Tugas_peper_dr.m. Fauzi S.pi.,m. Si.docx

  • Uploaded by: Desi Irawati
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas_peper_dr.m. Fauzi S.pi.,m. Si.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,745
  • Pages: 10
1

PAPER AVERTEBRATA AIR COELENTERATA KELAS SCHYPOZOA DOSEN PENGAMPUH Dr. M. Fauzi S.Pi.,M.Si DI SUSUN OLEH : DESI IRAWATI 1704122967

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2018

2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Kata Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal. Terdapat sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut. Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni. Tubuhnya simetri radial. Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan beberapa bagian yang sama. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan. Tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus. Merupakan hewan diploblastik. : ektodermis (epidermis) dan endodermis (gastrodermis). Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast). Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Hidupnya : kebanyakan di laut, beberapa di air tawar. Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.

3

1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dibuat beberapa rumusan masalah seperti: 1. Bagaimanakah ciri-ciri coelenterata? 2. Bagaimana sistem pencernaan pada coelenterata? 3. Bagaimana sistem syaraf pada coelenterata? 4. Bagaimana sistem pernafasan pada coelenterata 5. Bagaimana sistem reproduksi pada coelenterata? 6. Ada berapakah klasifikasi coelenterata? 7. Apa peran dan fungsi coelenterata? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, yaitu: 1. Untuk mengetahui dan mempelajari ciri-ciri coelenterata 2. Untuk mengetahui dan mempelajari sistem pencernaan coelentrata 3. Untuk mengetahui dan mempelajari sistem syaraf coelentrata 4. Untuk mengetahui dan mempelajari sistem pernafasan coelnterata 5. Untuk mengetahui dan mempelajari sistem reproduksi coelenterata 6. Untuk mengetahui dan mempelajari klasifikasi coelenterata 7. Untuk mengetahui dan mempelajari peranan dan fungsi coelenterata

4

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ciri – ciri Umum Coelenterata Coelenterata berasal dari kata coilos = rongga tubuh atau selom dan enteron = usus. Sehingga dapat diartikan coelnterata adalah hewan yang mempunyai sebuah rongga pencernaan makanan dengan satu saluran tunggal dengan tentakel yang mengelilingi saluran tersebut. Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. 2.2 Sistem Pencernaan Coelenterata hidup di perairan yang jernih yang mengandung partikel-partikel organik, plankton atau hewan-hewan kecil. Jika terdapat hewan kecil, misal jentik nyamuk menempel pada tentakel dan mengenai sel knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun.

2.3 Sistem Syaraf Susunan syaraf sangat primitif, dimana sel – sel syaraf pada dinding tubuh tidak mempunyai sentral syaraf, tetapi tersusun sebagai jala tidak beraturan dan terdapat pada setiap sisi mesoglea, yang terbanyak pada epidermis, tentakel dan daerah mulut (Wijarni dan Arfiati, 1984 2.4 Sistem Pernafasan Sistem pernafasan pada coelentrata berlangsung melalui seluruh organ tubuh. Pertukaran gas terjadi secara difusi di seluruh permukaan tubuh. Sisa metabolisme dalam bentuk amonia juga dibuang secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.

2.5 Sistem Reproduksi Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual. 2.5.1 Aseksual (Vegetatif)

5

Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan kuncup/tunas yang menempel pada tubuh induknya.Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip. 2.5.2 Seksual Coelenterata dapat juga berkembangbiak secara seksual, yaitu dengan penyatuan sperma dan sel telur yang akan terbentuk zigot. Sperma yang telah masak dikeluarkan dalam air dan akan berenang menuju ovum. Jika bertemu, terjadilah pembuahan dan zigot yang akan dihasilkan tumbuh menjadi larva bersilia yang disebutplanula. Zigot ini dapat berenang meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan makanan. Jika terdapat pada suatu perairan yang cocok, maka akan tumbuh membentuk individu baru.

2.6 Klasifikasi Coelenterata Phylum coelenterata terbagi dalam tiga bagian, yakni kelas Hydrozoa, kelas Schypozoa, dan kelas Anthozoa. Namun pada makalah ini hanya khusus membahas kelas Hydrozoa dan kelas Schypozoa 2.6.2 Kelas Schypozoa Scyphozoan berasal dari kata scyphos yang berarti mangkok. Bentuk tubuh Scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga sering disebut ubur-ubur mangkuk. Memiliki bentuk dominan medusa. Polip bagian atas akan membentuk medusa lalu lepas melayang di air. Medusa akan melakukan kawin dan membentuk planula sebagai calon polip. Aurelia aurita medusa dari kelas Schypozoa ini mudah dibedakan dengan jenis lain, yaitu pada bagian tepi tubuhnya mempunyai 8 buah lekukan dan tidak bervelum (Wijarni dan Arfiati, 1984). Pada fase polyp masih melekat pada substrat di dasar laut. Bagian tubuhnya yang berlekuk dilengkapi sense organ. Mulut terletak dibagian tengah diatas manubrium yang pendek. Disekitar ditemukan 4 buah oral arm berbentuk seperti pita dan dibagian pinggirnya terdapat nematocyst. Entero (usus) bercabang menjadi 4 buah gastric pouchesyang berisi gastric filament dan dilengkapi dengan nematocyst (Wijarni dan Arfiati, 1984).

6

Medusa dari schypozoa ini memiliki alat kelamin yang terpisah, yaitu jantan dan betina. Spermatozoid dari medusa jantan bersama air laut masuk ke dalam mulut medusa betina dan membuahi ovum di enteron. Reproduksi diocius, gonad pada epidermis. Sel telur dan sperma masuk ke dalam rongga gastrovascular dan keluar melalui mulut. Telur menyangkut pada renda oral arm yang berfungsi sebagai tempat pengeraman. Pembuahan terjadi di air laut/oral arm. Selanjutnya akan terjadi zygot-blastula-planula-scyphistoma-storbia-ephyramedusa. Syphozoa berasal dari bahasa Yunani, skyphos-zoon (skyphos = mangkok,zoon = hewan), jadi Scyphozoa berati hewan yang bentuh tubuhnya menyerupaimangkok.Kelas Scyphozoa menunjukan gejala metagenesis atau pergiliranketurunan, antara fase polip dengan fase medusa. Hanya pada kelompok ini yanglebih menonjol dalam penampilan selama siklus hidupnya adalah fase medusa atauubur-ubur, sedangkan fase polipnya berukuran kecil juga sukar dijumpai (Masjhudidkk, 2016). Morfologi sebagian garis besar bentuk tubuh Scyphozoa dibagi atas bentuk payungdan lengan atau kaki yang menggantung bebas. Ukuranatau diameter payung berkisar antara beberapa cm sampai 50cm bahkan beberapa jenis dapat mencapai 2 m, dan merupakan Coelenterata terbesar.Bentuk payung sebelah luar atau sebagai atap disebut exumbrella,sebaliknya sebelah dalam yaitu cekungannyayang biasanya dapat kita ketahui dengan sebutaan subumrella. Pembukaan pada ujung manubrium disebut mulut yang mengandung beratusratus alat penghisap yang kecil-kecil (Manuputty, 1998). Lanjutan mulut ke arah dalam membentuk rongga yang dsebut rongga gastrovaskuler. Rongga ini berfungsi sebagai gaster atau lambung, disokong oleh empat jaringan lunak yang disebutsepta. Bagian tepi dalam septa yang bebas mengandung jari-jari seperti tentakel atau benang dan disebut benang gastrik. Bagian tengah rongga gastrovaskuler dibagi oleh septa menjadi empat bagian yang sama sehingga terdapat emapat kantong mulut. Orga saraf disebut juga rhopalia terdapat pada tepi payung atau diantara lappet. Sel-sel penyengat atau

7

nematosis letaknay tersebar padatentakel, lengan mulut, dan pada permukaan mulut dalam jumlah besar(Manuputty, 1988). Anatomi (Garron, 1999)Bentuk tubuh pada ubur-ubur dewasa memiliki dua bentuk yaitu medusa dan polip. Pada bentuk medusa ubur-ubur jenis ini mereka dapat berada atau menempel pada subtrat, ubur-ubur jenis ini dapat berenang bebas. Sementara pada polip menempel kepada subtrat sesil. Nemosista padaScyphozoa memiliki knidosista (organel knida). Bentuknya seperti kapsul yangterdapat kait. Fungsi dari kait sebagainalat untuk menusuk. Sebagai pemantikatau pemicu daya tembaknya, ubur-ubur pada spesies ini memilii semacamrambut-rambut halus yang dijuluki knidosil. Sementara pada bagian akhir dari proses penusukan ada operkulum. Fungsi dari alat ini untuk mrnutup knida yangterbuka (Garron, 1999). Ciri Umum Menurut Manuputty (1988) karakteristik dari Scyphozoa antara lain : 

Scyphozoa adalah hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti mangkuk.



Cara hidupnya soliter.



Pada umumnya memiliki bentuk dominan berupa fase medusa.



Mengalami metagenesis.



Hidup menempel pada dasar perairan laut.



Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.



Umumnya memiliki ukuran 2-40 cm.



Reproduksi secara seksual dan aseksual.



Selalu membentuk medusa dengan jalan membentuk sekat melintang pada polipnya.



Medusa bagian atas → medusa dewasa → melepaskan diri

. Habitat Scyphozoa hidupnya soliter, berenang bebas dengan bantuan kontraksi payungnya yang belerja sepeti pompa, beraturan, dan berirama (Manupu tty,1998). Scyphozoa biasa dijumpai dikawasan perairan pantai, dan berenangrenang bebas kian kemari. Adakalanya beristirahat denagn menempelkan diri pada batu-

8

batu karang. Penyebarannya bersifat kosmopolit atau banyakditemukan

hampir

disetiap daerah pantai atau laut (Masjhudi dkk, 2016).

Klasifikasi Kelas Scyphozoa meliputi 200 spesies dan semuanya hidup di laut.Keistimewaan

dri

kelas

ini

adlah

bahwa

fase

polipnya

telah

mengalamiredumenter, bila masih ada hanya merupakan ukuran kecil. Berhubungan dengankondisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa kelas Scyphozoa tidak begitutmpak menunjukan gejala metagenesis (Masjhudi dkk, 2016).

Aurelia aurita

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Cnidaria

Class

: Scyphozoa

Ordo

: Semaeostomeae

Family

: Ulmandae

Genus

: Aurella

Spesies

: Aurella aurita

2.7 Peranan dan Fungsi Coelenterata Beberapa jenis cerlenterata (ubur-ubur) oleh orang Jepang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa diolah menjadi agar-agar. Di indonesia banyak ubur-ubur yang di olah menjadi tepung ubur-ubur. Beberapa jenis hewan Anthozoa membentuk terumbu karang yang bisa menahan gelombang.

9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Colenterata

merupakan

hewan

yang

memiliki

rongga.

Termasuk

hewan diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk, yaitu : 

Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat bergerak bebas,melekat pada dasar perairan.



Medusa, dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan betina. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas didalam air. Bentuk seperti payung dengan tentakel yang melambai lambai.

3.2 Saran Dalam kehidupan sehari – hari, secara tidak langsung kita sudah sering menjumpai dan mempelajari hewan coelenterata ini. Misalnya saja pada cumicumi, banyak orang yang membuat tumis dari cumi-cumi untuk di jadikan lauk dan selain itu juga untuk menambah nutrisi. Jadi besar harapan kami untuk anda memahami dan mempelajari isi dari makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat dan bisa menjadi refrensi baru bagi pembaca serta dapat menambah pengetahuan yg lebih mngenai hewan coelenterata.

10

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Nurachmad , Sumadiyo. 1992. Anemon Laut (Coelenterata, Aurelia Sp.), Manfaat dan Bahaya. Jurnal Oseana, Volume XVII, Nomor 4 : 167 – 175 ISSN 0216-1877. Hale, Garron. 1999. The Classification and Distribution of The Class Scyphozoa.Journal Biological Diversity: University of Oregon. Handoyo, Luisa Diana. 2011. Klasifikasi Scyphozoa. Jakarta. Masjhudi, Ibrohim, Indriwati, S,E, Rahayu, S,E. 2016.Keanekaragaman Hewan(Handout).Malang: Universitas Negeri Malang. Manuputty, Anna. 1988.Ubur-ubur (Scyphomedusae) dan Cara Pengolahannya. Jurnal Oseana Volume XIII Nomor 2:49-61 ISSN 0216-1877 Wijarni dan Arfiati, D. 1984. Diktat Avertebrata Air. Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang www.sentra-edukasi.com/2010/04/coelenterata.html

Related Documents

Fauzi Motivation.docx
May 2020 11
Getting Started With Spim
November 2019 30
Lines Plan Fauzi
October 2019 18
[dasmik][1] Adnan Fauzi
October 2019 8
Nabil Ahmad Fauzi-fuf.pdf
November 2019 16

More Documents from "Fariz Nur Hidayat"