RANGKUMAN MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN II EKUITAS
OLEH: NAMA
: I Gusti Ngurah Surya Harmiswara Negara
NPM
: 1733121252
KELAS
: D5
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR 2019/2020
BENTUK PERSEROAN Dari tiga jenis bentuk organisasi bisnis perusahaan perorangan, persekutuan, dam perseroan, bentuk perusahaan yang dominan adalah perseroan. Dari sisi jumlah sumber daya yang dikuasai, barang serta jasa yang dihasilkan, dan karyawan perseroan sejauh ini merupakan pemimpin. Karakteristik khusus dari benuk perseroan yang mempengaruhi akuntansi adalah
Pengaruh hukum perseroan Negara bagian
Penggunaan m
odal saham atau system saham
Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan
HUKUM PERSEROAN NEGARA BAGIAN Siapapun yang ingin mendirikan perusahaan harus menyerahkan anggaran dasar perusahaan pada Negara bagian tempat perusahaan itu akan didirikan. Dengan mengasumsikan bahwa kewajiban telah terpenuhi secara layak, izin perusahaan diterbitkan, dan perusahaan diakui menjadi entitas hukum, yang tunduk pada hukum Negara bagian. Hukum Negara bagian bersifat kompleks dan bervariasi baik pada ketentuannya maupun pada definisinya mengenai bebrapa istilah. Beberapa dari hukum itu gagal mendefinisikan istilah teknis, dan satu istilah sering kali mempunyai arti yang berbeda pada Negara bagian ysng berlainan. MODAL SAHAM ATAU SISTEM SAHAM Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar unit atau lembar saham. Dalam satu kelompok saham, setiap lembar saham sama dengan lembar saham lainnya. Jika tidak ada ketentuan yang membatasi, maka setiap saham memiliki hak – hak sebagai berikut : Untuk membagi laba dan rugi secara proporsional Untuk ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur)secara proporsional Untuk membagi aktiva perusahaan bila terjadi likuidasisecara proporsional Untuk ikut serta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari kelompok yang sama disebut hak istimewa
BERBAGAI KEPENTINGAN KEPEMILIKAN Dalam setiap perseroan, satu kelompok saham harus mewakili hak kepemilikan dasar. Kelompok saham tersebut dinamakan sebagai saham biasa. Saham biasa (common stock) adalah hak residu perseroan yang menaggung resiko besar bila terjadi kerugian dan menerima manfaat bila terjadi keuntungan. MODAL PERSEROAN Ekuitas pemilik dalam perseroan didefinisikan sebagai ekuitas pemegang saham, (shareholder equity) atau modal perseroan. Tiga katagori berikut biasanya muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham
Modal saham
Tambahan modal disetor
Laba ditahan Dua katagori yang pertama, yaitu modal saham dan tambahan modal disetor
merupakan modal (disetor) kontribusi. Laba ditahan merupakan modal yang di peroleh perusahaan. Modal kontribusi (modal disetor) adalah total jumlah yang disetorkan ke modal saham, jumlah tersebut diberikan oleh pemegang saham kepada perseroan untuk digunakan dalam bisnisnya. Ekuitas pemegang saham adalah perbedaan antara aktiva dan kewajiban perusahaan. PENERBITAN SAHAM Dalam penerbitan saham, prosedur berikut harus dilakukan. Pertama saham harus diotorisasi oleh Negara bagian, umumnya dalam suatu setifikat atau atas perusahaan. Kemudian, saham ditawarkan untuk dijual dan dibuat kontrak untuk menjual saham itu lalu, dana dari saham dukumpulkan dan saham diterbitkan, perusahaan biasanya tidak membuat ayat jurnal dalam akun buku besar ketika menerima otoritas sahamnya dari Negara bagian dalam proses sertifikasi. Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham akan dibahas dalam topik berikut :
Akuntansi untuk saham dengan nilai pari
Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari
Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya (penjualan lump sum)
Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas
Akuntansi untuk biaya peneritan saham
SAHAM DENGAN NILAI PARI Untuk memperlihatkan informasi tentang penerbitan saham dengan nilai pari, akun harus dipertahankan untuk masing – masing kelompok saham berikut :
Saham preferen atau saham biasa, kedua akun ini mencerminkan nilai peri saham perseroan yang diterbitkan.
Modal disetor yang melebihi nilai pari atau tambahan modal disetor, menunjukan setiap kelebihan atas nilai pari yang disetor oleh pemegang saham sebagai pengganti saham yang diterbitkan
SAHAM TANPA NILAI PARI Alasan untuk penerbitan saham tanpa nilai pari pun bersifat dua arah . pertama, penerbitan saham tanpa nilai pari menghindari kewajiban kontinjen yang mungkin terjadi bila saham dengan nilai pari diterbitkan pada disagio. Kedua, masih ada kerancuan dalam hubungan antara nilai pari dan nilai pasar wajar. Kelemahan utama dari saham tanpa nilai pari adalah bahwa beberapa Negara bagian mengenakan pajak yang tinggi atas penerbitan ini, dan total akan dimasukan sebagai modal dasar, yang akan mengurangi fleksibilitas dalam membayar deviden SAHAM
YANG
DITERBITKAN
DENGAN
SEKURITAS
LAINNYA
(PENJUALAN LUMP SUM) Umunya perseroan menjual kelompok saham yang terpisah satu sama lain sehingga hasil relatif untuk
setiap kelompok dan bahkan relatif untuk
diketahui.masalah
akuntansi
dalam
penjualan
lump
sum
setiap hari dapat seperti
ini
adalah
mengalokasikan hasil diantara beberapa kelompok sekuritas perusahaan menggunakan dua metedo anatar lain :
Metedo proporsional
Metode incremental
SAHAM YANG DITERBITKAN DALAM TRANSAKSI NONKAS Akuntansi untuk penerbitan saham atas property atau jasa kadang – kadang menimbulkan masalah dalam penilaian. Aturan umumnya adalah saham yang diterbitkan untuk jasa atau property lain selain kas harus dicatat, baik pada nilai pasar wajar saham yang
diterbitkan maupun pada nilai pasar wajar pertimbangan non kas yang diterima, tergantung mana yang dapat ditentukan secara lebih jelas. BIAYA PENERBITAN SAHAM Biaya penerbitan adalah biaya pembiayaan dan harus mengurangi hasil yang diterima dari penjualan saham. gaji manejemen dan biaya tidak langsung lainnya yang berhubungan dengan penerbitan saham harus dibebankan pada saat dikeluarkan karena sulit untuk menetapkan hubungan antara biaya tersebut dengan hasil yang diterima dari penjualan. REAKUISISI SAHAM
Untuk memenuhi distribusi pajak yang efisien dari kelebihan kas kepada pemegang saham
Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian dan ekuitas
Untuk memenuhi saham dalam kontrak kompensasi saham karyawan atas memenuhi kebutuhan mergel yang potensial
Untuk menghindari upaya pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang saham
Membentuk pasar bagi saham
PEMBELIAN SAHAM TREASURI Dua metedo umum untuk menangani saham treasuri sebagai berikut :
Metode biaya, menghasilkan pendebetan akun saham treasuri untuk biaya reakusisi, serta dalam pelaporan akun ini sebagai suatu pengurangan dari total modal disetor dan laba ditahan di neraca
Metode nilai pari atau nilai ditetapkan, mencatat semua transaksi saham treasuri pada nilai parinya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai pengurangan atas modal saham
PENJUALAN SAHAM TREASURI Saham treasuri biasanya dapat dijual atau ditarik pada saat saham treasuri dijual, akuntansi untuk penjualan itu tergantung pada harganya.jika harga jual saham treasuri sama dengan harga pokoknya, maka penjualan saham itu dicatat dengan mendebet kas dan mengkredit saham treasuri Penarikan Saham Treasuri
Penarikan saham teasuri mempunyai status sebagai saham yang diotorisasi dan saham yang belum diterbitkan. Pengaruh akuntansinya adalah sama dengan penjualan saham teasuri kecuali bahwa debet dilakukan ke akun modal disetor yang dapat diaplikasikan ke penarikan saham, bukan ke kas. SAHAM PREFEREN Saham preferen (preferred stock) adalah saham dengan kelas khusus yang memiliki beberapa prefensi atau kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Karakteristik berikut adalah yang paling sering berkaitan dengan penerbitan saham preferen : Preferensi atas dividen. Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi. Dapat dikonversi menjadi saham biasa. Dapat ditebus pada opsi perseroan. Tidak mempunyai hak suara. KARAKTERISTIK SAHAM PREFEREN Saham Preferen Kumulatif Saham Preferen Partisipasi Saham Preferen Konvertibel Saham Preferen yang Dapat Ditarik Saham Preferen yang Dapat Ditebus KEBIJAKAN DIVIDEN Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan laba ditahan yang tersedia secara legal, alasan umunya sebagai berikut :
Persetujuan ( kontrak obligasi ) dengan kreditor tertentu atau sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap kemungkinan kerugian.
Beberapa negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang biaya saham teasuri yang dibeli dilarang untuk dividen.
Keinginan untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna membiayai pertambahan. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai pembiayaan internal.
Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan mengakumulasi laba itu sebagai dasar untuk membayar dividen dalam tahun yang buruk.
Keinginan untuk membentuk pelindung atau penyangga terhadap keumngkinan kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.
Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen Manajemen bisnis yang baik membutuhkan perhatian yang lebih besar daripada legalitas pembagian dividen. Pertimbangan ini harus diberikan dalam kondisi ekonomi tertentu terutama likuiditas. Jenis-Jenis Dividen Pembagian dividen umumnya didasarkan atas akumulasi laba (yaitu laba ditahan) atau atas beberapa pos modal lainnya seperti tambahan modal disetor. Dividen memiliki jenis sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Dividen tunai. Dividen properti. Dividen likuidasi. Dividen saham.
Dividen biasanya dibayarkan secara tunai tapi kadang-kadang dibayarkan dalam bentuk saham, atau beberapa aktiva lainnya. Semua dividen, kecuali dividen saham, mengurangi total ekuitas pemegang saham dalam perusahaan. Jika dividen saham diumumkan, maka perusahaan tidak membayar dengan aktiva atau mencatat kewajiban. Perusahaan hanya perlu menerbitkan tambahan lembar saham kepada setiap pemegang saham dan tidak lebih dari itu. Dividen Tunai Melakukan pemungutan suara untuk mengumumkan dividen tunai dan jika hasilnya disetujui, maka dividen segera diumumkan. Sebelum dividen dibayarkan daftar pemegang saham terakhir harus disiapkan. Karena itu, biasanya terdapat tenggang waktu antara saat pengumuman dan pembayaran. Pengumuman dividen tunai merupakan kewajiban dan karena, pembayaran biasanya dilakukan dengan segera, maka biasanya disebut sebagai kewajiban lancar. Dividen Properti Hutang dividen dalam bentuk aktiva perusahaan selain kas disebut sebagai dividen properti atau dividend in kind. Dividen properti dapat berupa barang dagang, atau investasi, atau bentuk lainnya. Ketika dividen property dimumkan, perusahaan harus menetapkan kembali nilai wajar properti yang akan dibagikan, dengan mengakui setiap keuntungan atau kerugian
sebagai perbedaan antara nilai wajar dan nilai buku properti pada tanggal pengumuman. Dividen yang diumumkan kemudaian dapat dicatat sebgai debet ke Laba Ditahan (atau Dividen Properti yang Diumumkan) dan kredit ke Hutang. Dividen property pada jumlah yang sama dengan jumlah wajar properti yang akan dibagikan. Pembagian dividen ini dilakukan dengan mendebet Hutang Dividen Properti, dan akun yang berisi aktiva yang dibagikan (ditetapkan kembali pada nilai wajar) dikredit. Dividen Likuidasi Beberapa perusahaan menggunakan modal disetor sebagai dasar untuk membayar dividen. Tanpa pengungkapan yang memadai tentang fakta ini, pemegang saham mungkin secara salah menggangap bahwa perusahaan beroperasi dengan menguntungkan. Bentuk penipuan ini, baik disengaja maupun tidak, dapat dihindari dengan mensyaratkan laporan yang jelas tentang sumber setiap dividen yang menyertai cek dividen. Dividen yang tidak didasarkan pada Laba kadang-kadang disebut sebagai dividen likuidasi yang mensyaratkan bahwa dividen ini merupakan pengembalian dari investasi pemegang saham dan bukan dari laba dengan kata lain, setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal disebut perusahaan dan, sejauh itu, merupakan dividen likuidasi. Dividen Saham Jika manajemen ingin “mengkapitalisasi” sebagian dari Laba dan dengan demikian memahami laba dalam perusahaan atas dasar permanen, maka perusahaan dapat menerbitkan dividen saham. Dalam kasus ini, tidak ada aktiva yang dibagikan, dan setiap pemegang saham memiliki bagian kepemilikan yang sama atas perusahaan . Pemecahan Saham Jika perusahaan tidak membagikan laba selama beberapa tahun dan laba yang ditahan cukup besar telah diakumulasikan, maka nilai pasar sahamnya yang beredar cukup naik. Perbedaan Pemecahan Saham dan Dividen Saham Dari sudut pandang legalitas, perusahaan saham berbeda dengan dividen saham, karena pemecahan saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar dan penurunan nilai pari atau nilai ditetapkan per saham. Sementara dividen saham, meskipun menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar, namun tidak mengurangi nilai pari, jadi dividen itu menambah total nilai pari saham yang beredar. Alasan untuk menerbitkan dividen saham sangat banyak dan bervariasi. Dividen saham dapat lebih bersifat publisitas, karena telah banyak yang menganggapnya sebagai dividen. Alasan lain adalah bahwa perusahaan ingin menahan laba dalam perusahaan dengan mengkapitalisasi sebagian dari laba ditahan. Dalam situasi ini, suatu transfer dilakukan pada saat pengumuman dividen saham dari modal yang dihasilkan ke modal disetor atau permanen.
Laporan Ekuitas Pemegang Saham Laporan ekuitas pemegang saham biasanya disajikan dalam format dasar sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Saldo pada awal periode. Penambahan. Pengurangan. Saldo pada akhir periode.
Pengungkapan perubahan pada akun terpisah dari ekuitas pemegang saham disyaratkan untuk membuat laporan keuangan yang cukup informative. Pengungkapan perusahaan seperti itu dapat mengambil bentuk laporan terpisah atau dibuat dalam laporan keuangan dasar atas catatan yang menyertainya. Analisis Analisis menggunakan rasio ekuitas pemegang saham untuk mengevaluasi profitabilitas dan solvensi jangka panjang perusahaan. Tiga rasio berikut akan dibahas dan diilustrasikan, yaitu: 1. 2. 3.
Tingkat pengembalian atas ekuitas saham biasa. Rasio pembayaran. Nilai buku per saham.. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa
Rasio yang digunakan secara luas yang mengukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham biasa adalah tingkat pengembalian atas ekuitas saham biasa. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak dolar laba bersih yang diperoleh dari setiap dolar yang diinvestasikan. Rasio Pembayaran Ukuran profitabilitas lainnya adalah rasio pembayaran, yang merupakan rasio dividen tunao terhadap laba bersih. Jika saham preferen sedang beredar maka rasio ini dihitung untuk pemegang saham biasa dengan membagi dividen tunai yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa dengan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa. Nilai Buku Per Saham Sebagian besar dasar yang digunakan untuk mengevaluasi kekayaan bersih ditemukan dalam nilai buku atau nilai ekuitas per saham. Nilai buku per saham adalah jumlah setiap saham yang akan diterima jika perusahaan dilikuidasi atas dasar jumlah yang dilaporkan dalam neraca. Akan tetapi, angka tersebut akan kehilangan banyak relevansinya jika penilaian atas neraca tidak memperkirakan nilai pasar wajar aktiva.