MAKALAH UTILITAS PENYEDIAAN UAP
Oleh : KELOMPOK 4 Lilis Dwi Setyaningrum Nurandhini Rizki Yanti Mukhamad Akbar Satrio Farhan Fathurrijal Anggun Titi Nurcahyati Ratna Widya A Muhamad Hafizh Danu Pranata Luthfi Syarif Andreano Leonardo
40040117060039 40040117060032 40040117060048 40040117060062 40040117060042 40040117060046 40040117060072 40040117060068 40040117060010
Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Penyediaan Uap” untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Utilitas dan Nuklir. Harapan kamisemoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca, serta makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semarang, September 2018
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2 1.3 Tujuan......................................................................................................................2 II. ISI 2.1 Boiler........................................................................................................................6 2.2 Tipe Boiler................................................................................................................7 2.3 Bagian-bagian Boiler................................................................................................8 2.4 Mekanisme Pembentukan Uap...............................................................................10 2.5 Perhitungan Efisiensi Boiler...................................................................................11 2.6 Parameter Pengukuran............................................................................................11 2.7 Perawatan dan Penyelamatan Boiler......................................................................12 2.8 Air umpan boiler…………………………………………………………...…….12 2.9 Sistem Blowdown………………………………………………………………..12 2.10 Distribusi uap……………………………………………………………...……13 III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan.............................................................................................................15 3.2 Saran.......................................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pengertian Uap Uap air adalah gas yang terjadi dari proses penguapan air (H2O). Uap air mempunyai potensi kekuatan yang luar biasa, yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin listrik, kereta uap atau mesin uap. Uap air di alam bisa berupa awan atau kabut. 1.1.2 Tekanan Uap Tekanan uap adalah ukuran kecenderungan molekul-molekul cairan untuk melepaskan diri dari molekul-molekul cairan di sekitarnya dan berubah jadi uap, umumnya molekul cairan yang berubah jadi uap adalah yang berada di permukaan. Jika kedalam pelarut tersebut di masukkan suatu zat terlarut yang sukar menguap, sehingga terbentuk suatu larutan, maka hanya sebagian pelarut akan menguap pada suhu tertentu, karena sebagian lagi terhalang oleh partikel-partikel zat terlarut untuk menguap. Karena uapnya sedikit, maka tekanan uap jenuhnya lebih kecil. Pada tahun 1880-an F.M. Raoult, seorang ahli kimia Prancis, menyatakan bahwa melarutkan zat terlarut mempunyai efek menurunkan tekanan uap dari pelarut. Adapun bunyi hukum Raoult yang berkaitan dengan penurunan tekanan uap adalah sebagai berikut : a. Penurunan tekanan uap jenuh tidak bergantung pada jenis zat yang dilarutkan, tetapi tergantung pada jumlah partikel zat terlarut. b. Penurunan tekanan uap jenuh berbanding lurus dengan fraksi mol zat yang dilarutkan. 1.1.3 Proses Penguapan Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan. Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup buat menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan "menguap" Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas tertentu (contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki 4
molekul-molekul yang cenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola yang cukup buat memberi satu molekul "kecepatan lepas" - energi panas yang diperlukan untuk berubah menjadi uap. Namun cairan seperti ini sebenarnya menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat dan karena itu lebih tak terlihat Penguapan adalah bagian esensial dari siklus air. Energi surya menggerakkan penguapan air dari samudera, danau, embun dan sumber air lainnya. 1.2 Rumusan Masalah Dari Makalah ini kita ingin mengetahui beberapa hal tentang penyediaan uap di Industri yang meliputi: 1. Bagaimana alat proses penyediaan uap pada industri ? 2. Bagaimana cara kerja boiler ? 3. Bagaimana tipe-tipe boiler ? 4. Bagaimana cara menghitung efisiensi boiler ? 1.3 Tujuan 1. Mahasiswa mampu menjelaskan alat proses penyediaan uap. 2. Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja boiler. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan tipe-tipe boiler. 4. Mahasiswa mampu menghitung efisiensi boiler.
5
BAB II ISI 2.1 Boiler Boiler atau ketel uap merupakan sebuah alat untuk pembangkit uap (uap air), dimana uap ini berfungsi sebagi zat pemindah tenaga kaloris. Tenaga kalor yang dikandung dalam uap dinyatakan dengan entalpi panas. Boiler secara umum terdiri dari 2 bagian, yaitu : 1. Dapur pemanasan, yaitu untuk menghasilkan panas yang didapat dari pembakaran bahan bakar 2. Boiler proper, yaitu sebuah alat yang mengubah air menjadi uap. Fluida panas (uap) kemudian disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi industri, seperti untuk penggerak, pemanas, dan lain-lain. Hal-hal yang mempengaruhi effisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air umpan boiler. Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air umpan boiler antara lain : 1.
Oksigen terlarut; Dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada peralatan boiler.
2.
Kekeruhan; Dapat mengendap pada perpipaan dan peralatan proses serta mengganggu proses.
3.
pH; Bila tidak sesuai dengan standart kualitas air umpan boiler dapat menyebabkan korosi pada peralatan.
4.
Kesadahan; Merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan kerak pada peralatan dan perpipaan boiler sehingga menimbulkan local overheating.
5.
Fe; Fe dapat menyebabkan air berwarna dan mengendap di saluran air dan boiler bila teroksidasi oleh oksigen.
6.
Asiditas; Kadar asiditas yang tinggi dapat menyebabkan korosi.
6
Gambar 1.1 Prinsip Dasar Ketel Uap (Djokosetyardjo, 2003) 2.2 Tipe Boiler Secara umum, boiler digolongkan menjadi dua tipe : 1. Boiler Pipa Api (Fire Tube Boiler) Pada boiler pipa api, api dan gas panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar mengalir melalui pipa-pipa yang dikelilingi oleh air yang berfungsi sebagai penyerap panas. Panas dihantarkan melalui dinding-dinding pipa dari gasgas panas ke air disekelilingnya. Boiler pipa api dapat menggunakan bahan bakar minyak, gas, dan bahan bakar padat.
Gambar 1.2Ketel Pipa Api 2. Boiler Pipa Air (Water Tube Boiler) Pada boiler pipa air, air berada di dalam pipa-pipa yang dikelilingi oleh api dan gas-gas panas yang berada di luar pipa, sehingga pembentukan uap terjadi di dalam pipa-pipa. Pada dinding dapur boiler pipa air, hampir semuanya tertutup oleh pipa-pipa air. Pipa-pipa air ini berfungsi sebagai permukaan perpindahan panas, dan sebagai pendingin dinding dapur boiler sehingga akan memperpanjang usia pakainya.
7
Gambar 1.3 Ketel Pipa Air (Shield, 1951) 2.3
Bagian-Bagian Boiler 1. Ruang bakar/furnace merupakan tempat berlangsungnya pembakaran. 2. Alat pembakar/burner merupakan tempat bercampurnya bahan bakar dengan udara dan melakukan pembakaran. 3. Permukaan penguap/steaming surface, berfungsi menangkap energi kalor dari gas dan meneruskannya ke air sehingga air menjadi uap. 4. Cerobong/stack berfungsi sebagai saluran pembuangan gas asap dan menarik api. 5. Drum uap/steam drum berfungsi sebagai pengumpul uap, pemisah uap dan tempat pemasukan air.
Gambar 1.4 Instalasi Ketel Uap
8
Komponen Utama : 1. Pompa air umpan ketel Mempunyai peranan penting yaituuntuk mensirkulasi air menuju steam drum boiler. 2. Economiser Berfungsi
untuk
memanaskan
air
setelah
melewati
High
Pressure
Heater.Pemanasan dilakukan dengan memanfaatkan panas dari flue gas yang merupakan sisa dari pembakaran dalam furnace. Temperatur air yang keluar dari Economizer harus dibawah temperatur jenuhnya untuk mencegah terjadinya boiling dalam Economizer.Karena perpindahan panas yang terjadi dalam Economizer merupakan konveksi, maka menaikkan luas permukaan akan mempermudah perpindahan panas ke air.Inilah sebabnya mengapa desain pipa Economizer dibuat bertingkat . Keuntungan: • Meningkatkan efisiensi unit karena dengan memanfaatkan kalor flue gas untuk memanaskan air, dapat mengurangi kebutuhan kalor yang besar untuk pemanasan air sampai terbentuk uap kering pada Superheater. • Biaya Operasi lebih ekonomis karena jumlah bahan bakar untuk pemanasan pada Superheater menjadi lebih sedikit. • Maintenance Cost dapat dihemat karena dengan adanya Economizer, thermal shock pada pipa boiler dapat dihindari. Kerugian : • Desain pipa yang bertingkat akan menimbulkan masalah abu, terutama bila batubara yang digunakan kadar abunya tinggi. 3. Boiler Adalah bejana tempat menampung air yang datang dari economizer dan uap hasil penguapan dari tube wall. 4. Superheater Berfungsi untuk memanaskan uap dari Steam Drum menjadi uap panas lanjut (main steam).Main steam digunakan untuk melakukan kerja dengan ekspansi dalam turbin. 9
Superheater memiliki lima bagian utama, yaitu : a. Superheater (SH) Vertical Platens b. SH Division Panel c. Low Temperature SH Pendant d. Low Temperature SH Horizontal e. Back Pass and Roof 5. Air Heater Adalah pemanas udara sehingga temperatur udara pembakaran dapat mencapai 3000C. Menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Air heater terpasang atas sekumpulan pipa bajayang dipasang didalam saluran gas panas. Gas panas mengalir didalam pipa sedangkan udara yang dipanassi mengalir diluar pipa. 6. Ruang Bakar Merupakan ruang bakar yang pada dindingnya tersusun pipa – pipa. 7. Cerobong Asap Adalah struktur bagian dari boiler yang menyediakan vertilasi untuk gas buang panas atau asap dari ruang bakar untuk di buang ke atmosfir. 8. Blower Adalah alat pembersih pada boiler pada tri area yaitu area superheater, economizer, serta pada air heater. Blower menyemprotkan uap panas membersihkan dinding luar tube dan elemen heat excahanger pada air heater. 2.4 Mekanisme Pembentukan Uap Air umpan ketel dari tangki dipompakan ke economizer untuk dipanaskan awal sebelum masuk ketel uap. Dari economizer air yang sudah hangat dialirkan ke ketel selanjutnya dipanaskan sampai menghasilkan uap jenuh (saturated steam). Uap jenuh dari ketel dipanaskan lanjut di pemanas lanjut (superheater) dan menghasilkan uap panas lanjut (superheated steam) yang siap untuk digunakan, seperti : Menggerakkan turbin uap (steam turbine) Untuk keperluan pemrosesan (merebus, memanaskan, dll.) Steam generation juga dilengkapi dengan peralatan peralatan keselamatan, seperti : a. Pengukur level air di ketel b. Pengukur tekanan di ketel, dll.
10
2.5 Perhitungan Efisiensi Boiler Untuk
menghitung
efisiensi
boiler
diperlukan
data
hasil
perhitungan
keseimbanganmassa dan energi. Perhitungan yang akan dilakukan merupakan efisiensi termal denganmenggunakan metode langsung. Efisiensi dihitung menggunakan parameter-parameterenergi masuk dan energi keluar sistem boiler yang berguna.
effesiensi =
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛𝑢𝑎𝑝 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑖𝑚
x 100% 𝑀𝑎 (𝐻𝑢𝑎−𝐻𝑎)
effisiensi =𝑁𝑏.𝑁𝐻𝐹+𝑀𝑎.𝐻𝑎+𝑀𝑢.𝐻𝑢 𝑥100%
Di mana: 𝑀𝑎 = laju alir air umpan (kg/jam) H𝑎
= entalpi air pengisi boiler (kJ/kg)
Mb = laju alir bahan bakar (kg/jam) NHF = nilai kalor bahan bakar (kJ/kg) Mu
= laju alir udara (kg/jam)
Hu
= entalpi udara (kJ/kg)
Hu𝑎= entalpi uap (kJ/kg)
2.6 Parameter Pengukuran Di dalam pengujian ini, parameter pengukuran yang diamati yaitu: - Air pengisi boiler • Laju alir air pengisi boiler • Temperatur - Bahan bakar • Laju alir bahan bakar • Temperatur - Udara pembakaran • Laju alir udara • Temperatur udara sekitar - Uap 11
• Temperatur • Tekanan (Muin, 1988) 2.7. Perawatan dan Penyelamatan Boiler Adalah usaha usaha yang perlu dilakukan atau syarat syarat yang harus dipenuhi untuk tujuan supaya boiler tetap awet , sehingga umur teknis maupan umur ekonomis menurut rancangan semula dapat dicapai. Syarat – syarat : 1.
Karakteristik air umpan boiler
2. Penambahan inhibitor 3. Pemasangan instrument instrument pengaman 4. Program pengendalian “Blow down” Adalah pembuangan sebagian dari air dalam boiler yang telah tinggi konsentrasinya dan menggantikannya dengan air umpan boiler yang baru sehingga akan menurunkan konsentrasi suspended atau dissolved solid air dalam boiler. Biasanya dinyatakan dalam persen.Tujuan blow down untuk menurunkan konsentrasi zat yang terlarut maupun zat yang tersuspensi di dalam boiler. 2.8 Air Umpan Boiler Boiller adalah tungku dalam berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan untuk menghasilkan uap lewat penguapan air untuk dipakai pada pembangkit tenaga listrik lewat turbin, proses kimia, dan pemanasan dalam produksi.Sistem kerjanya yaitu air diubah menjadi uap. Panas disalurkan ke air dalam boiler, dan uap yang dihasilkan terus – menerus. Feed water boiler dikirim ke boiler untuk menggantikan uap yang hilang. Saat uap meninggalkan air boiler, partikel padat yang terlarut semula dalam feed water boiler tertinggal. 2.9 Sistem Blowdown Adalah pembuangan sebagian dari air dalam boiler yang telah tinggi konsentrasinya dan menggantikannya dengan air umpan boiler yang baru sehingga akan menurunkan konsentrasi suspended atau dissolved solid air dalam boiler. Biasanya dinyatakan dalam persen.Tujuan blow down untuk menurunkan konsentrasi zat yang terlarut maupun zat yang tersuspensi di dalam boiler.Untuk boiler yang beroperasi pada tekanan diatas 600psig, blowdown bertujuan untuk membatasi kadar silica, sehingga
12
menghindari silica ikut teruapkan bersama steam.
Jenis blowdown: 1.Intermittent Manual Bow Down Manual blowdown/sludge blow down dilakukan pada waktu tertentu, biasanya untuk menghilangkan suspense solid atau sludge yang terakumulasi. 2. Continuous Blow Down Continuous blow down dilakukan terus menerus, keuntungannya menjaga konsentrasi air dalam boiler tetap, juga efisiensi panas sehingga menghemat energy. Banyaknya air yang diuapkan dalam flash tank dinyatakan sebagai persen flash steam. Perhitungan blowdown Besarnya jumlah blowdown yang diperlukan untuk mengendalikan konsentrasi padatan air boiler dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Blowdown (persen) = TDS Air make up x % Air make up TDS max boiler 2.10 Distribusi Uap Dalam merencanakan suatu jaringan pipa uap, maka perlu diperhatikan hal – hal berikut : a) Tentukan kebutuhan uap pada suatu titik pemakaian b) Tentukan tekanan uap pada suatu titik pemakaian c) Usahakan tidak banyak panas yang hilang dalam sepanjang aliran uap, sehingga uap tidak menjadi dingin. Hal ini bisa diatasi dengan memakai isolasi panas yang baik pada permukaan uap. d) Tidak ada kebocoran uap e) Jaringan pipa harus mempunyai daerah penangkal regangan ekspansi f) Jaringan harus disangga dengan kuat g) Jaringan pipa harus mempunyai kemiringan 10 – 20 cm dalam 100 m panjang pipa h) Jaringan harus mempunyai kantung penangkap uap air yang mengembun setiap 75 m panjang pipa i) Setiap percabangan harus mengikuti aturan diatas Hilangkan kebiasaan buruk pada pemasangan pipa, misalnya :
13
a) Kurangnya isolasi panas, tidak ada pembuan uap yang mengembun, dan tidak memakai ekspansi b) Jaringan pipa lama digunakan untuk tekanan uap yang lebih tinggi c) Menggunakan isolasi lama d) Kebutuhan uap lebih besar daripada kapasitas ketel uap, sehingga tekanannya menjadi turun e) Uapnya basah, disebabkan oleh kebutuhan uap lebih besar dari pada supply dan kualitas air kurang baik f) Terlalu banyak sambungan g) Ukuran pipa tidak sesuai h) Ada kebocoran pada sambungan pipa Drop tekanan dari uap Kondisi dari kualitas uap tergantung pada perubahan volume dan tekanan dari suatu ruangan. Aliran volume dari uap identik dengan kecepatan aliran dari uap. Dengan adanya gesekan (friksi) antara uap dengan pipa, maka akan mengakibatkan turunnya tekanan dari uap. Dalam pemakaian di lapangan, biasanya dipakai kecepatan aliran uap tidak lebih dari 40m/detik dan kecepatan ini dipengaruhi juga oleh tekanan uap. Umumnya, ukuran drop tekanan dari boiler ke ujung pipa tidak boleh lebih dari 1kg/cm2.
14
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN Boiler atau ketel uap merupakan sebuah alat untuk pembangkit uap (uap air), dimana uap ini berfungsi sebagi zat pemindah tenaga kaloris. Mekanisme kerja boiler yaitu Air umpan ketel dari tangki dipompakan ke economizer untuk dipanaskan awal sebelum masuk ketel uap. Dari economizer air yang sudah hangat dialirkan ke ketel selanjutnya dipanaskan sampai menghasilkan uap jenuh (saturated steam). Uap jenuh dari ketel dipanaskan lanjut di pemanas lanjut (superheater) dan menghasilkan uap panas lanjut (superheated steam) yang siap untuk digunakan. Boiler digolongkan menjadi dua tipe : Boiler Pipa Api (Fire Tube Boiler) dan Boiler Pipa Air (Water Tube Boiler). . Efisiensi dihitung menggunakan parameter-parameterenergi masuk dan energi keluar sistem boiler yang berguna. Dapat dihitung dengan rumus : effesiensi =
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛𝑢𝑎𝑝 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑖𝑚
x 100%
3.2 SARAN Unit penyediaan uap dalam suatu industri sangatlah penting. Karena uap/steam merupakan jenis energi yang mempunyai potensi kekuatan yang luar biasa bila digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik dalam skala yang besar. Oleh karena itu, uap didalam suatu pabrik harus digunakan dengan se-efektif mungkin, sehingga dapat mengurangi kerugian-kerugian dalam pemakaian nya.
15
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2015. Penyediaan Uap.http://ukhty-indah.blogspot.co.id/2011/11/sistempenyediaan-uap.htmldiakses pada 4 september 2015. 13:10 WIB Djokosetyardjo, M.J. 2003. Ketel Uap. Cetakan ke-V. Jakarta:Pradnya Paramitha. Muin, S.A. 1988. Pesawat-pesawat Konversi Energi I (Ketel Uap). Edisi I. Cetakan Ke-I. Jakarta:CV Rajawali. Shield, C.D. 1951. Boiler Type Characteristic and Function. New York:McGraw Hill Book Company.
16
Pertanyaan : 1. Rashinta Rizka jelaskan apa yang dimaksud dengan blowdown dan jenis-jenisnya Jawab : Adalah pembuangan sebagian dari air dalam boiler yang telah tinggi
konsentrasinya dan menggantikannya dengan air umpan boiler yang baru sehingga akan menurunkan konsentrasi suspended atau dissolved solid air dalam boiler. Biasanya dinyatakan dalam persen.Tujuan blow down untuk menurunkan konsentrasi zat yang terlarut maupun zat yang tersuspensi di dalam boiler.Untuk boiler yang beroperasi pada tekanan diatas 600psig, blowdown bertujuan untuk membatasi kadar silica, sehingga menghindari silica ikut teruapkan bersama steam. Jenis-jenis dari blowdown : 1.Intermittent Manual Bow Down Manual blowdown/sludge blow down dilakukan pada waktu tertentu, biasanya untuk menghilangkan suspense solid atau sludge yang terakumulasi. 2. Continuous Blow Down Continuous blow down dilakukan terus menerus, keuntungannya menjaga konsentrasi air dalam boiler tetap, juga efisiensi panas sehingga menghemat energy. Banyaknya air yang diuapkan dalam flash tank dinyatakan sebagai persen flash steam. Perhitungan blowdown Besarnya jumlah blowdown yang diperlukan untuk mengendalikan konsentrasi padatan air boiler dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Blowdown (persen) = TDS Air make up x % Air make up TDS max boiler 2. Zulfikar aliridho : Karakteristik dari air boiler itu bagaimana ? Jawab karakteristik dari air boiler dan air pendingin untuk menganalisa air boiler dan air pendingin, ada beberapa parameter yang harus ditetapkan. Diantaranya pH, konduktivitas, p- alkalinitas, M- alkalinitas, OH-, kesadahan total, kalsium, magnesium, besi, klorida, silica, posfat, TSS, tubiditas, dll. 1. Ph Ditentukan jumlah hydrogen bebas dalam suatu zat 2. Daya Hantar Listrik Kemampuan dari larutan untuk menghantarkan arus listrik yang dinyatakan dalam pmhos/ cm 3. Alkalinitas Jumlah anion dalam air yang akan bereaksi untuk menetralkan ion H+ 17
4. 5. 6. 7. 8.
Kesadahan, karbonat dan non karbonat Silica Besi Phospat Turbiditas, sifat optic dari suatu larutan yang menyebabkan cahaya yang mealuinya terabsorbsi 9. TTS
18