TUGAS RESUME MEKANISME REAKSI ANORGANIK Teori Asam-Basa Arrhenius
Disusun Oleh: Kelompok
: I (Satu)
Anggota
: 1. M. Ilyas Abdi Perkasa 2. Khevinadya Ramadhani 3. Amelia Nofikasari 4. Joy Harpin Sebayang 5. Ovita Widasari 6. Pesi Purnama Sari 7. Neneng Purnama Sari 8. Vivi Asrina Okiawati
(F1B0150 ) (F1B016004) (F1B016012) (F1B0160 ) (F1B016024) (F1B016026) (F1B016048) (F1B016062)
Dosen Pengampu : Dr. Sal Prima Yudha S., S.Si., M.Si
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BENGKULU 2018
Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1884 oleh Svante August Arrhenius, yang menyatakan bahwa: Asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+. Akibat kelebihan ion H+ maka air yang sudah ditambahkan zat asam disebut sebagai larutan asam. Reaksi ionisasi zat asam dalam air adalah sebagai berikut:
Berikut adalah tabel yang menyajikan berbagai jenis asam dan reaksi ionisasinya.
Basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH-. Akibat kelebihan ion OH- maka air yang sudah ditambahkan zat basa disebut sebagai larutan basa. Reaksi ionisasi zat basa dalam air adalah sebagai berikut:
Berikut adalah tabel yang menyajikan berbagai jenis basa dan reaksi ionisasinya.
Teori asam-basa Arrhenius ini berlaku jika berada dalam keadaan tertentu, yaitu sebagai berikut: 1. Senyawa yang terlibat dalam reaksi harus dalam bentuk larutan. 2. Suatu
senyawa
dikatakan
bersifat
asam
jika
dalam
larutannya
menghasilkan ion H+, sedangkan suatu senyawa dikatakan basa jika dalam larutannya melepaskan ion OH-. Dalam kehidupan nyata di alam ternyata ada fakta yang tidak memenuhi aturan Arrhenius seperti, larutan Na2CO3 apabila dites menggunakan indikator akan menunjukkan sifat basa padahal didalam senyawa tersebut tidak menggandung ion OH-. Dari fakta tersebut dapat diketahui bahwa teori asam-basa Arrhenius belum bisa menjelaskan semua fenomena reaksi kimia yang terjadi. Menanggapi kekurangan teori asam-basa Arrhenius, maka muncullah teori asam-basa yang baru yang lebih mampu menjelaskan fenomena reaksi kimia tersebut.
Soal dan Pembahasan 1. Menurut Arrhenius H2O bersifat netral karena.. . . a. Bersifat nonpolar b. H2O tidak berwarna c. Merupakan pelarut universal d. Menghasilkan ion H+ dan OH- yang sama banyak Jawaban: D Pembahasan: H₂O bersifat netral karena menghasilkan ion H⁺ dan ion OH⁻ yang sama banyak atau dengan kata lain, [H⁺] = [OH⁻] . Karena air adalah zat murni, konsentrasi air tidak berubah dan dapat dipersatukan dengan tetapan kesetimbangan sehingga persamaan tetapannya menjadi: Kw = [H+][OH-] Tetapan kesetimbangan ini disebut tetapan ionisasi air yang dilambangkan dengan Kw. Pada 25°C, nilai Kw = 1,0 × 10–14 dan pada 37°C nilai Kw = 2,5 × 10 –14. Dengan kata lain, ionisasi air bersifat endoterm. Berdasarkan nilai Kw, konsentrasi ion H+ dan ion OH– dalam air dapat dihitung. Misalnya: [H+] = [OH–] = x maka Kw = [x] [x] = 1,0 × 10–14, atau x = 1,0 ×10–7 Jadi, konsentrasi ion H+ dan OH– hasil ionisasi air pada 25°C masing-masing sebesar 1,0 × 10–7. Jika dalam larutan terdapat konsentrasi molar ion H+ sama dengan konsentrasi molar ion OH–, yakni [H+] = [OH–], larutan tersebut dinyatakan bersifat netral (serupa dengan air murni). Menurut Arrhenius, suatu larutan bersifat asam jika konsentrasi H+ dalam larutan meningkat. Artinya, jika dalam larutan terdapat [H+] > [OH–], larutan bersifat asam. Sebaliknya, jika dalam larutan [H+] < [OH–], larutan bersifat basa. 2. Senyawa dibawah ini yang merupakan asam Arrhenius adalah…. a. NH3 b. NaOH c. CH3COOH
d. NaCl Jawaban: C Pembahasan: NH3 merupakan basa Bronsted-Lowry karena pendonor proton. NaOH adalah basa Arrhenius karena menghasilkan ion OH-. CH3COOH adalah asam Arrhenius karena melepaskan ion H+. NaCl adalah garam. 3. Menurut Arrhenius, asam sulfat mempunyai sifat asam karena… a. Dapat memperbesar konsentrasi H+ dalam air b. Mengandung atom hidrogen c. Dapat memberi proton kepada molekul air d. Dapat menerima pasangan elektron Jawavab: A Pembahasan: Menurut Arrhenius Asam = zat yang dalam air melepaskan ion H+ Basa = zatyang dalam air melepaskan ion OH-
4. Asam basa dari reaksi berikut yang tidak dapat dijelaskan dengan teori Arrhenius adalah . . . . . a. HNO2 ==> H+ + NO2b. NaOH ==> Na+ + OHc. Ca(OH)2 ==> Ca2+ + 2OHd. HCl + KOH ==> KCl + H2O Jawabab: D Pembahasan: Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang dapat menghasilkan ion H+, sedangkan basa adalah senyawa yang dapat menghasilkan ion OH-. Pada opsi dapat dilihat reaksi yang tidak menghasilkan ion H+ atau ion OH- hanya pada opsi D. Opsi D menghasilkan garam dan air bukan ion H+ atau ion OH-.
5. Senyawa yang dapat menghasilkan ion H+ apabila dilarutkan dalam air merupakan… a. Asam Lewis b. Asam Arrhenius c. Basa Lewis d. Basa Arrhenius Jawaban: B Pembahasan: Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang dapat menghasilkan ion H+, sedangkan basa adalah senyawa yang dapat menghasilkan ion OH-. 6. Diantara senyawa-senyawa berikut yang merupakan basa Arrhenius adalah… a. NaOH b. NaCl c. HCl d. H2SO4 Jawaban: A Pembahasan: Basa Arrhenius adalah senyawa yang apabila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH-. Pada opsi, NaOH apabila dilautkan dalam air akan menghasilkan ion OH-. NaCl merupakan garam yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion Na+ dan Cl-. HCl dan H2SO4 apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+.
7. Reaksi manakah yang sesuai dengan teori asam-basa Arrhenius ? a. HCl + NH3 NH4+ + Clb. NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) +H2O(l) c. HCl(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Cl(aq) d. HCl(aq) + NH3(aq) NH4+(aq) + Cl(aq) Jawaban : B Pembahasan :
Asam klorida dapat dinetralkan baik oleh larutan natrium hidroksida maupun amonia. Pada kedua kasus tersebut, akan didapatkan larutan hasil reaksi yang jernih yang dapat dikristalkan menjadi garam berwarna putih, baik natrium klorida maupun amonium klorida. Kedua reaksi tersebut merupakan reaksi yang sangat mirip. Reaksi yang terjadi adalah :
Pada kasus reaksi antara natrium hidroksida dengan asam klorida, ion hidrogen dari asam bereaksi dengan ion hidroksida dari NaOH. Hal ini sesuai dengan teori asam-basa Arrhenius. 8. Berikut yang merupakan kekurangan dari teori asam-basa Arrhenius adalah… a. Mampu menjelaskan suatu zat memiliki sifat basa dan asam dengan pelarut lain dan bahkan dengan yang tidak mempunyai pelarut b. Hanya mampu menjelaskan asam-basa yang memiliki 8 ion atau oktet c. Tidak mampu menjelaskan alasan suatu reaksi asam-basa dapat terjadi tanpa adanya transfer proton dari yang bersifat asam ke yang bersifat basa d. Tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak memiliki OH-, seperti Na2CO3 memiliki karakteristik seperti basa Jawaban: D Pembahasan: Opsi A merupakan kelebihan teori asam-basa Lewis. Opsi B merupakan kekurangan teori asam-basa Lewis. Opsi C merupakan kekurangan teori asam-basa Bronsted-Lowry.