UJI FUNGSI GINJAL DOSEN PEMBIMBING : BAPAK KIR & IBU SAPTA
I.
Minum Air Tawar
Petunjuk bagi probandus ”Minum Air Tawar” Untuk percobaan ini diperlukan seorang sukarelawan/wati bagi setiap hari praktikum, sebagai probandus. Probandus yang diperlukan berpuasa selama sekurang-kurangnya 12 jam sebelum percobaan dikerjakan (hendaknya probandus makan makanannya yang terakhir pada jam 08.00 (20.00) malam hari sebelumnyya dan hendaknya makanan tersebut mengandung air tidak lebih dari 200ml). Dalam berpuasa tersebut, probandus boleh kencing seperti biasa dan tidak perlu menampung air kemihnya. Pada jam 08.00 pagi (hari percobaan), probandus harus mengosongkan kandung kemihnya. Air kemih tersebut dibuang. Pada jam 09.00 pagi, probandus harus mengosongkan kandung kemihnya dan air kemihnya di tampung dalam botol sebagai sempel 1. Setelah itu probandus harus menghabiskan 1200ml air tawar hangat dalam waktu 30 menit. Kemudian probandus harus melanjutkan puasanya dan pada jam 09.30, 10.00, 10.30, 11.00, 11.30, dan 12.00 harus mengosongkan kandung kemihnya dan air kemih yang keluar ditampung sebagai sempel 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Sesudah air kemih untuk sempel 7 ditampung, probandus boleh berbuka. Percobaan Tentukan masing-masing sampel voluma dan berat jenisnya. Buatlah grafik dengan (dalam menit) sebagai absis serta volume (dalam ml) dengan berat jenis sampel air kemih sebagai ordinat.
II.
Minum Cairan isotonis (Garam oralit)
Petunjuk bagi probandus “minum airan isotonis” Untuk percobaan ini diperlukan seorang sukarelawan untuk setiap hari praktikum sebagai probandus. Ketentuan untuk percobaan ini sama seperti percobaan “minum air tawar”. Setelah sepal air kemih I ditampung, probandus harus menghabiskan cairan oralit sebanyak 1.200 ml dalam waktu 30 menit. Larutan garam oralit dibuat dengan melarutkan garam oralit yang biasa dipergunakan untuk rehidrasi dengan ketentuan yang ssudah ditetapkan. Penampungan sampel air kemih II – IV seperti dalam percobaan “minum air tawar”. Percobaan Kerjakanlah seperti dalam percobaan “minum air tawar”.
III.
Puasa
Petunjuk bagi probandus “puasa”. Untuk percobaan ini diperlukan seorang sukarelawan untuk setiap hari praktikum sebagai pprobandus. Ketentuan untuk percobaan ini sama seperti percobaan I dan II. Setelah sampel air kemih I ditampng, probandus harus mengosongkan kandung kemihnya untuk setiap jam, yaitu pada jam 10.00, jam 11.00 dan jam 12.00, masing-masing sebagai sampel air kemih II, III, IV. Sesudah sampel air kemih IV (terakhir) ditampung, probandus boleh berbuka. Percobaan Kerjakanlah seperti dalam percobaan I dan II.
IV.
Kontrol
Petunjuk untuk probandus “kontrol”. Untuk kontrol ini dipergunakan seorang sukarelawan untuk setiap hari praktikum sebagai probandus. Probandus melakukan kegiatan seperti hari-hari yang lain (makan dan minum seperti basanya). Pengambilan sampel air kemih I sampai dengan VII sama seperti dalam percobaan I dan II, yaitu 30 menit. Kerjakanah seperti percobaan I dan II , yaitu mengukur volume sampel air kemih, berat jenis air kemih dan pembuatan grafik untuk data yang diperolah. Catatan Jika dalam percobaan diperoleh sampel air kemih yang volumenya kurang besar, sehingga tidak dapat ditentukan berat jenisnya, maka agar dapat diukur berat jenisnya air kemih harus diencerkanterlebih dahulu dengan air. Untuk mengukur/menentukan berat jenis dari masing-masing sampel air kemih yang diencerkan dipakai ketentuan sebagai berikut :
𝑆𝑣.𝐶𝑣−𝑆𝑎.𝑉𝑎 𝑉𝑢
= SU
Keterangan : SU = berat jenis urine (air kemih) SC = berat jenis campuran urine dengan air VC = volume campuran urine dengan air VA = volume air pencampur SA = berat jenis air pencampur VU = volume air kemih yang dicampur air
Kepustakaan Ganong, W.F. 1981 Review of Medical physiology, edisi X. Lange Medical Publications, Los Altos, California. Guyton, A.C. 1981 Textbook of Medical Physiology, edisi VI. W.B. Saunders, Philadelphia.