Tugas.docx

  • Uploaded by: fadjar
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,072
  • Pages: 4
BAB II PEMBAHASAN Aliran –aliran dalam ilmu Kalam A. Aliran Kalam ( Pra aliran Kalam, Khawarij, Murji’ah, Jabariyah, Qadariyah) B. Aliran Rasional dan Tradisional (Syiah dan salafiyah ) Beribicara masalahaliran pemikiran dalamislam berarti berbicara tentang ilmu kalam. Kalam secara harfiyah berarti “kata-kata”. Ilmu kalam juga diartikan sebagai teologi islam atau ushuluddin, ilmu yang membahas ajaran-ajaran dasar dari agama. 1. Aliran kalam Khawarij a. Pengertian Khawarij Secara bahasa kata Khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu Kharaja yang mempunyai makna keluar, muncul, timbul atau memberontak. Berdasarkan pengertian etimologi ini pula, khawarij berarti stiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat islam. Sedangkan menurut istilah Khawarij adalah suatu kelompok atau aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisannya. Mereka tidak spakat terhadap keputusan Ali yang menerima Arbitrase (Tahkim) dalam perang siffin dengan kelompok Muawiyah perihal persengketaan khalifah. b. Khawarij dan doktrin-doktrin Pokoknya Diantara doktrin-doktrin pokok khawarij adalah sebagai berikut: 1. Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam 2. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab,dengan demikian setiap muslim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat 3. Khalifah terpilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syariat Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan harus dibunuh jika melakukan suatu kedzaliman. 4. Khalifah sebelum Ali ( Abu Bakar, Umar, dan Utsman ) adalah sah, tetapi setelah tahun ketujuh dari masa kekhalifahannya Utsman dianggap telah menyeleweng. 5. Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase ia dianggap menyeleweng. 6. Muawiyah dan Amr bin Ash serta Abu Musa Al-Asyari juga dianggap menyeleweng dan menjadi kafir. 7. Pasukan perang Jamal melawan Ali juga Kafir. 8. Seorang yang berdosa besar tidak lagi disebut sebagai seorang Muslim sehingga harus dibunuh. Yang sangat anarkis (kacau ) lagi, mereka menganggap seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim yang lain yang telah dianggap kafir dengan resiko menanggung beban harus dilenyapkan pula. 9. Seorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng.

10. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuksurga dan orang jahat harus masuk neraka ) 11. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Bila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam Negara musuh,sedangkan golongan mereka sendiri dianggap berada dalam Negara islam . 12. Amar ma’ruf nahi munkar 13. Memalingkan ayat-ayat alquran yang tampak mutasabihat (samar) 14. Quran adalah makhluk 15. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari tuhan. Bila dianalisis lebih mendalam, doktrin yang dikembangkan kaum khawarij dapat dikategorikan dalam tiga kategori : politik, teologi dan social. Dari poin 1sampai 7 dikategorikan sebagai doktrin politik sebab membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah kenegaraan, khususnya tentang kepala Negara. Mereka menolak untuk dipimpin orang yang dianggap tidak pantas. c. Perkembangan Khawarij. Sebagaimana yang telah dikemukakan, khawarij telah menjadikan imamah-khalifah sebagai doktrin sentral yang memicu timbulnya doktirn-doktrin teologois lainnya. Radikalitas yang melekat pada watak dan perbuatan kelompok khawarij menyebabkan mereka sangat rentan perpecahan, baik secara internal kaum khawarij sendiri maupun secara eksternal dengan sesame kelompok islam lainnya. Subsekte khawarij yang besar terdiri dari delapan macam yaitu : 1. Al-Muhakimah 2. Al- Azriqah 3. An-Nadjat 4. Al-Balhasiyah 5. Al- Ajaridah 6. As- shalabiyah 7. Al- Abadiyah 8. As- Sufriyah Semua subsekte itu membicarakan persoalan hukum bagi orang yang berbuat doasa besar, apakah ia masih dianggap mukmin atau telah menjadi kafir. Tampaknya doktrin teologi ini tetap menjadi primadona dalam pemikiran mereka, sedangkan doktrindoktrin yang lainnya pelengkap saja. Sayangnya, pemikiran subsekte ini lebih bersifat praktis daripada teoritis, sehingga kriteria mukmin atau kafirnya seseorang menjadi tidak jelas. Hal ini menyebabkan kondisi tertentu seseorang dapat disbebut mukmin dan pada waktu yang bersamaan disebut sebagai kafir.1 2. Aliran Murjia’h a. Pengertian Murji’ah Nama murji’ah diambil dari kata irja atau arja’a yang bermakna penundaan, penangguhan, dan pengaharapan. Kata arja’a mengandung pula arti memberi harapan, yakni memberi 1

Abdu Al-Qahir bin Thahir bin Muhammad Al-Bagdadi, Al-Firaq, Al-Azhar, Mesir.1037

harapan kepada pelaku dosa besar untuk memperoleh pengampunan dan rahmat Allah. Oleh karena itu Murji’ah artinya orang yang menunda penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa, yakni Ali dan Muawiyah serta pasuakan masing-masing kehari kiamat kelak. Ada beberapa teori yang berkembang mengenai asal-usul kemunculan Murji’ah. Teori pertama mengatakan bahwa gagasan irji atau arja dikembangkan oleh sebagian sahabat dengan tujuan menjamin persatuan dan kesatuan umat islam ketika terjadi pertikaian politik. Murji’ah baik sebagai kelompok politik maupun teologis, diperkirakan lahir bersamaan dengan kemunculan Syiah dan Khawarij. Toeri kedua mengatakan bahwa gagasan irja muncul pertama kali sebagai gerakan politik yang diperlihatkan oleh cucu Ali Bin Abi Thalib, Al-Hasan bin Muhammad Al-Hannafiyah,sekitar tahun 695M. 20 tahun setelah kematian Muawiyah,pada tahun 680M dunia Islam dikoyak pertikaian sipi. Al-Mukhtar membawa faham Syiah ke Kufah dari tahun 685-687M, Sebagai respon dari keadaan ini, muncul gagasan irja atau penangguhan, dipergunakan pertama kali tahun 695M. b. Doktirn-Doktrin Kelompok Murji’ah Ajaran kelompok Murji’ah pada dasarnya bersumber dari gagasan atau doktrin irja yang diaplikasikan dalam banyak persoalan politik maupun teologis. Dibidang politik doktrin irja’ diimplementasikan dengan sikap politik netral atau nonblok , yang selalu diekspresikan dengan sikap diam. Sikap ini akhirnya berimplikasi begitu jauh sehingga membuat Murji’ah selalu diam dalam persoalan politik. Adapun dibidang teologi doktrin irja dikembangkan Murji’ah ketika menghadapi persoalanpersoalan teologis yang muncul saat itu. Pada perkembangan berikutnya persoalanpersoalan menjadi semakin kompleks sehingga mencakup iman, kufur, dosa besar dan ringan,tauhid, tafsir Al-quran, pengampunan dosa besar dll. Berkaitan dengan doktrin teologi Murjiah, .W.Montgomery Watt merinci sebagai berikut : 1. Penangguhan keputusan terhadap Ali dan Muawiyah hingga Allah memutuskannya diakhirat kelak 2. Penangguhan Ali menduduki rangking keempat dalam peringkat keempat dalam khulafaurrasyidin 3. Pemberian harapan terhadap orang muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampuanan dan raham Allah 4. Menyerahan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar. 5. Meletakkan pentingnya iman daripada amal 6. Iman adalah percara kepada Allah dan Rasulnya saja, adapun amal atau perbuatan tidak merupakan suatu keharusan bagi adanya iman. 7. Dasar keselamatan adalah iman semata. Selama masih ada iman dihati, setiap maksiat tidak dapat mendatangkan madarat ataupun gangguan atas seseorang. Untuk mendapat pengampunan, manusia cukup hanya dengan menjauhkan diri dari syirik dan mati dalam keadaan akidah tauhid c. Sekte-sekte Murji’ah Kemunculan sekte-sekte dalam kelompok murji’ah tampaknya dipicu oleh perbedaan pendapat dikalangan para pendukung. Dalam hal ini, terdapat problem yang cukup

mendasar ketika para pengamat mengklasifikasikan sekte-sekte murji’ah. Kesulitannya antara lain adalah ada beberapa tokoh aliran pemikiran tertentu yang diklaim oleh seorang pengamat sebagai pengikut Murjiah, tetapi tidak diklaim oleh pengamat lain. Oleh karena itu As-Syahratsani menyebutkan sekte-sekte Murjiah sebagai berikut : 1. Murjiah-Khawarij 2. Murjiah-Qadariyah 3. Murjaih-jabariyah 4. Murjiah-murni 5. Murjiah-sunni2

2

Muhammad Imarah, Tayyarat Al-Fikr Al-Islamiy dar Asy-Syuruq, Kairo –beirut, 1991.

More Documents from "fadjar"

Tugas.docx
November 2019 0
Prosesor Paralel
May 2020 13