Tugas Winda Ritonga.docx

  • Uploaded by: joni
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Winda Ritonga.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,573
  • Pages: 11
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang masalah Keberadaan aspek kelembagaan dinilai memberikan dukungan positif terhadap jalannya program program pembangunan pertanian Indonesia baik itu aspek kelembagaan pemerintah(formal) maupun kelembagaan nonpemerintah (non formal). Keberlanjutan kegiatan usaha tani ditentukan oleh hasil produksinya. Selanjutnya hasil produksi usahatani harus terserap oleh pasar.Tata niaga pemasaran hasil-hasil yang mempunyai pemasaran yang relative sederhana dan ada yang berlangsung melalui saluran pemasaran yang sangat rumit.

2.Rumusan Masalah a.Bagaimanakah kelembagaan dalam pertanian ? b.Bagaimanakah Tata Niaga dalam bidang Pertanian? 3.Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah di atas,tujuan penulisan makalah ini ialah untuk menjelaskan bagaimana kelembagaan dalam pertanian dan bagaimana Tata Niaga dalam bidang pertanian.

1

BAB II PEMBAHASAN

KELEMBAGAAN DAN TATA NIAGA DALAM PERTANIAN A Kelembagaan dalam Bidang Pertanian. 1. Arti lembaga Soetriono,dkk.(2006) mengemukakan pengertian lembaga (institution) dalam hal ini dimaknai suatu organisasi atau kaidah-kaidah bersifat formal maupun informal yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat tertentu, baik dalam kegiatankegiatan rutin sehari-hari maupun dalam usahanya untuk mencapai tujuan tertentu.

Berkaitan dengan bidang pertanian umumnya masyarakat yang hidup di perdesaan telah memiliki aturan-aturan yang telah sekian lama diikiuti/ditaati olrh masyarakat tersebut. Dalam perkembangannya kini lembaga-lembaga dimaksud telah banyak yang diubah disesuikan dengan terjadinya perkembangan zaman.Lebih khusus lagi lembaga-lembaga yang mewadahi kegiatan pertanian telah disesuaikan dengan iklim pembangunan pertanian dan kondisi perdesaan. Lembaga-lambaga adat dalam pertanian diantaranya mengatur kepemilikan tanah pertanian,jual beli dan sewa-menyewa tanah pertanian,system bagi hasil pertanian,jual beli hasil-hasil petanian dalam koperasi,dan lain-lain. Kelembagaan usahatani memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku usahatani (Viswanathan, 2006). Namun, fakta di lapangan menyatakan bahwa masih terdapat kesenjangan antara kelembagaan yang dibentuk secara top down oleh Pemerintah, dengan kelembagaan yang dibutuhkan oleh pelaku usahatani (Togbe et al, 2012). Selama ini pendekatan kelembagaan juga telah menjadi komponen pokok dalam pembangunan pertanian dan pedesaan. Namun, kelembagaan usahatani, terutama kelompok petani cenderung hanya diposisikan sebagai alat untuk mengimplementasikan proyek belaka, belum sebagai upaya untuk pemberdayaan yang lebih mendasar. 2. Aspek Kelembagaan dalam Pertanian Keberadaan aspek kelembagaan dinilai memberikan dukungan positif terhadap jalannya program-program pembangunan pertanian di Indonesia. Aspek kelembagaan tersebut baik yang berupa kelembagaan pemerintahan (formal) maupun kelembagaan yang bersifat nonformal. Aspek kelembagaan dinilai memiliki arti penting yang cukup signifikan dilihat dari segi ekonomi pertanian secara keseluruhan dan juga dari segi ekonomi pedesaan pada umumnya.

2

Menurut Mosher(1974) setidaknya ada 3 syarat pokok harus terdapat dalam struktur pedesaan yang dikatakan maju yaitu pasar,pelayanan penyuluhan,dan perkreditan. Pasar secara sederhana diidentifikasi sebagai tempat berlangsungnya jual beli.Berkaitan dengan pembangunan bidang pertanian keberadaan pasar sangat dioperlukan. Bagi petani adanya pasar dirasa sangat vital. Pelayanan penyuluhan diperlukan bagi petani terutama ketika petani hendak mencobakan metode atau teknologi baru dalam bidang pertanian.Dari para ahli penyuluh pertanian ; petani dapat bertanya, meminta pengarahan-pengarahan ,dan berlatih dengan bimbingan para penyuluh petani. Perkreditan merupakan lembaga yang diperlukan oleh petani terutama bagi mereka yang bermodal cekak. Untuk itu lembaga ini harus terjangkau oleh para petani terutama ketika petani membutuhkan. Kredit diperlukan bagi petani untuk pengadaan factor produksi dan penerapan teknologi baru dalam bidang pertanian.Dalam hal ini lembaga yang berkompoten adalah KUD. 3. Penyuluh Pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya.Menurut U.Samsudin penyuluhan pertanian adalah suatu cara atau usaha pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya di pedesaan. a. Arti Penyuluhan Pertanian Secara umum penyuluhan diartikan suatu ilmu social yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu dan masyarakat untuk mencapai tujuan. Penyuluhan merupakan suatu system pendidiksn ysng bersifat non formal. b. Fungsi Penyuluhan Pertanian Ada empat fungsi penyuluhan pertanian yaitu:    

Pembuka jalan bagi petani untuk mendapatkan kebutuhanya dibidang pertanian khususnya ilmu pengetahuan. Penyuluhan pertanian merupakan jembatan antara praktik atau kegiatan yang dijalankan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang dan senantiasa dibutuhkan oleh petani. Penyampai, pengusahaan dan penyesuaian program nasional dan regional agar dapat dilaksanakan oleh petani dalam rangka mensukseskan program pembangunan nasional Kegiatan pendidikan non formal yang dilakukan secara terus-menerus untuk mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis dan masalah-masalah pertanian yang berkembang c. Tujuan Penyuluhan Pertanian Tujuan Penyuluhan Pertanian mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu menumbuhkan perubahan-perubahan dalam diri petani yang mencakup tingkat pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi petani terhadap kegiatatan usaha tani yang dilakukan.Tujuan penyuluhan jangka panjang yaitu peningkatan taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin.Tujuan pemerintah terhadap penyuluhan pertanian adalah: 3

meningkatkan produksi pangan, merangsang pertumbuhan meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan rakyat desa, mengusahakan pertanian yang berkelanjutan. 4. Penyuluhan Pertanian untuk Menuju Modernisasi Pertanian a. Sistem Pertanian Modern adalah sistem pertanian yang menggunakan alat-alat canggih dan dalam skala yang besar. Dalam perkembangannya, kedua sistem pertanian ini memiliki banyak kelemahan dan justru memberikan dampak negatif, baik itu dalam aspek ekonomi maupun dalam aspek lingkungan. . Sistem pertanian modern ini pada dasarnya memiliki kelebihan, alasannya karena selalu diawali oleh program revolusi hijau yang mengusahakan pemuliaan tanaman untuk mendapatkan varietas baru yang melampaui daerah adaptasi dari varietas yang ada.Varietas tanaman yang dihasilkan merupakan varietas yang respontif terhadap pengairan, pemupukan, adaptasi geografis yang luas, dan resisten terhadap hama dan penyakit, sehingga yang dihasilkan adalah tanamantanaman yang berkualitas dan tahan terhadap penyakit. Kerusakan yang terjadi dalam sistem pertanian modern antara lain dapat menyebabkan keracunan, penyakit, kematian pada tanaman, hewan dan manusia. Hai ini juga yang menjadi penyebab kerusakan pada tanah dan berkurangnya persediaan sumber daya alam (energi).Pada dasarnya sistem pertanian modern adalah sistem pertanian yang dicirikan dengan tingginya pemakaian input dan intensifnya penggunaan lahan, hal inilah yang pada akhirnya menjadi pemicu munculnya permasalahan baru di dunia pertanian Indonesia. Hal itu dikarenakan dalam penanaman varietas unggul maka tanaman menjadi sangat responsif terhadap pemupukan dan resisten terhadap penggunaan pestisida dan herbisida, sehingga penggunaan pestisida dan herbisida ini yang kemudian menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan, berkurangnya keanekaragaman hayati, terjadinya degradasi lahan, residu pestisida dan resistensi hama penyakit, serta gangguan kesehatan manusia akibat penggunaan pestisida dan bahan-bahan kimia lain yang mencemari lingkungan. b. Tujuan Modernisasi Pertanian di Indonesia Lebih lanjut Kartasapoerta,A.G.(1991) menuliskan secara rinci tujuan dari modernisasi pertanian di Indonesia yakni menjadikan para petani melaksanakan usaha taninya seacar lebih baik,menjadikan para petani mampu melakukan pengolahan usaha taninya berdasarkan teknik pengolahan yang lebih menguntungkan.selain hal itu modernisasi pertanian akan mengkondisikan para petani mampu memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik daripada sekarang dan sebelumnya. c. Syarat-Syarat untuk Modernisasi Pertanian  Dalam modernisasi harus memiliki cara berpikir yang ilmiah, dimana melembaga dalam kelas penguasa maupun dalam masyarakat. Hal ini menghendaki agar suatu sistem pendidikan dan pengajaran terencana dan baik.

4

   

Dalam modernisasi harus memiliki sistem administrasi negara yang baik, benarbenar mewujudkan birokrasi. Dalam modernisasi adanya sistem pengumpulan data yang baik, teratur dan terpusat pada suatu lembgai atau badan tertentu. Hal ini memerlukan penelitian yang berlangsung secara terus-menerus, agar data yang dimiliki tidak tertinggal. Tingkat organisasi yang tinggi dalam modernisasi menyebabkan di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan. Dalam modernisasi harus memiliki sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial. Apabila itu tidak dilakukan, maka perencanaan akan terpengaruh oleh kekuatan-kekuatan dari kepentingan-kepentingan yang ingin mengubah perencanaan tersebut demi kepentingan suatu organisasi kecil di dalam masyarakat.

d. Penyuluhan untuk Akselerasi Modernisasi Pertanian Untuk mempercepat capaian hasil dari kegiatan penyuluhan pertanian dengan diindikasikan oleh terjadinya oleh perubahan,pemerintah melakukan programyang dinamakan akselerasi perubahan. Program ini didominasi peran dari fungsi dan pengaturan ,peningkatan peranan kepala desa. Menurut Kartasaapoetra,A,G.(1991) akselerasi modernisasi pertanian akan dapat berlangsung secara lancar kalau prosesnya terjamin mengarah kepada pembaharuan yang positif dengan menggunakan pengetahuan dan teknologi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman. Modernisasi pertanian agar berjalan dengan lancar perlu didukung oleh sesuatu yang baru dan kemudian disempurkan. Semua bentuk dukungan harus diterima secara baik dan penuh kesadaran oleh para petani . Dengan demikian upaya mencapa modernisasi pertanian di Indonesia segera dapat diwujudkan. Penyempurnaan dalam hal ini dikandung arti menyempurnakan segala sesuatu yang telah ada atau kegiatankegiatan yang telah ada.Kesemuanya diubah menjadi yang lebih baik atau lebih menguntungkan. 5. Perbedaan antara penyuluhan,Penerangan,dan,Propaganda Pertanian Seorang penyuluh harus dapat menarik perhatian dan menyakinkan para petani bahwa tugas yang diembannya tersebut bukan sekedar penerangan atau bukan memprogandakan sesuatu. Aerti atau defenisi penyuluhan telah dijelaskan diatas sedangkan penerangan adalah sebagai suatu kegiatan yang hanya sekedar memberi tahu (to inform) tanpa mengharapkan bahwa orang yang telah diberi penerangan itu akan menerapkan gaya apa yang telah dilakukannya. Sementara Propoganda adalah merupakan penjelasan yang lazimnya dilakukan oleh seorang/petugas atau seorang aagen dari suatu lembaga usaha dengan tugas memberi penjelasan hal tertentu . Dari penjelasan tersebut menjadi tampak jelas perbedaan antara penerangan,propaganda dalam pertanian. Kegiatan penerangan dan penyuluhan pertanian sebetulnya merupakan subsistem bimbingan masa(Bimas) yang dilaksanakan dengan kampanye memperluaskan informasi dan kegiatan belajar mengajar

5

B. Tata Niaga (Pemasaran) dalam Pertanian 1. Arti Penting Tata Niaga dalam Pertanian Keberlanjutan kegiatan usahatani ditentukan oleh hasil dari produksinya. Selanjutnya hasil produksi tersebut harus terserap oleh pasar. Dengan pernyataan lain,hasil produksi usahatani itu harus laku dijual dan memberikan keuntungan bagi petani yang bersangkutan. Jadi usahatani dapat terus berlangsung jika petani mendapatkan keuntungan danri hasil produksi usahatani yang dijalankan selama ini. Para ahli mengelompokkan fungsi pemasaran ada tiga kelompok yakni fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fumgsi fasilitas. Fungsi pertukaran mencakup semua tindakan yang dapat memperlancar pemindahan hak milik atas barang dan jasa sehingga meliputi fungsi penjualan dan pembelian. Sedangkan Cakupan Fungsi Fisik yaitu Semua tindakan atau perlakuan terhadap barang sehingga memperoleh kegunaan tempat dan waktu. Fungsi fisik mencakup fungsi penyimpanan dan pengangkutan selama pemasaran. Sementara Fungsi Fasilitas mencakup semua tindakan yang memperlancar pelaksanaan dari fumgsi pertukaran dan fungsi fisik.Fungsi Fasilitas terdiri dari fungsi standardisasi dangrading,fungsi penanggulan resiko,Fungsi pembiayaan,fungsi pengumpulan fakta dan penilaian fakta. 2. Kelembagaan dalam Tata Niaga Pertanian Tataniaga dapat dikatakan efisien apabila mampu menyampaikan hasil produksi kepada konsumen dengan biaya semurah-murahnya dan mampu mengadakan pembagian keuntungan yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan tataniaga. (Rahardi, 2000). lembaga tataniaga merupakan badan-badan atau lembaga yang berusaha dalam bidang tataniaga, menggerakkan barang dari produsen ke konsumen melalui penjualan. Lembaga tataniaga pada dasarnya harus berfungsi dalam memberikan pelayanan kepada pembeli maupun komoditas itu sendiri. Produsen mempunyai peran utama dalam menghasilkan barang-barang dan sering melakukan kegiatan tataniaga. Sementara itu pedagang menyalurkan komoditas dalam waktu, bentuk, dan tempat yang diinginkan konsumen. saluran tataniaga adalah serangkaian lembaga yang melakukan semua fungsi yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produsen ke konsumen. Produsen memiliki peranan utama dalam menghasilkan barang-barang dan sering melakukan sebagian kegiatan pemasaran, sementara itu pedagang menyalurkan komoditas dalam waktu, tempat, bentuk yang diinginkan konsumen. Hal ini berarti bahwa saluran tataniaga yang berbeda akan memberikan keuntungan yang berbeda pula kepada masing-masing lembaga yang terlibat dalam kegiatan tataniaga tersebut. Saluran tataniaga dari suatu komoditas perlu diketahui untuk menentukan jalur mana yang lebih efisien dari semua kemungkinan jalur-jalur yang dapat ditempuh. 6

3. Unsur –Unsur dalam Tata Niaga Pertanian Unsur –unsur yang dalam tata niaga pertanian meliputi biaya dalam pemasaran hasilhasil pertanian dimaksud keuntungan dalam tata niaga hasil-hasil pertanian,dan efisiensi dalam pemasaran hasil-hasil pertanian. Biaya pemasaran diperlukan untuk kelancaran proses pemasaran misalnya biaya pengangkutan,penanganan hasil-hasil pertanian seperti pengeringan,pengawetan,pembekuan dan lain-lain. Keuntungan pemasaran merupakan selisih harga yang dibayarkan ke produsen dan harga yang diberikan oleh konsumen. Efisiensi pemasaran dapat diraih sangat ditentukan oleh beberapa factor yaitu keuntungan pemasaran,harga yang diterima konsumen,ketersediaan fasilitas fisik pemasaran,kompetisi pasar,dan peranan lembaga pemasaran yang terlihat dalam pemasaran(Rasyid dan Chaundry 1973). 4.Prospek Pasar Terdapatnya prospek pasar yang baik merupakan syarat utama yang harus dipenuhi untuk pendirian suatu usha atau bisnis pertanian. Pengetahuan tentang prospek pasar dapat dari beberapa tindakan yakni pendeteksian prospek pasar. Tindakan tersebut sering disebut sebagai Analisis Pasar. a. Analisis Konsumen Analisis konsumen yang berkaitan dengan tingkat kebutuhannya dilakukan dngan mengidentifikasi bahwa kebutuhan konsumen yangakan barang-barang hasil pertanian antara konsumen yang satu dengan lainnya berbeda. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain. 2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya. 3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan. 4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.

7

5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.

b. Analisis Pesaing Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Sama seperti halnya dengan perang militer, serangan terhadap

musuh dapat dilakukan setelah kita mengetahui seberapa kekuatan amunisi kita dan kelemahan amunisi lawan. Di samping itu, juga harus dilakukan pada waktu yang tepat. Demikian pula halnya dalam dunia bisnis, sebelum melakukan serangan terhadap pesaing, terlebih dahulu perusahaan harus mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh pesaing. Kekuatan yang dimiliki pesaing harus dipertimbangkan mengingat mereka dapat pula memanfaatkan kekuatan untuk melakukan serangan balik. Sementara itu, mengetahui kelemahan pesaing memudahkan perusahaan untuk melakukan serangan balik. Identifikasi kelemahan dan kekuatan dapat dilakukan melalui tahaptahap sebagai berikut: 1. mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran, strategi, dan kinerja pesaing; 2. mencari tahu kekuatan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi, serta lobi di pasar; 3. mengetahui market share yang dikuasai pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelanggan; 4. mencari tahu kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi, serta lobi di pasar. c. Strategi Pemasaran Adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran , Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

8

d. Perkiraan Permintaan Barang oleh Konsumen Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas. Fungsi permintaan menggambarkan hubungan antara variabel harga (Price, P) dengan variabel jumlah barang yang diminta (Qd). Fungsi permintaan ditulis dalam bentuk sebagai berikut :

Dimana a = Konstanta b = Variabel bebas P = Harga Qd = Jumlah Barang yang Diminta

9

BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Dengan adanya aspek kelembaagaan dalam pertanian Indonesia dan dengan adanya fungsi pemasaran yang dilakukan lembaga pemasaran maka akan tterjadi peningkatan nilai guna.fungsi pemasaran ada tiga yaitu fungsi pertukaran yang penjual yang dilakukan oleh pembeli,fungsi fisik meliputi kegiatan yang secara langsung mengalami nilai tambah guna dan waktu,serta fungsi penyediaan fasilitas,untuk memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik.Jadi fungsi pemasaran antara yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan. B. Saran Mengingat makalah ini belum sempurna maka penulis meminta maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan makalah.dan penulis juga mengharapkan dengan adanya makalah ini sipembaca dapat memahami dan mengetahui materi tentang “Kelembagaab dan Tata Niaga dalam Pertanian”.

10

DAFTAR PUSTAKA http://sibatakrantau.blogspot.com/2013/03/tuigas-tata-niaga-pertanian.html http://nadya-isti.blogspot.com/2013/01/lembaga-dan-saluran-tataniaga.html

Anantanyu, S. 2009. Partisipasi Petani dalam Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Petani (Kasus di Provinsi Jawa Tengah). Disertasi pada Institut Pertanian Bogor. https://.blogspot.com/2016/11/rumus-fungsi-permintaan-html

11

Related Documents


More Documents from "Ajeng W. Pinasthi"

Tugas Jaringan Md.pdf
June 2020 26
May 2020 37
Jamur.docx
June 2020 31
Tugas Winda Ritonga.docx
April 2020 20