Uraian Jenis Kecerdasan.pdf

  • Uploaded by: ade suwargi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Uraian Jenis Kecerdasan.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 3,940
  • Pages: 15
TIPE-TIPE KECERDASAN Berikut ini adalah penjelasan masing-masing tipe kecerdasan : KECERDASAN LINGUISTIK / BERBAHASA Kecerdasan Linguistik / Berbahasa adalah kecerdasan dalam mengolah kata. Kecerdasan ini ditunjukkan dengan kepekaan seseorang pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata, dan Bahasa.

Sistem neurologi yang berperan dalam perkembangan kecerdasan linguistic adalah lobus temporal kiri dan lobus bagian depan (termasuk area Broca dan Area Wernikle). Kecerdasan ini meledak pada masa anak-anak terus berlanjut hingga usia lanjut.

Anak-anak dengan kecerdasan Linguistik sangat bersemangat ketika diminta untuk bercerita tentang segala sesuatu, termasuk tentang dirinya sendiri. Seolah-olah dia tidak mengalami kelelahan dalam hal berbicara. Sebagai orangtua, tentunya kita bisa membantu anak dengan mendengarkan dengan seksama apa saja yang sudah dia ucapkan, walau kadang cerita ini sudah diulanginya belasan kali. Jika kita menyabotase kekuatannya ini, bukan tidak mungkin dia tidak ingin bercerita lagi pada kita.

Selain gemar membaca, anak dengan kecerdasan berbahasa juga gemar membaca, gemar menulis cerita, bahkan gemar menghafalkan Bahasa asing.

Saya pernah bertemu dengan anak yang gagap tapi memiliki skor yang bagus untuk kecerdasan berbahasanya. Anda mungkin berpikir, bagaimana bisa? Tentu saja bisa, anak ini hanya memiliki kekurangan dalam berkomunikasi, bukan dalam berbahasa. Namun saya masih merasa penasaran untuk menyelidiki anak ini lebih lanjut.

Setelah saya ngobrol lebih lanjut, dengan anak tersebut maupun dengan orangtuanya, kemungkinan gagap yang dia miliki akibat dari adanya trauma psikologis.

Perlu kita ketahui, beberapa penyebab gagap diantaranya kelainan genetic, adanya trauma secara fisik atau psikis. Dan untuk anak ini, dia pernah mendapat trauma psikis dari kedua orangtuanya.

Ceritanya, orangtua anak ini adalah guru dan dosen. Kedua orangtuanya cukup perfeksionis pada si anak, jika anak salah maka akan dihukum. Sehingga anak ragu untuk menyampaikan pendapat, Karena jika salah maka bentakan dan hukuman yang dia dapatkan.

Ceritanya lagi, saat di sekolah dia sangat suka diminta untuk presentasi di depan kelas. Dia cukup percaya diri dengan kemampuannya menjelaskan walau sering kalo tergagap-gagap dalam menjelaskan. Dan dengan kecerdasan interpersonal yang dimilikinya juga, dia tidak mendapatkan ejekan dan cemoohan di sekolah maupun lingkungan luar sekolahnya. Bahkan dia berkata sering ditraktir oleh teman-temannya Karena dia gemar sekali membantu teman-temannya dan memberi solusi saat temannya memiliki kesulitan.

Jujur saja saya merasa terpesona atas potensi anak ini, dia sangat hebat dengan semua kekurangannya. Sulit rasanya mengatakan bagaimana kekaguman saya pada anak ini. Ingin sekali saya mengembangkan potensinya, namun sayang sekali orangtuanya melarang dan menyabotase kekuatannya hanya Karena dia gagap. Saya percaya suatu saat dia akan menjadi orang yang hebat sesuai dengan kecerdasannya, hanya saja jalannya menanjak, tapi itu adalah bagian dari rencana besar dari Tuhan untuknya.

Ciri-ciri anak dengan kecerdasan linguistic sebagai berikut : 1. Suka menulis kreatif 2. Suka mengarang kisah fiksi atau menceritakan lelucon 3. Sangat hafal nama, tempat, tanggal, atau hal-hal kecil. 4. Membaca di waktu senggang 5. Mengeja kata dengan tepat dan mudah 6. Suka mengisi teka-teki silang 7. Menikmati sesuatu dengan cara mendengarkan 8. Unggul dalam mata pelajaran Bahasa (membaca, menulis dan berkomunikasi) 9. Cara belajar dengan cara membaca 10. Mengarang puisi, merangkum pelajaran, menulis kisah sejarah 11. Suka bercerita panjang lebar dan berkisah 12. Menyukai permainan kata-kata 13. Suka membaca buku 14. Banyak bicara 15. Cepat menangkap pelajaran yang disampaikan lewat ucapan Jika anak kita atau malah kita sendiri memiliki dominasi kecerdasan Linguistik – berbahasa, maka ada beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan.

Anak dengan dominasi kecerdasan berbahasa menonjol pada pelajaran Bahasa, IPS, sejarah, agama atau Pancasila. Jadi Ayah Bunda jangan kalut saat nilai matematikanya jatuh, Karena keistimewaaan anak bukan disana, tapi ada di pelajaran lainnya.

Jika anak menginginkan les tambahan, maka bisa dimasukkan ke dalam bimbingan ketrampilan berbicara atau

public speaking, kelas menulis, klub teater atau komunitas membaca.

Untuk jenjang perkuliahan saya merekomendasikan jurusan hubungan internasional, sastra, seni, jurnalistik, sosiolgi, komunikasi, dan politik, PGSD, PGTK.

Pekerjaan yang sesuai untuk anak dengan dominasi kecerdasan linguistic berbahasa diantaranya pemain peran, juru dongeng, editor, pengarang, jurnalis, sastrawan, orator, ahli sastra, novelis, politisi, penyiar radio, penerjemah, guru, presenter, humas atau MC.

Tokoh dengan dominasi kecerdasan linguistic berbahasa diantaranya W.S. Rendra, Soekarno, Martin Luther King, Pramudya, Gunawan Muhammad, John Paul II

KECERDASAN MATEMATIK – LOGIS ANALIS Kecerdasan matematis-logis adalah kecerdasan dalam menggunakan angka dan penalaran atau logika. Kecerdasan ini banyak dimiliki oleh para ilmuwan, akuntan dan programmer computer. System Neurologis dalam otak yang berpengaruh pada kecerdasan ini adalah Lobus bagian kiri dan parietal depan. Kecerdasan Matematis-Logis memuncak pada masa remaja dan awal dewasa, kemudian menurun setelah usia 40 tahun. Anak-anak dengan dominasi kecerdasan Matematis-logis sangat membutuhkan sebuah alasan atas terjadinya sesuatu. Jika tidak ada alasan, maka dia akan terus saja mengejar. Contoh kita meminta anak mandi, maka tidak cukup dengan mengatakan, “Sayang, mandi yuk.” Tapi juga perlu dijelaskan sebabnya, mandi itu untuk menjaga tubuh kita agar selalu sehat tidak ada kuman yang menempel pada tubuh kita. Jika di kulit kita banyak kuman, maka kuman akan masuk ke dalam pori-pori tubuh, menyerang tubuh kita, jadi kita bisa sakit dan tidak bisa bermain dengan penuh semangat.

Anak saya pun memiliki dominasi kecerdasan matematis-logis, sering sekali dia bertanya kenapa ini begitu, kenapa tidak begini, bagaimana kalau dibuat seperti ini. Sehingga untuk mengoptimalkan kemampuannya ini saya sering mengajaknya melakukan percobaan-percobaan ilmiah sederhana, berkunjung langsung ke sumbersumber ilmu. Saya membiarkan dia menggali lebih dalam semua ilmu yang ada di hadapannya. Suatu hari saya pernah bertemu dengan balita, usianya sekitar tiga atau empat tahun. Anak itu ada di depan saya. Kami berjalan di trotoar saat itu. Saya lihat anak itu sedang menghitung jumlah pohon yang ada ditepi jalan dengan menyentuhkan tangannya ke batang pohon tersebut. Tiba-tiba sang ibu menarik tangan balita tersebut yang sedang menyentuh pohon, “Jorok kamu, pohon itu kotor kena debu, kenapa sih kamu suka banget menyentuh sembarang benda, banyak kuman.” Tak hanya balita itu, saya dan balita saya pun terkaget-kaget. Saya melihat anak itu membersihkan tangannya dengan tissue sambal menunduk. Ingin rasanya saya memeluknya. Kemudian sang ibu memberikan sebuah flipcard. Saya mencoba mendekati keduanya, saat saya sapa “Hai, kamu lagi belajar apa?” saya lihat dia memegang flipcard berisi kosakata Bahasa inggris. Saya tersenyum pada ibu tersebut, namun senyuman saya bertepuk sebelah tangan. Sang ibu menghentikan taksi dan cepat-cepat menarik tangan anaknya. Samar-samar saya dengar sang ibu berkata pada anaknya “Jangan bicara sama orang asing.” Kemudian saya evaluasi diri, apa wajah saya criminal ya? Saya melihat taksi biru itu melaju ke tengah jalan. Saya berdoa, semoga suatu saat anak tersebut tidak kehilangan potensinya yang luar biasa. Lalu bagaimana jika kita memiliki anak dengan dominasi kecerdasan matematis-logis? Oke lanjut baca ya.. Ciri anak dengan dominasi kecerdasan matematis logis : 1. Menghitung problem aritmatika dengan cepat di luar kepala 2. Menyukai pelajaran berhitung 3. Suka mengajukan pertanyaan yang bersifat analisis, contoh kenapa aku harus mandi? Kenapa aku harus makan? Kenapa ada banjir? kenapa ada gempa bumi? 4. Ahli dalam permainan otak 5. Mampu menjelaskan masalah secara logis 6. Suka merancang eksperimen untuk membuktikan sesuatu 7. Menghabiskan waktu dengan permainan logika 8. Berprestasi dalam matematika da nipa 9. Suka memikirkan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat 10. Banyak mengajukan pertanyaan

Merasa anak Anda seperti ini? Atau Anda sendiri seperti ini? Ayo kita lanjutkan cara mengoptimalkannya. Jika Anda atau anak Anda memiliki domonasi kecerdasan matematis-logis, maka beberapa hal dibawah ini wajib sekali Anda pertimbangkan. Anak dengan kecerdasan matematis logis biasanya menonjol dalam pelajaran Matematika, IPA atau ekonomi. Jadi jangan galau jika nanti menemukan nilai Bahasa inggrisnya jeblok atau nilai standarnya diujung jurang remidi. Jika anak menginginkan les tambahan, maka fokuskan les pada pelajaran sains, computer, atau matematika. Ekstrakurikuler yang bisa dipertimbangkan adalah ekstrakurikuler yang berhubungan dengan sains, matematika. Contohnya klub sains, kelas robotic, kelas karya ilmiah. Untuk jenjang perkuliahan, saya merekomendasikan jurusan matematika, akutansi, ekonomi, teknik informatika, hukum, teknik arsitektur, kedokteran. Pekerjaan yang cocok untuk anak dengan kecerdasan yang menonjol di bidang matematis-logis antara lain analis , akuntan, arsitek, dokter, ilmuwan, programmer, peneliti, guru, politisi, orator. Tokoh dengan kecerdasan matematis logis diantaranya Einsten, Stephen Hawking, John Dewey, Russel, Andi Hakim Nasution. KECERDASAN SPASIAL-VISUAL (GAMBAR) Kecerdasan spasial adalah kemampuan untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual. Kecerdasan ini ditandai dengan kepekaan mempersepsi

dunia

spasial-visual

secara

akurat

dan

mentransformasi persepsi awal. Sistem neurologi yang berpengaruh pada perkembangan kecerdasan Spasial-visual adalah bagian belakang hemisfer kanan. Kecerdasan ini mulai melesat pada usia Sembilan sampai sepuluh tahun dan peka terhadap artistic sampai tua. Anak dengan dominasi kecerdasan spasial-visual hampir selalu membawa alat tulis kemanapun dia pergi. Hal ini disebabkan dia mengelola informasi dalam bentuk gambar dan menyukai jenis komunikasi melalui gambar. Saya pernah memiliki pegawai dengan dominasi kecerdasan spasial-visual. Saya sangat kagum dengan hasil karyanya. Disaat senggang, dia sering sekali membuat gambar-gambar indah yang dia kerjakan dalam waktu yang relative singkat dengan media-media yang tida terduga.

Tangannya sendiri, lembaran uang, kertas koran, rak, kayu dan masih banyak hal tak lazim yang menjadi sasaran dari karyanya.

Saat ini dia bekerja menjadi seorang pelukis dinding dan pembuat sketsa wajah. Hasil karyanya sangat bagus menurut saya. Saya beberapa kali memesan gambar padanya. Saya percaya potensi besarnya akan terasah jika dia berjuang lebih keras lagi.

Tentu kita ingat saat kita masih sekolah dulu, kita sering sekali membuat gambar di bangu dengan stabile, kutek, tip ex, spidol dan masih banyak sekali alat lukis darurat kita dulu. Itu adalah wujud dari kecerdasan spasial-visual yang ada dalam diri kita. Mungkin tidak mendominasi, tapi kita memiliki kecerdasan itu.

Anak dengan dominasi kecerdasan spasial-visual pun begitu, bahkan mungkin lebih parah. Dia akan mencaricari kesempatan untuk menggambar. Dan Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat, anak dengan dominasi kecerdasan spasial-visual juga gemar mengoleksi gambar melalui kamera hp. Mungkin yang dia foto hal-hal yang aneh bagi kita, namun menarik bagi si anak.

Baba pun suka sekali memfoto hal-hal yang aneh, bahkan kadang gak jelas dia memfoto apa, menggambarpun tidak jelas apa yang dia gambar. Nah untuk itu saya sering sekali meminta dia bercerita tentang apa yang dia gambar atau apa yang dia foto. Dengan begitu anak akan merasa karyanya dihargai oleh orangtuanya. Tak jarang dia meminta saya untuk memberi bintang penilaian untuk karya-karyanya. Saya memiliki folder khusus untuk menyimpan semua karyanya yang berbentuk gambar.

Ciri-ciri anak dengan dominasi kecerdasan spasial-visual : 1. Sangat senang bermain bentuk dan ruang (merancang bangun) seperti balok susun, lego dan puzzle 2. Hafal sekali jalan yang pernah dilewati. Anak bisa jadi akan protes jika kita melalui jalan yang berbeda dari biasanya. 3. Tak banyak bicara tapi lebih sering meawrnai, mencoret-coret, bermain puzzle, menyusun balok. 4. Senang mengukur ukuran panjang pendek, besar kecil, jauh dekat dengan alat-alat yang sederhana. 5. Memiliki perhatian yang tinggi terhadap detail, seperti gradasi atau ukuran yang berbeda-beda, perbedaan tebal tipis dari dua benda yang sama persis walau hanya berbeda sekian millimeter. 6. Menggambar sosok orang atau benda persis aslinya 7. Suka melamun dan berfantasi 8. Menonjol dalam pelajaran seni lukis atau seni rupa

Anak dengan dominasi kecerdasan spasial-visual memiliki kemampuan menonjol pada pelajaran kesenian, pada pelajaran geografi dia sangat mahir dalam hal membaca peta. Aduh, Cuma itu ya? Ada yang mikir kayak gini? Ayo tetep semangat, kalau Leonardo Da Vinci tidak mau mendalami kecerdasan spasial visualnya mungkin saat ini kita tak akan mengenal Monalisa.

Jika anak menginginkan les tambahan, maka saran saya anak bisa mengikuti kelas seni lukis, seni pahat, kelas lego robotic. Untuk ekstrakurikuler, anak bisa mengikuti klub seni lukis, klub mewarnai, klub menggambar, klub arsitektur.

Untuk jenjang kuliah, saya merekomendasikan jurusan arsitektur, tata kota, desain busana, desain grafis, desain produk, seni lukis, seni pahat, geografi, pilot, pelayaran, pariwisata.

Pilihan jurusannya banyak bukan? Bagaimana dengan karirnya? Anak dengan dominasi kecerdasan spasialvisual cocok untuk pekerjaan sebagai berikut : arsitek, perencana tata kota, pilot, pelaut, desainer, seniman, fotografer, animator, pemandu wisata dan pembuat peta.

Tokoh dunia yang memiliki dominasi kecerdasan spasial-visual antara lain : Affandi, Leonardo Da Vinci, Garin Nugroho, Wilbur Wright, Steven Spielberg, Picasso.

KECERDASAN MUSIKAL

Kecerdasan Musikal ini adalah kemampuan untuk menyerap, menghargai dan menciptakan irama atau melodi. Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan dengan kemampuan menciptakandan mengapresiasi irama pola titinada dan warna nada, apresiasi bentuk-bentuk ekspresi musical.

Dalam system neurologi, lobus temporal kanan sangat berpengaruh besar dalam perkembangan kecerdasan musical. Kecerdasan musical ini berkembang paling awal dibandingkan kecerdasan-kecerdasan lainnya.

Anak dengan dominasi kecerdasan musical sangat suka bersenandung dan mendengarkan music setiap saat. Saat belajar pun anak ini tetap mendengarkan music atau suara radio.

Tak jarang materi yang dia pelajari akan diubah menjadi sebuah alunan nada yang menyenangkan dan mudah untuk diingat. Jangan disabotase, ini bagian dari caranya mengembangkan kecerdasannya. Kalau perlu ikut bersenandung dengannya, dan dia akan merasa sangat bahagia ketika orang yang berarti untuknya sangat mendukungnya.

Saat saya masih SMA, saya memiliki teman yang sangat suka bermain music dengan media bangku dan pulpen. Entah mengapa, musiknya cukup menyenangkan untuk didengarkan lebih lanjut. Sepertinya, semua benda bisa dijadikan alat music jika ada ditangan teman saya ini. Suaranya memang tidak merdu, kacau sekali malahan di telinga saya, tapi tangannya ajaib sekali.

Teman saya ini sama sekali tidak meonjol dalam bidang akademik, tugas Bahasa inggris sering minta tolong saya untuk bantu mengerjakan. Tapi dia sangat terkenal dengan bakat musiknya yang luar biasa dan sering mendapat pekerjaan bermain music di dalam maupun diluar sekolah.

Ciri-ciri anak dengan dominasi kecerdasan musikal diantaranya : 1. Memiliki kepekaan terhadap suara, nada dan irama 2. Suka memainkan alat musik di rumah maupun di sekolah. 3. Sangat suka mendengarkan mendengarkan lagu dan music. 4. Menyukai pelajaran music dan menyanyi 5. Terlihat menikmati saat memainkan alat music 6. Mudah mengingat melodi suatu lagu. 7. Lebih dapat belajar dengan iringan music 8. Bernyanyi atau bersenandung untuk diri sendiri atau orang lain 9. Mudah mengikuti irama music 10. Mempunyai suara bagus untuk bernyanyi 11. Mempunyai suara bagus untuk bernyanyi 12. Berprestasi bagus dalam mata pelajaran music 13. Peka terhadap beragam suara, irama, dan nada 14. Cepat merespon berbagai jenis music 15. Dapat menyebutkan dengan tepat kunci nada saat mendengarkan music. 16. Mampu mengingat syair dengan baik Anak dengan dominasi kecerdasan musical menonjol pada pelajaran kesenian, terutama seni music. Jika anak menginginkan les tambahan, maka bisa direkomendasikan kursus alat music, kursus paduan suara atau latihan vocal. Untuk ekstrakurikuler, anak akan nyaman jika masuk ke klub band atau paduan suara.

Untuk jenjang kuliah, anak bisa direkomendasikan ke jurusan kesenian, bisa sastra atau music. Peluang pekerjaan untuk anak dengan dominasi kecerdasan musical diantaranya penulis lagu, penyanyi, pemain music, guru music, guru vocal, composer, disc jokey, terapis music, actor atau aktris teater musical.

Tokoh yang memiliki dominasi kecerdasan musical diantaranya : Adi M.S, Mozart, W.R. Supratman, Bach, Beethoven.

Hal-hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengembangkan kecerdasan musical anak antara lain : 1. Perdengarkan pada anak berbagai jenis music 2. Libatkan anak dalam berbagai kegiatan bermusik 3. Ajak anak menghadiri pertunjukan music, jika memungkinkan minta anak untuk membantu persiapan. 4. Ajarkan permainan yang melibatkan nyanyian dan tarian 5. Ajak anak bertemu secara langsung dengan pemusik yang terkenal, jika memungkinkan bertemu dengan tokoh idolanya.

KECERDASAN KINESTETIK (GERAKAN)

Kecerdasan

kinestetik

adalah

kemampuan

untuk

menggunakan tubuh atau bergerak dengan ketepatan. Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran dalam mengelola obyek.

Dalam system neurologi, system otak yang berperan besar dalam

kecerdasan

kinestetik

adalah

sereblum,

basal

ganglia, motor korteks. Perkembangan kecerdasan ini berbeda-beda antara tiap individu, bergantung pada komponen kekuatan, fleksibilitas dan domain gimnastik.

Anak dengan kecerdasan kinestetik tidak selalu jago olahraga. Bisa juga jago bermain origami, atau jago bermain tali seperti Nobita. Atlit olahraga adalah anak-anak yang memiliki kecerdasan kinestetik yang selalu diasah oleh orang tua dan pelatihnya. Mungkin di bidang akademik mereka kurang menonjol, bahkan mungkin sering membolos Karena bosan dengan pola belajar banyak duduk di sekolah.

Anak saya juga memiliki kecerdasan kinestetik. Dia merasa kesusahan saat dipaksa duduk tenang. Mungkin dia akan duduk tenang selama lima menit, kemudian tangannya akan mulai bergerak-gerak kemudian diikuti anggota tubuh lainnya. Di sekolah pun dia anak yang tidak bisa diam.

Ciri-ciri anak dengan dominasi kecerdasan kinestetik antara lain : 1. Terlihat tak bisa diam, selalu ingin melakukan sesuatu atau bergerak aktif ketika duduk. 2. Senang kegiatan fisik seperti melompat-lompat, olahraga atau permainan fisik seperti kejar-kejaran, bersepeda, dan lain sebagainya 3. Terampil mengerjakan kerajinan tangan 4. Suka dan dapat menirukan gerakan orang lain dengan baik 5. Suka menyentuk benda yang menarik menurutnya 6. Bereaksi secara fisik lebih sering daripada suara 7. Gemar sekali membongkar benda kemudian menyusunnya lagi 8. Menikmati gerakan atletik 9. Berprestasi dalam bidang olahraga Anak yang dominan kecerdasan kinestetik memiliki kemampuan menonjol pada pelajaran olahraga atau kesenian (terutama seni tari). Jika anak menginginkan pelajaran tambahan, kursus tari dan kursus olahraga patut dipertimbangkan. Untuk ekstrakurikuler, anak dapat masuk ke ekstrakurikuler drama, klub tari atau ekstra olahraga.

Untuk jenjang kuliah, jurusan yang bisa diutamakan adalah jurusan oalhraga atau kesenian (drama atau teater). Dalam dunia kerja, anak dominan kecerdasan kinestetik akan merasa nyaman jika bekerja sebagai actor atau aktris, penari, guru olahraga, guru tari atau olahragawan.

Tokoh yang memiliki dominasi kecerdasan musical diantaranya : Mohammad Ali, Rudi Hartono, Irfan Bachdim, Susi Susanti, Charlie Chaplin, Didi Nini Towok, David Beckam, Michael Jordan.

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak diantaranya :

1. Mengajak anak melakukan kegiatan fisik 2. Ajak lari pagi sebelum siap-siap sekolah 3. Ajak anak piknik di alam bebas 4. Ajak anak bermain outbond 5. Ajak anak menari dengan iringan music 6. Ajak anak bertemu orang hebat dengan dominasi kecerdasan kinesteik.

KECERDASAN INTERPERSONAL (SOSIALISASI)

Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain. Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi dan keinginan orang lain.

Dalam system neurologi, system otak yang membantu perkembangan kecerdasan ini adalah bagian lobus bagian depan, lobus temporali (terutama hemisfer kanan), system limbik. Untuk kecerdasan ini mengalami masa kritis pada usia 3 tahun pertama kehidupannya.

Anak dengan dominasi kecerdasan interpersonal sangat suka keramaian dan menghindari kesunyian. Saya dan Baba juga memiliki dominasi kecerdasan interpersonal, kami sangat suka jika harus berkumpul dengan banyak orang apalagi jika mereka adalah kenalan baru. Teman adalah harta karun bagi kami.

Baba sering sekali merasa kesepian jika saya tidak ada disampingnya, padahal saat itu saya sedang memasak di dapur, dia meminta ditemani Karena tidak ada temannya. Saat di sekolah, dia mengambil sikap sebagai pemimpin dari teman-temannya, dia berusaha melindungi teman-temannya agar teman-temannya bermain dengan aman dan nyaman.

Anak lain yang juga memiliki kecerdasan interpersonal adalah Nobita. Pasti mengenal anak laki-laki ini kan. Seorang anak laki-laki yang lemah dalam pelajaran akademik, pelajaran olahraga, lama jika berpikir, lemah dalam beraktivitas. Namun dia memiliki harta karun yang sangat besar, dia memiliki dominasi kecerdasan interpersonal dalam dirinya. Dia selalu ingin membuat bahagia orang-orang yang ada disekitarnya sehingga dia sering berusaha keras untuk itu.

Ciri-ciri anak dengan dominasi kecerdasan interpersonal antara lain : 1. Mempunyai banyak teman 2. Suka bersosialisasi di sekolah atau di lingkungan tempat tinggalnya 3. Dapat bekerjasama 4. Banyak terlibat dalam kegiatan kelompok di luar jam sekolah 5. Berperan sebagai penengah ketika terjadi konflik antar temannya 6. Berempati besar terhadap perasaan atau penderitaan orang lain 7. Sangat menikmati pekerjaan mengajari orang lain 8. Berbakat menjadi pemimpin dan berprestasi dalam pelajaran ilmu sosial

Anak dengan dominasi kecerdasan interpersonal menonjol pada pelajaran ilmu social. Jika anak menginginkan pelajaran tambahan, maka dapat diberikan kelas public speaking. Ekstrakurikuler yang dapat diikuti anak bisa berupa ekstrakurikuler yang mendidik kepemimpinan seperti OSIS, atau PMR.

Jurusan saat kuliah, anak dengan dominasi kecerdasan interpersonal akan cocok jika menempuh pendidikan psikologi, hukum, PGSD, PGTK, hubungan internasional, ilmu komunikasi, sosiologi, ilmu agama, ilmu politik dan manajemen.

Pekerjaan yang cocok untuk anak dengan dominasi kecerdasan interpersonal antara lain : komunikator, guru, konselor, konsultan, politisi, marketer, terapis, motivator, layanan pelanggan, administrator, humas, duta besar, sosiolog, pemimpin agama, atau psikolog.

Tokoh dengan dominasi kecerdasan interpersonal antara lain: Mahatma Gandhi, Sandiaga Uno, Bob Sadino, Winston Churchill.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi kecerdasan interpersonal anak : 1. Ikutkan anak berbagai kegiatan sosial 2. Ajak anak berdiskusi 3. Ajak anak membantu orang lain 4. Ajak anak untuk mendatangi perkumpulan-perkumpulan baru

KECERDASAN INTRAPERSONAL (DIRI SENDIRI) Kecerdasan Intrapersonal adalah kemampuan dalam memahami diri sendiri. Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan memahami perasaan diri sendiri dan kemampuan membedakan emosi, kemampuan mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri.

Kecerdasan intrapersonal berkembang pada system otak lobus bagian depan, lobus parietal dan system limbik. Kecerdasan ini berkembang sejak usia tiga tahun pertama anak.

Anak dengan dominasi kecerdasan intrapersonal memiliki kecerdasan dalam mengelola emosi dirinya dan mengelola dirinya sendiri.

Namun mereka cenderung pendiam bahkan mungkin banyak yang mengira dia suka menyendiri dan tidak suka bersosialisasi. Sehingga butuh cara ekstra untuk mengetahui hal-hal yang bersifat pribadi darinya.

Anak dengan kecerdasan ini umumnya memilihi satu atau dua orang untuk dia percayai, sehingga jika anak kita menonjol pada kecerdasan ini, jadikan diri kita sebagai seseorang yang dipercayai oleh anak. Jika bukan dari orangtuanya, maka dikhawatirkan teman kepercayaannya adalah orang diluar rumah yang belum tentu kita ketahui baik buruknya dia.

Ciri-ciri anak dengan dominasi kecerdasan intrapersonal antara lain : 1. Memperlihatkan sikap mandiri 2. Belajar dan bermain seorang diri 3. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi 4. Banyak terlibat pada kegiatan yang dikerjakan sendiri Anak dengan dominasi kecerdasan intrapersonal bisa menonjol pada pelajaran ilmu alam maupun ilmu social asalkan dia belajar sendiri. Jika terpaksa dia mendapat tugas kelompok, maka anak ini akan meminta pembagian tugas dari teman-temannya dan dikerjakan sendiri di rumah.

Untuk jenjang kuliah, anak dengan dominasi kecerdasan intrapersonal sebaiknya masuk ke jurusan : psikologi, ekonomi, ilmu agama, atau hukum. Untuk karir di masa depan, anak dengan dominasi kecerdasan intrapersonal memiliki kemampuan untuk menjadi psikolog, peneliti, berwirausaha, ahli agama, guru BP BK, atau hakim.

Tokoh yang memiliki dominasi kecerdasan intrapersonal antara lain Sigmund Freud, Thomas Merton, Harry Truman.

Cara untuk meningkatkan kecerdasan intrapersonal pada anak : 1. Latih anak manajemen emosinya sendiri 2. Latih anak menemukan kekuatan dan kekurangannya 3. Minta anak membuat jurnal harian 4. Minta anak bercerita tentang hal menarik di lingkungannya 5. Berikan hadiah pada anak atas prestasinya 6. Berikan anak ruangan untuk menyendiri 7. Saat piknik, hindari tempat yang ramai

KECERDASAN NATURALIS (ALAM)

Kecerdasan naturalis adalah kemampuan memahami dan

berinteraksi

Kecerdasan

ini

dengan ditandai

lingkungan dengan

sekitar.

kemampuan

seseorang bertahan hidup diluar rumah, dapat bersahabat dan berhubungan baik dengan alam.

Wilayah-wilayah lobus parietal kiri yang penting untuk membedakan makhluk hidup dan benda mati menjadi bagian otak yang sangat berperan dalam kecerdasan ini. Kecerdasan Naturalis muncul secara dramatis pada sebagian anak dapat dikembangkan melalui sekolah atau pengalaman.

Anak dengan dominasi kecerdasan naturalis mampu membedakan jenis-jenis bunga dan spesies hewan yang dilihatnya dengan mudah. Hal ini dikarenakan dia sangat tertarik pada apa yang ada di alam. Dia juga memiliki tanggungjawab saat berinteraksi dengan hewan misalnya dalam proses beternak atau memelihara hewan.

Ciri-ciri anak dengan kecerdasan naturalis yg menonjol diantaranya : 1. Suka dan akrab dengan berbagai hewan peliharaan 2. Sangat menikmati berjalan-jalan di alam terbuka 3. Sering membawa pulang serangga atau tanaman yang dia temukan di jalan 4. Berprestasi pada mata pelajaran ilmu alam, terutama biologi. 5. Sangat tertarik pada kegiatan di luar rumah 6. Senang bermain di taman atau di kebun 7. Sering bertanya tentang fenomena alam seperti tsunami, gempa bumi, tanah longsor. 8. Menyukai aktivitas memanjat gunung, berkemah, berenang di laut, memancing. 9. Senang mengoleksi segala hal yang berhubungan dengan alam Anak dengan dominasi kecerdasan naturalis menonjol pada pelajaran biologi dan lingkungan hidup. Jika anak membutuhkan pelajaran tambahan maka bisa diberikan les biologi atau berkumpul dengan ahli botani. Ekstrakurikuler yang bisa dipertimbangkan adalah kelompok penelitian, kelompok pecinta alam, pramuka, jika memungkinkan masuk ke kelompok penghijauan hutan.

Pada jenjang kuliah, jurusan yang dapat dipilih oleh anak diantaranya : kedokteran hewan, biologi, pertanian, peternakan. Pilihan karir untuk anak diantaranya : dokter hewan, peneliti tumbuhan, peneliti lingkungan, wirausaha, mempunyai toko binatang.

Tokoh yang memiliki dominasi kecerdasan naturalis adalah Charless Darwin, Steve Irwin.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan potensi anak dibidang kecerdasan naturalis diantaranya :

1. Ajak anak mengunjungi museum geologi 2. Ijinkan anak memiliki kebun sendiri 3. Ijinkan anak memiliki hewan peliharaan 4. Ajak anak berkemah dan mendaki gunung 5. Perkenalkan hewan di kebun binatang atau tanam safari

6. Ajak berkenalan dengan orang hebat yang memiliki kecerdasan dalam bidang naturalis.

Related Documents

Jenis
April 2020 64
Jenis
July 2020 41
Jenis-jenis Kabel
June 2020 24
Jenis-jenis Bank.docx
July 2020 14

More Documents from "Sorry_66"