UJI HIPOTESIS • Dalam kegiatan penelitian, setelah hipotesis dirumuskan, maka keterlibatan statistik adalah sebagai alat untuk menganalisis data guna membuktikan/menguji hipotesis. • Dalam uji hipotesis, peneliti dapat menolak atau tidak menolak ( menerima ) hipotesis yang diajukan.
Ada 2 Macam Kekeliruan dalam Merumuskan Hipotesis: • Kekeliruan macam I : menolak hipotesis yang seharusnya diterima. • Kekeliruan macam II : menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.
Bentuk-bentuk uji hipotesis menurut Abadyo,dkk. (2005:241 ) ada dua, yaitu: 1. Uji satu arah, uji hipotesis statistik dengan hipotesis tandingan/alternatif (Ha) berarah satu: Ho: θ = θo atau Ho: θ = θo Ha: θ > θo Ha: θ < θo
Uji satu pihak kanan dan pihak kiri • Jika Ha mempunyai rumusan lebih besar (>), maka daerah kritis terletak diujung kanan distribusi statistik ujinya.
• Sebaliknya, jika Ha mempunyai rumusan lebih kecil (<), maka daerah kritis terletak diujung kiri distribusi statistik ujinya.
2. Uji dua arah, adalah uji statistik dengan hipotesis tandingan/alternatif berara dua. Ho: θ = θo Ha: θ ≠ θo → θ < θo atau θ > θ