SKL Area Kompetensi Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Kebangsaan dan Cinta Tanah Air
Karakter Pribadi dan Sosial
Kesehatan
Deskripsi A.1.1 Memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dalam mengamalkan ajaran agama yang dianut A.1.2 Memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dalam berperilaku yang menggambarkan akhlak mulia A.1.3 Memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dalam hidup berdasarkan nilai kasih dan sayang A.2.1 Meyakini Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia A.2.2 Memiliki kesadaran sejarah, rasa cinta, rasa bangga, dan semangat berkorban untuk tanah air, bangsa, dan negara A.2.3 Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang demokratis dan warga masyarakat global A.2.4 Bekerjasama dalam keberagaman suku, agama, ras, antargolongan, jender, dan bahasa dengan menjunjung hak asasi dan martabat manusia A.2.5 Memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran untuk patuh terhadap hukum dan norma sosial A.2.6 Memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan alam, kepedulian sosial dalam konteks pembangunan berkelanjutan A.3.1 Memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran untuk bersikap dan berperilaku jujur A.3.2 memiliki kemandirian dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas pekerjaannya A.3.3 Memiliki kemampuan berinteraksi dan bekerja dalam kelompok secara santun, efektif, dan produktif dalam melaksanakan tugas pekerjaannya A.3.4 Mmemiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan kerja secara efektif A.3.5 Memiliki rasa ingin tahu untuk mengembangkan keahliannya secara berkelanjutan A.3.6 Memiliki etos kerja yang baik dalam menjalankan tugas keahliannya A.4.1 Memiliki pemahaman dan kesadaran berperilaku
Jasmani dan Rohani
Literasi
Kreativitas
Estetika
Kemampuan Teknis
hidup bersih dan sehat untuk diri dan lingkungan kerja A.4.2 Memiliki kebugaran dan ketahanan jasmani dan rohani dalam menjalankan tugas keahliannya A.4.3 Menyadari potensi dirinya, tangguh mengatasi tekanan pekerjaan, dapat bekerja produktif, dan bermanfaat bagi lingkungan kerja A.5.1 Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik untuk melaksanakan pekerjaan sesuai keahliannya A.5.2 Memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya untuk menunjang pelaksanaaan tugas sesuai keahliannya A.5.3 Memiliki pemahaman matematika dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya A.5.4 Memiliki pemahaman konsep dan prinsip sains dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya A.5.5 Memiliki pemahaman konsep dan prinsip pengetahuan sosial dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya A.5.6 Memiliki kemampuan menggunakan teknologi dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya A.5.7 memiliki kemampuan mengekspresikan dan mencipta karya seni budaya lokal dan nasional A.6.1 Memiliki kemampuan untuk mencari dan menghasilkan gagasan, cara kerja, layanan, dan produk karya inovatif sesuai keahliannya A.6.2 Memiliki kemampuan bekerjasama menyelesaikan masalah dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya secara kreatif A.7.1 Memiliki kemampuan mengapresiasi, mengkritisi, dan menerapkan aspek estetika dalam menciptakan layanan dan/atau produk sesuai keahliannya A.8.1 Memiliki kemampuan dasar dalam bidang keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja A.8.2 Memiliki kemampuan spesifik dalam program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan menerapkan kemampuannya sesuai prosedur/kaidah dibawah pengawasan A.8.3 Memiliki pengalaman dalam menerapkan keahlian spesifik yang relevan dengan dunia kerja A.8.4 Memiliki kemampuan menjalankan tugas keahliannya dengan menerapkan prinsip keselamatan, kesehatan, dan keamanan
Kewirausahaan
lingkungan A.9.1 Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang usaha dengan mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan dalam keahlian tertentu A.9.2 Memiliki kemampuan memperhitungkan dan mengambil resiko dalam mengembangkan dan mengelola usaha A.9.3 Memiliki keinginan kuat dan kemampuan mengelola usaha dengan mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan dalam keahlian tertentu
STANDAR ISI Komponen Kompetensi Umum
Kompetensi Kejuruan
Ruang lingkup materi materi agribisnis dan holtikultura
Deskripsi Kompetensi umum terdiri atas area kompetensi: a. keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa; b. kebangsaan dan cinta tanah air; c. karakter pribadi dan sosial; d. kesehatan jasmani dan rohani; e. literasi; f. kreativitas; dan g. estetika Kompetensi kejuruan terdiri atas area kompetensi: a. kemampuan teknis terdiri atas: 1) kemampuan dasar; 2) kemampuan spesifik; dan 3) kemampuan khusus; dan b. kewirausahaan. Ruang lingkup materi pada SMK/MAK terdiri atas kelompok muatan umum, kelompok muatan adaptif, dan kelompok muatan kejuruan. Muatan umum sama untuk seluruh bidang keahlian. Muatan adaptif sama untuk semua program keahlian di bidang yang sama. Adapun muatan kejuruan bersifat spesifik untuk masing-masing program keahlian. Khusus untuk kelompok muatan kejuruan dicapai melalui satuan kompetensi yang mengacu pada skema sertifikasi kompetensi sesuai dengan standar kompetensi kerja
STANDAR PTK (PENDIDIK) No. 1
Kompetensi Pedagogik
Deskripsi Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, pengembangan peserta didik.
2
Kepribadian
Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan dalam bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
3
Sosial
Kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar
4
Profesional
Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
STANDAR PROSES Komponen Silabus
RPP
Deskripsi Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang juga memuat kerangka konseptual program keahlian dan kompetensi keahlian. RPP dikembangkan dari silabus dan bertujuan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi.
STANDAR PENILAIAN Komponen Prinsip penilaian
Prinsip Penilaian Hasil Belajar peserta didik dilakukan berdasarkan pada prinsipprinsip sebagai berikut: 1. Sahih, berarti interpretasi hasil penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan peserta didik dalam kaitannya dengan kompetensi yang dinilai sebagaimana diamanatkan oleh Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya; 2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas dalam pemberian interpretasi, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai, dimulai dari pengembangan instrumen penilaiannya sampai dengan analisis hasil penilaian; 3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender; 4. Terpadu, berarti penilaian mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terintegrasi dan merupakan komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran; 5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan; 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik; 7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku sesuai tahapan pelaksanaan kurikulum; 8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran Kriteria Pencapaian Kompetensi yang ditetapkan sesuai Standar Kompetensi Lulusan; 9. Akuntabel, berarti hasil penilaian dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya; Ruang lingkup penilaian
Ruang Lingkup Penilaian 1. Ruang lingkup Penilaian Hasil Belajar peserta didik pada SMK/MAK meliputi
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 2. Penilaian ranah sikap merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik sesuai norma sosial dan program keahlian yang ditempuh. 3. Penilaian ranah pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi aspek pengetahuan peserta didik sesuai dengan mata pelajaran dan/atau program keahlian yang ditempuh. 4. Penilaian ranah keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi aspek keterampilan dalam melakukan tugas tertentu sesuai dengan mata pelajaran dan/atau program keahlian yang ditempuh. Prosedur penilaian
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Perencanaan metode dan teknik penilaian oleh pendidik mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya; 2. Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan perencanaan metode dan teknik penilaian serta
ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran yang sama; 3. Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai; 4. Pendidik memfasilitasi pelaksanaan penilaian mandiri oleh peserta didik pada setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil penilaian mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya; 5. Analisis hasil penilaian untuk mengetahui level capaian kompetensi dan/atau ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan pembelajaran baik tingkat peserta didik maupun tingkat kelas; 6. Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial, meningkatkan mutu pembelajaran dan lulusan; dan 7. Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik dan profil kelas serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar. Uji Kompetensi
Pengujian Kompetensi peserta didik oleh lembaga sertifikasi profesi dan atau satuan pendidikan terakreditasi bersama
mitra dunia usaha/industri merupakan pengukuran capaian kompetensi berdasarkan skema okupasi dan atau skema kualifikasi. Hasil pengujian untuk memperoleh sertifikat kompetensi. Mekanisme pengujian dilakukan sesuai ketentuan lembaga sertifikasi profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri. Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik oleh asesor kompetensi dilakukan dalam bentuk sertifikasi kompetensi atau RPL. Instrumen penilaian terdiri atas tes dan nontes. Instrumen tes dapat berupa instrument tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik. Instrumen nontes dapat berupa lembar penilaian demonstrasi, lembar penilaian portofolio, kuesioner, lembar pengamatan, dan/atau bentuk lain yang sesuai.
STANDAR SAPRAS Komponen Sarana
Deskripsi Sarana adalah perlengkapan dan pendukung pembelajaran yang dapat dipindah-pindahkan. sarana terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lainnya
Prasarana
Prasarana adalah fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan. prasarana terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, serta instalasi daya dan jasa.
Cakupan sarana prasarana
Standar sarana dan prasarana SMK/MAK sekurang-kurangnya mencakup: 1. Standar Lahan; 2. Standar Bangunan; 3. Standar Ruang Pembelajaran Umum; 4. Standar Ruang Praktik/Laboratorium Umum; 5. Standar Ruang Praktik/Laboratorium Keahlian; 6. Standar Ruang Pimpinan dan Administrasi; serta 7. Standar Ruang Penunjang. Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura berfungsi sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti praktik pembenihan, kultur jaringan, penentuan/penanganan hama dan penyakit tanaman, hidroponik, perlindungan tanaman, dan penanaman tanaman pangan, penanaman tanaman sayuran dan tanaman hias. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah 150m² (seratus lima puluh meter persegi), meliputi laboratorium hama dan penyakit, laboratorium teknologi benih, green house/saung paranet/bangsal perlindungan tanaman, sub ruang instruktur dan ruang simpan, dan selasar. c. Tersedia lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.
STANDAR PENGELOLAAN
Komponen Visi,Misi, Tujuan
Rencana Kerja jangka menengah
Rencana kerja tahunan
Deskripsi a. Visi dalam lembaga pendidikan adalah gambaran proyeksi kedepan berupa pandangan, cita-cita, harapan dan keinginan lembaga yang ingin diwujudkan di masa mendatang. b. Misi adalah pernyataan berupa upaya yang harus dilakukan dalam mewujudkan visi, oleh karena itu misi merupakan penjabaran operasional dari visi c. Tujuan adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah yang telah dicanangkan. Tujuan dalam satuan pendidikan merupakan “apa” yang akan dicapai/dihasilkan oleh sekolah yang bersangkutan dan kapan tujuan akan dicapai. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikkan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. RKJM merupakan rencana kerja pencapaian tujuan berdasarkan skala prioritas. Rencana Kerja Tahunan (RKT) sekolah adalah rencana kerja yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan sekolah selama 1 tahun. RKT penting dimiliki untuk memberi arah dan bimbingan para pelaku sekolah dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil
Kepemimpinan
Budya
Pelaksanaan
Pengembangan Kurikulum dan Penjaminan Mutu Internal
Supervisi
dan untuk mengurani ketidakpastian masa depan. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi Pelaksanaan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu badan atau wadah secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai tujuan yang diharapkan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur segala kegiatan untuk meningkatkan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah secara sistematis, terencana dan berkelanjutan. Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif.
Akuntabilitas
Sistem Informasi manajemen
Akuntabilitas (accountability) yaitu berfungsinya seluruh komponen penggerak jalannya kegiatan perusahaan, sesuai tugas dan kewenangannya masingmasing. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumbersumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem perencanaan di dalam perusahaan yang melibatkan pengendalian internal seperti pemanfaatan sumber daya, dokumen, teknologi, dan akuntansi manajemen sebagai salah satu strategi dalam bisnis.
STANDAR KEUANGAN Komponen Biaya operasi
Biaya operasi personalia Biaya operasi non personalia
Deskripsi Biaya Operasi adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi SMK/MAK agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai Standar Nasional Pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Komponen Biaya Operasi personalia meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji. Komponen Biaya Operasi nonpersonalia meliputi biaya pengadaan alat tulis, bahan dan alat habis pakai kegiatan belajar mengajar teori dan praktikum, daya, air, jasa telekomunikasi, konsumsi, biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan sarana dan prasarana, biaya lembur, biaya transportasi, pajak, biaya asuransi, biaya kegiatan pembinaan peserta didik/ekstra kurikuler, biaya uji kompetensi/sertifikasi kompetensi, biaya praktik kerja/magang industri, biaya bengkel kerja berbasis industri, serta biaya perencanaan dan pelaporan.