TUMOR GANAS PADA KELENJAR LIUR Muhammad Rafi Syahputra 1708436511
Pembimbing : dr. Elfadri Abdah, Sp.B(K)Onk.M.Kes Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Riau RSUD Arifin Achmad ProvinSI Riau 2018
PENDAHULUAN
• Kanker/keganasan terjadi ketika sel dalam bagian tubuh manusia mulai
tumbuh di luar kontrol. • Sel kanker akan terus tumbuh dan membentuk sel kanker baru tanpa siklus
kematian.
Kelenjar ludah
Mayor
Minor
Parotis, Submandibula, submaksilaris, sublingual
Tersebar di seluruh permukaan rongga mulut
Struktur mikro anatomi kelenjar ludah
Tumor ganas kelenjar ludah
Insidensi terjadinya tumor kelenjar ludah di seluruh dunia 2.2 – 2.5 kasus per 100.000 orang pertahun.
Biasanya ditemukan pada usia 55 tahun ke atas (rata- rata 64 tahun).
Lokasi yang paling sering terkena tumor kelenjar ludah adalah kelenjar parotis.4
Perokok
Diet
Pekerjaan
Ras FAKTO R RESIKO
Riwayat keluarga
Usia Radiasi
TANDA DAN GEJALA Massa / benjolan pada wajah, leher atau mulut.
Rasa sakit menetap di daerah wajah, leher atau mulut
Perubahan ukuran dan bentuk pada sisi wajah kiri atau kanan yang tidak ada sebelumnya Kebas / baal pada sebagian daerah pada wajah
Kelelahan otot pada satu sisi wajah
PENENTUAN TINGKAT KEGANASAN TNM system (American Joint Committee on Cancer (AJCC))
T menggambarkan ukuran tumor utama dan sejauh mana telah menginvasi organ atau jaringan sekitarnya.
N menggambarkan penyebaran sel kanker pada lymph nodes sekitarnya.
M menunjukkan penyebaran / metastase kanker ke organ tubuh yang lain.
STAGE Stage I : T1, N0, M0
Stage II : T2, N0, M0 Stage III : T3, N0, M0/T1 ~ T3, N1, M0 Stage IVA :T4a, N0 or N1, M0/T1 ~ T4a, N2, M0 Stage IVB : T4b, Setiap N, M0/Setiap T, N3, M0 Stage IVC : Setiap T, setiap N, M1
PENENTUAN TINGKAT KEGANASAN BERDASARKAN SIFAT BIOLOGISNYA • Grade 1 cancers (low grade / well differentiated) • Grade 2 cancers (intermediate grade / moderately
differentiated) • Grade 3 cancers (high grade / poorly differentiated)
TERAPI
• Paling sering adalah eksisi luas, atau pengangkatan sebagian kelenjar seperti
parotidektomi. • Terapi tumor ganas, terkadang disertai radical neck dissection, radio terapi
atau kombinasi ketiganya. • Radical neck dessection biasanya dilakukan apabila sudah terjadi
limfadenopati
Tumorigenesis Bicelular Teory :
Multicellular Teory :
Pertumbuhan neoplasma kelenjar saliva berasal dari sel basal (excretory and intercalated ducts).
Pertumbuhan neoplasma terjadi dari sel terdiferensiasi dalam unit kelenjar saliva.
KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI
Tumor jinak • plemorphic adenoma ( mixed benign tumor) • monomorphic adenoma • papillary cystadenoma lymphomatosum (Warthin’s tumor)
Tumor ganas • mucoepidermoid carcinoma • acinic cell carcinoma • adenoid cystic carcinoma • adenocarcinoma • epidermoid carcinoma • small cell carcinoma • lymphoma • Malignant mixed tumor • Carcinoma ex pleomorphic adenoma (carcinosarcoma)
KLASIFIKASI MENURUT GRADE
Low grade malignancies • acinic cell tumor • mucoepidermoi d carcinoma (grade I atau II)
High grade malignancies • mucoepidermoid carcinoma (grade III) • adenocarcinoma;porly differentiated carcinoma; anaplastic carcinoma • squamous cell carcinoma • malignant mixed tumor • adenoid cystic carcinoma
PROSEDUR DIAGNOSA
Anamnesa Klinis Pemeriksaan fisik
X foto polos Radiologis Imaging Pemeriksaan FNA Patologi
Biopsi insisional Biopsi eksisional
Laboratorium
potong beku spesimen operasi
PROSEDUR TERAPI 1. Tumor operabel •
Terapi utama ( pembedahan)
•
Terapi tambahan :Radioterapi pasca bedah diberikan pada tumor ganas kelenjar liur dengan kriteria :
• high grade malignancy • masih ada residu makroskopis atau mikroskopis • tumor menempel pada syaraf ( n.fasialis, n.lingualis, n.hipoglosus, n. asesorius ) • setiap T3,T4 • karsinoma residif • karsinoma parotis lobus profundus
2. Tumor inoperabel Terapi utama : Radioterapi
Terapi tambahan : Kemoterapi 3. Metastase Kelenjar Getah Bening (N) Terapi utama
A. Operabel : RND B. Inoperabel: radioterapi /+kemoterapi preoperatif, kemudian dievaluasi Terapi tambahan : Radioterapi leher ipsilateral
4. Metastase Jauh (M) Terapi paliatif : kemoterapi
MUCOEPIDERMOID CARCINOMA
• 5-9 % dari keseluruhan TGKL. • Sebagian besar di kelenjar parotis (45% – 70 %), pada palatum (18%). • usia 20 ~ 70 tahun dengan puncaknya pada decade ke - 5 • wanita > daripada pria
• Klinis pada tumor yang low-grade • Pembesaran lambat • tidak terdapat rasa sakit, • diameter jarang melebihi 5 cm.
• Klinis pada tumor high-grade • Tumbuh cepat, • Rasa sakit, • Pada tumor parotis sering disertai paralisis nerves facialis, trismus, drainase dari telinga,
disphagia, numbness pada daerah sekitar dan terdapat ulcerasi.
• Pada kelenjar saliva minor • sering diduga merupakan proses inflamasi pada awalnya atau
suatu tumor jinak. • Kadang berwarna kemerahan ~ ungu, • Papilomatous, atau berupa massa keras submukosa mirip
torus. Terapi • Stage I dan II:eksisi, parotidektomi, eksisi kelenjar
submandibula atau eksisi local kelenjar saliva minor. • Stage III dan IV radical dissection dan kadang terapi
tambahan seperti neck dissection atau postoperative radiation therapy.
ACINIC CELL CARCINOMA Biasa terjadi pada parotis
Wanita > pria dan tidak ada predileksi umur. Gambaran klinis mirip neoplasma lain, sering berupa pembesaran massa asimptomatik.
Massa terlokalisir tetapi tidak berkapsul.
low-grade malignancy, tetapi dapat berulang atau menjadi metastase jauh setelah beberapa
tahun terapi awal. 5 Terapi eksisi, Postoperative radiation therapy
ACINIC CELL CARCINOMA
ADENOID CYSTIC CARCINOMA Dikenal sebagai cylindroma Lebih sering mengenai submandibula, sub lingual dan kelenjar ludah minor. Klinisnya :
Massa yang terfiksasi pada struktur yang dalam
local infasive,
sering menimbulkan rasa sakit fasial paralisis dan parestesia
Kelenjar saliva minor yang terlibat menunjukkan karakteristik masa submukosa dengan/tanpa ulserasi dan rasa sakit. Massa tidak berkapsul dan dapat menginfiltrasi jaringan sekitarnya
Terapi :
Reseksi komplit dan postoperative radiation therapy
ADENOCARCINOMA • jarang, tetapi agresif • Setengah dari tumor ini terdapat di kelenjar parotis, selebihnya kelenjar saliva
minor • Klinis : pembesaran massa lunak tepi irregular dan infiltrasi ke jaringan
sekitar., sakit dan kelelahan pada otot wajah. • Metastase ke Lymph node jarang terjadi.
Terapi :
Terapi Utama : Eksisi local komplit Terapi tambahan : postoperative radiation therapy.
CARCINOMA EX PLEOMORPHIC ADENOMA (CARCINOSARCOMA)
•
True malignant mixed tumors,
•
Sangat jarang terjadi, (0.05% dari keseluruhan TGKL)
•
Agresif
•
Terapi : radical neck dissection pada nodus yang terpalpasi dan postoperative XRT.
•
chemoterapi dianggap mempunyai peran untuk terapi / penyembuhan dan pencegahan metastase. 5
SQUAMOUS CELL CARCINOMA Jarang terjadi, (1.6% dari keseluruhan keganasan pada kelenjar saliva) Pria dan wanita (2 : 1), usia 60 tahun. Klinis: pembesaran masa lunak, terfiksasi ke jaringan sekitarnya, sakit dan
kelelahan wajah. Terapi : resection, neck dissection dan postoperative radiation. 5
EPITHELIAL – MYOEPITHELIAL CARCINOMA
1% dari keseluruhan TGKL Insidensi : decade 6 dan 7, wanita > daripada pria,
Sebagian besar melibatkan kelenjar parotis Resiko tinggi mengalami keganasan primer ke-dua baik mengenai kelanjar
ludah ataupun sisi yang terpisah (ex. Payudara dan thyroid)
Klinis : massa lunak multinodular dengan tepi ireguler rongga cyctic.
Terapi : reseksi komplit Radioterapi dan kemoterapi belum banyak diketahui keuntungannya.
UNDIFFERENTIATED CARCINOMA • Jarang terjadi • Sifat agresif • Prognosis buruk • Sebagian besar melibatkan kelenjar ludah parotis • Terdapat predominan pada wanita dan pola familial (amerika utara &eskimo) • Pada orang Asia, kelenjar submandibular , pria lebih banyak dibandingkan
wanita. • memiliki tendensi untuk berulang (local recurrence) regional dan metastase
jauh.
Terapi : eksisi komplit, dengan neck dissection untuk yang dapat dipalpasi serta
pertimbangan untuk diberikan postoperative radiation therapy dan chemotherapy
KESIMPULAN
Diagnosa Tumor Ganas pada Kelenjar Ludah dapat ditegakkan dengan melalui pemeriksaan sebagai berikut : • Tanda dan Gejala Klinis • Pemeriksaan Klinis dan Anamnesa • Imaging Tests • Biopsy • Terapi : • Eksisi komplit • Neck dissection • Post surgery radiotherapy
Terima kasih