Tugas Tik Semester 5.docx

  • Uploaded by: Anugrah Amd RMik
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Tik Semester 5.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,580
  • Pages: 45
MAKALAH USULAN PENELITIAN FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DI RUMAH PERMATA BUNDA DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM FISHBONE

Disusun untuk Memenuhi Ketentuan Penugasan Ujian akhir semester V Mata kuliah teknologi informasi komputer VI dengan dosen pengampu Noveza Hardiyanti M.kom

Disusun Oleh : ANUGRAH PRASETYO AJI NIM : 2016.133.006

POLITEKNIK KESEHATAN PERMATA INDONESIA PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan nikmatnya berupa kesehatan, kesempatan, kekuatan, keinginan, serta kesabaran, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas penyusunan makalah usulan penelitian dan ini dengan baik. Usulan penelitian ini bersumber dari literature jurnal SIMRS di Rumah Sakit Permata Bunda Yogyakarta. Kami menyadari bahwa hasil yang kami buat ini masih jauh dari yang diharapkan, sehingga banyak terdapat kekurangan bahkan kesalahan yang terdapat dalam penulisan makalah usulan penelitian ini. Dalam hal ini kami menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam menyusun laporan ini sehingga dapat menjadi usulan yang baik dan dapat digunakan pada masa yang akan datang. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut.

Yogyakarta,

Penyusun

ii

Januari 2019

DAFTAR ISI MAKALAH USULAN PENELITIAN .................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A.

Latar Belakang ......................................................................................... 1

B.

Rumusan Masalah .................................................................................... 4

C.

Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

D.

Batasan Masalah ....................................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 6 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 6 A.

Tinjauan Teori .......................................................................................... 6 1.

Rumah Sakit.......................................................................................... 6

2.

Rekam Medis ........................................................................................ 7

3.

Sistem Informasi ................................................................................... 9

4.

Manajemen Informasi Kesehatan ....................................................... 13

5.

Sistem Informasi Manajemen ............................................................. 13

6.

Sistem Informasi Rumah Sakit ........................................................... 16

7.

Sistem Informasi dalam Manajemen Rumah Sakit............................. 16

8.

Diagram Fishbone............................................................................... 19

B.

Kerangka Teori ....................................................................................... 22

C.

Kerangka Konsep ................................................................................... 23

BAB III ................................................................................................................. 24 METODE PENELITIAN ...................................................................................... 24

iii

A.

Jenis Penelitian ....................................................................................... 24

B.

Rancangan Penelitian ............................................................................. 24

C.

Subyek dan Obyek .................................................................................. 26

D.

Lokasi Dan Waktu .................................................................................. 26

E.

Variabel Penelitian ................................................................................. 26

F. Definisis Operasinal ................................................................................... 27 G.

Prosedur Pengumpulan Data .................................................................. 28

H.

Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 28

I.

Pengolahan Dan Analisis Data ................................................................... 29

BAB IV ................................................................................................................. 32 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 32 A.

Hasil Penelitian....................................................................................... 32

B.

Pembahasan ............................................................................................ 32

BAB V................................................................................................................... 38 PENUTUP ............................................................................................................. 38 A.

Saran ....................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39

iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. (Gaviov & Soemantri, 2016). Perkembangan sistem informasi, menjadi salah satu indikator dalam kesuksesan implementasi sistem informasi di sebuah organisasi. Dapat dikatakan bahwa sebuah organisasi harus terus melakukan pengembangan sistem informasi secara berkala, karena inovasi sistem informasi dan teknologi informasi juga berkembang cukup pesat, serta kebutuhan organisasi akan sebuah informasi dan efisiensi pelayanan, serta manajemen juga semakin berkembang. Manajemen informasi kesehatan adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pengumpulan dan penggunaan data yang dihasilkan dari beberapa orang dan kegiatan kesehatan yang berbeda. Untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada saat ini pihak Rumah Sakit juga harus mengembangkan

1

2

sayapnya untuk mengembangkan pelayanan yang akan diberikan kepada pihak internal maupun pihak eksternal. Salah satu terobosan yang banyak digunakan Rumah Sakit saat ini untuk meningkatkan efisiensi

yaitu dengan

menggunakan komputer di manajemen Rumah Sakit. Sistem informasi dapat digunakan sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam merangkai tujuan. Data-data tersebut diolah oleh manajemen untuk menjadi sebuah informasi. (Hakam, 2016) Keberhasilan sistem kesehatan nasional sangat ditentukan oleh kinerja masing-masing subsistem, termasuk subsistem manajemen kesehatan. Dalam subsistem tersebut, sistem manajemen kesehatan menempati posisi yang cukup

penting

karena

berfungsi

sebagai

tulang

punggung

untuk

mengumpulkan, mengirim, mengolah, menganalisis dan mempublikasikan informasi sekaligus memberikan umpan balik kepada stakeholder di semua tingkatan. Sehingga tujuan akhir sistem informasi kesehatan bukan untuk mengumpulkan data

dan informasi melainkan memperbaiki tindakan

(improve action). Sistem informasi kesehatan memiliki peranan dalam setiap rangkaian pelayanan kesehatan, baik dalam pelayanan promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitative. (Hatta, 2014)

3

Dalam industri bisnis, subsistem informasi memperoleh kedudukan yang besar sejak tahun 1965, bila Rumah Sakit ingin mengarah pada kedudukan industri

sudah selayaknya menempatkan informasi

pada

kedudukan lebih besar dan lebih penting, Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan Rumah Sakit. (Sabarguna, 2008) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yaitu suatu rangkaian kegiatan yang mencangkup semua pelayanan kesehatan (Rumah Sakit) disemua tingkatan administrasi yang dapat memberikan informasi kepada

pengelola

untuk

proses

manajemen

(berhubungan

dengan

pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, dan analisis) pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Peran sistem informasi didalam kegiatan manajemen Rumah Sakit sangatlah membantu dan mempunyai peran yang sangat efektif dalam proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, dengan sistem informasi seorang pemimpin Rumah Sakit dapat mengambil suatu kebijakan secara cepat, tepat dan akurat berdasarkan informasi yang didapat dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang dipimpin.(Rustiyanto,2012) Berdasarkan penjelasan diatas, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sangat diperlukan bagi rumah sakit dalam memberikan informasi disetiap tingkatan organisasi. Informasi atau data yang diberikan harus akurat dan dapat dipercaya untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dan

4

kepuasan pasien. Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit membantu dalam menunjang proses manajemen baik dalam pengambilan keputusan ataupun perbaikan tindakan pada pelayanan. Dapat dikatakan bahwa sebuah Rumah Sakit harus terus melakukan pengembangan sistem informasi karena inovasi sistem informasi dan teknologi informasi berkembang cukup pesat Alasan peneliti meneliti faktor-faktor penghambat dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di Rumah Sakit Gramedika 10 dengan menggunakan diagram fishbone di karenakan Rumah Sakit Gramedika 10 sudah berdiri sejak 7 tahun, akan tetapi penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) baru 3 bulan yang lalu diterapkan. Pada kenyataannya beberapa rumah sakit di Indonesia masih sangat sulit untuk menerapkan SIMRS dikarenakan berbagai faktor. Jika rumah sakit tidak dapat mengikuti perkembangan sistem informasi ditakutkan rumah sakit tersebut akan kalah saing dan tidak dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada pasien dibandingkan dengan rumah sakit yang telah menerapkan SIMRS. B. Rumusan Masalah Apa faktor-faktor penghambat dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RS Permata Bunda.?

5

C. Tujuan Penelitian 1) Tujuan Umum Mengetahui faktor-faktor penghambat dalam penerapan SIMRS di Rumah Sakit Permata Bunda 2) Tujuan khusus a. Mengetahui faktor penghambat dalam penerapan SIMRS ditinjau dari Sumber Daya Manusia (man) di Rumah Sakit Permata Bunda b. Mengetahui faktor penghambat dalam penerapan SIMRS ditinjau dari pelaksanaan anggaran (money) di Rumah Sakit Permata Bunda c. Mengetahui faktor penghambat dalam penerapan SIMRS ditinjau dari cara atau strategi (metode) untuk mencapai tujuan di Rumah Sakit Permata Bunda d. Mengetahui faktor penghambat dalam penerapan SIMRS ditinjau dari peralatan (machine) di Rumah Sakit Permata Bunda e. Mengetahui faktor penghambat dalam penerapan SIMRS ditinjau dari bahan (material) di Rumah Sakit Permata Bunda D. Batasan Masalah 1. Secara Umum permasalahan yang diangkat hanya pada lingkup Rumah Sakit Pernata Bunda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Rumah Sakit a. Pengertian Rumah Sakit Menurut Undang-Undang RI NO 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit juga merupakan pusat penelitian bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Selain itu Rumah Sakit juga mneyediakan informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat serta Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan wajib menyelenggarakan penyimpanan terhadap pencatatan dan pelaporan yang dilakukan untuk jangka waktu tertentu. Sistem Informasi Rumah Sakit sangat memegang peranan dalam memadukan berbagai kepentingan dari pelanggan Rumah Sakit dan merupakan sarana potensial untuk memberdayakan pelanggan internal maupun eksternal Rumah Sakit. Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit antara lain, pelayanan gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, bedah, persalinan dan

6

7

perinatologi,

intensif,

radiologi,

laboratorium

patologi

klinik,

rehabilitasi medik, farmasi, gizi, tansfusi darah, keluarga miskin, rekam medis, pengolahan limabah, administrasi manajemen, ambulans, pemulasan jenazah, laudry, pemeliharaan sarana Rumah Sakit, Pencegahan dan pengendalian infeksi. (Markus, 2011) 2. Rekam Medis a. Pengertian Rekam Medis Menurut Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisiskan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. b. Tujuan Rekam Medis Tujuan dibuatnya rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Rekam medis dibuat untuk mendapatkan catatan atau dokumen yang akurat dan adekurat dari pasien, mengenai kehidupan dan riwayat kesehatan, riwayat penyakit dimasa lalu dan sekarang, juga pengobatan yang telah diberikan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan.

8

c. Kegunaan Rekam Medis 1) Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahlinya yang ikut ambil bagian dalam memberikan pelayanan pengobatan, perawatan pasien. 2) Sebagai dasar dalam untuk merenanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien. 3) Sebagai

bukti

pengembangan

tertulis penyakit,

atas

segala

dan

tindakan

pengobatan

pelayanan,

selama

pasien

berkunjung atau dirawat. 4) Sebagai bahan yang berguna bagi analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. 5) Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, Rumah Sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya. 6) Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna bagi penelitian dan pendidikan 7) Sebagai dasar dalam perhitugan biaya pembayaran pelayanan medik pasien. 8) Menjadi sumber ingatan

yang harus didokumentasikan, serta

bahan pertanggung jawaban dan laporan. (Rustiyanto, 2015)

9

3. Sistem Informasi a. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. b. Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hadware, komponen software, komponen basis data dan kompone kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

10

1) Kompone input Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2) Komponen model Komponen yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3) Komponen Output Hasil

dari sistem informasi

adalah keluaran

yang

merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. 4) Komponen teknologi Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

11

5) Komponen hardware Hardware

berperan

penting

sebagai

suatu

media

penyimpanan vital bagi sistem informasi yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi. 6) Komponen software Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hadware untuk menciptakan suatu informasi. 7) Komponen Basis data Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa serupa informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanapulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System)

12

8) Kompone kontrol Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur kesalahan - kesalahan dapat langsung cepat diatasi. c. Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Sistem informasi beguna diberbagai tingkatan organisasi diantaranya: 1) Mengolah

transaksi,

mengurangi

biaya

dan

menghasilkan

pendapatan. 2) Mengolah berbagai laporan penting dari transaksi 3) Mempertahankan persediaan pada tingkat yang paling rendah agar konsisten dalam menjaga produk mereka. Sedangkan tujuan dari sistem informasi adalah : 1) Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. 2) Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan 3) Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. (Gaviov & Soemantri, 2016)

13

4. Manajemen Informasi Kesehatan Manajemen informasi kesehatan (MIK) adalah pengelolaan data yang memfokuskan kegiatannya pada pelayanan kesehatan dan sumber informasi pelayanan kesehatan dengan mengartikan sifat alami data, struktur dan menerjemahkannya keberbagai bentuk informasi, berdasarkan kebutuhan dari pengguna informasi, untuk kepentingan kebijakan pelayanan kesehatan, baik perorangan maupun masyarakat. Dalam hal ini penangung jawab manajemen informasi kesehatan, berkewajiban untuk mengumpulkan, mengintegrasikan dan menganalisis data pelayanan kesehatan primer dan sekunder, mendesiminasi informasi, menata sumber informasi bagi kepentingan penelitian, pendidikan, perencanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terintegrasi. 5. Sistem Informasi Manajemen a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manjemen merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam merangkai tujuan. Datadata tersebut diolah oleh manajemen untuk menjadi sebuah informasi. b. Unsur Pengoperasian Sistem Informasi Manajemen Unsur dalam pengoperasian sistem informasi manjemen adalah suatu cara untuk menjelaskan tentang sistem informasi manjemen yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 3 aspek tinjauan.

14

1) Komponen Fisik a) Hardware Perangkat dari suatu sistem informasi manjemen yang terdiri dari komputer (terdiri dari pusat pengolahan unit masukan daen keluaran, unit penyimpanan, peralaratan, penyiapan data dan terminal masukan) -> Input, Proses, Output b) Software Dibagi menjadi 3 golongan : (1) Perangkat lunak sistem operasi (2) Perangkat lunak bahasa (3) Perangkat lunak sistem aplikasi. c) File Berisikan program dan data merupakan komponen fisik, hal ini dibuktikan dengan adanya media penyimpanan fisik (pita magnetik), magnetik tape dan Harddisk yang disimpan dalam basis data file ini meliputi keluaran tercetak dan catatan-catatan lain diatas kertas mikrofil dan lain- lain. (Disimpan dengan basis data)

d) Prosedur Merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan seperti buku panduan petunjuk dan intruksi untuk pemakai (manual)

15

penyiapan masukan dan pengoperasian untuk karyawan yang memakai komputer. e) Brainware Yaitu operator komputer, sistem analisis, pembuat program, personalia, penyiapan data, dan pimpinan sistem informasi. 2) Fungsi pengolahan a) Pengolahan transaksi b) Memelihara file history c) Menghasilkan laporan (keluaran lain) d) Interaksi dengan lainnya. 3) Keluaran untuk Pemakai a) Dokumentasi Transaksi b) Laporan yang terencana c) Jawaban atas pertanyaan terencana d) Laporan c. Struktur Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan kegiatan manajemen terdapat 3 kategori kegiatan tindakan dalam SIM 1) Perencanaan dan pengendalian operasional 2) Perencanaan taktis dan pengendalian manajemen 3) Perencanaan stategis. (Hakam, 2016)

16

6. Sistem Informasi Rumah Sakit Sistem informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan infomasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan Rumah Sakit. Tugas sistem informasi Rumah Sakit untuk menyiapkan informasi untuk kepentingan pelayanan Rumah Sakit, untuk sistem informasi itu sendiri dan subsistemnya antara lain, subsistem pengembangan dan subsistem medis,

lainnya. Manfaat SIRS yaitu pengendalian mutu pelyanan

pengendalian

mutu

dan

penilaian

produktivitas,

analisis

pemanfaatan dan pekiraan kebutuhan, perencanaan dan evalusai program, menyederhanakan pelayanan, penelitian klinis, pendidikan. (Sabarguna, 2008) 7. Sistem Informasi dalam Manajemen Rumah Sakit 1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Sistem informasi manajemen Rumah Sakit yaitu suatu rangkaian kegiatan yang mencangkup semua pelayanan kesehatan (Rumah Sakit) disemua tingkatan administrasi yang dapat memberikan informasi kepada pengelola untuk manajemen (berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, dan analisis) pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.

17

2. Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang Terintegrasi Bagian sistem informasi manajemen Rumah Sakit yang terintegrasi meliputi bagian: 1) Sistem informasi Billing System, meliputi : a) Sistem informasi registrasi b) Sitem informasi poliklinik c) Sistem informasi gawat darurat d) Sitem informasi laboratorium, radiologi, kamar operasi, rawat inap, rehap medik 2) Sistem informasi farmasi a) Sistem informasi gudang b) Sistem informasi apotek 3) Sistem informasi rekam medik 4) Sistem informasi kepegawaian 5) Sistem informasi keuangan dan akuntasi 6) Sistem informasi summary eksekutif 7) Sistem informasi administrator 3. Faktor-Faktor Penghambat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Faktor penghambat dalam pengembangan sistem informasi manajemen Rumah Sakit antara lain meliputi : 1) Faktor Teknis

18

Faktor penghambat dari faktor teknis terdiri dari aspek hardware dan software dimana bukan pada spesifikasi teknis kemampuan

komputernya,

melainkan

pada

koneksi

jaringannya.pada beberapa computer banyak ditemui karena instalasinya tidak sempurna. Sedangkan dari aspek database dimana database tidak bisa terintegrasi dengan bagian yang lain. 2) Faktor non teknis Faktor penghambat dari aspek nonteknis adalah tidak memiliki tim dan tenaga teknisi, rendahnya motivasi dan kualitas SDM pengguna. Pihak pengembangan SDM, belum mamiliki prosedur kerja, stuktur organisasi, manajemen proyek yang kurang baik. 4. Kendala-kendala implementasi Kendala-kendala yang dihadapi beberapa Rumah Sakit d Indonesia dalam mengimplementasikan SIMRS antara lain : 1) Ketidaksiapan Rumah Sakit dalam menerapkan sisitem informasi yang terintegrasi dan berbasis computer 2) Penyajian data yang belum semua meliputi data elektronik yang akan memudahkan pada proses migras data 3) Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyeluruh tidak disosialisasikan sehingga menimbulkan kekacauan pada data transaksi

19

4) Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing masing dan berubah-ubahnya kebijakan. 5) Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi. 6) Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait, 7) Dan lain-lain. (Rustiyanto, 2012) 8. Diagram Fishbone Diagram fishbone sering juga disebut dengan istilah Diagram Ishikawa. Penyebutan diagram ini sebagai Diagram Ishikawa karena yang mengembangkan model diagram ini adalah Dr. Kaoru Ishikawa pada sekitar tahun 1960-an. Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode

didalam

meningkatkan

kualitas

dengan

mengidentifikasi,

mengeksplorasi, dan secara grafik menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Definisi masing- masing faktor sebagai berikut : a. Manusia (man) Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia, tidak ada proses kerja sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

20

Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. b. Biaya (money) Dana adalah suatu hal yang berperan untuk mencapai pelaksanaan suatu sistem di Rumah Sakit agar tercapai pelayanan yang baik dan cepat sesuai dengan yang diharapkan untuk mendukung keberhasilan suatu kegiata perlu didukung dengan biaya yang cakup untuk menjamin ketersediaan sumber daya yang diperlukan.

21

c. Metode (Methode) Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancarkan jalannya pekerjaaan manajer. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan) Cause and Effect (sebab dan akibat) adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab - penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya. Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab yang mungkin” dan dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah memperbesar atau menguranginya akan memberikan hasil yang diinginkan. d. Mesin (Machine) Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja. e. Bahan (Material) Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw matherials) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan atau materi-materi sebagai salah satu sarana.

22

Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki (Scravada, 2004). B. Kerangka Teori

Machine

Material

Problem

Money

Man

Mathod

Sumber : Sravada et al, 2004 Gambar 2. 1 Diagram Fishbone

23

C. Kerangka Konsep

INPUT Implementasi SIMRS

PROSES      -

5M Man Money Methode Machine Material

PENGHAMBAT Hambatan dalam Penerapan SIMRS di Rumah Sakit Permata Bunda

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep

OUTPUT Penerapan SIMRS di Rumah Sakit Permata Bunda

24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendekskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo, 2012). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah (Azwar, 2014). Dalam penelitian ini peneliti melihat serta mendeskripsikan tentang faktor-faktor penghambat dalam penerapan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dengan menggunakan diagram fishbone B. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi retrospektif. Studi retrospektif yaitu penelitian yang bersifat backward looking atau melihat ke belakang, juga bersifat longitudinal ke belakang (Machfoeds, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor penghambat dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).

25

Penghambat dalam Penerapan SIMRS

Rumusan Masalah : Apa factor-faktor Penghambat Penerapan SIMRS ?

Merode Penelitian Kualitatif

Subjek :

Objek :

1. Kepala Direktur

Sistem

2. Bagian Tata Usaha

Manajemen

3. UKRM

Sakit

4. Bagian Teknologi Informasi 5. Bagian Keuangan

Pengumpulan Data Observasi dan Wawancara

Analisis fishbone

Faktor-Faktor Penghambat dalam Penerapan SIMRS

Gambar 3. 1 Rancangan Penelitian

Informasi Rumah

26

C. Subyek dan Obyek Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variable-variable yang diteliti (Azwar, 2014) . Subjek penelitian ini adalah Kepala Direktur, Bagian Tata Usaha, Bagian UKRM, Bagian Teknologi Informasi dan Bagian Keuangan di Rumah Sakit Permata Bunda Objek adalah ciri atau sifat dari suatu subjek penelitian, baik subjek itu makhluk seperti manusia, hewan, tumbuhan atau benda seperti obat, benda padat, cair, dll (Machfoeds, 2013). Objek pada penelitian ini adalah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Rumah Sakit di Permata Bunda D. Lokasi Dan Waktu Lokasi Penelitian ini berada di Rumah Sakit Permata Bunda jl.Ring Road Utara, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan pada bulan Desember 2018. E. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan ukuran ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Selain itu Variabel dapat diartikan juga sebagai konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Notoatmodjo, 2012). Variabel pada penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab hambatan dalam

27

penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ditinjau dari aspek Man, Money, Material, Machine, Method. F. Definisis Operasinal Menurut Young (1991) berpendapat bahwa definisi operasioan adalah definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “ mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain (Susilani & Wibowo, 2015). Tabel 3. 1 Definisi Operasional Sub No 1

2

Variabel

Variabel

Definisi Operasional

Faktor-Faktor

Faktor-faktor

penghambat

penerapan SIMRS ditinjau dari diagram

dalam penerapan

fishbone

SIMRS

Machine, Method) Man

penghambat

(Man,

Money,

dalam

Material,

Sumber daya manusia di unit yang menjalankan SIMRS

3

Money

Anggaran dana dalam penerapan SIMRS

4

Methode

Cara atau metode dalam menghasilkan sebuah informasi yang tepat dan akurat untuk Rumah Sakit Permata Bunda

5

Machine

Peralatan

yang

digunakan

untuk

menghasilkan sebuah informasi yang berguna bagi Rumah Sakit Permata Bunda

28

6

Material

Bahan-bahan

yang

digunakan

untuk

menghasilkan informasi yang akurat. G. Prosedur Pengumpulan Data 1. Observasi Pada penelitian ini dilakukan observasi partisipasi pasif. Jadi dalam observasi ini peneliti datang di tempat orang yang diamati, tetapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut (Sugiyono, 2014) Observasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan mengamati seluruh kegiatan yang berhubungan dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di Rumah Sakit Permata Bunda. 2. Wawancara Wawancara merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap berhadapan mukan dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2012). Narasumber pada penelitian ini adalah Kepala Direktur, Bagian Tata Usaha, UKRM, Bagian Teknologi Informasi dan Bagian Keuangan di Rumah Sakit Permata Bunda H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen merupakan alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini instrument yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu :

29

1. Alat pencatatan langsung, alat pencatatan langsung ini berfungsi untuk mencatat informasi atau data yang mungkin tidak tertangkap menggunkan alat yang lain. Alat pencatatan langsung ini berupa pensil atau pena dan sebuah buku catatan kecil yang bias dibawa kemana mana. Penelitian ini mencatat hasil temuannya di lapangan yang mungkin tidak tertangkap oleh alat lain dan dapat digunakan untuk mendukung hasil penelitian. 2. Alat perekam (recording) berfungsi untuk merekam wawancara dengan responden 3. Checklist observasi Panduan yang digunakan untuk mempelancar jalannya pengumpulan data dengan pengamatan pada objek penelitian. 4. Checklist wawancara (interview) Panduan wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan untuk mepelancar jalannya penelitian data. I. Pengolahan Dan Analisis Data Teknik analisisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan konsep dari Miles dan Huberman. Analisis dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Apabila jawaban yang diwanawancarai setelah analisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap

30

tertentu hinga diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification,. a. Data Reduction (Reduksi Data) Mereduksi data merupakan merangkum, memilih hal hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. b. Data Display (Penyajian Data) Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart. c. Conclusion Drawing/ Verfication Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman

adalah

penarikan

kesimpulan

dan

verifikasi.

31

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh buktibukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. (Sugiyono, 2016) Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dengan beberapa sumber. Data yang telah dianalisis oleh peneliti akan menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan sumber tersebut.

32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Rumah Sakit Permata Bunda Rumah Sakit Permata Bunda yang berada di Kabupaten Sleman. Rumah Sakit Permata Bunda merupakan salah satu lembaga formal sesuai dengan karakteristiknya bukan merupakan lembaga kesehatan, artinya lembaga ini mempunyai tugas mellayani kesehatan. Rumah Sakit Permata Bunda Sleman yang terletak di jalan Pakem Turi km 0,5 Pakem Sleman Yogyakarta. Luas seluruh tanah Rumah Sakit ini ±4163m2 letaknya strategis dekat dengan Pusat Kesehatan Umum Muhammadiyah, Rumah Sakit Panti Nugroho, Puskesmas Pakem, warnet dan lainnya. Di sekolah ini terdapat 53 orang jumlah dokter, 73 ruangan dengan jumlah bangsal sebanyak 134 tenaga ksehatan. B. Pembahasan 1. Karakteristik responden Berdasarkan umur responden antara 22-60 tahun yaitu 100%. Penggolongan

umur

tersebut

karyawan

rumah

sakit

dapat

menginformasikan tidak berjalannya program penerapan system informasi manajemen rumah sakit akibat adanya faktor-faktor penghambat dalam penerapannya. 2. Manajemen Informasi Kesehatan Manajemen informasi kesehatan (MIK) adalah pengelolaan data yang memfokuskan kegiatannya pada pelayanan kesehatan dan sumber informasi pelayanan kesehatan dengan mengartikan sifat alami data, struktur dan menerjemahkannya keberbagai

bentuk

informasi,

33

berdasarkan kebutuhan dari pengguna informasi, untuk kepentingan kebijakan pelayanan kesehatan, baik perorangan maupun masyarakat. Dalam hal ini penangung jawab manajemen informasi kesehatan, berkewajiban

untuk

mengumpulkan,

mengintegrasikan

dan

menganalisis data pelayanan kesehatan primer dan sekunder, mendesiminasi informasi, menata sumber informasi bagi kepentingan penelitian, pendidikan, perencanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terintegrasi. 3. Sistem Informasi Manajemen a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manjemen merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam merangkai tujuan. Datadata tersebut diolah oleh manajemen untuk menjadi sebuah informasi. b. Unsur Pengoperasian Sistem Informasi Manajemen Unsur dalam pengoperasian sistem informasi manjemen adalah suatu cara untuk menjelaskan tentang sistem informasi manjemen yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 3 aspek tinjauan. Komponen Fisik Hardware

34

Perangkat dari suatu sistem informasi manjemen yang terdiri dari komputer (terdiri dari pusat pengolahan unit masukan daen keluaran, unit penyimpanan, peralaratan, penyiapan data dan terminal masukan) -> Input, Proses, Output Software Dibagi menjadi 3 golongan : Perangkat lunak sistem operasi Perangkat lunak bahasa Perangkat lunak sistem aplikasi. File Berisikan program dan data merupakan komponen fisik, hal ini dibuktikan dengan adanya media penyimpanan fisik (pita magnetik), magnetik tape dan Harddisk yang disimpan dalam basis data file ini meliputi keluaran tercetak dan catatan-catatan lain diatas kertas mikrofil dan lain- lain. (Disimpan dengan basis data)

Prosedur Merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan seperti buku panduan petunjuk dan intruksi untuk pemakai (manual) penyiapan masukan dan pengoperasian untuk karyawan yang memakai komputer. Brainware

35

Yaitu operator komputer, sistem analisis, pembuat program, personalia, penyiapan data, dan pimpinan sistem informasi. Fungsi pengolahan Pengolahan transaksi Memelihara file history Menghasilkan laporan (keluaran lain) Interaksi dengan lainnya. Keluaran untuk Pemakai Dokumentasi Transaksi Laporan yang terencana Jawaban atas pertanyaan terencana Laporan 4. Struktur Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan kegiatan manajemen terdapat 3 kategori kegiatan tindakan dalam SIM Perencanaan dan pengendalian operasional Perencanaan taktis dan pengendalian manajemen Perencanaan stategis. (Hakam, 2016) 5. Sistem Informasi Kesehatan a. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan Sistem

informasi

didefinisikan

sebagai

sistem

yang

menyediakan informasi yang spesifik untuk mendukung proses pengambilan keputusan disetiap tingkatan organisasi. Sehingga, tujuan

36

sistem informasi kesehatan bukanlah untuk mengumpulkan danta dan informasi melainkan memperbaiki tindakan (improve action). Oleh Karena itu, pengertian sistem informasi kesehatan adalah seperangkat komponen dan prosedur yang terorganisasi dengan tujuan untuk menghasilkan informasi untuk memperbaiki keputusan manajemen disemua tingkatan organisasi sistem pelayanan kesehatan. b. Ruang Lingkup SIK (Komponen) Secara umum, sistem informasi kesehatan akan tersusun atas 2 entitas utama yaitu: Pengolahan informasi dan struktur manajemen sistem informasi kesehatan. Pengolahan informasi meliputi beberapa komponen sebagai berikut : 1) Pengumpulan data 2) Pengiriman data 3) Pengolahan data 4) Analisis data 5) Presentasi informasi untuk perencanaan dan manajemen. Agar pengelolahan informasi berjalan secara efisien, struktur manajemen sistem informasi kesehatan diperlukan untuk menjamin penggunaan sumber daya sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang bermutu secara tepat waktu. Struktur ini dibedakan menjadi 2 komponen:

37

1) Sumber daya sistem informasi kesehatan, meliputi: orang perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya keuangan, dan 2) Seperangkat aturan-aturan organisasi, seperti standar diagnostic dan terapi, deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab, prosedur manajemen suplai, prosedur pencatatan dan pelaporan dan prosedur pemeliharaan komputer.

38

BAB V PENUTUP

A. Saran 1. Bagi Rumah Sakit Permata Bunda Diharapkan bagi pihak rumah sakit untuk dapat menambah tenaga yang mempunyai kompetensi dalam system informasi manajemen rumah sakit dan menambang SDM tentang rekam medik agar sarana dan prasarana yang sudah ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Diharapkan juga kepada pihak manajemen atau Direktur Permata Bunda untuk memberikan pelatihan atau pendidikan kepada para pegawai di unit Rekam Medis guna meningkatkan pengetahuan para pegawai tentang rekam medis yang akhirnya dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. 2. Bagi Petugas Rekam Medik Diharapkan agar para petugas agar lebih meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dan meningkatkan pendidikan terkait dengan keilmuan (rekam medis). Dan meningkatkan etos kerja agar hasilnya dapat memuaskan B. Kesimpulan 1. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah: Sebanyak 4 (80%) responden dan hasil observasi menyatakan bahwa sarana dan prasarana Unit Rekam Medis sudah memadai, namun dari hasil observasi

dapat dilihat bahwa belum optimalnya system

informasi manajemen rumah sakit 2. Adanya hambatan-hambatan dalam penerapan system informasi manejemen rumah sakit yang sgera di tangani 3. Seluruh responden menganggap bahwa SIM RS sudah dijalankan dengan baik, tapi masih ada beberapa hal yang belum dioptimsl.

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, R. N. 1993. Sistem Pengendalian Manajemen, Alih Bahasa : Management Control System 6th edition. Jakarta: Binarupa Aksara. Azwar, S. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gaviov, I. T., & Soemantri, J. N. 2016. Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Parama Publishing. Hakam, F. 2016. Analisis, Perancangan Dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Goyen Publishing. Hatta, G. R. 2014. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan disana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI- PRESS. Machfoeds, I. 2013. Metodelogi Penelitian (Kuantitatif dan Kualitatif). Yogyakarta: Fitramaya. Markus, S. N. 2011. Master Plan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta: PI Press. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Rustiyanto, E. 2012. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Yang Terintegrasi. Yogyakarta: Gosyen Publishing. . 2015. Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan, Cetakan kedua. Yogyakarta: PI PRESS. Sabarguna, B. 2008. Sistem Informasi Rumah Sakit. Yogyakarta: KONSORSIUM. Sanipar, & Entang. 2003. Teknik - Teknik Analisis Manajemen. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

39

40

Scravada, A. 2004,. A Review of the Causal Mapping Practice and Research Literature. Retrieved Februari 12, 2018, from Second World Conference on POM and Annual POM Confrence: http://www.bppk.kemenkeu.go.id Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta. . 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Susilani, A. T., & Wibowo, T. A. 2015. Dasar - Dasar Metodologi Penelitian Untuk Mahasiswa Keehatan. Yogyakarta: Graha Cendekia.

41

Related Documents

Tugas Tik Semester 2.docx
December 2019 23
Tugas Tik Semester 5.docx
November 2019 16
Tugas Tik
July 2020 15
Tugas Tik
April 2020 21
Tugas Tik
June 2020 11
Tugas Tik
June 2020 18

More Documents from ""

Tugas Tik Semester 5.docx
November 2019 16
Rini Spss.docx
November 2019 37
Cvitae
June 2020 10
Myresume-1
June 2020 23
Lp Resiko Jatuh.docx
December 2019 24
Jadwal Piket.docx
June 2020 20