat penting agar bangunan itu bisa berdiri tegak dan kokoh serta kuat. Tiang, genting, kaca, dan yang lain sebagainya,dalam suatu bangunan, tidak akan bisa berdiri dan menempel tanpa ada fondasi tersebut.tegasnya bahwa fondasi merupakan bagian terpenting untuk mengawali sesuatu. Adapu menurut s. Wojowasito, (1972:161), bahwa landaan dapat diartikan sebagai alas ataupun dapat diartikan sebagia fondasi,dasar,pedoman dan sumber. Istilah lain yang hampir sama (identik) dengan kata landasan adalah kata dasar (basic). Kata dasar adalah awal,permulaan atau titik tolak segala sesuatu. Pengertian dasar,sebenarnya lebih dekat pada referensi pokok ( basic refence) dari pengembangan sesuatu. Jadi, kata dasar lebih luas pengertian dari kata fondasi atau landasan. Karena itu, kata fondasi atau landasan dengan kata dasar (basic reference) merupakan dua hal yang berbeda wujudnya, tetapi sangat erat hubungannya ( sanusi uwes, 2001: 8). Maka, setiap ilmu yang berhubungan dan berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan , merupakan hasil dari pemikiran tentang alam atau manusia. Oleh karenanya, ilmu-ilmu itu dapat dikatakan sebagai fondasi atau dasar pendidikan (sanusi uwes, 2001: 8). Jadi, dilihat dari pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa landasan adalah fondasi atau dasar tempat berpijaknya sesuatu. Sedangkan pendidikan berasal dari kata didik,kata ini mendapatkan awalan me,sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tunttunan, dan pimpinan menganai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Depdikbud,1999:232). Jadi landasan pendidikan adalah asas, dasar atau pndasi yang memperkuat dan memperkokoh dunia pendidikan dalam rangka untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Adapun urgensi landasan pendidikan bagi pengembangan pendidikan adalah dalam hal memberikan dasar dasar pemahaman tentang pndidikan secara komprehensifintegral. Bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan keguruan, pengenalan tentang konsefsi dasar pendidikan dan ruang lingkungannya merupakan suatu keniscayaan dan yang bersifat mendasar untuk sesegera mungkin diberikan.
Sebab mata kuliah ini merupakan sarana bagi mahasiswa untuk dapat mengethui pendidikan. Pengarang : Drs. Uus Ruswandi, M.Pd. dkk Judul buku : LANDASAN PEDIDIKAN Kota : Bandung Penerbit : CV. Insan Mandiri Tahun : 2009 Hal : 23
b) Tercapainya pelaksana pendidikan ini dlakukan dalam bentuk kegitan pembimbingan, pengajaran, dan atau pelatihan. Bimbingan adalah pemberian bantuan, arahan, motivasi, nasihat, dan penyuluhan agar peserta didik mampu mengatasi, memecahkan masalah, dan menanggulang kesulitan sendiri. Pengajaran adalah bentuk yang memungkinkan terjalinnya hubungan interaksi dalam proses mengajar dan belajar antara pengajar dan peserta didik untuk mengembangkan perilaku yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Pelatih pada dasanya sama dengan pengajar, namun dikhususkan untuk mengembangkan keterampilan tertentu. Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan, yaitu pembimbingan, pengajaran dan pelatihan diarakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Seorang pendidik perlu memahami dengan baik tujuan pendidikan sehingga berupaya melaksanakan tugas dan fungsinya agar mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Langeveled (1978), menyebutkan lima tujuan pendidikan, yaitu: (1) tujuan umum, (2) tujuan tak sempurna (3) tujuan sementara, (4) tujuan perantara, dan (5) tujuan insidental. 1) Tujuan umum Tujuan umum pendidikan adalah membantu perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya. 2) Tujuan tak sempurna Tujuan tak sempurna ialah tujuan yang berhubungan dengan segi-segi kepribadian manusia tertentu yang hendak mencapai dengan pendidikan itu, yaitu segi-segi yang berhubungan dengan nilai nilai hidup tertent, seperti keindahan, kesusilaan, keagamaan, kemasyarakatan, dan keseksualan.
3) Tujuan sementara Tujuan sementara merupakan... perhatian sesuai dengan taraf perkembangan anak yang menuju kepada tujuan umum pendidikan. 4) Tujuan perantara Tujuan perantara ini erat kaitannya dengan tujuan sementara. Misalnya, kita menghrapkn gr nk atau peserta didik bisa menulis 5) Tujuan insidental Tujuan insidental merupakan tujuan yang ingin dicapai untuk satu waktu saja, tetapi pada waktu yang lain tidak di kehendaki lagi. Berbagai Aliran Dalam Pendidikan Ada tiga aliran yang melandasi menyelanggaraan pendidikan, yaitu: (1) teori nativisme / naturalisme, (2) teori empirisme (pengalaman), dan (3) teori konversi. 1. Teori Nativisme/Naturalisme Tokoh yang mempelopori teori nativisme ini adalah arthur. Schopenhaue berpendapat bahwa faktor pembawaan yang telah dibawa sejk lahir tidak dapat diubah oleh pengaruh atau pendidikan jadi teori nativisme ini berpendapat bawha tiap-tiap anak sejak lahir sudah empunyai sebagai pembawaan yang akan berkembang sendiri menurut arahnya masing-masing. 2. Teori Empirisme/ Pengalaman Teori empirisme ini dipelopori oleh jhon locke. Teori ini dikeanl dengan sebutan teori tabularasa. Locke berpendapat bahwa pendidikan adalah maha kuasa. Teori ini mengatakan bahwa anak yang baru dilahirkan itu dapat diumpamakan sebagai kertas bersih yang belum ditulis. Anak dapat dibentuk sekehendak pendidikannya. Pendidikan atau ingkungan berkuasa dalam pembentukan anak. 3. Teori Konvergensi Teori konvergensi dipelopori oleh willion stern. Stren menolak atau tidak sejutu dengan teori nativisme dan teori empirisme yang berat sebelah. Menurut stren, perkembanfan manusia adalah hasil perpaduan kerja sama antara fator bakat dan faktor lingkungan Manusia memiliki potensi brkembangan yang dibawa sejak lahir dan lingkungan membantunya merangsang dari luar. Jadi teori konvergensi menytakan bahwa
perkembangan anak merupakan hasil proses kerja sama antara faktor bakat atau bawaan dan faktor lingkungan (termasuk pendidikan). Pengarang : M. Sobry Sutikno Judul buku : LANDASAN PEDIDIKAN Kota : Bandung Penerbit : Prospect Tahun : 2008 Hal : 7-15 3. Jawaban : A. Menurut UU : Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya unutuk memiliki keuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan negara. Menurut para ahli : 1. JHON DEWEY Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan kecakapan funda mental secara intelektual dan emosional kerah alam dn sesame manusia (ABU AHMADI Dan NURBIATI 1991:69) 2. SIR GODFREY THOMSON (1957) Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan perubahan yang permanen didalam kebiasaan kebiasan tingkah lakunya,pikirannya dan sikapnya. 3. CROW AND CROW (1990) Pendidikan tidak dipandang hanya sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja,namun diperluas sebagai mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan,kebutuhan dan kemampuan individu sehingga
dicapai pola hidup pribadi dan social yang memuaskan (PUPUH FHATUROHMAN,1986:2). 4. DICTIONARY OF EDUCATION,A.S HORNBY Makna education adalah kumpulan dari semua proses yang memungkinkan seseorangan mengembangkan kemampuan kemampuan, sikap sikap, dan bentuk bentuk tingkah laku yang bernilai positif didalam masyrakat dimna ia hidup. Education dapan juga bermakna sebuah proses social tatkala seseorang dihadapkan pada pengaruh linkungan yng terpilih dan terkontrol,sehingga mereka dapat memperoleh kemampuan socia dn perkembangan individual secara optimal (TEDI PRIATNA,2005:34) 5. DRAYAKARYA (1980) Pendidikan adalah memanusiakan muda,maksudnya pengangkatan manusia muda ke tarap insani.Inilah yang menjelma dalam sebuah perbuatan mendidik. 6. PROF.DR.AHMAD TAFSIR Orang-orang yunani,lebih urang 600tahun sebelum masehi,telah menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha membantu manusia menjadi manusia. Ada dua kata yang penting dalam kalimat itu,pertama “membantu” dan kedua “manusia” (2006:33).Pada bagian lain ia mengatakan pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam segala aspeknya (1995:6). 7. AHMAD D.MARIMBA Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. 8. KI HADJAR DEWANTARA (1930) Pendidikan umunya berarti daya uoaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan bathin,karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak. Krtiganya tidak dapat dipisahkan (FUAD IHSAN,1996:5). 9. LANGEVELD
Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usaha membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membingbing asalah usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa (ABU AHMADI 1991:69). Pengarang : Drs. Murip Yahya, M.Pd Judul buku : PENGANTAR PEDIDIKAN Penerbit : SOLO press Kota : Bandung Tahun : 2010 Hal : 11-15 B. SISTEM PENDIDIKAN Menurut kamus istilah,sistem berasal dari bahasa yunani,sistem yang mengandung suatu keseluruhan yang terdiri atas dan tersusun oleh komponen-komponen yang fungsional satu sama lain (komarudin dan yooke, 2000:244).Dalam pengertian umum,sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagiannya yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan atas kebutuhan yang telah ditentukan.oleh karena itu,pendidikan sebagai suatu prosesi memiliki sistem yang dikenal dengan sistem pendidikan nasional. Dari pengertian dasar tentang sistem, dikemukakan beberapa definisi sistem berikut ini: a. L.james harvery James harvery berpendapat bahwa sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suata tujuan yang telah ditentukan. b.
Robert d. Carlsen
Sistem adalah suatu operasi atau kombinasi operasi untuk melaksanakan suatu kegiata bisnis tertentu.
c.
John MC Manama
Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien. d.
C.W. Churchman
Sistem adalah seperangkat bagian bagian yang dikoordinasi untuk melaksanakan seperangkat tujuan. e.
J . C Higgins
Sistem adalah seperangkat bagian bagian yang saling berhubungn. f.
Edgar F. Huse dan Jame l. Bowditch
Sistem adalah suatu seri (rangkaian) bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan. g.
Murdick & Ross
Sistem merupakan sehimpunan unsur yang melakukan suatu kegiatan dan menyusun skema dan atau tata cara melakukan suatu kegiatan pemerosesan untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengelolah data, energi, dan/ atau barang (benda) dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan suatu informasi, energi dan/ atau barang (benda) Suatu sistem pendidikan didalamnya terdiri dari komponen-komponen: 1.
Tujuan
Tujuan ini sering disebut dengan harapan atau target yang ingin dicapai dalam proses penddikan dan berfungsi mengarah teradap semua kegiatan dalam pelaksanaan pendidikan. 2.
Peserta Didik
Dalam proses pendidikan peserta didik adalah sebagai obyek yang sekaligus sebagai subyek pendidikan. Sebagai obyek didik menerima bimbingan,pengarah
danusaha pendidikan. Sebagai subyek pendidikan peserta didik dalam pendidikan modern dapat juga sebagai pelaksanaan pendidikan; 3.
Pendidikan
Pendidikan adalah orang dewasa yang menjadi pembimbing,pengarah,dan petunjuk dalam menumbuhkan aktivitas peseta didik dan sekaligus menjadi penanggung jawab. 4.
Isi atau materi
Isi atau materi adalah segala sesuatu yang menjadi bahan untuk mencapa tujuan dalam proses pendidikan; 5.
Alat Pendidikan
Adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan; 6.
Lingkungan
Adalah tempat dimana proses pendidikan berlagsng. Komponen-kompnen sistem tersebut berkaitan erat satu sama lainnya,dan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pengarang : Drs. Murip Yahya, M.Pd Judul buku : PENGANTAR PEDIDIKAN Penerbit : SOLO press Kota : Bandung Tahun : 2010 Hal : 31-35
C. Hakikatnya dapat dimengerti bahwa pendidikan itu didapati melalui prose yang terdapat di dalam sesuatu masyarakat dan individu yang ada di dalamnya. Akibat dari pada proses tersebut pendidikan boleh dikategorikan dalam dua bentuk utama yaitu dalam bentuk formal dan bentuk tidak formal. Pendidikan yang berbentuk formal dikelolakan oleh satu yayasan atau institusi Yng berfalsafah, berorganisasi, berstruktur, bermatlamat, dan bersistem. Contohnya sekolah tau pusat pengajian pendidikan. Pendidikan yang tiadak
formal tidak mempunyai falsafah, organisasi, struktur, matlamat dan sistem tertentu. Contohnya ialah didikan dalam sebuah keluarga Menurut UU tentang penddikan formal : Sesuai dengan pasal 1 ayat 11 UU No. 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional, diperjelas dengan pasal 1 ayat 6 Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, menyebutkan bahwa yang dimaksud pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Dasar penyelenggaraan pendidikan formal juga telah diatur melalui Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, khususnya pasal 60 ayat 1 yang menyebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan formal meliputi Pendidikan Anak Usia Dini berupa Taman Kanak-kanak (TK), dan Raudhatul Athfal (RA). Pendidikan dasar meliputi SD, MI, SMP, MTs. Pendidikan menengah meliputi SMA, MA, SMK, MAK. Pendidikan tinggi meliputi Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, dan Doktor. Adapun pengertian pendidikan menurut para ahli adalah sebagai berikut : a. Pendidikan formal atau sekolah adalah pendidikan yang melaksanakan pembinaan pendidikan dan pengajaran engan sengaja, teatur sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat mulai dari taman kanak-kanak sampai pengguruan tinggi (Hasbullah,2001:46)
Menurut UU tentang penddikan informal : Di dalam pasal 1 ayat 13 UndangUndang No. 20 Tahun 2003 tentang sitem Pendidkan Nasional, telah dituliskan secara gamblang bahwa Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan informal telah tertuang dalam pasal 27 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, dan juga pasal 116 Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010. Pendidkan informal dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Adapun pengertian pendidikan informal menurut para ahli adalah sebagai berikut. a. Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari secara sadar atau tidak sadar, sejak seseorang lahir sampai mati, di dalam keluarga, dalam pekerjaan atau pengalaman seharihari. (Zurhairini,2000:156) Menurut UU tentang penddikan nonformal : Definisi Pendidikan nonformal menurut pasal 1 ayat 12 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional, yang diperkuat dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolan dan Penyelenggaraan Pendidikan, khususnya pasal 1 ayat 31 menyebutkan bahwa Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakn secara terstruktur dan berjenjang. Hasbulla (2001:56) menybutkan ciri-ciri pendidikan nonformal adalah sebagai berikut: a. Diselenggarakan dengan sengaja diluar sekolah; b. Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah atau drop out ; c. Tidak mengenal jenjang, dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek; d. Peserta tidak perlu homogen; e. Ada waku belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis; f. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus ; g. Ketrampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup. Pengarang : Drs. Fturrahman, M.MPd. dan Judul buku : PENGANTAR PENDIDIKAN Penerbit : PT. Prestasi Pustakaraya Kota : Jakarta Tahun : Maret 2012 Hal : 83 Dan Pengarang : Drs. Murip Yahya, M.Pd
Judul buku : PENGANTAR PEDIDIKAN Penerbit : SOLO press Kota : Bandung Tahun : 2010 Hal : 55-59
4. LANDASAN PSIKOLOGI Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia,sehingga landasan psikologi merupakan salah satu landasan yang penting dalam pendidikan.pada umumnya,landasan psikologis pendidikan tertuju pada pemahaman manusia,khususnya proses perkembngan dan proses belajar. Pendidikan adalah subdisiplin psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna untuk menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kelas,pengembangan dan pembaharuan kurikulum,ujian dan evalas bakat dan kemapuan,serta sosialisasi proses dan interaksi pendayagunaan raah kognitif. Hasil kajian dan penemuan psikologis sangat dipsikologi sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan,misalnya pengetahuan tentang setiap aspek dan konsep tentang cara-cara paling cepat untuk mengembangkannya.untuk maksud itu,psikologi menyediakan sejumlah informasi tentang kehidupan pribad manusia pada umumnya dan gejala-gejala yang berkaita dengan aspek pribadi. Psikologi merangkum berbagai topik diaplikasikan dalam berbagai bidang disiplin ilmu,termasuk pendidikan,seperti pemikiran dan perkembangan tingkah laku manusia dalam pebelajaran. Hal ini disebabkan perkembangan seseorang anak tidak hanya terbatas pada perkembangan fisik saja,tetapi juga pada perkembangan mental,sosial,dan emosional.tugas pada setiap masa perkembangan timbl pada periode tertentu dalam hidup seseorang.keberhasilan dalam menyelesakan tugas menimbulkan perasaan bahaga dan keberhasilan pada tugas berikutnya,sedangkan kegagalan dapat menimbulkan kesulitan dalam menghadapi hambatan dalam menyelesailan persoalan.
Pisikologi pendidikan merupakan salah satu bidang dalam lingkup ilmu pendidikan yang perlu dipelajari oleh calon guru atau oleh guru umumnya dalam rangka meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan tugas tugas pendidikan. Bahan studi psikologi pendidikan dapat ditinjau dari segi, yakni kegunaanya,keitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak anak dan remaja, dan dari sudut belajar dan mengajar dalam kelas. Sehubungan dengan kegunaan tersebut maka perlu dipelajari beberapa topik (Kurang lebih sebanyak 12 topik) penting. Manfaatkan psikologi pendidikan disekolah menyangkut pendayagunaannya dalam rangka belajar dan mengajar selaku tenaga kependidikan yang profesional, mendorong studi secara lebih mendalam dan luas tntang berbagai ilmu yang bersifat menunjang pelaksanaan pross pendidikan dan berguna sebagai dasar yang penting dalam rangka desaign dan pelaksanaan penelitian pendidikan.Psikologi pendidikan sangat relevan dengan pelaksanaan eran dan tugas guru diseolah, yakni mempersiapkan kondisi dan lingkungan yang menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar yang pada gilirannya untuk mengubah tingkah lakunya. Untuk itu diperlukan kemampuan membuat keputusan pendidikan pada sektor guru. Dalam hubungan inilah psikologi pendidikan menyediakan informasi yang kaya, yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan serta sikap, dan informasi yang berguna dalam rangka penelitian. Untuk menambah keyakinan kita tentang pendayagunaaan psikologi pendidikan, disiarkan agar tiap guru mempelajari pokok pokok tentang antara lain nature-nature, proses belajar, kebutuhan, perbedaan individual, tantangan, metode pelajaran, disiplin dan belajar, hubungan-hubungan kelompok, mata pelajaran, sikap dan belajar, stratifikasi sosial yang secara keseluruhan terkait dengan masalah belajar dan mengajar.Seorang pemilik kerier sebagai guru dilandasi oleh pertimbangan psikologis yang menyangkut tingkat kebebasan membut keputusan, perbedaan individual, dan karakteritis pribadi. Masalahnya ditentukan juga oleh bagaimana persepsinya terhadap karakteristik personel, gambaran tentang jabatan tersebut, dan sikap teman sejawat serta keluarga sendiri. Pokok-pokok pikiran tersebut membawa kita kepada satu kesimpulan bahwa guru atau calon guru perlu dipelajari psikologi pendidikan untuk membantu siswa beajar, meningkatkan kemampuan profesional, dan membantu aspek desain dan pelaksanaan penelitian pendidikan.
Pengarang : Drs. Hasan Basri, M.Ag dan M. Sobry Sutikno Judul buku : LANDASAN PEDIDIKAN dan PENGELOLAAN PENDIDIKAN Penerbit : Pustaka Setia dan Prospect Kota : Bandung dan Bandung Tahun : 2008 Hal : 92 dan 29
5. Sebelum mengulas komunikasi pendidikan terlebih dahulu diterangkan makna komunikasi.kegiatan komunikasi selalu terjadi dalam kehidupan sehar hari, baik di rumah, disekolah, maupun di dalam masyarakat. Komunikasi merakan sentral. Ini berarti bahwa tidak ada aktivitas tanpa ada komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, verbal maupun non verbal, dengan bentuk apapun. Tidak ada satu kegiatan pun dalam masyarakat tanpa komunikasi. Seorang psikolog amerika, d.k. stewart, menjelaskan bahwa komunikasi bisa diartikan “mental”yang menunjukkan ruang fikir yang memungkinkan untuk memberi pengertian pada sesuatu,dan “physical” yang mengarah pada persepsi dan kata kata secara fisik. Dalam pengertian lain, wiryawan&noorhadi (1990),mendefinisikan komunikasi sebagai proses penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang lain. Pada saat berkomunikasi, kita menciptakan persamaan pengertian mengenai informasi,ide,pemikiran, dan sikap kita terhadap orang lain. Dalam proses komunikasi, paling tidak terdapat lima komponen yang terlibat, berikut ini: (1) sumber (komunikator), (2) pesan, (3) saluran, (4) penerima pesan (komunikan), dan (5) efek. Interaksi yang paling sederhana adalah interaksi saru arah, yang satu memberi dan yang lain menerima. Di samping komunikasi satu arah, juga terdapat komunikasi dua arah yang terdiri dari dua unsur, yaitu: pesan (massage) dan umpan balik (feedback). Heinich, molenda, & rusell (1989) menyebutkan bahwa komunikasi yang baik adalah komunikasi yang transaksional atau ada timbal balik.sebagaimana yang terlihat dalam bagan berikut ini. Komunikasi dalam dunia pendidikan sangat diperlukan khususnya pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Tanpa komunikasi yang baik (interaksi yang baik antara pendidikan dengan peserta didik), pesan yang menjadi tujuan pendidikan akan sulit dipahami atau dimengerti ole penerima pesan/peserta didik. Terkadang juga jika
pendidikan kurang bisa mengkomunikasikan pesan, maka peserta didik akan sulit dalam menerima pelajaran (pesan), bahkan akan cepat bosan dan tidak termotivasi dalam belajar. Untuk menciptakan iklim yang yang kondusif, w.r. houston, dkk. (1988) menyarankan pentingnnya pengkomunikasian harapan dari pendidikan kepada peserta didik. Dalam penyampaian materi pelajaran, pendidik perlu diperhatikan hal hal berikut ini:
Materi pelajaran disampaikan dengan tepat dan jelas .
Pertanyaan yang dilontarkan cukup merangsang untu berfikir,mendidik,dan mengenai sasaran.
Pengajar memberi kesempatan atau menciptakan kondisi yang dapat memungkinkan pertanyaan dari peserta didik.
Pemberian materi dan kegiatan dilakukan dengan variasi-variasi.
Penyampaian materi tidak terlalu cepat dan tidak terlalu bertele-tele.
Pengajar memeberikan pujian atau penghargaan bagi jawaban-jawban yang tepat bagi peserta didik, dan sebaliknya, mengarahkan jawaban yang kurang tepat.
Penyampaian materi pelajaran dilakukan dengan menyelipi humor.
Pengarang : M. Sobry Sutikno Judul buku : LANDASAN PEDIDIKAN Kota : Bandung Penerbit : Prospect Tahun : 2008 Hal : 45-47