Tugas Responsi Srg.docx

  • Uploaded by: Yusack Arya Bramasta
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Responsi Srg.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 621
  • Pages: 3
Tugas Sistem Referensi Geometrik

“Sistem Tinggi” -Yusack Arya Bramasta (15117087)

Sistem Tinggi Tinggi adalah jarak vertikal atau jarak tegak lurus dari suatu bidang referensi tertentu terhadap suatu titik sepanjang garis vertikalnya. Untuk suatu wilayah biasa MLR ditentukan sebagai bidang referensi dan perluasannya kedaratan akan disebut dengan datum atau geoid.

Tinggi Ellipsoid Tinggi ellipsoid adalah tinggi yang diperoleh tanpa ada hubungannya dengan gravitasi bumi. Sistem tinggi ini digunakan oleh sistem pengamatan yang dilakukan menggunakan GPS. Tinggi ellipsoid adalah jarak garis lurus yang diambil sepanjang bidang ellipsoid normal dari permukaan geometris yang diambil dari referensi ellipsoid ke titik tertentu. Ketinggian titik yang diberikan oleh GPS adalah ketinggian titik di atas permukaan ellipsoid, yaitu ellipsoid WGS (World Geodetic System) 1984. Tinggi ellipsoid (h) tersebut tidak sama dengan tinggi orthometrik (H) yang umum digunakan untuk keperluan praktis sehari-hari yang biasanya diperoleh dari pengukuran sipat datar (levelling). Tinggi orthometrik suatu titik adalah tinggi titik tersebut di atas geoid diukur sepanjang garis gaya berat yang melalui titik tersebut, sedangkan tinggi ellipsoid suatu titik adalah tinggi titik tersebut di atas ellipsoid dihitung sepanjang garis normal ellipsoid yang melalui titik tersebut.

Tinggi Dinamis Sistem tinggi dinamik memiliki hubungan yang sangat kuat dengan sistem geopotensial, sistem ini pernah dikembangkan oleh Helmert ( 1884 ). Pada tinggi dinamis, gaya berat rata – rata diambil suatu harga berat normal standar bagi daerah yang bersangkutan, yaitu harga gaya berat normal yang dekat dengan nilai harga gaya berat rata –rata di daerah itu. Untuk tinggi dinamis global, biasanya diambil harga gaya berat normal pada lintang 45o . Untuk Indonesia bisa ditentukan harga gaya berat normal di ekuator dengan sistem referensi GRS – 1967 yaitu : 978.032 gal. ( Irawan Syafri , 1990 ). Nulai geopetensial didefinisikan sebagai nilai konstanta. Tinggi dinamis menyerap karakter yang sama, hal yang membedakannya adalah tinggi dinamis memiliki dimensi jarak. Dengan kata lain tinggi dinamis tidak memiliki nilai geografis, melainkan hanya memiliki nilai kuantitas fisik bumi ( Physical Quantity).

Tinggi Ortometrik Tinggi ortometrik suatu titik adalah jarak geometris yang diukur sepanjang unting – unting ( Plumb Line ) antara geoid ke titik tersebut. Tinggi ortometrik ini merupakan tinggi yang umumnya dimengerti dan paling banyak digunakan. Lain halnya dengan tinggi dinamis, tinggi ortometrik ini memiliki nilai geometris. Permukaan geoid referensi sangat unik hal ini dikarenakan satu bidang equipotensial yang merupakan bidang yang memiliki nilai gravitasi tunggal sama dengan permukaan laut di lautan terbuka. Dalam praktisnya tinggi ortometrik sangat sulit direalisasikan, karena untuk merealisasikannya hal yang perlu diketahui adalah arah tegak lurus dari percepatan gravitasi terhadap permukaan di semua titik yang berada sepanjang jarak tersebut. Apabila dilakukan pengukuran beda tinggi dengan menggunakan sipat datar terhadap dua titik atau lebih maka akan didapatkan beda tingginya antar titik tersebut. Untuk merubah beda tinggi tersebut untuk menjadi tinggi ortometrik harus dilakukan koreksi ortometrik terlebih dahulu, tetapi apabila pengukuran dilakukan di daerah yang sempit dimana diasumsikan bahwa bidang nivo di tiap titik saling sejajar maka koreksi ortometrik bisa diabaikan. Dengan kata lain, koreksi ortometrik diberlakukan untuk pengukuran dengan cakupan wilayah yang luas dimana besar gaya gravitasinya sudah berbeda di tiap titiknya. Untuk mendapatkan tinggi orthometrik dari tinggi ellipsoid diperlukan data tambahan lain yaitu undulasi geoid (N), dengan adanya undulasi maka tinggi orthometrik dapatdihitung dari tinggi ellipsoid dengan Persamaan H = h - N (ketinggian orthometrik adalahselisih antara ketinggian elipsoid dengan undulasi geoid). Ada beberapa metoda untuk mendapatkan harga undulasi geoid diantaranya metodageometrik dan metoda gravimetrik.

[Date]

Tinggi Normal Tinggi normal pada awalnya dihitung untuk menghindari masalah dalam menentukan nilai rata – rata integral gravitasi pada gravitasi aktual sepanjang garis untung unting (Plumbline).Pemodelan pertama kali di perkenalkan oleh Molodensky pada tahun 1945. Yang membedakan tinggi normal dengan tinggi ortometrik adalah untuk mencegah terjadinya hipotesis untuk menentukan medan gravitasi pada topografi.

Simpulan

Made in Office 2007 for office2007.com

Related Documents


More Documents from "DhimazRez"