Uji T Atau Uji Beda Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Statistik Pendidikan Dosen : Ida Fiteriani, M.Pd Oleh : Kelompok 2 1. Rantika Anggriani
1611100035
2. Siti Nurhamidah
1611100022
3. Tri Wiji Astuti
1611100029
4. Uut Ismawarni
1611100007
Jur/Sem/Kel : PGMI/6/A
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN BANDAR LAMPUNG 1440/2019 Jln. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung35131
1
Uji T atau Test T
A. Pengertian Uji T atau Uji Beda Test t atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol. Uji t pertama kali dikembangkan oleh William seely Gosset pada tahun 1915. Uji t dibagi menjadi 2, yaitu uji t digunakan untuk pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2 sampel1. Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung2. 1. Uji T Sampel Dependen a. Pengertian Uji T sampel Dependen Uji T sampel berpasangan atau disebut juga Uji T sampel dependen digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu sampel. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagi sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatmen3. Penghitungan dilakukan dengan cara mencari perbedaan antara nilai-nilai dua variabel untuk masing-masing kasus, kemudian mengujinya apakah terdapat perbedaan rata-rata diatas nilai 0. Dengan
1
Syukur Jaya Mendrofa, Makalah Statistik Dasar Uji T (On-line), tersedia di: https://www.academia.edu/25991290/MAKALAH_UJI_T (29 Maret 2019) 2 Anwar Hidayat, Uji F dan Uji T” (On-line), tersedia di: https://www.statistikian.com/2013/01/ujif-dan-uji-t.html (29 Maret 2019) 3 Syukur Jaya Mendrofa, Op. Cit. h. 2
2
kata lain, Uji T merupakan prosedur yang digunakan untuk megukur satu sampel dengan dua kali pengukuran4. Asumsi dasar penggunaan Uji T sampel berpasangan ialah observasi atau penelitian untuk masing-masing pasangan harus dalam kondisi yang sama. Perbedaan rata-rata harus berdistribusi normal. Varian untuk masing-masing variabel dapat sama atau tidak sama. Dengan demikian, sebaiknya sama agar tidak melanggar asumsi sphericity (asumsi yang mengharuskan varian kedua kelompok yang dibandingkan sama). Untuk melakukan prosedur Uji T diperlukan data yang berskala interval atau rasio yang dalam SPSS disebut scale. Sampel berpasangan ialah sampel yang sama diuji sebanyak dua kali dalam waktu yang berbeda atau dengan menggunakan interval waktu tertentu. Pengujian dilakukan dengan memberikan suatu perlakuan khusus (treatment) terhadap sampel tersebut.
Pengujian perama dilakukan sebelum ada
perlakuan dan pengujian kedua dilakukan setelah ada perlakuan5. Uji t test dependen ini tergolong hipotesis deskriptif. Dalam Uji t ini terdapat 2 rumus yang dapat digunakan, yaitu: 1) Jika standar deviasi populasi diketahui, maka yang digunakan ialah rumus Zhitung.
4 5
Jonathan Sarwono, Statistik untuk Riset Skripsi, ( Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2018), h. 51. Ibid,52
3
2) Jika standar deviasi populasi tidak diketahui, maka yang digunakan ialah rumus thitung.
Adapun standar deviasi dapat dihitung berdasarkan data yang terkumpul. Pada umumnya standar deviasi setiap populasi jarang diketahui, maka penggunaan rumus Zhitung jarang digunakan6.
b. Fungsi dari Uji T test Dependen Fungsi dari uji t sampel dependen adalah untuk membandingkan rata-rata dua variabel yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatmen. Selain itu untuk menguji efektifitas suatu perlakuan terhadap suatu besaran variabel yang ingin ditentukan, misalnya untuk mengetahui efektifitas metode penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dari responden7.
c. Syarat-Syarat Penggunaan Uji T test Dependen Syarat-syarat penggunaan Uji t test Dependen terdiri dari: 1) Uji komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, misalnya sebelum dan sesudah. 2) Digunakan pada uji parametrik dimana syaratnya sebagai berikut;
6
Riduwan, Pengantar Statistik Sosial, (Bandung: ALFABETA, 2014), h. 179-180.
7
Syukur Jaya Mendrofa, Op. cit. h. 3.
4
a) Satu sampel (setiap elemen mempunyai 2 nilai pengamatan) b) Merupakan data kuantitatif (rasio-interval) c) Data berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi difference = d yang berdistribusi normal dengan mean 𝜇d = 0 dan variance =1)8.
d. Jenis Hipotesis pada Uji T test Dependen 1) Uji dua arah. Pada hipotesis awal tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata 1 dan rata-rata 2, sedangkan pada hipotesis alternatif sebaliknya, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata 1 dan rata-rata 2. H0 : 𝜇 1
=
𝜇2
Ha : 𝜇 1 ≠ 𝜇 2 2) Uji satu arah dimana pada hipotesis awal sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau lebih besar dengan rata-rata sampel 2. Sedangkan hipotesis alternatif rata-rata sampel 1 lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata sampel 2. H0 : 𝜇 1 ≥ 𝜇 2 Ha : 𝜇 1 < 𝜇 2 3) Uji satu arah ini kebalikan dari hipotesis kedua, dimana pada hipotesis awal, sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau lebih kecil dengan rata-rata sampel 2. Sedangkan hipotesis alternatif rata-rata sampel 1 lebih besar dibandingkan dengan rata-rata sampel 2. H0 : 𝜇 1 ≤ 𝜇 2 Ha : 𝜇 1 > 𝜇 2
8
Ibid, h. 5.
5
2. Uji T Sampel Independen a) Pengertian Uji T Sampel Independen Uji sampel bebas atau disebut juga uji t sampel independen digunakan untuk membandingkan rata-rata dua sampel. Agar hasil penelitiannya baik, subjek yang diteliti harus dipilih secara random untuk kedua sampel yang dibandingkan. Hal ini dilakukan jika ada perbedaan dalam jawaban dikarenakan oleh adanya perlakuan atau kurangnya perlakuan (treatment) bukan karena faktor lain. Kegunaan prosedur ini adalah untuk membandingkan rata-rata dua sampel kecil. Persyaratan yang harus dipenuhi ialah kedua sampel mempunyai varians yang sama. Data setidak-tidaknya berskala interval dan berdistribusi normal9. Uji t sampel independen ini terdapat tergolong uji perbandingan (komparatif) tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif adala untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikan hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel)10. Uji t sampel independen ini jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maka berarti uji t sampel tidak berhubungan atau bebas. Kata “Independen” atau “bebas” maknanya adalah tidak ada hubungan anatar dua sampel yang akan diuji11. Rumus Uji t dua sampel:
9
Jonathan Sarwono, Op. Cit, h. 59. Riduwan, Dasar-dasar Statistik ( Bandung: ALFABETA, 2014), h. 213. 11 Sahid Raharjo, Cara Uji Independen Sampel T-Test dan Interpretasi dengan SPSS (On-line) tersedia di: https://www.spssindonesia.com/2015/05/cara-uji-independent-sample-t-test-dan.html (30 Maret 2019) 10
6
b) Syarat-Syarat Penggunaan Uji T test Independen Uji T test independen merupakan bagian dari statistik inferensial parametrik (uji beda). Perlu diketahui bahwa dalam statistik parametrik terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum dilakukan pengujian. Adapun syarat-syarat yang harus terpenuhi antara lain: 1) Data yang diuji adalah data kuantitatif (data interval atau data rasio) 2) Data harus diuji normalitas dan hasilnya harus berdistribusi normal 3) Data harus sejenis atau homogen 4) Uji ini dilakukan dengan jumlah data yang sedikit12. c) Fungsi Pengujian uji t Adapun fungsi dari pengujian uji t antara lain: 1) Untuk memperkirakan interval rata-rata. 2) Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sample. 3) Untuk mengetahui batas penerimaan suatu hipotesis. 4) Untuk menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak.
12
Ibid.
7
B. Soal – Soal Uji Test Dependent Judul Skripsi yang menjadi rujukan yaitu: “Pengaruh metode discovery learning terhadap hasil belajar ipa kelas IV” 1. siapkan data terlebih dahulu. No.
Nama
Nilai pretest
Nilai postest
1.
Rindi Tri Astuti
50
72
2.
Maya triana dewi
55
75
3.
Septiana nurul fajriah
65
74
4.
Aldia putri
45
73
5.
Muhamad afdal
40
77
6.
Andi suhendra
60
70
7.
Maulana malik
50
88
8.
Fattan saputra
55
87
9.
Muhamad ramdhani
65
82
10.
Amirul mukminin
60
83
11.
Eko saputra
75
75
12.
Dwi suhendra
60
70
13.
Andi saputra
65
70
14.
Muhamad fathur
75
80
15.
Muhamad akhsan
65
75
16.
Ikhwanul fauzi
80
80
17.
Nava dini anisa
75
85
18.
Shella yuliana
80
88
19.
Yeni marlina
65
75
20.
Ria elfama
74
75
21
Silvi rosdiana
73
80
22
Ibnu habib
60
78
8
2. Buatlah Rumusan Hipotesis H0 = Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode discovery learning. Ha = Ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode discovery learning.
3. Silahkan buka program spps, blok data diatas dan copy ke spss pada kolom data view.
4. kemudian klik variabel view pada bagian pojok kiri aplikasi spss
9
5. Selanjutnya, pada bagian name tulis pre dan post pada bagian label tuliskan pretest dan postest.
6. Selanjutnya dari menu utama spss pilih menu analyze, lalu klik compare means dan klik paired sampels T-test.
10
7. Setelah itu muncul dialog dengan nama “paired sampels T-test”.
8. Masukan variabel pre dan post pada kotak variables. Variabel pre ke variabel I dan Variabel post ke variabel 2, kemudian klik ok untuk mengakhiri perintah.
11
9. Setelah selesai, maka akan muncul tampilan out put spss uji T dependent tinggal kita interprestasikan saja.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh :
12
Paired Samples Test Paired Differences 95%
Confidence
Interval
of
the
Difference Mean Pair 1 pre post
Std.
Std.
Error
Sig.
Deviation
Mean
Lower
Upper
T
df
tailed)
2.43418
-19.60761
-9.48330
-5.976
21
.000
-1.4545 11.41731 5E1
Dasar pengambilan keputusan : 1. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada data pretest dan postest 2. Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 , maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada data pretest dan postest. 3. Apabila pada nilai t terdapat (-) maka terdapat perbedaan. Pengambilan keputusan : 1. Diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0.05, maka kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara hasil belajar ipa pada data pretest dan postest. 2. Diketahui bahwa nilai t pada tabel -5.976, maka kita dapat menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar ipa pada data pretest dan postest . Maka dapat diambil keputusan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode discovery learning dan Ha diterima. Pemaknaan:
13
(2-
Pengaruh metode discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Hal ini karena dengan menggunakan metode ini pembelajaran akan lebih bermakna, dengan demikian hasil belajar siswa akan meningkat. Kesimpulan Melalui metode pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar ipa. B. Soal – Soal Uji Test Independent Judul Skripsi yang menjadi rujukan yaitu: “Pengaruh Model Pembelajaran Probing Promting Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV ” 1. siapkan data terlebih dahulu. No.
Nilai Hasil Belajar
Label Kelas
B.Indonesia
Kelas A
Kelas B
Kelas A
Kelas B
1.
50
72
1
2
2.
55
75
1
2
3.
65
74
1
2
4.
45
73
1
2
5.
40
77
1
2
6.
60
70
1
2
7.
50
88
1
2
8.
55
87
1
2
9.
65
82
1
2
10.
60
83
1
2
11.
75
75
1
2
12.
60
70
1
2
14
Ket : 1 = Kelas A 2 = Kelas B 2. Buatlah Rumusan Hipotesis H0 = Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa setelah diterapkannya model Probing Promting Ha = Ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa setelah diterapkannya model Probing Promting. 3. Silahkan buka program spps, klik variabel view
4. kemudian, pada bagian name tulis Hasil dan Kelas, Pada bagian label tuliskan hasil belajar B.indonesia dan Kelas. Selanjutnya pada bagian values kolom kelas di klik kemudian muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini.
15
5. selanjutnya, pada kolom values yang di kotak dialog itu diubah menjadi 1 dan diberi label kelas A, kemudian klik add. Setelah itu ketik angka 2 pada kolom values dan beri label kelas B klik add lagi kemudian klik ok.
6. kemudian klik data view di pojok sebelah kiri tampilan spss, selanjutnya input atau copy paste data nilai hasil belajar siswa pada kolom hasil. Pertama copy data nilai kelas A kemudian di bawahnya Copy data kelas B.
16
7. selanjutnya, copy data label pada kolom kelas, copy data label untuk kelas A kemudian dilanjutkan label data kelas B dibawahnya.
8. kemudian, klik analyze kemudian klik compare means dan klik Independent Sampel T-test.
17
9. Setelah itu muncul dialog dengan nama “Independent sampels T-test”.
10. Masukan variabel hasil belajar matematika pada kotak Test Variabels sebelah kanan dan variabel kelas pada Gruping variabels di sebelah kanan. Kemudian klik Define Groups.
18
11. setelah muncul kotak dialog define grup, kemudian ketik angka 1 pada group 1 dan angka 2 pada group 2. Selanjutnya klik continue lalu klik ok.
19
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh : Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Mean
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Sig. (2- Differenc Differenc F Hasil Belajar
Equal variances
B.Indonesia
assumed
1.515
Sig. .231
t 6.176
Equal variances not assumed
df
tailed)
22
- 18.99 6.176
0
.000
.000
e
e -
20.50000 20.50000
3.31929
3.31929
Difference Lower -
-
-
27.44760 13.55240
1. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada Kelas A dan Kelas B 2. Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 , maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada kelas A dan kelas B. 3. Apabila pada nilai t terdapat (-) maka terdapat perbedaan. Pengambilan keputusan : 4. Diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0.05, maka kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara hasil belajar B.indonesia pada kelas A dan Kelas B. 5. Diketahui bahwa nilai t pada tabel -5.976, maka kita dapat menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar B.indonesia pada kelas A dan Kelas B. Maka dapat diambil keputusan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar B.indonesia siswa setelah diterapkannya model pembelajaran
20
-
27.38378 13.61622
Dasar pengambilan keputusan :
probing- Promting dan Ha diterima.
Upper
Pemaknaan: Pengaruh model pembelajaran Probing- Promting dapat meningkatkan hasil belajar B.indonesia. Hal ini karena dengan menggunakan model ini pembelajaran akan lebih bermakna, dengan demikian hasil belajar siswa akan meningkat. Kesimpulan Melalui model pembelajaran probing promting dapat meningkatkan hasil belajar B.indonesia.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anwar
Hidayat.
“Uji
F
dan
Uji
T”
(On-line).
tersedia
di:
https://www.statistikian.com/2013/01/uji-f-dan-uji-t.html (29 Maret 2019). Riduwan. 2014. Dasar-Dasar Statistik. Bandung: ALFABETA Riduwan. 2014. Pengantar Statistik Sosial. Bandung: ALFABETA Sarwono, Jonathan. 2018. Statistik Untuk Riset Skripsi. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET Syukur Jaya Mendrofa. “Makalah Statistik Dasar Uji T”. (On-line), tersedia di: https://www.academia.edu/25991290/MAKALAH_UJI_T (29 Maret 2019).
22