Ulasan Bios

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ulasan Bios as PDF for free.

More details

  • Words: 1,957
  • Pages: 10
Irfan Hardiansyah

Hasil Laporan.. ➢ Macam-macam BIOS

:

1. AMI BIOS 2. Phoenix BIOS 3. Award BIOS 4. O E M

Dell, HP, Acer.

➢ BIOS terdiri dari komponen penting diantaranya : 1. Baterai CMOS

: Berfungsi untuk menyimpan konfigurasi

(tanggal/waktu/jam, setting booting) 2. ROM BIOS

:

a. PROM (Programable Road Only Memory) b. R-Prom (Re-Programable ROM) c. EPROM (Erasable PROM) d. EEPROM (Elictracally erasable PROM) ➢ Komponen BIOS : 1. Program BIOS setup (Sebagai Dasar) 2. Driver (Sebagai Penghubung) 3. Program Bootstoper Utama (Sebagai Proses) ➢ Alur kinerja BIOS : BIOS

booting

ROM

Chipset

Compress

Memory Utama

Eksekusi (POST) POST (Power On Self Test) ➢ Fungsi BIOS 1. Inisialisasi/Pengolahan komponen-komponen yang ada dalam komputer. POST (Power On Self Test) a. Processor b. RAM c. Chipset d. HardDisk e. CD Rom f. DVD ROM g. Flopy Arive

h. I/O 2. Memuat dan menjalankan system operasi. 3. Mengatur konfigurasi dasar, Diantaranya “Tanggal, waktu, konfigurasi, media penyempanan, konfigurasi, proses booting, kinerja serta kestabilan computer” 4. Membantu system operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS runtime services. ➢ Langkah Update BIOS. 1. Kenali Produsen (BIOS yang digunakan). 2. Software produsen tersebut. 3. Copy-kan floopy disk boot able. BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut: 1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST) 2. Memuat dan menjalankan sistem operasi 3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer) 4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services. BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan. Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki

sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS. Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:

Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS) •

Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.



Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).



Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

Setup Utility Ketahui yang Anda mau. Di mana letak fungsi setting yang Anda inginkan? Standard CMOS features Basic setting, seperti jam dan tanggal, harddrive yang terinstal. Juga menampilkan jumlah RAM yang terinstal pada motherboard. Advanced BIOS features Seperti namanya, menawarkan konfigurasi fitur tambahan. Seperti mengaktifkan SMART, termasuk mengatur boot priority. Integrated Peripherals Control port yang tersedia pada motherboard, onboard/onchip device seperti integrated audio, video, dan LAN controller. Power Management Think green. Untuk menghemat listrik dengan memperlambat atau bahkan shut down sebuah komponen PC Anda, setelah selang waktu yang ditentukan. Selain hemat lisrik, secara tidak langsung bisa mengurangi tingkat kebisingan dan memperpanjang umur komponen. PnP/PCI Configuration Setting tambahan khusus untuk slot PCI pada motherboard juga untuk mengedit kemampuan plug-and-play.

PC Health status Monitoring hardware, seperti fan speed dan CPU temperatur. Juga bisa diset supaya komputer menjerit, bahkan mati jika melewati suhu tertentu. Load Fail-safe Defaults Jika tweaking BIOS salah, pilih fungsi ini untuk kembali ke konfigurasi semula. Load Optimised Defaults Untuk mengembalikan sistem ke default. Set password Memberi password akan mengunci PC. Jika tersedia dua level sekuriti, user, dan supervisor, user hanya bisa sebatas menyalakan komputer. Sedangkan password supervisor dapat masuk ke BIOS. Save and Exit BIOS Untuk keluar, sambil menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan. Exit Without Saving Untuk keluar, tanpa menyimpan perubahan apapun. Improved Features Amati BIOS untuk mencari fitur apa saja yang selam ini disembunyikan PC Anda. Tweaking BIOS tidak hanya bertujuan semata-mata hanya untuk meningkatkan kecepatan. Meski siapapun pasti akan merasa senang (bahkan bangga) jika memiliki PC yang berjalan dengan cepat dan lancar juga stabil. ROM dan NVRAM BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS

Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litium CR-2032 habis dayanya atau dicabut dari slotnya

Tipe ROM Mask ROM

Cara penulisan Photolithography

Programmable PROM Writer ROM (PROM) Erasable PROM EPROM/PROM Writer

Electricly EPROM

EEPROM/EPROM/PROM Writer

Flash ROM

EEPROM Writer atau software yang dapat menulisi Flash ROM

Jenis BIOS ROM BIOS ROM BIOS

Dapat dihapus Tidak Tidak Ya, dengan menggunakan EPROM Rewriter atau menyinarinya dengan sinar ultraviolet tepat pada lubang kuarsa bening. Ya, dengan menggunakan EEPROM Rewriter, atau secara langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan perangkat lunak EEPROM Programmer. Ya, dengan menggunakan EEPROM Writer, atau langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan perangkat lunak Flash BIOS Programmer.

ROM BIOS

ROM BIOS

Flash BIOS

Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan

metode

pembuatan

CMOS.

Karena

menggunakan

metode

pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum. Pembuat BIOS Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:



Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS



Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.



American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.



Microids Research



Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti HewlettPackard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer, dan OEM-OEM lainnya.

Ketika kita menghidupkan komputer, BIOS akan mengontrol komputer dan melakukan P.O.S.T (Power On Self Test). Setelah POST selesai komputer akan mengeluarkan suara ‘BEEP’ satu kali beep pendek untuk mengetahui bahwa pengetesan sukses.Tapi jika POST dari BIOS mengalami problem, yang dalam kondisi normal akan menampilkan visual error message di monitor. Jika problem terjadi sebelum BIOS inisialisasi video card atau video card tidak terdeteksi, maka BIOS akan mengeluarkan ‘BEEPS’ untuk mengetahui problem tersebut.Sangatlah penting

kita

mengetahui

arti

dari

‘BEEP’

tersebut

untuk

acuan

memperbaikinya. Ini adalah tabel AMI, Phoenix dan Award BIOS beep codes.

dalam

Tabel Buzzer Dan Vendor Phoenix. Award BIOS Beep Codes Award BIOS menggunakan beep dengan durasi yang berbeda. Beep panjang biasanya berdurasi 2 detik dan beep pendek berdurasi 1 detik. Selain itu Award BIOS, juga menggunakan frekuensi yang berbeda untuk masalah kritis, misalnya pada overheating CPU akan berbunyi beep frekuensi tinggi yang terus menerus pada saat komputer running. BEEP CODE 1 Long, 2 Short

MEANING Video adapter failure

Repeating (Endless loop)

Memory error

1 Long, 3 Short Video adapter failure High freq. beeps (while CPU is overheating running) Repeating High, Low beeps CPU failure

POSSIBLE CAUSE Bad video adapter Bad memory or bad connection Bad video adapter or memory CPU fan failure Bad processor

Phoenix BIOS Beep Codes Phoenix BIOS menggunakan beep code yang pasti untuk indikasi problem. Di tabel, tanda ‘-’ yang berarti pause diantara beep. Contohnya : 1 – 1 – 2 adalah BEEP <pause> BEEP <pause> BEEP BEEPPOSSIBLE CAUSE 1 – 1 – 2 CPU / motherboard failure Bad CPU / motherboard 1 – 1 – 3 CMOS read/write failure Bad motherboard 1 – 1 – 4 BIOS ROM failure Bad BIOS chip 1 – 2 – 1 Timer failure Bad motherboard 1 – 2 – 2 DMA failure Bad motherboard 1 – 2 – 3 DMA failure Bad motherboard 1 – 3 – 1 Memory refresh failure Bad memory 1 – 3 – 2 64K memory failure Bad memory 1 – 3 – 3 64K memory failure Bad memory 1 – 3 – 4 64K memory failure Bad memory

1 – 4 – 1 Address line failure Bad memory 1 – 4 – 2 Parity error Bad memory 1 – 4 – 3 Timer failure Bad motherboard 1 – 4 – 4 NMI port failure Bad motherboard 2 – 1 – 1 64K memory failure Bad memory 2 – 1 – 2 64K memory failure Bad memory 2 – 1 – 3 64K memory failure Bad memory 2 – 1 – 4 64K memory failure Bad memory 2 – 2 – 1 64K memory failure Bad memory 2 – 2 – 2 64K memory failure Bad memory 2 – 2 – 3 64K memory failure Bad memory 2 – 2 – 4 64K memory failure Bad memory 2 – 3 – 1 64K memory failure Bad memory 2 – 3 – 2 64K memory failure Bad memory 2 – 3 – 3 64K memory failure Bad memory 2 – 3 – 4 64K memory failure Bad memory •

2 – 4 – 1 64K memory failure Bad memory

2 – 4 – 2 64K memory failure Bad memory 2 – 4 – 4 64K memory failure Bad memory 2 – 4 – 4 64K memory failure Bad memory 3 – 1 – 1 Slave DMA failure Bad motherboard 3 – 1 – 2 Master DMA failure Bad motherboard 3 – 1 – 3 Interrupt controller failure Bad motherboard 3 – 1 -4 Slave IC failure Bad motherboard 3 – 2 -2 Interrupt Controller failure Bad motherboard 3 – 2 – 3 3 – 2 – 4 Keyboard control failure Bad motherboard 3 – 3 – 1 CMOS batter failure Bad CMOS battery 3 – 3 – 2 CMOS configuration error Incorrect setting 3 – 3 – 3 3 – 3 – 4 Video memory failure Bad video card or memory 3 – 4 – 1 Video init failure Bad video card or memory 4 – 2 – 1 Timer failure Bad motherboard

4 – 2 – 2 CMOS shutdown failure Bad motherboard 4 – 2 – 3 Gate A20 failure Bad motherboard 4 – 2 – 4 Unexpected interrupt Bad processor 4 – 3 – 1 RAM test failure Bad memory 4 – 3 – 3 Timer failure Bad motherboard 4 – 3 – 4 RTC failure Bad motherboard 4 – 4 – 1 Serial port failure Bad motherboard 4 – 4 – 2 Parallel port failure Bad motherboard 4 – 4 – 3 Coprocessor failure Bad motherboard or CPU. 9 – 2 – 1 Video adapter incompatibility Use a different brand of video card

Related Documents

Ulasan Bios
June 2020 11
Bios
April 2020 32
Bios
July 2020 23
Bios
November 2019 39
Bios
October 2019 34
Bios
December 2019 36