1. a. sector pertanian merupakan salah satu sector strategis dalam pembangunan nasional, tetapi sayangnya sektor ini kurang memperoleh perhatian yang semestinya dari pemerintah, mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun yang menguntungkan bagi sector ini serta sector pertanian sering dikorbankan demi pembangunan. Lahan-lahan produktif dikorbankan untuk pembangunan infrastruktur dan dengan semakin banyak nya penduduk serta semakin tingginya kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau, maka semakin sulitnya sector pertanian ini untuk berkembang. Dan untuk memenuhi kebutuhan pangan ini pemerintah lebih memilih untuk mengimpor kebutuhan pangan tersebut. b. Pembangunan pertanian saat ini, cenderung tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran. Hal ini terlihat dari perjalanan pembangunan pertanian Indonesia yang masih belum bisa berkontribusi pada pendapatan nasional. c. Kontribusi yang dilakukan selama ini dalam pembangunan sector pertanian meliputi, Pemanfaatan sumber daya pertanian secara optimal dengan modernisasi pertanian dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan hidup (sustainable agriculture system campaign). d. Pembangunan pertanian secara nasional terbilang lambat menuju system pertanian industry, hal ini terjadi akibat beberapa factor, yaitu tenaga kerja yang tidak terstruktur, rendahnya skill, dan kurangnya motivasi, kemudian luas kepemilikan lahan dan total lahan produktif yang kecil, social-ekonomi(Pendidikan yang rendah dan pendapatan yang sedikit), serta adanya kompetisi lahan antara petani konvensional dengan industry pertanian dan juga industry pertanian dengan industry lainnya. e. Upaya menuju system pertanian industry dapat dilakukan dengan mengembangkan inovasi-inovasi berupa efisiensi sistem pengelolaan sumber daya pertanian baik dari hulu sampai hilir berdasar prinsip-prinsip teknik yang berbasis teknologi agar tercipta produktivitas dari sumber daya pertanian itu sendiri yang tentunya tetap sesuai dengan keinginan pasar. 2. a. Pendekatan sistem dalam pengembangan industri pertanian Sistem adalah gambaran suatu proses atau beberapa proses dalam subsistem yang teratur (Handoko, 1996). Kesatuan sistem terdiri dari input, proses, dan output. Pendekatan sistem berarti proses pemecahan masalah yang diawali dari sejumlah kebutuhan (input), langkah dalam memproses input, hingga hasil akhir (output) dari sistem dan kaitannya terhadap input pada sistem tersebut (feedback) b. Mengapa pendekatan sistem penting dalam memahami industri pertanian Pendekatan sistem dalam memahami industri pertanian menjadi penting karena, melalui pendekatan sistem akan diperoleh cara penyelesaian persoalan secara rinci, efektif, dan menyeluruh karena dimulai dari identifikasi kebutuhan/persoalan dari sistem hingga operasi/proses dan hasil dari sistem itu sendiri. Setelah diidentifikasi, diharapkan dapat
menemukan solusi tepat yang tentunya akan mendukung dalam pengembangan industri pertanian itu sendiri. c. Pengembangan industri pertanian setidaknya harus mencakup 4 sub-sistem yaitu -
Sub-sistem biologi Merupakan integrasi pengetahuan pada tanaman dan hewan (objek biologi) kaitannya dengan efek atau akibat yang ditimbulkan dari aktivitas yang dilakukan objek hayati tersebut terhadap lingkungan - Sub-sistem kerja (budidaya) Merupakan integrasi pengetahuan pada pekerjaan yang dilakukan dalam aktivitas pertanian, dalam hal ini adalah budidaya. Baik dari sisi tenaga kerja, keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja, maupun peralatan dan hal lain yang mendukung dalam aktivitas pertanian. - Sub-sistem ekonomi produksi Merupakan integrasi pengetahuan mengenai faktor-faktor produksi dalam hal ini harga produk dan semua hal yang berkaitan dengan manajemen proses produksi - Sub-sistem sosial ekonomi Merupakan integrasi pengetahuan tentang pasar sebagai tempat penjualan produk dan segala hal yang berkaitan dengan keuangan seperti subsidi, pinjaman, perpajakan, dan lain-lain. a. Keterkaitan antar sub-sistem
Penjelasan : -
-
proses produksi pertanian di bagian hulu menghasilkan output berupa bibit dan penunjang lainnya yang nantinya akan menjadi input atau masukan proses budidaya pada proses budidaya dalam aktivitasnya diperlukan pengetahuan mengenai penanganan pada objek biologi (subsistem biologi), yang hasil akhirnya (output) akan diproses atau menjadi input pada industri hilir hasil produksi/budidaya on farm akan diolah di industri hilir. Pengolahannya ini juga memerlukan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan mengenai keterampilan dalam mengolah hasil pertanian (subsistem kerja) maupun dalam memasarkannya (subsistem
-
ekonomi produksi), nantinya hasil output dari proses ini akan diproses lebih lanjut pada industri penunjang pada proses industri penunjang, diperlukan pengetahuan mengenai evaluasi terhadap kebutuhan pendukung yang diperlukan dalam proses pemasaran di pasar yang merupakan tempat penjualan produk (subsistem sosial ekonomi), akhir dari proses ini adalah berkembangnya kualitas input yang akan diproses pada industri hulu sampai hilir
b. manfaat pendekatan sistem melalui pendekatan sistem penyelesaian persoalan akan diperoleh secara rinci, efektif, dan menyeluruh karena dimulai dari identifikasi kebutuhan/persoalan dari sistem hingga operasi/proses dan hasil dari sistem itu sendiri. Selain itu proses dari tiap subsistem dalam sistem pun lebih terkontrol dan kualitas dan daya tahan sistem akan lama (sustain).
sumber : 1. https://cpps.ugm.ac.id/en/2012/06/04/kemiskinan-menurun-lagi-oleh-sukamdi/ 2. Jurnal Sosiologi Universitas Syiah Kuala, Vol. 60 3, No.3, Juni 2013 3. http://sahidsusantotep.staff.ugm.ac.id/2015/02/09/video-pembelajaran-sistemindustri-pertanian 4. http://alhendry84.blogspot.com/2015/09/subsitem-budidaya-pertanian-on-farm.html 5. http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/02201/fadjry.htm
TUGAS SISTEM PERTANIAN INDUSTRI-2
DISUSUN OLEH :
Meutia Cahya K.
18/429112/TP/12148
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2019