Meditasi: luk 22:19-20 Lalu Ia mengambil mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kataN-ya: “inilah tubuh-ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.’’ Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: ‘’Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. (Dalam nama Bapa dan putera dan Roh kudus Amin) Terpujilah Allah Tritunggal maha kudus yang bertatah di surga, pada kesempatan ini kami semua berkumpul bersama untuk menikmati rezeki yang atas penyelenggaraan-Mu yang mahamurah kami bersyukur atas tersedianya makanan ini, Peristiwa makan bersama ini meingatkan kami kembali masa peristiwa perjamuan malam terakhir yang diselenggarakan oleh putera-Mu Yesus kristus dimana makanan yang Ia bagikan sebagai lambang keselamatan kami. Tuhan Yesus kami mohon hadirlah bersama kami dan Berkatilah makanan ini agar berguna bagi jiwa ragah kami dan semoga makan bersama kami ini, menjadi awal bentuk persaudaraan kami. Berkatilah juga mereka yang telah menyediahkan untuk kami, berikanlah juga makanan kepada saudara-saudari kami yang belum sempat makan. Ya Bapa Doa yang sederhana ini kami serahkan ke dalam tangan putera-Mu Yesus Kristus sebagai juruselamat kami yang berkuasa kini dan sepanjang masa (Amin)
Inspirasi: Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan. Ketika kita merasa Tuhan meninggalkan kita jangan biarkan setan mempengaruhi kita untuk balik menyalahkan Tuhan karena sebenarnya Ia hanya menguji berapa besar kesabaran kita untuk menunggu.