UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 80% BUAH KAPULAGA (AMOMUM COMPACTUM) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI PROPILTIOURASIL
SKRIPSI
WALIDA NUR HABIBAH J500140106
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii BAB 1 ..................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 2 BAB II .................................................................................................................... 3 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3 A. Landasan Teori .......................................................................................... 3 B. Kerangka Konsep ....................................................................................... 6 C. Hipotesis ...................................................................................................... 7 BAB III ................................................................................................................... 8 METODE PENELITIAN ..................................................................................... 8
iii
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 8 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 8 C. Populasi Penelitian ..................................................................................... 8 D. Sampel dan Teknik Sampel ....................................................................... 8 E. Estimasi Besar Sampel ............................................................................... 9 F. Kriteria Restriksi ....................................................................................... 9 G.
Variabel Penelitian ............................................................................... 10
H.
Definisi Operasional Variabel ............................................................. 10
I.
INSTRUMEN PENELITIAN ................................................................. 12
J.
Alur Penelitian.......................................................................................... 14
K.
Rencana Analisis Data ......................................................................... 15
L. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16
iv
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola penyakit di Indonesia telah mengalami perubahan dari periode penyakit infeksi beralih ke periode penyakit degeneratif. Perubahan periode penyakit ini diduga disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan. Pola makan pada masyarakat modern yang cenderung mengonsumsi makanan yang terlalu banyak mengadung protein, lemak, gula, garam, dan sedikit serat serta mengonsumsi makanan cepat saji yang terlalu banyak merupakan kebiasaan buruk
masyarakat
yang
dapat
menyebabkan
obesitas
dan
penyakit
kardiovaskuler (Suyono, 2006) Jantung coroner adalah salah satu penyakit kardiovaskuler. Terjadinya penyakit jantung koroner berkorelasi positif dengan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah yang akan menyebabkan gangguan metabolisme lemak darah yang disebut hiperkolesterolemia. Di Indonesia terdapat sekitar 36 juta penduduk atau sekitar 18% dari penduduk Indonesia yang menderita kelainan lemak darah ini (Riskesdas 2013). Peningkatan kolesterol ini berbahaya karena dapat membentuk plak atherosclerosis yang dapat menyumbat aliran darah dan bisa menyebabkan kematian (Kumar, 2007) Berbagai asupan substansi fitokimiawi yang berasal dari tumbuhan terutama flavonoid, saponin, sterol telah terbukti mempunyai keterkaitan terhadap penyakit kardiovaskuler yaitu dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Salah satu tanaman yang mempunyai kandungan fitokimiawi cukup banyak adalah kapulaga (Amomum compactum). Buah kapulaga banyak mengandung saponin, flavonoid, senyawa-senyawa polifenol, mangan, pati, gula, protein, silikat (kemenristek dikti, 2016). Buah kapulaga dapat menurunkan lipid oleh karena kandungan flavonoidnya
yang dapat
memperlambat penyerapan lipid, menghambat kolesterol esterase, dan juga 1
2
menghambat HMG-CoA reduktase hati sebagaimana kerja obat penurun kolesterol pada umumnya. Selain flavonoid, kandungan fitokimiawi lain yaitu saponin juga mempunyai efek menurunkan kadar kolesterol darah yaitu dengan cara mengikat asam empedu di usus sehingga proses enterohepatik tidak terjadi. Setelah mengetahui manfaat dari buah kapulaga sebagai penurun kolesterol, peneliti mencoba untuk melakukan sebuah penelitian guna mengetahui efek dari pemberian ekstrak buah kapulaga terhadap kadar kolesterol total tikus wistar yang diinduksi propiltiourasil. Dengan mengetahui efek dari pemberian ekstrak buah kapulaga diharapkan mampu menjadi obat penurun kolesterol darah yang lebih optimal. Selain itu dapat meningkatkan nilai guna dari buah kapulaga. B. Rumusan Masalah Bagaimana efek pemberian ekstrak etanol 80% buah kapulaga (Amomum compactum) terhadap kadar kolesterol total tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi propiltiourasil? C. Tujuan Penelitian Mengetahui efek pemberian ekstrak etanol 80% buah kapulaga (Amomum compactum) terhadap kadar kolesterol total tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi propiltiourasil. D. Manfaat Penelitian 1.
Menghasilkan obat penurun kolesterol yang bekerja lebih optimal
2.
Meningkatkan nilai guna buah kapulaga
3.
Meningkatkan taraf kesehatan Muhammadiyah Surakarta
masyarakat
di
sekitar Universitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Buah Kapulaga (Amomum compactum) Divisi
:Spermatophyta
Sub Divisi :Angiospermae Kelas
:Monocotyledoneae
Bangsa
:Zingiberales
Suku
:Zingiberaceae
Marga
:Amomum
Jenis
:Amomum compactum Kapulaga (Amomum compactum) adalah tanaman herba tahunan,
tingginya dapat mencapai 1-5 m. Tumbuh bergerombol dan membentuk banyak anakan. Batang semu yang tersusun oleh pelapah-pelaah daun, berbentuk silindris, berwarna hijau. Umbi batang agak besar dan gemuk. Daun tunggal, tersebar, berwarna hijau tua, helai daun licin, agak berbulu, berbentuk lanset atau tombak dengan pangkal dan ujung runcing, tepi daun rata, panjang daun sekitar 30-60 cm, lebarnya 10-12 cm, tulang daun menyirip, tangkai daun sangat pendek, panjang pelepah dan tangkai daun sekitar 1-1.5 m, antara pelepah dan helai daun terdapat lidah yang ujungnya tumpul yang panjangnya sekitar 0.5 cm. Buah kapulaga berupa buah kotak, terdapat dalam tandan kecilkecil dan pendek, berbentuk bulat memanjang, berlekuk, bersegi tiga, agak pipih, kadang-kadang berbulu, berwarna putih kekuningan atau kuning kelabu. Buah beruang tiga, disetiap ruang dipisahkan oleh selaput tipis setebal kertas, tiap ruang berisi 5-7 biji kecil-kecil, berwarna coklat atau hitam, beraroma harum yang khas. Dalam ruang bii-biji ini tersusun memanjang 2 baris, melekat satu sama lain. (kemenristek dikti, 2016)
3
4
Buah kapulaga mengandung minyak atsiri yang terutama mengandung sineol, terpineol, dan borneol, pinene, sabinene, myrcene, phellandrene, limonene, 1,8-cineole, terpinene, p-cymene, terpinolene, linalool, linalyl asetat, terpinen, a-terpineol, asetat terpinol, sitronelol, nerol, geraniol, metil eugenol, dan trans-nerolidol. Kadar sineol dalam buah kurang lebih 12%. Disamping itu, buah kapulaga banyak mengandung saponin, flavonoid, senyawa-senyawa polifenol, mangan, pati, gula, protein, dan silikat. (kemenristek dikti, 2016) Bijinya mengandung 3-7% minyak atsiri yang terdiri atas terpinil asetat, terpineol, sineol, alfa borneol, dan beta kamfer. Selain itu biji juga mengandung minyak, protein, lemak, asa kersik, dan kalsium oksalat. (kemenristek dikti, 2016) Kapulaga dapat digunakan sebagai pelindung gastrointestinal, mengontrol kolesterol, mengendalikan kanker, meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, dan mengobati masalah kardiovaskular. Dan juga dapat menyembuhkan penyakit gigi dan ISK seperti cystitis, nefritis, dan gonore. Kapulaga juga dapat digunakan sebagai obat untuk imptensi, disfungsi ereksi dan ejakulasi dini. 2. Kolesterol Kolesterol adalah sterol terbanyak dalam tubuh, dapat berupa kolestrol bebas ataupun terikat pada asam lemak sebagai kolesterilester. Umumnya kolesterol dalam sel-sel darah otot, hepar, dan jaringan lain sebagai kolestrol bebas sedangkan dalam darah dan limfe dalam bentuk kolestrilester. (Irawan dan Poestika, 1997 dalam Yudhasari, 2008). Struktur kimia dalam kolesterol berupa steroid. Terdapat di dalam jaringan dan lipoprotein plasma dalam bentuk kolestrol bebas atau gabungan dari asam lemak rantai panjang sebagai ester kolestril. Senyawa kolesterol ini disintesis di dalam banyak jaringan dari asetilKoA dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui empedu sebagai garam kolestrol atau empedu. Kolesterol adalah produk khas hasil metabolisme hewan yang terdapat dalam semua bahan makanan yang berasal dari
5
hewan, misalnya kuning telur, otak, daging, dan hati. (Sulistyowati, 2006). Kolesterol merupakan unsur penting dalam tubuh yang diperlukan untuk mengatur proses kimiawi di dalam tubuh, tetapi kolesterol
dalam
jumlah
tinggi
bisa
menyebabkan
terjadinya
ateroskelorosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah). Jika ateroskelosis ini terjadi di pembuluh darah jantung, maka akan menyebabkan penyakit jantung koroner. Penggumpalan darah yang bercampur dengan lemak yang menempel di pembuluh darah akan menyebabkan serangan jantung. (Rahayu, 2005), Hiperkolestrolemia merupakan hasil dari meningkatnya produksi atau meningkatnya penggunaan LDL (Low Density Lipoprotein). Hiperkolestrolemia bisa merupakan hiperkolesterol familial atau dapat disebabkan karena konsumsi kolestrol tinggi. Hiperkolestrolemia familial (HF) merupakan kelainan genetic tersering penyebab terjadinya penyakit jantung koroner atau aterosklerosis. Hiperkolestrol terutama fraksi LDL, adalah factor terpenting terbentuknya aterosklerosis. (Murwani dkk., 2006) 3. Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Tikus wistar (Rattus norvegicus) adalah tikus strain outbred tikus albino spesies Rattus
norvegicus.
Galur tikus
yang pertama
dikembangkan di laboratorium adalah Mus musculus (Mencit). Lebih dari setengah adaalah keturunan dari koloni asli yang dikembangkan Oleh Henry fisiologi Donaldson, J. Milton administrator ilmiah Greenman, dan peneliti genetic atau embriologi Helen Dean King. Tikus Wistar ini menjadi salah satu tikus yang paling populeryang digunakan di laboratorium. Tikus wistar lebih cepat dewasa, tidak memperlihatkan perkawinan musiman, dan umumnya lebih cepat berkembang
biak, sangat mudah ditangani, berukuran cukup besar
sehingga memudahkan dalam pengamatan.
6
B. Kerangka Konsep
propiltiourasil
simvastatin
Hambat sintesis hormon tiroid
Ekstrak etanol buah kapulaga (Amomum compactum)
flavonoid
Kolesterol tinggi
Kadar kolesterol
saponin
7
C. Hipotesis Pemberian ekstrak etanol Buah Kapulaga (Amomum compactum) mampu menurunkan kadar kolesterol pada tikus yang induksi propiltiourasil.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
desain
penelitian
eksperimental
laboratorium dimana peneliti memberikan perlakuan terhadap sampel yang telah ditentukan yaitu berupa hewan coba dilakukan di laboratorium dengan metode pre and postest dengan control group desain (Taufiqqurohman, 2008). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini akan mulai dilaksanakan pada bulan September 2017. C. Populasi Penelitian 1. Populasi target Populasi target dalam penelitian ini adalah Tikus putih jantan Galur Wistar (Rattus Novergicus) 2. Populasi aktual Populasi aktual dalam penelitian ini adalah Tikus putih jantan Galur Wistar (Rattus Novergicus) berusia ± 2 bulan, berat badan ± 200 g. D. Sampel dan Teknik Sampel Pada penelitian ini sampel yang akan menjadi fokus penelitian adalah Tikus putih jantan Galur Wistar (Rattus Novergicus) berusia ± 2 bulan, berat badan ± 200 g.. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
8
9
E. Estimasi Besar Sampel Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 5 kelompok. Sampel diambil dari populasi tersebut dan besarnya ditentukan bedasarkan rumus Federer sebagai berikut:
Rumus federer
: (n-1) x (t-1) ≥ 15
Keterangan
: n = Jumlah sampel tiap kelompok : t = Jumlah Kelompok
Banyak Kelompok
: 5 Kelompok (t = 5)
Sampel tiap Kelompok : (n-1) x (t-1) ≥ 15 (n-1) x (5-1) ≥ 15 (n-1) x 5≥ 15 4n – 4≥ 15 n ≥ 15 + 4 / 4 n ≥ 4,75 n≥5 F. Kriteria Restriksi 1. Kriteria Inklusi a. Tikus putih jantan Galur Wistar (Rattus Novergicus) b. Sehat dan mempunyai aktifitas normal. c. Berumur ±2 bulan. d. Berat badan ±200 gram. 2. Kriteria Eksklusi a. Tikus putih jantan Galur Wistar (Rattus Novergicus) stres saat penelitian. b. Tikus putih jantan Galur Wistar (Rattus Novergicus) sakit saat penelitian.
10
c. Tikus putih jantan Galur Wistar (Rattus Novergicus) terdapat kelainan anatomi (seperti kecacatan pada kaki telinga atau ekor) saat penelitian. d. Tikus putih jantan Galur Wistar (Rattus Novergicus) mati saat penelitian. G. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Pemberian ekstrak etanol 80% buah kapulaga (Amomum compactum) dengan berbagai dosis perlakuan. Skala Variabel : Rasio
2. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah kadar kolesterol Skala Variabel : Rasio
3. Variabel Luar a. Variabel terkendali Variasi genetik, jenis kelamin, umur, suhu udara, berat badan, dan jenis makanan tikus semua disamakan
b. Variabel tidak terkendali Kondisi psikologis hewan uji/stress, reaksi hipersensitivitas, imunitas hewan percobaan. H. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Bebas : Ekstrak Buah Kapulaga (Amomum compactum) Ekstrak etanol 80% Buah Kapulaga (Amomum compactum) adalah ekstrak yang dibuat dari Buah Kapulaga (Carica papaya L.) dengan teknik maserasi etanol 70%. Buah Kapulaga (Amomum compactum) diperoleh di daerah Gonilan Karsura Sukoharjo dan di
11
ekstraksi di Laboratorium Farmakologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pemberian ekstrak etanol 80 % Buah Kapulaga (Amomum compactum) diberikan selama 29 hari secara peroral dengan sonde lambung dalam 3 dosis dari penelitian sebelumnya mengenai efek pemberian Buah Kapulaga (Amomum compactum) terhadap kolesterol yang kemudian diukur. Dosis I
: 25 mg/200 gram BB tikus/hari yang di berikan pada tikus
KP2. Dosis II : 50 mg/200 gram BB tikus/hari yang diberikan pada tikus KP3. Dosis III : 100 mg/200 gram BB tikus/hari yang diberikan pada tikus KP4. Skala pengukuran adalah Skala Rasio.
2. Variabel Terikat : Penurunan kadar kolesterol Parameter pemeriksaan kadar kolesterol adalah kadar kolesterol darah dalam darah mencit. Pemeriksaan ini menggunakan alat tes darah GCU Easy Touch
3. Variabel Luar a. Varibel luar yang dapat dikendalikan. Variabel ini dapat dikendalikan melalui homogenisasi. 1) Makanan Makanan yang diberikan berupa pellet dan minuman dari air PAM ad libitum. 2) Genetik Jenis hewan uji yang digunakan adalah Tikus putih Galur Wistar (Rattus Novergicus) 3) Jenis kelamin Penelitian ini menggunakan Tikus putih Galur Wistar (Rattus Novergicus) jantan.
12
4) Umur Umur hewan percobaan berupa Tikus putih Galur Wistar (Rattus Novergicus) pada penelitian ini adalah ± 2 bulan. 5) Berat Badan Berat badan hewan percobaan berupa Tikus putih Galur Wistar (Rattus Novergicus) pada penelitian ini sebesar ± 200 gram. 6) Suhu Udara Hewan percobaan diletakkan dalam ruangan dengan suhu udara berkisar 25-280C. b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan 1) Kondisi psikologi tikus dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Lingkungan yang terlalu ramai, pemberian perlakuan yang berulang kali dan perkelahian antara mencit dapat mempengaruhi kondisi psikologis tikus. 2) Imunitas masing-masing tikus. I.
INSTRUMEN PENELITIAN 1. Alat Alat yang digunakan adalah sebagai berikut : a.
alat-alat gelas (Pyrex)
b.
timbangan analitik
c.
gunting
d.
ayakan mesh 65
e.
vacuum evaporator kertas saring
f.
Jarum suntik
g.
pipet volumetri
h. sudip dan masker i. alat tes darah GCU Easy Touch j. blender 2. Bahan Bahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
13
a. Buah Kapulaga (Amomum compactum) b. Simvastatin c. Etanol 70% d. Aquadest e. Na-CMC f. Alkohol g. Serbuk gergaji kayu h. Kertas i. kapas dan kasa j. pakan tikus k. propiltiourasil
14
J.
Alur Penelitian Rancangan eksperimental pre dan post test only control group design. a. Alur Penelitian 25 ekor tikus wistar jantan Tikus wistar diadaptasikan selama 1 minggu dengan diberikan pakan standar dan air minum Puasa 18 jam Pengukuran awal kadar kolesterol ke semua tikus tikus
Randomisasi
Uji eksperimental ektrak buah kapulaga (periode I)
Kel. I (5 ekor)
Kel.II(5 ekor)
Kontrol positif,
Kontrol negatif, dibuat kolesterol tinggi dengan disuntikan propiltiourasil + pakan diberikan + aquadest 1 mL/kgBB.
dibuat kolesterol tinggi dengan disuntikan propiltiourasi l + pakan tikus + suspensi simvastatin Selama 29 hari
Selama 29 hari
Kel. III (5 ekor)
Kel. IV (5 ekor)
Kel. V (5 ekor)
dibuat kolesterol tinggi dengan disuntikan propiltiourasil + pakan tikus + diberikan ekstrak buah kapulaga dosis rendah
dibuat kolesterol tinggi dengan disuntikan propiltiourasil + pakan tikus + diberikan ekstrak buah kapulaga dosis sedang.
dibuat kolesterol tinggi dengan disuntikan propiltiourasil + pakan tikus + diberikan ekstrak buah kapulaga dosis tinggi.
Selama 29 hari
Selama 29 hari
Selama 29 hari
Pengukuran kadar kolesterol
15
K.
Rencana Analisis Data Data yang diperoleh akan diuji oleh uji statistik One-Way Analysis of Variance ( ANOVA). Jika terdapat perbedaan yang bermakna, maka dilanjutkan dengan uji Posthog Multiple Comparisions. Derajat kemaknaan yang digunakan adalah p<0,05. Jika ternyata data yang tidak memenuhi syarat uji statistik parametrik One-Way Analysis of Variance ( ANOVA), maka akan digunakan uji statistik non parametrik yaitu Kruskal Walis.
L. Jadwal Penelitian Tabel 1. Jadwal Kegiatan Tahun 2017 Kegiatan
Bulan 8
Penyusunan Proposal Ujian Proposal Revisi Proposal Penelitian Analisis Data Penyusunan Skripsi Ujian dan Revisi Skripsi
9
10
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Allo, Irianto Girik, et al. 2013. Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar (Rattus norvegicus). Journal e-Biomedik (Ebm), Vol. 1, No. 1: 371-378. DK, Kusmiyati Tjahjono, et al. 2014. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) dan Simvastatin Terhadap Kadar Kolesterol LDL Tikus Sprague-Dawley dengan Pakan Tinggi Lemak. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro, Semarang. Hidayat. 2016. Anti Bakteri Ekstrak Etanol Buah Kapulaga (Amomum compactum Soland ex Maton) Terhadap Escherichia coli dan Kesetaraannya dengan Kloramfenikol serta Skrinning Kandungan Kimianya. Thesis. Fakultas Farmasi. Universitas Surabaya, Surabaya. Kementrian Negara Riset dan Teknologi Dikti. 2014. Amomum compactum (kapulaga). Kumar, V., Cotran, R. S., And Robbins, S. L. 2007. Pembuluh Darah. Dalam: Buku Ajar Patologi. Volume 2. Edisi 7. Jakarta: EGC. Nurpebriansari, ririn. 2013. Uji Efek Pemberian Ekstrak Etanol 70% Biji Buah Terung Ungu (Solanum Melangena L.) Terhadap Penurunan Kolesterol Total dan Trigliserida dalam Serum Darah Tikus Putih Jantan Wistar (Rattus norvegicus). Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Prasasty, Ika. 2003. Aktivitas Anticendawan Biji dan Buah Kapulaga Lokal (Amomum cardAmomum willd) Terhadap Botrytis cinerea Pers. Asal Buah Anggur (Vitis sp.). BioSMART, Vol. 5, No.1: 60-63.
16
17
Pribadi, Alva.2014. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) dan Simvastatin Terhadap Kadar Trigliserid. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro, Semarang. Rahayu, Tuti. 2005. Kadar Kolesterol Tikus Putih (Rattus norvegicus L) Setalah Pemberian Cairan Kombucha Per-Oral. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi, Vol. 6, No. 2: 85-100. Sharma, Shveta, et al. 2011. Therapeutik Uses of Elettaria cardomum. International Journal of Drug Formulation and Research, Vol. 2: 102-108. Suyono, S. 2006. Diabetes Melitus di Indonesia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
Tubagus, Tanza A, et al. 2015. Kadar Kolesterol Plasma Tikus Wistar pada Pemberian Ekstrak Etanol dan Heksana dari Daun Gedi Merah (Abelmoschus manihot
L).
Jurnal
MIPA
UNSRAT
online
4
(1):
63-68.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo. (Diakses pada tanggal 10 Juli 2016) Vanessa, Rebecca, et al. 2013. Pemanfaatan Minuman Serbuk Instan Kayu Manis (CinnAmomum burmanii BI.) untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Total Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegigus). Skripsi. Fakultas Bioteknologi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Winarsi, Hery, et al. 2013. Ekstrak Daun Kapulaga Menurunkan Indeks Atherogenik dan Kadar Gula Darah Tikus Diabetes induksi Alloxan. Argitech, Vol. 33, No. 3: 273-280.
18