Workshop “Membangun Sistem Inovasi Daerah” Surakarta, 26 Juni 2008
Tatang A. Taufik Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
RANGKUMAN “TUTORIAL” PEMBENTUKAN DEWAN RISET DAERAH (DRD) DAN PENYUSUNAN DOKUMEN STRATEGI INOVASI DAERAH
OUTLINE
LANDASAN LEGAL LANGKAH PENTING DRD & STRATEGI INOVASI DAERAH
KERANGKA INSTRUMEN LEGAL INDIKATOR KEBERHASILAN
2
FUNGSI DAN PERAN PEMERINTAH (UU NO. 18/2002, Pasal 18 : Fungsi Pemerintah)
•
UU No.18/2002 (Bab IV Fungsi dan Peran Pemerintah, Pasal 18): – Pemerintah berfungsi menumbuhkembangkan motivasi, memberikan stimulasi dan fasilitas, serta menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia. – Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemerintah wajib merumuskan arah, prioritas utama, dan kerangka kebijakan pemerintah di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dituangkan sebagai kebijakan strategis pembangunan nasional ilmu pengetahuan dan teknologi.
•
Agar pelaksanaan fungsi pemerintah tersebut dapat direncanakan secara baik dan dapat dipahami oleh perguruan tinggi, lembaga litbang, badan usaha, dan lembaga penunjang yang terlibat dalam pelaksanaannya, serta oleh semua pihak di lingkungan pemerintah, pemerintah daerah, dan lembaga swasta yang berkepentingan, maka: arah, prioritas utama, dan kerangka pelaksanaan fungsi pemerintah di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut perlu dituangkan secara tertulis ke dalam suatu kebijakan strategis pembangunan nasional ilmu pengetahuan dan teknologi. 3
BEBERAPA POKOK PIKIRAN DALAM KERANGKA KEBIJAKAN IPTEK DI DAERAH (UU No. 18/2002, Pasal 20 : Fungsi Pemerintah)
Butir Isu
Esensi yang Perlu Diperhatikan
Ayat 1: Fungsi pemerintah daerah, yaitu Semangat otonomi atau kewenangan menumbuhkembangkan motivasi, daerah dalam bertindak lokal selalu memberikan stimulasi dan fasilitas, serta dalam kerangka nasional. menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan serta sinergi unsur kelembagaan, sumber daya, dan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah pemerintahannya sebagai bagian integral dari Sisnas P3Iptek. Ayat 2: Pemerintah daerah wajib merumuskan prioritas serta kerangka kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dituangkan sebagai kebijakan strategis pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerahnya.
Dimaksudkan agar semua pihak yang berkepentingan dapat memahami arah, prioritas, serta kerangka kebijakan pemerintah daerah di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian pembangunan menjadi agenda bersama para pihak di daerah
4
BEBERAPA POKOK PIKIRAN DALAM KERANGKA KEBIJAKAN IPTEK DI DAERAH (UU No. 18/2002, Pasal 20 : Fungsi Pemerintah)
Butir Isu
Esensi yang Perlu Diperhatikan
Ayat 3: Pemerintah daerah harus mempertimbangkan masukan dan pandangan yang diberikan oleh unsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keterbukaan Pemda terhadap advisory dan advokasi dari unsur kelembagaan iptek.
Ayat 4: Pemerintah daerah membentuk Dewan Riset Daerah yang beranggotakan masyarakat dari unsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerahnya.
Instrumen ”kelembagaan” di daerah (DRD) dengan fungsi penyusunan kebijakan iptek di daerah, dukungan kepada Pemda dalam berkoordinasi, dan perwakilan dalam DRN.
5
BEBERAPA POKOK PIKIRAN DALAM KERANGKA KEBIJAKAN IPTEK DI DAERAH (UU No. 18/2002, Pasal 21: Peran Pemerintah)
Butir Isu
Esensi yang Perlu Diperhatikan
Ayat 1: Pemerintah dan pemerintah daerah berperan mengembangkan instrumen kebijakan untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1).
Catatan : Instrumen kebijakan merupakan alat kebijakan yang digunakan agar kebijakan yang diambil dapat efektif mencapai tujuan.
Ayat 2: Instrumen kebijakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan sebagai bentuk kemudahan dan dukungan yang dapat mendorong pertumbuhan dan sinergi semua unsur Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Catatan : Prinsip dasar bagi penetapan kebijakan beserta instrumennya adalah pemahaman atas ”isu kebijakan” yang hendak diatasi dan bagaimana instrumen kebijakan ditetapkan agar memenuhi kaidah/kriteria kebijakan yang baik.
6
BEBERAPA POKOK PIKIRAN DALAM KERANGKA KEBIJAKAN IPTEK DI DAERAH (UU No. 18/2002, Pasal 21: Peran Pemerintah)
Butir Isu Ayat 3: Instrumen kebijakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dapat berbentuk dukungan sumber daya, dukungan dana, pemberian insentif, penyelenggaraan program ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pembentukan lembaga.
Esensi yang Perlu Diperhatikan a. Dukungan sumber daya yang dimaksud dalam ayat ini dapat berbentuk dukungan keahlian dan kepakaran, dukungan informasi dan kekayaan intelektual, serta dukungan sarana dan prasarana. b. Dukungan dana yang dimaksud dalam ayat ini dapat diberikan sebagai bantuan pembiayaan bagi perguruan tinggi, lembaga litbang, dan badan usaha dalam melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau sebagai bantuan pembiayaan bagi lembaga penunjang untuk memperkuat daya dukung serta meningkatkan aliran investasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. c. Pemberian insentif yang dimaksud dalam ayat ini dapat berupa keringanan pajak, penanggulangan resiko, penghargaan dan pengakuan, maupun bentuk insentif lain yang dapat mendorong pendanaan kegiatan penelitian, pengembangan, perekayasaan, inovasi dan difusi teknologi dari badan usaha dan masyarakat, serta meningkatkan alih teknologi dari badan usaha asing yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia. 7
BEBERAPA POKOK PIKIRAN DALAM KERANGKA KEBIJAKAN IPTEK DI DAERAH (UU No. 18/2002, Pasal 21: Peran Pemerintah)
Butir Isu Ayat 3
Esensi yang Perlu Diperhatikan d. Penyelenggaraan program ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimaksud dalam ayat ini diperlukan untuk meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang strategis serta menggali potensi nasional dan daerah. e. Pembentukan lembaga yang dimaksud dalam ayat ini adalah lembaga yang belum atau tidak dapat dikembangkan oleh masyarakat, namun diperlukan untuk memperkuat Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
8
BEBERAPA POKOK PIKIRAN DALAM KERANGKA KEBIJAKAN IPTEK DI DAERAH (UU No. 18/2002, Pasal 21: Peran Pemerintah)
Butir Isu Ayat 4: Lembaga yang dimaksud dalam ayat (3) dapat meliputi lembaga litbang dan lembaga penunjang, baik yang berdiri sendiri sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen maupun sebagai unit kerja departemen atau pemerintah daerah tertentu.
Esensi yang Perlu Diperhatikan Pada tingkat pusat, pembentukan lembaga yang dimaksud dalam ayat ini dapat berupa: a. Lembaga litbang departemen dan lembaga lain yang sejenis yang berada di bawah naungan departemen tertentu yang kegiatannya berkaitan dengan permasalahan sektor tertentu; b. Lembaga litbang non departemen yang merupakan organisasi yang berdiri sendiri yang kegiatannya berkaitan dengan permasalahan lintas sektor. Pada saat undang-undang ini dibuat, yang termasuk dalam jenis lembaga ini, antara lain, adalah Badan Tenaga Nuklir Nasional, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional;
9
Beberapa Pokok Pikiran dalam Kerangka Kebijakan Iptek di Daerah (UU No. 18/2002, Pasal 21: Peran Pemerintah)
Butir Isu Ayat 4
Esensi yang Perlu Diperhatikan c. Lembaga penunjang departemen dan lembaga lain yang sejenis berada di bawah naungan departemen tertentu yang kegiatannya berkaitan dengan permasalahan sektor tertentu; d. Lembaga penunjang non departemen merupakan organisasi yang berdiri sendiri yang kegiatannya berkaitan dengan permasalahan lintas sektor. Pada saat undang-undang ini dibuat, yang termasuk dalam jenis lembaga ini, antara lain, adalah Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Badan Standardisasi Nasional. Di daerah pembentukan lembaga yang dimaksud dalam ayat ini dapat berupa lembaga litbang dan lembaga penunjang yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya yang diperlukan untuk menggali dan mengembangkan potensi daerah sesuai dengan karakteristik daerah. 10
Beberapa Pokok Pikiran dalam Kerangka Kebijakan Iptek di Daerah (UU No. 18/2002, Pasal 21: Peran Pemerintah)
Butir Isu Ayat 5: Pelaksanaan instrumen kebijakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diselenggarakan secara adil, demokratis, transparan, dan akuntabel.
Esensi yang Perlu Diperhatikan Prinsip implementasi instrumen kebijakan menurut UU No. 18/2002 adalah – – – –
Keadilan Demokrasi Transparansi Akuntabilitas.
11
Pembentukan DRD
Pertemuan Awal
Penyusunan Dokumen Strategi
Pembentukan Tim
Selesai Tahap Awal
Penyiapan Instrumen Legal
Penerbitan Instrumen Legal
12
INNOVATION GOVERNANCE ~ KONSEP Arnold, dkk (2001 – 2004) Tingkat 1 Desain / lintas Kebijakan Penetapan bidang tingkat Kebijakan tinggi
Tingkat 2 Koordinasi Desain yang Program berpusat pada misi kementerian
Tingkat 3 Koordinasi & Manajemen pengembangan Program kebijakan yang lebih rinci
Pemerintah
Departemen/ Kementerian Industri, dll.
Dewan Riset dan Akademi
Badan Teknologi dan Inovasi
Departemen/ Kementerian Sektoral lainnya
Badan-badan Program Pendukung
Kontraktor Program
Tingkat 4 Pelaku riset dan Administras/ inovasi Implementasi Program
Departemen/ Kementerian Riset dan Teknologi
Dewan kebijakan
Lembaga Litbang Perguruan Tinggi
Produsen:
Perusahaan, Pertanian, Rumah sakit, dsb.
13
FUNGSI APA YANG HARUS MENJADI BAGIAN DARI PENADBIRAN?
• • • • • •
Menetapkan arah (Setting directions) Sebagai “wasit” Koordinasi Horisontal Mengkoordinasikan pengembangan pengetahuan Strategic intelligence / bottleneck analysis Menuntun berbagai aktor menuju sasaran yang dikehendaki oleh masyarakat • Meningkatkan peran inovasi dan riset (opsional, tetapi sangat penting) Arnold & Boekholt (2004) 14
Issues for governance include … • • • •
Systems-wide governance De-integration, subsidiarity and self-organisation Co-ordination and strategic direction-setting at Level 1 Institutional co-ordination at Level 3, to make it easier to tackle horizontal problems • Placement of strategic intelligence / bottleneck analysis within the system • Role of beneficiaries in governance
Arnold & Boekholt (2004) 15
High-level ‘policy councils’ for innovation
• Dimaksudkan untuk menjembatani “pendekatan yang luas atas inovasi” • Strategic level : mis. tidak mengurusi day-to-day policy problems, tetapi menelaah isu-isu sistemik dengan perspektif yang lebih berjangka panjang • Keanggotaan pemerintah yang mencakup lebih dari satu ‘policy domain’ • Keanggotaan yang terdiri dari ‘makers and shakers’ • Berbeda dari typical Research Councils, bertindak sebagai penyokong dana bagi iptek • Berbeda dari external ‘Advisory Council’, walaupun sangat tipis pada dewan tingkat tinggi.
16
POLA ORGANISASI (PENGORGANISASIAN) DALAM PENADBIRAN INOVASI Kementerian
Umbrella Multi-principal
Mono-principal Mono-programme Multi-programme
Pelaku Riset dan Inovasi
Sumber : Arnold, et al., (2004, 2003).
17
KELEMBAGAAN : Membangun Kapasitas Untuk Bertindak VISI BERSAMA • Proses membangun konsensus • Peran penting bagi ORGANISASI DAN seluruh stakeholders PENGORGANISASIAN KOLABORASI • Penentuan prioritas langkah-langkah UNTUK selanjutnya PEMBANGUNAN
KEPEMIMPINAN YANG BERKOMITMEN TERHADAP VISI BERSAMA • Partisipasi penuh komitmen dari para pemimpin swasta, intelektual, dan pemerintah
AGENDA PRAGMATIS UNTUK PEMBANGUNAN • Struktur kelembagaan membantu memformalkan dan memfasilitasi: – Perumusan agenda tindak – Proses membangun konsensus – Partisipasi para pemimpin
18
Kebijakan, Program, Kegiatan dan Organisasi serta Jaringan di Luar Daerah, Nasional & Internasional
“STRUKTUR ORGANISASI” PENADBIRAN (GOVERNANCE) KEBIJAKAN DI DAERAH Tingkat 1 Kebijakan lintas bidang tingkat tinggi Tingkat 2 Koordinasi yang berpusat pada misi Perangkat Daerah (Badan/Dinas/ Kantor, dll.)
Tingkat 3 Koordinasi Implementasi
Gubernur/ Bupati/Walikota
DPDS DRD
DPRD
Tim/Gugus Tugas
Tim Ahli
Asisten, Ka. Bappeda & Ka. Perangkat Daerah tertentu
Badan/Dinas/ Kantor Sektoral
Kegiatan
Tingkat 4 Pelaku litbang/ inovasi Perguruan Tinggi
Badan/Dinas/ Kantor Lintas Sektor
Organisasi Perangkat Daerah lainnya
Kegiatan
Lembaga Litbang/ UPTD, dll.
Kegiatan
Kontraktor Program
Produsen
Konsumen
Litbang Swasta/Non-pemerintah
Keterangan: Instruksi, Sumber Daya
Hasil
Saran (Advis) / Pelaporan
Koordinasi dan Integrasi Horisontal (Kerjasama)
Instruksi, Sumber Daya, Saran/ Pelaporan, Hasil, Koordinasi dan Integrasi Horisontal & Vertikal (Kerjasama)
19
ILUSTRASI STRUKTUR INTERVENSI INOVASI SECARA UMUM: Organisasi dalam Perancangan dan Implementasi Kebijakan
DRN
DRD Lain
Lemlitbang
Pemerintah Daerah
Badan/Dewan Penasihat. Mis.: DPDS
DRD
Tim Klaster
Balitbangda
Dinas/ Kantor
Dinas/ Kantor
Horisontal
Vertikal
Instrumen
Insrumen
DPRD
Bapeda
Payung (Umbrella)
Perguruan Tinggi Lembaga Non Pemerintah Lain
Instrumen Intervensi. Mis.: Program-program Litbang
Pelaksana : Perguruan Tinggi, Perusahaan, Organisasi Riset, dsb. 20
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Menurut Perundangan yang Berlaku
Pedoman
RPJP Pedoman Nasiona l Diacu
Nasional
Rincian APBN
RAPBN
APBN
Diacu Dijabar kan
RKP
Diperhatikan Pedoman
RKA-KL
RPJM Dijabar Daerah kan
Pedoman
Diserasikan melalui Musrenbang
RKP Daerah
Pedoman
RAPBD
APBD
RKA SKPD
Rincian APBD
Diacu
Renstr Pedoman Renja a SKPD SKPD
UU SPPN
Pedoman
Pedoman
Pemerintah Daerah
RPJP Daerah
RPJM
Pedoman
Pemerintah Pusat
Renstr Pedoman Renja a KL KL
UU KN
Strategi Inovasi Daerah 21
PENYIAPAN DRD & DOKUMEN STRATEGI INOVASI DAERAH Bahan-bahan acuan
Bahan hasil diskusi awal
Template draf
Tim Fasilitator (Scouting Team):
1. 2.
.... ....
Pertemuan Tim Fasilitator berikutnya : Proses “estafet” dari Tim Fasilitator ke Tim DRD
Tindak lanjut, Sasaran dan Jadwal
PIC: • Bappeda . . . • BPPT . . . .
22
CHECK-LIST PENYIAPAN DRD & DOKUMEN STRATEGI INOVASI DAERAH
Draf SK Bupati tentang Pembentukan DRD
Bahan-bahan acuan : Buku, Draf Panduan, Contoh
Bahan hasil diskusi awal
Template draf
Tindak lanjut, Sasaran dan Jadwal
PIC: • Pemkab Sumedang (. . . . & . . . .) • BPPT ( & )
23
SKEMA PENYUSUNAN STRATEGI INOVASI DAERAH Dokumen Acuan Lain yang Relevan
4
1 Jadwal Penetapan Kerangka dan Masukan Muatan Utama
2 3
Pembentukan Tim (Balon DRD)
Tim menyusun DRD Rancangan Awal Terbent Strategi Inovasi uk Daerah a)Visi,Misi & Arah Kebijakan b)Tujuan & Sasaran Strategis d) Matriks Utama Program SKPD c) Program DRD Menyampaikan Dokumen Strategi Inovasi Daerah kepada Pemda Pemda Melakukan Penyempurnaan Dokumen Strategi Inovasi Daerah
Jadw al Penghimpunan
Jadwal
Introduks i
Bahan & Pemutakhiran Data
Masyarakat (DPDS) & Pemkab (SKPD) Menyampaikan Masukan
5
6
Program SKPD 7
DRD Mengkomunikasikan Draf Strategi Inovasi Daerah kepada Pemkab, DPDS & DPRD
8 Penetapan Strategi Inovasi Daerah 9
10 Digunakan sebagai Pedoman Penyusunan Kegiatan Tahunan, Pemantauan dan Evaluasi
24
CONTOH SKEMA PENYUSUNAN STRATEGI INOVASI DAERAH Dokumen Acuan Lain yang Relevan
Dalam proses
1
Jadwal Penetapan Kerangka dan Masukan Muatan Utama Pembentukan Tim (Balon DRD)
Tim menyusun DRD Rancangan Awal Terbent Strategi Inovasi uk Daerah a)Visi,Misi & Arah Kebijakan b)Tujuan & Sasaran Strategis d) Matriks Utama Program SKPD c) Program DRD Menyampaikan Dokumen Strategi Inovasi Daerah kepada Pemda Pemda Melakukan Penyempurnaan Dokumen Strategi Inovasi Daerah
Jadw al Penghimpunan
Jadw al Introduks i
Bahan & Pemutakhiran Data Masyarakat (DPDS) & Pemkab (SKPD) Menyampaikan Masukan
2
3
4
Program SKPD DRD Mengkomunikasikan Draf Strategi Inovasi Daerah kepada Pemkab, DPDS & DPRD
5 Penetapan Strategi Inovasi Daerah 6
7 Digunakan sebagai Pedoman Penyusunan Kegiatan Tahunan, Pemantauan dan Evaluasi
25
CONTOH JADWAL AGENDA JANGKA PENDEK : Penyusunan Dokumen Strategi Inovasi Daerah Bulan 1
ELEMEN AGENDA
1
2
3
Bulan 2 4
1
2
3
Bulan 3 4
1
2
3
4
1. Penyusunan Rancangan Awal 2. Ekspose Rancangan Awal kepada Pemkab Revisi Rancangan Awal 3. Penyusunan Matriks Program 4. Ekspose Draf kepada Pemkab 4. Ekspose Draf kepada DPRD Revisi Draf 5. Penyampaian Draf oleh DRD kepada Pemkab 6. Penyempurnaan Draf oleh Pemkab 7. Penetapan Strategi Inovasi Daerah oleh Bupati 26
KEBERHASILAN DRD Ukuran
Contoh Indikator
•
Kemampuan “MELAKSANAKAN TUGAS DAN FUNGSI” yang pokok ~ Functioning
Lihat landasan perundangan (UU No.18/2002: Pasal 20, Ayat 4 ~ Penjelasan)
•
Kemampuan “MERESPON” isu penting/strategis (dan aktual) yang relevan ~ Responsive
1. Keterlibatan lembaga dan/atau anggota dalam merespon isu penting/strategis tertentu 2. Usulan/rekomendasi solusi atas isu yang berkembang
•
Menjadi “KELOMPOK YANG BERPENGARUH” dalam kebijakan publik yang relevan dan dalam perbaikan kebijakan ~ Influencing
1.
2.
3.
•
“KEPIONIRAN/ KEPRAKARSAAN” dalam perbaikan kebijakan ~ Pioneering; Leadership
Keterlibatan lembaga/anggota dalam dialog atau proses kebijakan publik dan dalam agenda perbaikan kebijakan yang relevan. Anggota sebagai nara sumber dalam proses kebijakan dan/atau dalam agenda perbaikan kebijakan yang relevan. Hasil kajian menjadi rujukan dalam proses kebijakan dan/atau dalam agenda perbaikan kebijakan yang relevan.
1. Prakarsa dalam mengangkat wacana positif 2. Prakarsa perbaikan (reformasi) kebijakan
27
KEBERHASILAN DOKUMEN STRATEGI INOVASI DAERAH Ukuran
Contoh Indikator
•
Rumusan tertulis yang “TEPAT WAKTU” ~ Timing
•
Rumusan tertulis yang “DITERIMA” Pengakuan legalitas dokumen oleh para pemangku kepentingan kunci ~ Acceptance
•
Dokumen “TERSOSIALISASIKAN” dengan baik ~ Diffused
•
Pokok pikiran dan rekomendasi “DIADOPSI/ DIIMPLEMENTASIKAN” oleh, atau “MENJADI ACUAN” bagi aktor yang relevan ~ Operasionalized
1. Jangka Pendek : Program/kegiatan yang dilaksanakan sejalan dengan yang dirumuskan/ direkomendasikan 2. Jangka Menengah : Diadopsi dalam RPJMD 3. Jangka Panjang : Diadopsi dalam RPJPD
•
Ketersediaan sebagai salah satu acuan perencanaan pembangunan (program aksi para aktor)
•
Penyampaian (delivery) pada pemangku kepentingan kunci Jangkauan sebaran (outreach) dokumen
28
“Pengaruh” DRD dari Perspektif Kebijakan
A. Manajemen & Kebijakan Pembangunan : – RPJMD & Program – RPJPD – Reformasi kebijakan
B. Kemitraan C. Intensitas Aktivitas Pengetahuan D. “Petarencana” yang lebih baik ke depan.
29
Terimakasih http: //sisteminovasi.wordpress.com
30