Ujian Tengah Semester_bk.docx

  • Uploaded by: Cahyo Dewanto
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ujian Tengah Semester_bk.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,736
  • Pages: 16
UJIAN TENGAH SEMESTER BIMBINGAN KEJURUAN

Disusun oleh: Afrid Cahyo Dewanto 16504241023 A

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019

UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BK

SOAL :

1. Jelaskan rasionalitas pentingnya BK di SMK 2. Jelaskan landasan hokum pelaksanaan BK di SMK 3. Jelaskan hakekat dan tujuan BK 4. Jelaskan implementasi filosofi pendidikan kejuruan di dalam SMK 5. Jelaskan konsep bimbingan jabatan , bimbingan karir bimbinhan konseling beserta implementasinya dalam pendidikan di SMK 6. Jelaskan keterkaitan antara pelaksanaan BK di SMK terhadap kompetensi kukusan SMK dan peluang kerja

1. Pentingnya BK di SMK Pentingnya konsultasi siswa dengan guru Pembimbing sebernarnya adalah suatu hal yang perlu mengingat konsultasi tersebut akan menjadi jalan ke arah pelaksanaan konseling yang sesungguhnya. Menurut Sahani dkk (1999) salah satu kriteria keberhasilan BK di sekolah adalah jumlah siswa yang berkonsultasi secara sukarela meningkat. Hal ini berarti bahwa semakin banyak siswa yang sukarela berkonsultasi ke BK dapat dikatakan pula bahwa di sekolah tersebut menunjukkan adanya keberhasilan BK dalam memberi pelayanan kepada siswa. Namun juga tidak bisa dipungkiri bahwa tidak hanya berkonsultasi seputar perkembangan akademis namun di BK ini siswa smk juga dapat mendiskusikan seputar peluang –peluang kerja yang ada di industry ataupun dunia kerja mereka sesuai bidang keahlian. 2. . Landasan Hukum BK di SMK UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta kerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kemudian mengenai pendidik diterangkan di Ayat 6 yaitu dimana pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Selanjutnya tentang fungsi dan tujuan pendidikan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 Pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Selanjutnya tentang hak peserta

didik disebutkan dalam Bab 5 pasal 12 Ayat 1b dimana setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan bahwa pelayanan konseling meliputi pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor di Pasal 1 Ayat 1 menyatakan bahwa untuk dapat diangkat sebagai konselor, seseorang wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor yang berlaku secara nasional. Kemudian penyelenggara pendidikan yang satuan pendidikannya mempekerjakan konselor wajib menerapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor. Berikutnya dalam PP No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dalam Bab 10 tentang Bimbingan diterangkan di Pasal 27 bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing. PP No. 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan Pasal 1 Ayat 2 diatur bahwa tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas membimbing, mengajar, dan/atau melatih peserta didik. Seterusnya di Ayat 3 dinyatakan bahwa tenaga pembimbing adalah tenaga pendidik yang bertugas membimbing peserta didik. Pada Pasal 3 Ayat 2 dimana tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan pelatih.

Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, Pasal 3 Ayat 2 menyebutkan bahwa salah satu tugas pokok guru adalah menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya di Pasal 5 Ayat 1c disebutkan bahwa salah satu bidang kegiatan guru adalah bidang pendidikan, yang meliputi diantaranya melaksanakan proses belajar mengajar atau praktek atau melaksanakan BK. 3.

Hakekat dan Tujuan BK a. Tujuan BK 1) Tujuan Umum 

Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berprilaku



Berprilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspekaspek nilai dan berani menghadapi resiko



Memiliki

kemampuan mengendalikan diri (self-control)

dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri. 

Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.



Memelihara nilai-nilai

persahabatan dan keharmonisan

dalam berinteraksi dengan orang lain. 

Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau permpuan sebagai dasar dalam kehidupan social.



Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif



Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitip



Mengembangkan dan memelihara penguasaan prilaku, nilai, dan konpetensi yang mendukung pilihan karier



Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang bermartabat

2) Tujuan khusus Tujuan khusus Bimbingan Konseling merupakan penjabaran tujuan umum yang dikaitkan sengan masalah individu yang bersangkutan sesuai dengan kompleksitas permasalahan yang dialami individu tersebut. a. Pengertian konselor Konselor adalah seseorang yang karena kewenangan dan keahliannya memberi bantuan kepada konseli. Dalam konseling individual, konselor menjadi aktor yang secara aktif mengembangkan proses konseling untuk mencapai tujuan konseling sesuai dengan prinsip- prinsip dasar konseling. Dalam proses konseling, selain menggunakan media verbal, konselor juga dapat menggunakan media tulisan, gambar, media elektronik, dan media pengembangan tingkah laku lainnya. Semua itu diupayakan konselor dengan cara-cara yang cermat dan tepat, demi terentaskannya masalah yang dialami oleh konseli. Hakikat Metode a. Pengertian Metode Secara etimologis, metode berasal dari kata ‘met’ dan ‘hodes’ yang berarti melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan. Metode sering di artikan sebagai kata yang berasal dari bahasa yunani, yaitu methodos dalam bahasa Indonesia diartikan cara atau jalan. Dalam kaitan dengan kegiatan keilmuan, maka metode mengandung arti cara kerja atau langkah kerja untuk mengembangkan ilmu tersebut atau memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Enjang AS, dan Aliyudin.2009.hal 30). b. Metode /teknik konseling Proses konseling melibatkan antara konselor dan klien, keberhasilan konseling banyak ditentukan oleh keefektifan konselor dalam menggunakan beberapa teknik yang bersumber dari beberapa teori pula, dan klien yang datang kepada konselor tentunya memiliki permasalahan yang berbedabeda, hal itu diperlukan penyelesaian yang berbeda-beda pula. Bagi seorang konselor menguasai teknik konseling adalah mutlak. Sebab dalam proses konseling teknik yang baik merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan konseling. Seorang konselor yang efektif harus mampu merespon klien dengan teknik yang benar, yang sesuai dengan keadaan klien pada saat

memecahkan masalah konseli dengan secara sadar mempergunakan sumber-sumber intelektualnya. Tujuan utama dari metode ini adalah membantu konseli mengganti tingkah laku emosional dan impulsif dengan tingkah laku yang rasional. Lepasnya tegangan-tegangan dan didapatnya ”insight” dipandang sebagai suatu hal yang penting. Di dalam membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi konseli dengan rasional, konselor tidak boleh bersikap otoriter dan menuduh, walaupun dikatakan direktif. Larangan-larangan yang langsung, petuah yang didaktis dan petuah yang sifatnya mengatur sebaiknya di hindari. c. Non-Directive (Client Centered) Pada teknik ini konseli diberi kesempatan untuk memimpin wawancara dan memikul sebagian besar dari tanggung jawab atas pemecahan masalahnya. Beberapa ciri-cirinya antara lain : (a) konseli bebas untuk mengekspresikan dirinya (b). Konseli menerima, mengetahui, menjelaskan, mengulang lebih secara objektif pernyataan-pernyataan dari konseli (c) Konseli ditolong untuk makin mengenal diri sendiri dan (d). Konseli membuat asal-usul yang berhubungan dengan pemecahan masalahnya. Hakikat Media a. Pengertian Media Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Dalam ilmu komunikasi, media bias diartikan sebagai saluran, sarana penghubung dan alatalat komunikasi. Alimat media berasal dari bahasa latin yang secara harpiah memiliki arti perantara atau pengantar. Berilkut ini adalah pengertian dan definisi media : b. UI fakultas sastra Media merupakan alayt teknis yang digunakan untuk melakukan mediasi atau menyampaikan pesan; dengan kata lain, media merupakan alat komunikasi 1. Grossberg Media merupakan institusi yang di fungsikan untuk mengembangkan kebebasan berpendapat dan menyebarkan informasi kesegala arah, yakni kepadap ublik dan institusi lainnya termasuk pemerintah 2. Bambang purwanto Media merupakan keristalisasi pemikiran manusia yang terus bertahan melaupaui waktu kehidupan individual-yang menciptakan

gambaran individu. Media BK merupakan media atau alat bantu yang digunakan konselor untuk menunjang keberhasilan dalam proses konseling. 1. Macam-Macam Media

3. Televise

2. Media

4. Leptop/notebook

Elektronik/TI

5. Alat perekam

Tempat dan suasana, agar lebih menarik dan tidak membosankan ketika berlangsungnya proses konseling. Hakikat keberhasilan dalam BK a. Pengertian Keberhasilan Keberhasilan secara etimologi yaitu berasal kata dari hasil yang artinya sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha. Keberhasilan dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah perihal (keadaan) berhasil. Keterlaksanaan dan keberhasilan layanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh di wujudkannya asas-asa berikut: 1) asas kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. 2) asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli mengukuti dan menjalani pelayanan atau kegiatana yang diperlukan baginya. 3) asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki agar konseli yang menjadi sasaran pelayanan atau kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik didalam memberikan keteranagn tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dna materi dari luarynag berguna bagi pengembangan dirinya. 4) asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif dalam penyenggaraan pelayanan atau kegiatan bimbingan.

5) asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni:konseli sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseli diharapakan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungaannya,mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mmewujudkan diri sendiri. 4. Implementasi filosofi pendidikan Implementasi/pelaksanaan Bimbingan secara umum dan bimbingan karir kejuruan adalah satu kesatuan utuh yang saling melengkapi, untuk memberikan layanan/bantuan bimbingan dan konseling kepada calon peserta, peserta, dan tamatan agar memperoleh layanan yang sesuai, sehingga dapat mengembangkan potensi kemampuan dirinya secara optimal dan memanfaatkan kemampuan tersebut untuk kesejahteraan dirinya, serta berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Sebagaimana yang kita ketahui falsafah atau filosofi pendidikan kejuruan adalah tentang bagaimana pendidikan kejuruan itu memandang, yang nantinya akan memberikan arah yang diperlukan untuk menyediakan layanan pendidikan, dan konteks lain seperti tujuan, kegunaan, dan makud pendidikan tersebut dibangun. Secara khusus, filosofi pendidikan kejuruan terdiri atas kenyataan, kebenaran, dan tata nilai yang merupakan elemen pokok dari filosofi pendidikan kejuruan itu sendiri. Adapun implementasi pendidikan kejuruan BK di SMK yakni dengan dilakukannya bimbingan terhadap peserta didik di SMK seperti yang dijelaskan sebelumnya pemberian arah yang diperlukan untuk layanan pendidikan mengenai minat dan bakat, jenjang karir yang ingin ditempuh maupun bimbingan jabatan yang diminati oleh peserta didik yang dimana kegiatan ini dilakukan setelah dilakukan ujian kelulusan sekolah . Penyelenggaraan kegiatan BK harus dilakukan secara terkoordinasi antara guru bimbingan dan guru kejuruan serta terintegrasi dengan program Diklat secara menyeluruh. Pelaksanaan layanan BK terutama diarahkan kepada: a. Fungsi penyaluran; yaitu memberikan layanan bimbingan dan konseling agar calon dan atau peserta Diklat memperoleh program Diklat yang benar-benar sesuai, sehingga dapat berkembang secara optimal, serta layanan bimbingan dan

konseling bagi tamatan agar dapat memanfaatkan hasil belajarnya untuk meningkatkan taraf hidup dan kebahagiaannya b. Fungsi penyesuaian; yaitu layanan bimbingan dan konseling bagi peserta dan tamatan agar dapat menyesuaikan dirinya secara kreatif dan positif(welladjusted) terhadap situasi dan kondisi tertentu, baik dalam rangka belajar/berlatih maupun dalam kehidupan pekerjaan. c. Fungsi pencegahan; yaitu layanan bimbingan dan konseling bagi peserta agar dapat mengatasi kondisi dan situasi internal dan eksternal, yang dapat menghambat pengembangan dirinya. 5. Konsep Bimbingan a. Bimbingan Jabatan “ Bimbingan Jabatan adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang dirinya dan dunia kerja diluar dirinya untuk dapat menyiapkan diri, memilih bidang pekerjaan dan membina karier dalam bidang tersebut” b. Bimbingan Kejuruan Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan. Pengertian tetang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang ditekuni oleh para peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama lain. Dalam pembahasan pengertian bimbingan, Prayitno dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan normanorma yang berlaku. Sedangkan, Winkel (2005:27) mendefenisikan bimbingan: 1. suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri, 2. suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk

memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya, 3. sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka hidup, 4. suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan. Menurut KBBI Bimbingan kejuruan adalah layanan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan karier kejuruan yang diberikan oleh sekolah menengah kejuruan kepada calon siswa dan tamatannya. c. Bimbingan Karir Bimbingan karir atau jabatan (vocational guidance) merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu siswa dalam memecahkan masalah karir untuk memperoleh pentesuaian diri yang sebaik-baiknya, baik pada waktu itu maupun masa yang akan datang. Dewa ketut Sukardi (1984:112) mengemukakan, pada dasarnya informasi karir terdiri dari fakta-fakta mengenai pekerjaan, jabatan atau karir , dan bertujuan membantu individu memperoleh pandangan, pengertian, dan pamahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspek dunia kerja. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa infomasi karir atau jabatan meliputi fakta-fakta yang relevan dengan butir-butir berikut: 1. Potensi pekerjaan termasuk luasnya, komposisinya, faktor-faktor geografis, jenis kelamin, tingkat usia dan besarnya kelompok industri. 2. Struktur kerja dan besarnya kelompok-kelompok kerja. 3. Ruang lingkup dunia kerja, meliputi pemahaman lapangan kerja, perubahan populasi permintaan dari masyarakat umum yang membaik, dan perubahan teknologi. 4. Perundang-undangan peraturan atau perjanjian kerja. 5. Sumber-sumber informasi dalam rangka mengadakan studi yang berkaitan dengan pekerjaan. 6. Klasifikasi pekerjan dan informasi pekerjaan. 7. Pentingnya dan kritisnya pekerjaan. 8. Tugas-tugas nyata dati pekerjaan dan hakikat dari pekerjaan.

9. Kualifikasi yang memaksa untuk bekerja dalam bermacam-macam pekerjaan. 10. Pemenuhan kebutuhan untuk bernacam-macam pekerjaan. 11. Metode dalam memasuki pekerjaan dan meningkatkan prestasi kerja. 12. Pendapat dan bentuk-bentuk imbalan dari bermacan-macam pekerjaan. 13. Kondisi-kondisi kerja dalam berjenis-jenis pekerjaan. 14. Kriteria untuk penilaian terhadap materi informasi pekerjaan 15. Ciri-ciri khas tempat kerja. Karena itu, bimbingan karir dan konseling bagi siswa, meliputi kemampuan menentukan pilihan jenis karir, menerapkan nilai-nilai hubungan industrial dalam lingkup dunia kerja atau ketenagakerjaan. Tujuan Bimbingan Karir/Jabatan Secara umum, tujuan bimbingan karir dan konseling adalah sebagai berikut: a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat, dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan. b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi kerja. c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah dirii, asalkan bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama. d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan. e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja. f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan scara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan dan kondisi kehidupan sosial ekonomi. 6. Keterkaitan pelaksanaan BK terhadap peluang kerja Secara akademis bimbingan dan penyuluhan bertujuan agar peserta didik memperolerh kesesuaian dan keseimbangan (keproposionalan) antara kemampuan akdemis dengan jurusan atau program studi yang dipilihnya sehingga apa yang

diinginkan dapat tercapai. Sedangkan secara psikologis bimbingan dan penyuluhan bertujuan agar peserta didik mencapai tahap perkembangan yang di tandai dengan sikap adannya kematangan dan kemandirian baik dalam siakap, mengambil keputusan maupun dalam menentukan arah dan tujuan hidupnya. Sehingga setelah mempunyai nilai akademis dan hard skill yang baik maka peluang dan keterserapan siswa setelah lulus dari SMK sangat besar di dunia kerja .

Related Documents


More Documents from "Fransiska Agustina"