Tugas Uts.docx

  • Uploaded by: Daniel Hadiwijaya
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Uts.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,803
  • Pages: 15
MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN dosen pengampu: prof.Laurens kaluge

OLEH: YASINTA FUNAN (170401140072)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai “Epistemologi” dalam rangka memenuhi tugas Filsafat pendidikan. Makalah ini telah dibuat berdasarkan hasil kerja saya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang

B.

Rumusan Masalah

C.

Tujuan

BAB II PEMBAHASAN 1.

pendidikan pada zaman purba di negara yunani dari segi epistemologis

2.

pendidikan pada zaman purba di negara romawi dari segi epistemologis

3.

pendidikan pada zaman purba di negara mesir dari segi epistemologis

4.

pendidikan pada zaman purba di negara india dari segi epistemologis

5.

pendidikan pada zaman purba di negara cina dari segi epistemologis

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. saran

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Jika mempelajari filsafat ilmu, kita pasti menjumpai istilah “Epistemologi”. Yang merupakan salah satu cabang ilmu filsafat. Dan karena Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Epistemologi adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas dan metode, dan kesahihan pengetahuan. sehingga dalam kesempatan kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai sumber-sumber epistemologi.Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencari kebenaran. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, tetapi selalu mencari dan mencari kebenaran yang sesungguhnya dengan bertanya-tanya untuk mendapatkan jawaban. Namun setiap jawaban-jawaban tersebut juga selalu memuaskan manusia. Ia harus mengujinya dengan metode tertentu untuk mengukur apakah yang dimaksud disini bukanlah kebenaran yang bersifat semu, tetapi kebenaran yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang bisa diukur dengan cara-cara ilmiah. Perkembangan pengetahuan yang semakin pesat sekarang ini, tidaklah menjadikan manusia berhenti untuk mencari kebenaran. Justru sebaliknya, semakin menggiatkan manusia untuk terus mencari dan mencari kebenaran yang berlandaskan teori-teori yang sudah ada sebelumnya untuk menguji sesuatu teori baru atau menggugurkan teori sebelumnya. Sehingga manusia sekarang lebih giat lagi melakukan penelitian-penelitian yang bersifat ilmiah untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapinya. Karena itu bersifat statis, tidak kaku, artinya ia tidak akan berhenti pada satu titik, tapi akan terus berlangsung seiring dengan waktu manusia dalam memenuhi rasa keingintahuannya terhadap dunianya.

B. Rumusan Masalah 1. apa saja pendidikan pada zaman purba di negara yunani dari segi epistemologis 2. apa saja pendidikan pada zaman purba di negara romawi dari segi epistemologis 3. apa saja pendidikan pada zaman purba di negara mesir dari segi epistemologis 4. apa saja pendidikan pada zaman purba di negara india dari segi epistemologis 5. apa saja pendidikan pada zaman purba di negarea cina dari segi epistemologis

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui perbandingan penekanan pendidikan zaman purba yunani dari segi epistemologis 2. Untuk mengetahui perbandingan penekanan pendidikan zaman purba romawi dari segi epistemologis 3. Untuk mengetahui perbandingan penekanan pendidikan zaman purba mesir dari segi epistemologis 4. Untuk mengetahui perbandingan penekanaan pendidikan zaman purba india dari segi epistemologis 5. Untuk mengetahui perbandingan penekanaan pendidikan zaman purba cina dari segi epistemologis

di negara di negara di negara di negara di negara

BAB II PEMBAHASAN A.

Pendidikan pada zaman purba di negara yunani dari segi epistemologis

Pada masa Yunani kuno, filsafat secara umum sangat dominan, meski harus diakui bahwa agama masih kelihatan memainkan peran. Hal ini terjadi pada tahap permulaan, yaitu pada masa Thales (640-545 SM), yang menyatakan bahwa esensi segala sesuatu adalah air, belum murni bersifat rasional. Argumen Thales masih dipengaruhi kepercayaan pada mitos Yunani. Demikian juga Phitagoras (572-500 SM) belum murni rasional. Ordonya yang mengharamkan makan biji kacang menunjukkan bahwa ia masih dipengaruhi mitos. Jadi, dapat dikatakan bahwa agama alam bangsa Yunani masih dipengaruhi misteri yang membujuk pengikutnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa mitos bangsa Yunani bukanlah agama yang berkualitas tinggi. Secara umum dapat dikatakan, para filosof pra-Socrates berusaha membebaskan diri dari belenggu mitos dan agama asalnya. Sokrates menyumbangkan teknik kebidanan (maieutika tekhne) dalam berfilsafat. Bertolak dari pengalaman konkrit, melalui dialog seseorang diajak Sokrates (sebagai sang bidan) untuk “melahirkan” pengetahuan akan kebenaran yang dikandung dalam batin orang itu. Dengan demikian Sokrates meletakkan dasar bagi pendekatan deduktif. Pemikiran Sokrates dibukukan oleh Plato, muridnya. Hidup pada masa yang sama dengan mereka yang menamakan diri sebagai “sophis” (“yang bijaksana dan berapengetahuan”), Sokrates lebih berminat pada masalah manusia dan tempatnya dalam masyarakat, dan bukan pada kekuatan-kekuatan yang ada dibalik alam raya ini . para dewa-dewi mitologi Yunani). Seperti diungkapkan oleh Cicero kemudian, Sokrates “menurunkan filsafat dari langit, mengantarkannya ke kota-kota, memperkenalkannya ke rumah-rumah”. Karena itu dia didakwa “memperkenalkan dewa-dewi baru, dan merusak kaum muda” dan dibawa ke pengadilan kota Athena. Dengan mayoritas tipis, juri 500 orang menyatakan ia bersalah. Ia sesungguhnya dapat menyelamatkan nyawanya dengan meninggalkan kota Athena, namun setia pada hati nuraninya ia memilih meminum racun cemara di hadapan banyak orang untuk mengakhiri hidupnya. Filsafat pra-sokrates ditandai oleh usaha mencari asal (asas) segala sesuatu . Tidakkah di balik keanekaragaman realitas di alam semesta itu hanya ada satu azas? Thales mengusulkan: air, Anaximandros: yang tak terbatas, Empedokles: api-udara-tanah-air. Herakleitos mengajar bahwa segala sesuatu mengalir (“panta rei” = selalu berubah), sedangkan Parmenides mengatakan bahwa kenyataan justru sama sekali tak berubah. Namun tetap menjadi pertanyaan: bagaimana yang satu itu muncul dalam bentuk yang banyak, dan bagaimana yang banyak itu sebenarnya hanya satu? Pythagoras (580-500 sM) dikenal oleh sekolah yang didirikannya untuk merenungkan hal itu. Democritus (460-370 sM) dikenal oleh konsepnya tentang atom sebagai basis untuk menerangkannya. Puncak zaman Yunani dicapai pada pemikiran filsafati Sokrates (470-399 sM), Plato (428-348 sM) dan Aristoteles (384-322 sM). Pada abad ke-6 SM orang Yunani mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongengdongeng,yang artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos

(dongeng-dongeng). Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Mereka menginginkan adanya pertanyaan tentang misteri alam semesta ini, jawabannya dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir , ini kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.Pelaku filsafat adalah akal dan musuhnya adalah hati. Pertentangan antara akal dan hati itulah pada dasarnya isi sejarah filsafat. Di dalam sejarah filsafat kelihatan akal pernah menang, pernah kalah, hati pernah berjaya, juga pernah kalah, pernah juga kedua-duanya sama sama-sama menang. Diantara keduanya , dalam sejarah, telah terjadi pergugumulan berebut dominasi dalam mengendalikan kehidupan manusia. Yang dimaksud dengan akal disini ialah akal logis yang bertempat di kepala, sedangkan hati adalah rasa yang kira-kira bertempat di dalam dada.akal itulah yang menghasilkan pengethauan logis yang disebut filsafat, sedangkan hati pada dasarnya menghasilkan pengetahuan supralogis yang disebut pengetahuan mistik, iman termasuk disini. Ciri umum filsafat yunani adalah rasionalisme yang dimana mencapai puncaknya pada orang-orang sofis. Dalam sejarah filsafat biasanay filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya berpangkal kepada pemikiran yunani. Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidak puas akan keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu. Apakah intisarinya? Mungkin yang beraneka warna ynag ada dalam alam ini dapat dipulangkan kepada yang satu. Mereka mencari inti alam, dengan istilah mereka : mereka mencari arche alam (archedalam bahasa yunani yang berarti mula, asal)

Terdapat tiga faktor yang menjadikan filsafat yunani ini lahir, yaitu: 

Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap sebagai awal dari uapaya orang untuk mengetahui atau mengerti. Mitos-mitos tersebut kemudian disusun secara sistematis yang untuk sementara kelihatan rasional sehingga muncul mitos selektif dan rasional, seperti syair karya Homerus, Orpheus dan lain-lain.



Karya sastra yunani yang dapt dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat yunani, karya Homerous mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk pedoman hidup orang-orang yunani yang didalamnya mengandung nilai-nilai edukatif.



Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmu-ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya tidak didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.

B. pendidkan pada zaman purba di negara romawi dari segi epistemologis Perkembangan Pendidikan Romawi Kuno Pendidikan Romawi tampak lebih sederhana dan lebih disesuaikan dengankebutuhan negara jika dibandingkan dengan pendidikan Yunani. Roma yang padaawalnya adalah negara petani, mengalami dua masa yang masing-masing berbeda baik tujuan maupun alat-alat pendidikannya, yaitu zaman Romawi lama dan zamanRomawi baru (Hellenisme).Berbeda dengan bangsa Yunani yang mempunyai watak berrpikir. BangsaRoma ini lebih tertuju pada perbuatan dalam lapangan kesusastraan tidak menciptakan apa-apa hanya meniru. Mereka mempunyaipesonacukupterhadap penerimaan ilmu alam dari bangsa Yunani. Bangsa Roma mempunyai kelebihandari bangsa lain seperti ilmu hukum, pemerintahan dan teknik. Jadi bangsa Romatahu bagaimana cara memerintah, sedangkan bangsa Yunani tahu bagaimana caramemikirkan dunia (Agung & Suparman, 2012: 104).

1. Zaman Romawi Lama Pendidikan pada jaman ini bertujuan membentuk warga negara yang setia dan berani, siap berkorban membela kepentingan tanah airnya. Pendidikan semacam ini lebih diutamakan pembentukan warga negara yang cakap sebagai tentara. Materi pelajarannya meliputi membaca, menulis, dan berhitung.Pendidikan jasmani dan kesusilaan menjadi prioritas.Pendidikan bersifat informal, moral dan jabatan. Sejak anak-anak dilahirkan, anak dibawah kekuasaan orang tua mereka. Baru setelah masuknya alfabet ke Roma anak baru mulai belajar. Mungkin pada waktu itu belum ada sekolah yang formal. Tetapi orang Roma menganggap masyarakat itu merupakan sekolah. Sampai umur 7 tahun anak diberi latihan moral oleh ibunya. Sesudah anak berumur 7 tahun anak mencari pengalaman sesuai dengan pekerjaan ayahnya. Pada waktu yang sama (7 tahun keatas) anak wanita dibimbing oleh ibunya mengenai seluk beluk rumah tanggaaan, sosial dan religi, suasana keagaaman yang terdapat di rumah memberikan sumbangan yang tidak sedikit terhadap pembentukan watak mereka. Sebab di roma lapangan ekonomi, sosial dan politik. Terjalin dengan agama (Agung dan supraman,2012:105) hasil pendidikan seperti ini di nilai baik karena: a. kebiasaan aturan dalam rumah tangga yang keras, ayah mempunyai kekuasaan mutlak, dan anak-anak patuh pada perintahnya b. kedudukan ibu hampir sama dengasn kedudukan ayah, ia menjadi pemelihara rumah tangga c. agama mempunyai pengaruh besar, orang romawi percaya di kelilingi oleh dewadewanya d. anak-anak mempelajari undang-undang negaranya, mengaggapnya sakti dan tidak melanggar

2. zaman romawi baru ( helenisme) Hellenisme adalah aliran kebudayaan yang diciptakan oleh ahli-ahli filsafatYunani (Hellas). Sejak saat itu bangsa Romawi mulai menyadari arti penting ilmu pengetahuan. Dengan demikian maka tujuan pendidikan mengalami perubahanyaitu untuk pembentukan manusia yang harmonis. Pendidikan ratio dankemanusiaan (humanitas) menjadi prioritas. Organisasi sekolah yang dibentukmeliputi: a. sekolah rendah: pelajarannya membaca, menulis, dan berhitung. Musikdan menyanyi tidak mendapat perhatian; b. sekolah menengah: pelajarannya ilmu pasti, ilmu filsafat, dankesusasteraan klasik c. sekolah tinggi: diberikan keahlian pidato, hukum, dan undang-undang.Pendidikan menjadi kehilangan sifat praktisnya dan rakyat Roma mulai berpedoman kepada filsafat. Pada perkembangan selanjutnya Romawi terbawa oleharus aliran filsafat yang berdampak cukup besar bagi pendidikan Roma, yaituEpicurisme (dipelopori Epicurus 341-270 SM), dan aliran Stoa (dipelopori Zeno).

C.Pendidikan pada zaman purba di negara mesir dari segi epistemologi

Pendidikan di Mesir mempunyai sistem serta program pengajaran yang berbeda dengan program serta sistem pengajaran di negara indonesia. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai segi misalnya, perbedaan masa pengajaran, perbedaan dalam penilaian dan lain sebagainya. TK di Mesir ( Hadonah ) masa pengajarannya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia yaitu selama 2 tahun, tingkat I dan tingkat II. Dari TK beralih ke tingkat SD ( Iptida'i ). Pada tingkat SD ini masa pengajarannya hanya lima tahun yaitu kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV dan kelas V/VI. Kelas V/VI ini merupakan penggabungan dari kelas V dan kelas VI yang dilaksanakan dalam waktu 1 tahun. Jadi pada caturwulan I yang dipelajari adalah mata pelajaran kelas V dan pada caturwulan II yang dipelajari adalah mata pelajaran kelas VI. Penilaian di Mesir secara umum dalam setiap tingkat ditentukan oleh Departemen Pendidikan dimana masing-masing pelajaran mempunyai nilai banding tersendiri. Jika dalam penilaian kita seorang siswa mendapat 80 dan nilai banding di kita adalah 100 maka ini berarti 80 per 100. Begitu juga di Mesir, tetapi masing-masing pelajaran mempunyai nilai banding tersendiri. Dalam ujian masuk SLTP, nilai banding seluruh jumlah mata pelajarannya adalah 350. Siswa yang mendapat nilai lebih tinggi dari 185 dianggap naik dan masuk SLTP dengan tambahan bahasa Inggris, sedangkan jika kurang, maka ia akan masuk SLTP dengan tambahan bahasa Perancis. Beralih ke tingkat SMU yang tahun ajarannya sama yaitu 3 tahun. Penilaiannya secara umum sama tetapi nilai banding seluruh jumlah mata pelajaran adalah 250. Kenaikan siswa dengan hasil di atas 185 akan memasuki tingkat SMU. Bila nilai siswa diantara 160 dan 185, maka siswa dapat memasuki sekolah menengah perdagangan. Bila siswa hanya naik tanpa nilaiyang cukup tinggi maka ia dapat masuk sekolah menengah perindustrian. Ada pula sekolah menengah pariwisata dan perhotelan dimana hasil yang diperlukan untuk masuk sekolah tersebut ditentukan oleh sekolah yang akan dimasuki dan rata-rata sama dengan nilai perindustrian. Masing-masing sekolah memiliki pelajaran-pelajaran tertentu. Marilah kita rinci pelajaran-pelajaran serta pembagian masing-masing sekolah itu. Pada SMU, masa pengajarannya adalah 3 tahun. Pada kelas I caturwulan 3, siswa ditanyakan oleh sekolah untuk

memilih mata pelajaran yang akan diambil. Ada beberapa pilihan yaitu IPA, matematika dan sastra. Jika siswa mengambil IPA maka akan mendapatkan pelajaran wajib yaitu biologi, kimia dan fisika. Selain itu, siswa diwajibkan memilih 2 mata pelajaran lainnya seperti ilmu pengetahuan ( nabati, hewani atau manusia ), geografi, filsafat, sejarah dan sebagainya. Jadi, Mata pelajaran IPA lebih banyak dari mata pelajaran lainnya. Siswa yang memilih mata pelajaran IPA, akan memasuki akademi ( kuliah ) kedokteran ( gigi, mata, dsb ), perapotekan, kedokteran hewani, nabati ( pertanian ) dsb. Siswa yang mengambil matematika akan mendapatkan pelajaran wajib yaitu kimia, matematika dan fisika. Selain itu juga dipersilahkan memilih 2 mata pelajaran lagi yaitu biologi, geografi, filsafat dan kemasyarakatan. Siswa yang mengambil sastra, akan mendapat pelajaran wajib yaitu geografi, filsafat, ilmu kemasyarakatan, sejarah dan ekonomi. Pelajaran yang dipilih oleh siswa yaitu kimia, geografi, matematika, fisika dan biologi. Setelah itu ia dapat memasuki akademi ( kuliah ) penerangan, perdagangan, ekonomi dan siasat, musik, pengajaran perolahragaan, pengajaran arab, kehakiman ( pengadilan ) dan masih banyak. Tentang sekolah-sekolah menengah yang lain seperti perdagangan maka Pendidikan yang diberi ada pendidikan untuk menjadi "businessman" dengan mata pelajaran komputer, ketik, sekertaris dan sebagainya. Sekolah ini berjalan selama 3 tahun. Jika hasil SLTP mencapai 200 keatas maka siswa dapat masuk sekolah menengah perdagangan 5 tahun dan kemudian akan masuk akademi perdagangan langsung ke tingkat dua. Hal tersebut terjadi pula pada sekolah menengah perindustrian serta sekolah menengah pariwisata dan perhotelan. Akademinya bisa akademi penerangan, peninggalanpeninggalan kuno, akademi pariwisata dan perhotelan, dan lain sebagainya. Itulah penjelasan mengenai program pengajaran pendidikan di Mesir. Perlu juga kita ketahui bahwa di Mesir tidak terdapat mata pelajaran pendidikan moral dan program kenaikan tingkat yang kita sebut Ebta-Ebtanas dan di Mesir ini setiap tahunnya hanya berlangsung 2 caturwulan, karena sekolah di Mesir libur ketika musim panas.

D. Pendidikan pada zaman purba di negara india dari segi epistemologis

 Sistem Pendidikan di India Sistem pendidikan Hindu India kuno berpusat pada pelajaran kepercayaan agama dan sistem kasta (Zakiah Drajat, 2008: 4). Secara ketat atau tegas India membagi masyarakat dengan kasta atau tingkatan. Dalam kehidupan agama Hindu di India terkenal ada 4 kasta, yaitu; 1) kasta Brahmana, 2) kasta Ksatria, 3) kasta Waisya, 4) kasta Sudra (Syudra). Hidup di India bukan ditentukan oleh kepercayaan kepada dewa, tetapi ditentukan oleh tingkatan atau kasta tadi. Tujuan akhir hidup adalah mencapai Nirwana. Ciri-ciri pendidikan di India dalam adalah: a. Pengajaran agama di nomor satukan. b. Pendidikan diselenggarakan oleh kasta Brahmana. c. Tujuan pendidikan; mencapai kebahagian abadi (Nirwana). Penyelenggaraan peadidikan berlangsung di rumah (keluarga) dan sekolah. Materi pelajaran yang diajarkan yaitu astronomi, matematik, pengetahuan tentang obat-obatan, hukum, kesusasteraan, sejarah. Tapi jangan ditanya soal mutu pendidikan di India sekarang sudah dikatakan tinggi (berkualitas). Negara India yang berpenduduk hampir 1,2 miliar ini, telah banyak memilki perguruan tinggi yang sudah memiliki reputasi internasional, tidak kalah dengan perguruan tinggi di Australia, Inggris, maupun Amerika Serikat (AS). Beberapa bidang yang menonjol seperti kedokteran, teknologi informasi (TI), teknik dan manajemen. Beberapa institut di sana sudah menerapkan kurikulum dan metode proses belajar mengajar seperti halnya model Harvard. Banyak pula lulusan perguruan tinggi dari India laku keras di beberapa negara Eropa maupun AS. Perusahaan sekaliber Microsoft sendiri sudah percaya dan banyak memakai lulusan perguruan tinggi dari India. Banyak dokter bekerja di berbagai belahan dunia seperti AS dan Inggris. Begitu juga ahli teknik banyak tersebar di berbagai negara asing. Di Kota Dubai atau Singapura banyak pula dijumpai lulusan perguruan tinggi dari India, dan ada ilmuwan maupun dosen yang mengajar di berbagai negara maju.

E. pendidikan pada zaman purba di negara cina dari segi epistemologis

Ada sebuah hadist mengenai pendidikan, yang dalam bahasa Indonesia berbunyi: "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina". Sistem pendidikan China kuno memiliki keunikan dalam hal kebudayaan dan pendidikan. Artinya dibandingkan dengan negara-negara timur lainnya. Cina memiliki sejarah tersendiri. Kebudayaan Cina adalah asli Cina tidak terbaur atau tercampur dengan kebudayaan dari luar. Ciri-ciri pendidikannya adalah: a. Persoalan pendidikan tidak ada kaitannya dengan agama. b. Pendidikan diselenggarakan oleh keluarga dan negara. c. Tujuan pendidikan adalah mendidik orang berhati mulia dan menghormati sesama. Penyelenggaraan Pendidikan dilaksanakan di dalam keluarga dan sekolah, Pelajaran pokoknya adalah menulis dan mempelajari lambang lambang kata kata yang jumlahnya mencapai 50 000. Cina adalah salah satu bangsa yang telah lama usianya. Banyak dinasti silih berganti memerintah di negeri ini. Tokoh pendidikan yang terkenal ialah Confius (551-478 SM) dan Lao-Tse (604-517). Sekarang ini pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dalam membangun suatu masyarakat bangsa. Melalui pendidikan suatu bangsa dapat mengembangkan masyarakatnya menjadi masyarakat dan bangsa yang maju. Karena melalui pendidikan akan dapat dikembangkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang ingin dikembangkanya. Semua keberhasilan itu, tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh para pemimpin Cina dalam melakukan reformasi dalam berbagai aspek kehidupan di Cina, terutama dalam dunia pendidikan. China dalam sepuluh tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai bidang. Diperkirakan lebih dari 6.000 mahasiswa asal Indonesia belajar di sejumlah perguruan tinggi di China. Selain kemajuan yang diraih China, alasan mahasiswa asing belajar disana adalah biaya kuliah yang lebih murah dibandingkan biaya kuliah di UK, AS, Australia maupun Singapura. Jurusan yang banyak diambil mahasiswa asing adalah bahasa Mandarin, ekonomi, manajemen dan Chinese Medical. Pendidikan di China gratis selama 9 tahun pertama walaupun murid tetap harus mengeluarkan uang untuk membeli buku-buku pelajaran. Selepas tingkat Junior, orang tua harus membiayai sendiri pendidikan anak-anaknya. Ini membuat banyak anak-anak pedesaan atau anak-anak tak mampu untuk bersekolah. Setelah tahun 1995 dan 1997, anak-anak di China belajar lima dan lima setengah hari per minggu. Tahun akademik dibagi menjadi 2 semester, yang terdiri dari 9.5 bulan dimulai pada tanggal 1 September dan Maret. Dengan libur musim panas dan bulan Juli dan Agustus dan libur musim dingin pada bulan Januari dan Februari. Semua siswa sekolah dalam berbagai tingkatan tinggal dalam asrama-asrama.

Tingkatan pendidikan yang ada di negara China adalah : pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan Atas, pendidikan khusus, dan pendidikan tinggi.  Pendidikan Dasar Anak-anak China memulai pendidikan formal pada usia 3 tahun dengan masuk pra sekolah yang berlangsung selam 3 tahun. Dilanjutkan masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sekolah Dasar berlangsung selama 6 tahun dengan mata pelajaran utama Bhasa China, Matematika, Sejarah, Geografi, Sains, dan sebagainya. Selain itu ada juga pendidikan moral dan politik dasar. Dukungan besar juga diberikan untuk pendidikan jasmani  Pendidikan Menengah Pendidikan menengah dibagi menjadi 2 bagian yaitu pendidikan menengah akademis dan pendidikan menengah kejuruan atau khusus atau teknik. Sekolah menengah akademis dibagi menjadi dua level, yaitu junior dan senior. Level junior dimulai pada usia 12 tahun dan berlangsung selama 3 tahun. Untuk masuk ke tingkat senior, mereka harus lulus tes yang akan menentukan apakah mereka dapat lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas kejuruan.  Pendidikan Atas Level Senior dimulai pada usia 15 tahun berlangsung selama 2 atau 3 tahun. Di Sekolah Menengah Senior, murid-murid memilih untuk mengikuti kelas sains atau sosial. Lulusannya diarahkan untuk lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional. Olahraga dan politik juga dimasukkan ke dalam kurikulum. Sekolah kejuruan memiliki program antara 2 sampai 4 tahun dan memberikan pelatihan keahlian di bidang pertanian, manajerial, ketenagakerjaan dan teknik. Sekolah teknik menawarkan program 4 tahun untuk melatih siswanya. Sekolah jenis inidiorientasikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terlatih.  Pendidikan Khusus China juga memiliki sistem pendidikan khusus untuk anak-anak dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak terbelakang. Anak-anak dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk melompat kelas. Anak-anak dengan kemampuan terbatas akan diarahkanuntuk mencapai kemampuan standar minimum.  Pendidikan Tinggi Apapun jenis pendidikan tingginya mereka harus lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional yang berlangsung pada bulan Juli dan diadakan pemisahan antara kelas sosial dan sains. Penempatan jurusan ditentukan oleh hasil tes. Siswa yang mengikuti ujian mendaftar untuk beberapa jurusan yang dipilih. Sistemnya serupa dengan UMPTN di Indonesia. Pendidikan tinggi menawarkan program akademik dan kejuruan. Sebenarnya ada banyak universitas dan college di China tetapi tingkatan dna kualitasnya sangat bervariasi. Beberapa yang terkenal misalnya Beijing University dan Shanghai's University. Umumnya siswa harus menjalankan 4-5 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana. Untuk masuk tingkat master dan doktoral, mereka juga harus lulus ujian.

BAB II PENUTUP A. Kesimpulan Epistemologi secara etimologis diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar dan dalam bahasa Indonesia disebut filsafat pengetahuan. Secara terminologi epistemologi adalah teori mengenai hakikat ilmu pengetahuan atau ilmu filsafat tentang pengetahuan. Objek epistemologi ini menurut Jujun S. Suriasuamantri berupa “ segenap proses yang terlibat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan.” Selanjutnya, apakah yang menjadi tujuan epistemologi tersebut? Jacques Martain mengatakan, “ tujuan epistemologi bukanlah hal yang utama untuk menjawab pertanyaan, apakah saya dapat tahu, tetapi untuk menemukan syarat-syarat yang memungkinkan saya dapat tahu.” Metode ilmiah berperan dalam tataran transformasi dari wujud pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan. Bisa tidaknya pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan sangat bergantung pada metode ilmiah. Dengan demikian metode ilmiah selalu disokong oleh dua pilar pengetahuan, yaitu rasio dan fakta secara integratif. Sebagai teori pengetahuan ilmiah, epistemologi berfungsi dan bertugas menganalisis secara kritis prosedur yang ditempuh ilmu pengetahuan. Epistemologi juga membekali daya kritik yang tinggi terhadap konsep-konsep atau teori-teori yang ada. B. Saran Penulis menyadari masih belum terlalu sempuran dalam menyususn makalah ini, maka oleh karna itu penulis mohon kritik dan saran untuk membangun penulis selatjutnya. Sekian dan terimakasih

s

DAFTAR RUJUKAN Plato: jalan menuju pengetahuan yang benar, yogyakarta:konisius, cet, 7, 2002 Aristoteles, E, Utrecht, pengantar dalam hukum indonesia, balai buku ichtiar jakarta 1962 Agung sunarto dan Agung hartono, 2006, perkembangan peserta didik, jakarta:PT Asdi mahasatwa Qomar, Mujamil, epistemologi pendidikan islam: dari metode rasionla bingga Metode kritik, jakarta: Erlangga, 2005.

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45
Tugas
August 2019 86

More Documents from "Luci xyy"